Sei sulla pagina 1di 10

HUBUNGAN KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DENGAN KEJADIAN

PREMATURITAS, BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN ASFIKSIA

RELATIONSHIP BETWEEN ADOLESCENT PREGNANCY WITH


PRETERM BIRTH, LOW BIRTH WEIGHT AND ASPHYXIA

Lutfatul Latifah dan Mekar Dwi Anggraeni


Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRACT
Pregnancy and labor in adolescent contribute to increase perinatal death in Indonesia. In
adolescent pregnancy, complications such as preterm labor, low birth weight, and perinatal
death often occur. The aim of this study to determine the association between adolescent
pregnancy and preterm birth, low birth weight and asphyxia. Methods : All adolescent
women who gave birth at Margono Soekarjo Purwokerto hospital in 2009 (n=60) were
included in this population -based a survey of cohort retrospective study. Chi Square was
used to analyse the relation between adolescent pregnancy and preterm birth, low birth
weight and asphyxia. Result of this study shows the average age of adolescent mother were
17,8 years old, with deviation standard 1,038, youngest age was 14 and oldest was 19.
Bivariate analysis shows there are significant relationship between adolescent pregnancy
and preterm bith with p=0,012 and OR= 3,857, and between adolescent pregnancy and low
birth weight with p=0,001 and OR=7. Meanwhile there is no relationship between
adolescent pregnancy and asphyxia.
Key words : adolescent pregnancy, preterm birth, low birth weight, asphyxia
Kesmasindo Volume 6, ( 1) Januari 2013, Hal. 26-34

PENDAHULUAN sebesar 16,39/1000 dan 2,3/1000

Angka Kematian Bayi (AKB) atau


kelahiran hidup (Ulfah, 2009). Tiga
Infant Mortality Rate (IMR) di Indonesia penyebab utama kematian bayi adalah
masih cukup tinggi. Hingga tahun 2008, infeksi saluran pernafasan akut
AKB sebesar 31,04/1000 kelahiran
(ISPA), komplikasi perinatal dan
hidup. Angka tersebut masih lebih
diare. Gabungan ketiga penyebab ini
tinggi dibanding Malaysia dan
memberi andil bagi 75% kematian
Singapura yang masing-masing
27 Jurnal Kesmasindo Volume 6, Nomor 1 Januari 2013, Hal. 26-34

bayi (United Nation Development kenyataan lebih dari 50% remaja


Programme (UNDP) Indonesia, 2005). hamil tidak menerima perawatan
UNDP Indonesia (2005) prenatal sampai trimester kedua, 10%
menyebutkan bahwa 39% dari remaja hamil tidak menerima
kematian bayi terjadi pada bayi baru perawatan prenatal sampai trimester
lahir/BBL (usia 0-28 hari), dan ketiga (Hockaday, Crase, Shelley &
kematian BBL 79 % terjadi pada Stockdale, 2000). Ibu remaja hamil
periode neonatal dini (usia 0-7 hari). juga menunjukkan angka kejadian
Penyebab kematian neonatal dini komplikasi yang tinggi meliputi
adalah asfiksia, imaturitas, hipotermia, preeklamsia, penyakit menular
infeksi (Pilliteri, 2003). Sementara itu seksual, malnutrisi dan solusio
menurut SDKI 2002-2003, penyebab plasenta (Grady & Bloom, 2004).
kematian neonatal dini adalah Masalah malnutrisi yang diderita oleh
prematuritas dan Low Birth Weight ibu hamil remaja dapat menyebabkan
(35%) dan asfiksia (33,6%). risiko kelahiran bayi prematur
Proses kehamilan dan kelahiran (Sarwono, 2005) dan juga mengalami
pada usia remaja turut berkontribusi berat lahir rendah (Cater & Coleman,
dalam meningkatkan angka kematian 2006). Peningkatan kebutuhan nutrisi
perinatal di Indonesia. Menurut selama kehamilan dapat
Sarwono (2005) pada ibu hamil usia membahayakan pertumbuhan remaja
remaja sering mengalami komplikasi dengan potensial yang sama terhadap
kehamilan yang buruk seperti fetus. Berat bayi lahir yang rendah dan
persalinan prematur, berat bayi lahir penyulit selama kehamilan dan
rendah (BBLR) dan kematian persalinan dapat terjadi akibat tidak
perinatal. Grady dan Bloom (2004), adekuatnya nutrisi, karena kebutuhan
mengatakan bahwa kehamilan di nutrisi masih dibutuhkan untuk
bawah umur 16 tahun berhubungan pertumbuhan fisik dari remaja
dengan peningkatan angka kematian sehingga terjadi kompetisi dengan
perinatal dan lebih dari 18% kelahiran kebutuhan untuk janin. WHO (1999),
prematur terjadi pada kelompok umur memperkirakan sekitar 25 juta bayi
ini. Beberapa komplikasi yang ditemui BBLR lahir tiap tahun di dunia ini
pada remaja hamil didasarkan pada merupakan 17% dari total kelahiran
Lutfatul Latifah, Hubungan Kehamilan Pada Usia Remaja 28

