Sei sulla pagina 1di 13

MANAJEMEN PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL

DI KABUPATEN MADIUN DAN UPAYA PENINGKATANNYA

Choirum Rindah Istiqaroh 1) Yowandasa Angga 2)


1)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun
2)
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

Abstract
Nowdays, traditional market is marginalized by existency of modern market,
whereas traditional market also give contribution to society and entering labour in
informal sector. This research aims are studying management of traditional
market in Madiun Municipality and looking for some efforts can be used to
increase markets management. This research use 4 samples of markets, namely
Gondosuli Kare Market, Nggosong Gemarang Market, Templek Balerejo Market
and Kenongorejo Pilangkenceng Market. Technique of data collecting use
observation and interview. Responden was determined with sampling purposive.
Result of research show that condition of management of traditional market in
Madiun municipality need many improvement, thats are organizational aspect
and human resource development (it’s needed job description and job
spesification for each function and officer professionalism), operational aspect
and marketing (needed SOP of market management, settlement of kiosk, up
grading of sold goods quality, product size and weight standardization),
development and maintenance of market physical (market building, mushola,
toilet, clean water and electrics / lighting availibility, garbage can), and monetary
aspect (needed increasing ability of monetary official, good governance
especially in administration and financial reporting, usage of accountancy
method, to decrease leakage of return/cash inflows of market, and then, needed
financing alternative to bussines development for many merchant in traditional
market, and improvement of market organization and infrastructure. Hope thats
Efforts will be can increase traditional market interesting in the future.

Keyword : Management, Traditional Market

PENDAHULUAN keterbukaan atau demokrasi,


Sejak terjadinya krisis ekonomi pemerataan dan yang berkeadilan.
pada tahun 1997 membuktikan bahwa Semua ini merupakan ciri-ciri ekonomi
Sistem Ekonomi Konglomerasi sudah rakyat yang harus dilakukan
tidak relevan lagi untuk dipertahankan. (Prawirokusumo,2001).
Pada era reformasi paradigma Pasar tradisional merupakan
pembangunan perlu dirubah, salah satu wujud ekonomi rakyat.
pembangunan perlu ditujukan untuk Pasar tradisional saat ini masih
kepentingan rakyat, bukan untuk menjadi salah satu pusat kegiatan
kepentingan segelintir atau kelompok. ekonomi penting bagi sebagian
Pembangunan harus dikembangkan masyarakat Indonesia. Berbagai
dengan berbasiskan ekonomi kendala dan perubahan yang terjadi
domestik pada daerah tingkat dua saat ini telah meminggirkan pasar
(Kabupaten/Kotamadya). Di samping tradisional yang telah lama memiliki
itu, tingkat kemandirian harus tinggi, fungsi redistribusi produk-produk yang
adanya kepercayaan diri dan dihasilkan masyarakat. Munculnya
kesetaraan, meluasnya kesempatan pasar-pasar modern mengancam
berusaha dan pendapatan, parsitipatif, keberadaan pasar-pasar tradisional,
adanya persaingan sehat, sebagaimana dikemukakan oleh A.C.

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 1


Nielson (2005) dalam Sinaga (2008), penghapusan bisnis perdagangan
jumlah pasar tradisional di Indonesia eceran skala besar {mall,
mencapai 13.450 unit dengan jumlah supermarket, department store, pusat
pedagang mencapai 12.625.000 pertokoan/perbelanjaan) dan
orang, hal ini berarti setiap pasar perdagangan besar (distributor/
tradisional rata-rata menampung 939 wholesaler, perdagangan ekspor dan
pedagang. Dengan masuknya impor) dari negative list bagi
Hypermarket (pasar modern), penanaman modal asing (Priyono
pertumbuhan pasar modern mencapai et.al, 2003). Dihapusnya bisnis
13,4% dan pasar tradisional menurun perdagangan eceran skala besar dan
8,1%. perdagangan besar dari negative list
Berdasarkan Keputusan Menteri bagi penanaman modal asing
Perindustrian dan Perdagangan RI membuat pertumbuhan pasar modern
No. 420/MPP/Kep/10/1997 tentang meningkat pesat dan mulai
pedoman dan pembinaan pasar dan memberikan dampak negatif pada
pertokoan, pasar diklasifikasikan keberadaan pasar tradisional
berdasarkan kelas mutu pelayanan (Suryadarma, 2007).
menjadi 2 (dua), yaitu : Tergesernya pasar tradisional
1. Pasar tradisional disebabkan pula oleh berbagai kondisi
Pasar tradisional adalah pasar yang dimiliki oleh pasar tradisional
yang dibangun dan dikelola oleh pada umumnya. Menurut Mahendra
Pemerintah, Swasta, Koperasi, (2008), berdasarkan fasilitas dan
atau Swadaya Masyarakat dengan utilitas, pasar tradisional dinilai tidak
tempat usaha berupa toko, kios, los memadai dan kurang terpelihara,
dan tenda, yang dimiliki atau selain itu tidak tersedianya listrik dan
dikelola oleh pedagang kecil dan air yang cukup, tidak tersedianya
menengah, dan koperasi, dengan Tempat Pembuangan Sampah (TPS),
usaha skala kecil dan modal kecil, kegiatan bongkar muat dengan tenaga
dan dengan proses jual beli melalui manusia, jalan pasar kotor karena
tawar-menawar. terbuat dari paving block, tempat
2. Pasar Modern parkir tidak terawat, warung dan
Pasar modern adalah pasar yang restoran tidak terlokalisasi, fasilitas
dibangun oleh Pemerintah, Swasta, MCK kurang bersih, dan cold storage
atau Koperasi yang dalam belum tersedia.
bentuknya berupa mall, Sebab lain tergesernya pasar
supermarket, Departement Store tradisional adalah meningkatnya taraf
dan shoping centre dimana hidup dan berubahnya gaya hidup
pengelolanya dilaksanakan secara masyarakat. Ketika tingkat taraf hidup
modern, dan mengutamakan masyarakat meningkat, di samping
pelayanan dan kenyamanan membutuhkan ketersediaan berbagai
berbelanja dengan manajemen macam barang yang lengkap dari
berada disatu tangan, bermodal kebutuhan primer hingga kebutuhan
relatif kuat, dan dilengkapi label tersier, fasilitas pendukung seperti
harga yang pasti. kenyamanan, kebebasan, ataupun
Permasalahan yang dialami pasar jaminan harga murah dan kualitas
tradisional mulai dirasakan ketika baik juga menjadi bahan
pemerintah mengeluarkan Keppres pertimbangan masyarakat (Tambunan
96/2000 (yang kemudian diperbaharui et.al., 2004). Suryana et.al. (2008)
dengan Keppres 118/2000) tentang menyebutkan bahwa berubahnya
"Bidang Usaha yang Tertutup dan gaya hidup masyarakat atau
Bidang Usaha yang Terbuka dengan konsumen sebagai akibat dari
Persyaratan Tertentu bagi meningkatnya taraf hidup
Penanaman Modal", yang intinya

