Sei sulla pagina 1di 7

SENIN, 16 MARET 2009

Quantitative Easing
Tampaknya Inggris masih lebih celaka dari Amerika. Tidak menunggu
Bernanke untuk memenuhi janji Helicopter Speech-nya, Inggris memimpin
terlebih dahulu proses mencetak uang di antara negara-negara lokasi
gempa finansial kali ini.
Link 1
Link 2

Kosakata yang dipakai kali ini, bukan printing money, bukan juga
monetisasi, tapi quantitative easing… Gonta-ganti kosakata, mungkin
untuk membantu penjualan buku-buku ekonomi baru. Hehe…

Berbagai negara sebenarnya menciptakan uang dengan cara yang kurang


lebih sama. Apa yang dilakukan Bank of England sejak beberapa abad yang
lalu juga diaplikasikan di Amerika olehFederal Reserve, dan apa yang
dilakukan di Amerika, juga diaplikasikan oleh negara lainnya di seluruh
dunia. Mungkin memang ada sedikit perbedaan kecil di berbagai negara,
tetapi tetap prosesnya secara umum masih sama.

Dalam sistem yang sedang digunakan, pendapatan utama sebuah negara


datang dari:
1. Pajak
2. Meminjam kepada publik / negara lain (penerbitan surat hutang)
3. Pendapatan dari perusahaan negara

Bila pemasukan dari ketiga cara ini masih juga kurang untuk memenuhi
anggaran belanja pemerintah, dan pemerintah tetap ngotot
membelanjakan uang yang tidak mereka miliki, pemerintah bisa
memerintahkan bank sentral untuk mencetak uang untuk digunakan oleh
mereka.
Mekanismenya adalah pemerintah menerbitkan surat hutang baru lagi, dan
yang membeli adalah bank sentralnya. Yang satu adalah debitur, yang
satunya lagi adalah kreditur. Darimana bank sentral mendapatkan uang
untuk membeli surat hutang pemerintah ini? Jawabannya, di zaman ini,
mereka menciptakan uang itu begitu saja. Itu adalah mandat mereka
berdasarkan peraturan yang ada.

Uang yang dipinjam pemerintah dari bank sentral, secara umum bisa
dikatakan tidak perlu dikembalikan lagi, hanya bunganya saja yang
dibayarkan dari tahun ke tahun. Tidak seperti pinjaman publik kepada
bank komersial, hutang pemerintah kepada bank sentral yang jatuh tempo
selalu bisa di-rolling over lagi. Pemerintah pasti bisa menggali lubang baru
untuk menutup lubang lama, sebab bank sentral sendiri adalah milik
negara.

Dalam kasus bank sentral yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh negara
sekalipun, hal ini tetap berlaku. Federal Reserve, walaupun adalah badan
swasta, tetap akan me-rollover hutang pemerintah Amerika saat hutang
mereka jatuh tempo.

Jadi, selama sebuah negara tidak menerbitkan surat hutang dalam mata
uang negara lain, sebenarnya resiko gagal bayarnya adalah nol. Pemerintah
pasti sanggup membayar, yang tidak pasti adalah daya beli (purchasing
power) dari uang yang nantinya akan dibayarkan. Hehe…

Satu setengah tahun ini, berbagai bank sentral negara maju sudah
menghabiskan uang mereka untuk membantu sementara bank-bank dan
perusahaan finansial raksasa yang sebenarnya bangkrut. Dan sekarang,
saatnya sudah hampir tiba bagi mereka untuk kehabisan uang mereka.

Pemerintahan di sana juga sudah berupaya meminjam sebanyak-


banyaknya dari publik, sebagian uang yang sebenarnya bisa dipakai oleh
publik berpindah tangan ke tangan pemerintah, yang kemudian
memberikannya kepada bank-bank dan perusahaan finansial mereka
supaya mereka bisa tetap beroperasi. Lesunya ekonomi riil sekarang
sebenarnya adalah tanggungjawab pemerintah di sana juga, tetapi karena
yang ditulis di koran hanyalah sisi “penyelamatan” oleh pemerintah, maka
sisi destruksi dari tindakan yang sama ini tidak disadari oleh publik mereka
secara umum.

Mungkin menarik juga membaca berita ini… , AIG, si pesakitan, tampaknya


kembali akan membagikan bonus aduhai kepada managemen mereka,
jumlahnya tak tangung-tanggung, $165 juta (hampir Rp 2 trilyun).
Fantastis…

Benar-benar memuakkan melihat koran dan TV ketika mereka melaporkan


upaya pemerintah dan bank sentral untuk “menyuntik” trilyunan dolar,
euro, atau yen sebagai sebuah tindakan yang heroik. The Fed, Bank of
England, European Central Bank, Bank of Japan, dll, mereka pada
dasarnya adalah bagian dari sebuah jaringan yang eksis untuk mengambil
keuntungan dari semua rakyat mereka, bukan sebaliknya.

Untuk setiap sen yang diklaim pemerintah untuk “menyelamatkan”


ekonomi, ada satu sen juga yang hilang dari tangan publik sehingga mereka
tidak sanggup “menyelamatkan” diri mereka sendiri. Semakin besar
“penyelamatan” pemerintah, semakin berkurang kemampuan sebuah
masyarakat untuk menyelesaikan masalah oleh diri mereka sendiri.

