Sei sulla pagina 1di 46

1.

Mengenal
ER Mapper 5.5
1.1 Memulai ER Mapper 5.5
Untuk memulai atau menjalankan ERMapper 5.5 menggunakan
tombol Start yang ada di Taskbar, ikuti langkah berikut ini :
1. Nyalakan komputer Anda, tunggu sampai komputer menampilkan
area kerja (desktop) Windows 95/98/NT.
2. Klik tombol Start yang ada di taskbar.
3. Pilih menu Programs.
4. Kemudian pilih dan klik program ER Mapper 5.5. Tunggu sampai
tampilan awal muncul.

Gambar Tampilan Awal ER Mapper 5.5


1.2 Mengenal Elemen Dasar ER Mapper 5.5
Sizing Button

Menu bar
Toolbars

ƒ Menu bar (baris menu), berisi barisan perintah berupa menu seperti
menu File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities, Windows
dan Help.
ƒ Toolbars (baris toolbar), berisi tombol-tombol yang digunakan
untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan mudah,
terutama untuk perintah-perintah yang sering Anda gunakan.
ƒ Sizing Button (tombol ukuran) yang terdiri dari:
o Minimize Button (tombol minimize), untuk
memperkecil jendela hingga membentuk icon aktif pada
Taskbar.
o Maximize Button (tombol maximize), untuk
memperbesar ukuran jendela hingga menjadi satu layar
penuh.
o Restore Button (tombol restore), untuk mengembalikan
jendela ke ukuran semula atau ukuran sebelumnya.
o Close Button (tombol close), untuk menutup jendela dan
mengakhiri program aplikasi.

1
1.3 Mengenal Menu Bar dan Toolbar serta Fungsinya
Menu bar (baris menu) merupakan barisan perintah berupa
menu seperti menu File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities,
Windows dan Help.

1.3.1 Menu File


Menu File ini terdiri dari :

ƒ New atau tombol , untuk membuka Image Window baru.


Image Window merupakan jendela kosong untuk menampilkan
data citra.

2
Gambar Image Window

ƒ Open atau tombol , untuk menampilkan File .ers atau .alg


yang kita pilih ke dalam Image Window. Pada saat kita memilih
menu File-Open akan muncul dialog box seperti gambar
berikut :

Kembali ke direktori sebelumnya

Maju ke direktori yang terpilih

3
o Tekan OK jika anda ingin menampilkan file yang terpilih
dan menutup Dialog Box.
o Tekan Apply jika anda ingin menampilkan file yang
terpilih dan tetap membuka Dialog Box tersebut.
o Tekan Cancel jika anda ingin membatalkan dan menutup
Dialog Box
ƒ Close, untuk menutup Image Window yang aktif.

ƒ Save atau tombol , untuk menyimpan Algoritma yang kita


buat.

ƒ Save As atau tombol , untuk menyimpan Algoritma yang


kita buat ke dalam file baru.

ƒ Save As Dataset atau tombol , untuk menyimpan file yang


ada didalam Image Window ke dalam dataset baru, yang
kemudian akan muncul dialog box seperti berikut ini:

o Output Dataset, untuk memberi nama file Dataset Baru


yang akan disimpan
o Output Data Type, untuk memilih tipe Dataset Baru
yang akan disimpan.

4
o Defaults, untuk menentukan secara otomatis banyaknya
kolom dan baris pixel yang akan disimpan dalam Dataset
Baru
ƒ Page Setup, yang berfungsi untuk mengatur dan menentukan :
o Ukuran dan warna latar Hardcopy.
o Mengatur skala Hardcopy,
ƒ Exit, yang berfungsi untuk keluar dan menutup program ER
Mapper.

1.3.2 Menu Edit


Menu Edit ini terdiri dari :

ƒ Edit/Create Regions, untuk mengedit atau menciptakan region.


ƒ Edit ARC/INFO Coverage, untuk melakukan On Screen
Digitizing.
ƒ Edit Class/Region Color and Name, untuk mengedit tampilan
warna dan nama Kelas atau Region yang sudah ada.

5
1.3.3 Menu View
Menu Edit ini terdiri dari :

ƒ Algorithm atau tombol , untuk menampilkan Algorithm


dialog box. Keterangan lebih lengkap mengenai Algorithm
dialog box akan dibahas pada bab selanjutnya.
ƒ Quick Zoom, yang terdiri dari sub menu berikut :

o Previous Zoom atau tombol , untuk menampilkan


perbesaran citra sebelumnya.

