Sei sulla pagina 1di 27

MAKALAH

Sejarah Musik Barok


(Baroque)
( 1600 - 1750 )

Disusun oleh :
1. Aif Rama
2. Firman Hamdani
3. Henida Juliani
4. Hesty Yani
5. Munawaroh
6. Rossalia Noor Hakiem
7. Taufik Abdullah
8. Wulansari Nurhasanah
SMP NEGERI 1 BINONG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin
dan kehendak-Nya kami dapat menyusun makalah tentang SEJARAH MUSIK
(BAROK) BAROQUE dengan tepat waktu.
Dalam pembuatan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan
makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada guru
pembimbing kami yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami
sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan. Dengan penuh kesadaran akan segala kekurangan yang masih ada dan
harapan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin menggali ilmu
pengetahuan khususnya di bidang seni.
Dan harapan kami, ini dapat menjadi inspirasi dan menjadi referensi bagi kita dalam
mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi
orang lain yang mendengarkan dan yang membacanya.

Banjar, Januari 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan................................................ 2
BAB II : URAIAN............................................................................ 4
2.1 Pengertian Zaman Barok............................................ 4
2.2 Sejarah Zaman Musik Barok....................................... 5
2.3 Tokoh dan Karya Zaman Musik Barok 6
2.3.1 Johann Sebastian Bach (1685-1750) Organis
dan Penggubah............................................... 7
2.3.2 George Frederic Handel.................................. 15
2.3.3 Henry Purcell................................................. 20
2.3.4 Antonio Lucio Vivaldi.................................... 21
BAB III : PENUTUP.......................................................................... 27
3.1 Kesimpulan............................................................... 27
3.2 Saran.......................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 31

ii
1. Sejarah Zaman Musik Barok
Dalam sejarahnya, musik barat disusun atas perkembangan teknik komposisi dan
praktek memainkan musik yang disusun dalam segmen zaman dan gaya musik.
Sedangkan, perkembangan sejarah musik timur belum dapat disusun, berhubung
jenis komposiis musik yang dihasilkan masih berkisar dalam bentuk musik vokal.
Musik Timur khususnya Nusantara berkembang tanpa melalui tahapan-tahapan
yang jelas, bukan berkembang dari evolusi bentuk komposisi dan praktik musik,
melainkan lebih kepada proses pemenuhan kebutuhan hiburan musik ringan .
Menurut sejarahnya, musik dapat diuraikan dalam beberapa kelompok ,
diantaranya : Yunani Kuno (675 SM - Awal Masehi), Abad Pertengahan (Abad V
– XVI), Renaissance (Abad XVI-XVII), Barok dan Rakoko (Abad XVII –Awal
Abad XVIII), Klasik (Abad XVIII – Awal Abad XIX), Romantik (Abad XIX –
Awal Abad XX), Peralihan (Abad XX), Modern (Abad XX – Sekarang)
Sejarah musik berlanjut dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya
aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hampir sama, yaitu menggunakan
pemakaian Ornamentik (hiasan musik). Namun, yang menjadi perbedaannya
adalah musik Barok memakai ornamentik yang disertai improvisasi spontan oleh
para pemain, sedangkan musik rokoko memakai semua hiasan ornamentik.
Komponis-komponis musik Barok dan Rokoko seperti Johan Sebastian Bach,
karya-karyanya sangat indah dan terkenal seperti St. Mathew Passion, Misa dalam
B minor, 13 konser piano dengan orkes dan 6 buah Konserto Brandenburg.
Gubahan-gubahannya sendiri mendasari musik modern.

2. Tokoh dan Karya Zaman Musik Barok


Zaman Barok adalah lahirnya musik klasik Barat yang diubah pada zaman Barok
(Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah
Zaman Renaisans dan sebelum zaman Klasik. Sebenarnya, kata “Barok” itu
berarti “mutiara yang tidak berbentuk wajar”, sangat pas dengan seni dan
perancangan bangunan pada era ini kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis
musik itu.
Ciri-ciri dari musik Barok, antara lain:

1
 Melodi cenderung lincah.
 Banyak menggunakan ornamen.
 Ada dinamik forte dan piano.
 Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian
(polifonik/kontrapung).
 Lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-
aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini
hampir sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik).
Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan
pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua
hiasan Ornamentik dicatat.

a. Johann Sebastian Bach (1685-1750) Organis Dan Penggubah

Gambar 2.1 Johann Sebastian Bach


Para musikolog membagi seluruh komposisi Bach dalam lima masa, masing-
masing komposisi memperlihatkan perbedaan gaya yang cukup spesifik jika
saling dibandingkan tahun pembuatannya. Yang membuat gaya lagu Bach
berbeda dari yang lain adalah bahwa semua lagu yang dibuatnya baik lagu Jesu
Joy of Man's Desiring atau lagu yang kebanyakan dibuatnya ditujukan untuk
Tuhan.
Johann Sebastian Bach lahir pada tanggal 21 Maret 1685 di kota Eisenach,
Jerman. Ayahnya bernama Johann Ambrosius Bach, dia adalah seorang pemain

2
terompet dan dirigen orkes kota tersebut[2]. Johann Sebastian adalah anak bungsu
dari delapan bersaudara. Pada saat orangtua Bach meninggal pada tahun 1695 dia
pindah ke Ohrdruf dan diasuh oleh kakak laki-lakinya, Johann Christoph Bach. Di
Ohrdruf, Bach melanjutkan pendidikannya ke sekolah Lyceum. Bach cukup
berprestasi di sekolahnya, dari kakaknya Bach diajarkan bermain organ dan
kemungkinan juga belajar bermain biola. Bach belajar sendiri ilmu komposisi
dengan cara biasa dan lazim pada zaman itu, yaitu menyalin buku musik
komposisi-komposisi komponis Barok.
Pada umur 15 tahun, Bach terpaksa keluar dari rumah kakaknya karena jumlah
anggota keluarga mereka terus bertambah. Bach melalui perantaraan pemimpin
musik sekolahnya menjadi anggota penyanyi koor di gereja Michaliskirche, di
kota Luneburg. Bach bertemu dengan komponis penting pada masa itu, George
Boehm (1661-1773), Bach kemudian menjadi muridnya dalam bidang komposisi.
Pada tahun 1702, pada Bach berangkat dari Luneburg dan mencari pekerjaan
sebagai organis. Pekerjaan sebagai organis umumnya diberikan pada kepada
pemusik yang menang dalam lomba improvisasi untuk organ. Bach memenangkan
lomba tersebut dan mendapat jabatan di kota Sangerhausen, namun pangeran
setempat tak setuju dan mengangkat orang yang lebih tua dari Bach. Pada tahun
1703, Bach mendapat tugas sebagai pelayan dalam memainkan musik untuk salah
satu pangeran di Weimar, pada masa tersebut Weimar diperintah oleh dua
pangeran. Pangeran pertama adalah pimpinan dan yang kedua adalah wakilnya.
Pada tahun yang sama, Bach mendapat pekerjaan sebagai pemain organ di gereja
kota Arnstadt. Pada masa ini Bach mengalami konflik dengan para anggota koor,
dia tak dapat bekerja sama dengan anggota koor sehingga sering terjadi kesulitan
dan berselisih paham dalam latihan koor.
Pada tahun 1705, Bach diizinkan cuti dan ia pergi kota Lubeck untuk
mendengarkan penampilan Dietrich Buxtehude, Bach mengharapkan agar bisa
mengambil posisinya sebagai organis setelah Buxtehude pensiun tapi ternyata
Buxtehude meminta Bach menjadi penerus keluarganya dengan menikahi anak
tertua dari lima anaknya yang ditolak oleh Bach.