hidup. Hampir 95 % dari bayi BBLR lahir rendah (<2500gr) dan bayi
ini lahir di negara berkembang dan prematur (<38 usia gestasi), melalui
sebagian besar diantaranya lahir dari analisis multivariat dengan mengotrol
ibu usia remaja. ante natal care (ANC), etnik, paritas
Hasil penelitian terhadap 900 dan kejadian toxemia ternyata usia ibu
remaja di Camden, New Jersey, tahun tetap menjadi predisposisi yang
1992 didapatkan pada primi muda signifikan untuk kejadian tersebut.
terjadi peningkatan BBLR. Hal ini Sedangkan penelitian Thato, Rachukul
terjadi karena umur remaja yang relatif dan Sopajaree (2004) di rumah sakit
muda berkontribusi terhadap kejadian daerah di Bangkok dari tahun 2001-
BBLR sebagai akibat dari penurunan 2003 menunjukkan bahwa
usia menarkhe yang terjadi pada setiap dibandingkan dengan ibu hamil
tahun (Departement of Obstetrics and dewasa, ibu hamil remaja lebih rendah
Gynecology, 1992). Jadi usia persentasenya dalam hal operasi
kronologis pada hakekatnya tidak seksio (OR 2.05, CI 1.44, 2.92). Ibu
dapat menjadi preditor yang baik hamil remaja juga memiliki angka
untuk suatu hasil kehamilan. Namun kejadian kelahiran prematur lebih
remaja tetap digolongkan sebagai tinggi (OR 1.21, CI 1.01, 1.75) dan
risiko tinggi terjadinya kematian pada melahirkan bayi dengan berat lahir
ibu hamil dan berat badan yang rendah rendah (2931 gr dan 3077 gr,
sebelum hamil. p<0.001).
Hasil penelitian sebelumnya Hasil penelitian Demir,
yang dilakukan oleh Leppert, Kadyyfcy, Ozgunen, Evruke dan
Namerow dan Barker (2003) pada 911 Karaca dari tahun 2001-2002 dengan
ibu hamil di rumah sakit pendidikan di melibatkan 442 ibu hamil remaja (<19
daerah urban menunjukkan hasil tahun). Rata-rata usia sewaktu
bahwa ibu hamil remaja (13-19) menikah adalah 18.24 tahun dan usia
meskipun dibandingkan dengan ibu gestasi 38.2 minggu. Rata-rata skor
hamil dewasa (20-36 tahun) lebih apgar pada menit pertama adalah 6.79
rendah dalam hal melahirkan dengan dan menit kelima 8.37, sedangkan
operasi seksio namun lebih tinggi angka persalinan dengan operasi
dalam melahirkan bayi dengan berat seksio adalah 25.8% dimana penyebab
29 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 1 Januari 2013, Hal. 26-34

