Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
PENYAKIT AUTOIMUN
Disusun oleh:
1
ABSTRAK
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadurat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Fitoterapi terapan dengan judul
fitoterapi pada penyakit autoimun Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran. saya
juga berterimakasih pada Prof.Dr. Moelyono Moektiwardojo, MS.,Apt selaku
dosen mata kuliah Fitoterapi terapan .
Jatinangor,mei 2016
Penulis
3
Daftar isi
Kata pengantar ............................................................................................. ii
Kata pengantar ............................................................................................. iii
Daftar isi....................................................................................................... iv
4
BAB I
Pendahuluan
Beberapa antigen ada pada jaringan sendiri tetapi biasanya, sistem imunitas
bereaksi hanya terhadap antigen dari bahan asing atau berbahaya, tidak terhadap
antigen sendiri. Sistem munitas kadang-kadang rusak, menterjemahkan jaringan
tubuh sendiri sebagai antigen asing dan menghasilkan antibodi (disebut
autoantibodi) atau sel imunitas menargetkan dan menyerang jaringan tubuh sendiri.
Respon ini disebut reaksi autoimun. Hal tersebut menghasilkan radang dan
kerusakan jaringan. Efek seperti itu mungkin merupakan gangguan autoimun, tetapi
beberapa orang menghasilkan jumlah yang begitu kecil autoantibodi sehingga
gangguan autoimun tidak terjadi.
1.2 Tujuan : 1. Untuk mengetahui apa itu penyakit autoimun dan tanaman yang
digunakan dalam terapi autoimun
5
BAB II
Isi
2.1 Definisi
Beberapa antigen ada pada jaringan sendiri tetapi biasanya, sistem imunitas
bereaksi hanya terhadap antigen dari bahan asing atau berbahaya, tidak terhadap
antigen sendiri. Sistem munitas kadang-kadang rusak, menterjemahkan jaringan
tubuh sendiri sebagai antigen asing dan menghasilkan antibodi (disebut
autoantibodi) atau sel imunitas menargetkan dan menyerang jaringan tubuh sendiri.
Respon ini disebut reaksi autoimun. Hal tersebut menghasilkan radang dan
kerusakan jaringan. Efek seperti itu mungkin merupakan gangguan autoimun, tetapi
beberapa orang menghasilkan jumlah yang begitu kecil autoantibodi sehingga
gangguan autoimun tidak terjadi. Sistem kekebalan pada keadaan tertentu tidak
mampu bereaksi terhadap antigen yang lazimnya berpotensi menimbulkan respon
imun. Keadaan tersebut disebut toleransi kekebalan (immunological tolerance) dan
terjadi melalui beberapa mekanisme, yaitu :
1. Deleksi klonal, yaitu eliminasi klon (kelompok sel yang berasal dari satu sel)
limfosit, terutama limfosit T dan sebagian kecil lmfosit B, selama proses
pematangan;
2. Anergi klon, yaitu ketidakmampuan klon limfosit menampilkan fungsinya;
3. Supresi klon, yaitu pengendalian fungsi “pembantu” limfosit T.
Pada umumnya, sistem kekebalan dapat membedakan antar antigen diri (self
antigen) dan antigen asing atau bukan diri (non-self antigen). Dalam hal ini terjadi
6
toleransi imunologik terhadap antigen diri (self tolerance). Apabila sistem
kekebalan gagal membedakan antara antigen self dan non-self, maka terjadi
pembentukan limfosit T dan B yang auto reaktif dan mengembangkan reaksi
terhadap antigen diri (reaksi auto imun)
b. Non-genetik
Obat-obatan seperti hidralazin, procainamid dan D-penicillamin dapat
mencetuskan lupus eritematosus pada manusia. Sinar matahari, khususnya
ultraviolet juga berefek serupa karena akan memacu keratinosit membentuk IL-1.
Hal lainnya adalah virus serta hormon seksual. Eksaserbasi yang terjadi seiring
dengan daur haid merupakan petunjuk peran hormon seks ini.
c. Imunologik
Kelainan fungsi sistem imun diduga mendasari proses terjadinya lupus.
Letak kelainan masih kontroversial, semula diduga sebagai akibat sel B yang
hperaktif pada perangsangan poliklonal, namun belakangan ini ditemukan indikasi
bahwa letak kelainan adalah pada sel T penolong. Mekanisme imunologik yang
mendasari kerusakan jaringan pada umumnya adalah hipersensitifitas tipe III
7
2.3 Faktor perkembangan penyakit autoimun
Penyakit autoimun timbul akibat patahnya toleransi kekebalan diri dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor (multi faktor). Faktor-faktor yang bersifat
predisposisi dan/atau bersifat kontributif adalah:
1. Genetik, yaitu haplotipe HLA tertentu meningkatkan risiko penyakit autoimun.
Reaksi autoimun dijumpai .