3
Bach ternyata tinggal selama kurang lebih tiga bulan dan lebih lama dari jangka
waktu cuti yang diberikan dewan gereja. Bach ditegur dewan gereja, bukan karena
keterlambatannya namun karena iringan-iringan koral untuk kebaktian dirasa
terlalu sulit untuk diikuti oleh jemaat.
Pada tahun 1703, ia berhasil memenangkan perlombaan untuk menjadi pemain
organ di gereja Santo Blasius, Mulhausen yang terletak sekitar 55 kilometer dari
Arnstatdt. Di sini, Bach tertarik dengan Maria Barbara yang ternyata adalah
sepupunya, mereka menikah pada tahun yang sama. Pada tahun 1708 Bach
menggubah Gott is mein Konig (BWV 71).
Bach dipanggil untuk menjadi pemain organ oleh pangeran Wilhelm Ernst,
pangeran kota Weimar, yang sangat terkesan dengan permainan Bach dan
mendorongnya untuk membuat lebih banyak komposisi. Bach tinggal di Weimar
sampai tahun 1717. Pada tahun 1713, mengetahui Bach melamar suatu jabatan
sebagai pemain organ di kota Halle, Pangeran Wilhelm melantik Bach menjadi
konzertmeister dan menaikkan gajinya. Namun sebagai konsekuensinya, Bach
harus menciptakan sebuah kantata setiap bulannya. Pada tahun 1716 jabatan
Kapelmeister diganti oleh Georg Phillipe Telemann (1681-1767) yang merupakan
komponis paling populer pada masa Bach. Pada tahun 1717 Bach diterima sebagai
Kapelmeister oleh pangeran Leopold di Cothen dan meminta pengunduran diri
kepada Pangeran Wilhelm. Permohonan Bach ditolak namun dia diijinkan ke
Dresden untuk berlomba improvisasi dengan seorang pemain harpsikord dari
Perancis, Louis Marchand. Pada bulan November, Bach dipecat secara tidak
hormat oleh Pangeran Wilhelm.
Pangeran Leopold adalah majikan yang ramah dan seorang penganut Calvinisme.
Bach tidak harus menciptakan musik gerejawi walau dia menciptakan kantata
untuk peristiwa-peristiwa penting. Tugas utama Bach adalah menyediakan musik
untuk hiburan pangeran. Pada tahun 1721 Bach menggubah enam konsertonya
yang paling terkenal, yakni Brandenburg Concerto (BWV 1046-1051) yang
didedikasikan untuk Pangeran Christian Ludwig dari Brandenburg. Komposisinya
yang terkenal Toccata dan Fugue (BWV 565) untuk Organ diciptakan pada tahun
1720.

4
Bach juga menggubah lagu-lagu lain seperti Clavierbuchlein fur Wilhelm
Friedmann Bach, dan buku pertama dari Das Wohltemperierte Clavier (BWV
846-869) .
Pada masa ini, istrinya meninggal pada usia 36 tahun dan Bach menikah dengan
Anna Magdalena Wilcken pada tahun 1721. Mereka berdua dikaruniai 13 anak;
Bach bahkan menciptakan beberapa buku musik khusus untuk istrinya. Dalam
buku ini juga terdapat Minuet in G yang sangat terkenal itu. Pada saat yang sama
Pengeran Leopold juga menikah dengan istri yang tidak begitu tertarik dengan
musik sehingga kepentingan Bach di istana menurun.
Pada tahun 1722, Kuhnau, ketua musik sekolah St. Thomas di Leipzig meninggal.
Bach mendapatkan jabatan tersebut; calon yang selain Bach adalah Telemann dan
Graupner, namun Bach berhasil tepilih.
Pada masa ini Bach sangat rajin menggubah kantata-kantata namun juga penuh
perselisihan dengan para pejabat Gereja. Bach menganggap mereka tidak
mengerti keinginannya untuk memajukan musik gereja. Bach menggubah salah
satu passion-nya yang paling terkenal, St. Matthew's Passion (BWV 244).
Komposisinya ini mendapat sambutan meriah dari publik. Bach juga menggubah
Mass in B minor yang dianggap karya teragung dari kantatanya.
Pada tahun 1742 Count Kaiserling mengirimkan Johann Gottlieb Goldberg agar
Bach menggubah suatu komposisi yang lembut agar sang Count bisa tidur. Bach
menggubah Goldberg Variations (BWV 988) Komposisi ini dianggap sebagai
musik dalam bentuk tema dan variasi yang paling agung dalam repertoar musik
keyboard.
Pada akhir hidupnya Bach menderita kebutaan, pada saat ini pula ia menggubah
Die Kunst der Fugue 13 (BWV 1080). Suatu komposisi dengan bermacam variasi
bentuk dari suatu tema fuga. Bach menulis komposisi ini dengan berbaring di
tempat tidur dan mengeja not yang ada di kepalanya kepada istrinya. Bach
meninggal dunia pada tahun 28 Juli 1750 dan karya ini tidak sempat diselesaikan.
Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan juga
menciptakan lagu-lagu instrumental. Di akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi
buta dan meninggal di Leipzig. Komponis lain yang lahir dari musik Barok dan