6
o Zoom In atau tombol , untuk memperbesar tampilan
citra.

o Zoom Out atau tombol , untuk memperkecil


tampilan citra.

o Zoom to All Dataset atau tombol , untuk


menampilkan seluruh citra.
o Set Geolink to None, untuk menghilangkan Geolink
yang ada.
o Set Geolink to Window, untuk mengaktifkan Geolink
antara satu Image Window dengan Image Window yang
lain.
ƒ Geoposition, menu ini memiliki fungsi yang hampir sama
dengan menu Quick Zoom.
ƒ Statistics, yang terdiri dari sub menu berikut :

o Show Statistics, untuk menampilkan nilai statistik


dataset citra.

7
o Confusion Matrix, untuk menampilkan matrik konfusi
antara citra yang sudah diklasifikasi dengan citra
referensi.
o Area Summary Report, untuk menampilkan luasan area
citra baik sebelum atau sesudah klasifikasi.
o Means Summary Report, untuk menampilkan rata-rata
nilai pixel citra baik sebelum atau sesudah klasifikasi.
o Standard Deviation Summary Report, untuk
menampilkan standard deviasi nilai pixel citra baik
sebelum atau sesudah klasifikasi.
ƒ Scattergrams, untuk menampilkan Scattergram dialog box.
Dialog box ini berfungsi untuk menunjukkan sebaran masing-
masing kelas yang kita buat terhadap nilai pixel.
ƒ Cell Values Profile, untuk menampilkan nilai Digital Number
(DN) piksel yang kita pilih pada tiap Band. Untuk memilih

pixel gunakan Pointer Mode dengan mengklik tombol .

8
ƒ Cell Coordinate, untuk menampilkan koordinat piksel yang
kita pilih. Untuk memilih piksel gunakan Pointer Mode dengan

mengklik tombol .

1.3.4 Menu Toolbars


Menu Toolbars ini berfungsi untuk menampilkan tombol-
tombol yang akan memudahkan kita dalam menggunakan
program aplikasi ini. Tombol yang tampil sesuai dengan nama
Toolbar yang kita pilih. Toolbar yang bisa kita pilih seperti
pada gambar berikut :

9
1.3.5 Menu Process
Menu Process ini terdiri dari :

ƒ Raster Cells to Vector Polygons, untuk mengubah format sel


raster ke dalam bentuk format vector.
ƒ Poligon <-> Region Converstion, untuk mengubah polygon ke
dalam region atau sebaliknya.
ƒ Calculate Statistic, untuk menghitung nilai statistik suatu
dataset.

Isikan text box Dataset dengan nama file dataset yang akan

dihitung, atau bisa juga dengan menekan tombol untuk


mencari nama file dataset.
Isikan text box Subsampling Interval dengan angka 1 untuk
menghitung setiap nilai per pixel.
Beri tanda V pada Force Recalculate Stats.

10
ƒ Classification, berfungsi untuk melakukan klasifikasi terhadap
dataset. Pada menu ini terdapat beberapa sub menu, yaitu :
o Supervised Classification, untuk melakukan klasifikasi
terbimbing (untuk selanjutnya dijelaskan pada bab 7).
o ISOClass Unsupervised Classification, untuk
melakukan klasifikasi tak terbimbing (untuk selanjutnya
dijelaskan pada bab 6).
o View Scattergram, seperti pada menu View.
o Edit Class/Region Color and Name, seperti pada menu
Edit.
ƒ Rectification, berfungsi untuk melakukan rektifikasi atau
koreksi geometrik. Menu ini terdapat beberapa sub menu, yaitu:
o Define Ground Control Points, untuk membuat GCP.
o Rotate Dataset, untuk merotasi dataset.
o Rectify Dataset using Ground Control Points, untuk
melakukan rektifikasi menggunakan GCP.
o Map to Map Transformation, untuk melakukan
resampling, transformasi, tipe rektifikasi, mengubah
geodetic datum, dan mengubah proyeksi.

11
1.3.6 Menu Utilities
Menu Utilities ini terdiri dari :

Menu Utilities ini digunakan untuk melakukan Import dataset,


eksport dataset, cropping, merging dataset dll. Untuk
selanjutnya menu ini akan dijelaskan pada bab 2.