umumnya adalah pregnancy induced diteliti. Populasi dalam penelitian ini


hypertension (PIH) dan persalinan adalah ibu usia remaja yang
letak lintang atau sungsang. melakukan persalinan di Rumah Sakit
Komplikasi yang paling sering dialami Margono Soekarjo Purwokerto
adalah PIH (14.5%), kelahiran sepanjang tahun 2009 yaitu sebanyak
prematur (7.0%) dan melahirkan bayi 62 orang akan tetapi yang berhasil
berat lahir rendah (<2000gr) (10.2%). diidentifikasi hanya 60 orang. Sampel
Angka persalinan di Rumah merupakan bagian dari populasi yang
Sakit Margono Soekarjo Purwokerto akan dijadikan obyek penelitian.
tahun 2009 sebanyak 1236 dan 62 Pengambilan sampel adalah dengan
diantaranya adalah ibu yang berusia metode sampel jenuh dimana seluruh
dibawah 20 tahun. Dengan melihat populasi dijadikan sebagai sampel.
data tersebut menunjukkan bahwa Instrumen penelitian yang digunakan
angka ibu hamil yang berusia remaja adalah chek list yang diisi oleh peneliti
di wilayah Kabupaten Banyumas dengan melihat data sekunder yaitu
masih cukup tinggi. Berdasarkan data berupa rekam medis pasien.
tersebut dan temuan pada penelitian Analisa data univariat untuk
sebelumnya maka perlu dilakukan variabel independen dan variabel
penelitian sejenis untuk melihat dependen dengan data katagori
keterkaitan antara kehamilan remaja menggunakan jumlah dan proporsi
dengan kejadian prematuritas, BBLR sedangkan data numerik variabel
dan asfiksia di Rumah Sakit Margono independen dan dependen dianalisa
Soekarjo Purwokerto. mean, median, modus, standar deviasi
dan 95% Confidence Interval (CI).
METODE PENELITIAN Analisa bivariat variabel independen
Metode penelitian yang dan variabel dependen akan dilakukan
digunakan adalah penelitian survei dengan uji Chi Square untuk
dengan pendekatan cohort mengetahui apakah terdapat hubungan
retrospektif. Menurut Notoadmojo antara kehamilan pada usia remaja
(2002), populasi adalah keseluruhan dengan prematuritas, BBLR dan
obyek penelitian atau obyek yang asfiksia.
Lutfatul Latifah, Hubungan Kehamilan Pada Usia Remaja 30

HASIL DAN PEMBAHASAN berpendidikan SD 9 orang dan


berpendidikan SMA 20 orang. Tidak
Karakteristik Responden
ada dari responden ibu usia remaja
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Usia yang berpendidikan perguruan tinggi.

Vari- Mean SD Minimal- 95% CI


Jenis pekerjaan pada ibu usia remaja
abel Maksimal adalah siswa sebanyak 11 orang, IRT
Umur 17,8 1,038 14-19 17,53-18,07 45 orang dan buruh 4 orang. Hasil
studi tentang kehamilan remaja yang
Hasil penelitian menunjukkan
dilakukan oleh Grady, et al (2004),
bahwa rata-rata usia responden pada
melaporkan, bahwa satu dari tiga
kelompok remaja adalah 17,8 tahun
remaja perempuan tidak menyelesai-
dengan usia termuda 14 tahun.
kan pendidikannya sebelum menjadi
Swasono (1998), bahwa kira-kira 14
hamil. Sebuah penelitian yang
juta perempuan muda berumur 15 – 19
dilakukan oleh Raatikainen,
tahun melahirkan anak pertamanya, di
Heiskanen & Verkasalo (2005) ibu
Amerika Latin dan Karibia 12 – 28 %
remaja hamil juga lebih sering tidak
perempuan, pertama kali melahirkan
bekerja (37.6%) daripada ibu hamil
pada usia 15 – 17 tahun; di Afrika
dewasa (16.9%) dengan p<0.001.
Utara dan Timur tengah 3 – 27 %
Hasil penelitian Grogers dan Bronars
perempuan melahirkan seawal ini.
(1993 dalam Hanum, 1997)
Kurang dari seperlima perempuan di
membuktikan bahwa tingkat
Asia melahirkan pada usia 18 tahun.
pendidikan perempuan berkaitan
Tabel. 2. Distribusi Responden pada
Kelompok Kasus Menurut Tingkat dengan usia kawin pertamanya.
Pendidikan
Semakin dini seorang perempuan
Tingkat Frekuensi Prosentase
Pendidikan
melakukan perkawinan, semakin
SD 9 15,0 rendah tingkat pendidikannya.
SMP 31 51,7
SMA 20 33,3 Perempuan yang dikawinkan di bawah
PT 0 0
JUMLAH 60 100 umur ketentuan Undang-Undang
Perkawinan (dibawah 16 tahun)
Tingkat pendidikan ibu remaja
sebanyak 15 % berasal dari kalangan
paling banyak adalah SMP yaitu
perempuan putus sekolah dasar.
sejumlah 31 orang (51,7%),
31 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 1 Januari 2013, Hal. 26-34

Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Jenis Distribusi responden berdasar-


Pekerjaan
kan jenis pekerjaan terbanyak adalah
Pekerjaan Frekuensi Prosentase
Siswa 11 18,3 IRT yaitu 45 orang (75%). Sedangkan
IRT 45 75,0
Buruh 4 6,7
responden yang bekerja sebagai siswa
JUMLAH 60 100 dan buruh masing-masing 18,3% dan
6,7%.

Hubungan Kehamilan Remaja dengan Prematuritas


Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Kejadian Prematuritas
Kelahiran Prematur Total OR (95% CI) P value
Usia Ya Tidak
n % n % n %
Remaja 18 30 42 70 60 100 3.857 0,012
Bukan Remaja 6 10 54 90 60 100 1,41-10,57
Jumlah 24 20 96 80 120 100

Hasil analisis hubungan antara Hasil penelitian ini


kehamilan remaja dengan prematuritas menunjukkan bahwa terdapat
diperoleh bahwa ada sebanyak 18 hubungan yang bermakna antara
(30%) remaja yang melahirkan bayi kehamilan remaja dengan kejadian
premature. Sedangkan diantara ibu prematuritas dan BBLR dimana nilai p
yang bukan remaja, ada 6 (10%) yang untuk kehamilan remaja dnegan
melahirkan bayi premature. Hasil uji prematuritas adalah 0,012 dan untuk
statistic diperoleh nilai p=0,012, maka BBLR 0,001. Berkaitan dengan hasil
dapat disimpulkan ada perbedaan penelitian ini, terdapat beberapa
proporsi kejadian prematuritas pada penelitian lain yang menunjang hasil
kehamilan remaja dan bukan remaja penelitian ini. Hasil penelitian
(ada hubungan yang signifikan antara terhadap 900 remaja di Camden, New
kehamilan remaja dengan Jersey, tahun 1992 didapatkan pada
prematuritas). Dari hasil analisis primi muda terjadi peningkatan
diperoleh pula nilai OR=3,875, artinya BBLR. Hal ini terjadi karena umur
ibu remaja mempunyai peluang 3,88 remaja yang relatif muda ber-
kali untuk melahirkan bayi premature kontribusi terhadap kejadian BBLR
dibanding ibu bukan remaja. sebagai akibat dari penurunan usia
menarkhe yang terjadi pada setiap
Lutfatul Latifah, Hubungan Kehamilan Pada Usia Remaja 32

tahun (Departement of Obstetrics and Gynecology, 1992).


Hubungan Kehamilan Remaja dengan BBLR
Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Kejadian BBLR
BBLR Total OR P value
Usia Ya Tidak (95% CI)
n %n % n %
Remaja 20 33,3 40 66,7 60 100 7 0,001
Bukan Remaja 4 6,7 56 93,3 60 100 2,22-22,06
Jumlah 24 20 96 80 120 100