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 2


menyebabkan pertumbuhan pasar pengelolaan pasar tradisional ke
modern sangat pesat. depan di wilayah Kabupaten Madiun.
Berbagai kekurangan yang Metode Penelitian
dimiliki pasar tradisional sebagaimana Pendekatan penelitian yang
diulas di atas, semakin meminggirkan digunakan dalam penelitian ini adalah
pasar tradisional. Padahal pasar pendekatan kualitatif, dengan desain
tradisional juga memberikan kontribusi penelitian yang bersifat deskriptif
bagi ekonomi rakyat dan penyerapan analitik, yaitu penelitian yang
tenaga kerja di sektor informal. berusaha menggambarkan secara
Berdasarkan data dari Komisi sistematis, faktual dan akurat
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), mengenai kondisi pengelolaan pasar
pada tahun 2007 sebesar 18,9 juta tradisional di Kabupaten Madiun dan
orang bekerja pada sektor industri ritel sekaligus merumuskan upaya-upaya
dan diantaranya berada pada sektor peningkatan manajemen
pasar tradisional yang terdiri dari pengelolaannya.
13.000 pasar tradisional dan Untuk mengetahui gambaran
menampung lebih dari 12,5 juta pengelolaan pasar tradisional di
pedagang kecil. Jumlah penyerapan Kabupaten Madiun, digunakan
tenaga kerja pada sektor ritel parameter 4 aspek pengelolaan
merupakan sektor terbesar kedua Pasar tradisional (Suhendro, 2010)
dalam hal penyerapan tenaga kerja yang mencakup:
setelah sektor pertanian yang 1. Organisasi & sumber daya manusia
mencapai 41,8 juta orang. Kondisi ini 2. Alat produksi & pemasaran
membuat industri ritel berada pada 3. Pembangunan & perawatan, dan
posisi strategis dalam perkembangan 4. Keuangan.
ekonomi Indonesia, dan perlu adanya Adapun pasar yang akan
perhatian khusus dari pemerintah digunakan sebagai sampel adalah
dalam pengelolaan sektor ini. Pada yang mewakili 4 titik wilayah, dan
kondisi demikian, diperlukan setelah diambil secara random, terpilih
pemikiran ulang akan keberadaan 4 pasar, yakni Pasar Gondosuli Kare,
pasar tradisional, diperlukan pemikiran Pasar Nggosong Durenan Gemarang,
untuk meningkatkan kinerja dan Pasar Templek Balerejo dan Pasar
tampilan pasar tradisional. Perbaikan Kenongorejo Pilangkenceng. Data
manajemen pasar tradisional penelitian dikumpulkan dari hasil
diharapkan dapat meningkatkan daya observasi di lapangan dan interview
saing, efisiensi pembiayaan dan dengan pihak-pihak terkait seperti
pengelolaan lingkungan. dengan para pedagang dan Petugas
Penelitian akan dikembangkan atas Dinas Pasar. Responden ditentukan
dasar research question sebagai dengan purposive sampling, dimana
berikut : (1) Bagaimana pengelolaan peneliti memilih informan yang
pasar tradisional di Kabupaten dianggap mengetahui sumber
Madiun, dan (2) Bagaimana upaya- masalahnya secara mendalam dan
upaya yang bisa dilakukan untuk terpercaya untuk memberikan data
meningkatkan manajemen dan informasi yang mantap.
pengelolaan pasar tradisional? Analisa data akan dilakukan
Dengan demikian, tujuan dari sepanjang penelitian dan dilakukan
penelitian ini adalah melakukan kajian terus-menerus dari awal sampai akhir
terhadap pengelolaan pasar penelitian, namun analisis lebih
tradisional di Kabupaten Madiun serta banyak pada tahap-tahap akhir
upaya-upaya yang bisa dilakukan penelitian. Untuk membuat formulasi
untuk meningkatkan manajemen tentang upaya-upaya peningkatan
pengelolaannya, dengan harapan bisa manajemen pengelolaan pasar
merekomendasikan manajemen tradisional, didasarkan pada

