Sei sulla pagina 1di 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kebutuhan Aktivitas dan Latihan Pada Usia Lanjut

Sasaran : Penanggung Jawab Lansia

Tempat : Panti Werda Bakti Abadi Sepinggan

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Februari 2016

Jam : 16.00 – 16.30 Wita

Waktu : 30 menit

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan peserta

mampu melakukan aktivitas / latihan fisik pada lansia

II. Tujuan Instruksional Khusus: Lansia Mampu

1. Memperhatikan dengan baik cara melakukan aktivitas fisik

2. Melakukan aktivitas fisik ringan sesuai kemampuannya secara teratur

III. Latar Belakang

Keberhasilan Pemerintah dalam Pembangunan Nasional, telah mewujudkan

hasil yang positif di berbagai bidang, khususnya di bidang medis atau ilmu

kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta

meningkatkan umur harapan hidup manusia, akibatnya jumlah penduduk

lansia meningkat. Saat ini, diseluruh dunia jumlah lansia diperkirakan ada
500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025

akan mencapai 1,2 milyar. Secara Demografi, menurut sensus penduduk

tahun 1980 di Indonesia terdapat 5,3 juta orang (4,3%) yang berusia 60 tahun

keatas. Pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 11,09%, meningkatnya

umur harapan hidup dipengaruhi oleh majunya pelayanan kesehatan,

menurunnya angka kematian bayi dan anak, perbaikan gizi dan sanitasi, serta

meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi (Bandiyah, 2009).

Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat

memperparah kondisi lansia (Ulliya, dkk, 2009). Penurunan kemampuan

muskuloskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik (physical activity),

sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan

sehari-hari (activity of daily living atau ADL) (Ulliya dkk., 2009).

Memelihara kesehatan untuk hidup yang tidak bergantung dengan orang lain

besar kemungkinan harus memprioritaskan kekuatan otot (Broman dkk.,

2006).

Pada lansia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk

memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya

secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan

memperbaiki kerusakan yang terjadi. Keadaan ini menyebabkan munculnya

penyakit degeneratif yang merupakan penumpukan distorsi metabolik dan

struktural (Darmojo dan Martono, 2009).

Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan

jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan


struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak tahan terhadap jejas, termasuk

infeksi. Pada orang lanjut usia, terdapat kemunduran organ tubuh seperti

otot, tulang, jantung, dan pembuluh darah, serta sistem saraf yang

mengakibatkan orang tua mengalami penurunan keseimbangan. Aktivitas

lansia merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan tersebut karena Senam lansia akan menambah

penguatan otot, daya tahan tubuh, kelenturan tulang dan sendi, sehingga

sistem muskuloskeletal yang menurun dapat diperbaiki. Selain itu senam

lansia bermanfaat untuk memelihara kebugaran jantung dan paru (Herawati

dan wahyuni 2004 ). Berdassarkan hasil pengkajian yang dilakukan di Panti

Werda Bhakti Abadi, didapatkan hampir 85 % lansia tidak melakukan

aktivitas fisik yang memadai. Kegiatan sehari-hari mereka hanyalah rutinitas

saja, seperti bangun tidur di pagi hari, sarapan, makan siang, makan malam

lalu setelahnya tidak melakukan kegiatan apapun sampai mereka tidur

kembali. Dari data inilah kelompok mengambil penyuluhan kegiatan dan

latihan fisik.

IV. Analisa Audience

1 Tn. T tingkat pendidikan SD.


2 Sebelumnya pernah mengetahui tentang penyuluhan Kebutuhan aktivitas
dan latihan pada lansia tetapi gerakannya terkadang lupa.

V. Materi

1. Pengertian aktivitas / latihan lansia

2. Jenis – jenis aktivitas / latihan lansia


3. Tujuan aktivitas / latihan lansia

4. Manfaat aktivitas / latihan fisik lansia

5. Prinsip melakukan gerakan aktivitas /latihan fisik

6. Gerakan aktivitas dan latihan fisik bagi lansia

VIII. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Demonstrasi

IX. Media

Lisan

X. Setting Tempat

Pn L

Keterangan :

