Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Askep Diare
Askep Diare
3.1 PENGKAJIAN
MRS : 02 Mei 2013 Jam : 18.00 WIB
No Ruangan :5
Pengkajian tanggal : 03 Mei 2013 Jam : 16.00 WIB
A.Identitas Pasien
Nama pasien : Ny.” S “
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Alamat : Ds.Waru kulon pucuk
Agama : islam
Pekerjaa : Swasta
Suku bangsa : Jawa
Diagnosa medic : Gastroenteritis
Yang bertanggung jawab
Nama : Tn. “ F “
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds. Waru Kulon Pucuk
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Hub. Dengan pasien : Ayah
B. Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utama
Saat MRS : Demam, diare, disertai muntah
Saat pengkajian : Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, demam, disertai
muntah.
II. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari warna kuning kehijauan
bercampur lendir, dan disertai dengan muntah 2x/hari, lalu dibawa ke Balai Pengobatan AS
SYIFA Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.
III. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam sekali warna
kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan.
IV. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang perna mengalami sakit diare seperti yang
di alami klien.
V. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya dan
ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : klien lemah, panas, muntah dan diare
Kesadaran : composmentis
TTV : Tensi 80/50 mmHg, Nadi 112x/mnt, suhu 390 C,RR 22x/mnt
Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan,kulit kepala bersih.
b. Mata : Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda, sklera putih, mata
cowong.
c. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah bersih.
d. Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip.
e. Telinga : Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ad serumen.
f. Leher : Tidak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada kaku kuduk.
g. Dada
Inspeksi : dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada simetris, tidak
ada retraksi otot bantu pernapasan.
Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.
h. Perut
Inspeksi : simetris
Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/mnt
Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik
Perkusi : Hipertimpan,perut kembung
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang (kyfosis, lordosis, skoliosis) tidak ada nyeri
gerak.
Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit perineal kemerahan
Anus : Tidak ada benjolan mencurigakan,kulit daerah anus kemerahan.
Ekstremitas : Lengan kiri terpasang infus, kedua kaki bergerak bebas, tidak ada odem.
Therapy :
1. Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
2. Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) : Golongan Analgesik
3. Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus
4. Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) : Antibiotik.
3.2 ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. “S” No. Ruangan :5
Umur : 23 tahun
Data Masalah keperawatan Etiologi
DS : klien mengatan berak Gangguan keseimbangan Pemenuhan nutrsi dan cairan
kuning kehijauan cairan kurang dari kebutuhan tubuh,
bercampur lendir sehingga keseimbangan
DO : Turgor kulit menurun, cairan berlebihan.
mulut kering, malas makan
DS : Pasien mengatakan Gangguan rasa nyaman Adanya gangguan rasa
bahwa mengalami perut (nyeri) nyaman (nyeri pada perut
kembung pasien)
DO : setelah dilakukan
perkusi diketahui klien
distensi, klien tampak
menahan kesakitan pada
saat pemeriksaan
Peristaltik : 40x/ menit
Skala nyeri :
P : sebelum dan sesudah
BAB
Q : nyeri seperti teremas
R : pada regio epigastrium
S : skala nyeri 5
T : sering
DS : klien mengatakan Gangguan pola eliminasi Adanya infeksi bakteri
bahwa klien BAB berkali- BAB pada…. pasien
kali
DO :klien tampak lemas,
mata cowong.
3.4 INTERVENSI
No.
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Dx
1 volume cairan dan
1. pantau tanda kekurangan
1. Menentukan intervensi
elektrolit dalam tubuh cairan selanjutnya
tidak seimbang
2. observasi/catat hasil intake
2. Mengetahui keseimbangan
(kurangnya cairan dan output cairan cairan
elektrolit tidak
3. anjurkan klien untuk banyak
3. Mengurangi kehilangan cairan
terpenuhi) mukosa bibir minum 4. Meningkatkan partisipasi dalam
kering 4. jelaskan pada ibu tanda perawatan
kekurangan cairan 5. mengganti cairan yang keluar
5. berikan terapi sesuai advis : dan mengatasi diare
- Infus RL 15 tpm
2 Setelah dilakukan
1. Teliti keluhan nyeri, cacat
1. Identifikasi karakteristik nyeri &
tindakan keperawatan intensitasnya (dengan skala0- factor yang berhubungan
2x24 jam dengan 10). merupakan suatu hal yang amat
Tujuan : rasa nyaman
2. Anjurkan klien untuk penting untuk memilih
terpenuhi, klien menghindari allergen intervensi yang cocok & untuk
terbebas dari distensi
3. Lakukan kompres hangat mengevaluasi ke efektifan dari
abdomen dengan KH : pada daerah perut terapi yang diberikan.
- Klien tidak
4. Kolaborasi 2. Mengurangi bertambah beratnya
menyeringai kesakitan.- Berikan obat sesuai indikasi penyakit.
- Klien mengungkapkan
- Steroid oral, IV, & inhalasi 3. Dengan kompres hangat,
verbal (-) - Analgesik : injeksi novalgin distensi abdomen akan
- Wajah rileks 3x1 amp (500mg/ml) mengalami relaksasi, pada kasus
- Skala nyeri 0-3 - Antasida dan ulkus : injeksi peradangan akut/peritonitis akan
ulsikur 3x1 amp (200mg/ menyebabkan penyebaran
2ml) infeksi.
4. Kortikosteroid untuk mencegah
reaksi alergi.
5. Analgesik untuk mengurangi
nyeri.
3 Setelah Dilakukan
1. Mengobservasi TTV 1. kehilangan cairan yang aktif
Tindakan Keperawatan
2. Jelaskan pada pasien tentang secar terus menerus akan
2x24 Jam dengan penyebab dari diarenya mempengaruhi TTV
Tujuan : Konsistensi
3. Pantau leukosit setiap hari 2 Klien dapat mengetahui
BAB lembek, frekwensi
4. Kaji pola eliminasi klien penyebab dari diarenya.
1 kali perhari dengan setiap hari 3 Berguna untuk mengetahui
KH : 5. Kolaborasi penyembuhan infeksi
- Tanda vital dalam- Konsul ahli gizi untuk
4 Untuk mengetahui konsistensi
batas normal (N: 120- memberikan diet sesuai dan frekuensi BAB
60 x/mnt, S; 36-37,50 c, kebutuhan klien. 5 Metode makan dan kebutuhan
RR : < 40 x/mnt ) - Antibiotik: cefotaxime 3x1 kalori didasarkan pada
- Leukosit : 4000 – amp (500mg/ml) kebutuhan.
11.000
- Hitung jenis leukosit :
1-3/2-6/50-70/20-80/2-
8
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. “ S “ No.ruangan :5
Umur : 23 tahun
TGL/ NO.
IMPLEMENTASI RESPON PS TTD
JAM Dx
Jumat, 1,2,3- Mengkaji keluhan pasien DS : Klien mengatakan bahwa
03/5/13 - Mengobservasi TTV setiap 8 BAB berkali-kali, muntah,
16.00 jam dan perut kembung.
DO : Turgor kulit menurun,
mulut kering, mata cowong, dan
menahan kesakitan
TD = 80/50 mmHg, S = 390 C,
N= 112, tampak lemah ,RR
22x/mnt