Sei sulla pagina 1di 21

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“MEMILIH ANTARA OUTSOURCING ATAU INSOURCING


TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN”

DOSEN
Dr. Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc (CS)

Disusun Oleh:

ARDI VIRYAWAN

P056131602.E47
ANGKATAN E-47

2014

1
DAFTAR ISI

Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………3
1.2 Permasalahan…………………………………………………….…………3

Bab II
Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi Outsourcing……………………………………………….………..….5

2.2 Jenis-Jenis Outsourcing…………..……………………………......................5

2.3 TI Outsourcing……………………..……………………………………………6

2.4 Kelebihan Outsourcing di bidang TI…………..………………………..…….7

2.5 Kekurangan Outsourcing TI…………………………………………………11

2.6 Definisi Insourcing………………………………………………....................12

2.7 Kelebihan dan Kelemahan Insourcing…………………………………….12

Bab III
Pembahasan

3.1 Outsourcing di Indonesia…………………………………………………....14

3.2 Pro dan Kontra Outsourcing di Indonesia…………………………..……..14

3.3 Solusi dengan Menggunakan Outsourcing……………………………..16

3.4 Solusi dengan Tetap Menggunakan Insourcing……………………...….17

Bab IV
Kesimpulan
Kesimpulan…………………………………………………………………....…..20
Daftar Pustaka……………………………………………………………….........21

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyediaan dan pengelolaan Teknologi Informasi (TI) di suatu organisasi atau


perusahaan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu outsourcing dan insourcing.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam implementasinya
tergantung kebutuhan dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Meskipun demikian,
tujuan yang ingin dicapai tetap satu yaitu peningkatan kinerja perusahaan melalui
pengelolaan tenaga kerja yang efektif dan efisien dengan tetap berfokus pada bisnis
inti. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan tenaga kerja yang ada. Kecenderungan saat
ini perusahaan berusaha agar tenaga kerja inti yang ada di lingkungan organisasi
tersebut fokus untuk menangani pekerjaan yang menjadi bisnis inti (core business). Hal
ini menyebabkan pekerjaan yang sifatnya penunjang untuk diserahkan kepada pihak
lain. Hal inilah yang disebut dengan outsourcing.

1.2. Permasalahan

Dalam sebagian besar lingkungan bisnis, sudah menjadi rahasia umum bahwa
perbandingan objektif antara pengelolaan TI secara internal dan layanan
outsourcing TI akan mengungkapkan perbedaan yang signifikan dari segi
keuntungan biaya, kehandalan, kualitas, kecepatan, dan fleksibilitas. Outsourcing
TI memiliki beberapa kelebihan bagi perusahaan dibanding pengelolaan TI secara
insourcing, yaitu memberikan kesempatan untuk meningkatkan operasional dan
dukungan; meningkatkan produktivitas; mengurangi pengeluaran, mendapatkan
akses ke teknologi-teknologi baru, dan untuk meningkatkan tingkat kompetitif di
pasar. Kajian lainnya juga mengungkapkan keuntungan lainnya seperti TI
outsourcing memungkinkan percepatan adaptasi dan transformasi bisnis terhadap
perubahan pasar atau ancaman para pesaing.

3
Salah satu perhatian dalam TI outsourcing adalah pemilihan mitra kerja yang
sesuai, memahami kompleksitas keputusan outsourcing dan memiliki terbukti
pendekatan untuk membantu perusahaan mencapai berbagai manfaat bisnis
dimungkinkan oleh outsourcing.

Dengan kecenderungan perusahaan untuk melakukan outsourcing, apakah


outsourcing di bidang sistem informasi tepat dilakukan mengingat resiko yang
dihadapi ? Dan apakah ada solusi lain selain outsourcing yang lebih tepat untuk
pengembangan sistem dan teknologi informasi ?