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 3


kebutuhan pasar setelah Struktur organisasi di pasar-pasar
dikomparasikan dengan kondisi ideal tradisional di Kabupaten Madiun juga
dari 4 parameter yang ada. Adapun tidak diikuti deskripsi pekerjaan yang
prosedur analisis data yang dilakukan jelas. Dalam prakteknya, pelaksanaan
adalah sebagai berikut: tugas belum sepenuhnya sesuai
1. Melakukan analisis terhadap dengan tugas pokok dan fungsi
pengelolaan pasar yang telah masing-masing. Pengelola pasar
dilakukan. belum berfungsi dan bertugas secara
2. Mengkaji permasalahan- efektif, karena pengelola pasar baik
permasalahan dan kebutuhan Dinas Pasar maupun Pemerintah
yang belum terpenuhi pada Desa yang menangani manajemen
masing-masing pasar. pasar belum memahami tugas dan
3. Merumuskan upaya-upaya fungsinya sebagai pengelola.
peningkatan tata kelola pasar Ketentuan kualifikasi personil
tradisional ke depan. yang mengisi masing-masing jabatan
(spesifikasi pekerjaan) juga belum
HASIL DAN PEMBAHASAN dimiliki, sehingga pengisian jabatan
I. Kondisi Pengelolaan Pasar kurang memperhatikan tuntutan
Tradisional Di Kabupaten kualifikasi yang dibutuhkan.
Madiun Sebagaimana yang terjadi di Pasar
Kondisi pengelolaan pasar Templek Balerejo, di mana
tradisional di Kabupaten Madiun, akan pengelolaan pasar diserahkan kepada
digunakan parameter 4 aspek ahli waris pemilik tanah dikarenakan
pengelolaan Pasar tradisional dari tanah Pasar Templek adalah milik
Suhendro (2010) yang mencakup: perseorangan. Dan tidak ada upaya
- Organisasi & sumber daya dari Pemerintah setempat untuk
manusia memindahkan pasar ke lokasi lain
- Alat produksi & pemasaran yang menjadi milik/aset desa.
- Pembangunan & perawatan, dan Selanjutnya, ciri manajemen
- Keuangan. yang baik adalah apabila setiap
Untuk itu gambaran pengelolaan per fungsi/jabatan di dalam struktur
aspek akan dijelaskan sebagaimana organisasi memiliki tugas dan
berikut. tanggung jawab yang jelas, kinerjanya
dapat diukur dengan parameter yang
A. Organisasi & Sumber Daya tertuang di dalam SOP (Standard
Manusia Operating Procedure). Dan pada
Dari aspek organisasi, keempat pasar yang diteliti, belum
permasalahan yang dialami oleh dimiliki SOP yang jelas yang bisa
pasar tradisional di Kabupaten Madiun menjadi standar kinerja, baik SOP
dapat ditinjau dari 3 aspek utama, Manajemen Keuangan, SOP
yaitu aspek kelembagaan, manajemen Keamanan & Ketertiban, SOP
dan Personalia. Dari aspek Kebersihan dan Sampah, maupun
kelembagaan, struktur organisasi SOP Pemeliharaan Sarana Fisik.
yang ada di keempat pasar masih
sangat sederhana, dengan susunan B. Alat Produksi (Operasional) &
organisasi pengelola pasar terdiri dari Pemasaran
Kepala Pasar, Kepala Urusan Dalam menjalankan kegiatan
Pemeliharaan dan Ketertiban, serta operasional, pasar modern sudah
Kepala Urusan Administrasi dan memiliki Standard Operation
Keuangan. Dengan adanya 3 (tiga) Procedure (SOP) yang jelas. Namun
jabatan saja dalam struktur organisasi tidak demikian halnya dengan pasar-
Pasar Desa tersebut, menunjukkan pasar tradisional, khususnya di Pasar
kurang adanya spesialisasi keahlian. Kare, Pasar Nggosong Gemarang,

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 4


Pasar Balerejo dan Pasar Pasar (kualitas 3), yang akan dipasarkan
Kenongorejo Pilangkenceng. dengan harga jual yang berbeda-beda
Sehingga kegiatan yang berjalan tidak sesuai tingkat kualitasnya. Jadi
memiliki acuan/ standar yang jelas. penyortiran bukan untuk membuang
Hal ini berdampak pada mutu kegiatan barang dagangan dengan kualitas
operasional yang terkesan semrawut kurang baik, tapi sebatas untuk
(tidak rapi), dan membuat kondisi mengklasifikasikan harga pada
pasar tidak nyaman. berbagai kualitas barang. Sehingga
Penataan los/Kios/Lapak yang ketika barang kualitas terbaik sudah
ada di pasar nampak kurang teratur. laku, dan tinggal tersisa barang
Penataan los/kios/lapak di pasar dengan kualitas sedang dan rendah,
Gondosuli Kare relatif lebih teratur, maka image menjual barang kurang
sedangkan penataan los/Kios/Lapak bermutu di pasar tradisional tetap saja
di tiga pasar (Pasar Nggosong muncul.
Gemarang, Pasar Balerejo dan Pasar Pengawasan terhadap barang
Pasar Kenongorejo Pilangkenceng) yang dijual sangat penting dilakukan
kurang teratur dengan sistem zoning agar image bahwa produk yang dijual
yang belum rapi. Ketidakteraturan di pasar tradisional kualitas rendahan
pasar juga disebabkan oleh tidak bisa dikikis. Karena sifatnya terbuka,
adanya kemampuan dan ketegasan maka sangat sulit dilakukan
pengelola/manajemen pasar dalam pengawasan terhadap barang yang
mengatur kios dan lapak secara baik dijual di pasar tradisional. Begitu pula
dan rapi. Pengelola cenderung dengan standardisasi ukuran dan
bersikap masa bodoh dan tidak bisa timbangan (penteraan, perlu dilakukan
bertindak tegas dalam menertibkan agar kepercayaan konsumen tetap
serta mengenakan sanksi terhadap terjaga. Standardisasi ukuran dan
para pelanggar yang menggunakan timbangan (penteraan) seringkali tidak
ruangan yang bukan peruntukannya. dilakukan dengan benar oleh
Selain itu, citra produk yang pedagang. Pengelola pasar perlu
dijual di pasar tradisional cenderung melakukan koordinasi dengan pihak
dipersepsikan kurang bermutu jika yang berkompeten untuk
dibandingkan produk yang dijual di melaksanakan pengawasan secara
pasar modern. Karena itu rutin demi melindungi kepentingan
Pengawasan terhadap barang yang konsumen.
dijual di pasar-pasar tradisional di Dari sisi ketertiban dan
Kabupaten Madiun perlu ada keamanan, berbelanja di pasar
pengawasan lebih dan perlu ada tradisional dipersepsikan kurang
standardisasi ukuran dan timbangan, nyaman dan kurang aman. Kondisi di
untuk memberi kepercayaan kepada keempat pasar terkait keberadaan
konsumen di pasar tradisional. Di pedagang kaki lima, nampak kurang
pasar-pasar tradisional di Kabupaten tertib. Apalagi pada saat hari pasaran.
Madiun sebenarnya juga dilakukan Di pasar Kenongorejo dan Gosong
penteraan terhadap alat ukur di pasar Baru Durenan seringkali pedagang
khususnya timbangan, namun dengan kaki lima menjual barang dagangan di
waktu yang tidak terencana dengan luar pasar hingga di pinggir jalan. Dan
baik. Dan di pasar-pasar tradisional hingga saat ini, belum ada solusi yang
juga dilakukan penanganan memadai untuk mereka. Cenderung
/penyortiran barang dagangan oleh dibiarkan saja, sehingga mereka
masing-masing individu pedagang, menempati pinggiran jalan untuk
tetapi penyortiran tersebut sebatas menjual. Akibatnya, terjadi kemacetan
memilah barang dagangan menjadi lalu lintas angkutan barang dan
kualitas baik (kualitas1), sedang mengganggu kenyamanan pembeli.
(kualitas2) dan kurang baik/jelek

