Sei sulla pagina 1di 34

Tugas Tambahan Sistem Berkas

Oleh :
Nama : Mohammad Arief Hidayat
NIM : 201453091
Program Studi : Sistem Informasi
Mata Kuliah : SISTEM BERKAS
Kelas :B

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS

i
KATA PENGANTAR

Penyususunan modul pembelajaran Mata Kuliah Sistem Berkas ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari upaya untuk mewujudkan Student Centered Learning di
Universitas Muria Kudus.
Selesainya penyususunan laporan modul pembelajaran ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang penulis tidak dapat sebutkan namanya satu-persatu. Sehubungan dengan itu, maka
melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada
pihak-pihak termasuk.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa modul ini belum sempurna, sehubungan
dengan itu saran-saran yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak tetap penulis nantikan.
Semoga modul ini dapat memberikan kontrubsi yang bermakna bagi peningkatan efektivitas
proses dan optimalisasi hasil pembelajaran dalam lingkup Universitas Muria Kudus, dan
khususnya dalam lingkum Fakultas Teknik, pada masa mendatang.

Kudus, 21 Mei 2015

ii
DARTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………............................................ii
Daftar isi………………….....……………………………………………………………………………………………………..iii
Bab I SISTEM BERKAS PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…….………………………………………………………………………………………………….1
B. Konsep dasar sistem informasi………….……………………………………………………………………2
Bab II FILE ATAU BERKAS
A. Definisi Berkas………………………………………………………………………………………………………..5
B. Contoh stuktur file (berkas)…………………………………………………………………………………….5
C. Atribut pada berkas…………………………………………………………………………………………………5
D. Metode akses berkas……………………………………………………………………………………………….6
E. Klasifikasi file……………………………………………………………………………………………………………7
Bab III BLOCKING DAN BUFFERING
A. Fixed Blocking………………………………………………………………………………………………………….9
B. Variable – Length Spanned Blocking………………………………………………………………………..9
C. Variable – Length Unspanned Blocking……………………………………………………………………10
D. Record length <=Block size……………………………………………………………………………………..11
E. Pemakaian Buffer……………………………………………………………………………………………………11
Bab IV MEDIA PENYIMPANAN DATA
a. Logical dan physical record…………………………………………………………………………………….12
b. Menghitung panjang magnetic tape……………………………………………………………………….12
c. Menghitung panjang pita……………………………………………………………………………………….13
d. Menghitung kapasitas penyimpanan data pada tape…………………………………………….13
e. waktu akses pada pita……………………………………………………………………………………………14
f. waktu untuk melewati IRG…………………………………………………………………………………….15
g. waktu untuk memindah 1 record…………………………………………………………………………..15
h. waktu untuk memindah 1 block……………………………………………………………………………16
i. mencari jumlah block……………………………………………………………………………………………16
Bab V MEDIA PENYIMPANAN
A. peralatan fiisik yang menyipan represensi data……………………………………………………17
Bab VI TEKNIK KALKULASI ALAMAT
A. fungsi hash…………………………………………………………………………………………………………..20

iii
Bab VII PENDEKATAN TERHADAP MASALAH
a. collision……………………………………………………………………………………………………………….23
b. collision resolution…………………………………………………………………………………………..….23
c. pendekatan terhadap masalah collision………………………………………………………………23
d. teknik untuk mengatasi collision………………………………………………………………………….24

iv
BAB I
SISTEM BERKAS
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komputer dapat menyimpan informasi dalam berbagai bentuk fisik tempat
penyimpanan seperti pita magnetik, disk dan lain-lain. Sistem operasi memberikan
pandangan logis yang sejenis dari tempat penyimpanan informasi.
Bentuk penyimpanan abstraksi dari unit penyimpan informasi dalam bentuk fisik
adalah file. File-file dipetakan oleh sistem operasi ke dalam peralatan fisik.
File adalah sekumpulan informasi yang saling berkaitan dan didefinisikan oleh
pembuatnya. Umumnya berkas adalah sekumpulan bit, byte, record di mana artinya
didefinisikan oleh pembuat dan pemakainya. File data dapat berbentuk numeric, alfabeth
ataupun alfanumeric. File dapat berbentuk bebas seperti file teks ata terstruktur.
Suatu file mempunyai nama dan diacu berdasarkan nama tersebut. Juga mempunyai
komponen lain seperti tipe, waktu pembuatan, nama dan nomor account dari pembuatnya,
besar ukuran file. Kita dapat menulis informasi, mengubah informasi, menambah dan
menghapus informasi dalam file.
Ruang Lingkup Isi dari modul ini secara garis besar meliputi antara lain hal-hal
sebagai berikut: (1) Konsep dasar system berkas (2) Klasifikasi file (3) Model Akses file (4)
Organisasi file (5) Operasi file (6) Media penyipanan file.

1
KONSEP DASAR SISTEM BERKAS

A. Konsep dasar sistem informasi.

Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta. Artian dalam
kamus bahasa inggris “Data is the description of things and events that we face” yang
artinya Data adalah pendeskripsian dari sesuatu dan kejadian yang kita alami.

