Sei sulla pagina 1di 39

Perencanaan Pembangunan dalam Administrasi Pembangunan

(Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa Sigalapang Julu Kecamatan


Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

Unsur Administrasi Negara

ILMU/T 1 2 3 4
ERAPA Tujuan Kerjasama Proses Kegiatan Sarana
N
Definisi Tujuan Definisi Kerjasama Definisi Proses Definisi Sarana
Menurut Santosa Sargent dalam Kegiatan Sarana dalam
(1992:12) Tujuan Wrihatnolo Menurut KBBI
ILMU adalah hasil akhir (2000:29) Soewarno (2002:999)
yang ingin dicapai menyatakan bahwa Handayaningrat Segala sesuatu
individu ataupun kerjasama (1982:2) dalam (bisa berupa
kelompok yang sedang merupakan usaha bukunya yang syarat atau
bekerja, atau secara terkoordinasi di berjudul upaya) yang
ideal, tujuan antara “Pengantar Studi sapat dipakai
merupakan hasil yang anggota kelompok Ilmu sebagai alt atau
diharapkan menurut atau masyarakat Administrasi dan media dalam
nilai orang-orang. yang diarahkan Manajemen” mencapai
Sumber : Santosa. untuk mencapai mengatakan maksud atau
1992. Dasar-Dasar tujuan bersama. bahwa Proses tujuan.
Organisasi. Gajah Lebih lanjut Santosa adalah sesuatu Sumber:
Mada University (1992: 29-30) tuntutan Kamus Besar
Press, Yogyakarta. menyatakan bahwa perubahan dari BI, 2002:999.
kerjasama adalah suatu peristiwa
Tujuan suatu bentuk perkembangan Tujuan Sarana
Tujuan perencanaan interaksi sosial di sesuatu yang Menurut
menurut Stephen mana tujuan anggota dilakukan secara Bafadol
Robbins dan Mary kelompok yang satu terus-menerus. (2003:22)
Coulter (1992:14) berkaitan erat Sumber : Tujuan sarana
dalam Santosa adalah dengan tujuan Soewarno adalah
(1) memberikan anggota kelompok Handayaningrat.  Untuk
pengarahan yang baik; yang lain atau tujuan 1982. Pengantar mengupayaka
(2) mengurangi kelompok secara Studi Ilmu n pemakaian
ketidakpastian; (3) keseluruhan Administrasi dan sarana dan
meminimalisir sehingga seseorang Manajemen prasarana
pemborosan; (4) individu hanya dapat Bumi Aksara, secara tepat
menetapkan tujuan mencapai tujuan bila Jakarta. dan efisien.
dan standar yang individu lain juga  Untuk
digunakan dalam mencapai tujuan. mengupayaka
fungsi selanjutnya Sumber : n pengadaan
yaitu proses Wrihatnolo.2000. sarana dan
pengontrolan dan Administrasi Desa prasarana
evaluasi. Kota. CV masagung, melalui
Sumber : Santosa. Jakarta. sistem
1992. Dasar-Dasar perencanaan
Organisasi. Gajah Tujuan Kerjasama dan
Mada University Menurut Charles H. pengadaan
Press, Yogyakarta. Cooley (1983:23) yang hati-hati
Kerjasama biasanya dan seksama.
Tujuan memiliki tujuan, Sumber :
Perencanaan dasar saling Bafadol. 2003.
Pembangunan menguntungkan. Pengembangan
Tjokroamidjojo Kerjasama adalah Sarana
(1998:12) dua kelompok Pariwisata.
mendefenisikan kegiatan, individu Agnini,
perencanaan atau bahkan Bandung.
pembangunan sebagai beberapa (lebih dari
suatu pengarahan dua) yang saling Manfaat
penggunaan sumber- membantu dalam Sarana
sumber pembangunan satu wilayah kerja Menurut
termasuk sumber- atau mencapai Bafadol
sumber ekonomi yang tujuan yang sama. (2003:25)
terbatas adanya untuk Sumber : Charles Manfaat Sarana
mencapai tujuan H. Cooley.1983. adalah :
keadaan social ekonomi Administrasi  Menyiapkan
yang lebih baik secara Pemerintah Desa data dan
efisien dan efektif. dan Kota. informasi
dalam
Sumber : ManfaatKerjasama rangka
Tjokromidjojo, Menurut (1983:24) menentukan
Bintoro. 1998. Charles H. Cooley dan
Perencanaan Kerja sama diyakini menyusun
Pembangunan. dapat mendorong rencana
Jakarta: CV Haji timbulnya kebutuhan
Masagung. persaingan di dalam barang.
proses pencapaian  Memberikan
tujuan, yang mana data dan
Manfaat Tujuan kemudian hal informasi
Perencanaan tersebut akan untuk
pembangunan, memicu peningkatan dijadikan
menurut Bintoro produktivitas setiap bahan atau
Tjokromidjojo, individu dalam pedoman
memiliki manfaat kelompok. Kerja dalam
perencanaan adalah : sama yang baik akan pengarahan
 Dengan adanya memotivasi setiap pengadaan
perencanaan individu untuk barang
diharapkan melakukan bentuk  Memberikan
terdapatnya suatu usaha / upaya yang data dan
persyaratan kegiatan, lebih baik dan informasi
adanya pedoman bagi bekerja lebih aktif untuk
pelaksanaan kegiatan- serta produktif dan deijadikan
kegiatan yang efisien. Kerja sama bahan atau
ditujukan kepada akan menjamin pedoman
pencapaian tujuan terjalinnya suatu dalam
pembangunan. ikatan atau penyaluran
 Dengan perencanaan hubungan harmonis barang
maka dapat dilakukan di antara setiap  Memberikan
suatu perkiraan pihak yang terkait. data dan
terhadap hal-hal Sumber : informasi
dalam masa Charles H. dalam
pelaksanaa yang akan Cooley.1983. menetukan
dilalui. Administrasi keadaan
 Perencanaan Pemerintah Desa barang (tua,
memberikan dan Kota. rusak atau
kesempatan untuk kebih)
memilih berbagai Indikator sebagai
alternatif tentang cara Kerjasama dasar
yang terbaik atau Dalam Dewi, sebagai
kesempatan untuk (2006:21) indikator- dasar
memilih kombinasi indikator kerja sama ditambah
cara yang terbaik. adalah sebagai atau
 Dengan perencanaan berikut: Tanggung dikuranginy
dapat dilakukan jawab secara a barang
penyusunan skala bersama-sama  Memberikan
prioritas menyelesaikan data dan
 Dengan adanya pekerjaan, yaitu informasi
rencana maka akan dengan pemberian dalam
ada suatu alat tanggung jawab rangka
pengukur untuk dapat tercipta kerja memudahka
mengadakan suatu sama yang baik. n
pengawasan dan Saling berkontribusi, pengawasan
evaluasi yaitu dengan saling dan
 Penggunaan dan berkontribusi baik pengendalia
alokasi sumber- tenaga maupun n barang
sumber pembangunan pikiran akan Sumber :
yang terbatas adanya terciptanya kerja Bafadol. 2003.
secara lebih efisien sama. Pengembangan
dan efektif Pengerahan Sarana
 Dengan perencanaan, kemampuan secara Pariwisata.
perkembangan maksimal, yaitu Agnini,
ekonom yang mantap dengan Bandung.
atau pertumbuhan mengerahkan
ekonomi yang terus kemampuan masing-
menerus dapat masing anggota tim
ditingkatkan secara maksimal,
 Dengan perencanaan kerja sama akan
dapat dicapai lebih kuat dan
stabilitas ekonomi, berkualitas.
menghadapi siklis Setelah kita
konjungtur. memahami tentang
Sumber : kedudukan dan
Tjokromidjojo, fungsi bekerjasama
Bintoro. 1998. dalam sebuah
Perencanaan organisasi, kita dapat
Pembangunan. menarik pemahaman
Jakarta: CV Haji bahwa kerjasama
Masagung. memiliki kedudukan
yang sangat penting.
Setiap organisasi,
sekecil apapun, akan
mengandalkan aspek
kerjasama untuk
mencapai tujuan
organisasi tersebut.
Bahkan secara tegas
disebutkan bahwa
tidak ada organisasi
tanpa ada kerjasama.
Partisipasi masyarakat Kerjasama Dengan: Manusia Manusia
dalam perencanaan Manusia Formal Formal Formal
pembangunan di Desa 1. Kepala desa 1. Kepala desa 1. Pembentukan
TERAP Sigalapang Julu Memimpin dan
AN Kecamatan 2. Perangkat Desa penyelenggar konsolidasi
Panyabungan aan Tim
Kabupaten Mandailing 3. Badan pemerintahan Fasilitator
Natal. Permusyawaratan berdasarkan Musrembang
Desa (BPD). kebijakan Desa.
yang
Manusia Nonformal ditetapkan 2. Tim
1. Masyarakat bersama Penyusun
Badan Draft RKP
2. Lembaga non- Perwakilan Desa sesuai
pemerintah yang Desa (BPD). dengan
bergerak dibidang sitematika
: pendidikan, 2. Perangkat yang telah
keagamaan, Desa ditetapkan.
kesehatan. Dalam
menjalankan
tugas 3. Pelaksanaan
3. Lembaga/organisa pemerintahan Musdaremba
si kemasyarakatan kepala desa ng dengan
dibantu oleh pemaparan-
perangkat pemaparan
desa yang dan pleno,
berasal dari pembahasan
pegawai dan
pemerintahan penetapan
kecamatan. RKP Desa,
Penentuan
3. Badan kegiatan yang
Permusyawar didanai
atan Desa melalui
(BPD). Swadaya
Dalam Desa dan
Undang- PNPM
Undang Mandiri
Nomor 32 Pedesaan.
Tahun 2004
tampak 4. Tim
bahwa peran penyusun
BPD lebih RKP Desa
dominan, melakukan
selain finalisasi
memberi dokumen
masukan RKP Desa
kepada berdasarkan
Kepada Desa, masukan dan
BPD juga penyempurna
dapat an yang telah
membatalkan ditetapkan
kebijakan dalam
yang akan musrenbang
dibuat Desa.
menjadi
keputusan dan
mengawasi 5. Tim RKP
pelaksanaan Desa
kebijaksanaan selanjutnya
tersebut, BPD menyiapkan
juga dapat Daftar
meminta Usulan RKP
pertanggungja Desa (DU-
waban kepada RKP Desa)
Kepala Desa dan
sebagai mendorong
pelaksana. kepala desa
untuk
Manusia menyampaika
Nonformal nnya kepada
1. Masyarak camat
at Partisipasi sebelum
masyarakat pelaksanaan
dalam Musrenbang
pembangunan di Kecamata.
Desa Sigalapang
Julu yaitu
dengan
pemberian
tenaga, misalnya
dalam
pembangunan
jalan atau
jembatan,
masyarakat juga
mau memberikan
sumbangan dana
pembangunan.

