Sei sulla pagina 1di 16

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No.

bidang
EKONOMI

ANALISIS PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG KAITANNYA


TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

ARI BRAMASTO
Universitas Langlangbuana

This study aims to determine the velocity of fixed assets turnover and receiv-
ables turnover at PT. POS INDONESIA (Persero) Bandung,also to know the profit-
ability (return on assets) at PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung and to know
how much the effect of fixed asset turnover and receivables turnover on profit-
ability (return on assets) at PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
The method used is descriptive analysis method with quantitative approach,
which the result of research is then processed and analyzed for the conclusions
drawn.
From the test results can be seen that there is a strong relationship between
the velocity of fixed assets and accounts receivable with the velocity of profit-
ability (return on assets), which means that the independent variables are simul-
taneously able to explain the changes in profitability by 39% and the remaining
61% is influenced by another factor that is not observed. While the partial rota-
tion of fixed assets turnover 29.9% effect on profitability and receivables turn-
over only have 0.1% effect on profitability.
The conclusion that can be drawn from this study is that the fixed asset turn-
over and receivables turnover at PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung every
year has a change up and down. Profitability (return on assets) at PT. Pos Indo-
nesia (Persero) Bandung tended to rise although the average is still in negative
circumstances. The suggestion that the authors give is the company should al-
ways strive to continue to increase its profits each year. Increased profits can be
one of the ways the company makes the program cost savings.

Keyword :fixed assets, receiveable, turnover, profitability, return on assets.

PENDAHULUAN tahun, berupa: tanah, bangunan, peralatan,


dan sebagainya. Aktiva ini berfungsi untuk
Setiap perusahaan mempunyai harta mendukung menjalankan kegiatannya,
(aktiva) untuk mendukung kegiatan yaitu kegiatan yang dilakukan perusahaan
usahanya. Aktiva itu dibagi menjadi dua dalam rangka memperoleh dana. Aktiva
yaitu: aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva tetap memiliki peranan penting dalam
tetap dibagi menjadi dua golongan yaitu, menyediakan informasi yang bermanfaat
aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak bagi kreditor dan investor. Aktiva memiliki
berwujud. Aktiva tetap adalah aktiva tiga karakteristik utama yaitu, memiliki
berwujud yang dimiliki untuk digunakan manfaat ekonomi dimasa mendatang,
dalam kegiatan usaha perusahaan, dan dikuasai oleh suatu unit usaha, hasil dari
mempunyai masa manfaat lebih dari satu

H a l a ma n 215
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Ari Bramasto

transaksi masa lalu. Aktiva tetap lazimnya kebutuhan bagi perusahaan dalam
dicatat sebesar harga perolehannya meningkatkan volume penjualannya dan
dalam mempertahankan eksistensinya.
Permodalan merupakan masalah utama
yang akan menunjang kegiatan Identifikasi Masalah dan Rumusuan
operasional perusahaan dalam rangka Masalah
mencapai tujuannya. Modal yang
dipergunakan untuk kegiatan usaha ini Identifikasi Masalah
disebut modal kerja. Modal kerja
merupakan kekayaan atau aktiva yang Masalah yang akan penulis identifikasikan
diperlukan oleh perusahaan untuk dalam penelitian ini adalah sebagai
menyelenggarakan kegiatan operasional berikut:
sehari-hari yang selalu berputar dalam 1. Pada tahun 2008 nilai aktiva tetap
periode tertentu. Perputaran modal kerja bersih mengalami penurunan yang
yang rendah bisa disebabkan karena 3 disebabkan oleh penyusutan dan
hal, salah satunya adalah rendahnya berdampak pada kerugian yang dialami
perputaran piutang. PT. POS Indonesia.
2. Pada tahun 2007-2008 nilai piutang
Perputaran piutang berasal dari lamanya mengalami peningkatan tapi tidak
piutang diubah menjadi kas. Piutang disertai dengan kenaikan laba, hal
timbul karena adanya transaksi penjualan tersebut tidak sesuai dengan teori yang
barang atau jasa secara kredit. Ini berarti ada.
perusahaan mempunyai hak klaim 3. Makin banyaknya pesaing usaha jasa
terhadap seseorang atau perusahaan lain. penitipan yang sama dan banyaknya
Piutang termasuk dalam golongan aktiva konsumen suratpos yang beralih ke
lancer. Dewasa ini dengan semakin produk subtitusi, seperti sms dan
tingginya tingkat persaingan bisnis di internet yang berdampak pada
Indonesia telah memaksa perusahaan pendapatan yang tidak sesuai dengan
perusahaan di Indonesia untuk sebisa yang ditargetkan.
mungkin mempertahankan kelangsungan 4. Pada tahun 2008 laba yang dihasilkan
usahanya. Dengan keadaan seperti itu, menurun drastis akibat adanya
sehingga memicu perusahaan perusahaan penyusutan nilai aktiva.
untuk berkerja keras dalam menghasilkan
laba yang menjadi tujuan utama dari Rumusan Masalah
setiap usaha. Selain dengan melakukan
efisiensi terhadap biaya biaya produksi, Berdasarkan pengidentifikasian masalah-
hal lain yang dapat dilakukan perusahaan masalah di atas, maka penulis
perusahaan adalah dengan memberikan merumuskan masalah dari penelitian ini
kemudahan dalam persyaratan adalah
pembayaran. Karena pada umumnya 1. Bagaimana tingkat perputaran aktiva
pemberian kredit sudah lazim dilakukan tetap dan tingkat perputaran piutang
oleh perusahaan perusahaan saat ini, pada PT. POS Indonesia.
karena jika melakukan pembayaran tunai 2. Bagaimana nilai profitabilitas (return
seperti yang ditawarkan perusahaan, on assets) pada PT. POS Indonesia.
kontinuitas perusahaan akan menjadi 3. Seberapa besar pengaruh perputaran
sesuatu yang sulit direalisasikan, karena aktiva tetap dan perputaran piutang
mungkin saja perusahaan lain terhadap tingkat profitabilitas (return
menawarkan kemudahan lewat on asset) pada PT. POS Indonesia.
pemberian kredit. Oleh karena itu
penjualan secara kredit menjadi suatu