2. Kelamin (gender), yaitu wanita lebih sering daripada pria.
3. Infeksi, yaitu virus Epstein-Barr, mikoplasma, streptokok, Klebsiella, malaria,
dll, berhubungan dengan beberapa penyakit autoimun;
4. Sifat autoantigen, yaitu enzim dan protein (heat shock protein) sering sebagai
antigen sasaran dan mungkin bereaksi silang dengan antigen mikroba;
5. Obat-obatan, yaitu obat tertentu dapat menginduksi penyakit autoimun;
6. Umur, yaitu sebagian besar penyakit autoimun terjadi pada usia dewasa.
Gejala klinik :
Ruam kulit pada pipi dan hidung yang menyerupai gambar kupu-kupu
(butterfly rash), arthritis, demam, pleuritis dan fotosensitif.
Demam yang tak diketahui sebabnya,
Arthritis yang menyerupai arthritis rheumatoid atau demam reuma,
Rambut rontok, anemia/ kelainan hematologik lainnya,
Peradangan mukosa, kelainan ginjal,
Gejala neurologik berupa kejang bahkan psikosis, dan serositis.
9
2.6 Diagnosa Autoimun
5. Hepatitis Autoimun
6. Alopecia areata
7. Ankylosing Spondylitis
8. Myasthenia Gravis
9. Systemic Sclerosis
10. Rheumatoid Arthritis
10
1. SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE)
Systemic lupus erythematosus (SLE) adalah suatu penyakit inflamasi kronik yang
idiopathic, mengenai kulit, sendi, ginjal, paru-paru, membrana serosa, sistem saraf,
hati dan berbagai organ tubuh yang lain. Seperti penyakit autoimun yang lain
kejadiannya ditandai oleh periode remisi dan relaps. Gejala yang paling sering
ditemukan adalah kelelahan. Demam, penurunan berat badan, myalgia dan
arthralgia juga merupakan gejala yang sering ditemukan.
Patofisiologi
Penyakit addison atau insufiensi adrenokortikal, terjadi bila fungsi korteks adrenal
tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien akan hormon-hormon korteks
adrenal. Atrofi autoimun atau idiopatik pada kelenjar adrenal merupakan penyebab
pada 75% kasus penyakit addison ( Stern & Tuck, 1994 ). Penyebab lainnya adalah
Tuberkulosis ( TB ) dan histoplasmosis merupakan infeksi yang paling sering
ditemukan dan menyebabkan kerusakan pada kedua kelenjar adrenal.
4. Seliaka
Seliaka adalah gangguan autoimun dari usus kecil yang terjadi pada orang genetik
cenderung dari segala usia dari bayi dan seterusnya tengah. Gejala termasuk diare
kronis, gagal tumbuh (pada anak), dan kelelahan, tetapi mungkin tidak ada, dan
gejala pada sistem organ lainnya telah dijelaskan. Sebagian pertumbuhan diagnosis
sedang dilakukan pada orang tanpa gejala sebagai akibat dari skrining meningkat.
Penyebab : Seliaka ini disebabkan oleh reaksi terhadap gliadin, sebuah prolamin
(protein gluten) ditemukan dalam gandum, dan protein serupa yang ditemukan
dalam tanaman dari suku Triticeae (yang termasuk kultivar lainnya seperti barley
dan gandum).
12
patofisiologis
Penyebab dari hepatitis autoimun tidak diketahui. Beberapa agen diperkirakan
dapat dianggap sebagai pencetus terjadinya proses autoimun pada hepatitis
autoimun antara lain virus, bakteri, bahan kimia, obat, dan faktor genetik. Semua
virus hepatotropik dapat dianggap sebagai pencetus hepatitis autoimun, termasuk
virus measles, hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, herpes simpleks tipe
1 dan virus Epstein-Barr(Manns,1995;Manns,1999).