2. Lembaga
non-pemerintah
yang bergerak
dibidang :
pendidikan,
keagamaan,
kesehatan.

3. Lembaga
/organisasi
kemasyarakatan

Kriteria Administrasi Negara

ILMU/TERAP 5 6 7
AN Rasionalitas Efektivitas Efisiensi
Definisi Definisi Efektivitas Defenisi Efisiensi
ILMU Rasionalitas Menurut Hidayat Dari Modul Audit
Rasionalitas (1986:56) yang Operasional tahun 1995
adalah dapat menjelaskan bahwa : “Efektifitas berkenaan
diterima oleh akal “Efektivitas adalah suatu dengan seberapa jauh suatu
sehat, tidak ukuran yang menyatakan program telah mencapai
terdapat tumpang seberapa jauh target tujuan yang diinginkan.
tindih dalam (kuantitas,kualitas dan Penilaian efektifitas
pelaksanaan tugas. waktu) telah tercapai. didasarkan atas tujuan
Tujuan Dimana makin besar program sesuai dengan
Rasionalitas persentase target yang keinginan pembuat
dicapai, makin tinggi peraturan perundang-
Manfaat efektivitasnya”. undangan yang berlaku”.
Rasionalitas Sedangkan pengertian Efisiensi merupakan
Menurut Giddens, efektivitas Menurut perbandingan yang terbaik
A. (1986:70) Schemerhon John R. Jr. antara hasil dan
Rasionalitas (1986:35) adalah sebagai pengorbanan.
praktis. Tindakan berikut : “Efektivitas Sumber : Modul Audit
sosial dalam adalah pencapaian target Operasional Tahun 1995
rasionalitas ini output yang diukur
diarahkan pada dengan cara Manfaat Efisien
tujuan yang membandingkan output Menurut Drs. Soekarno K
ditentukan oleh anggaran atau (2000:22) dalam bukunya
harapan terhadap seharusnya (OA) dengan yang berjudul Dasar-Dasar
perilaku objek output realisasi atau Manajemen Manfaat
dalam lingkungan sesungguhnya (OS), jika efisiensi dapat diartikan
dan perilaku (OS) > (OA) disebut sebagai dicapainya cara
manusia lain. efektif ”. kerja yang hemat, tidak
Kepentingan diri Sumber : Hidayat terjadi pemborosan, dan
sendiri menjadi Kusuma. 1986. Perilaku menunjukkan keadaan
sentral dan sarana- Organisasi. Bumi menguntungkan, baik
sarana yang Aksara, Jakarta. dilihat dari segi waktu,
digunakan untuk tenaga maupun biaya.
mencapai tujuan Tujuan Efektivitas Ini dapat dicapai karena
dipertimbangkan dalam kerja sama mengikat
sesistematis Manfaat Efektivitas pihak-pihak yang bekerja
mungkin. Untuk sama untuk mentaati segala
sampai ke tujuan, Indikator Efektivitas kesepakatan, serta terjadi
tindakan yang Petters dan Waterman spesialisasi tugas dan
diambil seefisien mengemukakan tentang tanggung jawab sesuai
mungkin dengan Indikator umum dari dengan kemampuan yang
cara yang terbaik. efektif, yaitu : dimiliki masing-masing.
Rasionalitas Sumber : Soekarno
1. Mempunyai bias
formal. Hampir K.2000.Dasar-Dasar
terhadap setiap
sama dengan Manajemen, Quadra,
tindakan dan
rasionalitas praktis, Jakarta.
penyelesaian
namun yang
pekerjaan yang
diperhitungkan Indikator Efisiensi
dilakukan.
adalah garis arah Menurut Soekarno K.
2. Selalu dekat
tindakan yang (2000: 24)
dengan para
didasarkan atas
pelanggan agar 1. Tepat : kena
peraturan umum,
dapat mengerti sasaran, apa yang
seperti dalam
secara penuh apa dikehendaki
hukum.
yang dibutuhkan tercapai, atau apa
· Rasionalitas
oleh para yang dicita-citakan
substansial. Ukuran
pelanggan. menjadi kenyataan.
tindakan dalam
3. Berusaha untuk 2. Cepat : tidak
rasionalitas jenis ini
meningkatkan menghabiskan
adalah nilai.
produktivitas waktu yang tidak
Seseorang
lewat partisipasi perlu, selesai tepat
berperilaku sesuai
para pegawai pada waktunya atau
dengan nilai yang ia
perusahaan. sebelum waktu yang
miliki dan yakin.
4. Memiliki struktur ditetapkan.
Rasionalitas
organisasi yang 3. Hemat : dengan
teoretis.
bersifat luwes biaya yang sekecil-
Rasionalitas ini
dan sederhana, kecilnya, tanpa
mencakup
dengan jumlah terjadi pemborosan
penguasaan teoretis
individu-individu dalam bidang
atas realitas dibantu
yang minimal apapun.
pengertian-
dalam aktivitas 4. Selamat : segala
pengertian abstrak.
Seseorang tidak staf yang sesuatu sampai pada
mempunyai mendukung tujuan yang
orientasi tindakan bidangnya. dimaksud tanpa
sosial yang jelas 5. Menggabungkan mengalami
tapi tindakannya kontrol yang hambatan-hambatan,
muncul dari upaya sifatnya ketat dan kelambatan-
memberi arti pada desentralisasi kelambatan, ataupun
realitas. yang bertujuan kemacetan-
Sumber : mengamankan kemacetan.
Giddens, A. nilai-nilai inti
Sumber : Soekarno
(1986). perusahaan
K.2000.Dasar-Dasar
Kapitalisme dan dengan kontrol
Manajemen, Quadra,
Teori Sosial yang longgar
Jakarta.
Modern: Suatu pada bagian-
Analisis terhadap bagian lain untuk
Karya Tulis Marx, mendorong
Durkheim, dan pengambilan
Max Weber. resiko serta
Jakarta: UI-Press. inovasi.