H a l a m a n 216
Ari Bramasto Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan kedua definisi diatas dapat


disimpulkan bahwa perputaran aktiva
Perputaran Aktiva Tetap tetap adalah perbandingan antara
penjualan dengan aktiva tetap neto pada
Pengertian Perputaran Aktiva Tetap suatu perusahaan. Rasio perputaran
aktiva tetap menunjukan bagaimana
Pada dasarnya di setiap perusahaan, perusahaan menggunakan aktiva tetapnya
aktiva tetap memiliki makna dan arti yang seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin,
sama, meskipun banyak cara orang perlengkapan kantor dalam menunjang
mengungkapkan aktiva tetap dengan penjualan perusahaan.
istilah yang berbeda-beda, perbedaan
tersebut disesuaikan dengan cara Perputaran Piutang
memandang aktiva itu oleh badan
organisasi atau perusahaan yang Pengertian Perputaran Piutang
menggunakannya.
Untuk mendukung misi perusahaan, salah
Rasio perputaran aktiva tetap digunakan satunya adalah dengan melakukan
oleh manajemen perusahaan untuk penjualan kredit yang secara tidak
mengukur efisiensi penggunaan aktiva langsung dapat meningkatkan
tetap dalam menunjang kegiatan profitabilitas perusahaan. Dari penjualan
penjualan perusahaan. Menurut Munawir kredit tersebut dapat menimbulkan
(2004; 240), mengemukakan bahwa : adanya piutang. Semakin besar proporsi
”Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets dan jumlah kredit, semakin besar pula
Turn Over) yaitu rasio antara penjualan piutang yang dimiliki oleh perusahaan,
dengan aktiva tetap bersihnya.” apabila hal-hal lain tetap. Dimaksudkan
dengan hal-hal lain ini adalah para
Dapat juga di rumuskan dengan : langganan tidak merubah kebiasaan
mereka dalam melunasi utang mereka.
Meskipun piutang bisa terbentuk tidak
Penjualan dengan penjualan kredit, seperti para
Perputaran aktiva tetap = karyawan yang mengajukan permohonan
Aktiva bersih pinjaman kepada perusahaan,
perusahaan lain meminjam uang kepada
Sumber : Munawir (2004;240) perusahaan tersebut tanpa ada
hubungannya dengan transaksi penjualan.
Sedangkan menurut R. Agus Sartono Tetapi dalam penelitian ini, penulis
(2002; 120), menjelaskan bahwa : membicarakan piutang dalam
”Perputaran aktiva tetap adalah rasio perusahaan. Pada beberapa perusahaan,
antara penjualan dengan aktiva tetap piutang merupakan hal yang sangat
neto. Rasio ini menunjukan bagaimana penting dan memerlukan analisis yang
perusahaan menggunakan aktiva seksama. Bambang Riyanto (2008;85)
tetapnya seperti gedung, kendaraan, mengemukakan bahwa penjualan kredit
mesin-mesin, perlengkapan kantor.” tidak segera menghasilkan penerimaan
kas, tetapi menimbulkan piutang
Rasio perputaran aktiva tetap dihitung langganan. Piutang merupakan hak untuk
dengan rumus : menagih sejumlah uang dari si penjual
kepada si pembeli yang timbul karena
Penjualan
Perputaran aktiva tetap = adanya suatu transaksi. Menurut Ikatan
Aktiva tetap Akuntan Indonesia dalam buku PSAK No.
9 : “Bahwa sumber terjadinya piutang

H a l a ma n 217
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Ari Bramasto

digolongkan dalm dua kategori, yaitu penelitian yang digunakan sebagai


piutang usaha dan piutang lain-lain. pedoman dalam melakukan proses
Piutang usaha meliputi piutang yang penelitian. Desain penelitian akan
timbul karena penjualan-penjualan pokok berguna bagi pihak-pihak yang terlibat
atas penyerahan jasa dalam rangka dalam proses penelitian.
kegiatan usaha normal perusahaan.
Piutang yang timbul dari transaksi di luar Operasionalisasi Variabel
usaha kegiatan perusahaan digolongkan
piutang lain-lain”. Menurut Sugiyono (2010:38),
menjelaskan bahwa:
Perputaran piutang adalah rasio yang “Variabel penelitian adalah suatu atribut
memperlihatkan lamanya waktu untuk atau sifat atau nilai dari orang, objek
mengubah piutang menjadi kas (Bambang atau kegiatan yang mempunyai variasi
riyanto, 2008:90). Putaran piutang tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dihitung dengan membagi penjualan untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kredit bersih dengan saldo rata–rata kesimpulannya”.
piutang. Piutang yang dimiliki oleh suatu
perusahaan mempunyai hubungan erat Operasionalisasi variabel diperlukan untuk
dengan volume penjualan kredit. Posisi menentukan jenis, indikator, serta skala
piutang dapat dihitung dengan dari variabel-variabel yang terkait dalam
menggunakan rasio perputaran piutang. penelitian, sehingga pengujian hipotesis
Perputaran piutang dihitung dengan dengan alat bantu statistik dapat
rumus : dilakukan secara benar, maka dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang
Piutang dagang/usaha digunakan yaitu:
Perputaran piutang = 1. Variabel Independent (X)
Piutang rata-rata Menurut Sugiyono (2010:39) variabel
independen atau variabel bebas yaitu:
Metodologi Penelitian “Variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau
Metode Penelitian timbulnya variabel dependen (terikat)”.
Dalam penelitian ini yang menjadi
Metode yang digunakan dalam penelitian variabel independent (X1) dan (X2)
ini adalah metode deskriptif analisis adalah Perputaran Aktiva Tetap dan
dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil Perputaran Piutang.
penelitian yang kemudian diolah dan 2. Variabel Dependent (Y)
dianalisis untuk diambil kesimpulannya, Menurut Sugiyono (2010:33) variabel
artinya penelitian yang dilakukan adalah dependen atau terikat yaitu:
penelitian yang menekankan analisisnya “Variabel yang dipengaruhi atau yang
pada data-data numeric (angka), dengan menjadi akibat, karena adanya variabel
menggunakan metode penelitian ini akan bebas.”
diketahui hubungan yang signifikan antara Dalam penelitian ini yang menjadi va-
variabel yang diteliti, sehingga riabel dependent (Y) adalah
menghasilkan kesimpulan yang akan Profitabilitas.
memperjelas gambaran mengenai objek
yang diteliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Rasio, berikut ini penjelasan
Desain Penelitian mengenai rasio.