6. Alopesia areata
Alopesia areata adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit kepala maupun
bagian kulit tubuh yang lain. Gejala awalnya berupa bercak yang bulat, kecil dan
halus pada kulit kepala, namun dapat berkembang menjadi kebotakan seluruh
rambut kepala ( alopesia totalis ) atau kehilangan seluruh rambut tubuh (alopesia
universalis). Pada alopesia areata juga sering ditemukan tanda awal berupa
perubahan kuku, sepertu kuku tampak menekuk ( Pitting ), dapat pula
berupa bercak atau garis putih, kehilangan kilau kuku, tampak rapuh dan
kasar. Alopesia areata ini dapat dialami oleh pria, wanita maupun anak – anak.
Patofi siologi
Patofi siologi alopecia areata belum diketahui jelas, diduga disebabkan oleh
kelainan autoimun yang diawali proses mediasi Sel-T. Proses ini diikuti
terbentuknya autoantibodi. Autoantibodi yang terbentuk ini akan mem- pengaruhi
fase anagen sehingga menjadi memendek, folikel rambut akan masuk ke fase
katagen yang mengakibatkan kerontokan.
7. Ankylosing spondylitis
Ankylosing spondylitis adalah juga suatu penyakit rematik sistemik, yang berarti ia
dapat mempengaruhi jaringan-jaringan lain diseluruh tubuh. Karena itu, ia dapat
menyebabkan peradangan atau luka pada sendi-sendi tulang lain yang jauh dari
spine, begitu juga pada organ-organ lain, seperti mata-mata, jantung, paru-paru, dan
ginjal-ginjal.
13
penyebab
Ankylosing spondylitis diwariskan secara genetik, dan mayoritas (hampir 90%) dari
pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis dilahirkan dengan gen HLA-B27.
jaringan yang kronis yang berakibat dari aktivitas yang terus menerus dari sistim
imun tubuh pada ketidakhadiran dari infeksi yang aktif adalah tanda dari penyakit
peradangan autoimun.
8. Miastenia gravis
Miastenia gravis adalah salah satu penyakit gangguan autoimun yang mengganggu
sistem sambungan saraf (synaps). Pada penderita miastenia gravis, sel antibodi
tubuh atau kekebalan akan menyerang sambungan saraf yang mengandung
acetylcholine (ACh), yaitu neurotransmiter yang mengantarkan rangsangan dari
saraf satu ke saraf lainnya. Jika reseptor mengalami gangguan maka akan
menyebabkan defisiensi, sehingga komunikasi antara sel saraf dan otot terganggu
dan menyebabkan kelemahan otot.
Penyebab
Penyebab pasti reaksi autoimun atau sel antibodi yang menyerang reseptor
acetylcholine belum diketahui. Tapi pada sebagian besar pasien, kerusakan kelenjar
thymus menjadi penyebabnya. Maka itu kebanyakan si penderita akan menjalani
operasi thymus. Tapi setelah thymus diangkat juga belum ada jaminan penyakit
autoimun ini akan sembuh. Thymus adalah organ khusus dalam sistem kekebalan
yang memproduksi antibodi.
9. Sklerosis sistemik
Sklerosis Sistemik (Skleroderma) adalah penyakit sistemik kronis yang ditandai denganpenebalan
dan fibrosis kulit (skleroderma) dengan keterlibatan organ internal yang luasterutama paru, saluran
cerna, jantung dan ginjal. Fibrosis adalah pembentukan strukturseperti skar yang halus yang
menyebabkan jaringan mengeras dan mengurangi alirancairan melalui jaringan-jaringan. Stadium
dini dari penyakit ini berhubungan dengangambaran inflamasi yang menonjol, diikuti dengan
perubahan struktural dan fungsionalyang menyeluruh pada mikrovaskular dan disfungsi organ
yang progresif akibat dariproses fibrosis
14
Patofisiologi
Patofisiologi scleroderma dapat terjadi melalui 3 mekanisme yaitu : proses vaskulopati, aktivasi
respon imun seluler dan humoral, serta progresivitas fibrosis organmultiple.
Patofisiologi
15
2.8 Anatomi
16
2.9 terapi pada keadaan autoimun
Selain itu pengambilan herba bertujuan untuk mengatasi kekurangan zat makanan,
vitamin, mineral, dan unsur-unsur penting yang diperlukan oleh tubuh.
Zat kimia aktif alami dalam tanaman obat (herbal) lebih mudah dicerna oleh tubuh
Penggunaan herbal akan semakin berkhasiat bila disinergikan dengan herbal lain
Herbal tidak hanya menyembuhkan penyakit tetapi menjaga kesehatan tetapi dalam
kasus autoimun terapi menggunakan herbal untuk mendukung terapi dari pasien
autoimun
Manusia mempunyai kekuatan penyembuhan sendiri yang berasal dari: 50%
Spiritual, 20% emosional, 20% pikiran, 10% fisik. Bila faktor-faktor tersebut
terganggu maka manusia akan sakit.