1. Data Pada Manusia


a. Data diterima manusia karena adanya stimulus-stimulus yang dapat “ditangkap” oleh indera
manusia dan dibawa oleh simpul=simpul saraf yang pada akhirnya diolah oleh otak.
 Short term memory (STM)
 Long term memory (LTM)
b. Jenis data yang diterima manusia:
 Jenis data Tersurat
Adalah berbagai stimulus yang secara nyata dapat ditangkap indera manusia.
 Jenis data Tersirat
Hanya dapat “dibaca” oleh naluriah manusia yang berkaitan erat dengan pengalaman
batiniah seseorang.

2
2. Data Di Komputer
Data di komputer berjenis data tersurat, artinya, komputer akan mengerti data yang
diberikan kepadanya bila data tersebut dapat dikodekan atau dilambangkan sesuai dengan
kaidah-kaidah yang sudah dimengerti oleh computer.
a. BIT
data terkecil di komputer adalah bit, yaitu sinyal-sinyal elektronik yang dilambangkan
dengan 0 dan 1. Selanjutnya, untuk lebih memperingkasnya, bit-bit tersebut digabung 3 bit-
3 bit menjadi bilangan oktal (berbasis 8), atau menjadi 4 bit-4 bit menjadi bilangan
hexadecimal (berbasis 16).
b. BYTE
Byte adalah kumpulan bit
1 byte = 8 bit yang digunakan untuk mengkodekan satu karakter dalam memory.
c. FIELD
merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data,
seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu
record.
a.field name : harus diberi nama untuk membedakan field yang satu dengan lainnya
b.field representation : tipe field (karakter, teks, tanggal, angka, dsb), lebar field (ruang
maksimum yang dapat diisi dengan karakter-karakter data).
c.field value : isi dari field untuk masing-masing record.
d. RECORD
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data
individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file
personalia, tiap record dapat mewakili data tiap karyawan.
e. FILE
File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.
Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran yang ada.
f. Database
Kumpulan dari file / tabel membentuk suatu database.

3
Klasifikasi Data :
1 .Kelompok Data Tetap
contoh : Data Pribadi Mahasiswa.
2 . Kelompok Data tak tetap
contoh : data rencana studi mahasiswa
3. Kelompok Data yang bertambah menurut waktu [data akumulasi dari kelompok data
tetap dan data tak tetap]
contoh : data transkrip nilai

4
BAB II
FILE ATAU BERKAS
A. Definisi Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada
penyimpanan sekunder. Biasanya berkas merepresentasikan program dan data. Berkas
dapat bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik atau pun biner
I. CONTOH STRUKTUR FILE (BERKAS)
 Text file; yaitu urutan karakter yang disusun ke dalam baris-baris.
 Source file; yaitu urutan subroutine dan fungsi yang nantinya akan dideklarasikan.
 Object file; merupakan urutan byte yang diatur ke dalam blok-blok yang dikenali oleh linker
dari system.
 Executable file; adalah rangkaian code section yang dapat dibawa loader ke dalam memori
dan dieksekusi.

II. ATRIBUT PADA BERKAS


 Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam bentuk yang bisa dibaca oleh
manusia
 Type; dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa type berbeda
 Lokasi;merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device tersebut
 Ukuran;
 Proteksi;informasi mengenai kontrol akses
 Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini biasanya disimpan untuk:
1. pembuatan berkas,

5
2. modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas
3. penggunaan terakhir berkas.
III. METODA AKSES BERKAS
Informasi dalam berkas dapat diakses dengan beberapa cara, Berikut adalah beberapa
caranya:
i. Sequential Access Method.

Akses ini merupakan yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Informasi
dalam berkas diproses secara berurutan. Sebagai contoh, editor dan kompilator biasanya
mengakses berkas dengan cara ini.

b. Direct Access Method

Metode berikutnya adalah akses langsung atau dapat disebut relative access. Sebuah
berkas dibuat dari rekaman-rekaman logical yang panjangnya sudah ditentukan, yang

6
mengizinkan program untuk membaca dan menulis rekaman secara cepat tanpa urutan
tertentu
c. Index Access Method.
diperlukan berkas khusus Berkas index untuk mengakses berkas utamanya.

IV. KLasifikasi File


A. Master File (Berkas Induk)
file yang berisi data yang relatif tetap.Master file (berkas induk) berisi objek-objek
yang harus ada di sebuah unit kerja (enterprise). Misalkan, di sebuah perguruan tinggi,
objek-objek yang harus ada seperti (1) mahasiswa, (2) dosen, (3) mata kuliah, (4) biaya
kuliah, (5) ruang kelas, dan sebagainya.
a. Reference Master File
File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.
b. Dynamic Master File
File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau
berdasarkan suatu peristiwa transaksi.

