Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
DOSEN
Dr. Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc (CS)
Disusun Oleh:
ARDI VIRYAWAN
P056131602.E47
ANGKATAN E-47
2014
1
DAFTAR ISI
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………3
1.2 Permasalahan…………………………………………………….…………3
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.3 TI Outsourcing……………………..……………………………………………6
Bab III
Pembahasan
Bab IV
Kesimpulan
Kesimpulan…………………………………………………………………....…..20
Daftar Pustaka……………………………………………………………….........21
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Dalam sebagian besar lingkungan bisnis, sudah menjadi rahasia umum bahwa
perbandingan objektif antara pengelolaan TI secara internal dan layanan
outsourcing TI akan mengungkapkan perbedaan yang signifikan dari segi
keuntungan biaya, kehandalan, kualitas, kecepatan, dan fleksibilitas. Outsourcing
TI memiliki beberapa kelebihan bagi perusahaan dibanding pengelolaan TI secara
insourcing, yaitu memberikan kesempatan untuk meningkatkan operasional dan
dukungan; meningkatkan produktivitas; mengurangi pengeluaran, mendapatkan
akses ke teknologi-teknologi baru, dan untuk meningkatkan tingkat kompetitif di
pasar. Kajian lainnya juga mengungkapkan keuntungan lainnya seperti TI
outsourcing memungkinkan percepatan adaptasi dan transformasi bisnis terhadap
perubahan pasar atau ancaman para pesaing.
3
Salah satu perhatian dalam TI outsourcing adalah pemilihan mitra kerja yang
sesuai, memahami kompleksitas keputusan outsourcing dan memiliki terbukti
pendekatan untuk membantu perusahaan mencapai berbagai manfaat bisnis
dimungkinkan oleh outsourcing.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat berbagai definisi mengenai outsourcing saat ini. Definisi outsourcing menurut
Suwondo (2003) yang dikutip oleh Dani (2010) adalah “pendelegasian operasi dan
manajemen operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar
(pihak perusahaan outsourcing).”. Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003)
yang kembali dikutip oleh Dani (2010) definisi outsourcing adalah “penyerahan aktivitas
perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan
yang professional dan berkelas dunia”. Sedangkan definisi lain menurut Pfannenstein
dan Tsai (2004) yang dikutip oleh Diah (2008) outsourcing adalah “memindahkan
pekerjaan suatu perusahaan kepada pihak lain dalam waktu yang tertentu”.
Dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan outsourcing
maka terdapat pekerjaan yang diserahkan kepada pihak lain dalam jangka waktu
tertentu. Umumnya pekerjaan yang di-outsourcing-kan adalah pekerjaan yang sifatnya
sebagai penunjang. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang
professional dan tenaga kerja internal organisasi dapat fokus untuk melaksanakan
pekerjaan intinya (core business). Menurut Dani, (2010) outsourcing mempengaruhi
suatu organisasi secara keseluruhan dalam hal bentuk organisasi, pekerja, cara
operasional, serta cara pengukuran.
5
Selective Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada bagian tertentu
pada layanan tertentu dalam perusahaan, disesuaikan dengan bidang keahlian
vendor. Misalnya SAP menyediakan software dan IBM menyediakan hardware.
De facto sourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada pihak luar
dikarenakan adanya latar belakang sejarah atau politik, dibandingkan dengan
hasil evaluasi objektif. Misalnya dikarenakan salah seorang eksekutif memiliki
perusahaan TI diluar jabatannya, maka perusahaan diarahkan untuk melakukan
outsource pada perusahaan TI miliknya.
2.3 TI Outsourcing
Namun untuk mengimplementasikan teknologi dan sistem informasi yang tepat bagi
suatu organisasi bukanlah hal yang mudah. Organisasi harus memperhatikan
dengan seksama aspek pembiayaan dan sumber daya yang dimilikinya. Karena
bukannya tidak mungkin jika organisasi salah melakukan pengelolaannya maka
yang didapat adalah kegagalan implementasi dan pemborosan biaya.
6
3. TI outsourcing didefinisikan sebagai “kontrak jangka panjang dimana satu
atau lebih service provider ditugaskan untuk bertanggung jawab mengatur
satu atau lebih operasi dan infrastruktur IS klien” (Chang, 2007).