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 5


Ketidakamanan juga masih sarana fisik juga perlu secara rutin
dirasakan oleh pembeli, seperti dilakukan. Manajemen pasar harus
kehilangan barang dan pencopetan memperhatikan kondisi fisik bangunan
yang masih terjadi di pasar tradisional, dan sarana fisik lainnya. Bagian
khususnya pada hari-hari pasaran. Di Pemeliharaan harus segera
pasar Kenongorejo Balerejo maupun melakukan tindakan jika ditemukan
Gosong Baru Durenan Gemarang kerusakan-kerusakan kecil, dan
tidak memiliki tenaga Satpam, segera melakukan pemeliharaan atau
sehingga tidak ada jaminan keamanan perbaikan dengan tidak menunggu
dan ketertiban di pasar tersebut. hingga kondisi kerusakan menjadi
Ketidaktertiban itu selain lebih parah sehingga mengganggu
memunculkan ketidaknyamanan, juga aktivitas pasar. Umur ekonomis
tak jarang memunculkan konflik bangunan pasar dapat menjadi
bahkan gangguan keamanan di pasar. pendek, apabila tidak dilakukan
pemeliharaan yang tepat dan berkala.
C. Pembangunan & Perawatan Dari pengamatan kondisi di
Sarana Prasarana Fisik Pasar lapangan nampak sekali kurangnya
Sarana dan prasarana fisik perhatian Pemerintah daerah
pasar tradisional masih menjadi terhadap pentingnya pemeliharaan
masalah utama yang harus sarana fisik pasar. Pemeliharaan
diselesaikan. Ketersediaan fasilitas sarana fisik pasar tradisional di daerah
umum (Fasum) di keempat pasar selama ini masih terabaikan. Gedung
desa menunjukkan kurang memadai. pasar yang telah dibangun, tidak
Tempat parkir yang sempit (bahkan di diikuti dengan ketersediaan dana
pasar Templek Balerejo dan pasar untuk biaya pemeliharaan sarana fisik
Gosong Durenan tidak memiliki pasar yang memadai. Seringkali
tempat parkir), mushola, toilet (MCK) terjadi, laporan bagian pemeliharaan
yang kotor dan kadang tidak berfungsi tidak ada tindak lanjut dikarenakan
dengan baik, kurangnya ketersediaan ketiadaan biaya, sehingga kerusakan
air bersih, tidak tersedia tempat menjadi semakin parah dari waktu ke
sampah, serta tempat pembuangan waktu, dan umur ekonomis bangunan
sampah sementara yang menggunung pasar menjadi lebih pendek. Apalagi
dan menimbulkan bau menyengat. jika menilik kondisi di keempat pasar,
Tempat sampah ada di pasar khususnya untuk bangunan kios dan
Kenongorejo tetapi tidak tersedia di los yang semi permanen, kondisinya
pasar Kare, Balerejo dan Durenan. jauh dari kesan layak. Tidak adanya
Sedangkan Tempat Pembuangan regulasi yang mengatur standar
Sampah (TPS) hanya tersedia di bangunan kios dan los, menjadikan
Pasar Durenan adapun Tempat pemandangan keempat pasar desa
Pembuangan Akhir tersedia di tersebut terkesan kumuh.
keempat Pasar. Gerobak sampah Pemeliharaan bangunan di ketiga
tidak dimiliki di Pasar Balerejo. Dari pasar belum dapat dilakukan oleh
kondisi itu nampak, bahwa pencitraan pengelola, dikarenakan minimnya
pasar yang bersih belum menjadi dana. Di Pasar Kenongorejo, untuk
komitmen bersama. Karena itulah memenuhi kebutuhan listrik,
perlu dibangun komitmen bersama pedagang harus menyalur listrik
untuk menjadikan pasar bersih dari sendiri dari rumah penduduk karena
sampah. Dan kondisi-kondisi tersebut pasar belum memiliki sambungan
jelas menimbulkan ketidaknyamanan listrik sendiri. Bahkan, di pasar
dalam berbelanja, maupun bagi para Gosong Baru tidak ada penerangan
pedagang sendiri. sama sekali. Hal ini menjadikan
Selain pembangunan fasilitas pasar adanya rawan pencurian dan
yang kurang, idealnya, pemeliharaan ketidaknyamanan. Namun mengingat

