Sei sulla pagina 1di 33

PROSEDUR SELEKSI OBAT FORMULARIUM

PROSEDUR PERENCANAAN
No.Dokumen KEBUTUHANHalaman
No.Revisi OBAT
05 11 2017 FARMASI
No.Dokumen 001 1
No.Revisi 1/1
Halaman
05 11 2017 FARMASI 002 1 1/1
Ditetapkan, 55 November
Ditetapkan, November 2017
2017
PROSEDUR
PROSEDUR TETAP
TETAP Tanggal Terbit
Tanggal Terbit
Direktur
Direktur
05 November 2017
5 November 2017
Dr. Suwardi Astradipura, MARS.
Dr. Suwardi Astradipura, MARS.
Perbekalan Farmasi adalah obat-obatan, alat kesehatan habis pakai, bahan
PENGERTIAN
PENGERTIAN kimia / reagentRumah
Formularium dan gas medis.
Sakit berisi obat-obatan yang sudah disepakati untuk
Perencanaan
digunakan kebutuhan Rumah
di lingkungan obat dihitung
Sakit. menggunakan Metode Konsumsi atau
evaluasi penggunaan obat tahun lalu
TUJUAN Semua unsur terkait harus mentaati penggunaan obat di lingkungan Rumah
Terpenuhinya kebutuhan perbekalan farmasi di RS MM Indramayu secara
TUJUAN Sakit agar sesuai dengan yang tercantum dalam Formularium.
optimal
KEBIJAKAN SK
SK Direktur
Direktur No.
No. 024/SK/RSMM/XI.2017
024/SK/RSMM/XI.2017 tentang
tentang Kebijakan
Kebijakan Standar
Standar
KEBIJAKAN
Operasional
Operasional Prosedur
Prosedur di
di Rumah
Rumah Sakit
Sakit MM
MM Indramayu.
Indramayu
1. Instalasi Farmasi mengevaluasi data pemakaian obat-obatan tahun lalu
PROSEDUR
PROSEDUR 1. dan
Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) obat
membuat
membuat rencana kebutuhan untukangket / formulir
tahun yang akanusulan
datangobat-
2. Dari datayang
obatan diatas
akandiperoleh kebutuhan
digunakan obat dan bahan
oleh dokter-dokter alat totalRumah
di Lingkungan untuk
kebutuhan
Sakit. 1 mimggu.
3. Perencanaan
2. Masing-masing Obat : / Dokter mengajukan daftar usulan obat-obatan
SMF
a. Dibuatkan Daftar Rencana Kebutuhan obat (RKO)
b.yang akan dimasukan
Rencana kebutuhankeobat
Formularium
tersebut Rumah
diajukanSakit.
kepada direktur dengan
3. Seketaris merekap semua usulan obat-obatan dari setiap SMF / Dokter
Kepala Bidang Penunjang.
c. Jikadikaji
untuk oleh Panitia
rencana Farmasi
kebutuhan disetujui, maka dijadikan rencana belanja
4. Panitia Farmasi dan Terapi mengakaji obat-obat yang akan diusulkan dan
obat.
d.memilih obat-obatan
Dan dibuat yang akan
kan Purchasing Orderdimasukan ke daftar
(PO) ke distributor Formularium
terkait.
1. Bidang
denganPenunjang Medik
mempertimbangkan tersedianya obat ynag berkualitas dengan
UNIT TERKAIT 2. Bagian Perencanaan
harga terjangkau.
3. Bagian Keuangan
5. Panitia Farmasi dan Terapi menerbitkan buku formularium dan sosialisasi
ke setiap anggota komite medik dan yang terkait.
6. Panitia Farmasi dan terapi merevisi buku Formularium sedikitnya sekali
dalam 2 (dua) tahun.

UNIT TERKAIT Komite Medik dan Panitia Farmasi Terapi

PROSEDUR PENGADAAN KEBUTUHAN OBAT


No.Dokumen No.Revisi Halaman
05 11 2017 FARMASI 003 1 1/3

Ditetapkan, 5 November 2017


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit
Direktur

5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura,


MARS.
Pengadaan kebutuhan obat merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
PENGERTIAN merealisasikan perencanaan kebutuhan.
Untuk melaksanakan kegiatan pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
TUJUAN sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan
menjamin ketersediaan di sarana pelayanan.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar Operasional
KEBIJAKAN Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan harus telah memiliki izin edar.
PROSEDUR a. Tenaga Teknis Kefarmasian melaporkan barang-barang tertentu yang
sudah habis atau hampir habis (diketahui melalui pengamatan visual
atau dari kartu stok pada setiap obat), dicatat di buku daftar obat habis
(defecta)
b. Apoteker Penanggung Jawab dalam menetapkan jenis dan jumlah
barang dengan pertimbangan penggunaan obat, harga dan
ketersediaan anggaran atau dengan menggunakan analisa Pareto-
ABC atau analisa EOQ-ABC.
% Nilai A>B>C
% Item A<B<C
% Nilai dan % Item A≠B≠C
c. Apoteker Penanggung Jawab menulis Pesanan berdasarkan analisa
yang telah dibuat, yang meliputi jenis (termasuk didalamnya bentuk
sediaan dan kekuatan), jumlah, dan PBF yang dipilih.
d. Apoteker Penanggung Jawab menulis Surat Pesanan rangkap dua (2)
yang ditujukan kepada PBF tertentu sesuai dengan analisa sebelumnya:
1 lembar untuk PBF dan 1 lembar untuk Fasilitas
e. Apoteker Penanggung Jawab menulis Nomor urut lembar Surat
Pesanan, Nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan
dan menandatanganinya.