5
Rokoko adalah George Fredrick Haendel, hasil ciptaannya yang terkenal adalah
Messiah, Water Musik dan Fire Work musik. Water Musik dan Fire Work Musik
merupakan karya orkestranya yang paling terkenal. Fredrick Haendel kemudian
meninggal di London.
Adapaun karya-karya Johann Sebastian Bach yang cukup terkenal diantaranya
adalah :
a. Karya-karya instrumental
Minat Bach terhadap keteraturan dan hubungan dalam gubahan-gubahannya
merupakan bagian penting dari kesenian Baroque akhir. Banyak karyanya
dipersatukan oleh prinsip :
- makna liturgis,
- kegunaan paduan suara,
- struktur kunci yang over-arching, atau
- teknik-teknik khusus seperti prelude/fugue yang berpasangan, pola tarian
dan kanon atau variation cycles.
Banyak karyanya dikelompokkan menurut kategori yang bersifat pendidikan atau
aturan didaktik lainnya seperti suite atau seri yang diatur secara liturgis.
1. Kaya-karya yang dimaksudkan untuk menandai satu tahun gereja
mencakup the Little Organ Book (dimulai di Weinar, diselesaikan di Cothen).
Walaupun karya ini dirancang untuk berisikan 164 prelude paduan suara,
didalammnya terdapat jangkauannya dan juga terdapat tekstur-tekstur abstrak atau
material, berhubungan dengan nada-nada paduan suara, yang diungkapkan
melalui gambar.
2. The Keyboard Practice (Clavierubung) dimulai dari 1731 dan merupakan
sebuah koleksi penting dalam empat bagian. Karya ini berhubungan dengan
sumbangan Bach bagi liturgi Lutheran dan juga gubahannya yang lebih duniawi.
3. Prelude-prelude paduan suara juga dibawa ke dalam literatur organ dengan
adanya The Eighteen Gread Preludes dan the Six Schubler Chorales (yang ini
merupakan transkrip bagian-bagian kantata). Bach juga membuat berbagai karya
untuk koor empat suara dengan gaya kongregasional, termasuk sebuah koleksi

6
yang terdiri dari 371 harmonisasi dan satu lagi yang terdiri dari 69 melodi dengan
bass.
4. Sebuah sumbangannya yang penting bagi dunia musik adalah berbagai
prelude dan fugue organ, termasuk “the Great” dalam C mayor, E minor, B minor,
G minor, dan Es mayor. Beberapa karya ini mengikuti prinsip-prinsip concerto,
sementara prelude dari G mayor adalah sebuah fantasi, dari fuguenya diambil dari
sebuah lagu rakyat abad ke-17, “Rolandston”. The Prelude and Fugue in A Major
mempunyai ciri-ciri tiruan dan implikasi pastoral dalam tekstur dan ritmenya.
5. Termasuk juga dalam karya-karya instrumental yang lain adalah berbagai
suite untuk orkestra, concerto, sonata, baik yang solo maupun yang dengan
iringan, serta partita dan suite untuk alat musik keyboard.
b. Karya-karya vocal
J.S. Bach menulis empat mass pendek yang kebanyakan terdiri dari musik kantata
dengan teks yang telah ditulis ulang. Contohnya: Mass in F menggunakan paduan
suara Lutheran Litany “Christ, Thou Lamb of God” dalam “Kyrie”, sedangakan
“Gloria” menggunakan bahan dari kantata dan Mass yang lainnya dalam A mayor,
G minor dan G mayor, juga menggunakan teknik yang sama. Mass in B Minor
adalah salah satu karya paduan suara yang paling terkenal. Karya Katolik ini
dikenal karena tekstur lima suaranya dan pengulangan tema yang intergratif. Mass
ini sebagian besar juga merupakan hasil meminjam dari kantata-kantata Bach, tapi
bagian-bagian yang penting juga orisinil. Kantata yang ditemukan di dalamnya
termasuk nomor 1,46, 12 dan 171. Kutipan Gregorian juga ada. The Passions
adalah jenis karya paduan suara berskala besar yang lain dan hampir sama luasnya
dengan Mass B minor tadi. Karya-karya ini dikenal sebagai Oratori Passions,
karena hubungannya dengan pangaruh-pengaruh gaya opera yang tidak
dilakonkan dan kehadiran seorang narator (atau penginjil.
Ada dua gubahan: St. Mark’s Passion (1731) hilang, kecuali tujuh bagian yang
bisa dikenal sebagai pinjaman dari karya-karya aslinya (terutama Kantata 198).
Koor dan orkestra ganda ada dalam St. Mathew Passion, dimana chorus “O
Sacred Head” juga digunakan 5 kali sebagai alat pemersatu. Bedanya terdapat
dalam fungsi: Chorus I sebagai ke-12 murid, Chorus II bertindak sebagai

7
pengikut-pengikut yang lain. Berbagai kombinasi digunakan untuk agenda-agenda
yang melibatkan kerumunan orang atau orang-orang Kristen pada umumnya. The
Christmas Oratorio adalah sebuah karya khusus (tidak berhubungan dengan
passion-passion tersebut) yang terdiri dari 6 bagian, masing-masing dengan
format sebuah kantata dan menggunakan sebuah koor pembukaan (atau
“Symphony”) dan koor penutup dan di dalamnya diisi dengan berbagai recitative,
choruse, chorale, duo dan trio. Kantata-kantata yang berbeda dinyanyikan pada
ke-6 kebaktian di antaranya Natal dan Epiphany. Bach menulis kira-kira 200
kantata yang maksudnya untuk dimasukkan ke dalam tahun gereja Lutheran.
Panjang kantata-kantata ini umumnya dibatasi sekitar setengah jam. Banyak
teknik penulisan Bach yang paling efektif digunakan dalam karya-karya ini dan
hubungan strukturnya dengan jenis-jenis musik lainnya seperti concerto atau
soneta trio cukup jelas.
Ciri-cirinya, antara lain:
1. bagian tengah yang tinggi, yang meningkatkan intensitas tekstur;
2. bagian tenor yang pararel dengan bagian sopran;
3. daerah-daerah tiruan dan efek-efak antiphonal;
4. pemberian warna nada yang deskriptif atau “imitatif” dalam makna
tekstualnya;
5. aria-aria yang terdiri dari instrumen solo dan vokal yang saling mengisi
(obbligato).
Efeknya, kalau ditambahkan kebagian bass, adalah sebuah sonata trio. Ini
semua adalah kantata, baik untuk suara solo maupun lebih dari satu suara.
Beberapa kantata disebut horal Cantatas, karena melodi sebuah chorale disatukan
(bersamaan dengan teksnya) ke dalam tekstur semua – atau hampir semua bagian
dari satu karya utuh. Dalam karya-karya ini perubahan dalam material musik dan
dijalankan secara imitatif. The Free Cantatas merupakan karya-karya yang tidak
ada atau sedikit hubungannya dengan musik choral. Seringkali mereka ditulis
dengan karya gaya concerto untuk alat musik. Terdapat paling sedikit 32 contoh
untuk jenis ini. Kantata-kantata ini secara keseluruhan menunjukkan contoh-
contoh terbaik dari cara Bach mengolah gaya medium. Walaupun sejarah tidak