B. Transaction File (Berkas Transaksi)


berkas transaksi yang harus disimpan di dalam media penyimpanan eksternal komputer.
Transaction file terjadi akibat adanya hubungan (relasi) antarmaster file Bisa juga di
definisikan Transaction File Adalah file yang berisi record -recod yang akan memperbaharui
/ meng-update record-record yang ada pada master file.

7
C. Report File (Berkas Laporan)
Report File Adalah Berisi data yang bentuknya telah disesuaikan untuk kepentingan user.
D. Work File (Berkas Kerja)
a. File sementara
b. File kerja
c. Berisi sesuatu yang tidak permanen
d. Isinya hanya dipakai sesaat saja
e. Untuk memindahkan data dari satu program ke program yang lain

E. Program File (Berkas Program)


file yang berisi instruksi-instruksi yang akan dijalankan oleh komputer. Instruksi-
instruksi itu utamanya ditulis dengan bahasa pemograman (programming language),
misalkan C++, Cobol, Pascal, Fortran, dan sebagainya.
F. Text File (Berkas Teks)
a. Text File berisi : ALPHANUMERIC & GRAPHIC DATA
b. Berasal dari program text editor
c. Hanya dapat diproses oleh program text editor

G. Dump File (Berkas Tampung)


Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat
tentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah
program yang mengalami kekeliruan.
H. Library File (Berkas Pustaka)
Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas
atau program lainnya.
I. History File (Berkas Sejarah)
Adalah tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction file. File
ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang, sesuai dengan
kegiatan yang terjadi

8
BAB III
BLOCKING DAN BUFFERING

Blok : satuan dari unit data yang ditransfer dari memori utama ke memori sekunder
atau sebaliknya secara serentak.
Sektor: pembagian track ke dalam blok dengan ukuran yang sama.
Ada 3 metode blocking :
1. Fixed blocking.
Batasan dalm metode ini :
a.) Fixed length record.
b.) Panjang record ≤ block size.
c.) Blocking faktor Bfr = {B/R}
d.) 1 record tidak boleh pada blok yang berbeda.
Misal: blok size B = 100 byte, record length R = 30 byte, blocking faktor Bfr = {100/30} = 3.
artinya pada 1 blok ada 3 record.

2. Variable – Length Spanned Blocking.


Dalam metode ini record-record dipack pada blok berukuran dan dipecah bila
menemukan Gap antar blok.
Keuntungan :
1.) Dapat menampung record-record dengan ukuran yang lebih besar dari blok sizenya.
2.) Tidak ada ruang yang terbuang karena blocking.

Kerugian:

9
1.) Sulit dalam implementasinya
2.) Record yang berada dalam 2 blok memerlukan waktu lama dalam pencariannya (harus
membaca 2 blok)
3.) File sulit di Up-date
 Perhitungan blocking factor(bfr) pada variabel-variabel blocking. Setiap blok memerlukan 1
Marker, ukurannya dinyatakan dengan notasi M. Sebuah blok pointer (P) pada blok
berikutnya harus disertakan setiap blok.
 Ukuran blok efektif =B - P (alamat dan posisi dalam device)
 Ukuran record+ marker=R+M (record mark)
Maka :
𝐵−𝑃
Bfr=|𝑅−𝑀|

Contoh:
Block size(B) = 100 Byte
Block pointer (P) = 2 Byte
Panjang record rata-rata(R)=30 byte
Record mark (M)= 1 byte
Bfr = ....???
Jawaban :
(𝐵 − 𝑃)
𝐵𝑓𝑟 = | |
(𝑅 + 𝑀)
(100 − 2)
=| |
(30 + 1)
98
= 31
= 3
artinya pada 1 blok ada 3 record

3. Variable – Length Unspanned Blocking.

Batasan dalam metode ini :


1.) Blok berisi record-record dan panjang tidak tetap.
2.) Setiap record harus dimuat di 1 blok.
3.) Pemborosan terjadi karena record tidak ditempatkan lagi pada sisa blok, maka record
ditempatkan pada blok berikutnya.

10
4.) Record length <=Block size

Rata-rata ruang blok yang terbuang = 1/2R, tetapi blok pointer tidak digunakan.
Jadi: Ukuran blok efektif = B-1/2R
Ukuran record + marker = R+M maka:
𝐵−1/2𝑅
Bfr =| |
𝑅+𝑀

Contoh: Block size B = 100 byte


Record rata-rata (R)= 30 byte
Marker(M)=1byte
Bfr=.....???
Jawaban :

𝐵 − 1/2𝑅
𝐵𝑓𝑟 = | |
𝑅+𝑀
100 − 1/2(30)
𝐵𝑓𝑟 = | |
30 + 1
75
= =2
31
====
artinya pada 1 blok ada 2 record.

BUFFER

Bagian memori dimana blok atau file disimpan sementara.


