Sei sulla pagina 1di 3

HEPATITIS A

No Dokumen
No Revisi
SPO
Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Pemerintah Puskesmas
Kabupaten Pangenan
Cirebon dr. Atih Andriyantie Fauzi
NIP. 19781204 200701 2 007

1. Pengertian Hepatitis A adalah Hepatitis A adalah infeksi akut di liver yang


disebabkan oleh hepatitis A virus (HAV), sebuah virus RNA yang
disebarkan melalui rute fekal oral. Lebih dari 75% orang dewasa
simtomatik, sedangkan pada anak <6 tahun 70% asimtomatik. Kurang
dari 1% penderita hepatitis A dewasa berkembang menjadi hepatitis A
fulminan.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan pasien Hepatitis A
3. Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Nomor…........tentang……………………
4. Referensi 1. Kepmenkes No.514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
2. No. ICPC-2 : D72 Viral Hepatitis
3. No. ICD-10 : B15 Acute Hepatitis A
5. Prosedur 1. Melakukan anamnesis (Subjective)
a. Demam
b. Mata dan kulit kuning
c. Penurunan nafsu makan
d. Nyeri otot dan sendi
e. Lemah, letih, dan lesu.
f. Mual dan muntah
g. Warna urine seperti teh
h. Tinja seperti dempul

2. Mencari faktor-faktor risiko


a. Sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang tidak
terjaga sanitasinya.
b. Menggunakan alat makan dan minum dari penderita hepatitis.

3. Melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (Objective)


a. Pemeriksaan Fisik
i. Febris
ii. Sklera ikterik
iii. Hepatomegali
iv. Warna urin seperti teh
b. Pemeriksaan Penunjang
i. Tes laboratorium urin (bilirubin di dalam urin)
ii. Pemeriksaan darah : peningkatan kadar bilirubin dalam
darah, kadar SGOT dan SGPT ≥ 2x nilai normal tertinggi,
dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang lebih lengkap.
iii. IgM anti HAV (di layanan tingkat lanjutan)
HEPATITIS A
No Dokumen
Puskesmas
No Revisi Nama Kepala
Angkasa SPO
Tanggal Terbit Puskesmas
Halaman 2/2

4. Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.

Diagnosis Banding
Ikterus obstruktif, Hepatitis B dan C akut, Sirosis hepatis

Komplikasi
Hepatitis A fulminan, Ensefalopati hepatikum, Koagulopati

5. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Asupan kalori dan cairan yang adekuat
2. Tirah baring
3. Pengobatan simptomatik
a. Demam: Ibuprofen 2 x 400 mg/hari.
b. Mual: antiemetik sepert Metoklopramid 3 x 10 mg/hari atau
Domperidon 3 x 10mg/hari.
c. Perut perih dan kembung: H2 Bloker (Simetidin 3 x 200
mg/hari atau Ranitidin 2 x 150 mg/hari) atau Proton Pump
Inhibitor (Omeprazol 1 x 20 mg/hari).

Rencana Tindak Lanjut


Kontrol secara berkala untuk menilai hasil pengobatan.

Konseling dan Edukasi


1. Sanitasi dan higiene mampu mencegah penularan virus.
2. Vaksinasi Hepatitis A diberikan kepada orang-orang yang
berisiko tinggi terinfeksi.
3. Keluarga ikut menjaga asupan kalori dan cairan yang
adekuat, dan membatasi aktivitas fisik pasien selama fase
akut.

Kriteria Rujukan
1. Penegakan diagnosis dengan pemeriksaan penunjang
laboratorium
2. Penderita Hepatitis A dengan keluhan ikterik yang menetap
disertai keluhan yang lain.
3. Penderita Hepatitis A dengan penurunan kesadaran dengan
kemungkinan ke arah ensefalopati hepatik.

Peralatan
Laboratorium darah rutin, urin rutin dan pemeriksaan fungsi
hati

Prognosis
Prognosis umumnya adalah bonam.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Ruang Perawatan
2. Laboratorium

8. Rekam Historis Perubahan


Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Potrebbero piacerti anche