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 6


untuk kepentingan mereka sendiri II. UPAYA-UPAYA PENINGKATAN
juga, maka telah timbul kesadaran PENGELOLAAN
dari para pedagang untuk memelihara Berdasarkan berbagai kondisi
kios mereka masing-masing, namun pengelolaan pasar tradisional di
untuk fasilitas umum seperti sampah Kabupaten Madiun dengan berbagai
dan MCK masih kurang dukungan dari permasalahannya sebagaimana telah
para pedagang dan menyerahkan diuraikan di atas, maka selanjutnya
sepenuhnya pada pengelola pasar. perlu dilakukan upaya-upaya
peningkatan pengelolaannya. Upaya-
D. Keuangan. upaya yang bisa dilakukan untuk
Di keempat pasar, masalah meningkatkan pengelolaan pasar-
keuangan belum dikelola dengan baik pasar tradisional di Kabupaten Madiun
dan pelaporan keuangan belum adalah sebagai berikut:
menggunakan kaidah akuntansi,
sehingga sangat memungkinkan A. Organisasi & Sumber Daya
adanya kebocoran-kebocoran Manusia
penerimaan pasar. Saat ini, Dari aspek organisasi, perlu
sumbangan untuk PADes masih penataan organisasi lebih baik lagi.
sangat kecil. Pemasukan di keempat Ciri manajemen yang baik adalah
pasar lebih banyak berasal dari apabila setiap fungsi/jabatan di dalam
pengumpulan retribusi pasar dari struktur organisasi memiliki tugas dan
pedagang/penyewa, baik untuk biaya tanggung jawab yang jelas. Ketentuan
sewa maupun kebersihan. Di pasar kualifikasi personil yang mengisi
Kenongorejo dan pasar Gondosuli masing-masing jabatan (spesifikasi
Kare ada retribusi parkir, sedangkan pekerjaan) harus dimiliki, sehingga
di pasar Templek Balerejo dan di pengisian jabatan benar-benar
Pasar Gosong Baru Gemarang tidak memperhatikan tuntutan kualifikasi
ada retribusi parkir karena memang yang dibutuhkan. Untuk itu, jika
tidak memiliki tempat parkir. memang Pemerintah dan para
Manajemen keuangan yang pemangku kepentingan memiliki
akuntabel dan transparan menjadi komitmen kuat untuk
indikasi sehatnya organisasi pasar. mengembangkan pasar tradisional,
Fakta di lapangan menunjukkan masih maka reformasi pengelola pasar perlu
banyaknya pengelola dan manajemen dilakukan (dengan memperhatikan
pasar yang kurang akuntabel dan periodisasi jabatan dan kinerja) agar
transparan dalam hal laporan terpilih orang-orang yang memang
keuangannya. Mereka menyatakan layak dan kompeten dalam mengelola
saldo nol walaupun dalam kondisi pasar. Proses rekruitmen pengelola
nyata di lapangan menunjukan bahwa juga perlu dilakukan secara obyektif
mereka sangat potensial untuk dan transparan dengan
mendapatkan keuntungan. memperhatikan kualifikasinya.
Dari sisi permodalan, secara Selain itu, Visi, misi dan
individu, para penjual /pedagang di kebijakan pengembangan pasar
pasar tradisional masih minim sebaiknya disusun dan dikembangkan
permodalan. Sehingga mereka sulit oleh Dinas Pasar di kantor Pemda
mengembangkan usahanya. Secara setempat. Kantor Dinas Pasar harus
kelembagaan, juga masih diperlukan memiliki visi dan misi yang jelas akan
dana yang besar untuk membenahi ke mana pasar tradisional
organisasi pasar tradisional termasuk dikembangkan. Visi, misi dan
sarana prasarananya agar menarik di kebijakan yang telah disusun harus
mata konsumen/ masyarakat. disosialisasikan kepada publik,
sehingga publik mengetahui dan bisa
memberikan masukan atau tanggapan

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 7


tentang ke mana seharusnya arah dengan sistem zoning yang
pasar tradisonal selayaknya rapi/teratur, sehingga memudahkan
dikembangkan dan apa yang akan akses pembeli untuk mencari penjual
menjadi daya tarik pasar tradisional dari produk yang dibutuhkan.
sehingga tetap layak untuk dikunjungi. Pengelola/manajemen pasar juga
Visi, misi dan kebijakan tersebut harus harus bersikap tegas dalam mengatur
menjadi pegangan utama bagi kios dan lapak agar nampak baik dan
manajemen pasar dalam melakukan rapi. Pengelola juga harus
kegiatan operasional sehari-hari. menertibkan para pelanggar yang
Namun, sebelum itu, manajemen menggunakan ruangan yang bukan
pasar harus dibentuk dan didukung peruntukannya.
oleh sumber daya manusia yang Upaya peningkatan
berkualitas dan berpengalaman dalam pengelolaan pasar tradisional melalui
hal manajerial serta mempunyai pengawasan terhadap barang yang
komitmen untuk mengembangkan dijual, standardisasi ukuran dan
pasar seperti yang diinginkan timbangan (penteraan) harus
bersama. dilaksanakan secara teratur agar
kepercayaan konsumen pada kualitas
B. Alat Produksi (Operasional) & pelayanan dan produk pasar
Pemasaran tradisional meningkat. Pengawasan
Ciri-ciri manajemen yang baik terhadap barang yang dijual sangat
adalah apabila setiap fungsi/jabatan di penting dilakukan agar image bahwa
dalam struktur organisasi memiliki produk yang dijual di pasar tradisional
tugas dan tanggung jawab yang jelas, kualitas rendahan bisa dikikis.
dan kinerjanya dapat diukur dengan Manajemen pasar harus
parameter yang tertuang di dalam melakukan penanganan terhadap
SOP (Standard Operating Procedure) distribusi barang di pasar. Untuk
manajemen pasar. Agar operasional barang yang masuk ke pasar, terlebih
bisa berjalan dengan lancar, tertib dan dahulu harus dilakukan penyortiran
teratur, maka perlu dirumuskan SOP atau pengolahan awal sebelum
yang jelas dan bisa menjadi standar dijajakan di tempat penjualan:
kinerja dari berbagai kegiatan, baik 1. Untuk komoditi pertanian
SOP Manajemen Keuangan, SOP diakukan penyortiran terhadap
Keamanan & Ketertiban, SOP barang yang sudah busuk.
Kebersihan dan Sampah, SOP Hak 2. Untuk ayam potong disediakan
Pakai maupun SOP Pemeliharaan tempat pengolahan/pemotongan
Sarana Fisik (Permendagri, 2008). dan pembersihan di luar area
Contoh: SOP Kebersihan dan dagangan.
Sampah . 3. Untuk bahan makanan (bakso,
1. Pembersihan tempat dilakukan mie basah, dll) dilakukan
secara terus-menerus, tidak pengetesan (kertas lakmus) untuk
berdasarkan jadwal, tetapi mengetahui kandungan bahan
situasional berdasar keadaan di adiktif.
tempat. 4. Untuk makanan kemasan
2. Terdapat tempat penampungan dilakukan pengawasan terhadap
sampah sementara yang masa kadaluwarsanya (expired
memadai, kemudian secara date).
berkala dipindahkan ke tempat Penyortiran sebagaimana yang telah
penampungan akhir oleh petugas dilakukan harus tetap dilakukan,
yang disewa oleh manajemen dengan memisahkan/ membuang
pasar. barang dengan kualitas kurang
Penataan los/Kios/Lapak yang baik/jelek sehingga kualitas barang
ada di pasar harus diupayakan terjaga dan tetap memberi pilihan