 Pemakaian Buffer
Suatu system computer dengan 10 pemakai. Tiap pemakai menggunakan 3 file sekaligus,
bila diasumsikan setiap file menggunakan 3 buffer, dengan satu blok buffer
menampung 2 Kbyte. Maka total kapasitas buffer yang digunakan adalah:
Banyaknya blok buffer =10 x 3 x 3=90
Total kapasitas buffer = jumlah pemakai x jumlah file x buffer x kapasitas 1 blok buffer
=10 x 3 x 3 x 2024=182.160 byte

11
BAB IV
MEDIA PENYIMPANAN DATA

A. LOGIKAL DAN PHISICAL RECORD


 Logical record adalah record yang terdiri dari field-field yang berhubungan.
 Phisical record adalah record yang terdiri dari satu atau lebih logical record.
 Cara perekaman :

 IRG : Inter Record Gap, yaitu daerah pita yang ditulis/dibaca.Panjang IRG selalu sama.
 Record : Phisical record

a. Panjang magnetic tape yang dipakai untuk merekam 1 block tergantung pada :
1) panjang logical record,
2) blocking factor,
3) density.
b. Panjang logical record dinyatakan dalam satuan byte atau character.
c. Blocking factor adalah nilai yang menyatakan 1 block terdiri atas berapa logical record.
d. .Density, tergantung jenis magnetic tapenya, misalnya : 800 BPI, 1600 BPI, 6250 BPI (Byte
per Inch)

B. MENGHITUNG PANJANG MAGNETIK TAPE

𝐵𝐹 𝑥 𝑅𝐿
Panjang magnetic per blok = IRG + 𝐷

12
LATIHAN 1 :
Hitung panjang magnetic tape yang diperlukan untuk merekam 1 block bila :
Record length (RL) : 80 character
Blocking factor (BF) : 10
Density (D) : 1600 BPI
IRG : 0,6 inch
Jawaban:
𝐵𝐹𝑥𝑅𝐿
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑙𝑜𝑘 = 𝐼𝑅𝐺 +
𝐷
10𝑥80
= 0,6 + 1600
800
= 0,6 + 1600
= 0,6 + 0,5
= 1,1

C. MENGHITUNG PANJANG PITA

𝑁 𝐵𝐹𝑥𝑅𝐿
(𝐼𝑅𝐺 + ) di man N =banyak record
𝐹 𝐷

LATIHAN 2 :

Panjang pita untuk merekam 3500 logical record bila :


RL : 200 byte
BF :8
D : 800 BPI
IRG : 0,6 Inch
Adalah :……..?

D. Menghitung Kapasitas penyimpanan data pada tape

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑝𝑒
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑙𝑜𝑘 + 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑅𝐺

13
Jika record disimpan dengan sistem Unblocked

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑝𝑒
𝑅𝐿
𝐷 + 𝐼𝑅𝐺

Jika record disimpan dengan sistem Blocking :

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑝𝑒
𝑅𝐿
𝐵𝐹 𝑥 + 𝐼𝑅𝐺
𝐷

Latihan 3
Sebuah file pegawai untuk data penggajian, panjang masing-masing record =200
char. Akan disimpan pada media magnetic yang panjangnya 2400 feet, dengan kerapatan
penyimpanan 6250 BPI.
Panjang Inter Record Gap = 0,75 inch ( 1 feet = 12 inch).
Jika record pegawai disimpan secara unblocked pada tape tsb, hitung jumlah record yang
dapat disimpan.
Hitunglah berapa jumlah record pegawai yang dapat disimpan pada tape tsb, jika
penyimpanannya secara blocked, dengan blocking factor 10.
E. WAKTU AKSES PADA PITA
Setiap pemutar pita (tape drive) mempunyai rumus yang digunakan untuk menghitung
waktu pemindahan data.

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑟𝑎𝑝
Waktu untuk melewati IRG = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑓𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑡𝑎

Waktu untuk memindah 1 record (dalam detik)


𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑎𝑝+𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑟𝑑
= 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑓𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑡𝑎

Waktu untuk memindahkan 1 block (dalam detik)

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑎𝑝+(𝑏𝑓𝑟∗𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑟𝑑)


= 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑏 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑡𝑎

14
Contoh:
Suatu catatan polis asuransi berukuran 160 byte. Bila kecepatan transfer datanya 200.000
karakter/detik serta kerapatan media penyimpanan yang digunakan 1600 byte per inchi ,
IRG 0,6 inchi maka waktu yang digunakan untuk membaca satu file catatan polis adalah:
Jika diketahui block faktor = 10 (1 blok= 10 record) maka waktu untuk memindahkan 1 blok
adalah :
Diket: density(kerapatan) = 1600 byte per inchi
Gap Inter Record = 0,6 inchi
Kec.transfer data = 200.000 character/detik
Record size(R)1record= 160 byte
Bfr = 10
Jawab: misal 1 inchi = 1600 byte maka panjang gap :
0,6 inchi = 0,6 * 1600 = 960 byte(char)
Ditanya:
a. Waktu untuk melewati IRG?
b. Waktu untuk memindahkan 1 record?
c. Waktu untuk memindahkan 1 block?

