Sei sulla pagina 1di 7

BAB III

Pendanaan Program Pada Fasilitias Praktik

3.1. Membuat rencana bisnis untuk program anda


Pendanaan adalah suatu yang fundamental pada program fasilitas praktik yang
meliputi pihak yang membayar program pelayanan, pemasaran program kepada pemberi dana
yang berpontensi.
Mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan untuk program fasilitas praktik
merupakan suatu yang penting. Tanpa adanya rencana bisnis formal dan visi sebuah program
untuk tumbuh dan bertahan dari waktu ke waktu, akan gagal mengembangkan pondasi yang
kuat. Pada akhirnya, hal ini dapat mengakibatkan program yang memiliki dampak substansial
yang kurang pada pelayanan kesehatan masyarakat, jika administrator hanya
mengembangkan struktur dan pola pikir yang akan membentuk program sebagai suatu yang
permanen dan bukan sumber daya jangka pendek untuk perawatan kesehatan masyarakat
sekitarnya .
Rencana bisnis dapat membantu membangun budaya jangka panjang, pemrograman
mission-driven, bukan kerja berdasarkan pendanaan seri proyek-driven. Rencana bisnis dapat
membantu untuk menciptakan visi jangka panjang untuk suatu program dan membantu untuk
mendapatkan staf program, mitra / kolaborator, dan lain-lain dalam komunitas yang berpikir
tuntuk berkembang dan keberlanjutan.
Rencana bisnis untuk program fasilitas praktek harus mencakup segala sesuatu dari
biaya start-up dan sumber pendanaan start-up untuk pemasaran nilai jasa yang akan
diberikan. Beberapa orang percaya bahwa sebuah program fasilitas praktik untuk dapat
berfungsi dengan baik dan bertahan dari waktu ke waktu, itu harus dijalankan seperti bisnis,
dengan pemahaman yang ketat pada overhead dan biaya lainnya. Ini bisa menjadi perubahan
yang signifikan, terutama bagi mereka yang digunakan untuk pekerjaan akademis atau
penelitian lebih berorientasi.

Sebuah rencana bisnis yang khas sering meliputi:

Ringkasan rencana bisnis - Tujuan dan misi


- Pendekatan bisnis yang digunkan
pada fasilitas pelayanan
Deskripsi Program dan jasa - Bentuk layanan yang disediakan hal
ini meliputi alasan mengapa layanan
ini dipilih, apakah dapat
meningkatkan pelayanan primer dan
model intervensi yang digunakan
pada pelayanan untuk mencapai
tujuan

Analisis Pasar - Observasi keadaan industri dan pasar


- Menentukan target pasar
- Menentukan kebutuhan dari pasar
- Pendekatan yang digunakan untuk
mencapai pasar
Organisasi dan manejemen - Bagaimana program di kelola dan
terorganisir
- Struktur hukum bisnis yang
digunakan
Pemasaran dan strategi pemasaran - Menentukan pelanggan atau klien
- Menentukan pendekatan pelayanan
yang digunakan
- Menentukan strategi penjualan dan
cara untuk mempromosikan harga dan
jenis pelayanan yang disediakan
Perencanaan Keuangan - Menentukan estimasi biaya start-up
- Membuat laporan proyeksi laba- rugi,
neraca dan ;aporan arus pengeluaran
kas dalam waktu 12 bulan
- Menentukan sumber pendanaan yang
potensial serta membedakan sumber
dana yang digunakan dari waktu ke
waktu
- Menentukan target jangka pendek dan
jangka panjang terhadap adanya
kemungkinana perubahan dan
perkembangan dari PF
- Menentukan biaya yang diharapkan
baik tetap maupun tidak serta
menentukan perbandingan
pendapatan, biaya pembanding serta
keuntungan maupun kerugian yang
di harapkan di tahun 1, 2, 3
Strategi jangka panjang dan rencana • Menentukan tujuan bisnis dan
implementasi strategi yang digunakan untuk
program yang akan dijalankan
serta bagaimana mencapai hal
tersebut, termasuk usulan jadwal,
anggota tim yang bertanggung
jawab, serta cara mengevaluasi
program tersebut.