Tingkat partisipasi Partisipasi masyarakat Karena kurangnya


masyarakat di dalam proses partisipasi masyarakat maka
Desa Sigalapang pembangunan di Desa proses perencanaan
Julu dalam Sigalapang Julu masih pembangunan sedikit
pembangunan sangat rendah. terganggu, oleh karena itu
TERAPAN masih tergolong Rendahnya partisipasi pemerintah Desa
rendah. Karena tersebut tentu saja akan Sigalapang meningkatkan
masyarakat yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
hadir dalam keefektivitas suatu dalam pembangunan
musrenbangdes kebijakan yang nantinya misalnya dengan mengajak
orang-orangnya akan di tetapkan. Tentu langsung masyarakat untuk
itu-itu aja. Yaitu saja kehadiran ikut dalam musyawarah
para aparat desa masyarakat sangat pembangunan desa da juga
dan perangkat- dibutuhkan karena dalam dalam pelaksanaan
perangkatnya, kehadiran dan pembangunan yang akan
sedangkan dari keikutsertaan aktif dilakukan, upaya lain juga
masyarakat sendiri masyarakat pada saat dilakukan yaitu dengan
sejauh ini masih musdarembang mengadakan sosialisasi
sangat kurang merupakan partisipasi tentang pentingnya
berpartisipasi masyarakat dalam pembangunan bagi
dalam mengikuti perencanaan masyarakat, sehingga
musrenbang yang pembangunan. Sebab masyarakat pun mau ikut
diadakan di desa pembangunan yang akan berpartisipasi.
tersebut. Padahal dilaksanakan nantinya
seharusnya bukan hanya bagian dari
masyarakat sudah proyek pemerintah tetapi
selayaknya lebih adanya kerjasama antara
berpartisipasi pemerintah dan
dalam masyarakat sebagai
perencanaan subjek dan objek
pembangunan pembangunan dan pihak-
karena masyarakat pihak terkait. Untuk
sebagai inisiator itulah dibutuhkannya
dimana aspirasi- partisipasi masyarakat di
aspirasi semua tahap-tahap
masyarakat pembangunan khususnya
ditampung oleh dimulai dari perencanaan
pemerintah dalam ini untuk menentukan
pembuatan suatu apa yang menjadi
keputusan atau prioritas utama
undang-undang. perencanaan
Tidak hanya pembangunan nantinya.
sebagai inisiator,
masyarakat juga
berperang sebagai
pengawas
pembangunan.

8. Formulasi / Perumusan Kebijakan

ILMU/TERAPAN 8A
ILMU Kebijaksanaan tergantung yang baik atas keadaan nyata.
Proses pengambilan keputusan (Freddy Rangkuti: Strategi Promosi
Kreatif, 2002, hlm.122-175) yaitu:
1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif (SWOT)
4. Pembelian
5. Pemakaian
6. Evaluasi setelah pemakaian
7. Pelepasan
Agar formulasi strategi dapat efektif:
1. Perlu dipahami secara jelas misi dan objektif atau tujuan berikut segala
SWOT yang dimiliki dikaitkan dengan peran lingkungan.
2. Pemilihan strategi yang tepat dari berbagai alternatif pilihan strategi
yang tersedia.
3. Apabila strategi telah diformulasikan, langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan strategi tersebut. Oleh karena itu diperlukan rencana
yang memuat program kerja serta siapa yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan strategi tersebut. Pada tahap ini sangat diperlukan informasi
informal dan formal serta sistem pengendalian yang baik.
Masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan ji
ka merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena
TERAPAN mereka akan lebih mengetahui seluk-beluk proyek tersebut dan akan memp
unyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut. Dalam setiap musrenbangde
s di Desa Sigalapang Julu masyarakat memang kurang berpartisipasi. Kare
na masyarakat menilai tanpa mengikuti pun semuanya tetap berjalan. Ini di
sebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembangunan dan be
lum merasa ada tanggungjawab dalam pelaksanaannya. Pemerintah desa da
lam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk ikut dalam musyaw
arah pembangunan desa dan juga dalam pelaksanaan pembangunan yang a
kan dilakukan, upaya lain juga dilakukan yaitu dengan mengadakan sosiali
sasi tentang pentingnya pembangunan bagi masyarakat, sehingga masyarak
at pun mau ikut berpartisipasi. Kebijakan yang diambil oleh perangkat desa
selain mengajak tentu saja akan mensosialisasikan kepada masyarakat akan
pentingnya pembangunan demi kemajuan desa seperti perangkat desa men
gadakan rapat.