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 8


kualitas kepada konsumen. Di pasar keunggulan/keunikan di masing-
tradisional, tersedianya pilihan kualitas masing pasar.
barang (baik dan sedang) bisa Edukasi perlu dilakukan terus
menjadi daya tarik pasar tradisional. menerus terhadap para pedagang
Apalagi segmen pasar tradisional penghuni pasar. Hal ini dilakukan agar
memang kalangan masyarakat para penghuni bisa menyadari
ekonomi menengah ke bawah, perlunya memelihara dan membuat
sehingga akan memberikan pilihan pasar menjadi indah, nyaman, bersih
pada pembeli untuk membeli sesuai dan sehat baik untuk penghuni
dengan kondisi keuangan mereka. maupun untuk pengunjung atau
Selain itu, penteraan perlu pembeli. Mereka harus selalu
dilakukan secara berkala terhadap disadarkan bahwa persaingan
alat ukur di pasar khususnya semakin ketat sehingga diperlukan
timbangan. Tujuannya di samping berbagai upaya untuk menarik para
menjamin kepastian pembeli untuk berbelanja di lokasinya,
ukuran/timbangan di pasar juga untuk tidak terjadi penipuan dalam hal
membangun kepercayaan konsumen. penggunaan timbangan serta alat ukur
Hal ini dapat dilakukan melalui lainnya, dan harga yang kompetitif
koordinasi dan kerjasama dengan sesuai dengan kualitas dan jenis
Dinas terkait. Misalnya, penteraan barang yang dijual, serta produk
direncanakan untuk dilakukan secara selalu tersedia sesuai kebutuhan para
berkala setahun sekali. pelanggan.
Untuk menjaga ketertiban dan
keamanan di pasar tradisional, dinas C. Pembangunan & Perawatan
pasar perlu merekrut tenaga Satpam. Sarana Prasarana Fisik Pasar
Keberadaan satpam, bisa berfungsi Upaya peningkatan pengelolaan
menertibkan pedagang kaki lima, pasar tradisional saat ini yang
parkir kendaraan, sekaligus dirasakan paling urgent adalah
mengurangi gangguan keamanan di pembangunan sarana prasarana fisik
pasar, baik yang dirasakan oleh pasar dan perawatan /
pedagang maupun pembeli dalam pemeliharaannnya. Untuk upaya itu,
berbelanja. Pengelola pasar dan Pemerintah
Dari aspek pemasaran, daya Desa/Daerah setempat harus lebih
tarik pasar perlu diciptakan dengan peduli terhadap upaya-upaya
adanya karakteristik dan keunikan pengembangan pasar tradisional dan
bagi pelanggan. Daya tarik ini harus perlu menginventarisir kerusakan-
dikemas dalam berbagai hal, mulai kerusakan fisik pasar yang ada,
dari jenis barang dan makanan yang mengusahakan serta mengusulkan
dijual hingga pada berbagai program renovasi terhadap kerusakan-
promosi. Manajemen pasar kerusakan yang terjadi kepada
bekerjasama dengan para Pemerintah Desa/Daerah setempat
pedagangnya menentukan hari–hari (jika kerusakan tidak dapat
tertentu sebagai “Hari Pelanggan”, di diselesaikan melalui swadaya atau
mana dalam satu waktu tertentu para dari dana yang dikelola oleh
pedagang melakukan kegiatan yang Pengelola), agar kerusakan segera
unik, menyelenggarakan hiburan dan mendapatkan penanganan, dan pasar
lain sebagainya. Ke depan pemerintah tidak terkesan kumuh, rusak dan
harus lebih memikirkan strategi kuno, sehingga tidak menghilangkan
mempromosikan pasar-pasar daya tarik pasar tradisional. Khusus
tradisional yang ada, namun tentunya untuk pasar Templek Balerejo, harus
harus didahului dengan perbaikan dipikirkan relokasi pasar, sekaligus
sarana prasarana dan menciptakan bisa dimanfaatkan untuk membangun
pasar tradisional untuk memasarkan

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 9


komoditi unggulan yang dimiliki Desa pemeliharaan secara langsung
dan membuat pencitraan positif pasar kepada petugas yang ditunjuk.
tradisional yang maju. kebocoran-kebocoran penerimaan
Ketersediaan fasilitas umum pasar. Perlu adanya Standard
(Fasum) di keempat pasar desa perlu Operasional Prosedur (SOP)
dilengkapi dan diperbaiki, mencakup keuangan, akuntansi dan manajemen
tempat parkir yang memadai administrasi.
(khususnya di pasar Templek Balerejo Sesuai Peraturan Menteri Dalam
dan pasar Gosong Durenan, mushola, Negeri Nomor 42 Tahun 2007 tentang
toilet (MCK) yang bersih dan berfungsi Pengelolaan Pasar Desa Pasal 11
dengan baik, ketersediaan air bersih, dan 12 dijelaskan bahwa:
tempat sampah, serta tempat  Pendapatan pasar desa bersumber
pembuangan sampah sementara. dari retribusi dan hasil pendapatan
Dengan ketersediaan fasum yang lain.
terpelihara akan meningkatkan  Retribusi pasar desa ditetapkan
kenyamanan pasar dan meningkatkan dengan Peraturan Desa.
daya tarik pasar tradisional.  Pendapatan lain sebagaimana
Selain pembangunan fasilitas dimaksud pada ayat (1) antara lain
pasar, idealnya, pemeliharaan sarana hasil sewa toko, kios, los, dan
fisik juga perlu secara rutin dilakukan. tenda.
Manajemen pasar harus Sedangkan dalam Pasal 12 dijelaskan
memperhatikan kondisi fisik bangunan bahwa:
dan sarana fisik lainnya. Bagian  Penerimaan dan pengeluaran
Pemeliharaan harus segera pasar desa diadministrasikan
melakukan tindakan jika ditemukan dalam buku keuangan pengelola
kerusakan-kerusakan kecil, dan pasar desa.
segera melakukan pemeliharaan atau  Penerimaan setelah dikurangi
perbaikan dengan tidak menunggu biaya operasional pasar desa
hingga kondisi kerusakan menjadi disetor ke kas desa.
lebih parah sehingga mengganggu  Pengeluaran diutamakan untuk
aktivitas pasar. Umur ekonomis kepentingan dan operasional
bangunan pasar dapat menjadi Pasar Desa.
pendek, apabila tidak dilakukan Jika pengelolaan keuangan pasar
pemeliharaan yang tepat dan berkala. sesuai Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 42 Tahun 2007, dan
D. Keuangan. dilakukan secara efisien dan
Manajemen keuangan yang transparan, maka keuangan pasar
akuntabel dan transparan menjadi akan lebih sehat. Selain itu, perlu
indikasi sehatnya organisasi pasar. disusun SOP Manajemen Keuangan
Proses administrasi dan pelaporan yang terpusat, khususnya dalam hal
keuangan harus dibenahi mengikuti collecting fee (pengumpulan retribusi)
kaidah akuntansi, dan dilaksanakan dari pedagang/penyewa. Misalnya :
dengan berpegang pada azas 1. Pedagang membayar kewajiban
transparansi dan akuntabilitas, agar secara langsung kepada petugas
kebocoran-kebocoran penerimaan yang ditunjuk, tidak ada petugas
pasar tidak terjadi. Manajemen lain di lapangan yang boleh
keuangan pasar desa/tradisional menerima uang dari penyewa.
sebaiknya terpusat, khususnya dalam 2. Hanya terdapat 1 (satu) jenis fee
hal collecting fee (pengumpulan yang dibebankan kepada penyewa,
retribusi) dari pedagang/penyewa, di dalamnya sudah meliputi biaya
dimana pedagang membayar sewa, kebersihan, keamanan dan
kewajiban berupa biaya sewa, pemeliharaan. Besarnya fee telah
kebersihan, keamanan dan