1.3.7 Menu Windows


Menu Windows ini terdiri dari :

Menu ini berfungsi untuk menampilkan Image Window yang


telah kita tampilkan sebelumnya.

12
1.3.8 Menu Help
Menu Help ini terdiri dari :

Menu ini berfungsi untuk memberikan bantuan kepada pemakai


apabila pemakai tidak dapat mengoperasikan perintah pada program
ERMapper 5.5.

13
2. Mengenal Format
Data ER Mapper
2.1 Format Data ER Mapper 5.5
Dalam ER Mapper dikenal tiga bentuk format data yaitu :
1. Format Raster Dataset dan Header File (.ers)
Sebuah data raster dalam ER Mapper terdiri dari dua bagian :
ƒ Bagian pertama berupa Dataset Header File, yang
merupakan sebuah file ASCII yang menerangkan data
raster yang ada dalam file data.
ƒ Bagian kedua berupa Data File, yang berisi data raster itu
sendiri.
Dataset Header File memiliki nama yang sama dengan nama
file datanya. Misalnya “Bogor.ers” merupakan nama Dataset
Header File dari Data File “Bogor”.
2. Format Vector Dataset dan Header File (.erv)
Sebuah data vector dalam ER Mapper terdiri dari dua bagian :
ƒ Bagian pertama berupa Dataset Header File, yang
merupakan sebuah file ASCII yang menerangkan data
vector yang ada dalam file data.
ƒ Bagian kedua berupa Data File, yang berisi data vector
itu sendiri.
Dataset Header File memiliki nama yang sama dengan nama
file datanya. Misalnya “Jakarta.erv” merupakan nama Dataset
Header File dari Data File “Jakarta”.

14
3. Format Algorithms File (.alg)
File Algoritma menerangkan mengenai dataset dan proses-
proses yang kita lakukan terhadap suatu citra tertentu, sehingga
kita bisa menampilkan secara langsung citra hasil pengolahan.

Untuk menampilkan format dataset yang lainnya maka kita


harus melakukan proses import data yang akan dijelaskan dalam
bagian selanjutnya

2.2 Impor dan Ekspor Data


Tahapan-tahapan dalam mengimpor suatu format data ke dalam
format data yang dikenali oleh ER Mapper adalah sebagai berikut :
ƒ Pada menu Utilities pilih format data yang akan diimpor.
ƒ Pilih Import Image Formats untuk mengimpor data citra.
ƒ Kemudian pilih format data citra berasal. Klik Import.
Kemudian akan muncul gambar dialog box (sebagai contoh
format .tiff) sebagai berikut :

15
Isikan text box Import File/Device Name untuk data citra yang
akan diimpor. (pastikan data sudah masuk dalam harddisk anda)
Isikan Output Dataset text box untuk nama file hasil impor.
Isikan Geodetic Datum text box untuk datum citra yang
diimpor. (misalnya WGS84).
Isikan Map Projection text box untuk proyeksi citra yang
diimpor.
(misalnya UTM;SUTM48)
ƒ Kemudian klik OK untuk memulai proses.

Tahapan dalam ekspor data ke dalam format lain adalah sebagai


berikut :
ƒ Pada menu Utilities pilih Export Raster.
ƒ Kemudian akan ditampilkan beberapa sub menu. Sub menu ini
menawarkan kedalam format apakah raster dataset yang akan
diekspor. Pilih sub menu anda, lalu akan muncul dialog box
sebagai berikut (contoh .ers ke format BIL):

ƒ Pilih dataset yang akan diekspor pada text box Dataset to


Export.

16
ƒ Beri nama file dan direktori hasil ekspor.
ƒ Isikan Line Range untuk banyaknya baris yang akan diekspor.
ƒ Isikan Cell Range untuk banyaknya kolom yang akan di
ekspor.
ƒ Klik OK untuk memulai proses.

2.3 Menggabungkan (Merge) Data


Merging data dilakukan untuk menggabungkan data band ke
dalam sebuah dataset. Misalnya TM memiliki 7 band, agar satu citra
berisi informasi mengenai ke tujuh band tersebut kita harus
melakukan merging data. Data citra yang akan digabung harus
memiliki resolusi spasial yang sama. Jika tidak sama harus dilakukan
resampling data, seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya.
Tahapan-tahapan dalam merging data adalah sebagai berikut :
ƒ Pilih File Maintenance pada menu Utilities.
ƒ Pilih Dataset.
ƒ Pilih Merge Raster Dataset. Lalu akan muncul dialog box
sebagai berikut :

17
ƒ Isikan Input Dataset dengan menekan icon untuk memilih
file mana saja yang harus digabung.
ƒ Isikan Output Dataset untuk memberi nama file hasil
gabungan dataset.
ƒ Klik OK untuk memulai proses.

