Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
MUSYAYADAH RAMADHAN
K111 10 366
DEPARTEMEN EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
RINGKASAN
Universitas Hasanuddin
Fakultas kesehatan Masyarakat
Epidemiologi
Musyayadah Ramadhan
“Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo dan Rumah Sakit Unhas”
(xiii + 96 Halaman + 16 Tabel + 2 Gambar + 3 Lampiran)
Diabetes mellitus (DM) kini menjadi salah satu penyakit tidak menular
(PTM) yang paling umum di seluruh dunia. DM juga termasuk penyebab utama
kematian di sebagian besar negara maju dan negara berkembang. Komplikasi dari
DM, seperti arteri koroner dan penyakit pembuluh darah perifer, stroke, neuropati
diabetes, amputasi, gagal ginjal, dan kebutaan yang mengakibatkan peningkatan
kecacatan, harapan hidup berkurang dan biaya kesehatan yang sangat besar untuk
semua lapisan masyarakat. DM telah menjadi salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang paling banyak berpengaruh pada abad ke-21. Prevalensi DM
tahun 2013 sebesar 1,5 juta jiwa untuk total populasi di Indonesia. Prevalensi
penderita DM di Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 mencapai 21,3 juta jiwa.
Salah satu upaya untuk menekan angka prevalensi tersebut yaitu dengan mencari
tahu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DM tersebut agar dapat
dicegah dan dideteksi lebih awal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan aktivitas fisik
dengan kejadian diabetes mellitus di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan
Rumah Sakit Unhas.
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional
study menggunakan data sekunder. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien
yang terdiagnosis DM di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Rumah Sakit
Unhas yang berjumlah 1500 pasien. Sampel penelitian sejumlah 306 pasien yang
dipilih dari populasi secara purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji
statistik chi square dan uji phi dengan tingkat kemaknaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 306 pasien terdapat 187 (61,1%)
yang terkena diabetes mellitus. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan
ada hubungan antara jenis kelamin (p-value=0,027), tingkat pendidikan (p-
value=0,003), dan aktivitas fisik (p-value=0,000) dengan kejadian diabetes
mellitus di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Rumah Sakit Unhas.
Diharapkan pihak pemerintah yang terkait semakin gencar melakukan
upaya promosi dan edukasi kepada masyarakat mengenai deteksi dan tindak lanjut
dini faktor risiko DM. Tidak ketinggalan juga perlu adanya penyediaan lahan
terbuka hijau bagi masyarakat perkotaan. Tidak hanya pemerintah, masyarakat
juga bertanggung jawab atas usaha mengendalikan laju DM yang semakin
meningkat tiap tahunnya. Masyarakat harus mempunyai kesadaran untuk selalu
melakukan aktivitas yang cukup dalam keseharian.
Kata Kunci : Kejadian DM, pendidikan, aktivitas fisik
Daftar Pustaka: 36 (1998-2017)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
Wahidin Sudirohusodo dan Rumah Sakit Unhas Tahun 2017”. Skripsi ini
ayahanda Ramadhan Ilyas Anto dan ibunda Taty Hafsah. Terima kasih atas
pengorbanan, kesabaran, dukungan, semangat dan doa restu hingga penulis dapat
dukungan dan semangat kepada penulis, serta segala doa dan bantuan dari
keluarga besar alm. kakek Muhammad Alie dan alm. kakek Ismail Abu.
Tidak lupa penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
Ibu Jumriani Ansar, SKM., M.Kes selaku pembimbing II yang telah meluangkan
berguna sehingga tersusunlah skripsi ini. Terima kasih pula kepada tim penguji
Pak Indra Dwinata, SKM, MPH, Pak Muhammad Rachmat, SKM, M.Kes, ibu dr.
Devintha Virani, M.Kes, Sp.GK dan Pak Andi Imam Arundhana S.Gz., MPH
akhir ini.
hingga akhir.
