Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Waktu : 30 menit
hasil yang positif di berbagai bidang, khususnya di bidang medis atau ilmu
lansia meningkat. Saat ini, diseluruh dunia jumlah lansia diperkirakan ada
500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025
tahun 1980 di Indonesia terdapat 5,3 juta orang (4,3%) yang berusia 60 tahun
menurunnya angka kematian bayi dan anak, perbaikan gizi dan sanitasi, serta
Memelihara kesehatan untuk hidup yang tidak bergantung dengan orang lain
2006).
infeksi. Pada orang lanjut usia, terdapat kemunduran organ tubuh seperti
otot, tulang, jantung, dan pembuluh darah, serta sistem saraf yang
penguatan otot, daya tahan tubuh, kelenturan tulang dan sendi, sehingga
saja, seperti bangun tidur di pagi hari, sarapan, makan siang, makan malam
latihan fisik.
V. Materi
VIII. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
IX. Media
Lisan
X. Setting Tempat
Pn L
Keterangan :
L = Lansia
P = Penyuluh
Pn = Pengasuh
memperhatikan
3. Penutup 10 menit
demonstrasi memperhatikan
XI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
kegiatan
3. Evaluasi Hasil
Daftar Pustaka
Medika,Yogyakarta, 2-4
Darmojo, B. dan Martono, H., 2009, Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Balai
26,93-94, 106-108
Gallo, JJ., Reichel, W., Andersen, LM., (1998). Gerontologi. Jakarta : EGC 122-
129
PT
Herawati, I. dan Wahyuni, (2004). Perbedaan Pengaruh Senam Otak dan Senam
1. Pengertian
Aktivitas / latihan adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh
baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik
dan benar. latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang
meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu.
jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi
3. Tujuan
c. Memberi kontak psikologis lebih luas agar tidak terisolir dari rangsangan.
d. Mencegah cedera.
c. Sebagai rehabilisasi
Dengan aktivitas / latihan fisik yang baik akan mempengaruhi hal – hal
sebagai
berikut:
kehidupan.
2) Kelenturan (fleksibilitas)
3) Kekuatan otot
2) Hypertensi sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik 120 mmHg.
2) Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri.
kembali perlahan-
lahan
dengan bahu.
Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat
lengan
keatas kepala
3) Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah
punggung
Sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanan dan kiri.
c. Latihan tangan
kemeja.
3) Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian
setelah
mungkin.
d. Latihan punggung
2) Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan
e. Latihan pernafasan
2) Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-
f. Latihan kaki
1) Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak
diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai
4) Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
5) Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
6) Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak
10 kali.
7) Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
8) Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan
kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
10) Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian.