Sei sulla pagina 1di 6

VETERINARIA Vol. 4 No.

2, Juli 2011

Isolasi Identifikasi serta Uji Kepekaan Bacillus subtilis dari Sedimen Tambak Udang
Terhadap Bahan Antimikrobial

Isolation Identification and Sensitivity Test of Bacillus subtilis from Shrimp Culture Ponds to
Antimicrobial Agents
1
Erni Rosilawati, 2Yenny Candra Christinasari., 1Emy Koestanti
1
Fakultas Kedokteran Hewan Unair
2
PPDH Fakultas Kedokteran Hewan Unair

Kampus C Unair, Jl. Mulyorejo Surabaya-60115.


Telp. 031-5992785, Fax. 031-5993015
Email : ernirosi@yahoo.co.id

Abstract

The aim of this study was to know about the characteristic and the sensitivity of Bacillus subtilis
isolated from shrimp culture ponds to antimicrobial agents. Fifty isolates of Bacillus spp. That fermented
mannitol on MSA media and showed rod shapes, had been identified by macroscopic, microscopic,
biochemical and sugars test. The result showed six isolates were Bacillus subtilis. Antimicrobial agents that
had been used for sensitivity test were Penicillin, Ampicillin, Oxytetracycline, Gentamicin, Ciprofloxacin,
and Sulfamethoxazole by in vitro using Kirby- Bauer method. Disc of these antimicrobial agents were placed
on the cultures of Bacillus subtilis at the surface of MHA media, incubated at 37oC for 24 hours. Diameter of
inhibitor area around the disc was measured on mm to identify the isolates resistant or sensitive. The
sensitivity test result that Bacillus subtilis sensitive to all of the antimicrobial agents with range of diameter
inhibition was 16 until 38 mm. It means that Bacillus subtilis didn’t have gen resistant and couldn’t transfer it
to pathogen bacteria in shrimp culture so that it was very safe for use as a probiotic. It was suggested to do
another identification test to make sure about Bacillus subtilis and do in vivo study to know the isolates safe
to be used as a probiotic or not

Keywords : Bacillus subtilis, sensitivity test, antimicrobial agents

Pendahuluan untuk pengobatan (Balakrishnan et al., 2002;


Udang merupakan salah satu komoditi Jayasree et al., 2006; Temmerman et al., 2002),
primadona yang penting dari sektor perikanan. Hal namun pemakaian bahan antimikrobial ini banyak
ini berkaitan dengan perannya dalam menunjang menimbulkan kerugian, antara lain resistensi obat
persediaan pangan nasional, penciptaan pen- oleh mikrooganisme yang diperoleh melalui
dapatan dan lapangan kerja serta meningkatkan adaptasi maupun pertukaran genetik (Moriarty,
devisa negara. Permintaan pasar di luar negeri 1997). Oleh karena itu alternatif lain sebagai bahan
yang cenderung meningkat serta sumberdaya yang pengganti bahan antimikrobial dalam mengen-
cukup tersedia di Indonesia memberikan peluang dalikan bakteri patogen adalah dengan meng-
yang sangat besar untuk dapat dikembangkan gunakan probiotik (Balcazar et al., 2006; Nomoto,
budidayanya (Irianto, 2007). 2005; Verschure et al., 2000).
Usaha pengembangan budidaya tambak Salah satu bakteri dari genus Bacillus yang
udang, baik pada usaha pembesaran maupun dianggap sebagai kandidat probiotik yang
perbenihan sering mengalami kerugian ekonomi menjanjikan adalah Bacillus subtilis (Moriarty et
karena adanya serangan berbagai penyakit seperti al., 2005; Balcazar dan Rojas-Luna, 2007). Habitat
Salmonellosis, Aeromonas, Vibriosis. Berbagai utama Bacillus subtilis ini adalah tanah (Strahl et
bahan antimikrobial misalnya Penisilin, Ampisilin, al., 2002). Selain di tanah, Bacillus subtilis juga
Oksitetrasiklin, Gentamisin, Ciprofloxasin dan dapat ditemukan pada sedimen akuatik bersama-
Sulfamethoxazol biasa digunakan di tambak udang sama dengan berbagai macam bakteri genus