Coba lihat link ini juga, Bernanke mengatakan kepada seluruh dunia bahwa
resiko terbesar bagi pemulihan ekonomi Amerika sekarang adalah
“kurangnya tekad” pemerintah untuk menyelamatkan perusahaan-
perusahaan finansial. Harusnya dia mengatakan dalam bahasa yang lebih
singkat… Pemerintah Amerika (sebenarnya pembayar pajak Amerika)
wajib membail-out semua perusahaan finansial yang ada, dengan demikian
ekonomi akan pulih dengan cepat!
Saat ini, kontraksi kredit (deflasi) mulai menyebabkan macetnya aktifitas
ekonomi. Solusi dari deflasi tentu saja adalah inflasi. Pertanyaannya adalah
bagaimana menginflasikan sistem yang ada… Mencetak uang sebenarnya
bukanlah dosa besar, masalahnya adalah status uang itu.

Kalau mereka tahu masalah sekarang adalah kebanyakan hutang (baik


hutang pemerintah maupun hutang publik), mengapa mereka menawarkan
solusi dengan berhutang lebih banyak? Apa sebenarnya motif mereka?
Apakah mereka ingin menghiperinflasikan seluruh planet ini pada saat
yang bersamaan?(Krisis ekonomi, part 1)

Skenario di mana hiperinflasi tidak akan terjadi kemungkinan hanya bisa


terjadi kalau uang-uang baru yang dicetak pemerintahan berbagai negara
tidak akan diputar kembali menjadi puluhan kali lipat kredit konsumen
dalam fractional reserve system. Entah karena bank-bank penerima uang
itu tidak mau meminjamkan kepada publik, ataupun karena publik yang
tidak mau / tidak sanggup meminjam dan memenuhi janji untuk
membayar.

Tetapi, kalau saya harus bertaruh, saya tetap akan bertaruh kepada
hiperinflasi dalam beberapa tahun ke depan. Masa lalu uang penuh dengan
cerita-cerita seperti ini…

Namun, seperti yang sudah Anda ketahui, permasalahan sistem sekarang


ada pada daya beli konsumen… Menambah nol pada angka-angka di
selembar kertas tidak akan menyelesaikan masalah, hanya memperumit
masalah…

Dan dalam kasus percobaan menginflasikan sistem ini gagal… Siapkanlah


mental Anda untuk menghadapi guncangan besar dunia dalam waktu
beberapa tahun. Ketika mencetak uang tidak berhasil, cara lain untuk
menginflasikan sistem adalah penghangusan inventori, baik
inventori barang maupun manusia…
Hutang tidak akan dimaafkan, negara-negara maupun orang-orang yang
gagal bayar, tidak akan dibiarkan begitu saja dalam sistem yang ada. Proses
likuidasi manusia yang tidak lagi menguntungkan bisa saja berlangsung
secara brutal…

Somehow, "The Elite" akan menemukan sebuah alasan / pemicu, untuk


melikuidasi semua orang yang tidak lagi produktif atau sanggup
membayar. Anda pernah dengar bencana Global Warming… Peak Oil…
Bird Flu... Apocalypse 2012… World War 3… dsb? Saya curiga semuanya
itu tidak ditiup tanpa alasan… Panggung menuju guncangan besar mungkin
sedang dipersiapkan.

Moga-moga saya salah...

D I P O S K A N O L E H PU ST A K A P O H O N B O D H I J A M 1 : 5 1 P M

4 KOMENTAR:

yosstate mengatakan...
sungguh mengerikan, solusi terakhir adalah perang, telah disipakan
nuklir, thermonuklir, hidrogen bomb dan senjata pengendali cuaca.

Mereka dengan sangat mudah membuat kerusakan di muka bumi.


16 MARET 2009 16.55

Anonim mengatakan...
Ada saja kok depresi yang tidak menimbulkan hiperinflasi.
Depresi Amerika tahun 1929 juga ngga pake hiperinflasi.
Okelah memang dulu uang amerika masih di back-up pake emas.
Tapi depresi Jepang sudah belasan tahun terakhir ini juga ngga
menimbulkan hiper inflasi.

Tergantung supply-demand uang juga.


Biarpun pemerintah mencetak uang banyak, tapi kalo tingkat
leverage para spekulan juga akut, artinya supply uang "imaginer"
yang lenyap juga lebih banyak, tetap saja justru yang timbul deflasi.

Masalah Inggris memang ekonominya sudah sakit dari dulu,


makanya dulu pernah dihajar habis-habisan sama Soros.
Ekonomi Inggris itu jauh lebih sakit daripada Amerika ataupun
Indonesia.
Hutang luar negeri dia 400% GDP.
Kayaknya sebentar lagi ikutan pake Euro dia (mungkin).
17 MARET 2009 00.58

Edo mengatakan...
Padahal uang bisa berbentuk apa aja tergantung kesepakatan
masyarakat. Nggak harus berbentuk emas atau perak. Tau nggak
yang dipakai sebagai uang di game Fallout? Tutup botol
17 MARET 2009 04.25

Anonim mengatakan...
[B]NZBsRus.com[/B]
Lose Crawling Downloads Using NZB Downloads You Can Instantly
Find High Quality Movies, Games, MP3s, Applications & Download
Them @ Maxed Out Rates
[URL=http://www.nzbsrus.com][B]Newsgroup Search[/B][/URL]
7 FEBRUARI 2010 14.1 8

Potrebbero piacerti anche