Hasil analisis hubungan antara proporsi kejadian BBLR pada


kehamilan remaja dengan BBLR kehamilan remaja dan bukan remaja
diperoleh bahwa ada sebanyak 20 (ada hubungan yang signifikan antara
(33,3%) remaja yang melahirkan bayi kehamilan remaja dengan BBLR).
BBLR. Sedangkan diantara ibu yang Dari hasil analisis diperoleh pula nilai
bukan remaja, ada 4 (6,7%) yang OR=7, artinya ibu remaja mempunyai
melahirkan bayi BBLR. Hasil uji peluang 7 kali untuk melahirkan bayi
statistic diperoleh nilai p=0,001, maka BBLR dibanding ibu bukan remaja.
dapat disimpulkan ada perbedaan
Hubungan Kehamilan remaja dengan Asfiksia
Tabel 6. Distribusi Responden Menurut Kejadian Asfiksia

Usia Asfiksia Total OR P


Ya Tidak (95% CI) value
n % n % n %
Remaja 7 11,7 53 88,3 60 100 7,792 0,061
Bukan Remaja 1 1,7 59 98,3 60 100 0,93-65,4
Jumlah 8 6,7 112 93,3 120 100

Hasil analisis hubungan antara perbedaan proporsi kejadian asfiksia


kehamilan remaja dengan BBLR pada kehamilan remaja dan bukan
diperoleh bahwa ada sebanyak 7 remaja (tidak ada hubungan antara
(11,7%) remaja yang melahirkan bayi kehamilan remaja dengan asfiksia).
dengan asfiksia. Sedangkan diantara Menurut Rochjati (2000), pada ibu
ibu yang bukan remaja, ada 1 (1,7%) hamil usia remaja sering mengalami
yang melahirkan bayi dengan. Hasil komplikasi kehamilan yang buruk
uji statistic diperoleh nilai p=0,061, seperti persalinan prematur, berat bayi
maka dapat disimpulkan tidak ada lahir rendah (BBLR) dan kematian
33 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 1 Januari 2013, Hal. 26-34

perinatal. Beberapa komplikasi yang yang bermakna antara kehamilan


ditemui pada remaja hamil didasarkan remaja dengan kelahiran prematur dan
pada kenyataan lebih dari 50% remaja BBLR dengan nilai OR 3,86 dan 7.
hamil tidak menerima perawatan
prenatal sampai trimester kedua, 10% SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
remaja hamil tidak menerima
1. Karakteristik responden ibu
perawatan prenatal sampai trimester
remaja berusia rata-rata 17,8
ketiga (Martin, Hamilton, Ventura &
tahun dengan pendidikan
Munson, 2003). Ibu remaja hamil juga
terbanyak SMP dan pekerjaan
menunjukkan angka kejadian
sebagai IRT.
komplikasi yang tinggi meliputi
2. Terdapat hubungan antara
preeklamsia, penyakit menular
kehamilan remaja dengan
seksual, malnutrisi dan solusio
prematuritas dimana nilai
plasenta (Cole-McCrew & Shore,
p=0,012 dengan OR 3,58.
1991). Masalah malnutrisi yang
3. Terdapat hubungan antara
diderita oleh ibu hamil remaja dapat
kehamilan remaja dengan
menyebabkan risiko kelahiran bayi
kejadian BBLR dimana nilai
prematur (Martin, 2003) dan juga
p=0,001 dengan OR 7.
mengalami berat lahir rendah
4. Tidak ada hubungan antara
(Morgan, 1995).
kehemilan remaja dengan
Sebuah penelitian retrospektif yang
asfixia dimana nilai p>0,05.
dilakukan oleh Thato, Rachukul &
B. Saran
Sopajaree (2004) ibu hamil remaja
Perlunya penelitian lebih lanjut
juga memiliki angka kelahiran
tentang hubungan kehamilan
prematur (OR 1.21, CI 1.01, 1.75) dan
remaja dengan prematuritas, BBLR
melahirkan bayi dengan berat lahir
dan asfixia dengan jumlah sampel
rendah (2931 gr dan 3077 gr,
yang lebih besar dan metode
p<0.001). Hasil penelitian ini
penelitian yang lain, misalnya
menemukan bahwa terdapat hubungan
dengan metode kohort prospektif.
Lutfatul Latifah, Hubungan Kehamilan Pada Usia Remaja 34