17
Perbedaan Pengobatan Kimia dan Pengobatan herbal alami The concept of herbal
treatment Pengobatan herba tidak menyembukan penyakit secara cepat karena tidak
hanya menghilangkan symptom, tetapi melalui serangkaian tahapan untuk
menyembuhakan sumber utama penyakit dengan tahapan berikut:
AUTOIMMUNITE DISIASES
Terlepas dari penggunaan obatnya nya obat obatan herbal untuk autoimun untuk
memberikan dukungan dalam penyembuhan non-spesifik dan perbaikan, strategi
fitoterapi khusus meliputi berikut ini. Pengobatan: radang akut otot, sendi dan
jaringan ikat. Manajemen: Rheumathoid arthritis, ankylosing spondylitis dan
penyakit sendi inflamasi kronis lainnya. Psoriasis, skleroderma dan bertahan
penyakit kulit lainnya. Karena penggunaan produk metabolit sekunder, perhatian
khusus diperlukan dalam fitoterapi terapan pada kasus. komplikasi penyakit
inflamasi oleh glomerulonefritis atau penyakit ginjal lainnya
18
2.10 Tanaman herbal yang digunakan untuk terapi support penyakit
autoimun ada 5 kategori yang terdiri dari :
19
14. Gaultheria procumbens (wintergreen) topically warming and used over
inflmations
15. Inula helenium (elecampane) : warming and aiding elimination
(expectoration) from the lung
16. Jugians nigra (walnut bark) : general alternative and laxative remedy
17. Rumex crispus (yellow dock) cooling and drying with mild a perient
properties for helping bile and bowl elimination
18. Scophularia nodosa (fogwort) : warming and generally eliminative,
traditionally for aggressive skin disiase
19. Solidago spp (goldenrod) : traditional diuretic, used for skin conditions, with
some antiinflammatory properties
20. Taraxacum officinale (dendelion root) : cooling and drying with cholagogue
and diuretic properties popularly combined with apium for artritic disease and
as remedy in skin disease
21. Triforium pratense (red clover) : lymphatic and expectorant , used inskin and
joit disease
22. Uritica dioica (nettle leaf) : warming and nutritive taken internally, popular in
skin disease
Sejumlah besar obat yang efektif untuk masalah dinding usus (scc p.145). Berikut
ini adalah opsi di rematik, kulit dan penyakit inflamasi kronis lainnya.
20
29. Myrica cerifera (bayberry): warming and astringent, traditionally used in
fever management associated with diarrhea and dysentery.
30. Symplytum officinale (comfrey leaf): potent healing effects on gut wall, to be
used only in the short term.
31. Ulmus rubra (slippery elm): mucilaginous and healing on the upper digestive
tract, best used as an early stage of, and preparatory to, wider treatment.
Banyak herbal kaya akan sigmasterol dan phytosterols berpotensi antiinflamasi lain.
Beberapa juga memiliki potensi untuk menyeimbangkan hormon seperti dibawah ini:
Informasi : Dosis harian bawang putih 150 mg/kgBB. iung bawang putih dapat
dimakan mentah atau dimasak. Mereka juga dapat dikeringkan atau dibuat bubuk
serta digunakan dalam tablet dan kapsul. Siung bawang putih mentah dapat
digunakan untuk membuat minyak dan ekstrak cair.
Kingdom : Plantae
Subkindom : Traceobionta
Divisio : Magnolyopita
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Family : Asteraceae
Genus : Echinaceae Moench
Species : Echinaceae Purpurea (L.)
Informasi : Tumbuhan Echinacea yang digunakan sebagai obat adalah akarnya
sebanyak 500 mg akar kering
22
3. hypericum perforatum (st johns wort) restoractive tonic with potential antivirasl
support
Kingdom : Plant
Phylum : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Theales
Family : Clusiaceae
Genus : Hypericum
Species : Hypericum perforatum L.
Informasi : 0.5 milligrams per kilogram untuk anti virus tanaman diapkan
berdasarkan dosis berat badan dan dibersihkan lalu direbus lalu hasil rebusan
dipekatkan sampai menjadi 1 gelas. Diminum selama beberapa hari
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas: Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Lavandula
Spesies : Lavandula angustifolia Mill.