F. Waktu untuk melewati IRG

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑎𝑝
Waktu untuk melewati IRG = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑡𝑎

960 𝑐ℎ𝑎𝑟/𝑑𝑒𝑡
Waktu untuk melewati IRG = = 0,0048 𝑑𝑒𝑡
200 000 𝑐ℎ𝑎𝑟

G. Waktu untuk memindahkan 1 record

Waktu untuk memindah 1 record (dalam detik)

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑎𝑝 + 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑟𝑑


𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑡𝑎
960+160
Untuk memindahkan 1 record = 200000

= 0,0056 detik

15
H. Waktu untuk memindahkan 1 block

Waktu untuk memindahka 1 block (dalam detik)

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑔 𝑔𝑎𝑝+(𝑏𝑓𝑟∗𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑟𝑑)


= 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑡𝑎

Untuk memindahkan 1 block (dalam detik)

960+(10 𝑥 160)
= 200000
= 0,0128 detik

=12,8 menit

I. Mencari jumlah block

Mencari jumlah block (dalam inchi atau char)


𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖
=
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖


=(𝐵𝑓𝑟∗𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑛𝑔 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑟𝑑)+𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑎𝑝

Latihan 4
Berapa banyak record yang berukuran 400 karakter dapat disimpan pada satu gulungan pita
yang kerapatannya 1600 per inchi dan IRG 0,8 inchi dengan ,
a. i) jika tanpa pengelompokan
ii)jika digunakan faktor pengelompokan (Blok faktor) 6 ?
b. Untuk i dan ii, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membaca record pada kecepatan
200000 karakter per detik

16
BAB V
MEDIA PENYIMPANAN

A. Peralatan fisik yang menyimpan representasi data


Media Penyimpanan/storage atau memori dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu :
1. Primary Memory/ Primary Storage/ Internal Storage
Ada 4 bagian di dalam Primary Storage, yaitu :
1) Input Storage Area;
Untuk menampung data yang dibaca.
2) Program Storage Area;
Penyimpanan instruksi-instruksi untuk pengolahan.
3) Working Storage Area;
Tempat dimana pemrosesan data dilakukan.
4) Output Storage Area;
Penyimpanan informasi yang telah diolah untuk sementara waktu sebelum disalurkan ke
alat-alat output.
Berdasarkan hilang atau tidaknya berkas data atau berkas program di dalam storage,
yaitu :
1.) Volatile Storage;
Berkas data atau program akan hilang, bila listrik dipadamkan.
2.) Non Volatile Storage;
Berkas data atau program tidak akan hilang, sekalipun listrik dipadamkan.

Berdasarkan pengaksesannya primary memory terbagi menjadi dua yaitu :


1.) RAM (RANDOM ACCESS MEMORY)
Bagian dari main memory, yang dapat kita isi dengan data atau program dari diskette atau
sumber lain. Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja
didalam memori. RAM bersifat VOLATILE.
2.) ROM (READ ONLY MEMORY)
1.) Memori yang hanya dapat dibaca.
2.) Pengisian ROM dengan program maupun data, dikerjakan oleh pabrik.

17
3.) ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan
khusus. Misal : Diisi penterjemah (interpreter) dalam bahasa basic.
4.) ROM tidak termasuk sebagai memori yang dapat kita pergunakan untuk program-program
yang kita buat.
5.) ROM bersifat NON VOLATILE

Tipe-tipe lain dari ROM chip :


A. PROM (Programmable Read Only Memory);
1. Merupakan sebuah chip memory yang hanya dapat diisi data satu kali saja.
2. ROM diproduksi sebagai memory kosong, sedangkan ROM telah diprogram pada waktu
diproduksi.
3. Untuk menuliskan data pada chip PROM, dibutuhkan ‘PROM Programmer‘ atau ‘PROM
Burner’
B. EPROM(Erasable Programmable Read Only Memory);
I. Jenis khusus PROM yang dapat dihapus dengan bantuan sinar ultra violet.
II. Setelah dihapus, EPROM dapat diprogram lagi.
C. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory);
EEPROM hampir sama dengan EPROM, hanya saja untuk menghapus datanya
memerlukan arus listrik.
2. Secondary Memory/Secondary Storage/ External Storage
secondary memory disebut juga auxiliary memory atau backing storage.
Jenis Secondary Storage
a. Serial / Sequential Access Storage Device (SASD)
Contoh : Magnetic Tape, Punched Card, Punched Paper Tape
b. Direct Access Storage Device (DASD)
Contoh : Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage
Parity dan Error Control pada Magnetic Tape
Salah satu teknik untuk memeriksa kesalahan pada pita magnetik adalah dengan parity
check.
Ada 2 macam parity check :