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 10


disetujui bersama antara pabrikan dan kemudian disalurkan
manajemen dan penyewa ke jaringan toko-toko kecil dan
(Kemendag RI, 2008). warung tradisional lainnya.
Pemerintah perlu memfasilitasi 2. Memperketat proses perizinan
akses permodalan bagi para dalam pendirian ritel baru.
pedagang secara individu dan 3. Meregulasi penataan dan
memediasi mereka dengan kebijakan zonasi ritel asing
perbankan, sehingga para penjual dengan pasar tradisional.
/pedagang di pasar tradisional mampu 4. Mendorong pengelolaan pasar
meningkatkan skala usahanya. tradisional ke arah pola pasar
Pemerintah juga harus modern.
mengupayakan pendanaan alternatif
untuk membenahi organisasi pasar KESIMPULAN
tradisional termasuk sarana 1. Kondisi pengelolaan pasar
prasarananya agar pasar tradisional tradisional di Kabupaten Madiun,
menjadi tempat yang nyaman untuk adalah sebagai berikut:
berbelanja sehingga mampu a. Aspek Organisasi & Sumber Daya
meningkatkan daya tarik pasar Manusia
tradisional di mata konsumen/ Permasalahan yang dialami oleh
masyarakat. pasar tradisional di Kabupaten
Upaya-upaya menjadikan pasar Madiun belum dirumuskannya job
tradisional mampu bersaing description dan job spesification
sebagaimana diuraikan di atas, untuk setiap fungsi/jabatan,
sejalan dengan pendapat Agus struktur organisasi yang ada
Suman (2011), bahwa Pemerintah masih sangat sederhana, dan
harus segera melakukan langkah- pengelola belum sepenuhnya
langkah strategis untuk melindungi melaksakan tugas sesuai dengan
dan memberdayakan pasar tradisional tugas pokok dan fungsi masing-
melalui: masing.
1. Pembangunan fasilitas dan b. Aspek Produksi (Operasional) &
renovasi fisik pasar. Pemasaran
2. Peningkatan kompetensi pedagang Pasar tradisonal belum memiliki
dan pengelola pasar. Standard Operation Procedure
3. Melaksanakan program (SOP) manajemen pasar yang
pendampingan pasar, penataan jelas sehingga kegiatan
dan pembinaan pasar. operasional kurang rapi.
4. Mengevaluasi pengelolaan pasar Penataan los/Kios/Lapak yang
tradisional. ada masih kurang teratur dan
5. Mengupayakan pencarian dana pengelola kurang tegas dalam
alternatif selain APBD untuk menertibkan para pelanggar
memberdayakan pasar tradisional. ketentuan di pasar. Citra produk
Selanjutnya itu, untuk yang dijual dipersepsikan kurang
menghindari semakin tersisihnya bermutu, tidak ada standardisasi
pasar tradisional dalam era ukuran dan timbangan sehingga
persaingan perdagangan bebas saat kepercayaan konsumen terhadap
ini, pemerintah harus segera pasar tradisional kurang.
melakukan langkah-langkah strategis Berbelanja di pasar tradisional
untuk melindungi pasar tradisional dipersepsikan kurang nyaman
dengan cara: dan kurang aman. Keberadaan
1. Memberdayakan usaha kecil ritel pedagang kaki lima, nampak
dengan mendirikan perusahaan kurang tertib, apalagi tenaga
negara atau BUMN nonprofit yang satpam tidak dimiliki, sehingga
bertugas membeli barang dari