PROSEDUR PENGADAAN KEBUTUHAN OBAT


No.Dokumen No.Revisi Halaman
05 11 2017 FARMASI 003 1 2/3

Ditetapkan, 5 November 2017


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit
Direktur

5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura,


MARS.
Catatan :
Penomoran Surat Pesanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan :
A/B/(SF/AK)/C/D
Keterangan :
A = Nomor Urut Surat Pesanan
B = Bulan Pembuatan Surat Pesanan
SF/AK= Kode item yang dipesan ; SF untuk Sediaan Farmasi ; AK untuk Alat
Kesehatan
C = Inisial Nama Apoteker Penulis SP
D = Tahun Pembuatan Surat Pesanan
2. Surat Pesanan Narkotika
a. Apoteker Penanggung Jawab menulis Surat Pesanan rangkap empat (4)
yang ditujukan kepada PBF Kimia Farma : 3 lembar untuk PBF Kimia
Farma dan 1 lembar untuk arsip fasilitas.
b. Apoteker Penanggung Jawab menulis Nomor urut lembar Surat
Pesanan, Nama dan alamat PBF dan Jabatan Apoteker Penanggung
Jawab, jenis dan jumlah obat yang dipesan serta tujuan penggunaan dan
menandatanganinya
1 Lembar SP hanya dapat digunakan utk memesan“1 jenis Narkotika”
Catatan :
Penomoran Surat Pesanan Narkotika :
A/B/NA/C/D
Keterangan :
A = Nomor Urut Surat Pesanan
B = Bulan Pembuatan Surat Pesanan
NA = Kode item yang dipesan untuk Narkotika
C = Inisial Nama Apoteker Penulis SP
D = Tahun Pembuatan Surat Pesanan

PROSEDUR PENGADAAN KEBUTUHAN OBAT


No.Dokumen No.Revisi Halaman
05 11 2017 FARMASI 003 1 3/3

Ditetapkan, 5 November 2017


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit
Direktur

5 November 2017
Dr. Suwardi Astradipura,
MARS.
3. Surat Pesanan Psikotropika
a. Apoteker Penanggung Jawab menulis Surat Pesanan rangkap dua (2)
yang ditujukan kepada PBF tertentu yang telah dianalisa pada tahap
sebelumnya: 1 lembar untuk PBF dan 1 lembar untuk arsip apotek.
b. Apoteker Penanggung Jawab menulis Nomor urut lembar Surat
Pesanan, Nama dan alamat PBF dan Jabatan Apoteker
PenanggungJawab, jenis dan jumlah obat yang dipesan dan
menandatanganinya
1 Lembar SP hanya dapat digunakan untuk memesan lebih dari 1 jenis
Psikotropika
Catatan :
Penomoran Surat Pesanan Psikotropika :
A/B/PS/C
Keterangan :
A = Nomor Urutan Surat Pesanan
B = Bulan Pembuatan Surat Pesanan
PS = Kode item yang dipesan untuk Psikotropika
C = Tahun Pembuatan Surat Pesanan

1. Bidang Pelayanan Medik


UNIT TERKAIT
2. Bagian Perencanaan
3. Bagian Keuangan

PROSEDUR PENERIMAAN PERBEKALAN FARMASI

No.Dokumen No.Revisi Halaman


05 11 2017 FARMASI 004 1 1/1

Ditetapkan, 5 November 2017


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit
Direktur

5 November 2017
Dr. Suwardi Astradipura, MARS.
Penerimaan perbekalan farmasi adalah proses penyerahan barang dari Rekanan
PENGERTIAN kepada pembeli
Agar Perbekalan Farmasi diterima dengan Baik sesuai dengan spesifikasi dan
TUJUAN jumlah dalam surat pesanan barang.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar Operasional
KEBIJAKAN Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan, antara lain mencakup : identitas
PROSEDUR apotek pemesan dan identitas distributor
2. Mencocokan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima.
Mencakup : kesesuaian nama sediaan farmasi dan alat kesehatan, jumlah,
kebenaran harga, keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggal kadaluwarsa.
Apabila sudah sesuai, baru disimpan.
3. Memeberi paraf dan stempel pada faktur penerimaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
4. Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian agar
dilakukan perbaikan
5. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan
alat kesehatan di dalam kartu stok.

UNIT TERKAIT
1. Petugas gudang farmasi RS MM Indramayu

PROSEDUR PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI


No.Dokumen No.Revisi Halaman
05 11 2017 FARMASI 005 1 1/1

Ditetapkan, 5 November 2017


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit
Direktur

5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Penyimpanan perbekalan farmasi adalah proses penyimpanan sementara
PENGERTIAN Perbekalan farmasi sebelum didistribusikan atau digunakan.
Agar Perbekalan Farmasi disimpan dengan aman dan tetap terjaga kuailitasnya.
TUJUAN
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar Operasional
KEBIJAKAN Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan
PROSEDUR alat kesehatan di dalam kartu stok.
2. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada rak yang
sesuai berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan, secara alphabetis atau
penyimpanan khusus dll.
3. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti
prinsip FIFO (First In First Out = pertama masuk – pertama keluar) dan FEFO
(First Expaired First Out = pertama kadaluwarsa-pertama keluar) dan harus
dicatat di dalam kartu persediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
4. Memasukkan bahan baku obat ke dalam wadah yang sesuai, member etiket
yang memuat nama obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
5. Menyimpan bahan obat pada kondisi yang sesuai, layak dan mampu menjamin
mutu dan stabilitasnya pada rak secara alphabetis
6. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan.
7. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan alat
kesehatan pada kartu stok dan memberi garis dengan merah di bawah jumlah
penerimaan dan pengeluaran dan dibubuhi paraf petugas di setiap akhir bulan
8. Menghindari menyimpan sediaan farnasi dengan kekuatan yang berbeda
dalam satu wadah
9. Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk menyimpan
komoditi yang rusak, kadaluwarsa.
1. Gudang Farmasi RSMM Indramayu
UNIT TERKAIT 2. Bagian Keuangan

PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA


No.Dokumen No.Revisi Halaman
05 11 2017 FARMASI 006 1 1/1

Ditetapkan, 5 November 2017


PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit
Direktur

5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura,


MARS.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
PENGERTIAN
tanaman baik sintetik maupun semi sintetik yang menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran hilangnya rasa mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Sebagai acuan dalam penyimpanan dan pengelolaan obat-obatan
TUJUAN
Narkotika untuk pengamanan, pemntauan dan pengaasan dari
penylahgunaan Narkotika.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu.
1. Obat Narkotika yang diterima dalam lemari khusus (Lemari Narkotika)
PROSEDUR
yang terkunci dan kuncinya disimpan oleh Penanggung jawab
Perbekalan Farmasi di unit besangkutan (Gudang, Apotek, dan Depo)
2. Setiap pengambilan obat Narkotika harus langsung dicatat di kartu
stock obat Narkotika
3. Setiap bulan petugas farmasi atau petugas yang ditunjuk melaporkan
penggunaan Narkotika di Apotek IFRS.
Instalasi Farmasi RSMM Indramayu
UNIT TERKAIT

PROSEDUR PENYIMPANAN PRODUK NUTRISI


No.Dokumen No.Revisi Halaman
1 1/1
05 11 2017 FARMASI 007

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Kegiatan pengaturan sediaan produk nutrisi diruang penyimpanan yang dapat
PENGERTIAN berupa nutrisi parenteral maupun enteral (vitamin dan food supplement).
Menjamin mutu produk nutrisi tetap stabil secara farmasetis selama penyimpanan.
TUJUAN
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar Operasional
KEBIJAKAN Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Semua produk nutrisi disimpan terpisah dari produk obat lainnya dan memiliki
PROSEDUR identitas produk yanng jelas.
2. Selama penyimpanannya masa kadaluwarsanya harus selalu terpantau.
3. Untuk produk cairan disimpan pada suhu antara 0 o-35o C, sesuai dengan jenis
produknya dan suhu penyimpanan yang paling ideal setelah kemasan dibuka
adalah 13o-21oC.
4. Untuk produk nutrisi dalam bentuk serbuk penyimpanan harus ditempat kering
dan sejuk.
5. Untuk produk tertentu yang penyimpanannya berbeda dengan nomor 3(tiga)
dan 4(empat), maka disimpan sesuai dengan rekomendasi masing-masing
produsen.

1. Gudang Farmasi RSMM Indramayu


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Farmasi RSMM Indramayu

PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU


PERHATIAN KHUSUS
No.Dokumen No.Revisi Halaman
05 11 2017 FARMASI 008 1 1/3

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Penyimpanan perbekalan farmasi yang perlu perhatian khusus dilakukan oleh
PENGERTIAN Instalasi Farmasi untuk menjamin mutu perbekalan farmasi dan kemudahan
dalam melakukan pelayanan.
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadapobat-obatan yang diperlukan
TUJUAN untukkeselamatan dan keamanan pasien selama pasien mendapat terapi .
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar Operasional
KEBIJAKAN Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
A. Untuk obat-obat Narkotika dan Psikotropika
PROSEDUR 1. Aping +/ TTK S1 menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika di dalam
almari khusus terkunci dan kunci dipegang oleh Apoteker
PenanggungJawab
2. Aping +/ TTK S1 meletakkan dan menyimpan kartu stok didalam almari
untuk memantau jumlah pemasukan dan pengeluaran obat serta
memantau tanggal kadaluwarsa obat
3. Pada saat Aping +/ TTK S1 mengambil obat Narkotika dan Psikotropika di
dalam almari, Aping +/ TTK S1harus mencatat nama dan jenis obat yang
diambil serta waktu saat pengambilan obat di dalam kartu stok
4. Apoteker PenanggungJawab membuat laporan pemakaian obat Narkotika
dan Psikotropika yang dibuat maksimal tanggal 15 berikutnya setiap bulan
dan diserahkan kepada Sudinkes wilayah setempat, Badan POM Deputi
Napza
B. Untuk obat-obat Kemoterapi
1. Aping +/ TTK S1menyimpan obat untuk Kemoterapi di dalam almari
terkunci sesuai dengan sifat obat
2. Aping +/ TTK S1 meletakkan dan menyimpan kartu stok didalam almari
untuk memantau jumlah pemasukan dan pengeluaran obat serta
memantau tanggal kadaluwarsa obat

PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU


PERHATIAN KHUSUS
No.Dokumen No.Revisi Halaman
05 11 2017 FARMASI 008 1 2/3

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


3. Pada saat Aping +/ TTK S1 mengambil obat Kemoterapi di dalam almari,
harus mencatat nama dan jenis obat yang diambil serta waktu saat
pengambilan obat di dalam kartu stok
4. Aping +/ TTK S1 membuat laporan pemakaian obat Kemoterapi setiap
bulannya dan diserahkan kepada APJ
C. Untuk obat-obat keras/parenteral
1. Aping +/ TTK S1menyimpan obat keras berdasarkan kestabilan jenis
masing-masing obat, disesuaikan apakah disimpan pada suhu kamar atau
lemari pendingin
2. Aping +/ TTK S1 meletakkan dan menyimpan kartu stok didalam almari
untuk memantau jumlah pemasukan dan pengeluaran obat serta
memantau tanggal kadaluwarsa obat
D. Untuk obat-obat elektrolit konsentrat
Terdiri dari obat-obatan yang sering digunakan dalam keadaan darurat karena
berkaitan dengan keselamatan pasien, contohnya Natrium Klorida lebih pekat dari
0,9%, Magnesium Sulfat 50% atau lebih pekat, Natrium Bikarbonat
1. Aping +/ TTK S1 memberi label yang jelas (dengan menggunakan huruf
balok dengan warna menyolok) pada obat elektrolit konsentrat pada
tempat penyimpanan
2. Aping +/ TTK S1menyimpan obat-obat elektrolit konsentrat pada unit
pelayanan yang harus diberikan label yang jelas dan disimpan pada
tempat terpisah dari obat-obatan yang lain
E. Untuk obat-obat High Cost
1. Aping +/ TTK S1 menyimpan obat kelas ini dialmari khusus dan
memegang kuncinya
2. Aping +/ TTK S1 meletakkan dan menyimpan kartu stok didalam almari
untuk memantau jumlah pemasukan dan pengeluaran obat serta

PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU


PERHATIAN KHUSUS
No.Dokumen No.Revisi Halaman
05 11 2017 FARMASI 008 1 3/3

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


memantau tanggal kadaluwarsa obat
3. Aping +/ TTK S1 secara berkala mengecek jumlah maupun tanggal
kadaluwarsa obat kelas ini
4. Aping +/ TTK S1 memberikan penandaan khusus warna merah ditempat
penyimpanannya
5. Aping +/ TTK S1 merapikan dan menyimpan obat-obatan kelas ini sesuai
dengan aturan pergudangan FIFO dan FEFO
6. Aping +/ TTK S1 membuat daftar obat-obatan baik yang aman maupun
yang harus diwaspadai
7. Apoteker PenanggungJawab membatasi akses masuk dimana hanya
Aping +/ TTK S1 yang boleh masuk ke dalam tempat penyimpanan obat
yang perlu diwaspadai untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja
atau kurang hati-hati (resticted area)
F. Untuk obat-obat Look a Like atau Sound a Like Errors
Ditujukan untuk mencegah bunyi nama obat yang kedengarannya sama tetapi
berbeda dalam penggunaannya
1. Aping +/ TTK S1 menuliskan dan mengucapkan dengan benar ketika
mengkomunikasikan infromasi dalam pengobatan. Buat pendengar
tersebut mengulang kembali pengobatan tersebut untuk meyakinkan
mereka mengerti dengan benar.
Tempat pelayanan obat-obatan yang terlihat mirip kemasannya dan
konsentrasinya berbeda tidak boleh diletakkan di dalam 1 rak dan label masing-
maisng obat dan konsentrasi dengan huruf balok yang menyolok
1. Instalasi Farmasi RSMM Indramayu
UNIT TERKAIT 2. Gudang Farmasi RSMM Indramayu

PROSEDUR PENGATURAN SUHU RUANGAN

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 1/1
05 11 2017 FARMASI 009

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Suatu kegiatan dalam pengelolaan terutama dalam penyimpanan sediaan
PENGERTIAN
farmasi dan alat kesehatan dengan cara mengatur suhu ruangan.
Untukmenjaminobattersimpandengantemperatur yang sesuai,
TUJUAN
sehinggakualitasdanstabilitassediaanfarmasitetapterjaga.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar Operasional
KEBIJAKAN
Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Apoteker Pendamping menunjuk Tenaga Tekhnis Kefarmasian memeriksa
PROSEDUR
temperatur di apotek secara harian dan mencatat temperatur pada waktu
yang berbeda.
2. Apoteker Pendamping mengkalibrasi termometer yang digunakan untuk
mengukur temperatur secara periodik
3. Apoteker Pendamping dengan dibantu oleh Tenaga Tekhnis Kefarmasian
memelihara pendingin udara secara periodik.
4. Apoteker Pendamping menjaga agar sediaan farmasi tidak terpapar dengan
temperatur yang tidak sesuai dan terlindung dengan baik dari cahaya dan
kelembaban.
1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT 2. Gudang Farmasi
PROSEDURDISTRIBUSIPERBEKALAN
FARMASI KE UNITLAIN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
1 1/2
05 11 2017 FARMASI 010

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Distribusi perbekalan farmasi Ke unit lain adalah distribusi Bahan dan alat
PENGERTIAN
habis pakai dan perbekalan farmasi lainnya ke Poli Rawat Jalan, ruang
Perawatan atau Unit lain di RS MM Indramayu.
Terpenuhinya kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal di ruang
TUJUAN
perawatan atau unit lain yang membutuhkan.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Petugas Ruang Perawatan atau unit lain membuat daftar permintaan
PROSEDUR
barang sesuai kebutuhandalam formulir permintaan Barang yang
diketahui dan ditanda tangani oleh penanggung jawab Poliklinik atau
Ruang Perawatan atau unit lain yang terkait.
2. Formulir tersebut diketahui dan di tanda tangani oleh Kepala Ruangan
Terkait
3. Petugas farmasi menerima formulir yang sudah disetujui Kepala
Ruangan Terkait dan memberikan barang sesuai dengan yang
disetujui dengan memperhatikan stok,
4. Formulir permintaan yang asli untuk petugas farmasi dan satu lagi
untuk arsip Ruangan.
5. Petugas farmasi merekap formulir yang telah dilayani membuat
laporan pemasukan dan pengeluaran barang bulanan.
6. Laporan dan bukti-bukti pengeluaran barang disimpan untuk bukti
Pertanggungjawaban

PROSEDURDISTRIBUSIPERBEKALAN
FARMASI KE UNITLAIN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
1 2/2
05 11 2017 FARMASI 010

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


1. Apotek Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT 2. Ruang Perawatan
3. Poliklink
4. Instalasi / Unit terkait lainnya.

PROSEDUR PEMBAYARAN SEDIAAN FARMASI DAN


ALAT KESEHATAN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
1 1/1
05 11 2017 FARMASI 011

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Pembayaran kepada pihak PBF terhadap sediaan farmasi dan alat
PENGERTIAN
kesehatan yang telah diterima oleh Gudang Farmasi.
Untuk melaksanakan pembayaran atas pesanan sediaan farmasi dan alat
TUJUAN
kesehatan.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
A. Personel keuangan membayar pesanan secara tunai, dengan alur :
PROSEDUR 1. Pembayaran dilakukan oleh bagian keuangan pada saat jatuh
tempo.
2. Setelah dilakukan pembayaran, faktur asli ditandatangani oleh pihak
PBF dan salinannya disimpan sebagai dokumen fasilitas.
B. Personel keuangan membayar pesanan secara kredit, dengan alur :
1. Sebelum waktu jatuh tempo pembayaran, sales PBF membawa
faktur asli dan faktur pajak
2. Faktur asli ditandatangani oleh sales PBF dengan membubuhkan
nama terang dan stempel lunas untuk menyatakan pihak fasilitas
sudah melunasi tagihan faktur tersebut dan oleh Apoteker
Pendamping diberi stempel fasilitas
3. Personel keuangan membuat kuitansi bukti pembayaran atas
pelunasan faktur tersebut yang ditandatangani oleh salesman PBF
dan nama terang
4. Faktur asli dan faktur pajak diserahkan kepada Apoteker
Pendamping dan disimpan sebagai arsip fasilitas.
1. Gudang Farmasi
UNIT TERKAIT 2. Bagian Keuangan

PROSEDUR PENGAMBILAN SEDIAAN FARMASI DAN


ALKES
No.Dokumen No.Revisi Halaman
1 1/1
05 11 2017 FARMASI 012

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan selama proses
PENGERTIAN
pengambilan sediaan farmasi dan alat kesehatan dari Gudang Farmasi
Untuk meminimalkan kesalahan pengambilan dan mempercepat proses
TUJUAN
pelayanan.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Apoteker Pendamping +/TTK memastikan sediaan yang diambil dari
PROSEDUR
tempat persediaan yang benar dan sesuai dengan Instruksi Apoteker
yang diterima.
2. Apoteker Pendamping +/TTK memeriksa dengan teliti label sediaan
seperti nomor batch dan tanggal kadaluwarsa pada Sediaan Farmasi
3. Apoteker Pendamping +/TTK mengambil Sediaan Farmasi yang
dilakukan secara FIFO (First In First Out = pertama masuk pertama
PROSEDUR PELAYANAN RESEP DI INSTALASI FARMASI
keluar) dan FEFO (First Expired First Out = pertama kadaluwarsa
pertama keluar)
4. Apoteker Pendamping +/TTK memastikan bahwa bagian strip yang
terpotong memuat no. batch dan tanggal kadaluwarsa pada saat
memotong strip
Catatan :
No.Dokumen
a) Hati-hati saat memotong strip, No.Revisi
karena berlebihan Halaman
memotong strip
05 11 2017
dapat FARMASI
berakibat 013
strip bocor 1 1/2
b) Jangan menyimpan Sediaan Farmasi dalam satu wadah dengan
PROSEDUR TETAP Tanggal
kekuatan Terbit
yang berbeda Ditetapkan, 5 November 2017
1. Instalasi Farmasi RSMM Direktur
Indramayu
UNIT TERKAIT 2. Gudang Farmasi
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Prosedur penyerahan perbekalan farmasi kepada pasien harus melalui Resep
PENGERTIAN
dokter.
Pasien dapat memperoleh perbekalan farmasi dengan mudah setiap saat
TUJUAN
sesuai dengan yang dibutuhkan.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu .
A. Resep Rawat Jalan
PROSEDUR
1. Resep dari poliklinik dibawa oleh pasien / keluarga pasien.
2. Setelah mendapatkan pemeriksaan / pelayanan di Poliklinik pasien
menyerahkan resep ke Apotek dan menunggu obat di ruang tunggu
depan Apotek IFRS.
3. Petugas Farmasi mengkaji Resep dan menghitung harga obat
4. Setelah itu dibuatkan nota pembayaran ke kasir
5. Bukti pembayaran obat diserahkan ke petugas di Apotek IFRS dan
pasien menerima obat.
6. Jika obat dalam resep tidak tersedia di Apotek IFRS maka petugas
Apotek membuat Salinan Resep untuk dibelikan di Apotek luar
Rumah Sakit.
7. Petugas Apotek IFRS membuat laporan harian jumlah resep masuk
dan jumlah yang dilayani untuk setiap poliklinik.
PROSEDUR PELAYANAN RESEP DI INSTALASI FARMASI

No.Dokumen No.Revisi Halaman


05 11 2017 FARMASI 013 1 2 /2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
PROSEDURPELAYANAN RESEP NARKOTIKA
5 November 2017