DAFTAR PUSTAKA Katherine, W.L., Barbara, P.L., & Catherine


P.M. (2002). Postpartum depression.
Afiyanti, Y. (2002). Deteksi dan pencegahan The New England Journal of Medicine,
dini postpartum. Jurnal Keperawatan 347 (3), 194-199.
Indonesia, 6(2), 70-76. Laura, M.J.,(2002). Postpartum depression.
Bloch M, Schmidt PJ, Danaceau M, Murphy J, The Journal of the American Medical
Nieman L, Rubinow DR. (2000)Effects Association, 287 (6), 762-765.
of gonadal steroids in women with a May & Mehlmeister (1994). Maternal and
history of postpartum depression. Am J neonatal nursing. 3 nd.ed. Philadelphia :
Psychiatry,157:924-30 J.B Lippincott Co.
Chabrol, H.,Teissedre, F., Saint-Jean, M., Miller,L.J., (2002) Post Partum Depression.
Teisserye, N., Roge, B.,& Mullet, E. JAMA, 287(6),762-765
(2002). Prevention and treatment of Murray L, Carothers AD. (1990)The
post-partum depression : a controlled validation of the Edinburgh Postnatal
randomized study on women at risk. Depression Scale on a community
Phsycological Medicine, 32 (6), 1039- sample. Br J Psychiatry;157,288-290
1047. Reeder. et all. (1997). Family, newborn and
Clifford, C., Day, A., Cox, J.,& Warrett, womens health care. Philadelphia : J.B
J.(1999). A cross-cultural analysis of Lippincott Co
the use of the Edinburgh post-natal Saifuddin, A.B., Wiknjosastro, G.H., Affandi,
depression scale (EPDS) in health B., & Waspodo, D.,(2002).Buku
visiting practice. Journal of Advanced panduan praktis pelayanan kesehatan
Nursing, 30 (3), 655-664. maternal dan neonatal. Edisi I, Cetakan
Cohen, S.M. et all (1991). Maternal, neonatal I. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
and womens health nursing. Sarwono Prawiroharjdo.
Pennsylvania : Springhouse Sugiyono. (1999). Statistik Nonparametris
Cox JL, Holden JM, Sagovsky Untuk Penelitian. Bandung : CV.
R.(1987)Detection of postnatal ALFABETA
depression: development of the 10-item Uwakwe, R.,(2003). Affective (depressive
Edinburgh Postnatal Depression Scale. morbodity in puerperal Nigerian
Br J Psychiatry,150:782-6 women : validation of the Edinburgh
Departemen Kesehatan RI. (2000). Profil postnatal depression scale. Acta
Kesehatan Indonesia 1999. Jakarta: Psychiatr Scand, 107, 251-259
Pusat Data Kesehatan Jakarta. Wisner KL, Perel JM, Peindl KS, Hanusa BH,
Downie, J., Wynaden, D., McGowan, S.,Juliff, Findling RL, Rapport D. (2001)
D., Axten, C., Fitzpatrick, L., Ogilvie, Prevention of recurrent postpartum
S., & Painter, S. (2003). Using the depression: a randomized clinical trial.
Edinburgh postnatal depression scale to J Clin Psychiatry;62:82-6
achieve best practice standards. Nursing Wisner, K L., Parry, B.L., Piontek,
and Health Sciences, 5, 283-287. C.M.(2002) Post Partum
Georgiopoulos AM, Bryan TL, Wollan P, et Depression. The New England
al. (2001)Routine screening for Journal of Medicine, 347 (3), 194-
postpartum depression. J Fam 199
Pract.,50:117-122.
Gorrie, T.M et all (1998). Foundations of
maternal newborn nursing. 2 nd.ed.
USA : W.B Saubders Co
Heh, S.,& Fu, Y. (2002). Effectiveness of
informational support in reducing the
security of postnatal depression in
Taiwan. Journal of Advanced Nursing,
42 (3), 30-36.
International Council on Management of
Population Programmes/ICOMP,
(1997).Adolescents/youth reproductive
health hazards. Feedback23(3):5 (1997).

Potrebbero piacerti anche