7
load balancing, sistem pemantauan dan tuning, perencanaan kapasitas,
membantu operasi meja, dan fungsi-fungsi TI lainnya rutin dapat diserahkan
kepada outsourcing yang berkualitas. Singkatnya, perusahaan bebas untuk
berkonsentrasi pada bisnis inti, dan penyedia outsource dapat berkonsentrasi
pada bisnis intinya, yaitu support sistem operasional sehari-hari.
2. Mengurangi overhead TI
8
memungkinkan tingkat layanan dan kualitas yang jika dilakukan oleh
perusahaansecara mandiri akan sulit dilakukan karena tingginya investasi.
Outsourcing menyediakan tidak hanya pada best practice , tetapi juga untuk best
practice yang sedang berkembang secepat best practice tersebut
dikembangkan. Pada era globalisasi strategi bisnis kerapkali dihubungkan
dengan perkembangan teknologi sehingga akses awal untuk kemampuan TI
baru dapat menjadi keuntungan yang berbeda dalam persaingan
memperebutkan pasar.
Dari riset yang dilakukan Divisi Riset PPM Manajemen terlihat penerapan
outsourcing di Indonesia sudah begitu tinggi. Hal ini tidak terlepas dari keuntungan
yang didapat dari penerapan outsourcing tersebut. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai kelebihan penerapan outsourcing yang berkaitan dengan TI yaitu:
9
2. Aplikasi sistem informasi yang dibangun dapat sesuai dengan harapan
manajemen perusahaan, bahkan dapat menjadi competitive advantage
dibandingkan dengan perusahaan lain dengan kemampuan vendor untuk
membangun sistem dengan teknologi terbaru disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
3. Perusahaan tidak perlu melakukan investasi yang mahal di bidang teknologi
untuk mengembangkan sistem informasi perusahaannya. Pembangunan SI
dapat diserahkan kepada vendor yang mempunyai core competence di bidang IT
dan mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidangnya. Hal tersebut juga
menghindarkan resiko perusahaan untuk mengeluarkan biaya tambahan karena
kegagalan implementasi SI.
4. Jaminan mutu kualitas dari hasil aplikasi sistem informasi yang dibangun oleh
vendor yang berpengalaman.
Bahkan hal ini diperkuat oleh alasan O’Brian (2007) yang kembali dikutip oleh Dessy
dalam blognya. Berikut beberapa kelebihan dari outsourcing di bidang TI :
10
5. Memberi jalan keluar terhadap permasalahan ketidaktersediaan sumber daya
dari perusahaan yang ahli dalam pengembangan sistem informasi, sehingga
dapat mengurangi resiko salah penerapan sistem informasi.
6. Menunjang akselerasi tujuan perusahaan untuk mempercepat mendapatkan
keuntungan/ benefit dengan penerapan sistem informasi yang sesuai.
7. Menghindarkan dari kendali internal mengenai tidak berfungsinya sistem
informasi karena penerapan sistem informasi yang salah atau gagal.
8. Peningkatan benefit perusahaan akan menyebabkan perusahaan dapat
meningkatkan pertumbuhan modal usaha.
9. Berbagi resiko terhadap implementasi sistem informasi antara perusahaan dan
vendor. Kesalahan implementasi tidak ditanggung penuh oleh perusahaan saja,
oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dalam proses perencanaan
sistem informasi antara perusahaan dan vendor.
10. Perusahaan dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran kas dengan
bantuan sistem informasi yang tepat.
Dengan banyaknya keuntungan dari penerapan outsourcing di bidang TI, namun bukan
berarti outsouring TI tidak mepunyai kekurangan atau kelemahan. Berikut ini dijelaskan
mengenai kekurangan dari outsourcing dibidang TI:
11
2.6 Definisi Insourcing
Kebalikan dari outsourcing adalah insourcing. Umumnya pekerja akan lebih memilih
model ini karena dianggap lebih berpihak kepada mereka. Insourcing adalah suatu
usaha pengembangan SI dan TI dalam perusahaan yang hanya melibatkan sumber
daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan dengan membentuk divisi
khusus yang berkompeten di bidangnya. Insourcing merupakan model pengembangan
dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu
area fungsional dalam organisasi (misalnya Akunting, Keuangan, dan produksi) dengan
sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini
dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development.
