PENDAHULUAN
1
hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses
terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan
masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang
dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada
kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari
danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi
diklasifikasikan sebagai tercemar.
Adapun latar belakang saya didalam CBR ini yaitu untuk mengetahui
pemaparan mengenai pencemaran lingkungan terkhusus pada pencemaran air dan
untuk mengetahui perbedaan dari beberapa buku dan mengetahui kelebihan dan
kelemahan masing-masing buku.
1.3. Tujuan
2
Tujuan selanjutnya yakni dengan mempelajari materi ini kita dapat
mengetahui akan kebesaran ciptaan Allah SWT, dari yang sederhana hingga ke
kompleks.
1. 4. Manfaat
Setelah kita mengetahui ciri-ciri klasifikasi dan peran tumbuhan ini maka
kita akan dapatkan manfaatnya, bagaimana kita seharusnya memelihara,
membedakannya dengan mudah. Manfaat melakukan critikal book reviewe adalah
agar buku yang dikeritik dapat direvisi sesuai dengan konten ataupun konteks
yang dikeritik. Hal ini dilakukan agar buku yang dikritik bisa menjadi lebih baik
lagi, baik dari isi maupun tampilan buku.
3
BAB II
KAJIAN TEORITIS
4
BAB III
IDENTITAS BUKU
Tahun : 2001
ISBN : 979-9242-33-9
5
2.2. Ringkasan Buku
BAB V
Tubuh berbentuk talus, tubuh terdiri dari satu sel yang berbentuk bulat dan
perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif
(seksual).
1. Ganggang ( Algae)
2. Cendawan atau Jamur (Fungi)
3. Lumut Kerak (Lichenes)
6
5.3.1 Ganggang (Algae)
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang dan daun
sejati. Tubuh alga terdapat berbagai zat warna (pigmen), yaitu :
7
Mempunyai pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan
pigmen klorofil,karoten, dan xantofil. Ganggang ini pada umumnya banyak
sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki kemampuan
menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya. Ganggang merah
berkembang biak secara vegetatif dan generatif.
4. Kelas Flagellata
8
Fungi yang hidup di darat dapt menghasilkan spora yang terbentuk di
dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang diluar basidium
disebut eksospora. Kebanyakan jamur dapat berkembang biak aseksual dengan
konidium. Pembiakan aseksual dapat berlangsung dengan berbagai cara, yaitu
isogami, anisogami, oogami, gametangiogami dan somatogami.
9
2. Kelas Eumycetes
Jamur lendir adalah kelompok fungi yang tidak memiliki klorofil, yang
secara filogenik tergolong ke dalam organisme yang sangat sederhana. Jamur
lendir pada fase vegetatif berupa massa protoplasma seperti lendir dan dapat
bergerak. Habitatnya terdapat tempat yang lembab, daun-daun gugur. Siklus
hidup melalui beberapa tahap, yaitu tahap pertama dengan masa lendir yang
disebut fase Plasmodium, tahap kedua terbentuk sporangium menjadi spora,
dan tahap ketiga dengan pertumbuhan spora menjadi Myxoflagellata dan
Myxoamoeba. Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan
10
generatif. Jamur lendir mempunyai dua tipe yaitu tidak bersekat
(Mixomycota) dan bersekat (Acrasiomycota). Siklus hidup Acrasiomycota
merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa
mulriseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi
menuju lokasi yang cacah.
A. Morfologi Thallus
11
5.3.3.2 Klasifikasi Lichenes
BAB VI
SISTEMATIKA, PERKEMBANGBIAKAN DAN PERAN
DIVISI BRYOPHYTA : KELAS HEPATICAE DAN MUSCI
Lumut adalah divisi tumbuhan yang hidup di darat, dan umumnya memiliki
warna hijau dan berukuran kecil. Lumut hidup pada batu, kayu gelondongan,
pepohonan, dan di tanah. Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat
menghasilkan klorofil a dan b, sehingga dapat membuat makanan sendiri. Lumut
termasuk ke dalam kingdom plantae, yang mana kingdom plantae meliputi semua
12
organisme yang multiseluler dan telah berdiferensi, eukariotik, dan dinding selnya
mempunyai selulosa.
13
i. Sistem reproduksi bersifat metagenesis, yaitu reproduksi silih berganti
antara seksual (gametofit) dan aseksual (sporofit).
Tubuh lumut tanduk menyerupai lumut hati yang menyerupai seperti talus,
tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk
dari gametofit. Lumut tanduk banyak ditemukan di tepi-tepi sungai dan danau,
disepanjang selokan, ditepi jalan yang basah dan lembab. Salah satucontoh
dari lumut tanduk adalah Anthoceros laevis.