Desain penelitian merupakan rancangan Operasionalisasi variabel dalam penelitian

H a l a m a n 218
Ari Bramasto Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Perputara ”Perputaran Aktiva


n Aktiva Tetap (Fixed Assets
Tetap ((X1) Turn Over) yaitu rasio
antara penjualan
rasio
dengan aktiva tetap
bersihnya.”
Munawir (2004;240) Sumber: Munawir (2004; 240)
Perputara Perputaran piutang
n Piutang adalah rasio yang
((X2) memperlihatkan
lamanya waktu untuk
rasio
mengubah piutang
menjadi kas
Bambang.R (2008:90)
Bambang Riyanto (2008;90)
Profitabili “Dimaksudkan untuk
tas ((Y) mengukur efisiensi
penggunaan aktiva
perusahaan (atau
sekelompok aktiva
perusahaan) yang
ingin dikaitkan rasio
dengan penjualan
yang berhasil
diciptakan.”
Suad Husnan dan Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2004;
Enny Pudjiastuti 72)
(2004; 72)

tentang pengaruh Perputaran Aktiva Tetap nonprobability sampling.


dan Perputaran Piutang terhadap
profitabilitas akan dijelaskan pada Tabel Teknik nonprobability sampling yang
1. digunakan penulis dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan teknik
Teknik Penentuan Data sampling purposive.
Penentuan sampel yang digunakan dalam
Adapun Teknik Penentuan data terbagi penelitian ini meliputi:
menjadi dua bagian, yaitu populasi dan
sampel. 1. Data yang diambil merupakan laporan
keuangan PT.POS Indonesia
Teknik sampling merupakan teknik merupakan data keuangan terbaru.
pengambilan sampel. Untuk menentukan 2. Data yang diambil sudah di audit.
sampel yang akan digunakan dalam 3. Data yang diambil tujuh tahun dari
penelitian, terdapat berbagai teknik tahun 2003 sampai tahun 2009
sampling yang digunakan. Teknik dikarenakan terjadinya suatu
pengambilan sampel yang digunakan fenomena pada beberapa tahun
penulis yaitu dengan menggunakan teknik terakhir.

H a l a ma n 219
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Ari Bramasto

Sampel yang diambil sebanyak tujuh melakukan prediksi bagaimana


periode karena sudah dianggap perubahan nilai variabel dependen bila
representatif (mewakili) untuk dilakukan nilai variabel independen dinaikan/
penelitian diturunkan”.
Penjelasan garis regresi menurut Andi
Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis Supangat (2007:352) yaitu:
“Garis regresi (regression line/line of
the best fit/estimating line) adalah
a. Analisis Kualitatif
suatu garis yang ditarik diantara titik-
Menurut Sugiyono (2010:14) analisis
titik (scatter diagram) sedemikian rupa
kualitatif adalah sebagai berikut:
sehingga dapat dipergunakan
“Metode penelitian kualitatif itu
dilakukan secara intensif, peneliti ikut
Analisis regresi ganda digunakan untuk
berpartisipasi lama dilapangan,
meramalkan bagaimana keadaan (naik
mencatat secara hati-hati apa yang
turunnya) variabel dependen, bila dua
terjadi, melakukan analisis reflektif
atau lebih variabel independen sebagai
terhadap berbagai dokumen yang
indikator. Analisis ini digunakan dengan
ditemukan dilapangan, dan membuat
melibatkan dua atau lebih variabel bebas
laporan penelitian secara mendetail.”
antara variabel dependen (Y) dan variabel
independen (X1 dan X2 ). Persamaan
b. Analisis Kuantitatif
regresinya sebagai berikut:
Menurut Sugiyono (2010:31) analisis
Dimana:
kuantitatif adalah sebagai berikut :
Y = variabel tak bebas (Profitabilitas)
“Dalam penelitian kuantitatif analisis
a = bilangan berkonstanta
data menggunakan statistik. Statistik
b1,b2 = koefisien arah garis
yang digunakan dapat berupa statistik
X1= variabel bebas X1 (Perputaran Aktiva
deskriptif dan inferensial/induktif.
Tetap)
Statistik inferensial dapat berupa
X2= variabel bebas X2 (Perputaran Piutang)
statistik parametris dan statistik
nonparametris. Peneliti menggunakan
Regresi linier berganda dengan dua
statistik inferensial bila penelitian
variabel bebas X1 dan X2 metode kuadrat
dilakukan pada sampel yang dilakukan
kecil memberikan hasil bahwa koefisien-
secara random. Data hasil analisis
koefisien a, b1, dan b2 dapat dihitung
selanjutnya disajikan dan diberikan
dengan menggunakan rumus sebagai
pembahasan. Penyajian data dapat
berikut:
berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi,
grafik garis, grafik batang, piechart
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat
(diagram lingkaran), dan pictogram.
pada regresi berganda, maka perlu
Pembahasan hasil penelitian
dilakukan pengujian asumsi klasik.
merupakan penjelasan yang
mendalam dan interpretasi terhadap
Uji Asumsi Klasik
data-data yang telah disajikan.”
Terdapat beberapa asumsi yang harus
Adapun langkah-langkah analisis kuantita-
dipenuhi terlebih dahulu sebelum
tif yang diuraikan diatas adalah:
menggunakan regresi linier berganda
sebagai alat untuk menganalisis pengaruh
Analisis Regresi Linier Berganda
variabel-variabel yang diteliti. Pengujian
asumsi klasik yang digunakan terdiri atas :
Sugiyono (2010:149) mengemukakan
bahwa:
”Analisis linier regresi digunakan untuk