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Outsourcing

Terdapat berbagai definisi mengenai outsourcing saat ini. Definisi outsourcing menurut
Suwondo (2003) yang dikutip oleh Dani (2010) adalah “pendelegasian operasi dan
manajemen operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar
(pihak perusahaan outsourcing).”. Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003)
yang kembali dikutip oleh Dani (2010) definisi outsourcing adalah “penyerahan aktivitas
perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan
yang professional dan berkelas dunia”. Sedangkan definisi lain menurut Pfannenstein
dan Tsai (2004) yang dikutip oleh Diah (2008) outsourcing adalah “memindahkan
pekerjaan suatu perusahaan kepada pihak lain dalam waktu yang tertentu”.

Dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan outsourcing
maka terdapat pekerjaan yang diserahkan kepada pihak lain dalam jangka waktu
tertentu. Umumnya pekerjaan yang di-outsourcing-kan adalah pekerjaan yang sifatnya
sebagai penunjang. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang
professional dan tenaga kerja internal organisasi dapat fokus untuk melaksanakan
pekerjaan intinya (core business). Menurut Dani, (2010) outsourcing mempengaruhi
suatu organisasi secara keseluruhan dalam hal bentuk organisasi, pekerja, cara
operasional, serta cara pengukuran.

2.2 Jenis-Jenis Outsourcing

Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan mengenai jenis-jenis outsourcing.


Menurut Tauban (2007) yang dikutip oleh Mia jenis-jenis outsourcing terdiri dari :

 Total Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab sepenuhnya pada layanan


tertentu dalam perusahaan, dalam bidang TI, vendor menyediakan personel,
hardware dan software.

5
 Selective Outsourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada bagian tertentu
pada layanan tertentu dalam perusahaan, disesuaikan dengan bidang keahlian
vendor. Misalnya SAP menyediakan software dan IBM menyediakan hardware.
 De facto sourcing, yaitu penyerahan tanggung jawab pada pihak luar
dikarenakan adanya latar belakang sejarah atau politik, dibandingkan dengan
hasil evaluasi objektif. Misalnya dikarenakan salah seorang eksekutif memiliki
perusahaan TI diluar jabatannya, maka perusahaan diarahkan untuk melakukan
outsource pada perusahaan TI miliknya.

2.3 TI Outsourcing

Penggunaan teknologi informasi (TI) di dalam suatu organisasi untuk mendukung


proses bisnis saat ini tidak dapat lagi dikesampingkan. Penerapan sistem informasi
dalam organisasi tidak hanya bertujuan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi
saja, namun juga sebagai enabler dan sebagai competitive advantage organisasi.

Namun untuk mengimplementasikan teknologi dan sistem informasi yang tepat bagi
suatu organisasi bukanlah hal yang mudah. Organisasi harus memperhatikan
dengan seksama aspek pembiayaan dan sumber daya yang dimilikinya. Karena
bukannya tidak mungkin jika organisasi salah melakukan pengelolaannya maka
yang didapat adalah kegagalan implementasi dan pemborosan biaya.

Pengembangan sistem informasi juga tidak terlepas dari outsourcing. Terdapat


berbagai definisi outsourcing yang berkaitan dengan TI. Dibawah ini adalah
berbagai definisi outsourcing yang berkaitan dengan TI yang dikutip oleh Diah
(2008) dari berbagai sumber :

1. TI outsourcing adalah mensubkontrakkan sebuah fungsi IT dari suatu


perusahaan pada vendor eksternal (Khsetri,2007)

2. TI outsourcing berkembang menjadi IS outsourcing. Definisi IS outsourcing


adalah “pemberian tanggung jawab kepada pihak ketiga berhubungan
dengan seluruh atau beberapa komponen spesifik (fisik maupun sumber
daya manusia) dalam IT infrastruktur organisasi” (Menachemi, Burkhardt,
Shewchuk, Burke, dan Brooks, 2007)

6
3. TI outsourcing didefinisikan sebagai “kontrak jangka panjang dimana satu
atau lebih service provider ditugaskan untuk bertanggung jawab mengatur
satu atau lebih operasi dan infrastruktur IS klien” (Chang, 2007).

4. “Offshore outsourcing” adalah pekerjaan outsourcing pada vendor yang


berlokasi di benua yang berbeda dengan klien (Rottman dan Lacity,
2007).