8
menyatakan bahwa Bach adalah seorang penemu, kemampuannya untuk
membaurkan bahan-bahan yang berbeda ke dalam berbagai struktur yang
memiliki keahlian teknis dan imajinasi yang tinggi dan juga kuasa ekspresif dari
hasilnya yang konsisten hingga sekarang boleh dibilang tidak tersamai.

c. George Frederic Handel

Gambar 2.2 George Frederic Handel


Lahir pada tahun 1685. Handel adalah seorang Jerman dan dibesarkan di
lingkungan Lutheran. Dia hidup sezaman dengan Bach. Namun, Handel dan Bach
tidak pernah bertemu. Walaupun banyak buku riwayat komponis-komponis besar
menyebutkan Bach lebih awal, faktanya Handel lahir beberapa minggu lebih dulu,
yaitu 23 Februari 1685. Ayah Handel adalah seorang "ahli pemangkas rambut"
yang praktis dan polos. Dia memutuskan untuk menyekolahkan anaknya ke
sekolah hukum. Meskipun Handel muda sudah menunjukkan bakat musik yang
istimewa, ayahnya tidak mengizinkannya untuk masuk sekolah musik.
Saat Handel berusia sekitar 8 atau 9 tahun, seorang bangsawan Jerman
mendengarkan dia memainkan organ saat mengiringi ibadah. Bangsawan itu
meminta ayah Handel agar memberikan pelatihan musik secara formal untuk
anaknya. Beberapa tahun kemudian, saat Handel berusia 12 tahun, ia sudah
mengarang lagu dan memainkan organ dengan begitu mahir. Tidak jarang dia
menggantikan gurunya untuk memainkan organ. Pada suatu hari Minggu, setelah
menghadiri ibadah di sebuah gereja di luar kota, Handel bertanya kepada seorang
organis di sana apakah dia boleh memainkan organ. Ketika jemaat-jemaat mulai

9
meninggalkan gereja, Handel memainkan organ dengan begitu memukau,
sehingga orang-orang yang akan pulang, kembali ke tempat duduknya dan tidak
mau beranjak pergi. Petugas organis menghentikannya, dan memintanya untuk
tidak memainkan organ jika seluruh jemaat belum pulang.
Pada tahun 1706 -- 1710, dia pergi dan menetap di Itali. Di sana, dia bekerja
sebagai anggota musik istana. Dia menjadi pemain biola, dan mengarang lagu
untuk teater opera Hamburg. Setelah itu, dia hijrah ke Roma. Di Roma, dia
menulis karya musik dan orkestra bertema religius yang pertama -- "The
Resurrection". Di Itali, dia bertemu dengan beberapa musisi sezamannya, salah
satunya Domenico Scarlatti.
Pada tahun 1712, setelah beberapa waktu tinggal di istana Hanover, dia hijrah ke
Inggris. Dia menghabiskan sisa hidupnya di sana. Di Inggris, dia mengubah
namanya menjadi Georg Friedrich Hendel. Dia mengganti huruf "a" dengan huruf
"e". Sejak itu, beberapa penerbit menggunakan ejaan yang berbeda-beda untuk
menyebutnya. Di Inggris, Handel membuat karya terbesarnya, sekaligus
mengalami kemunduran pribadi. Tidak adanya sponsor tetap dari pihak kerajaan,
persaingan dengan komponis Inggris yang ternama, dan penonton yang tidak
selalu mendukung dan sulit dipuaskan, membuatnya mengalami kerugian berkali-
kali. Salah satu karya drama alkitabiahnya yang kontroversial, "Ether and Israel in
Egypt", yang ditampilkan di teater-teater sekuler dikecam oleh gereja Inggris.
Hasil penjualan tiket pertunjukannya juga kalah bersaing dengan industri-industri
yang lain. Namun, dia tetap berusaha tanpa lelah untuk memulihkan kondisinya,
hingga kesehatannya menurun.
Menjelang tahun 1741, dia terjerat hutang besar. Tanggal 8 April 1741, dia
mengadakan pertunjukan yang disebutnya sebagai konser perpisahan. Bahkan, dia
merasa harus pensiun pada usia 56. Akan tetapi, dua peristiwa yang tidak dinyana-
nyana terjadi, dan mengubah hidupnya. Salah seorang temannya yang kaya,
Charles Jensen, memberinya sebuah buku yang berisi syair lagu opera bersumber
pada kehidupan Kristus yang seluruhnya diambil dari Alkitab. Dia juga diminta
Dublin, organisasi penggalang dana, untuk mengadakan pertunjukan amal. Dia
pun mengerjakan karyanya di rumah kecilnya di Jalan Brook di London. Saking