No.Dokumen No.Revisi
Dr. Halaman
Suwardi Astradipura, MARS.
B.05 Resep
11 Rawat
2017 Inap
FARMASI 014 1 1/1
PROSEDUR
1. Resep dari Ruang Perawatan diberikan POS ke petugas Apotek
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit
IFRS. Ditetapkan, 5 November 2017

2. Setelah obat disiapkan, obat dan lembar hijauDirektur


resep diantarkan oleh
5 November
petugas 2017
ke Ruang Perawatan Pasien.
3. Jika obat dalam resep tidak tersedia di Apotek IFRS maka petugas
Apotek membuat Salinan Resep Dr. untuk
Suwardi Astradipura,
dibelikan MARS.
di Apotek luar
ProsedurRumah
penyerahan resep
Sakit oleh narkotika
petugas kepada pasien harus melalui Resep
Apotek.
PENGERTIAN
dokter denganIGD
C. Resep ditanda tangan dokter yang bersangkutan
Sebagai acuan dalam pelayanan resep yang mengandung obat-obatan
TUJUAN 1. Resep dari IGD dibawa oleh petugas IGD / keluarga pasien ke IFRS.
golongan narkotika dan mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika.
2. Jika pasien tidak dirawat, keluarga pasien membayar biaya obat di
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN loket pembayaran obat kecuali pasien BPJS
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
3. Bukti pembayaran obat diserahkan ke petugas IFRS.
1. Resep dari poliklinik/ruang perawatan diterima oleh petugas apotek.
PROSEDUR 4. Jika pasien akan dirawat obat di serahkan sesuai resep ke Unit
2. Resep diberi harga, bila harga disetujui, pasien / keluarga pasien
Rawat Inap.
melakukan pembayaran di Loket Pembayaran Obat.
5. Jika obat dalam resep tidak tersedia di Apotek IFRS maka petugas
3. Resep dilayani dan diberikan tanda garis bawah pada Resep
apotek membuat Salinan Resep untuk dibelikan di Apotek luar
Narkotika, menggunakan spidol merah.
Rumah Sakit oleh petugas Apotik.
4. Petugas yang mengambil obat Narkotika langsung mencatat
1. Poliklinik.
UNIT TERKAIT pengeluaran obatnya di kartu stok.
2. Ruang Perawatan.
5. Obat diserahkan kepada Pasien / keluarga pasien.
1. PoliKlinik / Ruang Perawatan Pasien.
UNIT TERKAIT
2. Komite Medis / dokter penulis resep.
PROSEDUR PENGGUNAAN OBAT EMERGENSI DI UGD

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 1/1

05 11 2017 FARMASI 015

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Obat Emergensi adalah obat-obatan dan bahan-alat kesehatan habis pakai
PENGERTIAN
yang dibutuhkan segera untuk mengobati pasien gawat darurat.
Terpenuhinya kebutuhan obat-obatan terutama obat Emergensi dan life
TUJUAN
saving secara optimal.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Dokter menulis Resep sesuai kebutuhan pasien dan mengacu ke daftar
PROSEDUR
obat.
2. Petugas Farmasi memberikan obat sesuai dengan yang diresepkan
dokter
Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
PROSEDUR KONSELING LANGSUNG

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 1 /2

05 11 2017 FARMASI 016

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.

Aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari Apoteker
PENGERTIAN
kepada pasien/keluarga pasien dengan cara langsung (bertatap muka)
Melaksanakan kegiatan konseling, sesuai dengan kondisi pasien untuk
TUJUAN
mengoptimalkan hasil terapi, mencegah atau meminimalkan masalah terkait
obat.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu.
1. Apoteker membuka komunikasi dengan pasien/keluarga pasien
PROSEDUR 2. Apoteker menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang
dikatakan oleh dokter kepada pasien dengan metoda open-ended
question. Untuk resep baru bisa dengan 3 prime question :
a) Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini?
b) Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian?
c) Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini?
Untuk resep ulang :
a) Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien?
b) Bagaimana cara pemakaian obat?
c) Apakah ada keluhan selama penggunaan obat?

PROSEDUR KONSELING LANGSUNG


No.Dokumen No.Revisi Halaman
1 2/ 2

05 11 2017 FARMASI 016

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.

3. Apoteker memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat –


obat tertentu (inhaler, suppositoria, obat tetes, dll)
4. Apoteker PenanggungJawab melakukan verifikasi akhir meliputi
a) Apoteker mengecek pemahaman pasien
b) Apoteker mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimumkan
terapi
5. Apoteker mencatat konseling yang dilakukan pada Lembar Konseling +
kartu pengobatan (Patient Medication Record), bila perlu

Apoteker RS MM Indramayu
UNIT TERKAT

PROSEDUR PENANGANAN RETUR OBAT DARI PASIEN


No.Dokumen No.Revisi Halaman
1 1/2
05 11 2017 FARMASI 017

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.

Kegiatan mengelola obat-obat yang dikembalikan dari pasien.


PENGERTIAN
Sebagai acuan untuk menangani Sediaan Farmasi yang dikembalikan oleh
TUJUAN
pasien.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Aping + TTK menerima formulir retur dari ruangan, dan melakukan
PROSEDUR
verifikasi pendahuluan terkait identitas pasien :nama, no RM, ruangan,
jenis obat,tanggal dan tanda tangan peretur obat.
2. Aping + TTK memeriksa keutuhan dan kondisi obat.
3. Aping + TTK mencatat obat-obat yang memenuhi syarat untuk diretur.
4. Aping + TTK membawa catatan berikut obat yang akan diretur
melaporkannya kepada APJ untuk memperoleh keputusan (diterima atau
ditolak).
5. APJ memberikan keputusan (menerima/menolak) dengan
menandatangani form sebagaimana mestinya.