23
5. Apium graveolens (celery): diuretic and eliminating acidic metabolism through the
kidneys particulary used in artritic disiase
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tanaman berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L
Khasiat Daun Seledri Untuk Tekanan darah tinggi mekanisme diuretic :
1. Siapkan 100g daun seledri yang masih segar, kengkap dengan batang, dan
akarnya
2. Cuci bersih daun seledri yang sudah kita siapkan tersebut
3. Tumbuk sampai halus
4. Tambahkan 1 gelas air bersih
5. Rebus air ramuan daun seledri tersebut
6. Biarkan sampai dingin, selanjutnya bagi menjadi dua
7. Minum ramuan tersebut dua kali sehari pagi dan sore
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Arctium
Jenis : Arctium lappa L.
24
informasi : Pelancar air seni : Akar articum segar sebanyak 100 – 200 gram,
dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 5 menit, disaring, setelah
dingin diminum sekaligus, sehari sekali dan sebaiknya diminum pada pagi hari. dan
sore.
7. Triforium pratense (red clover) : lymphatic and expectorant , used inskin and
joit disease
Kingdom:Plantae
Division :Magnoliophyta
Class :Magnoliopsida
Order : Fabales
Family :Fabaceae
Subfamily :Faboideae
Genus : Trifolium
Species :Trifolium pretense L.
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Taraxacum
Spesies: Taraxacum officinale
25
Informasi Kandungan Taraxacin , bahan aktif dalam dandelion bekerja untuk
merangsang pengeluaran cairan empedu, membatu mengatasi batu empedu, tonik
dosis 40 mg dalam berntuk serbuk Caranya ambil akar sekitar 30-60 gram,
kemudian rebus daun nya yang telah di cuci bersih kedalam panci dengan air kira-
kira 3 gelas selama kurang lebih 4 jam dengan api kecil. Direbus selama 4 jam
bertujuan untuk memberi proses etraksi pada obat. rebusan akar tadi di minum
dengan dosis 1 gelas 2X minum.
Cara penggunaan
1. Siapkan 200 g lidah buaya yang masih segar, lengkap dengan batang, kupas kulit
luar
2. Cuci bersih lidah buaya yang sudah kita siapkan tersebut
3. Tambahkan 3 gelas air bersih
4. Rebus air ramuan lidah buaya tersebut
5. Biarkan sampai dingin,
6. Minum ramuan tersebut 3 kali sehari pagi dan sore
26
10. Calendula officinalis (marigold): lymphatic and reducing inflammation in the
throal and stomach.
1. Siapkan 10-50 mg/kg BB bunga tanaman yang masih segar Cuci bersih yang
sudah kita siapkan tersebut
2. Tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus air ramuan tanaman tersebut
3. Biarkan sampai dingin,Minum ramuan tersebut 3 kali sehari
Famili : rosaceae
Genus : flipendulia
27
Informasi : Flavonoid (3-5%) sebagian besar terdiri dari rutin dan glikosida
Quersetin ;kaemferol glikosida.Glikosida fenolik, termasuk spiraein
(salicyaldehyde primveroside) di bagian bunga, monotropitin (metil salisilat
primverosida) di daun dan bunga dosis 2,5-3,5 g bunga atau 4-5 g herbal per
hari 3-6 ml dari 1:2 ekstrak cair per hari, 7,5-15 ml dari 1:5 tingtur per hari.
Cara penggunaan
1. Siapkan 5 gr bunga tanaman yang masih segar Cuci bersih yang sudah kita
siapkan tersebut
2. Tambahkan 3 gelas air bersih
3. Rebus air ramuan tanaman tersebut
4. Biarkan sampai dingin,Minum ramuan tersebut 3 kali sehari pagi dan sore
5. Ada juga sediaan tinggtur seperti di pabrik
Kingdom : Plantae
(unranked) : Angiosperms
Order : Asterales
Family : Asteraceae
Tribe : Inuleae
Genus : Inula
Species : Inula helenium
28
13. Discorea villosa (will yam): antispasmodic and antiinflammatory on lower gut
wall, possibly steroidal effect systemically.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Dioscoreaceae
Marga : Dioscorea
Jenis : Dioscorea villosa
Cara penggunaan
Didihkan dalam satu liter air selama 15 menit. Saring dan minum delapan ons dua
kali sehari.Cuci wild yam hingga bersih terlebih dahulu jika dikonsumsi dalam
keadaan mentah. Jika wanita hamil ingin mengkonsumsi wild yam lebih baik
berkonsultasi dengan dokter atau praktisi kesehatan sebelum mengkonsumsinya.