Stesia, Umma, Fiqah, Ririn, Inha, Panca, Intan, Ali, Ela, Mario, Muly,
9. Keluarga besar KSR PMI UNHAS yang telah menjadi keluarga kedua
10. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun
Penulis menyadari bahwa apa yang penulis paparkan dalam skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu besar harapan penulis kepada
pembaca atas kontribusinya baik berupa saran maupun kritik yang sifatnya
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
RINGKASAN ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Diabetes Mellitus ........................................... 11
B. Tinjauan Umum Tentang Umur .............................................................. 56
C. Tinjauan Umum Tentang Jenis Kelamin ................................................. 57
BAB VI PENUTUP
Halaman
Tabel 2. 2 Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Kadar Glukosa Darah Puasa 33
Halaman
1. Master Tabel
2. Hasil Analisis Data
3. Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kencing manis telah menjadi masalah kesehatan yang cukup serius dan
Diabetes Federation (IDF), terdapat 382 juta orang yang hidup dengan
diabetes di dunia pada tahun 2013. Pada tahun 2035 jumlah tersebut
2014).
sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM.
sekitar 80% orang dengan DM tinggal di negara berpenghasilan rendah
dan menengah. Pada tahun 2011, terdapat lebih dari 50 juta orang yang
ke-5 di dunia, atau naik dua peringkat dibandingkan data IDF tahun 2013
penyandang DM.
yaitu sebanyak 25,8 juta jiwa, dimana 8,1 juta orang penderita tersebut
tidak terdiagnosa. Insidens DM pada tahun 2012 adalah sebanyak 1,7 juta
(Riskesdas, 2013).
daerah urban untuk usia di atas 15 tahun sebesar 5,7%. Prevalensi terkecil
sampai 21,8% di Propinsi Papua Barat dengan rerata sebesar 10,2%. Data-
91.823 jiwa yang pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter
dan 103.301 jiwa yang belum pernah didiagnosis menderita kencing manis
oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala sering lapar,
sering haus, sering buang air kecil dengan jumlah banyak dan berat badan
turun.
tahun 2010 sebesar 14,24%, 2011 sebesar 29,38%, tahun 2012 sebesar
tahun 2011 sebesar 11,26%, tahun 2012 sebanyak 232 kasus (Dinas
besar dan merupakan beban yang sangat berat untuk dapat ditangani
$241 miliar, atau 2,5% - 15,0% dari total anggaran kesehatan tahunan.
pada tahun 2003 menjadi US $396 miliar pada tahun 2025. Mahalnya
Kanada, yang diperkirakan 1,6 miliar pada tahun 1998 (Canada, 1998).
satu rumah sakit (RS) di Makassar pada tahun 2013 yaitu rata-rata sebesar
DM untuk pengobatan DM, yakni biaya dokter dan rumah sakit, biaya
perawatan jangka panjang. Selain itu, terdapat biaya tidak langsung yang
dari 692 orang (5,47) pada tahun 2013 meningkat menjadi 7056 orang
(14,93%) pada tahun 2035 dengan rata-rata peningkatan tiap tahun sebesar
dengan usia 40-59 tahun adalah responden terbanyak yang ditemui, yaitu
orang yang berusia dewasa tengah dan dewasa akhir (40 tahun ke atas)
2013).
SLTA yang paling banyak menderita DM yaitu 32,33% dan paling sedikit
sebagian besar (44,1%) pada kisaran 50-59 tahun, sebagian besar (38,2%)
responden berpendidikan lulusan SMA/SMK dan kebanyakan (70,6%)
berat badan lebih dan obesitas, pada kelompok hipertensi dan pada
makanan cepat saji yang tinggi akan kandungan karbohidrat dan lemak
Diabetes mellitus dapat disebut juga dengan the silent killer sebab
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Makassar
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
bermanfaat untuk :
1. Manfaat Ilmiah
menentukan kebijakan.
TINJAUAN PUSTAKA
“’tembus’ atau “pancuran air”, dan kata Latin mellitus, “rasa manis”
kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada
buruk.
glukosa yang tinggi dalam tubuh tidak bisa diserap semua dan tidak
kekurangan energy sehingga mudah lelah dan berat badan terus turun.
haus.
terutama pada struktur dan fungsi pembuluh darah. Jika hal ini
dibiarkan begitu saja, akan timbul komplikasi lain yang cukup fatal,
seperti penyakit jantung, ginjal, kebutaan, aterosklerosis, bahkan
pada tubuh sebaiknnya sejak dini harus selalu dikontrol dengan cermat.
diserap ke dalam aliran darah dan bergerak dari aliran darah ke seluruh
kemudian disimpan dengan dua cara, yaitu sebagai tepung dalam hati
Langerhans.
seluruh sel tubuh untuk dijadikan energi dengan bantuan insulin. Pada
sedikit atau tidak adanya zat insulin dalam tubuh. Akibatnya, kadar
kelebihannya dibersihkan dari darah dalam waktu dua jam. Jika tubuh
tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau insulin yang
stroke, gagal ginjal, dan penyakit pembuluh darah perifer, dapat juga
Kandungan atau kadar gula penderita diabetes saat puasa adalah lebih
dari 126 mg/dl dan saat tidak puasa atau normal lebih dari 200 mg/dl.