Seperti halnya dengan outsourcing, insourcing juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
Insourcing mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti yang terlihat di tabel bawah
ini :
12
Kelebihan Insourcing Kelemahan Insourcing
Mengedepankan peran user dalam Minimnya dokumentasi, karena dikerjakan
menentukan tujuan dan sasaran oleh personel intern.
pengembangan infrastruktur sistem,
Meningkatkan partisipasi user dan rasa Kebocoran data mungkin dapat terjadi,
memiliki pada infrastruktur yang dikarenakan tidak ada reward dan
dikembangkan. punishment yang jelas khususnya kepada
karyawan yang menangani proyek SI.
Relatif mempercepat tahapan Pengembangan sistem dengan teknik
pengembangan karena knowledge transfer SDLC cenderung lambat dan mahal.
yang lebih mudah.
Respon yang cepat ketika terjadi asalah Resiko kerusakan software/hardware
dalam sistem. ditanggung oleh perusahaan, begitu juga
dengan peralatan yang sudah lanjut usia.
Keamanan data relatif terjamin. Perubahan kultur perusahaan relatif lebih
sulit dilakukan jika diatur oleh karyawannya
sendiri.
Cocok untuk pengembangan sistem dan
proyek yang bersifat kompleks
Pengambilan keputusan dapat dikendalikan
oleh perusahaan, tanpa intervensi dari
pihak luar.
13
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut riset yang dilakukan Divisi Riset PPM Manajemen (Agustus, 2008) terlihat
bahwa dari 44 perusahaan yang diriset hampir seluruh perusahaan baik dari industri
perbankan, industri alat berat, industri farmasi, industri telekomunikasi, industri kertas,
industri jasa pendidikan, industri pengelolaan karet & plastik dan industri makanan-
minuman telah menggunakan outsource dalam perusahaannya termasuk dalam hal
pengembangan sistem informasinya. Hasil riset dapat dilihat pada gambar 1 dibawah.
Penerapan outsourcing di Indonesia tidak terlepas dari pro dan kontra. Umumnya dari
sisi pekerja yang tidak setuju dengan penerapan outsourcing. Berikut ini perbandingan
14
antara yang pro dan kontra yang dikutip dari berbagai sumber oleh Divisi Riset
Manajemen PPM.
15
3.3 Solusi dengan Menggunakan Outsourcing
Penerapan outsourcing dalam pengembangan sistem dan teknologi informasi oleh
perusahaan tetap masih tepat. Namun perusahaan perlu memperhatikan hal-hal terkait
dengan kesuksesan dalam penerapan outsourcing TI. Sparrow, 2003 menyatakan
bahwa untuk mendapatkan keberhasilan dalam outsourcing IT, maka hal-hal yang
harus dilakukan adalah :
16
3.4 Solusi dengan Tetap Menggunakan Insourcing
Insourcing juga dapat diartikan sebagai transfer pekerjaan dari satu perusahaan ke
perusahaan lain yang masih berada di dalam satu negara. Tren insourcing mulai terjadi
pada tahun 2006 dimana terjadi kekecewaan suatu organisasi atau perusahaan
terhadap sistem outsourcing. Mereka dapat melakukan service kepada konsumen lebih
baik dan dapat melakukan pengontrolan yang lebih baik dengan insourcing.
Berdasarkan studi terbaru, perusahaan-perusahaan di Amerika dan Inggris lebih
banyak menggunakan sisteminsourcing dibandingkan dengan outsourcing. Berikut ini
adalah 4 pola dasar dari pada insourcing (www.accessmylibrary.com) :
1. Adanya permintaan dari eksekutif senior untuk memotong biaya kepada internal
manager IT. Kemudian, pihak IT manager mempersiapkan suatu team yang
akan mempersiapkan penawaran data yang kuat dalam cara mengurangi
biaya.termasuk konsolidasi data utama. Departemen internal IT akan
memutuskan tawaran dan mengkonsolidasi data center, menginstal automation
di dalam tape library, mengatur ulang work flows, menstadarisasikan perangkat
lunak, mengadakan system chargeback baru yang mengurangi permintaan user
yang terlalu banyak.
2. Pihak IT Manager memutuskan kontrak outsourcing yang banyak memiliki
kekurangan dan membangun internal IT di dalam perusahaannya. Oleh karena
itu, pihak IT senior membangun suatu internal IT departemen memiliki kegiatan
antara lain, membeli mesin yang baru, membeli paket software, memperkerjakan
analyst programmer dari pihak vendor outsource. Sehingga pihak pengguna
17
senang dengan pelayanan yang ada, dan biaya IT lebih rendah daripada nilai
kontrak yang pernah ada.