18
i. Odd Parity (Parity Ganjil);
Jika data direkam dengan menggunakan Odd Parity, maka jumlah 1 bit (yang
merepresentasikan suatu karakter) adalah Ganjil.
Jika jumlah 1 bitnya sudah ganjil, maka parity bit (yang terletak pada track ke-9) adalah 0 bit;
tetapi
jika jumlah 1 bitnya masih genap, maka parity bitnya adalah 1 bit.
ii. Even Parity (Parity Genap)
Bila kita merekam data dengan menggunakan even parity, maka jumah 1 bit (yang
merepresentasikan suatu karakter) adalah Genap.
Jika jumlah 1 bitnya sudah genap, maka parity bit (yang terletak pada track ke-9) adalah 0
bit;
tetapi
jika jumlah 1 bitnya masih ganjil, maka parity bitnya adalah 1 bit.
Contoh :
Misal
Track 1 :0 0 0 0 0 0
2 :1 1 1 1 1 1
3 :1 1 1 1 1 1
4 :0 1 0 1 0 1
5 :1 1 0 1 1 0
6 :1 1 1 1 0 0
7 :0 1 1 1 1 0
8 :0 0 1 1 1 1
Bagaimana isi dari track ke 9, jika untuk merekam data digunakan odd parity dan even parity
????
Jawab :
ODD PARITY
Track 9 : 1 1 0 0 0 1
EVEN PARITY
Track 9 : 0 0 1 1 1 0

19
BAB VI
TEKNIK KALKULASI ALAMAT

A. Fungsi hash
Perhitungan (kalkulasi) terhadap nilai kunci atribut untuk mendapatkan nilai suatu alamat
disebut dengan Fungsi hash.
Fungsi hash dikatakan baik bila memiliki kalkulasi yang sederhana dan memiliki
kelas ekuivalen (synonim) yang kecil(memiliki kalkulasi yang mudah tetapi memiliki
benturan alamat yang sedikit).
Salah satu masalah dari teknik ini adalah ditemukannya alamat relatif yang sama
untuk nilai key yang berbeda.
Keadaan dimana :
R(K1) = R(K2) ,disebut benturan
K1 ≠ K2 ,atau collision
Sedangkan nilai key K1 dan K2 disebut synonim.
Synonim adalah dua atau lebih nilai key yang berbeda pada hash ke home address yang
sama.
a. DIVISION REMAINDER
membagi nilai key field dengan nilai tertentu, dan sisa pembagian tersebut dijadikan alamat
relatifnya.
Tujuannya adalah agar alamat yang akan digunakan bisa berbeda sekecil mungkin
(menghemat memori) dan menghindari benturan yang bakal terjadi.
Contoh:
asumsikan ukuran tabel = 11 dan satu file dengan 8 record menggunakan nilai kunci sebagai
berikut :
12, 21, 68, 38, 52, 70, 44, 18
Maka:
(12 mod 11) + 1 = 1 + 1 = 2 ; simpan 12 dilokasi 2

20
(21 mod 11) + 1 = 10 + 1 = 11 ; simpan 21 dilokasi 11
(68 mod 11) + 1 = 2 + 1 = 3 ; simpan 68 dilokasi 3
(38 mod 11) + 1 = 5 + 1 = 6 ; simpan 38 dilokasi 6
(52 mod 11) + 1 = 8 + 1 = 9 ; simpan 52 dilokasi 9
(70 mod 11) + 1 = 4 + 1 = 5 ; simpan 70 dilokasi 5
(44 mod 11) + 1 = 0 + 1 = 1 ; simpan 44 dilokasi 1
(18 mod 11) + 1 = 7 + 1 = 8 ; simpan 18 dilokasi 8

Sehin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
gga
index
Nilai 44 12 68 - 70 38 - 18 52 - 21
Kunci

Ada perhitungan faktor muat (load factor) yaitu, jika memiliki sejumlah record yang
akan ditempatkan ke dalam memori, maka setidaknya harus menyediakan memori yang
kapasitasnya melebihi dari jumlah record tersebut.
Misalkan, memiliki 4000 record, maka sebaiknya memiliki memory space sebanyak 5000
alamat.
Faktor muat dihitung dengan cara membagi jumlah record dalam file dengan jumlah
maksimum record dalam file (alamat yang tersedia).
Semakin besar nilai faktor muat maka semakin baik teknik ini digunakan.
Faktor muat untuk contoh di atas adalah 4000/5000 = 0,8.

21
b. MID SQUARE.
Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan kuadratisasi nilai key field dan diambil
nilai tengahnya sebanyak jumlah digit yang diinginkan.
Misalkan, nilai keynya = 123456790, setelah dikuadratkan hasilnya =
15241578997104100 dan diambil 4 digit di tengahnya, yaitu 8997. Jadi, alamat memori
untuk data tersebut di 8997.

c. HASHING BY FOLDING.
Teknik ini dilakukan dengan cara ’melipat’ nilai dari kunci atribut sebanyak digit yang
dibutuhkan (dari kanan), kemudian dijumlahkan. Nilai terbesar dari jumlah tersebut dibuang
(jika melebihi digit yang dibutuhkan).