Tidak jarang bagi penderita yang parah bisa amputasi anggota tubuh
gaya hidup yang sehat dan baik bagi yang masih sehat maupun yang
sudah sakit.
air kecil menjadi lebih sering, dan berat badan yang terus menurun,
darahnya.
disebabkan oleh kadar gula yang tinggi dalam darah. Diabetes dapat
dikontrol. Kadar gula dalam darah akan kembali seperti biasa atau
secara teratur.
merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena
tua maupun muda. Diabetes memang pembunuh yang jahat. Dia tak
komplikasi diabetes.
tahun 2006 meningkat tajam menjadi 14 juta orang, di mana baru 50%
yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30% yang
sebesar 5%. Ternyata, diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang
yang mengalami obesitas alias kegemukan akibat gaya hidup yang
dijalaninya.
memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL. Kadar gula darah
kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal
makan) adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang
dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang
bergerak.
kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar
gula darah menurun secara perlahan. Ada cara lain untuk menurunkan
dijadikan energi.
2. Epidemiologi Diabetes di Indonesia
pada tahun 1995 terdapat 4,5 juta pengidap diabetes dan pada tahun
penyakit endokrin.
kematian dan 43% kesakitan di seluruh dunia. Pada tahun 1992, lebih
dari 100 juta penduduk dunia menderita diabetes dan pada tahun 2000
diabetes pada tahun 1980 mencapai 5,8 juta orang dan pada tahun 2003
dapat dilakukan oleh pemerintah saja tetapi harus oleh semua pihak
pemeriksaan kadar gula darah secara gratis bagi sejuta orang yang
pemeriksaan kadar gula secara gratis bagi sejuta orang yang tersebar di
memiliki kadar glukosa darah sewaktu melebihi 200 mg/dl sudah dapat
akan datang.
atau lebih pada pemeriksaan sewaktu atau kadar glukosa darah puasa
menjalankan gaya hidup sehat (olah raga, diet yang baik dan tidak
3. Macam-Macam Diabetes
Diabetes Tipe 1)
orang dewasa.
kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai
dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respon tubuh terhadap
seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil
Diabetes Tipe 2)
berusia >40 tahun, gemuk, dan tidak aktif. Gejala pada tipe kedua
Tabel 2.1
Umumnya terjadi sebelum usia 30 tahun, Bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa,
yaitu anak-anak dan remaja tetapi biasanya terjadi setelah usia 30
tahun
Para ilmuwan percaya bahwa faktor Faktor risiko untuk diabetes tipe 2
lingkungan (berupa infeksi virus atau adalah obesitas di mana sekitar 80-90%
faktor gizi pada masa kanak-kanak atau penderita mengalami obesitas
dewasa awal) menyebabkan ssstem
kekebalan menghancurkan sel penghasil
insulin di pankreas. Untuk terjadinya hal
ini, diperlukan kecenderungan genetik.
90% sel penghasil insulin (sel beta) Diabetes Mellitus tipe 2 juga cenderung
mengalami kerusakan permanen. Terjadi diturunkan secara genetik dalam
kekurangan insulin yang berat dan keluarga
penderita harus mendapatkan suntikan
insulin secara teratur
Sumber : Maulana Mirza, 2012
Selain dua diabetes di atas, ada juga diabetes tipe 3 yang memang
baru ditemukan. Para ahli di Amerika Serikat percaya bahwa mereka telah
kurang, maka sel-sel otak pun akan mengalami degenerasi dan akhirnya
hipotalamus.
hormon insulin yang tidak cukup, yang meniru diabetes tipe 2. Jenis
diabetes ini terjadi selama kehamilan dan bisa juga meningkat atau lenyap.