H a l a m a n 220
Ari Bramasto Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji Situasi heteroskedastisitas akan


apakah model regresi mempunyai menyebabkan penaksiran koefisien-
distribusi normal ataukah tidak. Asumsi koefisien regresi menjadi tidak efisien dan
normalitas merupakan persyaratan yang hasil taksiran dapat menjadi kurang atau
sangat penting pada pengujian melebihi dari yang semestinya. Dengan
kebermaknaan (signifikansi) koefisien demikian, agar koefisien-koefisien regresi
regresi. Model regresi yang baik adalah tidak menyesatkan, maka situasi
model regresi yang memiliki distribusi heteroskedastisitas tersebut harus
normal atau mendekati normal, sehingga dihilangkan dari model regresi.
layak dilakukan pengujian secara statistik.
Untuk menguji ada tidaknya
Selain itu uji normalitas digunakan untuk heteroskedastisitas digunakan uji-rank
mengetahui bahwa data yang diambil Spearman yaitu dengan mengkorelasikan
berasal dari populasi berdistribusi normal. masing-masing variabel bebas terhadap
Uji yang digunakan untuk menguji nilai absolut dari residual. Jika nilai
kenormalan adalah uji Kolmogorov- koefisien korelasi dari masing-masing
Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan variabel bebas terhadap nilai absolut dari
diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut residual (error) ada yang signifikan, maka
berasal dari populasi berdistribusi normal kesimpulannya terdapat hetero-
melawan hipotesis tandingan bahwa skedastisitas (varian dari residual tidak
populasi berdistribusi tidak normal. homogen) (Gujarati, 2003: 406).

Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

Multikolinieritas merupakan suatu situasi Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi


dimana beberapa atau semua variabel antar observasi yang diukur berdasarkan
bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat deret waktu dalam model regresi atau
korelasi yang kuat di antara sesama dengan kata lain error dari observasi yang
variabel independen maka satu dipengaruhi oleh error dari observasi
konsekuensinya adalah: yang sebelumnya. Akibat dari adanya
a. Koefisien-koefisien regresi menjadi autokorelasi dalam model regresi,
tidak dapat ditaksir. koefisien regresi yang diperoleh menjadi
b. Nilai standar error setiap koefisien tidak efisien, artinya tingkat kesalahannya
regresi menjadi tidak terhingga. menjadi sangat besar dan koefisien
regresi menjadi tidak stabil.
Dengan demikian berarti semakin besar
korelasi diantara sesama variabel Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi,
independen, maka tingkat kesalahan dari dari data residual terlebih dahulu dihitung
koefisien regresi semakin besar yang nilai statistik Durbin-Watson (D-W):
mengakibatkan standar errornya semakin
besar pula. Cara yang digunakan untuk DW 
e  e 
t t 1

mendeteksi ada tidaknya e 2


t
multikoliniearitas adalah dengan
menggunakan Variance Inflation Factors Sumber : Gujarati (2003: 467)
(VIF): 1
VIF  Kriteria uji: Bandingkan nilai D-W dengan
1  Ri2
nilai d dari tabel Durbin-Watson:
Sumber : Gujarati ( 2003: 351) a. Jika D-W < dL atau D-W > 4 – dL,

H a l a ma n 221
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Ari Bramasto

kesimpulannya pada data terdapat terhadap Y, bila X2 dianggap konstan


autokorelasi dapat dihitung dengan menggunakan
b. Jika dU < D-W < 4 – dU, kesimpulannya rumus sebagai berikut:
pada data tidak terdapat autokorelasi
c. Tidak ada kesimpulan jika : dL  D-W 
dU atau 4 – dU  D-W  4 – dL
Sumber: Gujarati (2003: 470)
Koefisien korelasi parsial
Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak Koefisien korelasi parsial antar X2
dapat disimpulkan apakah terdapat terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan
autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dapat dihitung dengan menggunakan
dengan runs test. rumus sebagai berikut:

Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk


mengukur kekuatan asosiasi (hubungan)
linier antara dua variabel. Korelasi juga Koefisien korelasi secara simultan
tidak menunjukkan hubungan fungsional. Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2
Dengan kata lain, analisis korelasi tidak terhadap Y dapat dihitung dengan
membedakan antara variabel dependen menggunakan rumus sebagai berikut:
dengan variabel independen. Dalam
analisis regresi, analisis korelasi yang
digunakan juga menunjukkan arah
hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen selain
mengukur kekuatan asosiasi (hubungan). Besarnya koefisien korelasi adalah -1≤r
≥1 :
Sedangkan untuk mencari koefisien  Apabila (-) berarti terdapat hubungan
korelasi antara variabel X1 dan Y, Variabel negatif.
X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai berikut:  Apabila (+) berarti terdapat hubungan
positif.

Interpretasi dari nilai koefisien korelasi :


 Bila r = -1 atau mendekati -1, maka
hubungan antara kedua variabel kuat
dan mempunyai hubungan yang
berlawanan (jika X naik maka Y turun
atau sebaliknya).
 Bila r = +1 atau mendekati +1, maka
hubungan yang kuat antara variabel X
dan variabel Y dan hubungannya
searah.