3.2. Mengembangkan Rencana untuk Mendanai Program


Untuk mengembangkan suatu program diperlukan juga renca untuk pengembangan
pendanaan. Sebagian besar program PF mengandalkan pendanaan dari Federal, Negara, dan
lokal. Sebagian besar dana yang tersedia untuk mendukung program PF saat ini adalah untuk
proyek tertentu. Biasanya, pendanaan ini berifat jangka pendek, mulai dari 1 sampai 5 tahun
dalam durasi, dan berfokus pada pencapaian tujuan intervensi spesifik. Sumber pendanaan
proyek-spesifik termasuk dana bantuan dan kontrak untuk penelitian terapan dari lembaga
Federal, seperti Badan Penelitian dan Kualitas Kesehatan (AHRQ), Sumber Daya dan Jasa
Administrasi Kesehatan, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, serta yayasan .
AHRQ, Robert Wood Johnson Foundation.
Hal yang diinginkan namun sulit di dpatkan adalah pendanaan jangka panjang yang
ditujukan untuk mendukung pelaksanaan program inti dari PF. Sumber dana yang digunakan
saat ini adalah State health departments dan the Centers for Medicare Medicaid Services.
Baru-baru ini, telah dipikirkan alternatif mekanisme pembayaran lain rencana
kesehatan dan besar, pengusaha-yang diri tertanggung memiliki banyak keuntungan dari
memperbaiki cara layanan kesehatan primer yang disampaikan-telah mulai membahas
mekanisme pembayaran alternatif sebagai cara lain untuk membangun perbaikan kualitas
infrastruktur yang permanen termasuk program PF. PF muncul sebagai sumber pendanaan
lain yang penting dan telah terbukti efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Menurut Ann Lavebre “There are many possible funding streams, and each may
introduce different requirements. This can lead to multiple tails wagging the dog, so you need
to be aware of the pros and cons of each.” Berdasarkan pernyataan tersebut diperlukan untuk
menilai keuntungan dan risiko dari masing-masing tipe pendanaan mulai dari menilai apakah
pendanaan tersebut untuk proyek spesifik atau mendukung pelaksanaan program inti,
menentukan pihak yang memberikan dana dan menilai kesesuaian pendanaan dan tujuan dari
program. Ada dua jenis sumber pendanaan yaitu pendanaan jangka panjang dan jangka
pendek.
Pendanaan jangka panjang, berfokus pada penatalaksanaan program yang jelas
diinginkan. Hal ini meningkatkan keberlanjutan dan memungkinkan fasilitator untuk
menyadari potensi penuh mereka sebagai sumber daya untuk komunitas perawatan kesehatan,
karena memungkinkan mereka untuk mengembangkan dan memelihara hubungan jangka
panjang dengan praktisi. Hubungan ini dapat diaktifkan setiap kali timbul kebutuhan, dan
akan menghilangkan biaya dan waktu yang terlibat apabila telah tersedia pendanaan jangka
pendek dalam mengembangkan hubungan baru dengan praktek setiap waktu pendanaan
jangka pendek. Jenis pendanaan ini terkadang sulit didapatkan karena harus sesuai dan
sewaktu-waktu dapat terjadi pengurangan seperti adanya pemotongan anggaran Negara.
Pendanaan jangka pendek untuk proyek program tertentu mudah ditemukan
dibandingkan pendanaan jangka panjang untuk mendukung dan sangat berguna untuk
membantu membangun dan menjalankan program. Seringkali pendanaan jangka pendek
menjadi satu-satunya pilihan praktisi untuk program PF yang baru, dan dalam beberapa kasus
dapat digunakan dikemudian untuk menarik sumber dana tambahan. Pendanaan jenis ini
memiliki beberapa risiko salah satunya adalah program yang dijalankan akan keluar dari
tujuan program inti dikarenakan adanya perbedaan arahan oleh pemberi dana yang tertarik
maupun prioritas. Untuk mengatasi hal ini sebuah program dengan pendanaan jangka pendek
harus sesuai dengan misi dan tujuan desain intervensinya. Hal ini juga sulit untuk program
mengembangkan identitas yang solid dan membangun kemitraan yang kuat dengan para
pemangku kepentingan QI lainnya di masyarakat jika mereka terus-menerus mencari sumber
pendanaan berikutnya.
3.3. Penyandang dana yang berpotensi untuk program PF

