Sei sulla pagina 1di 2

Review Jurnal Responsi 1 Karbohidrat Sumber :

Oleh : Yuanita Desi Saputri Diana, F. M. (2010). Fungsi Dan Metabolisme


Protein. Jurnal Kesehatan Masyarakat ,
NIM : K435064 47-52.
Kelas : B

Fungsi Dan Metabolisme Protein Dalam Tubuh Manusia

Protein di dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi utama selain karbohidrat dan
lemak, sebagai zat pembangun,dan sebagai zat-zat pengatur. Protein mengatur proses-proses
metabolisma dalam bentuk enzim dan hormon dan sebagai mekanisme pertahanan tubuh
melawan berbagai mikroba dan zat toksik. Dalam bentuk khromosom, protein juga berperan
dalam menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes.

Di dalam rongga mulut, protein makanan belum mengalami proses pencernaan. Baru
di dalam lambung terdapat enzim pepsine dan HCL yang bekerja sama memecah protein
makanan menjadi metabolite intermediate ringkat polypeptida, yaitu peptone, aloumosa dan
proteosa. Di dalam duodenum protein makanan yang sudah mengalami pencernaan parsial
dicerna lebih lanjut oleh enzim yang berasal dari cairan pancreas serta dinding usus halus.
Pancreas menghasilkan enzim-enzim proteolitik trypsine dan chemotrypsine, sedangkan
sekresi dinding usus terdapat enzim erepsine yang merupakan campuran dari sejumlan
enzim-enzim oligopeptidase yang memecah ikatan-ikatan oligopeptida. Cairan empedu tidak
mengandung enzim yang memecah protein.

Asam amino dalam tubuh diserap secara aktif seacara invivo dan in vitro. Dalam
aliran darah, asam amino transport bersama albumin, memiliki ikatan longgar sehingga
dianggap sebagai asam amino bebas. Dengan menambahkan alkohol kepada sampel plasma,
ikatan asam amino dengan albumin ini terputus dan terdapatlah asam amino bebas di dalam
plasma tersebut, yang dapat ditentukan kuantitasnya. Plasma amino acid pattern dapat
ditentukan dengan metode khromatographi kertas atau TLC.

Pada umumnya orang sehat tidak mengekskresikan protein melainkan sebagai


metabolitnya atau sisa metabolisme. Selain CO, dan H20 sebagai hasil sisa metabolisme
protein, terjadi pula berbagai ikatan organik yang mengandung nitrogen seperti urea dan
ikatan lain yang tidak mengandung nitrogen. Nitrogen yang dilepaskan pada proses
deaminasi masuk ke daiam siklus urea dari siklus krebs dan di ekskresikan melalui ginjal di
dalam air seni. Nitrogen yang dilepaskan pada proses transaminasi tidak dibuangke luar
tubuh, tetapi dipergunakan lagi dalam sintesa protein tubuh. Nitrogen juga ada yang ikut
terbuang di dalam tinja karena terbuang di dalam cairan pencernaan.

Didalam cairan protoplasma terdapat RNA yang lain yang mengikat asam amino
tertentu lalu membawa asam amino tersebut ke tempat pada ribosoma yang ditentukan oleh
kode (codon) di dalam messenger-RNA yang telah melekat menjadi acuan (template) pada
ribosoma tersebut. Jenis RNA yang mengantar diberi nama transfer RNA (tRNA). Pada
tRNA terdapat anticodon, yaitu rumusan khusus yang merupakan lawan (counterpart) dari
sesuatu codon tertentu. Maka asam amino tertentu dibawa ke tempat codon tertentu dengan
melalui pengenalan oleh t-RNA dengan anti codonnya. Demikiamah setiap tRNA yang
berbeda-beda membawa asam amino tertentu.

Setelah asam-asam amino yang jenisnya sesuai dengan perintah code yang terdapat
dari genes dibawa oleh mRNA, maka asam amino saling dikaitkan melalui ikatan peptida.
Terjadilah rantai panjang dari asam amino menjadi susunan struktur primer polypeptide
sesuatu protein tertentu. Setelah struktur primer dari protein disintesa secara lengkap, maka
protein tersebut dilepaskan dari ribosoma. Kemudian akan saling berinteraksi dan
memberikan tambahan struktur sekunder, tertier, hingga mencapai struktur akhir yang disebut
struktur native.

Potrebbero piacerti anche