Langkah-langkah perhitungan uji statistik Koefisiensi Determinasi


dengan menggunakan analisis korelasi
dapat diuraikan sebagai berikut: Analisis Koefisiensi Determinasi (KD)
digunakan untuk melihat seberapa besar
Koefisien korelasi parsial variabel independen (X) berpengaruh
Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap variabel dependen (Y) yang

H a l a m a n 222
Ari Bramasto Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

dinyatakan dalam persentase. Besarnya dan Perputaran Piutang terhadap variabel


koefisien determinasi dihitung dengan terikat Profitabilitas.
menggunakan rumus sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara Perputaran
Kd = (r)2 x 100 % Aktiva Tetap dan Perputaran
Piutang terhadap profitabilitas .
Dimana : Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan
KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y antara Perputaran Aktiva Tetap
dipergunakan oleh variabel X dan Perputaran Piutang terhadap
r² = Kuadrat koefisien korelasI profitabilitas.

Uji Hipotesis Hipotesis Statistik


Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji
Statistik t).
Rancangan pengujian hipotesis penelitian Dalam pengujian hipotesis ini
ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh menggunakan uji dua pihak (two tail test)
antara variabel independent (X) yaitu dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu
Perputaran Aktiva Tetap (X1) dan hipotesis nol (Ho) : β = 0 dan hipotesis
Perputaran Piutang (X2) terhadap alternatifnya (Ha) : β ≠ 0
Profitabilitas (ROA) sebagai variabel Ho: β = 0: Tidak terdapat pengaruh yang
dependen (Y), dengan langkah-langkah signifikan Perputaran Aktiva
sebagai berikut : Tetap terhadap profitabilitas.
Ha : β ≠ 0: Terdapat pengaruh yang
Penetapan Hipotesis signifikan Perputaran
Aktiva Tetap terhadap
Hipotesis Penelitian profitabilitas.
Berdasarkan identifikasi masalah yang Ho : β = 0: Tidak terdapat pengaruh yang
dikemukakan sebelumnya, maka dalam signifikan Perputaran Piutang
penelitian ini penulis mengajukan terhadap profitabilitas.
hipotesis sebagai berikut: Ha : β ≠ 0: Terdapat pengaruh yang
Hipotesis parsial antara variabel bebas signifikan Perputaran
Perputaran Aktiva Tetap terhadap variabel Piutang terhadap
terikat profitabilitas. profitabilitas.
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signi- Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji
fikan Perputaran Aktiva Tetap ter- Statistik F).
hadap profitabilitas. Ho : β = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan signifikan antara Perputaran
Perputaran Aktiva Tetap terhadap Aktiva Tetap dan Perputaran
profitabilitas. Piutang terhadap
Hipotesis parsial antara variabel bebas profitabilitas.
Perputaran Piutang terhadap variabel teri- Ha : β ≠ 0: Terdapat pengaruh yang
kat profitabilitas. signifikan antara
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang sig- Perputaran Aktiva Tetap
nifikan Perputaran Piutang ter- dan Perputaran Piutang
hadap profitabilitas. terhadap profitabilitas.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan
Perputaran Piutang terhadap pro- Menentukan tingkat signifikan
fitabilitas.
Hipotesis secara keseluruhan antara Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas
variabel bebas Perputaran Aktiva Tetap (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel

H a l a ma n 223
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Ari Bramasto

sebagai batas daerah penerimaan dan  Hasil Fhitung dibandingkan dengan


penolakan hipotesis. Tingkat signifikan Ftabel dengan kriteria :
yang digunakan adalah 0,05 atau 5% ka-  Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada
rena dinilai cukup untuk mewakili hubun- alpha 5% untuk koefisien positif.
gan variabel – variabel yang diteliti dan  Tolak Ho jika Fhitung < Ftabel pada
merupakan tingkat signifikasi yang umum alpha 5% untuk koefisien negatif.
digunakan dalam suatu penelitian.  Tolak Ho jika nilai F-sign < ɑ ),05.
Menghitung nilai thitung dengan mengetahui Menggambar Daerah Penerimaan dan
apakah variabel koefisien korelasi signifi- Penolakan
kan atau tidak dengan rumus :

t = thitung
Selanjutnya menghitung nilai Fhitung
sebagai Gambar 3.1
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Penarikan Kesimpulan
Dimana: Berdasarkan gambar di atas, daerah yang
R = koefisien kolerasi ganda diarsir merupakan daerah penolakan Ho,
K = jumlah variabel independen dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan
n = jumlah anggota sampel Fhitung jatuh di daerah penolakan
(penerimaan), maka Ho ditolak (diterima)
Menggambar Daerah Penerimaan dan dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian
Penolakan regresi signifikan (tidak signifikan).
Kesimpulannya, Perputaran Aktiva Tetap
Untuk menggambar daerah penerimaan dan Perputaran Piutang berpengaruh
atau penolakan maka digunakan kriteria (tidak berpengaruh) terhadap
sebagai berikut : profitabilitas. Tingkat signifikannya yaitu 5
 Hasil thitung dibandingkan dengan Ftabel % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol
dengan kriteria : ditolak (diterima) dengan taraf
 Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ada di kepercayaan 95 %, maka kemungkinan
daerah penolakan, berarti Ha bahwa hasil dari penarikan kesimpulan
diterima artinya antara variabel X mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini
dan variabel Y ada pengaruhnya. menunjukan adanya (tidak adanya)
 Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho ada di pengaruh yang meyakinkan (signifikan)
daerah penerimaan, berarti Ha antara dua variabel tersebut.
ditolak artinya antara variabel X dan
variabel Y tidak ada pengaruhnya. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
 t hitung; dicari dengan rumus
perhitungan t hitung, dan
Analisis Tingkat Perputaran Aktiva Tetap
 t tabel; dicari di dalam tabel
distribusi t student dengan Perputaran aktiva tetap merupakan rasio
ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 penjualan perusahaan terhadap aktiva
dan dk = (n-k-1) atau 24-2-1=21 tetap yang dimiliki perusahaan.