2.4 Memotong (Cropping) Data


Pemotongan data dilakukan untuk memfokuskan areal
kerja/penelitian. Pemotongan data dilakukan untuk mengurangi
kapasitas data agar pengolahan data atau processing dapat dilakukan
lebih singkat daripada data yang tidak dipotong.
Tahapan dalam pemotongan data adalah sebagai berikut :
ƒ Pilih File Maintenance pada menu Utilities.
ƒ Pilih Dataset.
ƒ Pilih Cut Raster Dataset. Kemudian akan muncul dialog box
sebagai berikut :

ƒ Isikan Input Dataset text box untuk dataset yang akan


dipotong.
ƒ Isikan Output Dataset text box untuk menentukan nama
dataset yang telah dipotong.

18
ƒ Isikan Start Cell dan Start Line untuk menentukan titik awal
pemotongan. Ini bisa dilihat pada Cell Coordinates.(bisa
dilihat pada dataset X,Y)
ƒ Isikan End Cell dan End Line untuk menentukan titik akhir
pemotongan, seperti pada langkah sebelumnya.
ƒ Klik OK untuk memulai proses.

19
3. Algoritma dan
Statistik
3.1 Algoritma
Algoritma merupakan elemen dasar dari program ER Mapper
dalam melakukan pengolahan data. Pengolahan data dalam algoritma
meliputi penajaman citra, filtering, formula, citra komposit, dll. Proses
dalam algoritma terpisah dari dataset yang digunakan. Artinya, kita
dapat memanipulasi data yang akan kita buat tanpa mengubah dataset
original. Untuk menampilkan Algorithm Dialog Box pilih menu View

dan klik Algorithm atau klik tombol . Setelah itu akan muncul
gambar berikut :

Color mode Band Chooser Filter Edit Formula


Layer mode Dataset Chooser Go
Duplicate Surface Edit Transform Limit

20
Namun sebelum menampilkan Algorithm, tampilkan dahulu
data yang akan dianalisis.

3.1.1 Citra Komposit


Tahapan dalam membuat citra komposit adalah sebagai berikut:
ƒ Tampilkan citra yang akan dianalisis dengan mengklik Tombo

ƒ Lalu tekan tombol , untuk membuka file.

ƒ Setelah itu klik tombol untuk menampilkan Algorithm


dialog box.
ƒ Klik kanan Color Mode, lalu pilih Red Green Blue atau klik

icon .
ƒ Sorot Red Layer, lalu pilih band pada Band Chooser.
ƒ Sorot Green Layer, lalu pilih band pada Band Chooser.
ƒ Sorot Blue Layer, lalu pilih band pada Band Chooser.
ƒ Klik GO untuk menjalankan perintah.

3.1.2 Display Citra Per Band (Pseudocolor)


Tahapan dalam melakukan penampilan citra perband adalah
sebagai berikut :
ƒ Tampilkan data citra.
ƒ Tampilkan Algorithm dialog box.
ƒ Pilih Color Mode. Klik kanan. Klik Pseudocolor.
ƒ Sorot Layer Mode. Klik kanan. Klik Pseudo. Pilih band pada
Band Chooser.

21
ƒ Klik tombol Surface. Klik Color Table.
ƒ Pilih Greyscale.
ƒ Klik GO.
3.1.3 Penajaman Citra
Tahapan dalam penajaman citra adalah sebagai berikut :
ƒ Tampilkan citra yang akan dianalisis.
ƒ Tampilkan Algorithm Dialog Box.
ƒ Klik Edit Transform Limit. Lalu akan muncul Transform
dialog box seperti dibawah ini :

Layer mode

Histogram
Radiometrik Enhancement Button

ƒ Pilih Radiometric Enhancement Button pada tiap-tiap layer


mode.
ƒ Klik GO.