10
asyiknya, dia pun jarang keluar dari kamarnya. Dia beristirahat hanya untuk
makan. Dalam waktu 6 hari, bagian satu sudah selesai. Dalam waktu 9 hari, dia
sudah menyelesaikan bagian dua, dan 6 hari kemudian, bagian tiga. Sekumpulan
lagu-lagu orkestra utuh pun diselesaikan 2 hari berikutnya. Semua karyanya
(berjumlah 260 halaman) diselesaikan dalam jangka waktu 24 hari.
Sir Newman Flower, salah satu dari penulis biografi Handel, mengatakan, "Lagu
Handel ini akan bertahan, mungkin selamanya. Benar-benar suatu pencapaian
terbesar di sepanjang sejarah karangan musik." Karyanya itu berjudul "Messiah"
dan dipentaskan pertama kali tanggal 13 April 1742 untuk acara amal. Dari
pertunjukan itu, mereka berhasil mengumpulkan uang 400 pound dan
membebaskan 142 narapidana yang terbelit hutang. Setahun kemudian, Handel
mementaskannya di London. Kontroversi pun muncul dari gereja Inggris yang
terus berkelanjutan menghantam Handel. Akan tetapi, Raja Inggris menghadiri
pertunjukan Handel. Saat syair lagu kemenangan "Haleluya" pertama kali
diperdengarkan, sang raja berdiri, lalu protokol kerajaan dan seluruh penonton
pun berdiri. Segera sesudah peristiwa ini, karier Handel mulai meroket.
Popularitas yang diraihnya dengan susah payah mampu bertahan hingga
kematiannya. Menjelang kematiannya, "Messiah" ditetapkan sebagai standar lagu
drama. Pengaruhnya terhadap komponis-komponis lain sangat luar biasa. Ketika
Haydn mendengar lagu "Haleluya", dia menangis seperti seorang anak kecil,
kemudian berseru, "Dialah guru kita semua!"
Handel memimpin lebih dari tiga puluh pertunjukan "Messiah". Konser-konsernya
sangat menguntungkan bagi rumah sakit yang memelihara anak-anak terlantar.
Banyak dermawan yang menyumbang dalam pertunjukan Handel. Mendengar
ribuan pound yang diperoleh dari pertunjukan "Messiah" dikumpulkan untuk
amal, seorang penulis biografi berkomentar, "'Messiah' benar-benar memberi
makan kepada yang lapar, memberi pakaian kepada yang telanjang, memberi
perlindungan bagi yatim piatu, lebih dari produksi musik tunggal yang lain."
Penulis lain berkata, "Kemungkinan tidak ada karya dari komponis lain yang
memberi kontribusi begitu besar dalam melegakan penderitaan manusia." Karya
ini memiliki dampak rohani yang luar biasa bagi kehidupan para pendengarnya.

11
Salah seorang penulis menyatakan, "Lagu ini cukup berhasil meyakinkan ribuan
orang bahwa ada Tuhan di sekitar kita, bahkan lebih meyakinkan daripada semua
karya teologis yang pernah ditulis." Seusai pertunjukan "Messiah" untuk kali
pertama di London, Lord Kinnoul menyelamati Handel atas "hiburan" yang luar
biasa tersebut. Handel menjawab, "Tuan, maafkan saya karena saya hanya
menghibur mereka, saya berharap saya bisa membuat mereka menjadi lebih baik."
Keyakinan religius Handel dalam menciptakan karya religius terpopuler di
seluruh dunia, membingungkan banyak ahli di bidang musik. Meskipun komponis
opera sekuler dan orkestra ini, tidak mengikuti pola pada umumnya, namun dia
adalah seorang pengikut Kristus yang setia dan sangat terkenal karena
kepeduliaannya terhadap sesama. Moralitas Handel benar-benar tidak bisa
disepelekan. Di gereja, dia sering berlutut dan mengekspresikan semangat
pengabdiannya yang menyala-nyala lewat penampilan dan gerakan-gerakan
tubuhnya.
Keteguhan hatinya membuatnya mampu melewati masa-masa terburuk. Dia tetap
tegar dan semangat meskipun menghadapi berbagai tantangan. Sayangnya,
sebagai sarjana konformis, Handel diketahui suka mengumpat dalam beberapa
bahasa, setiap kali dia mulai marah. Namun, pada saat yang sama, dia bisa
mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan cepat. Handel dikenal karena
pendapatnya yang sederhana dan jujur tentang diri dan bakatnya.
Temannya, Sir John Hawkins, menuliskan bahwa Handel mewujudkan nilai-nilai
keagamaan yang mendalam melalui hidupnya. Dia senang memasukkan ayat-ayat
dalam Kitab Suci ke dalam musiknya. Perenungannya tentang perikop-perikop
yang agung dalam kitab Mazmur yang mengagumkan, telah memberikan
kontribusi untuk pertumbuhan rohaninya.
Secara fisik, Handel memiliki perawakan tinggi, bertulang besar, dan bersuara
keras. Dia sering memakai wig warna putih yang indah, dengan model keriting
yang terurai hingga ke bahunya. Gaya bicaranya pun mudah dikenali. Dia sering
mencampur bahasa Inggris dengan berbagai kata dari bahasa Jerman, Prancis, dan
Itali. Namun, lebih dari itu, Handel dikenal secara mendunia karena kemurahan
hati dan kepeduliannya kepada orang-orang yang menderita. Handel bahkan

12
memberikan amal meskipun dia mengalami kebangkrutan finansial. Dia orang
yang sangat optimis dan tidak mengenal lelah. Imannya kepada Allah
membuatnya bertahan melewati setiap kesulitan. Karena dibesarkan menjadi
seorang Lutheran yang tulus, dia tidak memiliki kecenderungan untuk memihak
satu sekte dan denominasi apa pun.
Beberapa hari sebelum Handel meninggal, dia mengatakan keinginannya untuk
mati pada hari Jumat Agung, dengan harapan bertemu dengan Allahnya yang
baik, Tuhan dan Juru Selamatnya yang manis, pada hari Kebangkitan. Dia hidup
hingga hari Sabtu Suci pagi, tanggal 14 April 1759. Kematian pun menjemput 8
hari kemudian, setelah dia memainkan karya besarnya, "Messiah", untuk terakhir
kalinya.
Sahabatnya, James Smyth, menulis, "Handel meninggal saat dia menjalani hidup
Kristen yang saleh, baik kepada Allah dan kepada sesama. Amalnya bagi dunia
sungguh sempurna." Handel disemayamkan di Westminster Abbey, dan dihadiri
sekitar 3.000 orang yang melayat. Sebuah patung yang memperlihatkan dia yang
sedang memegang naskah solonya yang terbuka di bagian ketiga lagu "Messiah",
yang berbunyi, "Aku tahu bahwa Penebusku hidup", didirikan di atas makamnya.
Semasa hidupnya, tidak jarang Handel mendapat cibiran. Bahkan, tokoh religius
setenar John Newton (pengarang himne "Amazing Grace") pun menentang
pertunjukannya yang dianggap "sekuler" itu. Namun demikian, Handel tidak
menanggapi dengan menyerang balik saudara-saudara Anglikannya. "Salah satu
kebahagiaan dalam hidupku adalah tinggal di sebuah negara yang penduduknya
tidak ada yang menderita akibat pelecehan atau ketidaknyamanan yang terkait
dengan prinsip-prinsip agamanya," katanya.
2.3.3 Henry Purcell
Henry Purcell (23 Februari 1685 - 14 April 1759) adalah seorang Jerman-Inggris
komposer Baroque, yang terkenal karena opera, oratorio, dan konser grossi.
Hidupnya dan musik mungkin adil digambarkan sebagai "kosmopolitan": ia
dilahirkan di Jerman, dilatih di Italia, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya
di Inggris. Lahir di Halle di Kadipaten Magdeburg, ia menetap di Inggris pada

13
tahun 1712, menjadi subyek naturalisasi mahkota Inggris pada tanggal 20
Februari 1727.