ILMU/TERAPAN 8B
ILMU Perumusan kebijksanaan harus meliputi usaha untuk memproyektif
tingkatan sekarang, untuk keadaan nanti, masa depan dengan melakukan
perkiraan (TORECAST).
Dari perkembangan yang mungkin terjadi dan dalam penyusunan berbagai
alternatif kegiatan yang mungkin dilalui.
William Dunn (Budi Winarno:2002) menyebutkan, dalam pembuatan
kebijakan publik, tahap-tahap yang dilaluinya adalah :

1. Tahap penyusunan agenda. Masalah-masalah akan berkompetisi


dahulu sebelum dimasukkan ke dalam agenda kebijakan. Pada
akhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan para
perumus kebijakan. Pada saat itu, suatu masalah mungkin tidak
disentuh sama sekali dan beberapa yang lain pembahasan masalah
tersebut ditunda untuk waktu yang lama. Tahap penyusunan agenda
merupakan tahap yang akan menentukan apakah suatu masalah
akan dibahas menjadi kebijakan atau sebaliknya.
2. Tahap formulasi kebijakan. Masalah yang masuk ke agenda
kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan.
Masalah-masalah tersebut didefinisikan untuk kemudian dicari
alternatif pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah
tersebut berasal dari berbagai alternatif yang ada. Dalam tahap
perumusan kebijakan ini, masing-masing alternatif akan bersaing
untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk
memecahkan masalah. Pada tahap ini, masing-masing aktor akan
“bermain” untuk mengusulkan pemecahan masalah terbaik.Dari
sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para
perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif
kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas
legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan
peradilan.
3. Tahap implementasi kebijakan. Suatu program hanya akan menjadi
catatan-catatan elit, jika tidak diimplementasikan. Pada tahap ini,
berbagai kepentingan akan saling bersaing, beberapa implementasi
kebijakan mendapat dukungan dari para pelaksana, namun
beberapa yang lain mungkin akan ditentang oleh para pelaksana.
4. Tahap penilaian kebijakan. Pada tahap ini, kebijakan yang telah
dijalankan akan dinilai atau dievaluasi untuk melihat sejauh mana
kebijakan yang dibuat telah mampu memecahkan masalah.
Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang
diinginkan. Oleh karena itu, maka ditentukan ukuran-ukuran atau
kriteria-kriteria yang menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan
publik telah meraih dampak yang diinginkan.

TERAPAN Di Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing


Natal Proses perumusan kebijakan melalui beberapa tahapan menurut Und
ang-Undang No. 25 Tahun 2004, yaitu :
 Penyusunan Rencana
Dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap suatu rencan
a yang siap untuk ditetapkan yang terdiri dari empat langkah yaitu p
enyiapan rancangan-rancangan pembangunan yang bersifat teknokr
atik, menyeluruh dan terukur, masing-masing institusi pemerintah
menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada ran
cangan rencana pembangunan yang telah disiapkan.
 Penetapan Rencana
Penetapan rencana untuk menetapkan landasan hokum bagi rencana
pembangunan yang dihasilkan pada tahap penyusunan rencana.
 Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Ini dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pe
mbangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan
koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh
pimpinan Kementerian/Lembaga/SatuanKerjaPerangkatDaerah.
 Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencan
aan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan meng
analisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujua
n, dan kinerja pembangunan.

Tahapan Pelaksanaan Musrenbang Desa dalam Perencanaan Pembangunan


 Pengorganisasian pelaku
Ini dilakukan dengan melakukan persiapan-persiapan seperti pembe
ntukkan dan konsolidasi Tim Fasilitator Musrenbang Desa, pemben
tukkan Tim Penyusunan Draft RKPD Desa, dan pelatihan Tim Pen
yusun Draft RKPD Desa
 Penyusunan Draft RKP Desa
Tim Penyusun Draft RKP Desa melakukan penyusunan rancangan
RKP Desa sesuai dengan sistematika yang telah ditetapkan
 Tahapan Pasca Musrenbang Desa
Pada tahapan ini tim penyusun RKP Desa melakukan finalisasi dok
umen RKP Desa berdasarkan masukan dan penyempurnaan yang te
lah ditetapkan dalam Musrenbang Desa. Selanjutnya, Dokumen RK
P Desa tersebut disampaikan kepada Kepala Desa untuk ditetapkan
sebagai Keputusan Kepala Desa. Tim Penyusun RKP Desa selanjut
nya menyiapkan Daftar Usulan RKP Desa (DU-RKP Desa) dan me
ndorong Kepala Desa untuk menyampaikannya kepada camat sebel
um pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.

8C
ILMU Supaya suatu program strategi dan kegiatan yang berdasarkan a dan b dapat
disusun.
Proses analisa dan pembentukan kebijaksanaan negara atau pemerintah ada 5
substansi kelompok:
1. Analisa-analisa pembentukan kebijaksanaan. Tujuan-tujuan pembangunan
rasional jangka panjang dan dasar-dasar bagi kegiatan usaha negara dan
masyarakat yang penting.
2. Analisa dan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan jangka menengah.
3. Analisa dan kebijaksanaan program pembangunan tahunan.
4. Analisa dan pembentukan kebijaksanaan negara atau pemerintah dalam
rangka melaksanakan pemerintahan.
5. Analisa pembentukan kebijaksanaan dalam rangka pelaksanaan
pembangunan terutama masalah-masalah jangka panjang (Bintoto: Administrasi
Pembangunan)
TERAPAN Pemerintah Desa Sigalapang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemba
ngunan misalnya dengan mengajak langsung masyarakat untuk ikut dalam musy
awarah pembangunan desa da juga dalam pelaksanaan pembangunan yang akan
dilakukan, upaya lain juga dilakukan yaitu dengan mengadakan sosialisasi tentan
g pentingnya pembangunan bagi masyarakat,

8D
ILMU Pengambilan keputusan atau perencanaan pembangunan.
Bagian ini merupakan suatu wilayah peralatan analisa tersendiri, yaitu analisa
kebijaksanaan dan pengambilan keputusan serta perencanaan. Proses analisa
kebijaksanaan negara atau pemerintah dapat dibagi dalam tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Policy Germination
Yaitu penyusunan konsep pertama dari suatu kebijaksanaan.
2. Policy Recommendation
Yaitu rekomendasi suatu kebijaksanaan.
3. Policy Analysis
Yaitu analisa kebijaksanaan.
4. Policy Formulation
Yaitu formulasi yang sebenarnya
5. Policy Decision
Yaitu pengambilan keputusan formal terhadap suatu kebijaksanaan.
6. Policy Implementation
Yaitu pelaksanaan kebijaksanaan
7. Policy Evaluation
Yaitu evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan.
TERAPAN Tahapan Pelaksanaan Musrenbang Desa dalam Perencanaan Pembangunan
 Pengorganisasian pelaku
Ini dilakukan dengan melakukan persiapan-persiapan seperti pembentukk
an dan konsolidasi Tim Fasilitator Musrenbang Desa, pembentukkan Tim
Penyusunan Draft RKPD Desa, dan pelatihan Tim Penyusun Draft RKPD
Desa
 Penyusunan Draft RKP Desa
Tim Penyusun Draft RKP Desa melakukan penyusunan rancangan RKP
Desa sesuai dengan sistematika yang telah ditetapkan
 Tahapan Pasca Musrenbang Desa
Pada tahapan ini tim penyusun RKP Desa melakukan finalisasi dokumen RKP D
esa berdasarkan masukan dan penyempurnaan yang telah ditetapkan dalam Musr
enbang Desa. Selanjutnya, Dokumen RKP Desa tersebut disampaikan kepada Ke
pala Desa untuk ditetapkan sebagai Keputusan Kepala Desa. Tim Penyusun RKP
Desa selanjutnya menyiapkan Daftar Usulan RKP Desa (DU-RKP Desa) dan me
ndorong Kepala Desa untuk menyampaikannya kepada camat sebelum pelaksana
an Musrenbang Kecamatan.