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 11


tidak ada jaminan keamanan dan kompeten dalam mengelola
ketertiban di pasar. pasar. Selain itu, Dinas Pasar
c. Pembangunan & Perawatan perlu merumuskan kembali visi,
Sarana Prasarana Fisik Pasar misi dan kebijakan
Sarana dan prasarana fisik di pengembangan pasar ke depan.
pasar tradisional Kabupaten b. Dinas Pasar perlu merumuskan
Madiun masih memprihatinkan, SOP (Standard Operating
tempat parkir yang sempit (di Procedure) manajemen pasar, agar
pasar Templek Balerejo dan kegiatan operasional memiliki
pasar Gosong Durenan tidak acuan yang jelas sehingga bisa
memiliki tempat parkir), mushola berjalan dengan lancar, tertib dan
belum ada, toilet (MCK) kotor dan teratur. Pengawasan terhadap
kadang tidak berfungsi dengan barang yang dijual, penyortiran,
baik, kurangnya ketersediaan air standardisasi ukuran dan
bersih dan listrik/penerangan, timbangan (penteraan) harus
tidak tersedia tempat sampah, dilaksanakan secara teratur agar
dan tempat pembuangan sampah kepercayaan konsumen pada
tidak sehat, dan pemeliharaan pasar tradisional meningkat. Daya
sarana fisik sangat jarang tarik pasar perlu diciptakan dengan
dilakukan. Tidak ada regulasi adanya karakteristik atau keunikan
yang mengatur standar bangunan pasar / produk bagi pelanggan.
kios dan los, sehingga pasar Strategi promosi pasar tradisional
terkesan kumuh. harus mulai dipikirkan oleh
d. Keuangan. Pemerintah Daerah. Edukasi juga
Masalah keuangan belum dikelola perlu dilakukan terhadap para
dengan baik dan pelaporan pedagang agar turut berpartisipasi
keuangan belum menggunakan membuat pasar menjadi nyaman,
kaidah akuntansi, sehingga tertib, bersih dan menarik.
sangat memungkinkan adanya c. Pengelola pasar dan Pemerintah
kebocoran-kebocoran Daerah perlu menginventarisir
penerimaan pasar. Sumbangan kerusakan-kerusakan fisik yang
pasar untuk PADes masih sangat ada, dan mengusahakan renovasi
kecil. Dari sisi permodalan, terhadap kerusakan-kerusakan
pedagang di pasar tradisional yang terjadi. Khusus pasar
masih minim permodalan, Templek Balerejo, harus dipikirkan
sehingga sulit mengembangkan relokasi pasar, karena kondisinya
usahanya. Secara kelembagaan, tidak layak. Ketersediaan fasum di
diperlukan dana yang besar untuk keempat pasar desa perlu
membenahi organisasi dan dilengkapi dan diperbaiki,
sarana prasarana fisik pasar mencakup tempat parkir yang
tradisional. memadai, mushola, toilet,
5. Upaya-upaya peningkatan ketersediaan air bersih, tempat
pengelolaan pasar-pasar sampah, serta tempat pembuangan
tradisional di Kabupaten Madiun: sampah sementara. Dengan
a. Dari aspek organisasi, perlu demikian akan meningkatkan
penataan organisasi dengan kenyamanan dan daya tarik pasar
merumuskan job description dan tradisional.
job spesification untuk setiap d. Proses administrasi dan
fungsi/jabatan, melakukan pelaporan keuangan harus
reformasi pengelola pasar dengan dibenahi mengikuti kaidah
rekruitmen yang obyektif dan akuntansi dan dilaksanakan
transparan agar terpilih orang- dengan berpegang pada azas
orang yang memang layak dan transparansi dan akuntabilitas, agar

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 12


kebocoran-kebocoran penerimaan Modern, merupakan aplikasi dari
pasar tidak terjadi. Manajemen perpres No.112 Tahun 2007.
keuangan pasar desa/tradisional Dengan demikian, harapan pasar
sebaiknya terpusat, khususnya tradisional bisa bertahan dan
dalam hal collecting fee berkembang seiring dengan
(pengumpulan retribusi) dari tumbuhnya pasar modern bisa
pedagang/penyewa. Perlu adanya menjadi kenyataan.
Standard Operasional Prosedur
(SOP) keuangan, akuntansi dan DAFTAR PUSTAKA
manajemen administrasi.
Pemerintah perlu memfasilitasi Keputusan Menteri Perindustrian dan
akses permodalan bagi para Perdagangan RI No.
pedagang, dan mencari alternatif 420/MPP/Kep/10/1997 tentang
pendanaan bagi pembenahan dan pedoman dan pembinaan pasar
pemberdayaan pasar tradisional. dan pertokoan.
Kementerian Perdagangan RI, Buku
SARAN Putih Pemberdayaan Pasar
Pemerintah harus terus berupaya Tradisional (Dalam Rangka
untuk memajukan pasar tradisional Peningkatan Daya Saing Pasar
agar tidak kalah bersaing dengan Tradisional), Tahun 2008
pasar modern, melalui upaya-upaya Peraturan Menteri Dalam Negeri
penyelenggaraan pasar tradisional Nomor 42 Tahun 2007 tentang
yang mengarah pada konsep yang Pengelolaan Pasar Desa
lebih modern, yang tercermin dari Peraturan Presiden (Perpes) No. 112
kebersihannya, fasilitas yang Tahun 2007 tentang Penataan
lengkap mulai dari tempat parkir, dan Pembinaan Pasar
pemadam kebakaran, kamar mandi, Tradisional, Pusat Perbelanjaan
toilet umum, mushola serta fasilitas dan Toko Modern pada 27
halte kendaraan umum, pembagian Desember 2007
blok tempat usaha sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan RI
jenis barang, dan perbaikan sistem Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008
persampahan dan drainase. tentang Pedoman Penataan dan
Pemerintah seharusnya Pembinaan Pasar Tradisional,
konsisten mengawal pelaksanaan Pusat Perbelanjaan dan Toko
pengaturan tentang pasar tradisional Modern
dan pasar modern, yaitu dengan Setyanto, Y. Joko, 2008, Masa Depan
menerapkan: Pasar Tradisional, www.
1. Peraturan Presiden (Perpes) No. Asparindo.com
112 Tahun 2007 tentang Penataan Sinaga, Pariaman, 2008, Menuju
dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pasar Yang Berorientasi Perilaku
Pusat Perbelanjaan dan Toko Konsumen, Makalah, Pertemuan
Modern pada 27 Desember 2007, Nasional tentang Pengembangan
Perpes itu menerbitkan regulasi Pasar Tradisional, Kementerian
tentang peraturan pasar modern Koperasi dan UKM. Jakarta :
dengan substansi masalah, antara Tidak Diterbitkan.
lain peraturan zonasi, hari dan jam Suhendro, 2010, Pengelolaan Pasar
buka, serta program UMKM (Usaha Tradisional Perusahaan Daerah,
Menengah Kecil Mikro). Jakarta, www. Asparindo.com.
2. Peraturan Menteri Perdagangan RI Agus Suman, 2010, Ritel Asing v
Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008 Pasar Tradisional,
tentang Pedoman Penataan dan www.feb.ub.ac.id/agus-suman-
Pembinaan Pasar Tradisional, ritel-asing-pasar-tradisional.html)
Pusat Perbelanjaan dan Toko

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MANAJEMEN PENGELOLAAN.......... 13

Potrebbero piacerti anche