Gambar 2.3 Henry Purcell


Karya-karyanya meliputi Mesias, Air Musik, dan Musik untuk Royal Fireworks.
Sangat dipengaruhi oleh teknik komponis besar dari era Baroque Italia, serta
komposer Inggris, Handel musik menjadi terkenal dengan banyak komponis,
termasuk Haydn, Mozart, dan Beethoven.

2.3.4 Antonio Lucio Vivaldi

Gambar 2.4 Antonio Lucio Vivaldi


Antonio Lucio Vivaldi (lahir di Republik Venesia, 4 Maret 1678 – meninggal di
Wina, 28 Juli 1741 pada umur 63 tahun) yang dijuluki il Prete Rosso (Pendeta

14
Merah) adalah pendeta dan komponis musik barok dari Italia. Ia dikenal sebagai
maestro alat musik biola. Saat masih berusia dua puluhan, ia sudah menghasilkan
komposisi musik yang dianggap sempurna. Sekitar lima ratus komposisi
konserto[1] telah dihasilkan sepanjang hidupnya. Karena kondisi keluarganya yang
miskin, Vivaldi akhirnya mengikuti pelatihan kependetaan. Pada abad ke-17, cara
ini biasa ditempuh untuk memperoleh pendidikan gratis. Ia mengikuti pelatihan
kependetaan pada 1693 di gereja lokal, S. Geminiano dan S. Giovanni di Oleo. Ia
diteguhkan pada 1703 dan sempat melayani sebagai pendeta sampai akhirnya
memutuskan mundur pada akhir 1706.
Ada kisah tersendiri di balik mundurnya Vivaldi dari posisinya sebagai seorang
imam/pendeta. Vivaldi menyebutkan alasannya mundur dikarenakan penyakit
asmanya. Meski demikian, ada juga yang mencurigai mundurnya Vivaldi dari
posisi itu dikarenakan minat dan aspirasinya yang begitu besar akan musik.
Setidaknya, ada empat tahap dalam karier Vivaldi, sebagaimana dikemukakan
oleh Frederic Delamea[3]. Tahapan pertama ialah ketika ia diakui sebagai seorang
yang brilian dalam musik istrumental. Pengakuan ini diperolehnya ketika salah
satu penerbit di Italia, Sala, yang diikuti penerbit ternama asal Belanda, Roger,
mencetak dua opus[4] sonata dan koleksi revolusioner konserto biola milik
Vivaldi, Estro Armonico (1711) dan La Stravaganza (1714). Reputasinya yang
mencapai Jerman ini membuat Johann Sebastian Bach memuji Vivaldi, bahkan
Bach sendiri mendapatkan inspirasi dari karya Vivaldi.
Tahap kedua dalam kariernya ialah ketika ia mulai mengajar di Ospedalle della
Pieta[5]. Di sini Vivaldi bertugas sebagai guru musik, membeli instrumen-
instrumen musik bagi murid-muridnya dan orkestra yang dipimpinnya ini. Dan
Vivaldi berhasil membekali para penghuni Ospedalle della Pieta ini dengan
kemampuan paduan suara dan kemampuan bermusik yang sangat baik. Di bawah
arahannya, para penghuni Ospedalle della Pieta ini senantiasa menampilkan
kualitas musik yang sangat tinggi.
Lalu pada tahap ketiga, Vivaldi mulai merambah dunia teater dengan opera-
operanya. Opera pertamanya ditampilkan pada bulan Mei 1713 di Vicenza, yaitu
Ottone in Villa. Disebutkan pula bahwa setelah pertunjukan ini, Vivaldi seperti

15
menaklukkan teater-teater di Venice, mengambil alih teater San Angelo dan San
Moise. Ia juga menulis Teuzzone dan Tito Manlio pada 1719. Pada salah satu
lembar partitur, tertulis "musik oleh Vivaldi, dibuat dalam lima hari". Lalu pada
1720, giliran La Conduce o siano Li veri amici yang ditampilkan.
Tahap keempat dari kariernya ialah perkembangan kegiatan musiknya sebagai
seorang komposer pribadi. Dalam masa-masa ini, Vivaldi menerima pesanan
komposisi musik, biasanya dari kaum bangsawan. Bahkan Raja Louis XV dari
Perancis pernah memintanya menulis komposisi. Serenade La Sena Festeggiante
(Festival di Sungai Seine) yang ditulis setelah 1720 merupakan salah satunya.
"Four Season" merupakan salah satu karya Vivaldi yang paling terkenal. Karya ini
dipublikasikan untuk pertama kalinya pada tahun 1725 dalam satu rangkaian dari
dua belas konserto yang diberi judul Il cimento dell'armonia e dell'inventione
(Ujian Harmoni dan Penemuan). "Musim Semi" merupakan konserto favorit Raja
Louis XV.
Beberapa karyanya yang lain:
a. Opus 1, 12 Sonatas for 2 violins and basso continuo (1705)
b. Opus 2, 12 Sonatas for violin and basso continuo (1709)
c. Opus 3, L'estro armonico (Harmonic inspiration), 12 concertos for
various combinations (4 violins, 4 violins and violoncello, etc.) (1711)
d. Opus 4, La stravaganza (The extraordinary), 12 violin concertos (c.
1714)
e. Opus 5, (2nd part of Opus 2), 4 sonatas for violin and 2 sonatas for
2 violins and basso continuo (1716)
f. Opus 6, 6 violin concertos (1716-21)
g. Opus 7, 2 oboe concertos and 10 violin concertos (1716-21)
h. Opus 8, Il cimento dell'armonia e dell'inventione (The Contest
between Harmony and Invention), 12 violin concertos, the first 4, in E, G minor,
F, and F minor being known as The Four Seasons (Le quattro stagioni) (1725)
i. Opus 9, La cetra (The lyre), 2 violin concertos and 1 for 2 violins
(1727)
j. Opus 10, 6 flute concertos (c. 1728)

