Sei sulla pagina 1di 9

KAJIAN IRAMA SYAIR TRADISI BEJALI’ TAPAKNG

GOLAUMALISUKU DAYAK LINOH KABUPATEN SINTANG


Kristianus, Ismunandar, Christianly Yery Silaban
Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP Untan
Email: kris.govlo@gmail.com

Abstract
The background of this research is the lack of interest of the younger generation against
traditional arts which is a hereditary heritage of the ancestors and the need for an effort
to learn and preserve the traditional music. One of the arts tradition that is almost extinct
and began to be unknown by the community itself is the Bejali vocal music from Dayak
Linoh tribe, Sintang district. The purpose of this research are: 1) Describing vocal music
composition of Bejali Tapakng Golaumali tradition's lyric verse from Dayak Linoh tribe,
Sintang district, 2) Describing the contextual aspect of Bejali' Tapakng Golaumali. The
method used in this research is descriptive qualitative method and using ethnomusicology
approach. The data contained in this study is the result of direct observation and
interviews to informants in the form of Vocal Music Composition Bejali' Tapakng
Golaumali, and contextual aspects of Bejali' Tapakng Golaumali. The data were analyzed
qualitatively, with data source from Yustina Bayang, Dandui, Bantan and several other
artists who actively participated and learned about the traditional vocal music, especially
the vocal music of Bejali' from Dayak Linoh tribe, Sintang District. Based on data
analysis, it can be concluded that Bejali' is one of the vocal music that how to sing it
using ornaments, vibrato, and original Linoh language. The Bejali' poem is not standard
(it is situational) and is spontaneously used in figurative words. Bejali' can be sung by
men and women. Basically, Bejali' is sung as a means of marriage applications, cut teeth,
and welcome guests Dayak Linoh. Bejali' is sung without any musical instrument. This
research is expected to be a stimulus to the growing interest to learn the traditional vocal
music, especially vocal music Bejali' from Dayak Linoh tribe, Sintang district.

Keywords: Study, Poetry Rhythm, Bejali', Dayak Linoh, Sintang District.

PENDAHULUAN Linoh Dakan Ganis, dan Linoh Pudau


Bejali adalah tradisi yang masih ada yang tersebar di wilayah Kabupaten
di Suku Dayak Linoh, dengan Sintang dan Melawi. Dayak Linoh di
melantunkan syair berupa nasihat dan kenal memiliki salam adat yang
riwayat hidup seseorang. Nama berbunyi:“Tabik-tabik totak ilik, ampun-
DayakLinoh berasal dari suatu tempat ampun totak ulu, ke ilik aku betabik
yang disebut “Batu Linoh” yang dongan sanak menyadik, ke ulu aku
sekarang terletak di Desa Gandis minta’ ampun dongan suku-juru”. Arti
Kecamatan Dedai, tepatnya diantara salam tersebut adalah:”Para saudara
muara sungai Kebah dan Sungai Dedai, sekalian, sekalian kaum famili, dan
diantara desa Gandis dan Tanjung handai taulan yang terhormat, yang
Kabupaten Sintang yang lebih dikenal duduk sebelah hilir maupun yang duduk
masyarakat Dayak Linoh dengan di sebelah hulu, saya mohon ijin dan
sebutan “Batu Linoh” . Berawal dari permisi, mohon ampun maaf atas
nama itulah Suku ini lebih dikenal kelancangan saya berbicara ini”. Salam
dengan sebutan Dayak “Linoh”. Dayak adat ini biasanya di ucapkan oleh para
linoh terbagi menjadi Tiga subsuku tetua adat dalam membuka kata
yaitu, Linoh Engklinau (Peronaam),