5. Konsep BPO merupakan perkembangan dari IS outsourcing. Perbedaan


antara BPO dan IS outsourcing adalah pada kasus BPO, provider
melakukan kontrol pada keseluruhan baik proses bisnis, sumber daya
manusia, dan teknologi (Menachemi et al., 2007).

6. Business process outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai perluasan TI


outsourcing, dimana dalam BPO pihak ketiga bertanggung jawab dalam
melaksanakan beberapa proses bisnis (misal: call center) (Willcocks et al.,
2006; Penter dan Graham, 2007).

7. Offshore software development dalam dunia TI sering dideskripsikan sebagai


outsourcing pembuatan software dan layanan teknis kepada kontraktor atau
fasilitas yang dimiliki sendiri yang berlokasi di negara dengan standar gaji
lebih rendah (Thoms, 2004).

2.4 Kelebihan Outsourcing di bidang TI

Kelebihan outsourcing di bidang TI yang dijabarkan oleh Verizon, salah satu


outsourcing IT Internasional adalah berikut ini :

1. Pendayagunaan tim IT internal secara lebih baik

Biasanya, dukungan sumber daya IT dibagi antara dua tujuan, yaitu


pengembangan sistem informasi yang sesuai dengan pasar dan efiesnsi
operasional. Dengan outsourcing, manajemen dapat berfokus pada
pengembangan sistem yang sesuai pasar tanpa harus memikirkan pelaksanaan
kegiatan operasional. Pelaksanaan operasional seperti memperbarui dari server

7
load balancing, sistem pemantauan dan tuning, perencanaan kapasitas,
membantu operasi meja, dan fungsi-fungsi TI lainnya rutin dapat diserahkan
kepada outsourcing yang berkualitas. Singkatnya, perusahaan bebas untuk
berkonsentrasi pada bisnis inti, dan penyedia outsource dapat berkonsentrasi
pada bisnis intinya, yaitu support sistem operasional sehari-hari.

2. Mengurangi overhead TI

Dengan outsourcing, perusahaan dapat mengurangi atau menghilangkan biaya


administrasi sistem dan jaringan, serta tambahan sistemik dan proses dukungan
sehingga perusahaan dapat melakukan investasi yang lebih besar dalam bisnis
inti seperti akuisisi pelanggan, hubungan manajemen, manufaktur atau kegiatan
distribusi. Sebuah penelitian oleh IDC tentang outsourcing baru-baru ini
menunjukkan bahwa 12 perusahaan yang disurvei menyadari bisnis dapat
bergerak lebih baik dengan mengurangi biaya TI fasilitas sebagai lantai-ruang,
pemanas dan pendingin udara, konsumsi listrik, penggunaan UPS, pencegah
kebakaran, pengarsipan, dan manajemen fasilitas.

3. Mengurangi pengeluaran modal

Outsourcing operasi TI dapat membiayai atau tingkat investasi modal tradisional


di infrastruktur dan migrasi teknologi selanjutnya dapat dibiayai untuk keperluan
operasi. Sebagai manfaat tambahan, Anda dapat membayar biaya operasi ini
pada transaksi per dasar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengatur
variasi pengeluaran sesuai dengan permintaan atau disesuaikan dengan
kebutuhan pasar.

4. Peningkatan kinerja dan kehandalan TI

Pengurangan bahkan eliminasi kesalahan operasional dan inefisiensi adalah


salah satu keuntungan yang paling penting dari outsourcing. Penyedia
Outsourcing mempekerjakan staf berpengalaman yang mematuhi persyaratan
yang ketat dan terdokumentasi dengan baik dalam buku panduan. Penyedia
Outsource melakukan investasi pada SDM, teknologi, dan proses yang

8
memungkinkan tingkat layanan dan kualitas yang jika dilakukan oleh
perusahaansecara mandiri akan sulit dilakukan karena tingginya investasi.

5. Keunggulan teknologi dari pesaing

Outsourcing menyediakan tidak hanya pada best practice , tetapi juga untuk best
practice yang sedang berkembang secepat best practice tersebut
dikembangkan. Pada era globalisasi strategi bisnis kerapkali dihubungkan
dengan perkembangan teknologi sehingga akses awal untuk kemampuan TI
baru dapat menjadi keuntungan yang berbeda dalam persaingan
memperebutkan pasar.

