Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
IDENTIFIKASI
Nama : Tn M
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : OKU Timur
Agama : Islam
MRS Tanggal : 28 Maret 2010
ANAMNESA (Autoanamnesa)
Penderita dirawat di bagian syaraf RSMH karena tidak dapat berjalan yang disebabkan
oleh kelemahan keempat ekstremitas yang terjadi tiba-tiba.
± 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, penderita merasakan kesemutan pada tungkai
tanpa disertai kelemahan tungkai. Beberapa hari kemudian terjadi kelemahan tungkai namun
kedua lengan tidak terjadi kelemahan. ± 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, penderita
mengalami demam tetapi masih bisa berjalan. ± 3 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita
tidak dapat berjalan dan kedua lengan hanya dapat di tekuk tanpa bisa diluruskan kembali. ± 8
hari setelah masuk rumah sakit di Kayu Agung, penderita tidak bisa menggerakkan kedua
lengan. Kejang (-), mual muntah (-), sakit kepala (-).
Riwayat batuk lama (-), riwayat mengangkat beban berat >20kg (+), riwayat nyeri tulang
belakang (-).
Penyakit seperti ini diderita untuk pertama kalinya.
PEMERIKSAAN
STATUS PRESENS
Status Internus
Kesadaran: Compos mentis GCS = 15 (E:4, M:6, V:5)
Gizi: kurang Jantung: HR = 80 x/m, murmur (-), gallop (-)
Suhu Badan: 36,5º Paru-paru: vesikuler(+)N, ronkhi (-),wheezing (-)
Nadi: 80 x/m Hepar: tidak teraba
Pernapasan: 20 x/m Lien: tidak teraba
Tekanan Darah: 120/ 80 mmHg Anggota Gerak: lihat status neurologikus
Berat Badan: 160 cm Genitalia: tidak diperiksa
Tinggi Badan: 48 Kg
Status Psikiatrikus
Sikap : kooperatif Ekspresi Muka : wajar
Perhatian : ada Kontak Psikik : ada
Status Neurologikus
KEPALA
Bentuk : Normocephali Deformitas : (-)
Ukuran : normal Fraktur : (-)
Simetris : simetris Nyeri fraktur : (-)
Hematom : (-) Pembuluh darah : tidak ada pelebaran
Tumor : (-) Pulsasi : (-)
LEHER
Sikap : lurus Deformitas : (-)
Torticolis : (-) Tumor : (-)
Kaku kuduk : (-) Pembuluh darah : tidak ada pelebaran
SYARAF-SYARAF OTAK
N. Olfaktorius Kanan Kiri
Penciuman tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Anosmia (-) (-)
Hyposmia (-) (-)
Parosmia (-) (-)
Kanan Kiri
- Anopsia (-) (-)
- Hemianopsia (-) (-)
Fundus Oculi
- Papil edema tidak diperiksa tidak diperiksa
- Papil atrofi tidak diperiksa tidak diperiksa
- Perdarahan retina tidak diperiksa tidak diperiksa
N.Trigeminus
Kanan Kiri
Motorik
- Menggigit tidak ada kelainan
- Trismus tidak ada kelainan
- Refleks kornea tidak ada kelainan
Sensorik
- Dahi tidak ada kelainan
- Pipi tidak ada kelainan
- Dagu tidak ada kelainan
N. Statoacusticus
N. Cochlearis Kanan Kiri
Suara bisikan tidak ada kelainan
Detik arloji tidak ada kelainan
Tes Weber tidak ada kelainan
Tes Rinne tidak ada kelainan
N. Vestibularis
Nistagmus (-) (-)
Vertigo (-) (-)
MOTORIK
SENSORIK
Hipestesia
(+) setinggi C5
GAMBAR
FUNGSI VEGETATIF
KOLUMNA VERTEBRALIS
Kyphosis : (-)
Lordosis : (-)
Gibbus : (-)
Deformitas : (-)
Tumor : (-)
Meningocele : (-)
Hematoma : (-)
Nyeri ketok : (-)
FUNGSI LUHUR
LABORATORIUM
DARAH
Hb : 11,3 gr/dL Kolesterol HDL : 44 mg/dL
Eritrosit : Kolesterol LDL : 61 mg/dL
Leukosit : 15000/mm3 Trigliseride : 118 mg/dL
Diff Count : 0/3/0/80/14/3 Total Lipid : 129 mg/dL
Trombosit : 367000/mm3 Uric Acid : tidak diperiksa
Hematokrit : 34 vol% Ureum : 28 mg/dL
BSS : 143 mg/dL Kreatinin : 0,6 mg/dL
BSN/BSPP : tidak diperiksa WR/KAHN/VRDL : tidak diperiksa
Na : 133 mmol/L Ca : 1,99 mmol/L
K : 3,8 mmol/L
URINE
Warna : tidak diperiksa Sedimen :
Reaksi : tidak diperiksa - Eritrosit :0-1
Protein : tidak diperiksa - Leukosit :0-2
Reduksi : tidak diperiksa - Thorak : tidak diperiksa
Urobilin : tidak diperiksa - Sel Epitel :+
Bilirubin : tidak diperiksa - Bakteri : tidak diperiksa
FAECES
Konsistensi : tidak diperiksa Eritrosit : tidak diperiksa
Lendir : tidak diperiksa Leukosit : tidak diperiksa
Darah : tidak diperiksa Telur cacing : tidak diperiksa
Amuba coli/ : tidak diperiksa
Histolitika : tidak diperiksa
LIQUOR CEREBROSPINALIS
RINGKASAN
ANAMNESA
Penderita dirawat di bagian syaraf RSMH karena tidak dapat berjalan yang disebabkan oleh
kelemahan keempat ekstremitas yang terjadi tiba-tiba.
