Sei sulla pagina 1di 9

FILUM ARTHROPODA

SUBFILUM CRUSTACEA
(Laporan Praktikum Avertebrata Akuatik)

Oleh
Noeraini Dias
1414111052
Kelompok 5

Asisten Dosen
Wahyu Taufiqurahman
1314111053

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
1. Jelaskan perbedaan – perbedaan antara Daphnia sp dan Moina sp. Sertai
dengan gambar ilustrasi jika perlu.
Jawab :

Daphnia sp Moina sp
Gambar Daphnia sp dan Moina sp

N
Spesifikasi Daphnia sp Moina sp
o
Jasad renik (crustacea Moina memiliki bentuk tubuh
kecil) memiliki karapas yang yang hampir menyrupai
fungsinya untuk Daphnia sp, namun ukurannya
membungkus seluruh lebih kecil jika dibandingkan
tubuh, kecuali bagian dengan Daphnia sp.
kepala. Bagian kepala dan
1. Morfologi
perut agak memoncong
kebelakang seperti paruh.
Memiliki lima atau enam
pasang kaki dilengkapi
setae. Ukuran tubuh yang
lebih besar dari Moina sp.
Hidup di air tawar. Dapat tumbuh subur di kolam
Umumnya di aliran sungai, dan waduk, terutama
2. Ekologi
selokan atau genangan air, mendiami kolam sementara
hidup berkelompok (koloni) atau parit serta memiliki
hingga jutaan ekor. ketahanan yang baik terhadap
suhu ekstrim lain jika di
bandingkan dengan Daphnia
sp.
Organ pergerakan yang Menyerupai gerakan pada
digunakan untuk berenang Daphnia. Kedua antena besar
didukung oleh antenna menjadi alat gerak utama.
kedua, dimana ukurannya Jumlah kaki kecil yang lebih
3. Pergerakan lebih besar. Gerakan sedikit daripada Daphnia.
antenna ini berperan
penting untuk pergerakan
saat melawan arus
(Waterman, 1960).
Sepasang kaki pertama dan Sama dengan Daphnia yang
kedua untuk membentuk merupakan filter feeder,
arus kecil pada saat tumbuh baik pada media ragi
pengeluaran partikel skala laboratorium, serta
makanan yang tidak dapat terlihat mengkonsumsi
mampu terserap. Beberapa HUFA–3.
Daphnia memakan
crustacean dan rotifer kecil,
namun sebagian besar
4. Cara makan adalah filter feeder,
memakan algae uniselular
dan berbagai macam
detritus organik termasuk
protista dan bakteri,
Daphnia juga memakan
beberapa jenis ragi, tetapi
hanya di lingkungan
terkontrol seperti
laboratorium.
Bereproduksi dengan cara Periode sampai mencapai
5. Reproduksi parthenogenesis. Siklus kematangan reproduksi
hidupnya yaitu telur-anak- mengambil 4-5 hari pada
remaja-dewasa. Satu atau 26°C. Ukuran jantan (0,6-0,9
lebih individu mudah mm) lebih kecil dari betina
dirawat dengan menempel (1,0-1,5 mm) seeta memiliki
pada tubuh induk. Jika graspers panjang untuk
kondisi tidak baik baru akan memegang betina selama
dihasilkan individu jantan kopulasi. Seksual betina
agar terjadi reproduksi hanya membawa dua telur
seksual. tertutup dalam sebuah
ephippium yang merupakan
bagian dari exoskeleton
punggung.
Memiliki kandungan nutrisi Pada moina Kandungan
Kandungan yaitu sebesar 5% protein; protein lebih tinggi yaitu
6.
nutrisi 5% lemak; dan serat 9%. sebesar 75%. Kangdungan ini
lebih besar daripada Daphnia.
Sumber : Waterman, T.H. 1960. The Physiology of Crustacean Volume :
Metabolism and Growth. Academic Press. New York.