22
Misalkan untuk nilai key 123456790, maka empat angka di belakang setelah dilipat
menjadi 0976, angka tersebut ditambahkan dengan empat angka kedua (dari kanan) yaitu
2345 dan angka 1 paling kiri :
0976
2345
1
——– +
4321
Maka, alamat dari data tersebut adalah di 4321.

BAB VII
PENDEKATAN TERHADAP MASALAH COLLISION

A. COLLISION
 Key yang berbeda dapat berada dalam lokasi/indeks yang sama Hal ini disebut collision
 key yang ber-collising disebut synonyms.
 Usaha / prosedur untuk memecahkan masalah yang timbul akibat collision disebut collision
resolution.

B. Collision Resolution
Collision resolution merupakan proses untuk menangani kejadian dua atau lebih key
di-hash ke alamat yang sama.
Cara yang dilakukan jika terjadi collision adalah mencari lokasi yang kosong dalam
tabel Hash secara terurut.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan fungsi Hash yang lain untuk mencari lokasi
kosong tersebut.

C. Pendekatan terhadap masalah Collision


1. Open Addressing
Menemukan address yang bukan home address untuk K2 dalam berkas relatif.
Contoh :
K1 = 1 K2 = 1

23
R1 R2

2. Separate Overflow
Menemukan address untuk K2 diluar dari primary area dalam berkas relatif, yaitu di
overflow area yang dipakai hanya untuk menyimpan record-record yang tak dapat disimpan
di home addressnya.
Contoh :

D. Teknik untuk mengatasi collision :


1. Linier Probing, yang merupakan teknik open addresing.
merupakan sebuah proses pencarian secara sequential/linear dari home address
sampai lokasi yang kosong.
Contoh linier probing
Ukuran tabel = 11 dan file berisi 8 record dengan nilai kunci sebagai
berikut:12,21,68,32,56,77
Maka alamat awal hash dengan metode pembagian sisa: (12 mod 11)+1=1+1=2; simpan 12
dilokasi 2
(21 mod 11)+1=10+1=11; simpan 21 dilokasi 11
(68 mod 11)+1=2+1=3; simpan 68 dilokasi 3
(32 mod 11)+1=10+1=11; diuji (probe) di dilokasi 11; terjadi kolisi sehingga: (11 mod
11)+1=0+1=1; simpan 32 dilokasi 1 (56 mod 11)+1=1+1=2; diuji (probe) di dilokasi 2; terjadi
kolisi sehingga:

24
(2 mod 11)+1=2+1=3; diuji di lokasi 3; terjadi kolisi sehingga: (3 mod 11)+1=3+1=4; simpan
56 dilokasi 4 (77 mod 11)+1=0+1=1; diuji di lokasi 1; terjadi kolisi sehingga:
(1 mod 11)+1=1+1=2; diuji di lokasi 2; terjadi kolisi sehingga:
(2 mod 11)+1=2+1=3; diuji di lokasi 3; terjadi kolisi sehingga:
(3 mod 11)+1=3+1=4; diuji di lokasi 4; terjadi kolisi sehingga:
(4 mod 11)+1=4+1=5; simpan 77 di lokasi 5

Contoh linier probing


Maka hashing dengan metode pembagian sisa dengan linear probing:

Index 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nilai 32 12 68 56 77 - - 18 - - 21
Key

2. Linear Quotient (metode bagi hasil secara linier)


Ukuran tabel = 11 dan file berisi 8 record dengan nilai kunci sebagai berikut:
12,21,68,32,56,77
Maka alamat awal hash dengan metode pembagian sisa:
(12 mod 11)+1=1+1=2; simpan 12 dilokasi 2
(21 mod 11)+1=10+1=11; simpan 21 dilokasi 11
(68 mod 11)+1=2+1=3; simpan 68 dilokasi 3
(32 mod 11)+1=10+1=11; diuji (probe) di dilokasi 11;
terjadi kolisi (q=2)->32:11=2 sisa 10 // jika q=0 maka di set menjadi q=1
((11+2) mod 11)+1=2+1=3; diuji di lokasi 3; terjadi kolisi (q=1)
((3+1) mod 11)+1=4+1=5; simpan 32 dilokasi 5
(56 mod 11)+1=1+1=2; diuji (probe) di dilokasi 2;
terjadi kolisi (q=5)->56:11=5 sisa 1
((2+5) mod 11)+1=4+1=5; simpan 56 dilokasi 5 (q=1)
..........
25
(77 mod 11)+1=0+1=1; simpan 77 dilokasi 1
Maka hashing dengan metode pembagian sisa dengan linear probing:

Index 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Nilai Key 7 12 68 - 32 - - 56 - - 21
7

Soal dan jawaban


1. BLOCKING DAN BUFFERING
Diketahui sebuah harddisk memiliki karakteristik :
Seek time (s) = 10 ms
Kecepatan putar disk 6000 rpm
Transfer rate (t) = 2048 byte / s
Kapasitas block (B) = 2048 byte
Ukuran record (R) = 250 byte
Ukuran gap (G) = 256 byte
Ukuran M = P = 8 byte
Jika metode blockingnya :
Fixed blocking
Variable spanned
Variable unspanned
Pembahasan dengan Fixed Blocking :
Bfr = B / R = 2048 / 250 = 8 record
Record Transfer Time (TR) = R / t = 250 / 2048 = 0,122 s
Block Transfer Time (Btt) = B / t = 2048 / 2048 = 1 s