Kingdom : Plantae
(unranked) : Angiosperms
(unranked) : Eudicots
(unranked) : Core eudicots
Order : Saxifragales
Family : Hamamelidaceae
Genus : hammamelis
Spesies : Hammamelis virginia
Informasi :Mengandung hammamelitannin, gallic acid 0.1-6 gr tanaman biasanya di
destilasi Ada 2 fungsi penting witch hazel untuk kulit, yakni sebagai astringent dan
desinfektan dengan menggunakan witch hazel jerawat yang mengalami peradangan
akan lebih cepat reda engatasi Psoriasis dan Eksim, Masalah kulit
seperti psoriasis dan eksim dapat diatasi dengan witch hazel. Kandungan anti-
inflamasi dapat membantu meredakan nyeri, gatal, kemerahan dan luka yang
berhubungan dengan gejala psoriasis dan eksim. (MD)
29
15. Matricaria reculita and Chamsemelun mobile (will and Roman chamomiles):
16. Myrica cerifera (bayberry): warming and astringent, traditionally used in fever
management associated with diarrhea and dysentery
Kingdom : Plantae
Division : spermatophyta
Subdivision : angiospermae
Class :dicottylodinae
Order :myricales
Family : myricaceae
Subfamily :Faboideae
Genus :myrica
Species :Myrica carifera
30
1. Siapkan 1 ons tanaman myrica atau bayberry yang masih segar Cuci bersih yang
sudah kita siapkan tersebut
2. Tambahkan 3 gelas air bersih
3. Rebus air ramuan tanaman tersebut
4. Biarkan sampai dingin,Minum ramuan tersebut 3 kali sehari pagi dan sore
31
Informasi : Senyawa identitas (antiinflamasi):Gingerol, , Ekstrak200mg/kgBBhari
Maserasi1:7,5penyari, Spesifiknya pada penghambatan sitokinesis pro-inflamasi
dan sekresi senyawa inflamasi
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Bangsa : Theales
Suku : Clusiaceae
Marga : Garcinia
Jenis : Garcinia mangostana (Cronquist, 1981).
Ordo : Rosales
Family : Urticaceae
Genus : Urtica
Spesies : Urtica dioica L
Komisi E jerman merekomendasikan dosis harian 4-6
gram simplisia jelantang dapat digunakan dalam bentuk teh , ekstrak cair (1:1, 45%
etanol 1,5-7.5 ml) atau tingtur 1:5, 40% etanol, 5ml
32
21. Annona muricata
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / di kotil )
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Anonna
Spesies : Annona muricata
Manfaat daun sirsak yang terpenting memberikan efek anti tumor / kanker yang
sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain
bermanfaat menyembuhkan kanker, buah sirsak juga bermanfaat sebagai anti
bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit / cacing,
menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali
system syaraf yang kurang baik. - Daun sirsak 10 buah yang sudah tua (warna hijau
tua) dicampur ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap dan air
tinggal 1 gelas saja. Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari
2-3 kali.
33
Andrograpolida mencegah transmisi virus ke sela lain dalam tubuh dan
menghentikan perkembanagn penyakit dengan mengubah sinyal antar sel. Ekstrak
metanol dari sambiloto menunjukan aktivitas melawan Plasmodium berghei salah
satu parasit transit malaria. Ekstrak metanolik ini mencegah terjadinya multiplikasi
parasit. Selain itu ekstrak sambiloto njuga efektif mematikan cacing filariasis yang
merusak saluran limpa.Dosis sambiloto relatif bervariasi hingga mencapai 1.200
mg. Dosis sambiloto adalah 40 mg per hari
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Umbillales
Famili : Umbilliferae (Apiaceae)
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica
34
24. Agathosma betulina (P.J. Bergius) Pillans – buchu
Kingdom :Plantae
Infrakingdom :Streptophyta
Division :Tracheophyta
Subdivision :Spermatophytina
Class :Magnoliopsida
Order :Sapindales
Family :Rutaceae
Genus :Agathosma
Species :Agathosma betulina (P.J. Bergius) Pillans – buchu
35
26. Orthosiphon aristatus
Informasi : Efek diuretik telah dibuktikan dengan percobaan farmakologi dan uji
klinis. Diduga efek ini disebabkan oleh flavonoid, mesoinositol, minyak menguap,
kalium atau efek sinergis dari senyawa-senyawa tersebut , osis untuk diuretkum
dipakai kurang lebih 25 gram daun segar atau yang sudah dikeringkan, direbus
dengan 2 gelas air selama 15 menit, terhitung setelah air mendidih. Hasil rebusan
diminum sehari dua kali 1/2 gelas pagi dan siang.