L = Lansia

P = Penyuluh

Pn = Pengasuh

XI. Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Lansia Waktu


1. Pembukaan 5 menit

- Penyuluh memberi salam - Menjawab Salam

- Penyuluh memperkenalkan diri - Mendengarkan dan

- Penyuluh membuat kontrak memperhatikan

waktu - Mendengarkan dan

- Penyuluh menjelaskan tujuan memperhatikan

penyuluhan - Mendengarkan dan

memperhatikan

2. Pelaksanan penyuluhan 15 menit

- Menggali pengetahuan lansia - Mengemukakan

tentang aktivitas / latihan lansia pendapat

- Memberikan reinforcement dan - Mendengarkan dan

meluruskan konsep memperhatikan

- Menjelaskan jenis dan tujuan - Mendengarkan dan

aktivitas / latihan pada lansia memperhatikan

- Memperagakan aktivitas / - Mendengarkan dan

latihan lanjut usia memperhatikan

- Memberikan kesempatan pada - Mengajukan

lansia untuk bertanya pertanyaan

- Memberikan reinformen (+) - Mendengarkan dan

dan menjawab pertanyaan memperhatikan

3. Penutup 10 menit

- Penyuluh bersama lansia - Bersama penyuluh


menyimpulkan materi menyimpulkan materi

- Penyuluh mengadakan evaluasi - Menjawab pertanyaan

tentang gerakan aktivitas / - Menjawab salam

latihan pada lansia yang telah di - Mendengarkan dan

demonstrasi memperhatikan

- Penyuluh memberi salam - Menjawab salam

XI. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

- Peserta penyuluhan 2 orang

- Setting tempat teratur, berbentuk persegi panjang

- Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik

2. Evaluasi Proses

- Selama proses berlangsung diharapkan lansia dapat mengikuti seluruh

kegiatan

- Selama kegiatan berlangsung diharapkan lansia aktif

3. Evaluasi Hasil

a. Peserta dapat menyebutkan pengertian Aktivitas / latihan fisik lansia

b. Peserta dapat menyebutkan Jenis aktivitas / latihan fisik pada lansia

c. Peserta dapat menyebutkan Tujuan aktivitas / latihan fisik pada lansia

d. Peserta dapat menyebutkan manfaat aktivitas / latihan fisik pada lansia

e. Peserta dapat menyebutkan Prinsip aktivitas / latihan fisik pada lansia


f. Peserta dapat melakukan gerakan aktivitas / latihan fisik pada lansia

Daftar Pustaka

Ardiyanti, N., (2009), Hubungan Antara Senam Lansia Dengan

Kemandirian Melakukan Aktivitas Dasar Sehari-hari di PTSW Unit Budhi

Luhur Kasongan Bantul, Yogyakarta (Abstrak)

Bandiyah, S., (2009), Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik , Nuha

Medika,Yogyakarta, 2-4

Budiharjo, S., Prakosa, D., Soebijanto,(2004), Pengaruh Senam Bugar

Lansiaterhadap Kekuatan Otot Wanita Lanjut Usia Tidak Terlatih di

Yogyakarta, Sains Kesehatan, 17 (1), 111-121

Darmojo, B. dan Martono, H., 2009, Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Universtitas Indonesia, Jakarta, 4-8, 25-

26,93-94, 106-108

Gallo, JJ., Reichel, W., Andersen, LM., (1998). Gerontologi. Jakarta : EGC 122-

129

Hardywinoto, SKM. dan Setiabudhi, T., (1999). Panduan Gerontologi, Jakarta :

PT

Gramedia Pustaka Utama, 124, 137

Herawati, I. dan Wahyuni, (2004). Perbedaan Pengaruh Senam Otak dan Senam

Lansia Terhadap Keseimbangan pada Orang Lanjut Usia, Infokes, 8

(1),Maret, September 2004

Nugroho,(2000). Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC 13-14, 19.


Lampiran Materi

AKTIVITAS FISIK PADA LANSIA

1. Pengertian

Aktivitas / latihan adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh

baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik

dan benar. latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang

meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu.

Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan

jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi

mereka yang telah menderita. (Depkes RI, 2003:6)

2. Jenis-jenis aktivitas / latihan lansia yang biasa diterapkan, meliputi :

a. Latihan ROM lansia.

b. Latihan pembuluh nadi

c. Latihan senam lansia

d. Olahraga rekreatif / jalan santai.

3. Tujuan

a. Membantu tubuh agar tetap dapat bergerak.

b. Secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik.

c. Memberi kontak psikologis lebih luas agar tidak terisolir dari rangsangan.

d. Mencegah cedera.

4. Manfaat Aktivitas / latihan

a. Sebagai pencegahan Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.


b. Sebagai pengobatan (kuratif) Penyakit yang dapat disembuhkan dan

dikurangi dengan latihan fisik lansia adalah kelemahan/kelainan sirkulasi

darah, DM, kelainan infark jantung, kelainan insufisiensi, koroner, kelainan

pembuluh darah tepi, thromboplebitis dan osteoporosis.

c. Sebagai rehabilisasi

Dengan aktivitas / latihan fisik yang baik akan mempengaruhi hal – hal

sebagai

berikut:

1) Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia.

2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam

kehidupan.

3) Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam

bertambahnya tuntutan (sakit).

5. Prinsip–prinsip olahraga pada lansia

a. Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih adalah:

1) Ketahanan kardio – pulmonal.

2) Kelenturan (fleksibilitas)

3) Kekuatan otot

4) Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan)

b. Selalu mempertahankan keselamatan.

c. Latihan teratur dan tidak terlalu berat.

d. Permainan dalam bentuk ringan sangat diajurkan.

e. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah).


f. Bersifat progresif (bertahap meningkat)

g. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan.

h. Lama latihan berlangsung 15-60 menit.

i. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali

j. Perhatikan kontra indikasi latihan:

1) Adanya penyakit infeksi

2) Hypertensi sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik 120 mmHg.

3) Berpenyakit berat dan dilarang dokter.

6. Cara aktivitas dan latihan fisik pada lansia

a. Latihan kepala dan leher

1) Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada

2) Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri.

3) Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.

b. Latihan bahu dan lengan

1) Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan

kembali perlahan-

lahan

2) Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus

dengan bahu.

Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat

lengan

keatas kepala
3) Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah

punggung

Sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanan dan kiri.

4) Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.

c. Latihan tangan

1) Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan

kemeja.

2) Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak

tangan untuk menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali.

3) Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian

setelah

menyentuh tiap jari.

4) Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus

mungkin.

d. Latihan punggung

1) Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian

kesisi yang lain.

2) Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan

melihat bahu kekiri dan kekanan.

e. Latihan pernafasan

1) Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.

2) Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-

dalam maka terasadada mengambang.


3) Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan

akan menutup kembali

f. Latihan kaki

1) Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak
diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai

2) Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan


keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10
kali
3) Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

4) Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
5) Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

6) Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak
10 kali.

7) Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
8) Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan
kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.

9) Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan


pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.

10) Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian.

Potrebbero piacerti anche