Sei sulla pagina 1di 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Active Learning1


Kebanyakan guru berbicara kurang lebih 100-200 kata per-menit.
Penelitian menunjukkan bahwa siswa mendengarkan rata-rata 400-500
kata per-menit jika tanpa berpikir. Hal ini tentu akan menimbulkan
verbalisme. Jika siswa benar-benar konsentrasi, ia akan dapat
mendengarkan 50-100 kata per-menit, atau setengah dari yang
dikatakan guru. Hal ini karena siswa sambil berfikir ketika sedang
mendengarkan. Konsetrasi siswa akan terus menurun jika guru
berbicara terus-menerus dalam waktu yang lama, kecuali jika materi
yang diajarkan menarik. Siswa akan menjadi bosan dan fikirannya
melayang kemana-mana jika mendengarkan secara terus-menerus
kepada guru yang berbicara empat kali lebih lambat.
Penelitian juga menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas tidak
memperhatikan kurang lebih 40% dari waktu yang tersedia. Lebih
lanjut, siswa yang memerhatikan mencapai 70% pada sepuluh menit
pertama, dan hanya akan bertahan 20% pada sepuluh menit terakhir.
Dengan menambahkan visual pada pembelajaran, akan menaikkan
ingatan dari 14% ke 38%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa siswa
mengalami peningkatan dalam menangkap kata sampai 200%
dibandingkan dengaan hanya mendengarkan saja. Waktu yang
digunakan dalam menyampaikan materi akan terheat 40% ketika
menambahkan visual pada ceramah.
Faktanya otak tidak hanya merekam tentang informassi yan telah
didapatkan, tetapi juga memprosesnya. Begitu informasi masuk ke
dalam otak maka akan terus dipertanyakan. Untuk mendapat informasi
yang efektif, otak akan membantu melaksanakan refleksi baik secara
eksternal maupun interanl. Otak kita perlu mempertanyakan informasi,
merumuskan atau menjelaskan kepada orang lain agar informasi yang
1
Mell Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, diterjemahkan
oleh Sarjul, Sutrisno dkk, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 1996), hlm:1-5.

2
diterima dapat disimpan dalam memori. Ketika belajar secara pasif,
otak tidak menyimpan informasi yang telah diterima. Ketika melakukan
diskusi dengan orang lain, otak akan memberikan pertanyaan dan
menjelaskan apa ditanyakan oleh lawan diskusi sehingga otak kita telah
menjalankan tugas belajarnya dengan baik. Dalam pembelajaran aktif
terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan, yang akan dibahas
pada pada poin selanjutnya.
B. Membuat Peserta Didik Aktif Sejak Dini
Ketika seorang guru memulai pelajaran, maka sangat penting untuk
menciptakann kesan yang mengasyikkan bagi siswa. Jika tidak, maka
kebekuan kelas akan terus terjadi seperti halnya semen yang akan
membeku jika didiamkan pada waktu tertentu. Berbagai kegatan
pembuka dilaksanakan agar peserta didik lebih mengenal, menggerak-
gerakkan, membangitkan pikiran, dan memancing perhatian siswa
terhadap mata pelajaran. Terdapat beberapa strategi yang sebagian akan
dijelaskan dibawah ini, diantaranya adalah:
1. Strategi Iklan TV2
Ini adalah strategi pembuka yang diterapkan kepada
siswa yang sudah mengenal satu sama lain yang menuntut
kreatifitass mereka. Adapun prosedurnya adalah sebagai
berikut:
a. Bagilah siswa menjadi beberapa tim, setiap tim tidak
lebih dari 6 anggota.
b. Mintalah setiap tim untuk membuat iklan TV 30
detik yang mengiklankan materi pelajaran, misalnya
tentang pentingnya materi tersebut.
c. Iklan hendaknya berisi sebuah slogan dan visual
(misalnya produk-produk pasar atau jasa pelayanan
yang terkait dengan materi tersebut).
d. Jelaskan bahwa konsep iklan berkaitan dengan
materi yang sedang dipelajari.

2
Mell Silberman, Ibid., hlm:54-55.

3
e. Ajaklah siswa untuk mendiskusikan karakteristik-
karakteristik dari beberapa iklan yang sedang
terkenal saat ini.
f. Mintalah setiap tim untuk menyampaikan ide-idenya.
Pujilah kreativitas setiap siswa.
2. Tranding Places3
Strategi ini memungkinkan siswa untuk salingg
mengenal, saling bertukar pendapat dan pertimbangan
gagasan, dan mencari ide baru untuk memecahkan masalah.
Strategi ini merupakan cara yang baik untuk
mengembangkan penyikapan diri atau sebuah pertukaran
aktif terhadap berbagai sudut pandang. Adapun prosedurnya
adalah sebagai berikut:
a. Berilah siswa beberapa kertas catatan.
b. Mintalah mereka menulis dalam catatannya mengenai
salah satu dari beberapa hal berikut:
1) Sebuah pengalaman yang mereka miliki saat
ini.
2) Sebuah ide atau solusi kreatif terhadap
masalah yang telah anda tentukan.
3) Sebuah pertanyaan tentang materi pelajaran.
4) Sebuah fakta yang mereka milii terkait dengan
materi pelajaran.
c. Mintalah siswa untuk menpelkan kertas catatan
mereka pada pakaian masing-masing dan
mengelilingi ruangan sambil membaca setiap catatan
teman-temannya.
d. Kemudian ajaklah siswa untuk berkumpul dan saling
menukar cacatan dengan temannya agar dibaca oleh
teman yang lainnya.

