Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Materi Enda Yuliana
Materi Enda Yuliana
OLEH
DOSEN PEMBIMBING :
Drs. Masril, M.Si
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
RANGKUMAN
Tubuh manusia pada prinsipnya terdiri dari berjuta-juta sel. Sel manusia
terdiri atas 2 (dua) bagian besar, yakni inti (nukleus) dan plasma sel (sitoplasma).
Inti (nukleus) dilapisi oleh sebuah membran yang mempunyai pori-pori yang
memungkinkan terjadinya perpindahan bahan-bahan dari dalam inti sel ke
plasma atau sebaliknya.
Faktor yang mengakibatkan efek radiasi pada tubuh yaitu jenis radiasi,
dosis serap radiasi, aktivitas sumber radiasi, sumber radiasi, lama penyinaran dan
jenis dan tenaga radiasi serta distribusi radionuklida dalam tubuh.
Interaksi radiasi pengion dengan materi biologik diawali dengan interaksi
fisika yaitu proses ionisasi. Elektron yang dihasilkan dari proses ionisasi akan
berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung bila energi
elektron tersebut langsung diserap oleh molekul organik dalam sel yang secara
biologik penting, seperti DNA. Secara tidak langsung bila terlebih dahulu terjadi
interaksi radiasi dengan molekul air dalam sel yang efeknya kemudian akan
mengenai molekul organik yang penting.
Proses Interaksi Radiasi di Dalam Tubuh ManusiaBila radiasi pengion
melalui tubuh manusia maka akan terjadi interaksi dengan senyawa air di dalam
tubuh, sel, kromosom maupun DNA.
Kemungkinan terjadinya efek biologis akibat interaksi radiasi dan
jaringan tubuh manusia (terlepas dari berat atau ringannya akibat biologis
tersebut), berbanding selaras dengan besarnya dosis radiasi yang mengenai
jaringan tersebut.Efek biologis akibat interaksi antara radiasi dan jaringan
manusia dapat berupa efek stokastik dan efek deterministic (non-stokastik).
Penyakit akbiat radiasi diantaranya : Radiodermatitis, Katarak, Sterilitas
(kemandulan), Sindrom Rasiasi Akut.
MATERI
Tubuh manusia pada prinsipnya terdiri dari berjuta-juta sel. Sel manusia
terdiri atas 2 (dua) bagian besar, yakni inti (nukleus) dan plasma sel (sitoplasma).Inti
(nukleus) dilapisi oleh sebuah membran yang mempunyai pori-pori yang
memungkinkan terjadinya perpindahan bahan-bahan dari dalam inti sel ke plasma
atau sebaliknya.Lapisan yang membungkus inti ini dinamakan "nuclear membrane",
sedangkan pori-porinya dinamakan "nuclear pore".Lapisan tipis ini juga
memungkinkan perpindahan bahan-bahan dari satu sel ke sel lainnya.
Organ sel yang terdapat di dalam inti sel :
1. Nukleus, yakni suatu organ dalam inti yang terlihat jelas di dalam sel.
Peranannya belum diketahui dengan pasti, namun dicurigai kemungkinan
berperan dalam pembedahan sel (mutasi).
2. Kromosom, adalah organ sel yang mempunyai peranan penting bagi
penyimpanan segala informasi yang berhubungan dengan masalah keturunan
atau karakteristik dasar manusia (bears of hereditary information).
Radiasi dapat mengganggu fungsi normal tubuh manusia, dari taraf yang
paling ringan hingga fatal. Derajat taraf ini tergantung pada beberapa faktor:
1. Jenis radiasi
a. Radiasi eksternal : merupakan radiasi yang berasal dari luar tubuh manusia
yang dapat memberikan radiasi total pada tubuh atau partial/sebagian. Radiasi
dari sumber alpha dan beta yang berkekuatan kurang dari 65 KeV, tidak
cukup kuat untuk menembus kulit manusia, sehingga tidak berbahaya. Radiasi
dari sumber sinar-X dan gamma serta neutron lain yang lebih besar dari 65
KeV, cukup kuat untuk menembus kulit manusia sehingga cukup berbahaya.
b. Radiasi internal, adalah masuknya radionuklida pada tubuh manusia melalui
saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan luka pada kulit.
2. Dosis serap, yang ditentukan oleh:
a. Aktivitas sumber radiasi :
Sebagai contoh ketika sebuah reaktor nuklir mengalami kerusakan
yang bisa menyebabkan paparan radiasi keluar maka, lingkungan sekitarnya
akan menghadapi kondisi darurat. Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai
penyebab bahaya radiasi nuklir untuk manusia :
1. Ketika reaktor nuklir mengalami kerusakan maka akan mengeluarkan
bahan yodium radioaktif dan cesium
2. Semua bahan energi yang keluar dari lingkungan reaktor nuklir akan
berbahaya untuk tubuh karena bisa menyebabkan kerusakan sel-sel
tubuh.