Kingdom : Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisi : Spematophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Familiy : Malvaceae
Genus : Sida
Spesies : Sida rhombifolia L
36
Sidaguri mengandung alkaloid ephedrinea terutama pada bijinya yang memiliki
efek mendinginkan badan (antipiretik), melancarkan pencernaan, menyusutkan
jaringan (adstringent), melancarkan produksi airseni (diuretik), dan menghambat
terbentuknya enzim oksidase yang menyebabkan penyakit sendi, termasuk asam
urat (sebagai anti gout). Cara penggunaan :
37
29. Curcuma domestica Val
Kingdom : plantae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Di dalam rimpang jahe merah terkandung zat gingerol, oleoresin, dan minyak atsiri
yang tinggi Mekanisme kerja jahe yaitu Menghambat pelepasan prostaglandin
sehinnga tidak terbentuk inflamasi serta sebagai anti bakteri khusus bakteri
Klebsiella pneumonia Streptococcus aureus, Proteus mirabilis
38
31. Asparagus officinalis L.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Asparagus
Jenis : Asparagus officinalis L.
Informasi : Asparagus mengandung fitokimia yang menghasilkan efek anti-
inflamasi sehingga membantu meringankan arthritis dan rematik,Sebagai diuretik
dan agen koleretik.
Preparasi : 1 sdm akar dan rimpang dalam bentuk dasar diseduh dalam cangkir air
mendidih dan masak dengan api kecil dalam keadaan tertutup selama 10 menit,
kemudian angkat dan diamkan selama 1 jam. Lalu minum sebanyak 1/4 cangkir
tiga kali sehari setengah jam sebelum makan
39
2.11 Sediaan obat herbal yang beredar di pasaran
40
2. Nama produk : Nonik
Bentuk sediaan : kapsul
Komposisi : ekstrak Morinda citrifolia (Mengkudu atau pace) 500 mg
terstandarisasi 4 % morindin
Dosis :
Untuk pemeliharaan kesehatan : 1-2 x sehari.
Untuk pengobatan : 2 x 2 kapsul sehari.
Industri pembuat : PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Indikasi :
-Mempertahankan fungsi sel-sel normal
- Mengaktifkan reseptor insulin yang berakibat menurunkan kadar gula darah
- Memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan
melancarkan peredaran darah
- Memiliki kemampuan adaptogen
- Efektif sebagai anti inflamasi dan antihistamin
- Memiliki zat membantu proses perawatan kanker yang efektif melawan sel-
sel abnormal
- Menormalkan tekanan darah
- Menurunkan kadar kolesterol dalam darah
Perhatian : Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui.
Nomor registrasi : POM TR. 012 312 741
Harga : 1 botol isi 30 kapsul Rp. 59.000
41
3. Nama produk :Kapsul Jahe Merah Al Ghuroba
4. Habbat Sehat
42
Aturan Pakai :Dosis Awal : 2 x 4 Kapsul Sehari Sebelum Makan Isi
: 100 Kapsul @500mg
Harga : Rp 50.000,-
No. Registrasi : POM TR 063.362.451
Produksi : PT Habbatussauda Internasional, Bandung - Indonesia
5. Remago
Indikasi :
Mekanisme kerja :
43
Aturan minum : 2 x 1 kapsul sehari atau sesuai petunjuk dokter.