H a l a m a n 224
Ari Bramasto Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Tabel 2. Data Perputaran Aktiva Tetap

Perputaran Aktiva Tetap


Penjualan (Rp) Aktiva Tetap Bersih (Rp)
Tahun (kali)
(a) (b)
(a:b)
2003 1,190,077,650,023 401,124,960,120 2,9669
2004 1,208,021,120,944 389,684,120,370 3,1000
2005 1,237,051,805,276 354,564,432,469 3,4889
2006 1,597,916,634,491 344,830,510,519 4,6339
2007 1,721,041,382,649 571,670,855,014 3,0105
2008 2,239,961,777,917 337,809,769,869 6,6308
2009 2,346,503,745,759 375,490,934,477 6,2492
Rata-rata 1,648,653,445,294 396,453,654,691 4,2972

Berdasarkan data sekunder yang Sesuai dengan teori tersebut berarti


terkumpul diperoleh gambaran perputaran peningkatan ini mempunyai arti positif
aktiva tetap pada PT.POS Indonesia bagi perusahaan walaupun
sebagai berikut. peningkatannya relatif rendah. Dikatakan
cukup baik karena dengan aktiva tetap
Secara keseluruhan pada tabel 4.1 dapat yang dimiliki, manajemen perusahaan bisa
dilihat secara rata-rata perputaran aktiva menghasilkan penjualan beberapa kali
tetap pada PT.POS Indonesia terus lipat diatas nilai aktiva tetapnya
meningkat hingga tahun 2006, namun
menurun kemudian pada tahun 2007 dan Analisis Tingkat Perputaran piutang
meningkat lagi pada tahun 2008.
Perputaran aktiva tetap perusahaan yang Perputaran piutang adalah rasio yang
masih mengalami fluktuatif, dan mencapai memperlihatkan lamanya untuk
rata rata (2,9669 + 3,1 + 3,4889 + mengubah piutang menjadi kas. Putaran
4,6339 + 3,0105 + 6,6308 + 6,2492 / 7 piutang dihitung dengan membagi
= 4,2972 kali) 4,3 kali dalam kurun waktu penjualan dengan rata-rata piutang. Rata-
2003-2009. Tapi di lihat dari sudut lain, rata piutang dihitung dengan
penggunaan aktiva sudah cukup baik, menjumlahkan piutang awal dengan
dimana aktiva tetap yang digunakan piutang akhir dan kemudian membaginya
perusahaan untuk menunjang operasi menjadi dua. Berdasarkan data yang
perusahaan dapat menghasilkan terkumpul diperoleh gambaran perputaran
penjualan yang terus meningkat tiap piutang pada PT.POS Indonesia sebagai
tahunnya. Sehingga perputaran aktiva berikut.
tetap cenderung meningkat dalam kurun
waktu 2003-2009. Menurut pihak Secara keseluruhan pada tabel 4.2 dapat
perusahaan mengatakan, hal ini berarti dilihat secara rata-rata perputaran piutang
secara perlahan perusahaan mulai pada PT.POS Indonesia terus meningkat
mencoba untuk bangkit dari kondisi yang hingga tahun 2007, namun menurun
tidak baik dengan adanya peningkatan kemudian pada tahun 2008 dan tahun
nilai ini. Sedangkan menurut Harahap 2009. Perputaran piutang pada PT.POS
(2008:309) mengatakan bahwa rasio ini Indonesia selama periode tahun 2003-
menunjukkan berapa kali nilai aktiva 2009 cenderung turun dengan rata-rata
berputar bila diukur dari volume mencapai (1,0523 + 1,0380 + 1,0123 +
penjualan. Semakin tinggi rasio ini maka 1,1057 + 1,1614 + 1,0158 + 0,8384 / 7
semakin baik. Artinya kemampuan aktiva = 1,0320 ) 1,03 kali, artinya PT.POS
tetap dalam menciptakan penjualan tinggi. Indonesia hanya berhasil mengubah

H a l a ma n 225
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Ari Bramasto

Tabel 3. Data Perputaran piutang

Rata-Rata Perputaran Piutang


Piutang Usaha(Rp)
Tahun Piutang (Rp) (kali)
(a)
(b) (a:b)
2003 245,665,218,409 233,447,859,269 1,0523
2004 265,090,128,289 255,377,673,349 1,0380
2005 271,689,139,835 268,389,634,062 1,0123
2006 335,945,007,161 303,817,073,498 1,1057
2007 465,245,831,797 400,595,419,479 1,1614
2008 480,213,369,658 472,729,600,728 1,0158
2009 346,608,409,267 413,410,889,463 0,8384
Rata-rata 344,351,014,917 335,395,449,978 1,0320

piutang menjadi kas sebesar 1 kali rata- disebabkan kenaikan piutang pendapatan
rata piutang awal tahun dan akhir. yang relatif rendah dan juga masih
Menurut Niswonger (2004:337) bahwa banyaknya piutang tak tertagih di setiap
perputaran piutang merupakan sebuah tahunnya sehingga perputaran yang
ukuran seberapa sering piutang usaha dihasilkan rendah
berubah menjadi kas dalam setahun
dimana, piutang usaha harus berputar Analisis Nilai Profitabilitas
sedikit diatas 12kali dalam setahun.
Berarti perputaran piutang PT POS Pada penelitian ini profitabilitas diproksi
Indonesia termasuk sangat rendah jika di dari return on assets (ROA), return on
bandingkan dengan teori yang assets adalah rasio yang digunakan
dikemukakan oleh Niswonger tersebut. mengukur kemampuan perusahaan
Dalam kurun waktu 2003-2009 menghasilkan keuntungan relatif
perputaran piutang cenderung menurun dibandingkan dengan total asetnya atau
dan hanya pada 2006-2007 sedikit ukuran untuk menilai seberapa besar
mengalami kenaikan. Itu berarti piutang tingkat pengembalian dari asset
yang terjadi belum efisien dalam perusahaan. Return on assets dihitung
meningkatkan laba perusahaan. Menurut dari rasio laba/rugi bersih terhadap total
wawancara dengan pihak perusahaan, aktiva. Berikut disajikan perkembangan
perputaran piutang perusahaan yang profitabilitas PT.POS Indonesia selama
seperti ini tergolong rendah itu