± 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, penderita merasakan kesemutan pada tungkai
tanpa disertai kelemahan tungkai. Beberapa hari kemudian terjadi kelemahan tungkai namun
kedua lengan tidak terjadi kelemahan. ± 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, penderita
mengalami demam tetapi masih bias berjalan. ± 3 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita
tidak dapat berjalan dan kedua lengan banya dapat di tekuk tanpa bisa diluruskan kembali. ± 8
hari setelah masuk rumah sakit di Kayu Agung, penderita tidak bisa menggerakkan kedua
lengan. Kejang (-), mual muntah (-), sakit kepala (-).
Riwayat batuk lama (-), riwayat mengangkat beban berat >20kg (+), riwayat nyeri tulang
belakang (-).
Penyakit seperti ini diderita untuk pertama kalinya.
PEMERIKSAAN
Status Generalis
Kesadaran: Compos mentis; GCS = 15 (E:4, M:6, V:5) Gizi: kurang
Tekanan Darah: 120/ 80 mmHg Pernapasan: 20 x/m
Nadi: 80 x/m ` Suhu Badan: 36,5º
Status Neurologicus
Nn. Cranialis : tidak ada kelainan
Fungsi Motorik : Lka Lki Tka Tki
Gerakan K K K K
Kekuatan 1 0 0 0
Tonus ↓ ↓ ↓ ↓
Klonus - -
R. Fisiologis N N ↑ ↑
R. Patologis - - - -
Fungsi Sensorik : Hipestesia setinggi C5
Fungsi Luhur : tidak ada kelainan
Fungsi Vegetatif : Retensio Urine (+) dan BAB (-)
GRM : tidak ada kelainan
Gerakan abnormal : tidak ada kelainan
Gait dan Keseimbangan : tidak ada kelainan
DIAGNOSA
DIAGNOSA KLINIK : Tetraparese tipe Spastik + hipestesia setinggi MS C5 +
Retensio Urine
DIAGNOSA TOPIK : Lesi transversal MS setinggi segmen C5
DIAGNOSA ETIOLOGI : susp. Cervical spondilosis
susp. Spondilitis TB
susp. Myelitis
PENGOBATAN : IVFD RL gtt xx/m
Pasang kateter + urine bag
Aminovel 1 fl.hari
Inj. Ceftriaxon 1x1gr (iv)
Tramadol 2x50mg tab
Ranitidin 2x150mg tab
Diet NBTKTP
Rencana LP
Rencana CT scan cervical
PROGNOSA
Quo ad Vitam : bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
DISKUSI
A. Diagnosa Banding Topik
1. Lesi setinggi segmen medulla spinalis Lumbosakral Pada penderita ditemukan gejala:
Gejala: Paraparese inferior flaksid Tetraparese spastik
Gangguan sensibilitas di bawah lesi Hipestesia dibawah lesi
Gangguan miksi dan, atau defekasi Retensio urine
Jadi kemungkinan lesi setinggi segmen medulla spinalis lumbosakral dapat disingkirkan.
2. Lesi setinggi segmen medulla spinalis thoracalis Pada penderita ditemukan gejala:
Gejala: Paraparese inferior spastic Tetraparese spastik
Gangguan sensibilitas di bawah lesi Hipestesia dibawah lesi
Gangguan miksi dan, atau defekasi Retensio urine
Jadi kemungkinan lesi setinggi segmen medulla spinalis thoracalis dapat disingkirkan.
3. Lesi setinggi segmen medulla spinalis cervicalis Pada penderita ditemukan gejala:
Gejala: Tetraparese spastik Tetraparese spastic
Gangguan sensibilitas hiperestesia Hipestesia dibawah lesi
Gangguan refleks Refleks Fisiologis tungkai meningkat
Gangguan miksi dan, atau defekasi Retensio urine
Jadi kemungkinan lesi setinggi segmen medulla spinalis cervicalis belum dapat disingkirkan.