115
Erni Rosilawati dkk. Isolasi Identifikasi serta Uji kepekaan ...

Bacillus lainnya (Moriarty et al., 2005; Awais et larutkan 4,5 ml aquadest steril kemudian diencer-
al., 2007). Bacillus subtilis dapat dibedakan kan hingga pengenceran 10 -6. Masing-masing
dengan spesies dari genus Bacillus lainnya antara pengenceran ditanam pada media MSA, kemudian
lain dengan melakukan pengamatan karakteristik diinkubasi pada suhu 37 oC selama 24-48 jam
bakteri ini secara makroskopis, mikroskopis, uji (Aslim et al., 2000; Purivirojkul et al., 2005).
biokimia dan uji gula-gula. Setelah dua hari dilihat pertumbuhannya dan
Bacillus subtilis merupakan salah satu koloni yang memfermentasi mannitol ditunjukkan
bakteri yang dapat digunakan sebagai kandidat dengan berubahnya media MSA menjadi kuning.
probiotik, karena bakteri ini tidak patogen, Kemudian dilakukan identifikasi secara mikros-
memiliki daya bunuh untuk menghambat per- kopis dengan melakukan pewarnaan Gram pada
tumbuhan bakteri patogen dan dapat membantu bakteri yang memfermentasi mannitol. Bakteri
dalam penyeimbangan mikroba pada saluran pen- yang berbentuk batang, Gram positif dan tidak
cernaan hewan-hewan air, termasuk udang berantai (Logan et al., 1984); Hong et al., 2004)
(Balcazar et al., 2006). Hal ini sesuai dengan salah kemudian dites untuk reaksi katalase positif
satu syarat bakteri probiotik yaitu harus mem- (Berber and Yenidunya, 2004) dan diperbanyak
punyai efek yang menguntungkan bagi inang yang dengan isolasi sekunder pada agar miring untuk
mengkonsumsinya (Fuller, 1987; FAO, 2001). selanjutnya dilakukan uji biokimia dan gula-gula
Beberapa uji dilakukan untuk mendapatkan yang meliputi uji Sulfide Indol Motility (SIM), uji
bakteri sebagai kandidat probiotik, salah satunya Voges-Proskauer (VP), uji Simmon Citrate (SCA),
adalah uji kepekaan bakteri terhadap antibiotika uji urease, uji starch, uji glukosa dan sukrosa.
dan kemoterapeutika.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Uji Kepekaan Bahan Antimikrobial
karakteristik Bacillus subtilis yang diisolasi dari Isolat bakteri yang telah teridentifikasi,
sedimen tambak udang secara makroskopis, diambil sedikit koloninya dengan ose jarum,
mikroskopis, uji biokimia dan uji gula-gula, serta kemudian ditanam dalam Mueller Hinton Broth
kepekannya terhadap Penisilin, Ampicillin, Oksi- (MHB) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu
tetrasiklin, Gentamisin, Ciprofloxasin dan Sulfa- 370 C. Setelah diinkubasi, kemudian dilihat per-
methoxazol. tumbuhan bakteri dan membandingkan kekeruhan
yang terjadi dengan standar Mc Farland 0,5 dengan
Materi dan Metode Penelitian jumlah bakteri 1,5 x 108/ml (Bailey dan Scott,
Tempat dan waktu penelitian 2002).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Suspensi kuman yang telah disiapkan
Bakteriologi dan Mikologi Fakultas Kedokteran diambil dengan cotton bud dan distreak secara
Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan ber- merata pada media Mueller Hinton Agar. Biarkan
langsung pada bulan Februari sampai Juni 2011. selama 5 menit agar bakteri menempel pada
permukaan media. Disk yang mengandung
Teknik pengambilan sampel
penicillin 10 IU, ampicillin 10 µg, oxytetracycline
Sampel penelitian yang digunakan dalam
30 µg, gentamicin 10 µg, ciprofloxacin 5 µg, dan
penelitian ini berupa sedimen tambak udang
sulfamethoxazol 25 µg diletakkan diatas per-
diambil dari sedimen tambak udang Kecamatan
mukaan media MHA dengan pinset steril, diatur
Bungah Kabupaten Gresik. Pengambilan sampel
jaraknya dan sedikit ditekan agar disk benar-benar
dilakukan pada dua lokasi tambak udang yang
menempel. Kemudian inkubasi pada suhu 370 C
berbeda dalam satu pemilik sebanyak empat
selama 24 jam. Daerah hambatan pertumbuhan
sampel masing-masing tambak diambil dua
bakteri disekeliling disk diukur diameternya
sampel. Pengambilan dilakukan dengan cara
(Ivanova et al., 1999; Balakrishnan et al., 2003).
mengambil sebanyak + 5 gram sedimen pada
bagian dasar tambak, kemudian dimasukkan ke
Hasil dan Pembahasan
dalam botol sampel yang sudah disterilkan dan
Setelah melakukan isolasi empat sampel
dibawa ke Laboratorium Bakteriologi dan
sedimen tambak udang yang diperoleh dari tambak
Mikologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
udang kecamatan Bungah Kabupaten Gresik,
Airlangga Surabaya.
didapatkan 50 koloni bakteri yang positif mem-
fermentasi mannitol pada media MSA dan ber-
Isolasi dan identifikasi Bacillus subtilis
bentuk batang pada pemeriksaan mikroskopis.
Sampel dipanaskan pada suhu 80oC selama 20
menit. Masing-masing sampel sebanyak 0,5 g di-

116
VETERINARIA Vol. 4 No. 2, Juli 2011

Tabel 1. Hasil Pengamatan Bacillus subtilis yang Diisolasi dari Sedimen Tambak Udang secara
Makroskopis, Mikroskopis, Uji Biokimia dan Uji Gula-Gula.

No Jenis Pengamatan Hasil


1. Makroskopis Perubahan Warna media berubah dari merah menjadi
warna media MSA kuning
Bentuk koloni Bulat tidak beraturan
Warna koloni Putih
Permukaan koloni Kasar, berkeriput
Tepi koloni Tidak rata
2. Mikroskopis Pewarnaan Gram Gram +
Bentuk Sel Batang
Rantai Pendek / Tidak berantai
3. Uji Biokimia Katalase +
Sulfid -
Indol -
Motility +
VP +
Sitrat +
Urease -
Starch +
4. Uji Glukose +
Gula-Gula Sukrose +

Tabel 2. Diameter Zona Hambat Bacillus subtilis dari Sedimen Tambak Udang terhadap Bahan
Antimikrobial

Bahan Antimikrobial Disk


Penisilin Ampi- Oksitetras Gentamisi Ciproflo Sulfame
No Koloni
10 µg silin iklin 30µg n 10 µg xasin 5µg thoxazol
10 µg 25µg
1 TU 4 25( S**) 24 (S**) 31 (S***) 22 (S**) 31 (S***) 31 (S***)
2 TU 21 32 (S***) 32 (S***) 16 (S**) 23 (S**) 38 (S***) 34 (S***)
3 TU 28 23 (S**) 31 (S***) 17 (S**) 22 (S**) 34 (S***) 33 (S***)
4 TU 34 31 (S***) 29 (S***) 26 (S***) 24 (S**) 33 (S***) 30 (S***)
5 TU 43 31 (S***) 33 (S***) 19 (S**) 21 (S**) 30 (S***) 31 (S***)
6 TU 48 29 (S***) 28 (S***) 17 (S**) 23 (S**) 31 (S***) 31 (S***)

Keterangan : Diameter zona hambatan dinyatakan dalam satuan millimeter (mm)


Standart zona hambatan berdasarkan “Antibiotic Sensitivity Pattern of Bacillus spesies”
(Adewumi et al., 2009)
0-5 mm = Resistant (R)
6-15 mm = Sensitive (S*)
16-25 mm = Sensitive (S**)
26-35 mm = Sensitive (S***)

Hasil identifikasi selanjutnya dengan cara 2008; Ryan and Ray, 2004). Pada pemeriksaan
makroskopik, mikroskopik, uji biokimia dan gula- mikroskopis menunjukkan kuman berbentuk
gula menunjukkan bahwa koloni bakteri yang batang dengan rantai pendek atau tidak berantai,
positif Bacillus subtilis berjumlah 6 dari 50 koloni tersusun sendiri-sendiri atau berpasangan, dan
bakteri yang dicurigai atau sekitar 12%, dengan bersifat Gram positif (Hong et al., 2004; Harwood
karakteristik Bacillus subtilis sebagai berikut: et al, 2001), sedangkan untuk uji biokimia meliputi
koloni berbentuk bulat tidak beraturan dengan uji katalase, SIM, VP, urease, sitrat dan starch,
permukaan keriput, kasar, tidak mengkilat, menunjukkan Bacillus subtilis bersifat mempro-
berwarna putih dan tepi tidak rata (Earl et al., duksi enzim katalase, yang ditandai dengan

117
Erni Rosilawati dkk. Isolasi Identifikasi serta Uji kepekaan ...

Tabel 3. Hasil Uji Kepekaan (%) Bacillus subtilis terhadap Bahan Antimikrobial
Bahan Antimikrobial
Kategori Penisilin Ampisilin Oksitetras Gentamisi Ciproflo Sulfame
iklin n xasin thoxazol
Sensitive (S) 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Resistant (R) 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Gambar 1. Hasil Pengamatan Uji Kepekaan Bacillus subtilis terhadap Bahan Antimikrobial

Keterangan :
BD = Blank Disk (Disk kosong)
P = Penisilin
A = Ampisilin
O = Oksitetrasiklin
G = Gentamisin
C = Ciprofloxasin
S = Sulfamethoxazol

timbulnya gelembung gas dengan penambahan Bacillus subtilis dari sedimen tambak udang
H2O2 3%. Indol positif, H2S negatif, serta motilitas secara makroskopik, mikroskopik, uji biokimia
positif pada media SIM, ditandai dengan tidak dan uji gula-gula dapat dilihat pada Tabel 1.
adanya cincin merah, tidak adanya warna hitam Berdasarkan pemeriksaan makroskopis dan
pada bagian dasar media, tetapi bakteri bersifat mikroskopis serta hasil uji biokimia dan gula-gula,
motil dengan adanya pertumbuhan yang menyebar enam bakteri yang diisolasi dari sedimen tambak
disekitar tempat tusukan. Tidak adanya perubahan udang positif teridentifikasi sebagai Bacillus
pada media urea menunjukkan Bacillus subtilis subtilis, walaupun demikian, untuk mengklari
bersifat tidak memproduksi enzim urease ((Fox, fikasi dan memastikan kebenaran spesies tersebut,
2000; Cappucino and Sherman, 2005), sedangkan metode identifikasi yang lebih modern disarankan
untuk Hasil uji VP, sitrat dan starch, ketiganya untuk penelitian lebih lanjut, misalnya PCR
positif, yang ditandai dengan adanya warna merah seperti yang dikemukakan oleh Sreekumar dan
coklat pada media VP, warna biru tua pada media Krishnan, (2010).
SCA, dan zona bening disekitar pertumbuhan Terhadap enam isolat Bacillus subtilis yang
kuman. (Cappucino and Sherman, 2005; Logan telah teridentifikasi tersebut diatas, dilakukan uji
and Berkeley, 1984). kepekaan kuman terhadap antibiotika dan
Identifikasi Bacillus subtilis dengan uji gula-gula, kemoterapeutika, yang hasilnya dapat dilihat pada
meliputi glukose dan sukrose, keduanya me- tabel 2, tabel 3, dan gambar 1.
nunjukkan fermentasi positif, yaitu ditandai Hasil uji kepekaan enam isolat Bacillus
dengan perubahan media dari merah menjadi subtilis terhadap enam bahan antimikrobial setelah
kuning. Untuk lebih jelasnya, karakteristik dibandingkan dengan standart Antibiotic Sensiti-

118
VETERINARIA Vol. 4 No. 2, Juli 2011

vity Pattern of Bacillus spesies menurut Adewumi Aslim, B., N.Saglam, and Y.Beyatli. 2000.
et al. (2009) pada tabel 2, gambar 1 menunjukkan Determination of Some Properties of
besarnya diameter zona hambatan yang terbentuk Bacillus Isolated from Soil. Turkish
bervariasi mulai 16 mm – 38 mm (sensitive** dan Journal of Biology. 41-48.
sensitive ***). Dari enam macam antibiotika, Awais, M., A.A.Shah, A.Hameed, and F.Hasan.
Ciprofloxasin dan Sulfamethoxazol 100% me- 2007. Isolation, Identification and Optimi-
nunjukkan diameter terbesar, yaitu 30 mm – 38 zation of Bacitracin Produced by Bacillus
mm (sensitive ***) Perbedaan hasil uji kepekaan spp. Department of Microbiology Faculty
ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan of Biological Sciences, Quaid-i-Azam
mekanisme kerja masing-masing bahan anti- University, Islamabad, Pakistan. Pak. J.
mikrobial terhadap Bacillus subtilis. Bot., 39(4): 1303-1312.
Tabel 3 menunjukkan bahwa Bacillus Bailey and Scott. 2002. Diagnostic Microbiology.
subtilis 100% sensitif terhadap keenam bahan 11th edition. The C.V.Mosby Company.
antimikrobial, dengan kata lain tidak ada satupun St.Louis. United States of America. 232-
isolat B.subtilis yang menunjukkan sifat resisten. 240.
Hal ini menyatakan belum terjadi transfer gen Balakrishnan, S., K.R.John, and M.R.George.
resisten antar bakteri dalam tambak udang. 2002. Antibiotic Susceptibility of Bacillus
Menurut penelitian yang dilakukan oleh spp. Isolated from Shrimp (Penaeus
Sreekumar and Krishnan (2010), pada rentang Monodon) Culture Ponds. Department of
diameter zona hambatan yang besar (18 – 34 mm), Aquaculture, Fisheries College and
Bacillus subtilis sangat aman digunakan sebagai Research Institude, Tamil Veterinary,
probiotik karena bakteri ini tidak memiliki gen India. Indian Journal of Marine Sciences.
resisten yang akan ditularkan ke bakteri patogen. 32(1). 81-84.
Meskipun Bacillus subtilis telah dilaporkan Balcazar, J.L., I.D.Blas, I.R.Zarzuela, D. Cunning-
mampu untuk mentransfer materi genetiknya ham, D.Vendrell, and J.L.Muzquiz. 2006.
kepada spesies Bacillus yang lain maupun spesies The Role of Probiotics in Aquaculture.
Listeria pada kondisi laboratorium (Earl et al., Veterinary Microbiology. 144: 173-186.
2008), dengan range sensitifitas seluas ini Bacillus Balcazar, J.L. and T. Rojas-Luna. 2007. Inhibitory
subtilis masih akan jadi probiotik yang aman. Oleh Activity pf Probiotic Bacillus subtilis
karena itu untuk menunjang atau membuktikan UTM 126 Against Vibrio Species Confers
pernyataan ini perlu dilakukan penelitian lanjut Protection Against Vibriosis in Juvenile
secara in vivo untuk mengetahui apakah Bacillus Shrimp (Litopenaeus vannamei). Curr.
subtilis tersebut aman digunakan sebagai Microbiol. 55: 409-412.
probiotik. Berber, I. and E. Yenidunya. 2004. Identification
of Alkaphilic Bacillus Species Isolated
Kesimpulan from Lake Van Its Surroundings by
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disim- Computerized Analysis of Extra Cellular
pulkan bahwa keempat sampel sedimen tambak Protein Profiles. Turk J. Biol. 29: 181-
udang menunjukkan positif adanya bakteri 188.
Bacillus subtilis berdasarkan hasil pengamatan Cappucino, J.G. and N.Sherman. 2005. Microbio-
secara makroskopis, mikroskopis, uji biokimia dan logy: A Laboratory Manual. 7th edition.
uji gula-gula. Dari enam isolat Bacillus subtilis Pearson Education Inc. USA.pp. 101-102,
yang didapat dari sedimen tambak udang 117, 164, 166, 189, 204, 409-410, 415-
semuanya sensitif terhadap Penisilin, Ampisilin, 416, 509, 511-512.
Oksitetrasiklin, Gentamisin, Ciprofloxasin, dan Earl, A., R.Losick and R.Kolter. 2008. Ecology
Sulfamethoxazol. and Genomics of Bacillus subtilis.
Department of Microbiology and Mole-
Daftar Pustaka cular Genetics, Havard Medical School,
Adewumi, G.A., R.A. Quadri, and F.A. Boston, USA; Department of Molecular
Oguntoyinbo. 2009. Antibiotic Sensitivity and Cellular Biology, Harvard University,
Pattern of Bacillus Species Isolated from Cambridge, USA. 16(6).
Solid Substrate Fermentation of Cassava Food and Agriculture Organization of the United
for Gari Production. African Journal of Nations (FAO). 2001. Health and
Microbiology Research 3 : 11. Nutritional Properties of Probiotics in
Food including Powder Milk with Live