Table 3.1. Potential funding sources for PF programs

Source Type(s) Examples


Federal Longer-term; • AHRQ grants and task orders (research
programmatic; focus only)
Project-focused • AHRQ’s Primary Care Extension
program (if funded)
• HRSA, Bureau of Primary Care
Services
• CMS, Center for Medicare and Medicaid
Innovation
State/county health Programmatic; • Vermont Health Department’s Blueprint
Departments Project-focused for Health
Single payers and multipayer Programmatic; • L.A. Care NCQA PCMH Coaching
Groups Project-focused Initiative
• Pennsylvania’s multipayer collaborative
Philanthropic Project-focused • Commonwealth Fund’s Safety Net
Initiative
• RWJF’s Improving Performance in
Practice (IPIP)
• California HealthCare Foundation
Provider organizations and Programmatic; • Primary care associations
Associations Project-focused • IPA in Northern California
• Brookings ACO Learning Network
Business community Programmatic; • Large employers such as IBM
Project-focused • Patient-Centered Primary Care
Collaborative
• Business coalitions
Advocacy organizations Project-focused • Community Health Councils of L.A.
partnership w/ LA Net’s PF program to
improve diabetes care

a. Sumber Federal
Federal merupakan sumber untuk pendanaan program dan proyek terfokus. Undang-
Undang tentang peawatan yang terjangkau dan undang-undang tersebut mengusulkan
program penyuluhan perawatan primer yang menjadi sumber potensial dari
pendanaan program.
b. State and county health departments
Dana yang disediakan oleh departemen kesehatan negara dan daerah adalah untuk
program utama dan umumnya telah ditargetkan pada keselamatan masyarakat dan
praktek yang melayani kelompok risiko tinggi. Motivasi untuk menyalurkan
pendanaan Negara dan lokal dalam lingkup ini adalah mengurangi biaya untuk
populasi ini melalui pengurangan kunjungan gawat darurat, re-admisi, dan rawat inap,
hal ini dihindari melalui peningkatan manajemen diri, peduli koordinasi, manajemen
kasus, dan layanan pencegahan.
c. Insurers and health plans
Asuransi dan rencana kesehatan tertarik dalam pendanaan PF, terutama karena fokus
pada value-based purchasing. Sementara beberapa ahli awalnya percaya bahwa
sumber-sumber ini akan menjadi sumber utama pendanaan, pembayar tunggal
terutama difokuskan pada pendaftar mereka sendiri, hal ini biasanya bertentangan
dengan gagasan intervensi praktik yang lebih luas yang dipimpin oleh fasilitator.
Sampai saat ini, dana dari pembayar tunggal telah difokuskan terutama pada proyek-
proyek seperti Patient Centered Medical Home (PCMH),
d. Multipayer initiatives
Multipayer initiative menggabungkan insentif keuangan untuk QI di beberapa
pembayar untuk memperkuat efek mereka dan mendapatkan lebih banyak daya tarik
oleh penyedia pelayanan di masyarakat. Multipayer initiatives juga muncul sebagai
sumber potensial yang solid dari kedua pendanaan program dan proyek yang berfokus
untuk program fasilitasi.
e. Foundations
Pendanaan dari yayasan umumnya mendukung proyek terfokus yang dijalankan pada
fasilitas. Robert Wood Johnson Foundation, the Commonwealth Fund, and the
California HealthCare Foundation merupakan pendukung pada suatu usaha fasilitasi.
Beberapa penyandang dana bekerjasama dengan menggunakan pendekatan pendanaan
“venture philanthropy”, penyandang dana akan berivestasi pada penguatan dan
keberlangsungan dari pekerjaan inti pada organisasi efektif dan mengijinkan
organisasi dan komunitas mereka untuk menentukan konten yang dijalankan dan
fokus dari pekerjaan mereka.
f. Provider organizations
Berbagai organisasi penyedia dan asosiasi bisa berfungsi sebagai penyandang dana
yang berpotensi pada PF. Organisasi penyedia yang lebih besar dan mapan akan
berada pada posisi yang lebih baik untuk menawarkan pembiayaan organisasi tersebut
juga akan lebih tertarik pada staffing pekerjaan fasilitasi secara internal..
g. Accountable care organizations (ACO’s)
ACO’s juga bisa menjadi sumber pendanaan, tetapi masih belum jelas sejauh
mana pembahasan terkait QI yang masuk prioritas ACOs. Jika QI dianggap sebagai
bagian dari layanan ini, ACOs dapat menjadi sumber pendanaan program dan proyek
yang berfokus untuk PF.
h. Primary care practices