3
Mell Silberman, Ibid., hlm:44-45.

4
e. Kumpulkan kembali kelas seperti semul dan mintalah
siswa melakukan sharing mengenai catatan yang
mereka buat dan alasan mereka mebuatnya.
3. Pengalaman Penting4
Strategi ini digunakan untuk memulai kegiatn
pembelajaran. Tujuan penggunaan strategi ini adalah untuk
melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman
meraka. Adapun prosedurnya yaitu:
a. Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan
dipelajari dalam pertemuan ini.
b. Berikan kesempatan beberapa menit kepada siswa
untuk mengingat-ingat pengalaman mereka yang tidak
terlupakan berkaitan dengan materi yang ada.
c. Tanyakan pengalaman apa yang menurut mereka
tidak terlupakan.
d. Sampaikan materi dengan mengaitkan pengalaman-
pengalaman siswa dengan materi yang anda
sampaikan.

C. Membantu Pserta Didik Memperoleh Pengetahuan, Ketrampilan,


dan Sikap Secara Aktif
Jika strategi yang disampaikan di dapan adalah strategi
membangkitkan semangat dan pemikiran siswa, maka strategi ini
merupakan jalan masuk pola pikir siswa dalam menerima materi
pembelajaran. Terdapat beberapa strategi diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Strategi Membangkitkan Rasa Ingin Tahu5
Teknik sederhana ini merangsang rasa ingin tahu siswa
dengan mendorong spekulasi mengenai topik atau persolaan.
Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

4
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2008), hlm:2.
5
Mell Silberman, Ibid., hlm:104-105.

5
a. Tanyakanlah ke kelas seputar materi yang akan anda
sampaikan. Pertanyaan bisa mengenai pengetahuan
sehari-hari, difinisi, judul, cara kerja atau hasil.
b. Doronglah siswaa untuk berspekulasi dan menebak
dengan bebas. Gunakan stimulus seperti, “tebaklah” atau
“cobalah”.
c. Jangan memberi umpan balik dengan segera. Terimalah
dan tampung semua tebakan.
d. Gunkan pertanyaan sebagai petunjuk ke arah yang
sekiranya akan anda sampaikan. Sertakan pertanyaan
yang telah anda ajukan dan sampaikan jawaban anda
pada proses pembelajaran.
2. Video Critic6
Seringkali melihat vdeo pendidikan merupakan persoalan
pasif, siswa duduk ditempatnya dan menunggu untuk dihibur.
Strategi pembahasan video merupakan salah satu cara aktif untuk
membuat peserta didik tidak hanya melihat video namun juga
memahami dan dapat mengambil amanat dari isinya. Adapun
metodenya adalah sebagai berikut:
a. Pilihlah suatu video yang ingin anda sampiakan
kepada siswa.
b. Ceritakan kepada siswa sebelum melihat video
tersebut bahwa anda ingin menggulas secara kritis
video tersebut.
c. Mintalah kepada siswa untuk melihat beberapa
faktor, yang meliputi:
1) Realisme (pemeran)
2) Relevansi
3) Saat-saat atau adegan yang mengesankan
4) Organisasi isi/alur cerita
5) Aplikabilitas terhadap kehidupan mereka

6
Mell Silberman, Ibid., hlm:124-125.

6
6) Tayangkan video.
d. Adakan suatu diskusi yang anda sebut sebagai
“pojok kritikus”.
e. Lakukan jejak pendapat terhadap kelas.
3. Saling Tukar Pengetahuan7
Ini adalah salah tau strategi yang dapat membawa siswa untuk
siap belajar materi dengan cepat. Strategi ini dapat digunakan
untuk melihat tingkat kemampuan siswa untuk membentuk
kerjasama tim. Adapun prosedurnya adalah:
a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang anda ajarkan. Pertanya-
pertanyaan dapat berupa:
1) Definisi suatu istilah.
2) Pertanyaan dalam bentul multiple choice.
3) Mengidentifikasikan seseorang.
4) Menanyakan tindakan yang mungkin
dilakukan.
5) Melengkapi kalimat.
b. Mintalah siswa untuk menjawab dengan sebaik-
baiknya.
c. Minta semua siswa untuk berkeliling mencari
teman yang dapat membantu menjawab
pertanyaan yang tidak dapat diketahui atau
diragukan jawabannya.
d. Tekankan pada mereka untuk saling membantu.
e. Mintalah siswa untuk kembali ketempat duduk
mereka kemudian periksalah jawaban mereka.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat
dijawab oleh siswa. Gunakan jawabn-jawabn

7
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2008), hlm:22-23

7
yang muncul sebagai jembatan untuk mengenal
topik yang penting dikelas.