9. Pengaturan Pengendalian Administrasi Negara

ILMU/TERAPAN 9. A ORGANISASI
ILMU Definisi Organisasi
Menurut Kusdi (2002:15) Organisasi terbagi atas organisasi formal dan
organisasi informal.
- Organisasi statis mengikuti pola tertentu.
- Organisasi dinamis biasanya mempunyai manajemen dinamis
menunjukkan gerakan proses administrasi pembangunan.

Manfaat Organisasi
1. Organisasi harus dapat membangun partisipasi;
2. Organisasi harus dapat membangun yang lemah;
3. Organisasi harus dapat mengarahkan & memberdayakan;
4. Organisasi harus dapat mengembangkan keterbukaan &
kebertanggungjawaban (Kusdi: Teori Administrasi Organisasi)
Sumber : Kusdi.2002. Teori Administrasi Organisasi. UI Press, Jakarta.

Indikator Organisasi
Menurut Kusdi (2002:18) keberhasilan Organisasi ditentukan oleh beberapa
Indikator, antara lain :
 Organisasinya mempunyai Struktur yang bagus dan tertata rapi sesuai
dengan apa yang diharapkan.
 Aktif mengadakan kegiatan di dalam lingkungan masyarakat(Ekstren)
 Mampu mmengembangkan generasi penerusnya dengan efektif dan
optimal.
 Mampu memanage di dalam keuanganya.
 Mampu mengembangkan kegiatan organisasinya dengan kreatif agar
anggota selalu aktif dan mampu mengembangkan potensinya dalam
organisasi tersebut.
 Banyak mendapat piagam atau prestasi yang diraih selama organisasi itu
aktif.

TERAPAN Organisai Formal


1. Kepala desa
2. Perangkat Desa
3. Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Organisasi Nonformal
1. Masyarakat Desa Sigalapang Julu
2. Lembaga non-pemerintah yang bergerak dibidang : pendidikan,
keagamaan, kesehatan.

ILMU/TERAPAN 9. B. Keuangan
ILMU Definisi Keuangan
Menurut Sondang P. Siagian (1998:156) Administrasi keuangan adalah
biaya yang tersedia bagi suatu negara yang sedang giat melakukan
pembangunan. Biaya selalu terbatas dibandingkan dengan
banyaknyakegiatan pembangunan yang perlu dilakukan. Semua usaha harus
dilakukan agar biaya yang tersedia yang bersumber dari pendapatan dalam
negeri dan pajak, tabungan masyarakat, hubungan pemerintah, dan
pendapatan negara dari hasil ekspor maupun yang berupa pinjaman,
dikelola penggunaannya sedemikian rupa sehingga dengan biaya yang
terbatas itu diperoleh hasil yang maksimal.

Sumber :(Sondang P. Siagiaan : Administrasi Pembangunan, hlm. 156)

Tujuan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2) adalah sebagai berikut:

a. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta


perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,

b. laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh


sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian masa lalu,

c. laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen


atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.

Sumber : Sawir Soejono.2005. Administrasi Keuangan Desa. Bumi Aksara,


Bandung.

Manfaat Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mendapatkan
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai
oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika
diperbandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data
yang dapat mendukung keputusan yang diambil. Menurut Statement of
Financial Accounting Concept No. 1, tujuan dan manfaat laporan keuangan
adalah:

1) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu


investor, kreditor dan pengguna lainnya yang potensial dalam membuat
keputusan lain yang sejenis secara rasional.

2) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu


investor, kreditor, dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan
jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang
yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan
pendapatan dari penjualan.

3) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya


ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau
pemilik modal.

4) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi


perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan
informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek perusahaan.

Sumber : Statement of Financial Accounting Concept No. 1


TERAPAN Substansi perencanaan desa diantaranya menetapkan prioritas, program,
kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakatDesa, dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
Sumber pendanaan pembangunan desa sendiri terdiri dari :
 Pendapatan Asli Desa
 Alokasi APBN
 Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/ Kota
 Alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan
yang diterima Kabupaten/Kota
 Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
 Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota
 Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga
 Lain-lain pendapatan Desa yang sah.

ILMU/TERAPAN 9.C. Kepegawaian


ILMU Fungsi umum administrasi kepegawaian:
1. Perencanaan pegawai
Dapat diartikan sebagai suatu proses penentuan berbagai macam kebutuhan
pegawai di masa yang akan datang berdasarkan dari perubahan yang terjadi
dan persediaan pegawai yang sudah ada. Perencanaan pegawai merupakan
hal yang sangat penting, sebab dapat membantu suatu perusahaan atau
organisasi dalam menentukan sumber yang di butuhkan serta dapat
membantu menentukan apa saja yang bisa dicapai dari sumber yang
tersedia.
2.Pengorganisasian kepegawaian
Yaitu menggolongkan, menetapkan dan mengatur berbagai macam aktivitas
atau kegiatan yang dianggap sangat penting, misalnya seperti menetapkan
tugas seseorang, menetapkan wewenang seseorang dan lain-lain ke dalam
suatu pola tertentu sedemikian rupa sehingga pegawai yang bekerja di
dalamnya dapat saling bekerja sama tentunya supaya dapat memepermudah
dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
3. Pengarahan pegawai
Banyak sekali teori dan keyakinan mengenai memotivasi pegawai, secara
keseluruhan tidak ada kesepakatan tentang apa yang dapat meotivasi. Jadi
sangat sulit bagi perusahaan atau organisasi untuk sampai kepada kebijakan
dan pendekatan yang akan memuaskan para pegawainya. Selain itu bagi
perusahaan atau organisasi dengan skala apaun itu, membuat analaisis
secara mendalam mengenai apa yang dapat memotivasi setiap tenaga
kerjanya adalah tidak praktis, tetapi terdapat aturan-aturan yang praktis yang
bisa diikuti setidaknya untuk dapat membantu memotivasi para pegawainya
dan tentunya meningkatkan kepuasan kerja
4. Pengendalian pegawai
Merupakan bagaian dari penegndalian yaitu merupakan suatu proses
pengukuran tingkat keefektivitasan kerja dari pegawai dalam memberikan
kontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. (Enceng dkk:
Administrasi Kepegawaian)
TERAPAN
1. Kepala desa
Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama Badan Perwakilan Desa (BPD).
2. Perangkat Desa
Dalam menjalankan tugas pemerintahan kepala desa dibantu oleh
perangkat desa yang berasal dari pegawai pemerintahan kecamatan.
3. Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tampak bahwa peran
BPD lebih dominan, selain memberi masukan kepada Kepada Desa, BPD
juga dapat membatalkan kebijakan yang akan dibuat menjadi keputusan
dan mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan tersebut, BPD juga dapat
meminta pertanggungjawaban kepada Kepala Desa sebagai pelaksana.
4. Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Sigalapang Julu
yaitu dengan pemberian tenaga, misalnya dalam pembangunan jalan atau
jembatan, masyarakat juga mau memberikan sumbangan dana
pembangunan.
5. Lembaga non-pemerintah yang bergerak dibidang : pendidikan,
keagamaan, kesehatan.
6. Lembaga/organisasi kemasyarakatan