6. Kontingensi dan kontinuitas Bisnis

Permasalahan utama dalam pengelolan IT secara insource adalah penyedia


beroperasi dalam fasilitas dengan pasokan listrik yang berlebihan, alternatif
sambungan telekomunikasi, dan kelebihan kemampuan prosesing. Pada
tahapan tertentu hal tersebut dapat menyebabkan pemborosan Dengan
outsource masalah-masalah tersebut dapat teratasi. Selain itu outsource dapat
menyediakan system yang melanjutkan operasi bahkan setelah kesalahan besar
atau system kegagalan. Banyak outsource juga memelihara situs pemulihan
bencana yang mereka dapat pindah ke dalam waktu singkat tanpa harus fasilitas
utama terpengaruh oleh suatu gangguan.

(sumber : Verizon Information Technology)

Dari riset yang dilakukan Divisi Riset PPM Manajemen terlihat penerapan
outsourcing di Indonesia sudah begitu tinggi. Hal ini tidak terlepas dari keuntungan
yang didapat dari penerapan outsourcing tersebut. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai kelebihan penerapan outsourcing yang berkaitan dengan TI yaitu:

1. Perusahaan dapat berkonsentrasi untuk menjalankan core bisnisnya, bersamaan


waktunya dengan proses instalasi sistem informasi.

9
2. Aplikasi sistem informasi yang dibangun dapat sesuai dengan harapan
manajemen perusahaan, bahkan dapat menjadi competitive advantage
dibandingkan dengan perusahaan lain dengan kemampuan vendor untuk
membangun sistem dengan teknologi terbaru disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
3. Perusahaan tidak perlu melakukan investasi yang mahal di bidang teknologi
untuk mengembangkan sistem informasi perusahaannya. Pembangunan SI
dapat diserahkan kepada vendor yang mempunyai core competence di bidang IT
dan mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidangnya. Hal tersebut juga
menghindarkan resiko perusahaan untuk mengeluarkan biaya tambahan karena
kegagalan implementasi SI.
4. Jaminan mutu kualitas dari hasil aplikasi sistem informasi yang dibangun oleh
vendor yang berpengalaman.

Bahkan hal ini diperkuat oleh alasan O’Brian (2007) yang kembali dikutip oleh Dessy
dalam blognya. Berikut beberapa kelebihan dari outsourcing di bidang TI :

1. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasional. Pemilihan outsourcing


memang membutuhkan biaya yang mahal pada awal kontraknya, tetapi
pertimbangan resiko yang akan ditanggung oleh perusahaan lebih kecil
dibandingkan dengan membangun sendiri dengan kemampuan kurang akan
mengakibatkan permasalahan di kemudian hari dan berdampak pada segi
pembiayaan perusahaan.
2. Meningkatkan fokus perusahaan pada kegiatan utama usahanya tanpa dibebani
permasalahan pengembangan sistem informasi.
3. Mendapatkan akses terhadap sistem informasi premium atau kelas dunia bagi
penerapan sistem informasi di perusahaannya.
4. Sumber daya manusia dalam perusahaan dapat lebih fokus melakukan
pekerjaan pada kegiatan utama perusahaan tanpa dibebani kegiatan
pengembangan sistem informasi. Tentu saja hal ini diharapkan akan
meningkatkan produktifitas perusahaan.

10
5. Memberi jalan keluar terhadap permasalahan ketidaktersediaan sumber daya
dari perusahaan yang ahli dalam pengembangan sistem informasi, sehingga
dapat mengurangi resiko salah penerapan sistem informasi.
6. Menunjang akselerasi tujuan perusahaan untuk mempercepat mendapatkan
keuntungan/ benefit dengan penerapan sistem informasi yang sesuai.
7. Menghindarkan dari kendali internal mengenai tidak berfungsinya sistem
informasi karena penerapan sistem informasi yang salah atau gagal.
8. Peningkatan benefit perusahaan akan menyebabkan perusahaan dapat
meningkatkan pertumbuhan modal usaha.
9. Berbagi resiko terhadap implementasi sistem informasi antara perusahaan dan
vendor. Kesalahan implementasi tidak ditanggung penuh oleh perusahaan saja,
oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dalam proses perencanaan
sistem informasi antara perusahaan dan vendor.
10. Perusahaan dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran kas dengan
bantuan sistem informasi yang tepat.