Harga : Rp 42.000
6. javavera
Indikasi :
· Mengurangi peradangan pada sendi
· Memperlambat penuaan dini
· Mengatasi gangguan pencernaan
· Meningkatkan fungsi Metabolisme
· Membantu penyembuhan luka sehabis operasi
· Maag
· Sembelit
· Ambeien
· Radang Tenggorokan
Komposisi : Aloe Vera Folium 464,96 mg
Aturan Pakai : Sehari 2 x 2 sloki (1 sloki = 25 ml)
No Izin Produksi : POM TR. 063 656 151
44
7. bio natura
Andrographis Paniculata 60 mg
Imperata Cylindrica 50 mg
Curcuma Xanthorrhiza 50 mg
caempheria Galanga 50 mg
Cymbopogon Citratus 50 mg
Aturan Pakai :
45
BAB III
3.1 Kesimpulan
46
8. Articum lapa (burdock)
9. Arctostapylous uva-uri (bearberry)
10. Betula spp (birch)
11. Berberis equifolium (oregano grape)
12. Fumaria officinalis (common fumitory)
13. Galium aparine (claves)
14. Gaultheria procumbens (wintergreen)
15. Inula helenium (elecampane)
16. Jugians nigra (walnut bark)
17. Rumex crispus (yellow dock)
18. Scophularia nodosa (fogwort)
19. Solidago spp
20. Taraxacum officinale (dendelion root)
21. Triforium pratense (red clover)
22. Uritica dioica (nettle leaf )
23. Aloe vera (aloe juice)
24. Calendula officinalis (marigold)
25. Discorea villosa (will yam)
26. Filipendula ulmaria (meadowsweet)
27. Hemamelis virginiana (witchhazel)
28. Matricaria reculita and Chamsemelun mobile (will and Roman chamomiles)
29. Myrica cerifera (bayberry)
30. Symplytum officinale (comfrey leaf)
31. Ulmus rubra (slippery elm)
32. Caulophyllum thalictroides (blue cohosh).
33. Cimicifuga racemosa (black cohosh).
34. Pfaffia paniculata (Brasilian gingseng).
35. Smillax spp (sarsaparilla).
36. Fraxinus ex.tisior (ash)
37. Harpagophytum procumbents (devil’s claw)
38. Gualacum spp (lignum vitae)
39. Menyanthes trifoliate (bogbean).
40. Populus spp (poplar bark)
41. Salix spp (willow bark).
47
42. Tanacetum parthenium (feverfew)
43. Zingiber officinale
44. Garcinia mangostana
45. Urtica dioica L
46. Annona muricata
47. Andrographis paniculata Nees
48. Centella asiatica
49. Agathosma betulina (P.J. Bergius)
50. Gynura pseudochina (Lour.) DC
51. Orthosiphon aristatus
52. Sida rhombifolia L
53. Pluchea indica (L.) Less.
54. Curcuma domestica
55. Val Zingiber officinale Rosc
56. Asparagus officinalis
48
Daftar pustaka
Carcinoma, Treated With Pericarp Extract of Garcinia Mangostana Linn In Rats. Journal of
Clinical and Diagnostic Research (4) : 3289-3297.
Chen Lih Geeng., Yang Ling-Ling., Wng Ching-Chiung. 2007. Anti-inflammatory Activity of
Mangostins From Garcinia mangostana. Graduate Institute of Biomedical and
Biopharmaceutical Sciences, National Chiayi Univerisity. Taiwan.
Fitoterapi Sistem Organ: Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal Global By
Supriyatna, R. Maya Febriyanti, Dewanto, Indra Wijaya, Ferry Ferdiansyah
Guyton, Arthur C., Hall, John E., 2007. BUKU AJAR FISIOLOGI KEDOKTERAN
Edisi 11. Alih bahasa : Irawati, et al. Jakarta : EGC
49
Induced Hepatocellular Carcinoma, Treated With Pericarp Extract of Garcinia
Mangostana Linn In Rats. Journal of Clinical and Diagnostic Research (4) James B.
Hudson, 2012, Applications of the Phytomedicine Echinacea purpurea (Purple
Coneflower) in Infectious Diseases, Journal of Biomedicine and Biotechnology
Volume 2012: 16
Kumar, S., Bajwa, B.S., Kuldeep Singh., Kalia AN. 2013. International Journal of Advances
In Pharmacy, Biology and Chemistry. ISF Collega of Pharmacy. India vol 2(2): 2277-4688.
available in http://www.ijapbc.com/files/03-225.pdf
Mill, S and Bone, K, 2000, Principles and Practice of Phytotherapy “ Modern Herbal
Medicine, Churchill Livingstone, Edinberg – Toronto
Modul Pelatihan Herbalis Dasar ATM BIMA Yogyakartam Dr. Irman Sukirman,
Konsep Pengobatan Herbal. www.hpayogyakarta.blogspot.com
V Vishnu Priya., G Sankari., Jainu Mallika., Surapaneni K M., Aishwary T S., Saraswathi P.,
S Chandra Sada Gopan V. 2010. Auto Fluorescence And Fourier Transform – Infra Red
(FTIR) Spectral Investigation on Di Ethyl Nitrosamine (DEN) Induced Hepatocellular.
Hook I. McGee A. Henman M. Evaluation of dandelion for diuretic activity and variation
in potassium content. Int J Pharmacog. 1993;31:29–34
50