i. Business community
Komunitas bisnis secara keseluruhan berpotensi paling menguntungkan dalam
hal memperbaiki pelayanan, dan organisasi bisnis adalah pemain kunci dalam upaya
terakhir untuk mempromosikan desain ulang pelayanan primer dan PCMH. Anggota
komunitas bisnis dapat menjadi sumber dana yang mungkin untuk program fasilitasi
dan harus termasuk dalam dewan penasihat namun sejauh ini tidak memainkan peran
langsung dalam program pendanaan fasilitas.
j. Advocacy groups.
Kelompok advokasi berusaha untuk meningkatkan perawatan pada kelompok rentan,
seperti pasien anak atau masyarakat berpenghasilan rendah dan minoritas, juga
merupakan penyandang dana yang berpotensial untuk program fasilitasi. Practice
Fasilitator dapat menjadi mitra yang berguna untuk organisasi ini ketika tujuan
mereka adalah untuk mengubah model pelayanan untuk populasi atau kondisi
tertentu. Kelompok advokasi tidak memiliki dana untuk mendukung program PF,
namun suatu program akan menajlin kemitraan dengan kelompok ini dalam aplikasi
bersama untuk pendanaan yang dapat mendukung keduanya.

3.4. Anggaran dan Biaya Program


Program PF dalam mengembangkan dan melaksanakan kegiatan akan menghadapi
berbagai biaya seperti biaya tetap dan variabel. Biaya tetap (Fixed cost) menggambarkan
dukungan pada sebuah program berdasarkan jumlah praktek yang dilayani, meskipun
kemampuan untuk menutup kerugian dari biaya tergantung pada skala program. Biaya
variabel merupakan biaya per-unit yang bervariasi sesuai dengan jumlah fasilitator dan
praktisi yang disajikan.
a. Biaya per praktek.
Biaya per praktek sangat tergantung pada sejumlah faktor, termasuk tujuan
dari proyek tertentu, desain intervensi, model fasilitator kepegawaian, geografi dan
jenis praktek yang disajikan. Biaya dikenakan lebih tinggi selama start-up dari sebuah
intervensi, selama waktu ini fasilitator mengembangkan hubungan dengan praktisi
mereka dan mengenal sistem mereka, kebutuhan, dan sumber daya yang tersedia.
Biaya dapat menurun tajam untuk proyek-proyek dimasa depan untuk menefisiensi
biaya dan menyukseskan proyek.
b. Anggaran untuk program PF.
Anggaran program didorong terutama oleh model intervensi dan sumber
pendanaan, meskipun konteks program geografi dan administrasi juga menjadi
pertimbangan. Prinsip umum ketika mengembangkan anggaran untuk program
fasilitasi adalah menghindari pembiayaan yang terlalu tinggi untuk pegawai. Para ahli
menyarankan bahwa program fasilitasi lebih efektif menggunakan sebagian besar
dana mereka dalam mendukung pelayanan langsung oleh fasilitator.
Selain biaya untuk staf program inti dan infrastruktur administratif, fasilitator
harus mempertimbangkan biaya lain ketika penganggaran antara lain:
 Beban fasilitator praktek.
 Perjalanan.
 Dana untuk ruang fisik.
 Dana untuk mendukung rumah dinas fasilitator.
 Peralatan IT dan sumber daya online
 Dukungan IT
 Pengembangan fasilitator dan tim proyek yang profesional
 Perekrutan praktisi
c. Biaya Program lainnya
 Konsultan ahli
 Akademik “detailer” untuk QI
 Dana praktek untuk melakukan kunjungan lapangan
 Kolaborasi dengan pembelajaran lokal
 Program Komunikasi
3.5. Pemasaran Program pada Penyandang Dana
Pemasaran program pada penyandang dana yang berpotensi dan pembeli jasa
diperlukan pengembangan rencana bisnis yang meliputi analisis pasar dan mengembangkan
rencana pemasaran secara rinci. Hal ini menjadi penting untuk mengidentifikasi oragnisasi
tersebut dalam masyarakat untuk dapat mendanai proram dan pelayanan dan mengerti misi
dan tujuan dari pelayanan yang ingin dicapi oleh organisasi tersebut sam halnya denga
program QI di area tersebut.
Penting juga membuat materi promosi yang kuat tentang program yang akan
dijalankan. Materi yang digunakan untuk promosi tidak hanya akan meningkatkan
ketertarikan penyandang dana, namun sebagai bahan mendukung praktisi. Bahan-bahan ini
memberikan kesempatan yang sangat baik untuk berbagi hasil dari evaluasi dari program
yang dijalankan, serta ringkasan bukti yang ada mendukung efektivitas dan nilai PF sebagai
transformasi pelayanan primer.

Potrebbero piacerti anche