D. Membantu Peserta Didik Menjaga Ingatannya


Sebagian guru mengajarkan materi hingga saat-saat waktu peljaran,
semester, atau kursus studi. Mereka berpikir bahwa pada menit terakhir,
mereka dapat menjejalkan lebih banyak materi yang masih menjadi
agendanya.
Alasan mengajar sampai akhir sering penyebabkan perseembunyian,
penyamaran, dan penghamburan. Sebaliknya ketika belajar atif, ada
kesempatan untuk memahami. Keika waktu digunakan untuk
mengkonsolidasikan apa yang telah dipelajari, ada kesempatan untuk
retensi (penyimpanan). Berikut ini akan dijelaskan strategi agar siswa
bisa menyimpan ingatannya tentang materi yang telah mereka dapatkan,
diataranya adalah:
1. Mencocokkan Kartu Indeks8
Strategi ini adalah cara yang menyenangkan danaktif untuk
meninjau ulang materi pelajaran. Guru mengizinkan siswa untuk
berpsangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas. Adapun
prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan
tentang apapun yang pernah diajarkan di dalam kelas.
Buatlah kartu pertanyaan yang cukup untuk
menyamai satu setengah jumlah siswa.
b. Pada kartu terpisah, tulislah jawaban bagi setiap
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
c. Campurlah dua macam lembar kartu dan kocok
beberapa kali sampai benar-benar tercampur.
d. Berikan satu kartu kepada setiap siswa. Jelaskan
bahwa ini adalah latihan permainan. Sebagian

8
Mell Silberman, Ibid., hlm:54-55.240-241.

8
memegang pertanyaan dan sebagian lainnya
memegang jawaban.
e. Perintahkan kepada siswa untuk menemukan kartu
permainannya. Ketika permainan dibentuk,
perintahkan siswa yang bermain untuk mencari
tempat duduk bersamaan, dan jangan izinkan mereka
untuk menyatakan kepada temannya apa yang ada
dalam kartunya.
f. Ketika semua pasangan permainan sudah menempati
tempatnya, perintahkan setiap pasangan menguji
siswa yang lain dengan membaca keras pertanyaan
dan melarang teman sekelasnya untuk
menginformasikan kepadanya.
2. Follo Up Question9
Strategi ini merupakan cara yang cerdas untuk meningkatkan
kesadaran siswa tentang pelajaran lama setelah pelajaran selesai.
Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. Sampaikan kepada siswa bahwa anda akan meberikan
mereka satu pertanyaan yang mengulas materi satu
bulan dari sekarang.
b. Doronglah mereka mengajukan pertanyaan untuk
tabungan pertanyaan mereka sendiri.
c. Ketika anda mengembangkan pertanyaan,
pertimbangkan hal-hal berikut:
1) Jagalah suasana agar tetap bersahabat dan
menyenangkan, jauhkan dari kesan
menegangkan.
2) Urutkan pertanyaan sehingga yang paling
mudah akan muncul pertama kali.
3) Tanyakan tentang apa yang mereka ingat,
ketrampilan apa yang sekaang mereka miliki,

9
Mell Silberman, Ibid., hlm:277-278.

9
dan keberhasilan apa yang mereka peroleh
selama mengikuti pelajaran.
4) Tawarkan kepada mereka untuk menghubungi
anda jika menemukan kesulitan.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pembelajaran yang aktif menjadi metode pembelajaran yang


penting, karena jika hanya mendengarkan guru berbicara siswa akan merasa
bosan dan hanya bisa menyerap setengah dari yang diajarkan. Konsntrasi
siswa akan semakin menurun jika guru terus berbicara tanpa disertai metode
yang lain. Dengan pembelajaran yang aktif seorang guru akan bisa
menggunakan waktu dengan efisien dan siswa dapat memahami materi
dengan efektif.

Untuk memulai pembelajaran dibutuhkan strategi yang bisa menarik


perhatian siswa. Guru harus memberikan kesan yang mengasikkan pada
penyampaian pembelajaran perdananya. Diantara strategi pembelajaran aktif
yang dapat diterapkan adalah dengan menerapkan strategi iklan TV,
pengalaman penting dan Tranding Places.

Setelah mendapatkan pembukaan yag efektif, selanjutnya dalam


pembelajaran guru juga harus membantu pserta didik memperoleh
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap secara aktif. Pada tahap ini guuru dapat
menerapkan strategi membangkitkan rasa ingin tahu, saling tukar
pengetahuan dan video critic.

Diakhir pembelajaran untuk mengevaluasi dan membantu siswa


mengingat kembali ateri yang sudah diterima, maka dapat menerpkan
strategi mencocokan kartu indeks dan follo up question.

11
Daftar Pustaka

Hisyam Zaini. 2008. Bermawy Munthe, dkk. Strategi Pembelajaran


Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Mell Silberman. 1996. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran
Aktif. diterjemahkan oleh Sarjul, Sutrisno dkk. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.

12

Potrebbero piacerti anche