1
sambutan pada suata acara adat atau syair tradisi Bejali’ Tapakng Golaumali
gawai. itu, agar di masa mendatang irama syair
Tradisi Bejali pada masyarakat tradisi Bejali’ Tapakng Golaumali dapat
Dayak Linoh dilakukan pada saat dikenal dimasyarakat khususnya
upacara pernikahan, lamaran pengantin, generasi muda Dusun Nusa Indah
potong gigi dan penyambutan keluarga Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten
yang berkunjung jauh, lirik yang Sintang, masyarakat luas di kalimantan
berisikan pesan atau nasihat kepada barat maupun seluruh indonesia dan
keluarganya maupun cerita pada masa mancanegara.Maka dari itu, peneliti
lalu dan riwayat hidup sesorang. Akan berharap masyarakat suku Dayak Linoh
tetapi, beda upaca adat yang dilakukan dapat mengetahui dan mengenal tradisi
beda juga isi syair yang dilantunkan. yang secara turun-temurun yang
Pada masyarakat Dayak Linoh, biasanya ditinggalkan maupun diwarisi oleh
yang menyanyikan irama syair Bejali ini nenek moyang suku Dayak Linoh , agar
yaitu tetua yang ada dikampung tersebut tradisi dan budayanya terjaga
dan termasuk dihormati disuku tersebut. keasliannya, melestarikan, maupun
Tradisi bejali merupakan Tradisi yang mempelajarinya.
hanya menggunakan suara manusia yang
berisikan irama dan syair yang METODE
dilantunkan oleh si Pejali, sehingga Metode yang akan digunakan
menjadi melodi yang berisikan pesan dalam penelitian ini adalah metode
nasihat kepada yang mendengarnya. deskriptif analisis. Dikarenakan peneliti
Akan tetapi, Tradisi Bejali ini hanya ingin memaparkan serta menganalisis
irama syair yang lantunkan oleh suara objek dalam penelitian sesuai dengan
manusia saja dan tanpa di iringi alat fakta-fakta yang nyata dan sebenarnya.
musik apa pun. Bentuk data yang digunakan dalam
Tapakng yang diibiratkan atau penelitian ini adalah berupa tuturan,
disebut “Laki-Laki”, sedangkan hasil wawancara (interview), rekaman
Golaumali yang diibaratkan atau disebut video, foto narasumber dan tokoh
“Tumbuh Dewasa” yang berisikan masyarakat serta informasi dari
perjalanan hidup seorang laki-laki yang masyarakat Suku Dayak Linoh dengan
tumbuh dewasa yang mencari informan yaitu Yustina Bayang, Dandui,
pendamping hidupnya, selain itu juga dan Bantan.
berisikan nasihat kepada kaum laki-laki Adapun teknik pengumpulan data
jangan memilih perumpuan “kadaak penelitian ini menggunakan teknik
layaak e” yang berarti sifat tidak baik. observasi, wawancara dan dokumentasi
Tapakng Golaumali ini di lantunkan dengan alat pengumpul data yaitu handy
pada anak laki-laki remaja ketika ada recorder, camera digital dan buku
keluarga yang berkunjung jauh, ingin catatan yang dapat dijelaskan sebagai
pergi merantau, dan menuntut ilmu. berikut.
Bertujuan ingin memberikan nasihat Teknik observasi digunakan untuk
kepada kaum keluarganya yaitu dengan mengumpulkan data yang dilakukan
melantunkan syair Bejali’ Tapakng melalui pengamatan dan pencatatan hal-
Golaumali tersebut. Dari pernyataan hal yang tampak pada objek penelitian.
narasumber tersebut membuat peneliti Peneliti akan melakukan observasi
tertarik untuk meneliti tentang Irama langsung dengan mendatangi lokasi
Syair Tradisi Bejali ini. penelitian yaitu Kabupaten Kapuas
Peneliti tertarik dan sebagai sintang tepatnya di Desa Perembang.
generasi muda penerus peneliti akan Dalam hal ini, observasi yang dilakukan
menggali lebih dalam tentang apa irama adalah dengan mengamati segala