gangguan pada system saraf pusat, dan juga cacat otot. Bahkan ada dugaan
akibat dari meningkatnya gula dalam darah. Bahkan dalam kasus yang
parah, hal ini bisa mengakibatkan kematian. Karena itulah, hal ini harus
Selain jenis diabetes di atas, ada juga varian lain, yaitu diabetes
c. Diabetes Insipidus
nefrogenik).
pembedahan
5. Tumor
maupun secara tiba-tiba pada segala usia. Sering kali satu-satunya gejala
bisa minum sejumlah besar cairan (3,8-38 L/hari). Jika kompensasi ini
pemeriksaan ini penderita tidak boleh minum dan bisa terjadi dehidrasi
berat. Oleh karena itu pemeriksaan ini harus dilakukan di rumah sakit atau
(natrium) dan berat badan di ukur secara rutin selama beberapa jam.
Segera setelah tekanan darah turun atau denyut jantung meningkat atau
terjadi penurunan berat badan lebih dari 5% maka tes ini dihentikan dan
1. Antibiotik aminoglikosid
Gejala dari diabetes jenis insipidus nefrogenik ini bisa dilihat dari
mulai timbul segera setekah lahir, gejalanya berupa rasa haus yang
dalam darah dan air kemih yang sangat encer. Fungsi ginjal lainnya
dalam jumlah yang cukup ketika mereka merasa haus. Penderita bayi dan
4. Penyebab Diabetes
tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis DM yang
juga disebabkan oleh resistensi insulin yang tejadi pada wanita hamil.
teratur.
Tabel 2.2
sewaktu:
puasa :
DM.
melahirkan.
internal lainnya.
terutama yang menuju ke kulit dan saraf. Kadar gula darah yang
diabetes.
penyembuhan luka.
darah (dialisa).
a. Penyakit jantung
perut
darah.
b. Tidak merokok
kadar garam yang rendah dan kadar serat yang tinggi (komplek
karbohidrat)
d. Agar tekanan darah dan kadar kolestrol, maka harus diperiksa secara
5. Gejala-Gejala Diabetes
kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-
180 mg/dl, maka glukosa akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih
langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai
di atas 160-180 mg/dl, maka glukosa akan dikeluarkan melalui air kemih.
Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk
kencing. Karena banyak cairan yang keluar maka orang dengan DM akan
merasa kehausan sehingga mereka jadi ingin sering minum. Akibat dari
sering terjadi walau kadar gulanya sedang dalam keadaan normal namun
mencukupi kadar gula darah yang bisa direspon oleh insulin. Apabila kita
terlambat makan maka tubuh akan memecah cadangan energi lain dalam
hal ini, penderita sering kali merasakan lapar yang luar biasa sehingga
diabetes yang gula darahnya kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.
besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini
mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan
mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan
keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa
gejala yang berupa sering berkemih dan sering merasa haus. Jarang terjadi
ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000
diabetes tipe 1 muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai
d. Kelelahan
e. Penglihatan kabur
menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya seperti gejala
remaja
keletihan akibat kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urin
dan urin tersebut tidak disiram, maka akan dikerubuti oleh semut yang
a. Penglihatan kabur
gula darah menunjukkan bahwa kadar gula darah puasa berada di atas
Tabel 2.3
Perbedaan Gejala Diabetes Mellitus Tipe 1 dan 2
Diabetes Mellitus Tipe 1 Diabetes Mellitus Tipe 2
merasa haus.
jelas, faktor genetik dikatakan memiliki peran yang kuat dalam munculnya DM
ini. Faktor genetik ini akan berinteraksi dengan faktor lingkungan seperti gaya
hidup, diet, rendahnya aktivitas fisik, obesitas dan tingginya kadar asam lemak
bebas. Pada DM terjadi defek sekresi insulin, resistensi insulin di perifer dan
besar yaitu :
1) Umur
setelah usia 40 tahun serta akan terus meningkat pada usia lanjut.
Hal ini dikarenakan proses menua yang mengakibatkan perubahan
2) Jenis Kelamin
3) Faktor Keturunan
diturunkan. Namun bukan berarti anak dari kedua orang tua yang
lebih dari 4000 gram. Apabila hal ini terjadi, maka kemungkinan
4000gram (Perkeni,2006).
(Perkeni,2006).
