Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Tambunan
Lingkungan (Environment)
How to Fraud
Pria yang masih berumur 30 tahun ini adalah pegawai pajak golongan III A
yang terlibat dalam makelar kasus terkait penggelapan pajak yang Ia tangani
dari PT Megah Citra Jaya Garmindo sebesar 370 juta. Kasus ini mengemuka
setelah ditemukannya rekening terdakwa di Bank Central Asia Bintaro, Kota
Tangerang Selatan sebesar 170 juta pada 21 September 2007 dan 200 juta
pada tanggal 15 Agustus 2008.
Jika dilihat dari ukuran gaji, hal ini tidak mungkin mengingat gaji PNS golongan
III A dengan masa jabatan 0 sampai 10 tahun hanya berkisar antara Rp.
1.655.800 – Rp.1.869.300 per bulan. Namun angka ini belum ditambah dengan
tunjangan menyusul adanya remunerasi di Ditjen Pajak.
Di kantor pusat pajak, Gayus memegang jabatan sebagai Penelaah Keberatan
Direktorat Jenderal Pajak. Namun seiring merebaknya makelar kasus ini,
jabatan Gayus langsung dicopot. Dia kini hanya menjadi pegawai biasa.
Dari masalah Gayus terkait markus ini, kita bisa melihat dampak positif
maupun dampak negatifnya.
Dampak positif :
o Kasus Gayus dapat memberikan pelajaran berharga bagi pegawai-
pegawai pajak lainnya agar tidak melakukan penyelewengan dana.
o Kasus Gayus juga menguak kasus-kasus lain yang terkait sehingga
praktek korupsi di negara kita dapat segera ditindaklanjuti.
Dampak Negatif :
o Sangat merugikan negara sebab pendapatan negara melalui pajak
berkurang sehingga kesejahteraan rakyat pun menurun.
o Menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pegawai-pegawai
di lingkungan Departemen Keuangan khususnya Direktorat Jendral
Pajak.
o Dengan adanya kasus ini, lembaga-lembaga di bawah Deparemen
Keuangan dianggap gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.
o Citra Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang merupakan
tempat Gayus Tambunan menimba ilmu menjadi ikut tercoret.
Ada pun solusi yang harus dilakukan terkait masalah Gayus Tambunan
dalam makelar kasus adalah dengan menghukum Gayus Tambunan sesuai
dengan Undang-undang yang berjalan di negara kita serta lebih mengawasi
praktek-praktek korupsi di negara kita sehingga seluruh tenaga kerja di negara
kita dapat melaksanakan tugas dengan penuh rasa jujur dan bertanggung
jawab terlebih-lebih lagi sistem pemerintahan di negara kita dapat berjalan
sebagaimana mestinya agar bangsa kita bisa bebas dari yang namanya
KORUPSI.
Polisi yakin ada yang mengendalikan mafia hukum selama ini.bahkan ada
indikasi mafia hukum tidak hanya dalam kasus Gayus. Hingga kini Tim
Independen yang dipimpin Inspektur Jenderal Mathus Salempang tengah
menyidik tiga kasus terkait mafia hukum. Ketiganya adalah penanganan
perkara mantan pegawai pajak Gayus Tambunan tahun 2009, kasus
penanganan perkara penangkaran arwana di Riau, dan kasus yang diduga
melibatkan pengacara berinisial JS.
Pemeriksaan Asnun
Jumat, 7 Mei 2010 Asnun diperiksa untuk kedua kalinya. Bahkan hingga
pukul 23.00, Asnun tidak boleh meninggalkan Mabes Polri. Komisi Yudisial
mengumumkan, dalam pemeriksaan Asnun mengaku telah menerima uang
sebesar Rp 50 juta dari Gayus. Padahal hal ini pernah dibantah oleh
pengacaranya, Farhat Abbas. Selain itu tim independen juga memeriksa Sjahril
Djohan.
Secara terpisah, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Marwan
Effendy mengumumkan, Kejaksaan telah menerima beberapa surat
pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) dari Tim Independen Polri
terkait skandal penanganan perkara Gayus Tambunan. Yang terbaru adalah
SPDP atas nama tersangka berinisial A dan S. Bahkan sudah ada surat izin
untuk A dari Mahkamah Agung.
Sebaliknya Susno Duadji menyampaikan keberatan atas pamanggilan
Tim Independen untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus arwana di Riau.