2
halyang berkaitan dengan Bejali’ keraguan dalam proses penganalisisan
khususnya para pejali’ yang akan data, sehingga seluruh peristiwa yang
melantunkan syair bejali’ dan mencatat berkenaan dengan data yang
segala hal yang dilihat sehingga data disampaikan informan dapat dilihat
yang dihasilkan menjadi lengkap. melaui catatan dan dapat diulang dengan
Melalui observasi, peneliti ingin memutar hasil rekaman.
mengetahui lebih mendalam bagaimana
komposisi musik vokal Bejali’, dan HASIL PENELITIAN DAN
aspek kontekstual dari Bejali’. PEMBAHASAN
Teknik wawancara digunakan
untuk memperoleh data yang sesuai Hasil
dengan masalah penelitian dengan Adanya tradisi Bejali pada zaman
melakukan komunikasi interaktif dengan dahulu berasal dari manusia yang
informan. Dalam hal ini, wawancara dikenal masyarakat dayak linoh dengan
dilakukan dengan informan-informan nama “Potukng kompat” seorang
yaitu pelaku seni (pejali’-pejali’ Suku perempuan dan “Buwi Nasi” atau “Buai
Dayak Linoh), masyarakat Suku Dayak Nasi” seorang laki-laki. Yang hidup di
Linoh dan tokoh masyarakat yang ada di “Tanah makah kemantant babi, langit
Desa Perembang. Teknik wawancara makah tudukng kuali, awal mula sungka
yang akan digunakan adalah teknik jadi”. Yang berarti yang hidup di
wawancara tidak terstruktur. Pada “ Sebidang tanah dan langit yang tidak
wawancara tidak terstruktur, suasana luas, awal mula kehidupan”. Berawal
tanya jawab berlangsung secara dari itulah masyarakat Dayak Linoh
informal. Interaktif antara peneliti memiliki tradisi Bejali dan bisa
dengan informan cukup luwes dan tidak melantunkannya dari “Puyakng Radant”
kaku seperti wawancara terstruktur. nenek moyang sampai sekarang, yang di
Meski demikian, peneliti perlu kenal masyarakat Dayak Linoh dengan
mengambil batasan agar proses Bejali. Dengan sebutan “Potukng
wawancara dan data yang diharapakan Kompat Buwi Nasi” yang menjadi
mengarah serta relevan dengan masalah beberapa lirik nyanyian nenek moyang
penelitian. Wawancara yang dilakukan masyarakat Dayak Linoh, untuk
berupa pertanyaan tentang Bejali’ yang mengingat leluhur mereka yang hidup di
berhubungan dengan fokus penelitian, dunia ini kepada anak cucunya.
yaitu bagaimana komposisi musik Pada masyarakat Suku Dayak
vokalBejali’, Pertanyaan dalam Linoh, orang yang melantunkan syair
wawancara dapat berkembang tanpa Bejali dikenal dengan sebutan seorang
pedoman (bebas) tergantung jawaban Pejali, yang lebih mengerti tentang
awal setiap subjek. Bejali maupun melantunkannya tersebut
Teknik dokumentasi dilakukan sudah pasti para tetua, sejarahwan dan
dengan cara pencatatan dan perekaman budayawan suku Dayak Linoh. Seperti
yang sesuai dengan fakta yang diperoleh apa yang peneliti dapat, yang
mengenai semua keterangan yang melantukan tentang Bejali salah satunya
berkaitan dengan masalah penelitian, Yustina Bayang yang melantunkan syair
yaitu keterangan tinjauan musikologi Bejali’ Tapakng Golaumali, Lamaran
Bejali’. Selain itu, teknik dokumentasi Nikah, Potong Gigi, Menyambut Tamu.
juga digunakan untuk merekam pejali’ Dandui seorang sejarahwan dan
yang melantunkan Bejali’.Teknik ini Budayawan juga bisa melantunkan syair
dimaksudkan untuk melengkapi data- Bejali yaitu Majau Dua Ganukng
data hasil observasi dan wawancara serta Sakoci. Sedangkan dari Bapak Bantan
untuk mempertimbangkan berbagai beliau melantunkan Bejali’

3
NimangUcuk, dan hanya syair ini yang Komposisi Musik Vokal Bejali’
dilantunkan Beliau. Tapakng Golaumali
Dalam proses pelantunan Bejali’
Pembahasan Tapakng Golaumali ini, tidak ada diringi
Pada pelantunan syair bejali’ yang alat musik apapun, sehingga tidak
perlu diperhatikan bahwa bejali’ terdiri terdapat patokan khusus untuk nada
dari beberapa aspek yang menjadi dasar sebuah Bejali’ karena masing-
bangian penting pada komposisi adalah masing pejali’ memiliki ambitus suara
appoggiatura, vibrato dan trill yang yang berbeda. Dalam penelitian ini,
biasa kita kenal dengan ornamen atau semua proses transkripsi rekaman
cengkok. Setiap pejali’ mempunyai ditranspose dalam tangga nada natural
cara/ciri khas tersendiri dalam sehingga memudahkan peneliti dalam
melantunkan Bejali’ yang terletak pada proses pertranskripsian dan
ornamentasi/cengkok. memudahkan pembaca dalam membaca
Ornamentasi/cengkok dibawakan notasi.
berbeda sesuai dengan kemampuan Ornamentasi/cengkok yang
masing-masing seorang pejali dalam digunakan pada komposisi musik vokal
melantunkannya. Bejali’ Tapakng Golaumali adalah
sebagai berikut:

4
5
6
Gambar 1.Bejali’ Tapakng Golaumali

Pada pelantunan komposisi musik vokal Aspek kontekstual dari Bejali’


Tradisi Bejali’ Tapakng Golaumali Tapakng Golaumali
menggunakan teknik sebagai berikut: Pada masyarakat Dayak Linoh syair
Bejali’ dilantunkan mengunakan bahasa
1. Appoggiatura atau grace notes
kiasan-kiasan dan menggunakan bahasa
asli Dayak Linoh. Berdasarkan dari
landasan teori, peneliti bisa menentukan
syair Bejali’ pada masyarakat Dayak
Gambar 2. Appoggiatura Linoh memiliki dua aspek kontekstual
yaitu secara ritual dan hiburan. Bejali’
dilantunkan pada acara lamaran nikah,
2. Vibrato potong gigi, menyambut tamu, bahkan
pada masa lalu syiar Bejali’ ini
dilantunkan seorang Semanang atau
”dukun” pada masyarakat Dayak Linoh
untuk penyembuhan orang sakit atau
Gambar 3. Vibrato disebut “Beliant”. Akan tetapi pada syair
bejali tersebut hanya bisa dilantunkan
3. Trill pada acara tersebut saja, karena
mengandung makna, maksud dan tujuan
tertentu saat melantunnya. Berdasarkan
paparan pada poin tersebut, bejali’
lamaran nikah, potong gigi, menyambut
tamu bersifat ritual, karena
Gambar 3. Trill