2. Bangsa Marchantiales
Lumut hati yang termasuk ke dalam bangsa ini memiliki susunan talus
yang agak rumit. Pada sisi bawah talus terdapat selapis selpsel yang
menyerupai daun yang dinamakan sisik-sisik perut atau sisik-sisik ventral,
selain itu pada sisi bawah talus terdapat rizoid-rizoid yangbersifat fototrof
negative dan dinding selnya mempunyai penebalan ke dalam yang bentuknya
seperti sekat-sekat yang tidak sempurna.
3. Bangsa Jungermaniales
14
Lumut yang termasuk ke dalam bangsa ini adalah lumut hati yang kecil,
hidup diatas tanah atau batang-batang pohon, di daerah tropika juga sebagai
epifit pada daun pohon-pepohonan dalam hutan. Bangsa ini meliputi kurang
lebih 900 jenis dan merupakan 90%dari semua hepaticeae.
Lumut daun dan lumut sejati merupakan lumut yang sering kita jumpai
karena tempat hidupnya yang lebih terbuka dibanding lumut lain, bentuknya pun
lebih menarik.lumut dauin ini mempunyai rusuk pada bagian tengahnya dan rusuk
tersebut tersusu pada batang dengan mengikuti garis spiral, panjangnya dapat
bervariasi dari suatu bagian dari satu inci dan mencapai satu kaki. Pada rusuk
tengah ini mengandung sel yang memanjang, fungsinya untuk mengangkut air dan
zat-zat hara.
Lumut daun dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul yang periodik
mengalami masa kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerakpun dapat
tumbuh. Selanjutnya lumut ini dapat dijunpai di atas rumput-rumput, diatas batuan
cadas, pada batang pohon dan cabang-cabang pohon, di rawa-rawa, tetapi jarang
di dalam air. Contoh nlumut ini adalah Polytricum juniperinum, Furaria,
Pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut. Lumut hati
(Musci) dibedakan dalam tiga bangsa, yaitu:
1. Bangsa Andreales
Bangsa ini hanya memuat satu suku, yaitu suku Andreacea, dengan satu
marga Andrea. Protonema berbentuk pita yang bercabang. Kapsul spora mula-
mula disleubungioleh kaliptra yang bentuknya seperti kopyah bayi. Jika sudah
masak pecah dengan 4 katup-katup.
2. Bangsa Sphagnales
Bangsa ini hanya terdiri atas satu suku Sphagnaceae dan satu marga
Sphagnum. Protonema tidak berbentuk benang, melainkan merupakan suatu
15
badan berbentuk daun kecil, tepinya bertoreh-toreh dan hanya terdiri atas
selapis sel saja.
3. Bangsa Bryales
Sebagian besar lumut masuk ke dalam bangsa ini. Pada bangsa ini kapsul
sporanya telah mencapai diferensiasi yang paling mendalam. Sporogoniumnya
mempunyai suatu tangkai yang elastis, yang dinamakan seta.
a. Reproduksi Vegetatif
Perkembangbiakan lumut secar avegetatif dapat dilakukan dengan banyak
cara, antara lain :
1) Membentuk tunas pada pangkal batang dan selanjutnya tunas terlepas dan
berkembang menjadi individu baru.
2) Membentuk stolon
3) Batang lumut yang bercabang-cabang mati, lalu cabnagnya tumbuh dan
berkembang menjadi individu baru.
4) Protonema primer membentuk individu baru.
5) Protonrma putus-putus menjadi banyak protonema
6) Membentuk kuncup
b. Reproduksi Generatif
16
disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid
yang dibentuk melalui pembelahan meiosis. Sporogonium masak akan
melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut
protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan
menumbuhkan gametofit baru. Reproduksi generatif dilakukan dengan dua
cara yaitu :
1) Membentuk spora haploid (n)
2) Membentuk pundi kuncup (gemma cup)
17
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
18
setiap kelas dipaparkan pembagian kelas dalam beberapa ordo dan disertai
dengan penjelasan dan gambar dari masing- masing kelas.
f. Pada bagian 5.3.3 menjelaskan bahwa alga dan jamur bersimbiosis
membentuk lichenes baru jika bertemu jenis yang tepat. Algae yang ikut
menyusun tubuh lichenes gonodium, dapat bersel tunggal maupun berupa
koloni.
g. Pada bagian 5.3.3.1 menjelaskan morfologi luar yang mangatakan bahwa
tubuh lichenes dinamakan Thallus yang secara vegetatif mempunyai
kemiripan dengan alga dan jamur.
h. Kemudian menjelaskan pembagian lichenes berdasarkan bentuknya yaitu :
Crustose, Foliose, Fruticose, Squamulose. Disertai pula dengan gambar
dan nama spesies dari masing-masing bagian.