16
k. Opus 11, 5 violin concertos, 1 oboe concerto (1729)
l. Opus 12, 5 violin concertos and 1 without solo (1729)
m. Opus 13, Il pastor fido (The Faithful Sheperd), 6 sonatas for
musette, viela, recorder, oboe or violin, and basso continuo (1737, spurious works
by Nicolas Chédeville).
Oratorio
a. Moyses Deus Pharaonis, RV 643 - 1714
b. Juditha triumphans devicta Holofernes barbarie, RV 644 -- 1716
c. L'adorazione delli tre re magi al bambino Gesù nella capanna di
Betlemme, RV 645 -- 1722
d. La vittoria navale predetta dal S Pontefice Pio V Ghisilieri, RV 782
-- 1713
Opera:
a. Bajazet (Tamerlano) (1735)
b. Catone in Utica (1737)
c. Dorilla in Tempe (1726)
d. Ercole sul Termodonte (1723)
e. Farnace (1727)
f. La fida ninfa (1732)
g. Il Giustino (1724)
h. Griselda (1735)
i. L'incoronazione di Dario (1716)
j. L'Olimpiade (1734)
k. Orlando finto pazzo (1714)
l. Orlando furoiso (1727)
m. Ottone in villa (1713)
n. Rosilena ed Oronta (1728)
o. Rosmira (1738)
p. Siroe, re di Persia, RV 735 -- 1727
q. Il Teuzzone (1719)
r. Tito Manlio (1719)

17
s. La verità in cimento (1720)
Solo Concerto
a. Opus 3, Concerto in A minor
b. Concerto for Strings and Harsicord in G Major
c. Opus 3, Concerto in B minor
d. Concerto in C major
e. Concerto in A major
f. Concerto per archi e cembalo in C major
g. L'estro Armonico
h. Concerto untuk Mandolin
i. La Primavera, op. 8 no. 1, RV 269 -- E Mayor
j. Il favorito, op. 11 no. 2, RV 277 -- e minor
k. Il corneto da posta, RV 363 -- B flat Mayor
l. L'autunno, op. 8 no. 3, RV 293 -- F Mayor
m. Concerto for Two Trumpets in D Major
n. Beatus vir, RV 597
Di dalam permainan musik pada masing-masing konserto ini terdapat perbedaan
pada perubahan tempo cepat-lambat-cepat yang sangat indah.
Melengkapi masing-masing irama, Vivaldi menulis rangkaian soneta untuk
menyertai irama Four Season. Istimewanya, rangkaian soneta ini digambarkan
dengan sangat luar biasa dalam komposisi musik tersebut. Aaron Green[6]
menyebutkan bahwa mendengarkan komposisi The Four Seasons sembari
membaca soneta-soneta tersebut akan memberikan pengalaman yang sangat unik.
Sepanjang kariernya, Vivaldi telah menempati posisi yang terhormat. Di
Ospedalle della Pieta ia merupakan maestro di violino. Pada 1716, ia
dipromosikan sebagai maestro de'concerti. Lalu pada 1717, Vivaldi juga menjabat
sebagai Chamber Capellmeister pada Landgrave Philips van Hessen-Darmstadt.
Setelah kelesuan di bidang ekonomi pada tahun 1740, Vivaldi mengundurkan diri
dari Ospedalle della Pieta. Ia berencana untuk menetap di Vienna di bawah
pelindung yang dihormatinya, Charles VI. Namun, ia tidak menetap lebih lama di
Vienna. Sebab pada 28 Juli 1741, ia meninggal dunia. Diperkirakan hal ini

18
disebabkan oleh penyakit asmanya yang berkepanjangan, yang terus dideritanya
sejak muda. Ia dimakamkan secara sangat sederhana, seperti halnya Mozart.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sekitar tahun 1600-1750 dalam sejarah music merupakan suatu epoche
yang di sebut barok atau jaman basso, baru selama abad 19 musik dari tahun
1600-1750 mulai di nilai secara baru dan positif. Sedangkan music istilah
barok baru mulai di pakai sebagai nama untuk masa tersebut pada abad 20 mula-
mula di jerman(H.Rieman handbuch der musicgeschichte, 1911; H.J.moser,
Geschicte der deutschen Musik, 1922; E. Bucken/R. Haas, Hanbuch der
Musikwissenchaft, 1928).
Awal masa Barok di sekitar tahun 1600 cukup jelas sebagai awal gaya
music baru; dan orang pada waktu itu merasa bahwa mulailah masa baru, dengan
perasaan dan fikiran baru(lihat di bawah)
Sebaliknya akhir masa Barok tidak begitujelas. Sekitar tahun 1750(akhir
hidup J.S. Bach) terjadi suatu perubahan tidak hanya dalam music tetapi juga

19
dalam arsitektur, senirupa, seni lukis, dan sastra: Disuatu fihak suatu keinginan
kearah lebih sederhana dan lebih wajar (aufklarung/pecerahan); dipihak lain
keinginan kearah luwes (rakoko) (lihat halaman 76).
Secara lazim, dibedakan tiga tahap dalam zaman Barok:
Barok awal : kira-kira 1580-1630
Barok tengah : kira-kira 1630-1680
Barok akhir : kira-kira 1680-1750
Perasaan dan fikiran orang dari jaman tertentu tercermin dalam segala segi
hidup dan kebudayaan. Manusia dalam jaman Barok tidak hanya melihat diri
sebagai citra Allah, sebagai pedoman dan ukuran keindahan (seperti terjadi pada
jaman Renaissance). Ia mulai memperhatikan juga perasaannya (dalam bahasa
latin: affectus) dan imaginasinya (dalam bahasa Yunani: phantasia). Orang Barok
berusaha keras untuk menambah kesan mewah, berlimpah-limpah; mereka tak
enggan untuk memperluas batas realitas hidup dengan khayalan-khayalan yang
fantastis.
Memang, pecahnyagereja dalam Reformasi, perang 30 tahun (1618-1648) dan
rebutan kuasa di antara para bangsawan dirasa mengganggu harmoni tersebut.
Namun di lain pihak diperkuat juga kerinduan kepada perdamaian. Begitu pula
manusia Barok menyadari bahwa nafsu hanya dapat diatur dengan peraturan
rasional.
Blaise Pascal dan Baruch Spinoza mengajar ilmu etika dan moral yang
dapat dialami dan dibenarkan secara rasional. Didirikan Akademi dan pusat
kesenian untuk meningkatkan mutu ketrampilan teknis dan seni. Ilmu pasti
mendapat kedudukan penting karena angka-angka yang menentukan alam semesta
maupun segala detilnya.
Para seniman barok tidak hanya menirukan alam seperti seniman
Renaissance tetapi mereka bekarya secara kreatif, sebagai genius dengan perasaan
dan akal pikiran. Proses ini kadang-kadang melawan alam, misalnya seperti di
hutan dan alam seperti hutan dan rawa di bangun istana dan kebun yang di susun
secara geometris-matematis. Seluruh bentuk yang di ciptakan manusia merupakan
suatu langkah untuk mengatur alam citaan.