Tabel 4. Data Pofitabilitas (ROA)

Total Assets ROA


Laba/Rugi Bersih (Rp) (Rp)
Tahun (%)
(a) (b) (b:c)
2003 -98,078,540,290 2,112,890,087,221 -4,64
2004 -162,613,224,904 2,308,221,061,326 -7,04
2005 -107,324,430,342 2,442,272,922,643 -4,39
2006 -119,456,303,288 3,080,145,140,334 -3,88
2007 4,349,679,911 4,708,530,667,250 0,09
2008 -54,712,624,679 6,665,238,008,178 -0,82
2009 81,817,578,583 4,230,991,312,201 1,93
Rata-rata -65,145,409,144 3,649,755,599,879 -2,68

H a l a m a n 226
Ari Bramasto Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Secara keseluruhan pada tabel 4.3 dapat Estimasi Model Regresi


dilihat secara rata-rata profitabilitas Pada
PT.POS Indonesia cenderung meningkat Pada bagian ini akan diestimasi koefisien
selama periode tahun 2003-2009, perputaran aktiva tetap dan perputaran
meskipun secara rata-rata masih negatif piutang terhadap profitabilitas pada
setiap tahunnya. Hanya pada tahun 2007 PT.POS Indonesia menggunakan regresi
dan tahun 2009 PT.POS Indonesia tidak linear berganda. Data yang digunakan
mengalami kerugian. Berdasarkan hasil dalam analisis regresi berdasarkan data
wawancara dengan pihak perusahaan, tahunan selama 7 tahun pengamatan
mengatakan bahwa kerugian ini yaitu periode tahun 2003 hingga tahun
disebabkan oleh lebih besarnya biaya 2009.
yang dikeluarkan dibandingkan dengan
pendapatan usahanya, meskipun begitu Bentuk model persamaan regresi yang
pihak perusahaan sudah berusaha untuk akan diestimasi adalah
meminimalisasi biaya sehingga secara Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + 
perlahan perusahaan dapat keluar dari
kondisi negatif walau laba yang di dapat Model regresi tersebut digunakan untuk
belum sesuai yang diharapkan. memprediksi perubahan yang terjadi pada
Profitabilitas menurut R. Agus Sartono profitabilitas yang dapat diterangkan atau
(2005:130) adalah kemampuan dijelaskan oleh perubahan kedua variabel
perusahaan memperoleh laba dalam independen (perputaran aktiva tetap dan
hubungan dengan penjualan, total aktiva perputaran piutang). Berdasarkan hasil
maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas pengolahan data perputaran aktiva tetap
ini akan memberikan gambaran tentang dan perputaran piutang terhadap
tingkat kemakmuran perusahaan, dengan profitabilitas diperoleh hasil regresi
semakin tingginya profitabilitas disajikan pada Tabel 5.
perusahaan berarti semakin baik posisi
perusahaan di lihat dari segi pemanfaatan Melalui hasil pengolahan data seperti
assetsnya. Dilihat dari pernyataan itu, diuraikan pada tabel 4.4 maka dapat
dapat dikatakan bahwa perkembangan dibentuk model prediksi variabel
ROA PT. POS dalam kurun waktu 7 tahun perputaran aktiva tetap dan perputaran
dapat dikatakan cukup baik walau secara piutang terhadap profitabilitas sebagai
rata rata masih dalam keadaan negatif. berikut.
Dikatakan cukup baik karena rasio
profitabilitas yang didapat perusahaan Ŷ = -9,113+1,284 X1 + 0,888 X2
cederung naik dalam kurun waktu
Berdasarkan persamaan prediksi diatas,
tersebut.
maka dapat diinterpretasikan koefisien
regresi dari masing-masing variabel
independen sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Estimasi Model Regresi

Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -9.113 18.774 -.485 .653
X1 1.284 .983 .641 1.306 .262
X2 .888 15.385 .028 .058 .957
a. Dependent Variable: Y

H a l a ma n 227
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Ari Bramasto