1) Obesitas
2012).
sensitif terhadap insulin. Selain itu, aktivitas fisik yang teratur juga
3) Hipertensi
4) Stress
5) Pola makan
6) Alkohol
Alkohol dapat menyebabkan terjadinya inflamasi kronis pada
makanan yang bergizi dan seimbang, ataupun biasa diet, membatasi diri
atau komplikasi.
f) Disability limitation, pembatasan kecacatan yang ditujukan kepada upaya
berat.
usaha di atas telah dijalankan dengan baik tetapi kadar gula darah masih
efektif dan mudah dipakai, penggunaan obat ini harus sesuai dosis atau
akan muncul lebih dini. Sedang dosis yang berlebih atau cara pemakaian
a) Sulfonilurea
b) Biguanid
dengan dosis rendah dan diminum saat makan atau sesaat sebelum
c) Acarbose
dapat diatasi dengan gula murni yaitu glukosa atau dextrose. Gula
d) Insulin
menggunakan insulin.
perencanaan makan.
insuline.
tipe 2 berusia 40-59 tahun. Lebih dari 80% dari 184 juta orang yang
dan rendah (IDF, 2013) DM tipe 2 terjadi lebih umum pada usia > 30
tahun, dan obesitas (Smeltzer & Bare, 2008). Kelompok umur terbanyak
yang mengalami DM tipe 2 adalah lansia awal yaitu pada rentang umur
Disampaikan oleh Sustrani, Alam & Hadibroto (2010) salah satu faktor
sering muncul setelah usia lanjut terutama setelah berusia 45 tahun pada
mereka yang berat badannya berlebih, sehingga tubuh tidak peka terhadap
tahun.
menghasilkan sel telur dan secara biologis mampu untuk menstruasi, hamil
tetap dengan laki-laki dan perempuan pada segala ras yang ada di muka
bumi.
untuk tahun 2013, yaitu 198 juta pria yang menderita DM dan 184 juta
yang diperoleh dari rekam medik RSUD Labuang Baji pasien DM paling
penting bagi laki-laki dan perempuan juga akan berbeda. Ryff & Singer
lebih terkait dengan aspek pendidikan yang lebih baik. Wanita mempunyai
meningkat.
satu tolak ukur yang paling bermanfaat untuk menentukan sosial ekonomi
dan mempunyai tingkat ketepatan yang cukup baik. Variabel ini bisa
yang sederajat
sederajat
vaksin baik untuk daya fisik maupun sosial. Tingkat pendidikan pada
Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang baik akan lebih matang
pengaruh dari luar yang positif, objektif dan terbuka terhadap berbagai
antara lain adalah upah yang sama dan adil disebutkan dalam Hak Atas
Kesejahteraan Pasal 38 (3): Setiap orang, baik pria maupun wanita yang
melakukan pekerjaan yang sama sebanding, setara atau serupa, berhak atas
upah serta syarat-syarat perjanjian kerja yang sama, dan pasal 38 (4):
setiap orang, baik pria maupun wanita, dalam melakukan pekerjaan yang
keluarganya.
insulin dan terjadi peningkatan kadar gula darah penderita DM tipe 2. Hal
fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Aktivitas
fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
aturan waktu, target denyut nadi, jumlah pengulangan gerakan dan lain-
2002).
merupakan salah satu dari keempat pilr tersebut. Aktivitas minimal otot
skeletal lebih dari sekedar yang diperlukan untuk ventilasi basal paru,
memberikan pengaruh yang baik pada lemak tubuh, tekanan darah arteri,
denyut jantung dan tekanan darah (baik saat istirahat maupun aktif),
diabetis yang aktif, 50% lebih rendah dibanding mereka yang santai (Raka
Novadlu, 2016).
Pada 1 tahun sebelumnya juga dilakukan penelitian oleh Tabari dan rekan
Penelitian Iaindi Indonesia yang dilakukan oleh Larasati pada tahun 2013
bahwa aktivitas fisik yang dilakukan bila ingin mendapatkan hasil yang
dalam seminggu serta dalam kurun waktu minimal 30 menit dalam sekali
atau lebih sudah termasuk dalam kriteria aktivitas yang baik. Namun,
dalam jangka waktu yang cukup lama maka aktivitas fisik yang dilakukan
Gangguan metabolisme:
hiperglikemi
Faktor risiko: