Sei sulla pagina 1di 5

PROLANIS PUSKESMAS JOGOROGO

Pengertian Prolanis

Penyakit Kronis merupakan perubahan kondisi kesehatan yang tidak dapat disembuhkan
lewat prosedur operasi biasa atau pengobatan jangka pendek. Penyakit kronis atau efek-
efeknya tidak mudah dihadapi bukan hanya karena sifat penyakitnya atau perawatannya,
melainkan karena penyakit itu harus diderita untuk waktu yang lama.

Upaya preventif dibidang kesehatan merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Jogorogo. Disisi lain, BPJS Kesehatan sebagai lembaga yang ditugasi untuk
membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan juga merasa perlu dilakukan
upaya pencegahan dibidang kesehatan.

Pronalis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan
secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, FasilitasKesehatan dan BPJS Kesehatan dalam
rangkapemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatanyang menderita penyakit kronis
untuk mencapaikualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif
dan efisien.

Aktifitas dalam Prolanis meliputi aktifitas konsultasimedis/edukasi, Home Visit, Reminder,


aktifitas klub dan pemantauan status kesehatan.Penanggungjawab adalah Kantor Cabang
BPJSKesehatan bagian Manajemen Pelayanan rimer. Pengisian formulir kesediaan
bergabung dalam pronalis oleh calon peserta Pronalis.

Peserta Pronalis harus sudah mendapat penjelasan tentang program dan telah
menyatakankesediaannya untuk bergabung. Validasi kesesuaian diagnosa medis calon
peserta. Peserta pronalis adalah peserta BPJS yang dinyatakan telah terdiagnosa DM Tipe 2
dan atau Hipertensi oleh Dokter Spesialis di Faskes Tingkat Lanjutan. Peserta yang telah
terdaftar dalam pronalis harus dilakukan proses entri data dan pemberian flag peserta didalam
aplikasi Kepesertaan. Demikianpula dengan Peserta yang keluar dari program. Pencatatan
dan pelaporan menggunakan aplikasiPelayanan Primer (P-Care).

B.Tujuan Prolanis

Pronalis adalah Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup
optimal dengan indikator75% peserta terdaftar yang berkunjung ke FaskesTingkat Pertama
memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2dan Hipertensi
sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi
penyakit.Sasaran prolnis adalah Seluruh Peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakitkronis
(Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi)

Di Puskesmas Jogorogo telah dibentuk paguyuban “Kelompok Pronalis Penyakit Tidak


Menular Mawar Merah CDM dan Hipertensi”Paguyuban ini nantinya merupakan salah satu
wadah untuk menampung keluhan dan konsultasi antara pasien dan petugas pelayanan
kesehatan yang ada di puskesmas Jogorogo. Sehinga nantinya petugas pelayan kesehatan
akan lebih mudah dalam memantau kesehatan/kondisi pasien dengan kencing manisdan
hypertensi secara berkala yang ada diwilayah kerja Kecamatan Jogorogo.
Puskesmas Jogorogo yang merupakan pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja
Kecamatan Jogorogo dituntut dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
masyarakat. Yang sesuai dengan standar pelayan minimal

PROFIL PUSKESMAS JOGOROGO

Geografi Kecamatan Jogorogo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Ngawi,


Propinsi Jawa Timur. Kecamatan Jogorogo yang memiliki luas wilayah 66,74 km.. Batas
wilayah di Kecamatan Jogorogo adalah sebagai berikut:

a.Sebelah Utara : Kecamatan Paron

b.Sebelah Timur : Kecamatan Kendal

c.Sebelah Selatan : Gunung Lawu

d.Sebelah Barat : Kecamatan Ngrambe dan Kedunggalar

Berdasarkan struktur geografisnya, Kecamatan Jogorogo memiliki kerawanan tanah longsor,


kekeringan, kebakaran hutan, angin puting beliung dan gunung meletus.

Bencana yang terjadi di setiap tahunnya adalah angin puting beliung yang sebagian besar
terjadi di musim penghujan dan tanah longsor.

2. Administrasi Pemerintahan dan Kependudukan

Struktur wilayah administrasi Kecamatan Jogorogo yang memiliki luas wilayah 66,74
km terbagi dalam 12 desa dimana 7 desa ada di daerah pegunungan dan 5 desa ada di
dataran rendah dengan 39 dusun dan 274 RT. Mata pencaharian penduduk sebagian besar
adalah petani, buruh tani, dan pedagang. Lebih jelas komposisi penduduk dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 1. Data Demografi Kecamatan Jogorogo Tahun 2014


No Komposisi Jumlah
1. Penduduk 42.067 jiwa
2. KK 12.466 KK
3. Ibu Hamil 665 orang
4 Bayi 610 bayi
5 Anak Balita 2.846 anak
6 Wanita Usia Subur (WUS) 12.295 jiwa

Sumber : Data Balita, Lansia, Bumil, Bersalin Puskesmas Jogorogo Diolah

Tabel 2. Data Sarana Pendidikan Kecamatan Jogorogo Tahun 2014


No Komposisi Sekolah Jumlah
1. Taman Kanak-kanak 33
2. SD/MI 36
3. SLTP/MTs 8
4. SLTA/MA/Kejuruan 3
Sumber : Data Skrening Puskesmas Jogorogo Diolah

Dalam rangka mendukung upaya kesehatan di Kecamatan Jogorogo berikut ini ditampilkan
tabel tentang Sumber Daya Kesehatan sebagai berikut :

Tabel 3. Jumlah sarana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Jogorogo Tahun 2014


No. Nama Sarana Jumlah
1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 3
3 Polindes 8
4 Ponkesdes 2
5 Posyandu 58
6 Apotik 1
7 BP 1
8 BKIA 1
9 Imunisasi 1
10 Poli Gigi 1
11 Sanitasi 1
12 Laboratorium 1
13 Klinik Remaja 1
14 Gizi 1
15 Puskesmas Keliling 1

Sumber: Data Sarana Puskesmas Jogorogo Diolah

Sebaran sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan merupakan kunci keberhasilan dalam
pembangunan kesehatan di Kecamatan Jogorogo. Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyebar secara merata diharapkan akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan dalam mengatasi masalah kesehatannya. Pemerataan fasilitas kesehatan belum
sepenuhnya berlaku di Indonesia termasuk juga di Kecamatan Jogorogo, masih terjadi
pengelompokkan lokasi sarana pelayanan kesehatan. Berdasarkan permasalahan ini
diharapkan adanya kebijakan pemerintah untuk mampu mengembangkan jangkauan
pelayanan kesehatan sampai dengan daerah terpencil sehingga masyarakat mampu
memanfaatkannya secara optimal dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

Selain jumlah sarana pelayanan kesehatan maka komposisi tenaga kesehatan juga akan sangat
berpengaruh untuk keberhasilan pembangunan kesehatan. Sesuai dengan tahapan Indonesia
Sehat 2010 maka telah ditetapkan komposisi jenis tenaga kesehatan berdasarkan jumlah
penduduk. Tetapi sampai dengan sekarang penetapan komposisi tersebut belum bisa
terpenuhi sehingga permasalahan yang harus dihadapi adalah: bagaimana memanfaatkan
sumber daya manusia kesehatan yang ada dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat? Berikut ini ditampilkan jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
Jogorogo.

Tabel 4. Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Jogorogo Tahun 2014


No Jenis Tenaga Jumlah
1. Tenaga Dokter Umum 2
2. Tenaga Dokter Gigi 1
3. Tenaga Perawat 11
4. Tenaga Bidan 16
5. Asisten Apoteker 1
6. Tenaga Gizi 1
7. Tenaga Promosi Kesehatan 0
8. Tenaga Sanitasi 3
9. Tenaga Epidemiologi 1
10. Tenaga Perawat Gigi 1
11. Analis 1
12. Sopir 1
13. Juru Imunisasi 1
14. Tenaga Administrasi 2
Jumlah 43

Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Jogorogo Diolah

Salah satu indikator pembangunan derajat kesehatan adalah pola penyakit yang ada di
masyarakat. Negara berkembang seperti Indonesia sebagian besar penyakit yang berkembang
adalah penyakit menular. Penyakit menular yang selalu masuk dalam sepuluh besar penyakit
selama beberapa tahun terakhir adalah ISPA, Penyakit pada sistem otot dan jaringan
pengikat, gastrirtis dan duodenitis. Catatan penting dikaitkan dengan pola kunjungan yang
tercatat dalam 10 besar penyakit adalah munculnya berbagai penyakit tidak menular.