ILMU/TERAPAN 9.D.SARANA – SARANA LAIN


ILMU Sarana-sarana lain yang harus diperhatikan bahwa pembagunan harus
mencakup:
1. Kapasitas
Pembangunan mencakup pengembangan kapasitas untuk menentukan masa
depan seseorang. Dalam konteks ini kapasitas meliputi faktor-faktor
ekonomi seperti fasilitas produksi. Sangat sulit bagi seseorang / suatu
negara untuk meningkatkan peguasaannnya terhadap masa depannya jika
faktor-faktor produksinya lesu/ bila kebutuhan-kebutuhan dasar tidak
terpenuhi.
2. Pembangunan mencakup masalah-masalah distribusi.
Betapapun majunya suatu perekonomian, apabila hanya sebagian kecil
penduduk yang menikmati manfaatnya, pembangunan dalam arti
sesungguhnya belum berarti/ belum terjadi. Sungguh pun para ahli
ekonomi mendukung, pada akhirnya keadilan itu tidak bergantung pada
majunya suatu perekonomian. Dalam jangka panjang, pembangunan
ekonomi digalakkan dengan cara meningkatkan SDM dengan
menyeimbangkan kemampuan untuk mengkonsumsi.
3. Penumbuhan kuasa dan wewenang.
Pembangunan juga berarti penumbuhan kuasa & wewenang bertindak
lebih besar terhadap jenisnya. Penumbuhan kuasa dan wewenang bertindak
lebih besar terhadap si miskin. Mengingat pertumbuhan ekonomi tidak
dengan sendirinya akan registribusi secara meluas, maka manfaatnya
adalah suatu masalah politik. Satu-satunya cara untuk menciptakan
mekanisme dari dalam. Guna meluruskan keputusan-keputusan alokasi
yang tidak adil ialah menjadikan rakyat mempunyai pengaruh.
4. ketidakmampuan Administrasi
Dalam bidang manajemen dan administrasi, pokok-pokok persoalan itu
mendapat perhatian yang sedikit. Padahal dalam komunitas negara dan
forum internasional, para administrator pembangunan memainkan peran
peran penting yang berpengaruh. Manajemen bukan sekedar masalah.
Manajemen adalah suatu bidang yang berorientasi pada perubahan.
Persoalannya adalah administrasi di kebanyakan negara dunia ke-III lebih
bercirikan ketidakmampuan administrasi daripada sifat imajinatif dan
responsif dari lembaga-lembaga yang ada.
TERAPAN Desa Sigalapang Julu mempunyai beberapa sarana dan prasarana untuk
memperlancar jalannya pembangunan desa, dan ekonomi masyarakat,
berikut dapat dilihat.
 Masjid : 2 unit
 Mushola : 4 unit
 Poskesdes : 1 unit
 Mck : 4 unit
 MDA : 1 unit
 Jalan Desa : 3 Km
 Jembatan : 2 unit
 Sekolah Dasar : 1 unit
 Kantor Kepala Desa : 1 unit
 Poskamling : 2 unit
Total : 26 unit
Dari sarana dan prasarana yang ada di Desa Sigalapang Julu diharapkan
dapat meningkatkan pembangunan, baik secara ekonomi, social, dan
politik, agar menciptakan pemerintahan desa yang baik dan memajukan
perekonomian desa.
10. Penggunaan Administrasi Negara

ILMU/TERAPAN 10A. Pemimpin


ILMU Definisi Kepemimpinan
Menurut Kartini Kartono (2008:34) Menyatakan sebagai berikut :
Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan
kepribadian yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi
dengan orang lain
Pemimpin adalah sebagai penggerak administrasi melalui motivasi. Fungsi
administrator pembangunan adalah
1. unsur pembaharuan
2. kepemimpinan
3. analisa kebijakan
4. pengambilan keputusan

Indikator Kepemimpinan
Menurut Kartini Kartono (2008:36) menyatakan sebagai berikut :
 Sifat
 Kebiasaan
 Tempramen
 Watak
 Kepribadian
Sumber : Kartini Kartono. 2008. Dasar Kepemimpinan.Airlangga.
Bandung

Fungsi administrator melalui kepemimpinan memberikan peran:


1. kemampuan untuk mendesain strategi usaha berencana untuk
mendorong kea rah pembaharuan dan perlombaan.
2. untuk mendesain aspekyang saling terkait dari berbagai aspek yang perlu
ditumbuhkan dengan tidak kehilangan prioritasnya.
3. upaya peranan administrator sebagai unsur pembaharuan lebih efektif
(maksudnya mendorong pembaharuan dan pembangunan yang perlu
diusahakan).
4. pengembangan partisipasi yang meluas dalam masyarakat menghendaki
pertumbuhan kegiatan dan inisiatif masyarakat di dunia usaha. Jadi, unsur
pembaharuan diharapkan kemampuan untuk menjadikan penyempurnaan
di bidang administrasi pembangunan.
Sumber : (Kuncoro, Bab V, Administrasi Pembangunan ):

TERAPAN Yang bertanggungjawab sebagai pemimpin dalam penyelenggaraan


perencanaan pembangunan adalah kepala desa. Karena kepala desa
berwenang dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Perwakilan Desa
(BPD).

ILMU/TERAPAN 10B. Koordinasi


ILMU Koordinasi adalah pergerakan yang bersifat menyerasikan. Hal- hal yang
terkait dengan koordinasi adalah:
1. pengertian dan pentingnya koordinasi
2. koordinasi dalam administrasi pembangunan
3. masalah masalah koordinasi dalam pembangunan di Indonesia:
- kegagalan dalam sistem komunikasi
- kegagalan dalam faktor kepemimpinan
- kegagalan dalam proses pengambilan keputusan.
TERAPAN 1. Kepala desa
Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama Badan Perwakilan Desa (BPD).

2. Perangkat Desa
Dalam menjalankan tugas pemerintahan kepala desa dibantu oleh
perangkat desa yang berasal dari pegawai pemerintahan kecamatan.

3. Badan Permusyawaratan Desa (BPD).


Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tampak bahwa peran BPD
lebih dominan, selain memberi masukan kepada Kepada Desa, BPD juga
dapat membatalkan kebijakan yang akan dibuat menjadi keputusan dan
mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan tersebut, BPD juga dapat meminta
pertanggungjawaban kepada Kepala Desa sebagai pelaksana.

4. Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Sigalapang Julu
yaitu dengan pemberian tenaga, misalnya dalam pembangunan jalan
atau jembatan, masyarakat juga mau memberikan sumbangan dana
pembangunan.

ILMU/TERAPAN 10C. Pengendalian dan Pengawasan


ILMU Definisi Pengendalian dan Pengawasan

Pengendalian & pengawasan diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan tetap


berjalan sesuai rencana dan dapat diambil tindakan korektif. Proses
pengawasan:

a. menetapkan standar;

b. mengukur apa yang telah dilaksanakan dengan menghubungkan standar


yang telah ditetapkan;

c. apabila terjadi perbedaan antara apa yang telah ditetepkan dalam standar
dengan apa yang dilaksanakan maka selisih tersebut ditetapkan sebagai
tindakan korektif.
Tujuan dari Fungsi Pengawasan
1. Adaptasi lingkungan
2. Meminimalkan kegagalan
3. Meminimumkan biayaMengantisipasi kompleksitas dari organisasi

Manfaat Pengawasan
 Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilakukan oleh staf,
apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber daya
telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal
akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.
 Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
 Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi
kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
 Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
 Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan
atau diberikan pelatihan lanjutan.