2. Gambarkan dan beri keterangan tipe artikulasi (tunjukkan letak condyle-nya)


pada :
Jawab :
a. Crab (Portunus sp. atau Scylla serrata)
Artikulasi kaki dari crab ialah proses beradaptasi dengan cara menguburnya
ke bawah pasir atau lumpur hampir sepanjang waktu, terutama pada siang
hari dan musim dingin. Dapat menjadi alat untuk mentoleran kandungan
amoniak yang cukup tinggi. Jenis crab akan keluar untuk mencari makan
(organsime seperti bivalves, ikan) dan pada tingkat yang lebih rendah seperti
macroalgae. Pada kepiting (Scylla serrata), mereka tidak dapat bertahan
dalam waktu lama keluar dari air.

b. Shrimp (macrobrachim sp. atau Penaes sp)


Artikulasi pada kaki shrimp (Panaeus sp), ialah terutama untuk berenang.
Selain itu kaki itu digunakan untuk berjalan, mencari makan dan melindungi
diri dari musuh atau pemangsanya. Hewan ini mampu memotong makanan
yang ada di dekatnya dengan cepat, dan menjapit benda-benda yang dapat
mengganggu pada saat berjalan. Seperti halnya crab, capit ini digunakan
sebagai pendeteksi adanya bahaya yang akan mengancam. Apabila capit ini
sudah mendapat makanan, maka makanannya akan langsung di potong-
potong dan di hancurkan hingga makanan dapat masuk kedalam mulutnya
atau dapat sesuai dengan ukuran mulutnya. Jadi capit yang ada pada shrimp
mempunyai artikulasi yang cukup penting.
Sumber : Madigan M; Martinko J (editors). (2005). Brock Biology of
Microorganisms, 11th ed., Prentice Hall.

3. Bandingkan endoskeleton pada crayfish (Cherax qudricarinatus) dan crab


(Portunus sp. Atau Scylla serrata). Apa sajakah perbedaan mendasar diantra
keduanya? Hal apa kira – kira yang menyebabkan perbedaan ini terjadi?
Jawab :
Endoskeleton pada arthropoda sering dihubungkan dengan invaginasi
eksoskeleton yang membentuk lekukan ke dalam. Endoskeleton lain terbentuk
dari proses skleretisasi jaringan penghubung untuk membentuk plat-plat bagian
dalam yang tidak berhubungan dengan eksiskeleton. Keduanya berfungsi
sebagai tempat perlekatan otot dan transmit forces dari kontraksi otot.
a. Crayfish (Cheraxquadricarinatus)
Kelas ini memiliki struktur tubuh primitif yang terdiri dari rencana tubuh 5-8-7.
Memiliki karapaks kecil yang membungkus kepala dan dada, dan memiliki
perut yang berotot untuk berenang. Serta memiliki eksoskeleton tipis untuk
mempertahankan bobot yang ringan. Memiliki alat tambahan terdiri dari
protopodet (proksimal) dan dua cabang distal yang disebut endopodet
(cabang-cabang dalam).

Cherax quadricarinatus
b. Crab (Portunus sp. atau Scylla serrata)
Kepiting memiliki berbagai bentuk dan ukuran, namun memiliki struktur tubuh
yang sama. Semua kepiting memiliki sepasang chelipeds dan empat pasang
kaki berjalan yang disebut sebagai kuku, pinset atau penjepit. Portunus sp
adalah kepiting yang berenang dan mempunyai sepasang kaki renang yang
dimodifikasi untuk mendayung. Karapasnya bertekstur kasar dan lebar yang
mempunyai proyeksi tertinggi di setiap sudutnya. Capitnya panjang dan
ramping.

Portunus sp
Yang menyebabkan perbedaan antara keduanya yaitu habitatnya, adaptasi
terhadap cara makan, pertahanan diri terhadap predator di lingkungannya.
Sumber : Graumann, P. 2007. Bacillus: Cellular and Molecular Biology. Caister
Academic press.