Sepuluh besar penyakit yang dilaporkan di Puskesmas Jogorogo tahun 2014 disajikan pada
tabel di bawah ini :

Tabel 5. Tabel 10 penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Jogorogo.


– INFEKSI AKUT PERNAFASAN ATAS : 2270
– PENY.PD SISTEM OTOT & JAR.PENGIKAT : 1058
– GASTRITIS DAN DUODENITIS : 758
– PENYAKIT DARAH TINGGI PRIMER : 745
– PENYAKIT KENCING MANIS : 500
– SCHISOFRENIK : 320
– KELEBIHAN GIGI : 258
– NYERI KEPALA : 209
– KARIES GIGI : 186
– DEMAM YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA : 184

Sumber: Data Penyakit Puskesmas Jogorogo Diolah

KEGIATAN PRONALIS DI PUSKESMAS JOGOROGO

Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin di Puskesmas Jogorogo pada minggu pertama setiap
bulan. Prolanis ini merupakan kelanjutan dari skrining kesehatan. Jika hasil skrining riwayat
kesehatan mengindikasikan peserta memiliki faktor resiko diabetes melitus tipe 2 atau
hipertensi, peserta dapat turut serta dalam Prolanis..
Bagi Pasien yang sudah menyandang penyakit kronis diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi,
juga dipersilakan bergabung dalam Prolanis. Aktifitas Prolanis ini meliputi berbagai hal,
antara lain Senam bagi kelompok Pronalis Mawar Merah Puskesmas Jogorogo ,konsultasi
medis, edukasi, , serta home visit. Konsultasi Medis. Lewat kegiatan ini, peserta Prolanis
dapat membuat jadwal konsultasi yang disepakati bersama dengan fasilitas kesehatan
pengelola.Edukasi Kelompok Peserta Prolanis. Edukasi Klub Risti (Klub Prolanis) adalah
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit dan
mencegah timbulnya kembali penyakit serta meningkatkan status kesehatan bagi peserta
Prolanis. Home Visit. Home visit adalah kegiatan pelayanan kunjungan ke rumah peserta
Prolanis untuk memberi informasi atau edukuasi kesehatan diri dan lingkungan bagi peserta
Prolanis dan keluarganya. Sasaran kegiatan ini meliputi peserta baru terdaftar, peserta tidak
hadir terapi di dokter praktek perorangan/klinik/puskesmas 3 bulan berturut-turut, peserta
dengan GDP/GDPP di bawah standar 3 bulan berturut-turut, peserta dengan tekanan darah
tidak terkontrol 3 bulan berturut-turut, dan peserta pasca opname.dalam hal kegiata home
visite ini puskesmas Jogorogo melibatkan semua darbin yang di wilayah kerja puskesmas
Jogorogo

Dan ini adalah salah satu bentuk laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Jogorogo

SUSUNAN PELAKSANAAN KEGIATAN KELOMPOK PRONALIS

PTM CDM DAN HYPERTENSI “MAWAR MERAH”

UPTD PUSKESMAS JOGOROGO

Pelindung : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi

Penanggungjawab : Kepala UPTD Puskesmas Jogorogo

Panitia Pelaksana

Ketua Pelaksana Kegiatan : Masruri Efendy.Skep.Ns

Wakil Ketua : Kholis Nugroho.Skep.Ns

Sekretaris : Ambar Agustina

Bendahara : Lilis Widowati

Seksi Acara : Endah Istyorini

Seksi Perlengkapan : Widodo,Kodrat W

Seksi Konsumsi : Ade Kiki Yulia Triastuti

Seksi Publikasi dan dokumentasi : Hendri Setyawan

Petugas Pelaksana Edukasi : dr. Susi Indriastuti

Petugas Pemeriksaan Kesehatan : Dokter dan Perawat Puskesmas Jogorogo

Potrebbero piacerti anche