3. Nuklir bisa menyebabkan kerusakan DNA tubuh sehingga bisa
menyebabkan perubahan sel sehat menjadi sel kanker.
4. Yodium yang radioaktif yang dikeluarkan oleh reaktor nuklir bisa
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
5. Bahan cesium radioaktif yang dikeluarkan oleh reaktor bisa tinggal
dalam lingkungan selama lebih dari raturan tahun. Sehingga bahan-
bahan ini akan menyebabkan efek kesehatan jangka panjang.
d. Lama penyinaran
Lamanya penyinaran juga berdampak cepat terhadap tubuh manusia
misalnya saja oleh radiasi matahari, semakin lama seseorang terpapar oleh
radiasi sinar matahari akan menyebabkan kerusakan kulit seperti kulit menjadi
gelap, tergores/kering dan melepuh. Semakin lama terpapar bisa
mengakibatkan seseorang menderita kanker kulit bahkan kematian.
Tubuh manusia terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru,
lambung dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun dari jaringan yang merupakan
kumpulan dari sejumlah sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel
sebagai unit fungsional terkecil dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara
lengkap dan sempurna.Inti sel mengandung struktur biologik yang sangat kompleks
dan disebut kromosom.
Bila radiasi pengion melalui tubuh manusia maka akan terjadi interaksi
dengan senyawa air di dalam tubuh, sel, kromosom maupun DNA.
Penyerapan energi radiasi oleh molekul air dalam proses radiolisis air
akan menghasilkan radikal bebas (H+ dan OH-). Radikal bebas adalah suatu
atom atau molekul yang bebas, tidak bermuatan dan mempunyai sebuah
elektron yang tidak berpasangan pada orbit terluarnya. Keadaan ini
menyebabkan radikal bebas menjadi tidak stabil, sangat reaktif dan
toksik.Sesama radikal bebas yang terbentuk dapat saling bereaksi
menghasilkan molekul hidrogen peroksida yang toksik.Perlu diingat bahwa
sekitar 80% dari tubuh manusia terdiri dari air.
Efek genetik
Efek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang belum lahir
disebut efek genetik.Efek ini timbul karena kerusakan molekul DNA
pada sperma atau ovarium akibat radiasi. Atau, bila radiasi berinteraksi
dengan makro molekul DNA, dapat memodifikasi struktur molekul ini
dengan cara memecah kromosom atau mengubah jumlah DNA yang
terdapat dalam sel melalui perubahan informasi genetik sel. Tipe ini
dapat menimbulkan penyakit genetik yang diteruskan ke generasi
berikutnya.
Efek somatik
Bila organisme (seperti manusia) yang terkena radiasi
mengalami kerusakan biologi sebagai akibat penyinaran, efek
penyinaran tersebut diklasifikasikan sebagai efek somatik. Efek ini
tergantung pada lamanya terkena radiasi sampai pertama timbulnya
gejala kerusakan radiasi. Selanjutnya diklasifikasikan sebagai efek
somatik jangka pendek atau jangka panjang.
1) Karsinogenesis
Kanker pada manusia karena radiasi dapat timbul setelah 5 tahun atau lebih.
Namun, sulit membedakan antara karena radiasi atau penyebab yang lain,
karena keadaan fisiknya tidak berbeda. Contoh kanker karena radiasi antara
lain: (a) Beberapa pekerja industri-industri pembuatan jarum radium di
beberapa pabrik; (b) Pekerja tambang uranium; (c) Pekerja radiasi medis yang
ceroboh dalam pekerjaannya.
2) Nodola dan karsinoma tiroid
Terjadi setelah 20 tahun kemudian, akibat radiasi sinar-X yang harus
diterima dengan dosis terapeutik (1.2 - 60 Gray).
3) Katarogenesis
Dosis radiasi ionisasi yang mengenai tubuh sebesar 1 Gray (100 rad) atau
lebih dapat mendorong pembentukan katarak (opositas lensa mata). Hal ini
berakibat kebutaan.
4) Embriologi
Semua makhluk hidup sangat sensitif terhadap radiasi selama tahap
embrionik. Periode pembuahan, di mana embrio atau fetus terkena radiasi,
dapat menimbulkan kematian atau gangguan kongenital tertentu.
Perkembangan embrionik dalam kandungan dapat dibagi menjadi 3 tahap:
Pertama, yaitu preimplantasi dan implantasi yang dimulai sejak proses
pembuahan yang terjadi sampai umur 2 minggu. apabila terkena radiasi maka
akan terjadi kematian pada embrionik tersebut.
Kedua, yaitu organosis pada masa kehamilan 2-7 minggu. Efek yang mungkin
timbul berupa malformasi tubuh dan kematian neonatal.
Ketiga, yaitu tahap fetus pada usia kehamilan 8-40 minggu. Efek yang
mungkin timbul berupa retardasi pertumbuhan dan retardasi mental. Risiko
yang paling berat adalah terjadinya leukemia pada masa anak-anak.