3. Pihak IT Manager harus mempertahankan untuk melakukan insourcing ketika
hasil audit pihak outsourcing menunjukkan adanya kekurangan layanan pada
area aplikasi dan mengarah kepada penyimpanan aplikasi yang besar.
4. Eksekutif senior mengindentifikasi insourcing tidak mengurangi biaya IT yang
signifikan tetapi keputusan untuk mengambil langkah insourcing masih
dipertimbangkan berhasil karena legitimasi perusahaan lebih jauh ke internal
sourcing.
Tabel berikut ini akan menjabarkan beberapa kelebihan dan kekurangan aplikasi IT
insourcing di perusahaan.
Kelebihan Kekurangan
1. Sistem dapat diatur sesuai dengan 1. Pengembangan sistem informasi
membutuhkan waktu yang lama
kebutuhan perusahaan
karena konsentrasi karyawan harus
2. Proses pengembangan sistem dapat lebih terbagi dengan pekerjaan rutin
sehari-hari sehingga
mudah dikelola dan dikontrol
pelaksanaannya menjadi kurang
3. Dapat dijadikan sebagai keunggulan efektif dan efisien
2. belum tentu perusahaan mampu
kompetitif.
melakukan adaptasi dengan cepat
4. Biaya pengembangannya relatif lebih sehingga ada peluang teknologi
yang digunakan kurang canggih
rendah karena hanya melibatkan pihak
(tidak up to date)
perusahaan 3. Membutuhkan waktu untuk
pelatihan bagi operator
5. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat
dan programmer sehingga ada
segera direalisasikan dan dapat segera konsekuensi biaya yang harus
dikeluarkan
dilakukan perbaikan untuk
4. Adanya demotivasi dari karyawan
menyempurnakan sistem tersebut ditugaskan untuk mengembangkan
sistem informasi karena bukan
6. Dokumentasi sistem lebih lengkap
merupakan core competency
7. Mudah dimodifikasi dan di-maintain karena pekerjaan mereka
5. Kurangnya tenaga ahli (expert) di
18
dilakukan oleh karyawan internl bidang sistem informasi dapat
menyebabkan kesalahan persepsi
perusahaan
dalam pengembangan distem dan
8. Adanya insentif tambahan bagi karyawan kesalahan/resiko yang terjadi
menjadi tanggung jawab
yang diberi tanggung jawab untuk
perusahaan
mengembangkan sistem informasi 6. Kemungkinan program
mengandung bug sangat besar
perusahaan tersebut
9. keamanan data lebih terjamin karena
hanya melibatkan pihak perusahaan
10. Sistem informasi yang dikembangkan
dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih
baik terhadap sistem yang sudah ada
19
BAB IV
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Perusahaan yang ingin menerapkan outsourcing dalam bidang TI tetap masih layak
digunakan. Mengingat resiko yang dihadapi dalam outsourcing TI lebih tinggi dibanding
dengan outsourcing bidang lain maka perusahaan perlu memperhatikan beberapa
kriteria kesuksesan dalam hal itu, termasuk dalam pemilihan vendor yang tepat.
Pelaksanaan outsourcing TI, secara umum merupakan pilihan yang baik. Terlepas dari
pendapat tentang pelaksanaan outsourcing itu sendiri. Akan tetapi, jika dilihat dari sisi
fokus bisnis dan akses terhadap teknologi terbaru dan best practice-nya, maka
penerapan outsourcing adalah solusi terbaik dari pengembangan sistem informasi.
Penggunaan outsourcing juga bukan pilihan yang bebas resiko. Ketika menggunakan
outsourcing maka secara tidak langsung perusahaan harus bersiap dengan
kemungkinan pengendalian sistem yang dialihkan serta pemilihan vendor outsource
yang memiliki kapabilitas dan kompetensi yang memadai.
20
Daftar Pustaka
Oetomo, Budi S.D. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Andi.
Yogyakarta
Dessy. http://dessysetyawati.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/31/penerapan-
outsourcing-pada-sistem-informasi-di-indonesia/
Diah, 2008. Studi pada Information sharing dalam offshore IT outsourcing (Studi kasus
pada tiga perusahaan vendor IT di indonesia)
Mygreenworld. http://mygreenworld.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/11/outsourcing-
management-on-information-system/#
http://enterpriseinnovation.net/article/benefits-it-insourcing
http://ulyaanisatur.blogspot.com/2013/02/outsourcing-insourcing-dan-co-
sourcing.html,
21