22
3.1.4 Formula
Formula diperlukan untuk melakukan analisa citra seperti band
rasio, PCA, Tasseled Cap, Masking, dll. Tahapan dalam melakukan
analisis menggunakan formula adalah sebagai berikut :
ƒ Tampilkan citra yang akan dianalisis.
ƒ Tampilkan Algorithm Dialog Box.
ƒ Klik Edit Formula, lalu akan muncul dialog box berikut :

ƒ Pilih analisis formula yang akan ditampilkan dalam citra. Pada


gambar adalah contoh formula PCA. Yaitu dengan menekan
Principal Component lalu pilih PC1 Generic. Formula NDVI
yaitu dengan menekan Ratios lalu pilih Landsat TM NDVI
untuk citra Landsat.
ƒ Klik GO untuk menjalankan perintah.

23
3.2 Statistik
Statistik pada ERMapper dilakukan untuk menghitung nilai
statistik dataset original, training area, dan statistic hasil klasifikasi.
Untuk menghitung nilai statistik dataset dilakukan tahapan sebagai
berikut :
ƒ Dari menu Process pilih Calculate Statistic. Lalu akan muncul
dialog box sebagai berikut :

ƒ Isikan text box Dataset dengan nama file dataset yang akan

dihitung, atau bisa juga dengan menekan tombol untuk


mencari nama file dataset.
ƒ Isikan text box Subsampling Interval dengan angka 1 untuk
menghitung setiap nilai per pixel.
ƒ Beri tanda V pada Force Recalculate Stats. Untuk melakukan
perhitungan kembali ketika pixel telah dihitung.

Untuk melakukan perhitungan statistik pada training area


seperti pada tahapan diatas. Namun sebelum itu harus dilakukan
pembuatan training area. Pembuatan training area dilakukan pada
proses sebelum Klasifikasi Terbimbing. Penjelasan mengenai
Klasifikasi Terbimbing ada pada bab 7.
Setelah menghitung nilai statistik, kita bisa manmpilkan hasil
statistic yang kita hitung dengan memilih menu View. Setelah itu pilih

24
Statistics. Kemudian klik Show Statistics. Lalu akan tampil dialog
box sebagai berikut :

ƒ Pilih file yang akan diperlihatkan nilai statistiknya pada text


box Input Dataset.
ƒ Pilih Region/Class yang akan ditampilkan.
ƒ Pilih band yang akan ditampilkan pada Band List.
ƒ Klik OK untuk menjalankan perintah.

25
4. Koreksi Geometrik

Citra satelit biasanya mengandung distorsi geometris. Salah satu


cara untuk mengkoreksi distorsi geometris ini adalah dengan
menggunakan titik-titik kontrol lapangan (Ground Control
Point/GCP). GCP adalah suatu titik pada permukaan bumi yang sudah
diketahui koordinatnya.
Syarat pemilihan titik-titik kontrol lapangan/GCP adalah :
1. Tersebar merata di seluruh citra.
2. Relatif permanent, tidak berubah dalam kurun waktu yang pendek.
Koreksi geometris ini terdiri koreksi geometris citra ke citra
(image to image rectification) dan koreksi geometris citra ke peta
(image to map rectification).

4.1 Image to Image Rectification


Pada koreksi geometrik citra ke citra yang perlu diperhatikan
adalah citra baik yang akan dikoreksi ataupun yang dijadikan dasar
harus disimpan dalam format Algorithm File (.alg).

Tahapan dalam koreksi citra ke citra ini adalah sebagai berikut :


1. Tentukan citra yang akan dikoreksi dan citra yang telah
dikoreksi sebagai dasarnya (base).
ƒ Pada menu Process pilih Rectification kemudian pilih Define
Ground Control Point, maka akan tampil GCP Setup dialog
box seperti berikut ini:

26
ƒ Beri tanda V pada Algorithm images and/or vectors dan pada
Manual entry.
ƒ Pada text box FROM Algorithm isikan dengan data yang akan
kita koreksi.
ƒ Pada text box TO Algorithm isikan dengan data yang telah
dikoreksi yang akan kita jadikan dasar (base) dalam koreksi
geometrik.
ƒ Klik OK.

27
2. Pilih titik-titik yang akan dijadikan sebagai GCP.
ƒ Setelah kita klik OK, kemudian akan muncul GCP Setup
information dialog box seperti berikut ini :

ƒ Pada text box TO Geodetic Datum isikan datum citra, dengan

cara menekan tombol dan memilih datum yang sesuai.