2.5 Kekurangan Outsourcing TI

Dengan banyaknya keuntungan dari penerapan outsourcing di bidang TI, namun bukan
berarti outsouring TI tidak mepunyai kekurangan atau kelemahan. Berikut ini dijelaskan
mengenai kekurangan dari outsourcing dibidang TI:

1. Pelanggaran kontrak kerja oleh vendor lebih banyak akan mengakibatkan


kerugian bagi perusahaan. Misalnya hasil aplikasi tidak sesuai dengan harapan
perusahaan menimbulkan kerugian biaya dan waktu.
2. Perusahaan akan kehilangan kontrol terhadap aplikasi sistem informasi yang
dibangun oleh vendor apabila terjadi ganguan pada sistem informasi yang
sangat penting bagi perusahaan. Penanganan gangguan yang hanya dapat
diperbaiki oleh vendor mengakibatkan ketergantungan bagi perusahaan.
3. Perusahaan lain dapat meniru sistem informasi yang dikembangkan oleh vendor
yang sama.

11
2.6 Definisi Insourcing

Kebalikan dari outsourcing adalah insourcing. Umumnya pekerja akan lebih memilih
model ini karena dianggap lebih berpihak kepada mereka. Insourcing adalah suatu
usaha pengembangan SI dan TI dalam perusahaan yang hanya melibatkan sumber
daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan dengan membentuk divisi
khusus yang berkompeten di bidangnya. Insourcing merupakan model pengembangan
dan dukungan sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu
area fungsional dalam organisasi (misalnya Akunting, Keuangan, dan produksi) dengan
sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini
dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development.

2.7 Kelebihan dan Kelemahan Insourcing

Seperti halnya dengan outsourcing, insourcing juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
Insourcing mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti yang terlihat di tabel bawah
ini :

Tabel 1 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Insourcing

Kelebihan Insourcing Kelemahan Insourcing


Requirement dapat dipahami secara jelas. Keterbatasan jumlah dan tingkat
kemampuan SDM yang menguasai
teknologi informasi mungkin tidak

mencukupi untuk membangun sistem yang


sesuai.
Penerapan software/hardware relative lebih Tidak ada batasan biaya dan waktu yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. jelas, karena tidak ada target. Dan
kalaupun ada target, tidak ada punishment
yang jelas ketika target tidak tercapai.

12
Kelebihan Insourcing Kelemahan Insourcing
Mengedepankan peran user dalam Minimnya dokumentasi, karena dikerjakan
menentukan tujuan dan sasaran oleh personel intern.
pengembangan infrastruktur sistem,
Meningkatkan partisipasi user dan rasa Kebocoran data mungkin dapat terjadi,
memiliki pada infrastruktur yang dikarenakan tidak ada reward dan
dikembangkan. punishment yang jelas khususnya kepada
karyawan yang menangani proyek SI.
Relatif mempercepat tahapan Pengembangan sistem dengan teknik
pengembangan karena knowledge transfer SDLC cenderung lambat dan mahal.
yang lebih mudah.
Respon yang cepat ketika terjadi asalah Resiko kerusakan software/hardware
dalam sistem. ditanggung oleh perusahaan, begitu juga
dengan peralatan yang sudah lanjut usia.
Keamanan data relatif terjamin. Perubahan kultur perusahaan relatif lebih
sulit dilakukan jika diatur oleh karyawannya
sendiri.
Cocok untuk pengembangan sistem dan
proyek yang bersifat kompleks
Pengambilan keputusan dapat dikendalikan
oleh perusahaan, tanpa intervensi dari
pihak luar.