119
Erni Rosilawati dkk. Isolasi Identifikasi serta Uji kepekaan ...

Lactic acid Bacteria.axonomy of the Moriarty, D. 1997. The Role of microorganisms in


Genus Bacillus and Related Genera, The aquaculture ponds. Aquaculture 151:333-
Aerobic Endospore Forming Bacteria. 349.
Germany. The American Phytopathology Nomoto, K. 2005. Prevention of Infection by
Society. 94(11) : 1245-1248. Probiotics. Yakult Central Institute for
Fuller, R. 1987. A review, Probiotics in Man and Microbiological Research, Kunitachi-shi
Animals. J. Applied Bacteriology 66: Tokyo Japan. Journal of Bioscience and
365-378. Bioengineering. 100(6): 583-592.
Fox, M.T. 2000. Identification of Gram Positive Purivirojkul, W., M.Maketon and N.Areechon.
Bacteria. //http:web.indstole.edu/theme/ 2005. Probiotic Properties of Bacillus
micro/pos.lab.html pumilus, Bacillus sphaericus and Bacillus
Harwood, C.R., S.G.Crawshaw and A.Wipat. subtilis in Black Tiger Shrimp (Penaeus
2001. From Genome to Function: Syste- monodon Fabricius) Culture. Department
matic Analysis of The Soil Bacterium of Zoology, Thailand.
Bacillus subtilis. University of Newcastle. Ryan, K.J., and Ray C.G. 2004. Sherris Medical
2:22-24. Microbiology Bacillus. Forth Edition.
Hong, H.A., L.H.Duc and S.M.Cutting. 2004. The McGraw Hill.
Use of Bacterial Spore Formers as Sreekumar, G., and S.Krishnan. 2010. Isolation
Probiotics. School of Biological Sciences, and Characteristic of Probiotic Bacillus
Royal Holloway University of London, subtilis SK09 from Dairy Effluent.
Egham, Surrey TW20 OEX, UK. 813- Journal of Science and Technology. 3(8).
835. Strahl, E.D., W.E.Dobson and L.L.Lundie. 2002.
Irianto, A. 2007. Potensi Mikroorga-nisme: Di Isolation and Screening of Brittle Star
Atas Langit Ada Langit. http://www. Associated Bacteria of Antibacterial
unsoed.ac.id Activity. Current Microbiology. 44: 450-
Ivanova, E., M.V.Vysotskii, V.I.Svetashev, O.I. 459.
Nedashkovskaya. N.M. Gorshkova, V.V. Temmerman R., B.Pot, G.Huys and J. Swings.
Mikhailov, N.Yumoto, Y.Shigeri, T. 2002. Identification and Antibiotic Sus-
Taguchi and S.Yoshikawa. 1999. Charac- ceptibility of Bacterial Isolates from
terization of Bacillus strains of marine Probiotic Products. Laboratorium voor
origin. J. Intern. Microb. 2: 267-271. Microbiology, University Gent, K.L.
Jayasree, L., I.Janakiram, and R.Madhavi. 2006. Ledeganckstr, Ghent, Belgium. Inter-
Characterization of Vibrio spp. Asso- national J. Food Microbiology 81: 1-10.
ciated with Diseased Shrimp from Culture Verschuere., L.Rombaut, P.Sorgeloos and W.
Ponds of Andhra Pradesh (India). Journal Verstraete. 2000. Probiotic bacteria as
of The World Aquaculture Society.37(4): biological control agents in aquaculture.
523-532. Microbiology and Molecular Biology
Logan, N.A. and R.C.W.Berkeley. 1984. Iden- Review 64: 655-671.
tification of Bacillus Strains Using API
System. Department of Micro-biology.
The Medical School, University of
Bristol. J. General Microbiology. 130:
1871-1882.

120

Potrebbero piacerti anche