ƒ Pada text box TO Map Projection isikan proyeksi citra,

dengan cara menekan tombol dan memilih proyeksi citra


yang sesuai.
ƒ Pada text box TO Coordinates pilih Easting/Northing untuk
koordinat UTM, pilih Latitude/Longitude untuk koordinat
Lintang/Bujur.
ƒ Pada text box Type of rectification pilih Polynomial.
ƒ Pada text box Rectification polynomial order pilih Linear.
ƒ Pada text box Rectification Sampling pilih Nearest Neightbor.

28
ƒ Isikan dengan nama Dataset pada text box Load GCP from
Dataset jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu

dataset tertentu dengan cara menekan tombol .


ƒ Isikan dengan nama Text File pada text box Load GCP from
Text File jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu text

file tertentu dengan cara menekan tombol .


ƒ Isikan dengan nama Text File pada text box Save GCP to Text
File jika kita ingin menyimpan titik GCP yang kita buat ke
dalam suatu text file tertentu dengan cara menekan tombol

.
ƒ Klik OK, kemudian akan muncul GCP Edit dialog box dan
window image seperti berikut ini :

29
ƒ Pilihlah titik-titik yang akan dijadikan GCP dengan cara melihat
lokasi yang sama pada kedua citra dengan menggunakan pointer

mode (klik icon ). Usahakan agar GCP yang dipilih


memiliki nilai RMS yang lebih kecil dari 0,5.
ƒ Tekan tombol Add GCP untuk menambah GCP dan tekan
Delete GCP untuk menghapus GCP yang kita pilih.
ƒ Setelah selesai membuat GCP secukupnya, tekan tombol Save
untuk menyimpan GCP yang kita buat.
ƒ Klik OK.
3. Proses Rektifikasi
ƒ Setelah GCP didapat. Pada menu Process pilih Rectification
kemudian pilih Rectify Dataset using Ground Control Point.
Kemudian akan muncul Rectify Dataset dialog box seperti
berikut ini :

ƒ Pada text box Input Dataset isikan dengan data yang akan

direktifikasi, dengan cara menekan icon dan pilih nama


filenya.
ƒ Pada text box Output Dataset isikan dengan nama file baru

untuk citra hasil rektifikasi, dengan cara menekan icon dan


ketik nama filenya.

30
ƒ Klik OK, tunggu sampai muncul pernyataan bahwa rektifikasi
selesai dilakukan.

4.2 Image to Map Rectification


Tahapan dalam koreksi citra ke peta ini hampir sama dengan
tahapan dalam koreksi citra ke citra adalah sebagai berikut :
1. Tentukan citra yang akan dikoreksi dan citra yang telah
dikoreksi sebagai dasarnya (base).
ƒ Pada menu Process pilih Rectification kemudian pilih Define
Ground Control Point, maka akan tampil GCP Setup dialog
box seperti berikut ini:

ƒ Beri tanda V pada Manual entry.


ƒ Pada text box FROM Algorithm isikan dengan data yang akan
kita koreksi.
ƒ Klik OK.

31
2. Pilih titik-titik yang akan dijadikan sebagai GCP.
ƒ Setelah kita klik OK, kemudian akan muncul GCP Setup
information dialog box seperti berikut ini :

ƒ Pada text box TO Geodetic Datum isikan datum citra, dengan

cara menekan icon dan memilih datum yang sesuai.


ƒ Pada text box TO Map Projection isikan proyeksi citra,

dengan cara menekan icon dan memilih proyeksi citra


yang sesuai.
ƒ Pada text box TO Coordinates pilih Easting/Northing untuk
koordinat UTM, pilih Latitude/Longitude untuk koordinat
Lintang/Bujur.
ƒ Pada text box Type of rectification pilih Polynomial.
ƒ Pada text box Rectification polynomial order pilih Linear.
ƒ Pada text box Rectification Sampling pilih Nearest Neightbor.

32
ƒ Isikan dengan nama Dataset pada text box Load GCP from
Dataset jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu

dataset tertentu dengan cara menekan icon .


ƒ Isikan dengan nama Text File pada text box Load GCP from
Text File jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu text

file tertentu dengan cara menekan icon .


ƒ Isikan dengan nama Text File pada text box Save GCP to Text
File jika kita ingin menyimpan titik GCP yang kita buat ke

dalam suatu text file tertentu dengan cara menekan icon .