i. Pada bagiab 5.3.3.2 menjelaskan bahwa lichenes memiliki klasifikasi yang
bervariasi dan dasar-dasar klasifikasinya secara umum. Ini berdasarkan
cendawan yang menyusunnya ada tiga yaitu : Ascolichenes,
Basidiolichenes, Lichen imperfect.
j. Pada bagian 5.3.3.3 menjelaskan taksonomi lichenes menurut Misra dan
Agrawal yang dimulai dari kelas hingga famili. Hal ini terlihat pada salah
satu contoh yang penulis buat : Klas Ascolichens, ordo Lecanorales,
family Lichinaceae.
k. Pada bagian 5.3.3.4 menjelaskan perkembangbiakan lichenes melalui tiga
cara yaitu secara vegetatif ( fragmentasi, soredia, isidia), aseksual dan
seksual.
l. Pada bagian 5.3.3.5 memaparkan macam- macam kegunaan dan bahaya.
Kegunaanya yaitu : sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan sebagai
antibiotik.
m. Pada bagian 6.1 menjelaskan bahwa lumut mempunyai sel-sel plastid yang
dapat menghasilkan klorofil, A dan B, sehingga dapat membuat makanan
sendiri dan bersifat autotrof.
n. Pada bagian 6.2 Ciri-ciri tumbuhan dipaparkan dengan jelas.
19
o. Antara judul dengan isi yang dibahas sudah relevan, yaitu membahas
mengenai Botani Cryptogamae.
p. Cover buku menarik.
q. Identitas buku cukup lengkap, mulai dari judul buku, nama penulis,
penerbit, tahun terbit, kota terbit, e-mail terkait, dan ISSBN.
r. Kata pengantar buku sudah meliputi 3 komponen utama yaitu, ucapan puji
syukur, ucapan terima kasih dan harapan penulis.
s. Penjelasan di dalam buku dilengakapi dengan foot note.
t. Pembahasan isi di dalam buku secara umu dijelaskan secara lengkap.
20
g. Gambar yang disajikan tidak memakai nomor dan nama, sama srperti
pada pada gambar halaman 81.
h. Pada halaman 88, 90, 92, gambar yang disajikan tidak memakai nomor
dan nama tumbuhan ini.
i. Pada halaman 89,95,96, 97, gambar tidak disertai dengan nomor.
j. Pada bagian kelas Charophyceae (ganggang karang) tidak dijelaskan
berdasarkan apa sehingga kelas ini merupakan golongan yang ter
asingkan.
k. Pada pembagian 5.3.2.1 anak divisi fungi dibedakan menjadi dua kelas
sedangkan yang di paparkan itu sebanyak tiga kelas, yaitu Phycomycetes,
Eumycetes dan Myxomycetes. Artinya disini tidak sinkronnya antara
judul dengan pembahasan.
l. Pada bagian 5.3.3 pernyataan paragraf 2 kalimat 3 tidak relevan dengan
pernyataan paragraf ketiga kalimat kedua.
m. Tidak relevannya antara judul "Kegunaan Lichenes dalam kehidupan
yang terletak pada bagian 5.3.3.5 dengan yang ada di daftar isi. Di daftar
isi kegunaan ini terletak pada bagian 5.3.3.4
n. Sementara di pembahasan bagian 5.3.3.4 menjelaskan perkembangbiakan
lichenes, dan di daftar isi tidak ada bagian perkembangbiakan lichenes.
o. Dalam sistematika klasifikasinya, tidak dijelaskan hingga Famili, Genus
dan Spesies.
p. Pada bagian 6.1 menjelaskan bahwa lumut berada diantara ganggang
hijau dan tumbuhan berpembuluh.
q. Pada bagian 6.2 dalam menuliskan poin-poinnya tidak mengguanakan
penomoran ataupu huruf, (menggunakan tanda )
21
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
22
Lumut adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup di darat, yang umumnya
berwarna hijau dan beukuan kecil. Lumut merupakan kelompok tumbuhan ini
penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang
lebih 350 juta tahun yang lalu. Ciri-ciri tumbuhan lumut Bryophyta :
4. 2. Saran
Dalam buku pasti ada kekurangan dan kelebihan sehingga dibutuhkannya
adanya penilaian, untuk adanya perbaikan dalam pembuatan buku
selanjutnya. Kami berterima kasih kepada penulis karena telah mengizinkan
bukunya untuk di krtik. Kami sebagai pengkritik berharap ada perbaikan
dipenulisan buku berikutnya. Dalam menulis sebuah buku banyak yang harus
diperhatikan, agar buku ditulis jauh dari kata kekurangan. Yang diperhatikan
meliputi pembahasan buku, penulisan isi buku, referensi yang digunakan, dan
banyak hal lainnya yang harus diperhatikan.
23
DAFTAR PUSTAKA
24