20
Karena manusia kritis dalam bidang agama,filafat dan ilmu pengetahuan,
maka pengertian orang pada dunia transedenpun tidak utuh lagi. Dalam abad-abad
pertengahan segala bidang hidup diatur oleh hubungan dengan tuhan/dunia
transeden, hal ini napak visual pada gedung gereja katedral yang menuju ke
surga, secara auditif pada cantus firmus yang mendapat tempat sentral dalam
komposisi motet dsb.
Masyarakat dalam zaman barok masih mempertahankan system golongan
lama: Raja, Kaum bangsawan, kaum rohaniwan, penduduk kota dan petani. Di
masa itu Raja menganggap Musik di ciptakan dan di pentaskan terutama pada
istana ( di sponsori oleh bangsawan)
Gaya barok mendapat titik pangkal di italia pada tahun 1568 di roma di
dangun Gereja II Gesu sebagai peringatan akan St. Ignasius dari Loyola yang di
makamkan dalam Gereja ini. Barok seperti music tradisional Indonesia senang
dengan ulangan yang sama di rangkainya detil-detil sebagai fariasi
Dalam jaman barok kembali di junjung tinggi teori Pythagoras tenteng
music angkasa. Pada abad pertengahan bayangan antic tentang music angkasa ini
telah di tingkatkan sebagai musica coelestis. Johannes Kepler (1571-1630))
menyambung tradisi ini dalam bukunya ”Harmonices mundi”.
Seperti manusia Reanaissaance, begitu juga manusia barok terbiasa untuk
memandang nada-nada sebagai lambing kenyataan di luar dunia music. Bentuk
music seperti fuga diartikan sebagai” kejar-kejaran” pemburuan konon diartikan
sebagai hokum, ketaatan simbolik nada di pakai secara fungsional dalam
komposisi-komposisi barok.
Yang di maksud dengan ini tidak lain adalah ilmu komposisi. Ternyata
ilmu komposisi pada abad 17 membahas tentang mengarang motif, Bentuk
komposisi keseluruhan sampai pembawaan komposisi. Menurut musica poetica
suatu nada tinggi melambangkan juga tempat yang tinggi( gunung/surge) atau
selisih tinggi yaitu rendah missal( lembah yang dalam/ neraka)
Termasuk tujuan music barok untuk melukiskan “efek”(perasaan jaman romatik).
Tangga nada dan interfal dapat mewakili keadaan jiwa manusia yang tertentu.
Artinya dalam music barok komponis tidak mengekspresikan perasaan yang ada

21
dalam hatinya tetapi berusaha memakai patokan (pattern) tertentu(interval,motif
irama dsb). Secara seni sebagai sarana untuk mengespresikan isi kata atau syair
nyanyian.
Dalam jaman Barok alat music terus diperkembangkan. Sebenarnya proses ini
sudah dimulai pada jaman reinuissance.
Alat music yang dipakai pada jaman barok :
a. Dalam music istana dan gereja (musik seni) ; biola, biola alto, cello,
plute, gitar, teorbe, harpa, cembalo/harpsichord, organ, flute, horn, terompet,
pauten.2
b. Dalam music rakyat : biola sederhana (oktaf geige), drehlier (alat
gesek dengan dawai bordun), gitar, hackbrett(dulcimer semacam sitar), maul
tromel(rinding), pikolo, recorder(blockflote), schalmei(semacam
clarinet),mhorn(alat tiup kayu), genderang,kastagnet, xylophone, lonceng kecil.
Sebagai kontras terhadap music Renaissance, maka barok mendatangkan
suatu perubahan mendalam dalam system tangga nada: tangga nadaYunani dan
kontrapung dipandang sebagai kuno dan diganti dengan akor atau trinada sebagai
ungkapan alamiah.
Harmoni adalah dasar atau prasaran untuk basso continuo
(BC)(generalbass): suatu garis merah dalam music (continuo berarti berjalan
terus) berupa nada bass berupa angka-angka yang menyarankan bunyi atau jenis
sebuah akorpada tiap-tiap saat.
Di sekitar tahun 1600 sistem notasi mengalami suatu perubahan radikal.
Sistem notasi mensural yang hanya menentukan panjang pendeknya nada diganti
dengan system notasi ruang birama/ Takt dimana tiap nada memiliki suatu
sifat(berat/ringan) sesuai dengan kedudukannya di dalam ruang birama. Misalnya
dalam birama 4/4 hitungannya berat (1) ringan (2) sedang (3) ringan (4). Maka
ruang birama merupkan kesatuan metris (metrum) yang diisi oleh arus music yang
hidup (rhytmus).

3.2 Saran

22
Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang
dapat dicantumkan disini. Dalam penciptaan seni musik hendaknya disisipkan
nilai – nilai moral, sehingga secara otomatis terdapat pembelajaran yang bernilai
positif bagi perkembangan tiap orang yang mendengarkannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://devi-arostiyani.blogspot.com/2011/12/musik-barok.html

I THINK MY LIFE: Sejarah Musik Zaman Barok (1600-1750)/ History of Music


Baroque Period (1600-1750) ART CULTURE

MUSIK BANGETZZZ » Blog Archive » KOMPONIS MUSIK ZAMAN


BAROK

Musik Barok dan Rokoko | Mahpudeen Blog

Kolor Ijo: Musik Zaman Barok (1600-1750)

profil George Friederich Handel - Google Search

George Frederic Handel | Bio-Kristi

dibalik arti: Henry Purcell Sang Maestro Musik Komposer

George Frideric Handel - A Profile of Handel

Profile of George Frideric Handel - George Frideric Handel Biography

23

Potrebbero piacerti anche