ƒ Klik OK, kemudian akan muncul GCP Edit dialog box dan
window image seperti berikut ini :

33
ƒ Pilihlah titik-titik yang akan dijadikan GCP dengan cara melihat
lokasi yang sama pada citra dan peta dengan menggunakan

pointer mode (klik icon ) dan koordinatnya dimasukkan


dengan cara diketik. Usahakan agar GCP yang dipilih memiliki
nilai RMS yang lebih kecil dari 0,5.
ƒ Tekan tombol Add GCP untuk menambah GCP dan tekan
Delete GCP untuk menghapus GCP yang kita pilih.
ƒ Setelah selesai membuat GCP secukupnya, tekan tombol Save
untuk menyimpan GCP yang kita buat.
ƒ Klik OK.
3. Proses Rektifikasi
ƒ Setelah GCP didapat. Pada menu Process pilih Rectification
kemudian pilih Rectify Dataset using Ground Control Point.
Kemudian akan muncul Rectify Dataset dialog box seperti
berikut ini :

ƒ Pada text box Input Dataset isikan dengan data yang akan

direktifikasi, dengan cara menekan icon dan pilih nama


filenya.

34
ƒ Pada text box Output Dataset isikan dengan nama file baru

untuk citra hasil rektifikasi, dengan cara menekan tombol


dan ketik nama filenya.
ƒ Klik OK, tunggu sampai muncul pernyataan bahwa rektifikasi
selesai dilakukan.

35
5. Koreksi
Radiometrik
Setelah citra satelit dikoreksi Geometrik, maka langkah
selanjutnya adalah koreksi radiometrik. Adapun tahapan dalam
koreksi radiometrik ini adalah sebagai berikut :
1. Tampilkan citra dalam bentuk Pseudocolor sesuai dengan tahapan
yang dijelaskan pada bab 3. Tampilkan Algorithm Dialog Box pilih

menu View dan klik Algorithm atau klik tombol .


2. Perbanyak warna pseudo sesuai dengan jumlah band masing-
masing citra (untuk citra Landsat TM ada 6, hal ini karena
umumnya band 6/band thermal tidak diikutkan) dengan cara

menekan tombol Duplicate . Ganti nama masing-masing


warna pseudo sesuai dengan nama masing-masing band, sehingga
Algorithm dialog box akan tampil seperti berikut :

36
3. Klik Edit Transform Limits sebelah kanan (selanjutnya kita sebut
Grafik II). Ganti nilai yang ada menjadi 0 sampai 255. Kemudian
enter. Lakukan langkah ini sampai band terakhir.
4. Non aktifkan seluruh band dengan cara menekan tombol Turn

On/Off . Aktifkan kembali band 1 kemudian klik Edit


Transform Limits sebelah kiri (selanjutnya kita sebut Grafik I)

tekan Linear tekan GO. Klik Grafik II. Ubah nilai actual
limit menjadi 0 sampai 255 dengan cara menggeser histogram pada
Grafik I lalu tekan GO. Klik Grafik II dan lihat nilai actual
limitnya. Jika sudah cocok. Non aktifkan band tersebut dan beralih
ke band selanjutnya. Jika belum cocok geser kembali histogram
yang ada pada Grafik I hingga nilainya menjadi 0 sampai 255.
5. Setelah seluruh band memiliki nilai 0 sampai 255, aktifkan kembali
seluruh band. Tekan GO.
6. Simpan file dengan cara memilih Save As Dataset pada menu
File.
7. Hitung dan tampilkan nilai statistiknya seperti yang telah
dijelaskan pada bab 3.

37
6. Klasifikasi Tak
Terbimbing
Klasifikasi tak terbimbing (unsupervised classification)
merupakan salah satu metode klasifikasi dimana komputer secara
otomatis menghitung dan mengenali nilai spektral yang ada pada citra.
ERMapper 5.5 menggunakan algoritma ISOClass untuk
menampilkan data citra dalam metode ini.
Sebelum kita melakukan metode ini, kita harus menentukan
berapa kelas yang akan kita buat.
Tahapan dalam klasifikasi tak terbimbing ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah kelas, ulangan, dan jumlah band yang
digunakan.
ƒ Pada menu Proccess pilih Classification kemudian pilih
ISOClass Unsupervised Classification. Kemudian muncul
dialog box berikut :

38
ƒ Input Dataset adalah data yang akan kita proses unuk
klasifikasi. Ingat dataset dalam format .ers.
ƒ Band to use adalah pilihan band yang diinginkan dalam proses
klasifikasi.
ƒ Output Dataset adalah nama dataset yang kita buat sebagai
identitas data hasil klasifikasi.
ƒ Maximum iteration adalah banyaknya ulangan yang kita
inginkan dalam proses klasifikasi. Tampilan pertama adalah
99999 untuk mempersingkat proses kita dapat mengubah
jumlah ulangan.
ƒ Desired percent unchanged adalah untuk menentukan berapa
persen kelas yang tak berubah.
ƒ Maximum number classes adalah banyaknya kelas yang kita
inginkan.
ƒ Klik OK untuk mulai proses.