 Setiap kenaikan perputaran aktiva lebih kecil dari ttabel (2,776) maka pada
tetap sebesar satu kali diprediksi akan tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk
meningkatkan profitabilitas pada menerima Ho2 sehingga Ha2 ditolak.
PT.POS Indonesia sebesar 1,284% Artinya dengan tingkat kepercayaan 95%
dengan asumsi perputaran piutang dapat disimpulkan bahwa perputaran
perusahaan tidak mengalami aktiva tetap tidak memiliki pengaruh yang
perubahan. signifikan terhadap profitabilitas pada
 Setiap kenaikan perputaran piutang PT.POS Indonesia. Arah pengaruh
sebesar satu kali diprediksi akan bertanda Positif menunjukkan bahwa
meningkatkan profitabilitas pada perputaran aktiva tetap yang tinggi
PT.POS Indonesia sebesar 0,888% cenderung membuat profitabilitas menjadi
dengan asumsi perputaran aktiva tetap meningkat. Hasil penelitian sesuai dengan
tidak berubah. Nilai konstanta sebesar teori yang telah dikemukakan pada BAB
-9,113 rupiah menunjukan nilai sebelumnya, yang menyatakan bahwa
prediksi rata-rata profitabilitas pada perputaran aktiva tetap mempengaruhi
PT.POS Indonesia apabila perputaran profitabilitas (return on assets). Demikian
aktiva tetap dan perputaran piutang juga perputaran piutang tidak
sama dengan nol. berpengaruh signifikan dalam
meningkatkan profitabilitas pada PT.POS
KESIMPULAN DAN SARAN Indonesia, perputaran piutang hanya
memberikan pengaruh sebesar 0,1%
Kesimpulan dalam meningkatkan profitabilitas. Pada
uji hipotesis dengan menggunakan nilai t,
Berdasarkan hasil penelitian dan nilai thitung perputaran piutang sebesar
pembahanan pengaruh perputaran aktiva 0,058 dengan nilai signifikansi sebesar
tetap dan perputaran piutang terhadap 0,957. Karena nilai thitung (0,058) lebih
profitabilitas, dapat ditarik beberapa kecil dari ttabel (2,776) maka pada tingkat
kesimpulan sebagai berikut. Perputaran kekeliruan 5% diputuskan untuk
aktiva tetap dan perputaran piutang menerima Ho3 sehingga Ha3 ditolak.
secara simultan tidak berpengaruh Artinya dengan tingkat kepercayaan 95%
signifikan terhadap profitabilitas pada dapat disimpulkan bahwa perputaran
PT.POS Indonesia. Perputaran aktiva tetap piutang tidak memiliki pengaruh yang
dan perputaran piutang memberikan signifikan terhadap profitabilitas pada
kontribusi atau pengaruh sebesar 39,0% PT.POS Indonesia. Arah pengaruh
dalam meningkatkan profitabilitas bertanda Positif menunjukkan bahwa
sedangkan sisanya sebesar 61,0% di perputaran piutang yang tinggi cenderung
pengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti meningkatkan profitabilitas. Hasil
kas, piutang, persediaan, penjualan, biaya penelitian sesuai dengan teori yang telah
usaha (biaya umum & administrasi, biaya dikemukakan pada BAB sebelumnya, yang
penjualan dan biaya litbang) serta biaya menyatakan bahwa perputaran aktiva
bunga. Secara parsial perputaran aktiva tetap mempengaruhi profitabilitas (return
tetap tidak berpengaruh signifikan on assets).
terhadap profitabilitas pada PT.POS
Indonesia, perputaran aktiva tetap Saran
memberikan pengaruh sebesar 29,9%
dalam meningkatkan profitabilitas. Pada Berdasarkan penelitian yang telah
uji hipotesis dengan menggunakan nilai t, dilakukan, hasil penelitian dan kesimpulan
dengan nilai thitung perputaran aktiva tetap yang telah dijabarkan sebelumnya, maka
sebesar 1,306 dengan nilai signifikansi penulis memberikan beberapa saran
sebesar 0,262. Karena nilai thitung (1,306) sebagai berikut :

H a l a m a n 228
Ari Bramasto Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Perkembangan tingkat profitabilitas Gitman, Lawrence. 2006. Principle of


(return on assets) yang dimiliki Managerial Finance. Eleventh Edition.
perusahaan sudah cukup baik hanya saja New Jersey: Pearson Education.Inc.
masih dalam keadaan negatif.
Perusahaan di sarankan agar lebih Husein Umar. 2005. Metode Penelitian.
berupaya untuk meningkatkan Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
profitabilitas (return on assets). Upaya
yang dilakukan adalah Perusahaan Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar
sebaiknya selalu berupaya untuk terus Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
meningkatkan perolehan laba setiap Empat
tahunnya. Peningkatan perolehan laba
bisa dilakukan salah satu caranya yaitu Lukman Syamsudin. 2004. Manajemen
perusahaan membuat program Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi
penghematan biaya. Dimana biaya harus Dalam : Perencanaan, Pengawasan
dikontrol pengeluarannya jangan sampai Dan Pengambilan Keputusan, Jakarta :
melebihi anggaran biaya dan akan lebih PT. Raja Grafindo Persada.
baik bila biaya lebih kecil dari yang
dianggarkan. Penghematan biaya ini dapat Martono S.U dan Agus D. Harjito. 2003.
dimulai dari hal yang kecil-kecil, seperti Manajemen Keuangan. Edisi Pertama.
penghematan penggunaan kertas, Cetakan Kedua. Yogyakarta: Ekonisia
penghematan tinta dan penghematan
penggunaan listrik. Dengan penghematan Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi
biaya ini menurut penulis merupakan Ketiga. Yogyakarta: Salemba Empat
salah satu solusi yang dapat membantu
menurunkan biaya yang keluar setiap Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen.
periodenya. Walaupun jumlah pendapatan Edisi Ketiga. Yogyakarta: Salemba
menurun, maka pengaruh terhadap laba Empat
tidak terlalu besar, karena setiap
tahunnya penghematan biaya harus terus R. Agus Sartono. 2001. Manajemen
ditingkatkan dan biaya dari tahun ke Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi).
tahun pun dapat menurun. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE

Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian.


DAFTAR PUSTAKA 2002. Manajemen Keuangan. Edisi
Keempat. Jakarta: Prenhallindo
Andi Supangat. 2007. Statistika dalam S. Munawir. 2002. Analisis Laporan
Kajian Deskriftif, Inferensi dan Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Nonparametrik. Edisi Pertama. Jakarta: Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan
Kencana Prenada Media Group (Teori, Konsep Dan Aplikasi).
Yogyakarta: Ekonisia
Bambang Riyanto. 2004. Dasar-Dasar
Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian.
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Bogor: Ghalia Indonesia
Keempat. Cetakan Kedelapan,
Yogyakarta: BPFE
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Dwi Prastowo dan Rifka Julianti. 2002.
Bandung: Alfabeta
Analisis Laporan Keuangan (Konsep
dan Aplikasi). Edisi Revisi. Yogyakarta:
Sugiyono. 2010. Statistika untuk
YPKN
Penelitian. Bandung: Alfabeta

H a l a ma n 229
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Ari Bramasto

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen


Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung
Media

Umi Narimawati. 2008. Metodologi


Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung
Media

Wild, John J. Subramanyam, K.R. Halsey,


Robert F. 2005. Analisis Laporan
Keuangan, buku 2, Edisi 8, Jakarta :
Salemba Empat. (Penerjemah: Yanivi
S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap)

Warren, Reeve and Fess. 2005. Pengantar


Akuntansi, Buku 1, edisi 21, Jakarta :
Salemba Empat. (Penerjemah: Aria
Farahmita, Amunugrahani dan Taufik
Hendrawan)

H a l a m a n 230

Potrebbero piacerti anche