4. Gambarlah seekor Pagurus sp. beserta cangkangnya, lengkapi dengan


keterangan. Menurut anda apakah tepat jika pagurus sp. dikelompokkan pada
sub filum crustacean? Mengapa demikian?
Jawab :

Cangkang
Gambar Pagurus sp
Pargurus masuk kedalam subfilum custacea karena pargurus mempunyai ciri-ciri
yang masuk kedalam kelas tersebut yaitu pembagian tubuh sudah jelas, terdiri
atas kepala, dada, dan perut, bagian dada dan perut menyatu yang disebut
cepalotorax. Pagurus sp memiliki dua pasang antenna, mempunyai kaki satu
pasang pada tiap ruas tubuh, terdapat 5 pasang kaki jalan, dan memiliki kepala
bergabung dengan dada membentuk sefalotoraks. Selain itu, untuk tumbuh lebih
besar, Pagurus sp. juga mengalami proses molting atau pergantian kulit seperti
crustacea lainnya. Pagurus sp. hanya menggunakan cangkang gastropoda
sebagai alat pertahanan diri untuk melindungi bagian abdomennya yang lunak.
Sumber : Radiopoetro, 1996. Zoologi. Penerbit Erlangga. Jakarta
5. Gambarkan dan beriketerangan struktur tubuh dari organis mepenempel.
Mengapa organisme ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur-
struktur buatan manusia seperti kapal, dermaga dan pipa-pipa air?
Jawab :
Karena penempelannya tidak terbatas pada benda-benda alami. Penempelan
pada benda-benda di bawah permukaan laut dapat menimbulkan pengotoran
biologis yang disebut biofouling (Puspitasari, 1997). Salah satu dari organisme
penempel adalah teritip. Teritip adalah hewan avertebrata dan masuk dalam
filum arthropoda, subfilum crustasea, kelas isopoda yang merupakan hewan
akuatik yang terdapat di air laut.
Gambar Teritip

Teritip tergolong hewan pengerek kayu yang memiliki bentuk tubuh pipih agak
membundar, dan memiliki kaki yang sama. Karena sifatnya sebagai pengerak
kayu, maka hewan ini akan bersifat merusak pada substrat dari bahan kayu
seperti galangan kapal (perahu), dan juga bagian-bagian dermaga yang terbuat
dari kayu. Penempelan mantel kapsit dalam jumlah banyak dan berulang
menyebabkan permukaan luar kayu menjadi terkelupas dan pada akhirnya kayu
tersebut menjadi tipis dan rapuh.
Sumber : Puspitasari, et.al. 1991. Petunjuk Laboratorium : Analisis Pangan. PAU
Pangan dan Gizi. IPB, Bogor.

6. Berkenaan dengan hewan no.5. para ahli sebelumnya mengelompokkan


hewan ini kedalam filum mollusca, mengapa demikian? Namun selanjutnya
para ahli sepakat, bahwa hewan ini tepat dikelompokkan pada filum
arthopoda, sub filum crustacea, mengapa demikian?
Jawab :
Pada awalnya crustacea yang menempel (teritip) sulit dibedakan dengan
mollusca karena morfologi cangkang luarnya yang keras menyerupai morfologi
cangkang mollusca (cangkang teritip digunakan sebagai mantel untuk menutupi
tubuhnya yang terbuat dari kalsit) serta dari bentuk tubuhnya yang lunak
menghadap keluar mirip bentuk tubuh gastropoda atau pelecypoda. Namun
setelah dilakukan penelitian lebih lanjut dengan membongkar mantel kalsit-nya,
ditemukan sebuah individu bercirikan tubuhnya terdiri dari cepalotoraks yang
ditutupi karapaks berbentuk cakram, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas
tubuh, dan uropoda yang termodifikasi, sehingga hewan ini termasuk ke dalam
filum arthropoda, sub filum crustacea.
Sumber : Rusyan, adun.2011.Zoologi invertebrate (teori dan praktik). Alfeta.
Bandung.

7. Hewan crustacea termasuk dalam filum Arthropoda. Kelompok hewan


Arthopoda seringan dijumpai sehari-hari di rumah, di tanah, di pohon, bahkan
diudara. Sebutkan hewan-hewan tersebut yang anda ketahui, sebutkan nama
beserta nama ilmiahnya.
Jawab :

Nama Hewan Nama Ilmiah

Kalajengking Uroctonus mordax

Lalat Rumah Musca domestica


Udang galah Macrobium resenbergi

Jangkrik Gyrlius domestica

Rajungan Neptunus pelagicus

Semut Hitam Delichoderus bituberculatus


Sumber : Slamet Adeng dan Madang Kodri.2008.Zoologi Vertebrata.laboratorium
biologi program studi pendidikan biologi FKIP UNSRI.
Indralaya

Potrebbero piacerti anche