2. Menentukan warna dan nama kelas yang kita inginkan.


ƒ Pada menu Edit pilih Edit Class/Region Color and Name.
Kemudian muncul dialog box berikut :

39
ƒ Isi nama kelas dan pilih warna kelas yang kita inginkan.
ƒ Klik Save pada dialog box setelah kita menentukan warna dan
nama kelas.

3. Menampilkan warna pada citra terklasifikasi di Image


Window.
ƒ Tampilkan Algorithm dialog box.
ƒ Kemudian klik Edit pada Algorithm Dialog Box lalu pilih Add
Raster Layer.
ƒ Klik Class Display.
ƒ Sorot Class Display pada layer kemudian klik tombol Load

Dataset untuk memilih file citra terklasifikasi


unsupervised dan klik OK.
ƒ Setelah itu klik GO untuk mendisplay citra terklasifikasi
unsupervised sesuai dengan warna yang kita inginkan.

40
7. Klasifikasi
Terbimbing
Klasifikasi terbimbing (Supervised Classification) dilakukan
ketika kita sudah melakukan survey lapangan. Artinya kita sudah
mengetahui landcover dari training area yang kita buat. Training area
merupakan sampel kelas yang sudah kita ketahui di lapangan.
Metode ini sering digunakan untuk meningkatkan hasil
klasifikasi. Dibandingkan dengan metode sebelumnya, metode ini
lebih akurat.
Prosedur yang perlu dilakukan pada metode ini adalah sebagai
berikut:
1. Pembuatan Training Area.
ƒ Buka file yang akan dibuat training area.
ƒ Training area dibuat dengan memilih Edit/Create Region pada
menu Edit. Kemudian akan muncul dialog box berikut :

41
ƒ Klik OK pada dialog box tersebut. Lalu akan muncul
Annotation Tool seperti pada gambar berikut :

o Tombol Polygon adalah untuk menggambar dalam


bentuk poligon.

o Tombol Rectangle adalah untuk menggambar


region dalam bentuk bujur sangkar.

o Tombol Select/Edit Points Mode adalah untuk


menunjuk region.

o Tombol Delete Object adalah untuk menghilangkan


region yang kita buat

42
o Tombol Display/Edit Object Attributes adalah
untuk memberi nama region. (Ingat setelah kita membuat
region pastikan region telah diberi nama.)

o Tombol Save As adalah untuk menyimpan region


yang kita buat dalam file baru.

o Tombol Save adalah untuk menyimpan region yang


kita buat dalam file yang aktif.

2. Memulai proses klasifikasi terbimbing


ƒ Setelah training area dibuat dan disimpan, kita dapat memulai
proses klasifikasi. Pilih Classification pada menu Process. Lalu
pilih Supervised Classification. Setelah itu akan muncul dialog
box berikut :

ƒ Klik Setup untuk menampilkan region yang kita buat. Disini


kita dapat memilh kelas yang akan dihilangkan atau
ditambahkan seperti pada gambar berikut :

43
ƒ Klik Close untuk kembali ke dialog box awal.
ƒ Pilih Classification Type yang kita inginkan.
ƒ Klik OK untuk memulai proses klasifikasi.

3. Memberi nama dan warna region. (Tahapan ini sama halnya


dengan metode Unsupervised Classification)

4. Menampilkan warna pada citra terklasifikasi di Image


Window. (Tahapan ini sama dengan metode Unsupervised
Classification)

44
Daftar Pustaka

ER Mapper. 1995. ER Mapper 5.0 Reference. Earth Resource


Mapping Pty. Ltd. Perth.

Jaya, I.N.S. 1997. Penginderaan Jauh Satelit untuk Kehutanan.


Laboratorium Inventarisasi Hutan Jurusan Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan IPB. Bogor

Saran, komentar dan pertanyaan harap hubungi


promapper@hotmail.com

45

Potrebbero piacerti anche