Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
JK * Sepsis Crosstabulation
Sepsis
Non-SNAD SNAD Total
JK L Count 6 22 28
% within Sepsis 30.0% 44.0% 40.0%
P Count 14 28 42
% within Sepsis 70.0% 56.0% 60.0%
Total Count 20 50 70
% within Sepsis 100.0% 100.0% 100.0%
Report
BB
Sepsis N Minimum Maximum Median Mean Std. Deviation
Non-SNAD 20 1800.00 3100.00 2825.0000 2600.0000 482.31896
SNAD 50 1900.00 3200.00 2800.0000 2810.0000 229.90681
Total 70 1800.00 3200.00 2800.0000 2750.0000 332.75312
Report
TB
Sepsis N Minimum Maximum Median Mean Std. Deviation
Non-SNAD 20 40.00 51.00 47.7500 46.9250 3.01869
SNAD 50 45.00 52.00 49.0000 48.8200 1.45952
Total 70 40.00 52.00 48.7500 48.2786 2.18300
1
1) PENGUJIAN KORELASI ANTARA RNL
AWAL DENGAN KEJADIAN SNAD
Correlations
RNL Awal
Sepsis Point Biserial Correlation .366
Sig. (1-tailed) .001
N 70
Korleasi antara RNL Awal dengan kejadian SNAD diuji dengan analisis koefisien korelasi
Point Biserial. Hasil analisis ini diperoleh rpb= 0,366 dengan nilai p = 0,001. Hasil ini
menyatakan ada korelasi yang bermakna antara RNL Awal dengan kejadian SNAD.
Logistic Regression
Dependent Variable
Encoding
Original Value Internal Value
Non-SNAD 0
SNAD 1
Model Summary
Cox & Snell R Nagelkerke R
Step -2 Log likelihood Square Square
1 69.710a .182 .261
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter
estimates changed by less than .001.
2
Classification Tablea
Predicted
Sepsis Percentage
Observed Non-SNAD SNAD Correct
Step 1 Sepsis Non-SNAD 4 16 20.0
SNAD 9 41 82.0
Overall Percentage 64.3
a. The cut value is .500
Graph
Gambar 1. Diagram pencar hubungan antara RNL Awal dengan besarnya peluang terjadi
SNAD
3
Pengujian RNL awal sebagai alat uji untuk mendignosis kejadian SNAD digunakan
analisis regresi logistik. Hasil uji analisis ini diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
1
Peluang terjadi SNAD ( 6 , 244 3, 584 RNL )
, dengan p = 0,006
1 e
Hasil uji ini menyatakan ada hubungan yang sangat bermakna antara RNL dengan peluang
terjadi SNAD (p = 0,006). Persamaan ini menyatakan makin tinggi nilai RNL makin besar
peluang terjadi SNAD. Secara grafik hubungan antara RNL dengan peluang terjadi SNAD
dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil uji ini menunjukkan bahwa RNL dapat digunakan
sebagai alat uji mendiagnosis SNAD. Jika nilai peluang digunakan titik potong = 0,5, maka
diperoleh titik potong RNL = 1,74. Nilai titik potong RNL = 1,74 memberikan nilai
diagnosis sebagai berikut (Tabel 1).
4
ROC Curve
Case Processing
Summary
Sepsis Valid N (listwise)
Positivea 50
Negative 20
Larger values of the test result
variable(s) indicate stronger
evidence for a positive actual
state.
a. The positive actual state is
SNAD.
5
The test result variable(s): RNL Awal has at least one tie between the positive actual
state group and the negative actual state group. Statistics may be biased.
a. Under the nonparametric assumption
b. Null hypothesis: true area = 0.5
6
PASIEN YANG SNAD (n = 50)
JK
Frequency Percent
Valid L 22 44.0
P 28 56.0
Total 50 100.0
BBL
Frequency Percent
Valid aterm 49 98.0
Prem 1 2.0
Total 50 100.0
Report
Sepsis TB BB
SNAD N 50 50
Minimum 45.00 1900.00
Maximum 52.00 3200.00
Median 49.0000 2800.0000
Mean 48.8200 2810.0000
Std. Deviation 1.45952 229.90681
7
PENGUJIAN PERAN TERAPI TERHADAP RNL
Report
Sepsis RNL Awal RNL Akhir RNL
SNAD N 50 50 50
Minimum 1.70 .70 .00
Maximum 3.60 2.20 2.20
Median 2.2000 1.2000 .8500
Mean 2.2520 1.2740 .9780
Std. Deviation .52343 .37461 .50681
T-Test
Peran terapi pada pasien SNAD diuji dengan uji t berpasangan, sebab n > 30. Hasil uji ini diperoleh
nilai t = 13,654 dengan p < 0,0001. Hasil ini menyatakan terjadi penurunan sangat bermakna rerata
RNL setelah diterapi. Jadi hasil ini menunjukkan bahwa terapi dapat digunakan untuk menilai
perubahan yang terjadi pada RNL. Jika dinilai rerata RNL setelah diterapi, maka nilai rerata RNL
sudah beradal di bawah titik potong RNL = 1,74. Hanya 5 dari 50 (10%) pasien yang masih memiliki
RNL 1,74.