7
dilantunkanpada saat acara tertentu saja Saran
yang dianggap sakral. Hasil penelitian ini diharapkan
Pada syair Bejali’ Tapakng Golaumali, bisa menjadi bahan referensi yang
berguna bagi seluruh lapisan masyarakat
merupakan syair yang bersifat pseudo
yang haus akan pengetahuan mengenai
ritual yang ditujukan untuk kelurganya tradisi yang ada di Kalimantan Barat,
yang berkunjung jauh, mentuntut ilmu khususnya Bejali’ yang merupakan
keluar daerah, maka sebelum berangkat musik vokal tradisi pada Suku Dayak
dan untuk kaum keluarganya datang Linoh Kabupaten Sintang. Selain itu
jauh, sebelum masuk kedalam rumah besar harapan peneliti kepada para kaum
dilantunkan terlebih dahulu syair bejali’ muda, khususnya kaum muda Suku
Dayak Linoh Engkelinau agar Bejali’
tersebut. Akan tetapi, pada aspek
sebagai warisan leluhur yang sangat
kontekstual tidak hanya bejali’ Tapakng berhargaini tetap terpelihara, dikenal dan
Golaumali saja yang bersifat pseudo terus berkembang sehingga tidak hanya
ritual, Bejali’ Dua Majau Ganukng dikenal di kalangan masyarakat Suku
Sakoci, dan Nimang Ucuk juga bersifat Dayak Linoh saja, tetapi seluruh wilayah
pseodu ritual, dan memiliki makna dan Indonesia, bahkan mencakup seluruh
arti yang bersifat pesan moral kepada dunia.
kaum keluarganya.
DAFTAR RUJUKAN
Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik.
SIMPULAN DAN SARAN Yogyakarta: Kanisius.
Jamalus. (1988). Pengajaran Musik
Simpulan Melalui Pengalaman Musik. Jakarta:
Berdasarkan hasil penelitian dan BalaiPenelitian dan Pengembangan
Pendidikan dan Kebudayaan.
pembahasan, kesimpulanKajian Irama Jemari Andreas. 2016. Dayak Linoh.
Syair Tradisi Bejali’ Tapakng Golaumali Pontianak: Top Indonesia.
Suku Dayak Linoh Kabupaten Sintang, Koentjaraningrat. (1993).Metode-
metodePenelitianMasyarakat.Ja
nada yang digunakan terdiri dari karta,Indonesia: PT. Gramedia.
D,E,F,F#,G,G#,A dan B. Akan tetapi Kodijat, Latifah. (1983). Istilah-Istilah
ada nada yang tidak tepat, bahkan ada Musik. Jakarta: Upima Utama
Kustap, muttaqin. (2008). Seni Musik
yang lebih sedikit ketepatan nada apa Klasik. Jakarta: Direktorat
bila diukur menggunakan tuner. Hal Pembinaan Sekolah Menengah
mungkin dikarenakan pada syair bejali’ Kejuruan.
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi
ini secara spontan dilantunkan oleh Penelitian Kualitatif. Bandung:
seorang pejali tersebut, tanpa ada iringan PT. Remaja Rosdakarya.
alat musik apapun. Sehingga tidak ada Nakagawa, Shin. (2000). Musik dan
Kosmos Sebuah Pengantar
patokan seorang pejali melantunkan Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan
syair nya dari nada dasar apapun. Obor Indonesia.
Pada syair Bejali’ Tapakng Prier SJ, Karl Edmund. (1983). Menjadi
Dirigen I. Yogyakarta: Pusat
Golaumali, merupakan syair yang Musik Liturgi.
bersifat pseudo ritual yang ditujukan Prier SJ, Karl Edmund.(2011).
untuk kelurganya yang berkunjung jauh, KamusMusik.
Yogyakarta.PimpinanPusatMusik
mentuntut ilmu keluar daerah, maka Liturgi.
sebelum berangkat dan untuk kaum Perwadarminta (ed.),(1985). Kamus
keluarganya datang jauh, sebelum Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
masuk kedalam rumah dilantunkan Purnomo, Wahyu dan Fasih Subagyo.
terlebih dahulu syair bejali’ tersebut. (2010). Terampil Bermusik.
Jakarta: Pusat Perbukuan
Kementerian Nasional.

8
Royoe, Anya Peterson.(2007). Sukardi. (2011). Metodelogi Penelitian
Antropologi Tari. Terj. F. X. Pendidikan. Jakarta: Bumi
Widaryanto. Bandung: Sunan Aksara.
Ambu PRESS. Sukohardi, Al. (2001). Teori Musik
Soedarsono, R. M.(2002). Seni Umum. Yogyakarta: Pusat Musik
Pertunjukan Indonesia di Era Liturgi.
Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Mada University Press. Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syafiq,Muhammad.(2003).Ensiklopedia
Musik Klasik.Yogyakarta.AdiCita.

Potrebbero piacerti anche