13
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Outsourcing di Indonesia

Menurut riset yang dilakukan Divisi Riset PPM Manajemen (Agustus, 2008) terlihat
bahwa dari 44 perusahaan yang diriset hampir seluruh perusahaan baik dari industri
perbankan, industri alat berat, industri farmasi, industri telekomunikasi, industri kertas,
industri jasa pendidikan, industri pengelolaan karet & plastik dan industri makanan-
minuman telah menggunakan outsource dalam perusahaannya termasuk dalam hal
pengembangan sistem informasinya. Hasil riset dapat dilihat pada gambar 1 dibawah.

Gambar 1. Perusahaan Yang Menggunakan Outsource Berdasarkan Jenis Industri

Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen, Agustus 2008

3.2 Pro dan Kontra Outsourcing di Indonesia

Penerapan outsourcing di Indonesia tidak terlepas dari pro dan kontra. Umumnya dari
sisi pekerja yang tidak setuju dengan penerapan outsourcing. Berikut ini perbandingan

14
antara yang pro dan kontra yang dikutip dari berbagai sumber oleh Divisi Riset
Manajemen PPM.

Tabel 1 Pro dan Kontra Terhadap Outsourcing


Pro Outsourcing Kontra Outsourcing

- Business owner bisa fokus - Ketidakpastian status ketenagakerjaan dan


pada core business. ancaman PHK bagi tenaga kerja. (Sumber:
http://www.hukumonline.com)
- Cost reduction.
- Perbedaan perlakuan Compensation and
- Biaya investasi berubah
Benefit antara karyawan internal dengan
menjadi biaya belanja.
karyawan outsource. (Sumber: “Outsourcing,
- Tidak lagi dipusingkan
Pro dan Kontra”
dengan oleh turn over
http://recruitmentindonesia.wordpress.com)
tenaga kerja.
- Career Path di outsourcing seringkali kurang
- Bagian dari modenisasi dunia
terencana dan terarah. (Sumber:
usaha (Sumber : Pekerjaan
“Outsourcing, Pro dan Kontra”
Waktu Tertentu dan
http://recruitmentindonesia.wordpress.com)
“Outsourcing,
- Perusahaan pengguna jasa sangat mungkin
http://www.sinarharapan.co.
memutuskan hubungan kerjasama dengan
id)
outsourcing provider dan mengakibatkan
ketidakjelasan status kerja buruh. (Sumber:
“Outsourcing, Pro dan Kontra”
http://recruitmentindonesia.wordpress.com)

- Eksploitasi manusia (Sumber : Pekerjaan


Waktu Tertentu dan “Outsourcing,
www.sinarharapan.co.id)

15
3.3 Solusi dengan Menggunakan Outsourcing
Penerapan outsourcing dalam pengembangan sistem dan teknologi informasi oleh
perusahaan tetap masih tepat. Namun perusahaan perlu memperhatikan hal-hal terkait
dengan kesuksesan dalam penerapan outsourcing TI. Sparrow, 2003 menyatakan
bahwa untuk mendapatkan keberhasilan dalam outsourcing IT, maka hal-hal yang
harus dilakukan adalah :

 Menentukan tujuan; tujuan utama-pengurangan biaya; beberapa tujuan – value


for money dan pengembangan teknologi; manajemen krisis- untuk mengatasi
kesulitan keuangan
 Memahami tujuan dari para stakeholder
 Menganalisa tujuan yang telah ditentukan
 Menyeleksi vendor outsource
 Benchmarking
 Perbaikan internal; staff, system, proses, etc
 Menentukan servis yang diinginkan dari vendor outsource
 Analisa business case
 Mentransfer staff
 Manajemen outsourcing (pengelolaan outsourcing, pengukuran keberhasilan,
pembatasan dan alokasi resiko serta pengontrolan)

Dan dalam menentukan vendor hendaknya memperhatikan kriteria-kriteria berikut

a. Pemahaman terhadap kebutuhan bisnis klien


b. Pengalaman dan kompetensi sumber daya manusia
c. Adanya business case yang jelas
d. Adanya perjanjian service level yang jelas
e. Reputasi dan komitmen perusahaan outsourcer, mengingat kontrak IT
outsourcing biasanya dilakukan untuk jangka panjang.