Indikator System Pengendalian :


 Pelacak ( Detector) atau sensor, sebuah perangkat yang mengukur apa
yang sebenarnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
 Penaksir ( assessor), suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari
peristiwa actual dengan membandingkanya dengan bebrapa standar atau
ekspetasi dari yang sebenarnya terjadi.
 Effektor, suatu perangkat(yamg sering disebut feedback) yang
mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan yang
dipenuhi.
 Jaringan komunikasi, perangkat yang meneruskan informasi antara
detector dan assessor dan antara assessor dan effektor.
TERAPAN Yang berwenang sebagai pengawas dalam perencanaan pembangunan di D
esa Sigalapang Julu adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat.
Badan permusyawaratan rakyat merupakan suatu badan perwakilan yang te
rdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di desa dan anggota BPD d
ipilih oleh masyarakat desa melalui rapat musyawarah mufakat yang dihadi
ri oleh perwakilan masyarakat desa. BPD mempunyai beberapa fungsi dan
salah satu dari fungsi tersebut adalah melaksanakan pengawasan terhadap p
elaksanaan peraturan desa, anggaran pendapatan dan belanja desa, serta ke
putusan kepala desa.

ILMU/TERAPAN 10D. Komunikasi


ILMU Peran Komunikasi Bagi Pembangunan

Menurut Hedebro, 12 peran komunikasi dalam pembangunan adalah :

 Komunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan


membujukkan nilai-nilai, sikap mental, dan perilaku yang menunjang
pembangunan. Maksunya komunikasi dapat menciptakan perubahan
dalam pembangunan dengan membujukan nilai-nilai yang positif, sikap
mental yang kuat, bentuk perilaku yang menunjang pembangunan.
Kerena dengan komunikasi
 Komunikasi mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari
baca tulis hingga keberhasilan lingkungan. Dengan komunikasi
keteranpilan-keterampilan baru diterapkan
 Media massa dapat menjadi pengganda sumber daya pengetahuan.
 Media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman psikis dan
ekonomis untuk menciptakan kepribadian yang mobile.
 Komunikasi dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang
untuk bertindak nyata.
 Komunikasi dapat membantu masyarakat menemukan norma-norma
baru dan keharmonisan dari massa transisi.
 Komunikasi dapat membantu orang lebih cenderung berpartisipasi
dalam pembuatan keputusan di masyarakat.
 Komunikasi dapat mengubah sturktur kekuasaan pada masyarakat
bercirikan tradisional dengan membawakan pengetahuan kepada massa.
 Komunikasi dapat menciptakan rasa kebangsaan sebagai sesuatu yang
mengatasi kesetian-kesetian local.
 Komunikasi dapat membantu mayoritas populasi tentang peran penting
sebagai warga Negara dan aktif berpolitik.
 Komunikasi memudahkan perencanaan dan implementasi pembangunan
kebutuhan pokok.
 Komunikasi dapat membuat pembangunan ekonomi, social budaya
menjadi proses yang berlangsung sendiri.

TERAPAN 5. Kepala desa


Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama Badan Perwakilan Desa (BPD).

6. Perangkat Desa
Dalam menjalankan tugas pemerintahan kepala desa dibantu oleh
perangkat desa yang berasal dari pegawai pemerintahan kecamatan.

7. Badan Permusyawaratan Desa (BPD).


Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tampak bahwa peran BPD
lebih dominan, selain memberi masukan kepada Kepada Desa, BPD juga
dapat membatalkan kebijakan yang akan dibuat menjadi keputusan dan
mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan tersebut, BPD juga dapat meminta
pertanggungjawaban kepada Kepala Desa sebagai pelaksana.

8. Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Sigalapang Julu
yaitu dengan pemberian tenaga, misalnya dalam pembangunan jalan
atau jembatan, masyarakat juga mau memberikan sumbangan dana
pembangunan.

11. Mendukung Proses Perubahan

ILMU/TERAPAN 11. Mendukung Proses Perubahan


ILMU Peran Pemerintah Dalam Perencanaan Pembangunan
Di dalam literatur-literatur ekonomi pembangunan sering disebutkan
bahwa ada tiga peran pemerintah yang utama yaitu:
(1) Sebagai pengalokasi sumber-sumber daya yang dimiliki oleh negara
untuk pembangunan;
(2) Penciptaan stabilisasi ekonomi melalui kebijakan fiskal dan moneter;
serta
(3) Sebagai pendistribusi sumber daya.
Penjabaran ketiga fungsi ini di Indonesia dapat dilihat dalam Pasal 33
UUD 1945 Amandemen Keempat. Ayat (2) dan ayat (3) menyebutkan
bahwa negara menguasai bumi serta kekayaan alam yang dikandung
didalamnya, serta cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
bagi hajat hidup orang banyak. Penguasaan ini dimaksudkan untuk
dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Hal ini
mengamanatkan kepada Pemerintah agar secara aktif dan langsung
menciptakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Selanjutnya ayat (4)
menyebutkan bahwa perekonomian diselenggarakan atas dasar dasar
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Ayat ini
juga mengamanatkan kepada Pemerintah untuk menjaga dan mengarahkan
agar sistem perekonomian Indonesia berjalan dengan baik dan benar. Inilah
yang dinamakan peran pengaturan dari pemerintah. Inilah yang menjadi
inti tugas lembaga perencanaan dalam Pemerintah.
Pemerintah juga dapat melakukan intervensi langsung melalui kegiatan-
kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah, yang mencakup kegiatan-kegiatan
penyediaan barang dan layanan publik, melaksanakan kegiatan atau
prakarsa strategis, pemberdayaan yang tak berdaya (empowering the
powerless) atau keberpihakan.
Perencanaan Pembangunan Untuk Mencapai Tujuan dan Cita-Cita
Nasional
Sejak awal, para bangsa menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia
didorong oleh keinginan yang luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas. Mereka dengan sadar bercita-cita agar pengelolaan pembangunan
Indonesia dapat dilakukan sendiri oleh putra-putri bangsa ini secara
mandiri, merdeka, dan berdaulat. Kedaulatan dalam mengelola
pembangunan tentu berangkat dari keyakinan yang kuat bahwa kita dapat
melaksanakannya tanpa perlindungan dan pengawasan pihak asing.
TERAPAN Karena kurangnya partisipasi masyarakat maka proses perencanaan
pembangunan sedikit terganggu, oleh karena itu pemerintah Desa
Sigalapang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
misalnya dengan mengajak langsung masyarakat untuk ikut dalam
musyawarah pembangunan desa da juga dalam pelaksanaan pembangunan
yang akan dilakukan, upaya lain juga dilakukan yaitu dengan mengadakan
sosialisasi tentang pentingnya pembangunan bagi masyarakat, sehingga
masyarakat pun mau ikut berpartisipasi.

