0 valutazioniIl 0% ha trovato utile questo documento (0 voti)
31 visualizzazioni1 pagina
Ulu the green frog enjoyed watching the rain but made fun of the abilities of others like the ant with short legs, the fish that couldn't feel the rain, and challenging the bird that he couldn't fly. The bird wisely explained to Ulu that each creature was uniquely created by God with different strengths. Ulu realized mocking the others was wrong and apologized. He started appreciating his friends' differences and they accepted him back.
Ulu the green frog enjoyed watching the rain but made fun of the abilities of others like the ant with short legs, the fish that couldn't feel the rain, and challenging the bird that he couldn't fly. The bird wisely explained to Ulu that each creature was uniquely created by God with different strengths. Ulu realized mocking the others was wrong and apologized. He started appreciating his friends' differences and they accepted him back.
Ulu the green frog enjoyed watching the rain but made fun of the abilities of others like the ant with short legs, the fish that couldn't feel the rain, and challenging the bird that he couldn't fly. The bird wisely explained to Ulu that each creature was uniquely created by God with different strengths. Ulu realized mocking the others was wrong and apologized. He started appreciating his friends' differences and they accepted him back.
Di pinggir kolam ada seekor katak hijau bernama Ulu. Hari
itu langit sangat gelap dan akan turun hujan. Ulu senang akan turun hujan. Tiba-tiba turun hujan, Ulu sangat senang. Ulu melihat semut kecil sedang berteduh. Ulu mengatakan pada semut dan semut menjawab dengan sejujurnya. Ulu mengejek semut, bahwa kakinya semut pendek sambil tertawa. Semut menatap Ulu dengan kesal.
Ulu kembali berseru pada ikan. Ikan mendongakkan kepala
ke atas dan bicara kepada Ulu, bahwa ikan tidak bisa merasakan hujan. Ulu mengejek ikan, “ sedih sekali hidupmu ikan ” kata- kata Ulu sangat menusuk hati ikan. Ikan menatap tubuhnya dan tubuh Ulu, ikan bersedih dan berenang ke sisi kolam.
Lalu Ulu menghampiri burung yang sedang bertengger,Ulu
mengejek burung seperti dia mengejek semut dan ikan. Setelah berkata, Ulu tertawa dengan kencangnya. Burung menatap ke arah Ulu dan berkata,”apakah kau bisa naik kemari !” Ulu kebingungan apa yang dimaksud oleh burung. Ulu cemberut dan menatap ke arah dua kakinya, kemudian Ulu menyesal mempunyai kaki yang pendek dan tidak bisa terbang.
Burung menasehati Ulu bahwa, sang pencipta membuat kita
dengan keunikan dan kelebihan yang berbeda. Burung kembali berkata, seharusnya Ulu tidak menghina semut dan ikan. Ulu menyadari bahwa tindakkanya salah. Ulu meminta maaf kepada burung serta semut dan ikan. Ulu mulai menghargai teman- temannya dan mereka pun menyukainya kembali.
Nama Anggota : 1.Ayu Riski H (06)
2.Ninik Sholekhah (24) 3.Nuri Alfiani (27) 4.Rahma Fajar Yati (29) Kelas : VII F
Fables for Children A great collection of fantastic fables and fairy tales. (Vol.8): Unique, fun and relaxing bedtime stories, able to transmit many values and make you passionate about reading