16
3.4 Solusi dengan Tetap Menggunakan Insourcing

Berbeda dengan outsourcing yang menyerahkan pengelolaan IT sepenuhnya pada


pihak ketiga, perusahaan yang menggunakan sistem insourcing akan merancang atau
membuat sendiri sistem informasi yang dibutuhkan dan menentukan pelaksana sistem
informasi. Sebagai contoh, ketika divisi finance membutuhkan sistem ICT untuk di
aplikasikan di dalam divisinya, pihak divisi IT pada perusahaan yang sama akan
membuatkan sistem tersebut untuk divisi finance. Peursahaan akan menggunakan
sistem ini jika memiliki sumberdaya yang memadai dan menginginkan pengawasan
yang lebih terkontrol dibandingkan dengan outsouce ke pihak lain.

Insourcing juga dapat diartikan sebagai transfer pekerjaan dari satu perusahaan ke
perusahaan lain yang masih berada di dalam satu negara. Tren insourcing mulai terjadi
pada tahun 2006 dimana terjadi kekecewaan suatu organisasi atau perusahaan
terhadap sistem outsourcing. Mereka dapat melakukan service kepada konsumen lebih
baik dan dapat melakukan pengontrolan yang lebih baik dengan insourcing.
Berdasarkan studi terbaru, perusahaan-perusahaan di Amerika dan Inggris lebih
banyak menggunakan sisteminsourcing dibandingkan dengan outsourcing. Berikut ini
adalah 4 pola dasar dari pada insourcing (www.accessmylibrary.com) :

1. Adanya permintaan dari eksekutif senior untuk memotong biaya kepada internal
manager IT. Kemudian, pihak IT manager mempersiapkan suatu team yang
akan mempersiapkan penawaran data yang kuat dalam cara mengurangi
biaya.termasuk konsolidasi data utama. Departemen internal IT akan
memutuskan tawaran dan mengkonsolidasi data center, menginstal automation
di dalam tape library, mengatur ulang work flows, menstadarisasikan perangkat
lunak, mengadakan system chargeback baru yang mengurangi permintaan user
yang terlalu banyak.
2. Pihak IT Manager memutuskan kontrak outsourcing yang banyak memiliki
kekurangan dan membangun internal IT di dalam perusahaannya. Oleh karena
itu, pihak IT senior membangun suatu internal IT departemen memiliki kegiatan
antara lain, membeli mesin yang baru, membeli paket software, memperkerjakan
analyst programmer dari pihak vendor outsource. Sehingga pihak pengguna

17
senang dengan pelayanan yang ada, dan biaya IT lebih rendah daripada nilai
kontrak yang pernah ada.
3. Pihak IT Manager harus mempertahankan untuk melakukan insourcing ketika
hasil audit pihak outsourcing menunjukkan adanya kekurangan layanan pada
area aplikasi dan mengarah kepada penyimpanan aplikasi yang besar.
4. Eksekutif senior mengindentifikasi insourcing tidak mengurangi biaya IT yang
signifikan tetapi keputusan untuk mengambil langkah insourcing masih
dipertimbangkan berhasil karena legitimasi perusahaan lebih jauh ke internal
sourcing.

Tabel berikut ini akan menjabarkan beberapa kelebihan dan kekurangan aplikasi IT
insourcing di perusahaan.

Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan IT Insourcing

Kelebihan Kekurangan
1. Sistem dapat diatur sesuai dengan 1. Pengembangan sistem informasi
membutuhkan waktu yang lama
kebutuhan perusahaan
karena konsentrasi karyawan harus
2. Proses pengembangan sistem dapat lebih terbagi dengan pekerjaan rutin
sehari-hari sehingga
mudah dikelola dan dikontrol
pelaksanaannya menjadi kurang
3. Dapat dijadikan sebagai keunggulan efektif dan efisien
2. belum tentu perusahaan mampu
kompetitif.
melakukan adaptasi dengan cepat
4. Biaya pengembangannya relatif lebih sehingga ada peluang teknologi
yang digunakan kurang canggih
rendah karena hanya melibatkan pihak
(tidak up to date)
perusahaan 3. Membutuhkan waktu untuk
pelatihan bagi operator
5. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat
dan programmer sehingga ada
segera direalisasikan dan dapat segera konsekuensi biaya yang harus
dikeluarkan
dilakukan perbaikan untuk
4. Adanya demotivasi dari karyawan
menyempurnakan sistem tersebut ditugaskan untuk mengembangkan
sistem informasi karena bukan
6. Dokumentasi sistem lebih lengkap
merupakan core competency
7. Mudah dimodifikasi dan di-maintain karena pekerjaan mereka
5. Kurangnya tenaga ahli (expert) di

18
dilakukan oleh karyawan internl bidang sistem informasi dapat
menyebabkan kesalahan persepsi
perusahaan
dalam pengembangan distem dan
8. Adanya insentif tambahan bagi karyawan kesalahan/resiko yang terjadi
menjadi tanggung jawab
yang diberi tanggung jawab untuk
perusahaan
mengembangkan sistem informasi 6. Kemungkinan program
mengandung bug sangat besar
perusahaan tersebut
9. keamanan data lebih terjamin karena
hanya melibatkan pihak perusahaan
10. Sistem informasi yang dikembangkan
dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih
baik terhadap sistem yang sudah ada

19
BAB IV

KESIMPULAN

1. Kesimpulan

Perusahaan yang ingin menerapkan outsourcing dalam bidang TI tetap masih layak
digunakan. Mengingat resiko yang dihadapi dalam outsourcing TI lebih tinggi dibanding
dengan outsourcing bidang lain maka perusahaan perlu memperhatikan beberapa
kriteria kesuksesan dalam hal itu, termasuk dalam pemilihan vendor yang tepat.

Pelaksanaan outsourcing TI, secara umum merupakan pilihan yang baik. Terlepas dari
pendapat tentang pelaksanaan outsourcing itu sendiri. Akan tetapi, jika dilihat dari sisi
fokus bisnis dan akses terhadap teknologi terbaru dan best practice-nya, maka
penerapan outsourcing adalah solusi terbaik dari pengembangan sistem informasi.
Penggunaan outsourcing juga bukan pilihan yang bebas resiko. Ketika menggunakan
outsourcing maka secara tidak langsung perusahaan harus bersiap dengan
kemungkinan pengendalian sistem yang dialihkan serta pemilihan vendor outsource
yang memiliki kapabilitas dan kompetensi yang memadai.

Namun apabila perusahaan menerapkan insourcing dalam pengelolaan TI masih


dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal yang pada akhirnya bermuara pada
tercapainya tujuan perusahaan.

20
Daftar Pustaka

Oetomo, Budi S.D. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Andi.
Yogyakarta

O’Brien, JA . Marakas, george. 2009. Management Information sistem. Ninth edition.


Mc Graw Hill. Inc Boston

Margarani Muhammad Iqbal. http://margani.blogstudent.mb.ipb.ac.id/

Dani Firmansyah. Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan


Teknologi Informasi Dalam Perusahaan

Dessy. http://dessysetyawati.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/31/penerapan-
outsourcing-pada-sistem-informasi-di-indonesia/

Diah, 2008. Studi pada Information sharing dalam offshore IT outsourcing (Studi kasus
pada tiga perusahaan vendor IT di indonesia)

Mia Widhi Astuti. Pengembangan Sistem Informasi Menggunakan Insourcing,


Outsourcing

PPM Riset Manajemen Outsourcing

Mygreenworld. http://mygreenworld.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/11/outsourcing-
management-on-information-system/#

Faisalansyari's Blog Just another WordPress.com weblog

http://enterpriseinnovation.net/article/benefits-it-insourcing

http://ulyaanisatur.blogspot.com/2013/02/outsourcing-insourcing-dan-co-
sourcing.html,

Situs Wikipedia, http://en.wikipedia.org

21

Potrebbero piacerti anche