26
Pembahasan dengan Spanned Blocking :
Bfr = (B – P) / (R + M) = (2048 – 8) / (250 + 8) = 7 record
Record Transfer Time (TR) = R / t = 250 / 2048 = 0,122 s
Block Transfer Time (Btt) = B / t = 2048 / 2048 = 1 s
W = M + (P + G) / Bfr = 8 + (8 + 256) / 7 = 45 byte

= 907,8 byte/s
Pembahasan dengan Unspanned Blocking :
q Bfr = (B – ½ R) / (R + M) = (2048 – ½ (250)) / (250 + 8) = 7 rec
q Record Transfer Time (TR) = R / t = 250 / 2048 = 0,122 s
q Block Transfer Time (Btt) = B / t = 2048 / 2048 = 1 s
q W = M + (½ R + G) / Bfr = 8 + (½ (250) + 256) / 7 = 62 byte

2. MEDIA PENYIMPANAN DATA


Diketahui satu gulung pita memiliki panjang 2400 feet. Setiap inchi dari pita tersebut
dapat menyimpan 1600 byte/character. Panjang suatu record/rekaman/catatan 125
chr dan celah antar rekaman (IRG) 0.6 inchi. Ditanya :
1. Berapa banyak record yang dapat disimpan pada pita tersebut ?
2. Hitung juga berapa banyak record yang dapat disimpan jika ditentukan blocking
factor = 10.
Jawab :
(2400X12)/((125/1600)+0.6)= 28800/(0.078+0.6) =
28800/0.678 = 42478 record
(2400 X 12)/(10X(125/1600))+0.6 = 28800 / (0.78+0.6)=
28800/1.38 = 20870 kelompok record
20870 X 10 = 208700 record

27
3. Media penyimpanan

1.Track 1 : 0 0 0 0 0 0
2:1 1 1 0 1 0
3:1 1 0 1 1 1
4:0 1 0 1 0 1
5:1 1 0 1 1 0
6:1 1 1 1 0 0
7:0 1 1 1 1 0
8:0 0 1 0 1 0
Bagaimana isi dari track ke 9, jika untuk merekam data digunakan Odd Parity dan Even
Parity ?

Odd Parity
Track 9 : 1 1 1 0 0 1

Even Parity
Track 9 : 0 0 0 1 1 0

Ditanyakan:
Gambarkan bagaimana penyimpanan dua record pertama tersebut dalam pita magnetic 9
track, dengan odd parity, untk metode tanpa blocking
Penyelesaian

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0
6 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0
7 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0
8 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1
Odd
0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1
parity

28
4. Teknik kalkulasi alamat

1. Lakukan metode hashing by division remainder ,dengan asumsi tabel 11.


38, 51, 40, 61, 77, 24, 56.
Jawab :
(38 mod 11)+ 1 = 5 +1 = 6,kunci key 38 di simpan dilokasi 6
(52 mod 11)+ 1 =8 +1 = 9,kunci key 51 di simpan dilokasi 9
(40 mod 11)+ 1 = 7 +1 = 8,kunci key 40 di simpan dilokasi 8
(61 mod 11)+ 1 = 6 +1 = 7,kunci key 61 di simpan dilokasi 7
(77 mod 11)+ 1 = 0 +1 = 1,kunci key 38 di simpan dilokasi 1
(24 mod 11)+ 1 = 2 +1 = 3,kunci key 38 di simpan dilokasi 3
(56 mod 11)+ 1 = 1 +1 = 2,kunci key 38 di simpan dilokasi 2

2. Misalkan untuk nilai key 097654321, maka empat angka di belakang setelah dilipat
menjadi 1234, angka tersebut ditambahkan dengan empat angka kedua (dari kanan) yaitu
9765 dan angka 0 paling kiri :
1234
9765
0
——– +
10999 Maka, alamat dari data tersebut adalah di 0999.

29
5. COLLISION
1. Ukuran tabel = 11 dan file berisi 8 record dengan nilai kunci sebagai berikut : 34,
24, 14, 2, 17, 29, 22, 9
Jawab :
(34 mod 11)+1 = 1+1=2
(24 mod 11)+1 = 2+1=3
(14 mod 11)+1 = 3+1=4
(2 mod 11)+1 = 2+1=3 (Q+a) mod 11 + 1
= (1+3) mod 11 + 1
= 4 mod 11 + 1
=5
(17 mod 11)+1 = 6+1=7
(29 mod 11)+1 = 7+1=8
(22 mod 11)+1 = 0+1=1
(9 mod 11)+1 = 9+1=10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
22 34 29 14 2 - 17 29 - 9 -

30

Potrebbero piacerti anche