12. Keterikatan dan Keterpaduan

ILMU/TERAPAN 12. Keterikatan dan Keterpaduan

ILMU Proses utama keterikatan dan keterpaduan:


1. faktor budaya
a. budaya penentu keninginan dan perilaku yang mendasar.
b. sosial budaya, kebangsaan, kelompok, ras dan daerah.
c. kelas sosial: pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
permanen yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai,
minat, dan perilaku yang serupa.
Kelas sosial memiliki ciri-ciri:
a. orang kelas sosial sama cenderung bertingkah laku seragam daripada
orang lain dari 2 kelas sosial yang berbeda.
b. orang orang merasa menempati posisi imperior atau superior di kelas
sosial mereka.
c. kelas sosial seseoranglebih dikenal oleh sekumpulan variabel. Berarti
seperti pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan, daripada satu variabel.
d. individu dapat berpindah dari 1 kelas sosial ke kelas sosial lain.

2. Faktor Sosial
Mencakup masalah:
a. kelompok acuan
b. kelompok keluarga
c. kelompok peran dan status

3. Faktor pribadi
Menyangkut:
a. usia, tahap siklus hidup
b. pekerjaan dan lingkungan ekonomi
c. gaya hidup
d. kepribadian dan konsep diri

4. Faktor psikologis
a. motivasi
b. persepsi
c. pembelajaran
d. keyakinan dan sikap

5. Faktor ekonomi
6. Faktor politik
7. Faktor pertanahan dan keamanan

TERAPAN Faktor Budaya


Desa Sigalapang Julu mempunyai sejarah budaya yang membedakan
dengan daerah-daerah sekitarnya. Dalam kepercayaan masyarakat
dahulunya, atau dengan mitos yang didapat dari para Hatobangon atau
para tetua yang lebih mengetahui sejarah desa ini, mengatakan cara
bertani waktu dahulu tidak sama dengan cara bertani masyarakat
sekarang, dimana dahulu warga masyarakat di Desa Sigalapang Julu
percaya bahwa cara bertani itu harus seperti manusia juga, yaitu bahwa
padi juga harus mempunyai masa istirahat, tidak seharusnya ditanam
langsung setelah panen, masa istirahatnya harus selama enam bulan.
Setelah masa enam bulan tersebut warga masyarakat dulu mengisinya
dengan bercocok tanam, seperti menanam kacang-kacangan, ubi, jagung,
dan tanaman-tanaman lain. Selain itu warga masyarakat juga melakukan
pekerjaan lain seperti menganyam tikar dengan bahan dasarnya dari
pandan, dimana pandan itu tumbuh sendiri di sekitar pemukiman
masyarakat desa, dan hasilnya akan dijadikan menjadi tikar yang
memiliki nilai yang lebih besar.

Faktor Sosial
Warga masyarakat Desa Sigalapang Julu mempunyai beragam suku yang
ada di dalamnya, namun sebagian besar atau mayoritas suku masyarakat
desa Sigalapang Julu adalah Suku Mandailing, yaitu suku asli dari Desa
Sigalapang Julu, yang berjumlah 1.198, dan selebihnya adalah suku lain,
seperti jawa, minang, dan batak toba. Dalam waktu tertentu, budaya
gotong royong masih berjalan di dalam desa, dikarenakan hubungan
persaudaraan dan keharmonisan di dalam desa, baik dari aparatur desa
maupun di dalam masyarakatnya sendiri. Kesadaran yang tinggi diantara
masyarakat menjadi factor yang sangat penting di dalam menjalankan
kehidupan yang harmonis.

Faktor Ekonomi
Potensi ekonomi di Desa Sigalapang Julu banyak dipengaruhi dari hasil
tani, karena itu merupakan mayoritas mata pencaharian masyarakat desa.
Namun selain itu warga masyarakat juga berusaha mandiri dengan
membangun usaha-usaha kecil, seperti pembuatan tikar, yang dahulu
sudah ada, ada juga sebagai pembuat kerupuk dari ubi. Hal ini dapat
membangun perekonomian masyarakat agar lebih mandiri menghadapai
perekonomian yang lebih baik lagi. Namun sebagian besar penduduk
mengandalkan dasi hasil tani dan perkebunan yang bias mendongkrak
perekonomian warga desa.

13. Partisipasi Masyarakat

ILMU/TERAPAN 13. Partisipasi Masyarakat


ILMU Menurut Canter (dalam Arimbi, 1993:1) mendefinisikan partisipasi sebagai
feed-forward information and feedback information. Dengan definisi ini,
partisipasi masyarakat sebagai proses komunikasi dua arah yang terus
menerus dapat diartikan bahwa partisipasi masyarakat merupakan
komunikasi antara pihak pemerintah sebagai pemegang kebijakan dan
masyarakat di pihak lain sebagai pihak yang merasakan langsung dampak
dari kebijakan tersebut. Dari pendapat Canter juga tersirat bahwa
masyarakat dapat memberikan respon positif dalam artian mendukung atau
memberikan masukan terhadap program atau kebijakan yang diambil oleh
pemerintah, namun dapat juga menolak kebijakan.
Menurut pendapat Mubyarto (1997:35) bahwa mendefinisikan
partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu keberhasilan setiap program
sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan
kepentingan diri sendiri.
Nelson, Bryant dan White (1982:206) menyebutkan bahwa keterlibatan
kelompok atau masyarakat sebagai suatu kesatuan, dapat disebut partisipasi
kolektif, sedangkan keterlibatan individual dalam kegiatan kelompok dapat
disebut partisipasi individual. Partisipasi yang dimaksud ialah partisipasi
vertikal dan horisontal masyarakat. Disebut partisipasi vertikal karena bisa
terjadi dalam kondisi tertentu masyarakat terlibat atau mengambil bagian
dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan dimana masyarakat
berada pada posisi sebagai bawahan, pengikut atau klien. Disebut
partisipasi horisontal, karena pada suatu saat tidak mustahil masyarakat
mempunyai kemampuan untuk berprakarsa, di mana setiap
anggota/kelompok masyarakat berpartisipasi horisontal satu dengan yang
lain, baik dalam melakukan usaha bersama, maupun dalam rangka
melakukan kegiatan dengan pihak lain. Tentu saja partisipasi seperti itu
merupakan suatu tanda permulaan tumbuhnya masyarakat yang mampu
berkembang secara mandiri.
TERAPAN Kepala Desa Sigalapang Julu, Khoirul Anwar Hasibuan mengatakan bahwa
salah satu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah melalui pem
bangunan. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dibutuhkan melalui dari p
erencanaan pembangunan agar nantinya hasil dari pembangunan itu sesuai d
engan masyarakat. Sebab itu tanpa ada partisipasi masyarakat, pembanguna
n di desa tidak akan berjalan, dan juga tidak akan menjawab kebutuhan mas
yarakat akan pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pem
bangunan di Desa Sigalapang Julu dikategorikan masih rendah. Ini terbukti
dari penuturan Ketua BPD Imron Hasibuan dalam setiap Musdarenbangdes
di desa ini masyarakat masih kurang berpartisipasi dan jumlah perserta yang
hadir dalam musdarenbangdes masih minim dan kurang antusiasnya masyar
akat dalam mengikuti kegiatan rapat tersebut.

Potrebbero piacerti anche