PROSEDUR PENANGANAN RETUR OBAT DARI PASIEN


No.Dokumen No.Revisi Halaman
1 2/2
05 11 2017 FARMASI 017

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


1. Kasir
UNIT TERKAIT
2. Ruang Perawatan

PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG KADALUWARSA


No.Dokumen No.Revisi Halaman
1 1/2

05 11 2017 FARMASI 018

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan,5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Tindakan pengelolaan obat yang sudah melampaui batas waktu penggunaan
PENGERTIAN
(kadaluwarsa) dan yang secara fisik tidak dapat digunakan karena berubah
warna, bentuk, kemasan (rusak).
Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan pengelolaan barang yang
TUJUAN
kadaluwarsa.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Apoteker Pendamping atau TTK memisahkan Sediaan Farmasi dan Alat
PROSEDUR
Kesehatan yang tanggal kadaluwarsanya kurang dari 4 bulan dipisahkan
beserta fakturnya, dengan tata cara :
a. Apoteker Pendamping atau TTK menghubungi pihak distributor untuk
menukar Sediaan Farmasi.
b. (apabila pihak distributor bersedia menukar, Salesman dari PBF akan
menukar dengan yang tanggal kadaluwarsanya masih lama atau
menggantinya dengan uang
c. apabila pihak distributor tidak mau menukar, maka akan diproses
sesuai prosedur
2. Apoteker PenanggungJawab menyediakan tempat khusus untuk
menyimpan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang telah kadaluwarsa

PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG KADALUWARSA

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 2 /2
05 11 2017 FARMASI 018
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan,5 November 2017
Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


3. Apoteker Pendamping atau TTK mencatat semua Sediaan Farmasi dan
PROSEDUR
Alat Kesehatan yang telah kadaluwarsa
4. Apoteker Pendamping atau TTK memberi label produk kadaluarsa dan
disimpan pada tempat khusus.
5. TTK mencatat dalam buku khusus berdasarkan nama distributor, nama
sediaan, tanggal kadaluarsa jumlah sediaan dan nomor faktur.

Instalasi Farmasi RS MM Indramayu


UNIT TERKAIT

PROSEDUR PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI DAN


ALKES

YANG SUDAH KADALUWARSA

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 1 /2
05 11 2017 FARMASI 019
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017
Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan terhadap
PENGERTIAN
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi syarat untuk
digunakan dalam pelayanan kesehatan.

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pemusnahan sediaan


TUJUAN
farmasi dan alat kesehatan.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Apoteker Penanggung Jawab dengan dibantu oleh Tenaga Tekhnis
Kefarmasian melakukan inventarisasi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
yang akan dimusnahkan.
2. Apoteker PenanggungJawab menyiapkan administrasi (berupa laporan dan
PROSEDUR Berita Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan)
3. Apoteker PenanggungJawab menetapkan jadwal, metoda dan tempat
pemusnahan
4. Apoteker PenanggungJawab dengan dibantu oleh TenagaTekhnis
Kefarmasian melakukan pemusnahan dengan cara.
a. Bahan cair :
b. Obat padat :
c. Alkes :

PROSEDUR PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI DAN


ALKES

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 2 /2
05 11 2017 FARMASI 019
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017
Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


5. Apoteker PenanggungJawab membuat laporan pemusnahan Sediaan
PROSEDUR
Farmasi dan Alat Kesehatan yang sekurang-kurangnya memuat :
- Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan Sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
- Nama dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
dimusnahkan
- Nama Apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
- Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
Apoteker PenanggungJawab membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi
dan alat kesehatan yang ditandatangani oleh Apoteker dan saksi dalam
pelaksanaan pemusnahan.
Sanitarian
UNIT TERKAIT
Keuangan
Manajemen
PROSEDUR PEMUSNAHAN RESEP

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 1/2
05 11 2017 FARMASI 020

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS .


Pemusnahan resep yang telah disimpan 3 tahun atau lebih.
PENGERTIAN
Sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan pemusnahan resep.
TUJUAN
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Apoteker Penanggung Jawab mendata resep-resep yang akan di
PROSEDUR
musnahkan.
2. Apoteker Penanggung Jawab menetapkan jadwal, metoda dan tempat
pemusnahan.
3. Tata cara pemusnahan yaitu :
a. Resep narkotika dihitung jumlahnya dan dibakar
b. Resep lain dihancurkan, lalu dibakar dan dikubur.

PROSEDUR PEMUSNAHAN RESEP

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 2/2
05 11 2017 FARMASI 020
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017
Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS .


4. Apoteker PenanggungJawab membuat laporan pemusnahan resep (berita
PROSEDUR
acara) yang memuat :
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep
b. Jumlah resep narkotika dan resep lain yang dimusnahkan
c. Nama Apoteker pelaksana pemusnahan resep
d. Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep

Sanitarian
UNIT TERKAIT

PROSEDUR PENGKAJIAN RESEP

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 1/2
05 11 2017 FARMASI 021
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan,5 November 2017
Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Merupakan kegiatan dalam pelayanan Resep di Apotek IFRS, mulai dari
PENGERTIAN
seleksi persyaratan administrasi, persyaratan Farmasi, dan Persyaratan Klinik,
baik Resep Inap, IGD, maupun Rawat Jalan.
1. Memberikan pelayanaan farmasi yang menjamin efektifitas, efisiensi,
TUJUAN
dan keamanan dalam penggunaan obat.
2. Meningkatkan kerjasama dengan pasien dan profesi kesehatan lain
yang terkait dalam pelayanaan Farmasi.
3. Melaksanaan kebijakan obat di Rumah Sakit dalam rangka
meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
1. SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu

PROSEDUR PENGKAJIAN RESEP

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 2/ 2
05 11 2017 FARMASI 021

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan,5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


1. Persyaratan Administrasi, meliputi :
PROSEDUR
a. Nama, Umur, Jenis Kelamin dan berat badan pasien.
b. Nama, SIP, dan paraf dokter penulis resep.
c. Tanggal Resep.
d. No RM
e. Ruangan / unit asal resep.
1. Persyaratan Farmasi, meliputi :
a. Bentuk sediaan obat.
b. Dosis dan jumlah obat.
c. Ketersediaan obat.
d. Aturan dan cara penggunaan.
3. Persyaratan Klinis, meliputi :

a. Ketetapan indikasi, dosis, dan waktu penggunaan obat.


b. Duplikasi pengobatan.
c. Alergi, interaksi, dan efek samping obat.
d. Kontra indikasi.
e. Zat aktif.
1. Panitia Farmasi dan Terapi.
UNIT TERKAIT
2. Rekam Medis.
3. Instalasi Rawat Inap.
4. Instalasi Rawat Jalan.
5. Instalasi Gawat Darurat.

PROSEDUR DISPENSING OBAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 1/1
05 11 2017 FARMASI 022
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017
Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS .


Dispensing merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi,
PENGERTIAN
interprestasi, menyiapkan/meracik obat, memberikan label/etiket, penyerahan
obat dengan pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem
dokumentasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dispensing.
TUJUAN
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar Operasional
KEBIJAKAN
Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Petugas instalasi farmasi menerima dan membaca resep.
PROSEDUR
2. Petugas menyiapkan/meracik obat.
3. Petugas menulis etiket yang sesuai dengan kegunaan obat.
4. Petugas menyerahkan obat dan memberikan informasi obat yang memadai.
Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
Rawat Inap
Kasir

PROSEDUR PENGISIAN ETIKET DAN LABEL OBAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 1/1
05 11 2017 FARMASI 023
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, 5 November 2017
Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS .


Etiket dan label obat adalah informasi tertulis untuk pasien pada setiap
PENGERTIAN
kemasan obat tentang cara penggunaan obat sesuai perintah dokter.
Sebagai acuan dalam melakukan pengisian etiket dan label obat untuk
TUJUAN
keamanan dalam penggunaan obat.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
1. Petugas apotek menerima resep yang telah diberi harga dan disetujui oleh
PROSEDUR
pasien.
2. Petugas memberikan etiket dan atau label, dengan ketentuan :
a. ETIKET :
1) Warna putih untuk obat oral
2) Warna biru untuk obat luar (Injeksi dan salep)
b. LABEL :
1) Label “Kocok Dulu” untuk sediaan suspensi atau emulsi.
2) Label “Simpan di Lemari Pendingin” untuk obat yang tidak
stabil bila disimpan di suhu kamar.
3. Petugas mencatat nama pasien, tanggal resep, nomor resep dan
cara penggunaan obat pada setiap etiket.

UNIT TERKAIT

PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT, LASA,


DAN ELEKTROLIT KONSENTRAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 1/2
05 11 2017 FARMASI 024
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan,5 November 2017
Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


Merupakan kegiatan penyimpanan obat high alert, LASA, dan Elektrolit pekat
PENGERTIAN
sesuai standar pelayanan kefarmasian Rumah sakit.
Sebagai acuan untuk menjamin keamanan dan kesesuaian dalam
TUJUAN
penggunaan obat high alert sesuai standar pelayanan kefarmasian rumah
sakit.
SK Direktur No. 024/SK/RSMM/XI.2017 tentang Kebijakan Standar
KEBIJAKAN
Operasional Prosedur di Rumah Sakit MM Indramayu
A. High alert
PROSEDUR 1. Obat keras disimpan di instalasi farmasi,ditempatkan secara terpisah
dari obat lainnya dan diberikan label/peringatan “high alert medication” di
setiap kotak penyimpanan obat.
2. Obat narkotika disimpan sesuai dengan peraturan penyimpanan

3. Obat yang di ada di ruang perawatan disimpan dalam kotak emergensi


kit yang memiliki kunci dispossible bernomor dan diberi label/peringatan
“high alert medication” padasetiap obat.
4. Infus intravena yang mengandung high alert medication harus diberikan
label high alert medication.

PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT, LASA,


DAN ELEKTROLIT KONSENTRAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1 2/2
05 11 2017 FARMASI 024

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan,5 November 2017


Direktur
5 November 2017

Dr. Suwardi Astradipura, MARS.


B. LASA atau NORUM disimpan tidak bersisihan dan diberikan label
PROSEDUR
LASA pada setiap kotak penyimpanannya maupun pada setiap ampul dan
vialnya (untuk obat injeksi).
C. Elektolit konsentrat :
1. Elektrolit konsentrat hanya disimpan di depo farmasi, ICU,
kamar operasi, kamar bersalin, dan IGD.
2. Disimpan di rak penyimpanan high alert medications.
3. Diberi wadah tambahan pada setiap satu botol elektrolit
konsentrat dan diberi label “High Alert- Elektrolit
konsentrat-harus diencerkan”
4. Elektrolit disimpan sesuai prosedur penyimpanan high
alert medications.

1. IGD
UNIT TERKAIT
2. Ruang Perawatan
3. ICU

Potrebbero piacerti anche