Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
PENDAHULUAN
Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot, dan jaringan fibrosa yang
digerakkan karena lapisan kulit di sini paling tipis di antara kulit di bagian
tubuh lain. Penutupan palpebra atau kelopak mata berguna untuk menyalurkan
air mata ke seluruh permukaan mata dan memompa air mata melalui punctum
meluas pada edema masif. Muskulus orbikularis oculi melekat pada kulit.
Kalazion umumnya nodul yang berkembang perlahan dan tidak nyeri pada
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi
mata melindungi mata dengan cara menutup mata bila terdapat rangsangan
dari luar, selain itu juga membasahi mata agar tidak kering (Ilyas, 2010).
berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan pipi. Palpebra
lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar, jaringan
2009).
2
Gambar 2.1. Anatomi palpebra
1. Kulit
Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis,
longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
Fungsi otot ini adalah untuk munutup palpebra. Serat ototnya mengelilingi
fissura palpebra secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita.
Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam
3. Jaringan Areolar
3
Terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan degan lapis
4. Tarsus
padat yang disebut tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan
penyokong kelopak mata dengan kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas
5. Konjungtiva Palpebra
palpebra, yang melekat erat pada tarsus. Tepian palpebra dipisahkan oleh
garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian anterior dan posterior. Tepian
anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan Moll. Glandula Zeiss
adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara dalam folikel rambut
pada dasar bulu mata. Glandula Moll adalah modifikasi kelenjar keringat
yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu mata. Tepian posterior
berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian ini terdapat muara-muara
kecil dari kelenjar sebasesa yang telah dimodifikasi (glandula Meibom atau
tarsal).
bagian otot rangka adalah levator palpebra superioris, yang berasal dari apeks
orbita dan berjalan ke depan dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan
bagian yang lebih dalam yang mengandung serat-serat otot polos dari
4
membungkus meuskulus obliqus inferior dan berinsersio ke dalam batas
bawah tarsus inferior dan orbikularis okuli. Otot polos dari retraktor palpebra
disarafi oleh nervus simpatis. Levator dan muskulus rektus inferior dipasok
Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal nervus
2.2 Definisi
hordeolum karena tidak adanya tanda- tanda radang akut (Ilyas, 2009).
A B
Gambar 2.2 Kalazion palpebra superior (a) dan kalazion palpebra inferior (b)
5
2.3 Epidemiologi
Kalazion bisa terjadi pada semua umur, kasus pada anak- anak mungkin
2.4. Etiologi
dengan gejala utama tepi kelopak meradang yang disebabkan oleh infeksi dan
2.5 Patofisiologi
bentuk bola mata akibat tekanan dari kalazion tersebut sehingga terjadi
6
yang menimbulkan pustul), walaupun kalazion dapat menyebabkan
multipel) yang agak keras berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal
(Wessels, 2010).
dari saluran kelenjar Meibom juga dapat menimbulkan disfungsi dari kelenjar
Meibom. Kondisi ini tampak dengan penekanan pada kelopak mata yang akan
Gejala klinis dari kalazion menurut Prof. Sidharta Ilyas (2009) adalah:
- tidak hiperemi
- pseudoptosis
7
- pada anak muda : diabsorbsi spontan
2.7 Diagnosa
mata seperti visus, tekanan intra ocular, kedudukan bola mata, pergerakan,
palpebra, konjungtiva, sclera, kornea, camera okuli anterior, iris, pupil, serta
Kadang saluran kelenjar Meibom bisa tersumbat oleh suatu kanker kulit,
a. Pemeriksaan fisik
8
c. Pemeriksaan Tonografi
Kadang kalazion dapat diikuti infeksi pada mata.Selain itu juga untuk
2.8.1 Hordeolum
sabasea kelopak mata. Biasanya sembuh sendiri dan dapat diobati dengan
1. Klasifikasi
9
Gambar 2.3. Hordeolum interna
2.8.2 BLEFARITIS
baik itu letaknya tepat di kelopak ataupun pada tepian kelopak. Blepharitis
10
atau menahun. Blepharitis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan
blepharitis ulcerative.
11
Gambar 2.6. Blefaritis
2.9 Penatalaksanaan
pengobatan konservatif.
2. Obat tetes mata atau salep mata jika infeksi diperkirakan sebagai
penyebabnya.
- Eksisi kalazion
12
4. Cauter atau pembuangan kelenjar meibom (yang biasa dilakukan)
- Eskokleasi Kalazion
konjungitva tarsal dan kalazion terlihat. Dilakukan insisi tegak lurus margo
palpebra dan kemudian isi kalazion dikuret sampai bersih. Klem kalazion
dilepas dan diberi salep mata.(Ilyas, 2009) (Leonid SJ, 2014) (Wessels,
2002).
13
Gambar 2.7. Eskokleasi Kalazion
2.10 Komplikasi
dan kehilangan bulu mata. Kalazion yang rekuren atau tampat atipik perlu
jika massa pada palpebra sudah mengubah kontur kornea. Kalazion yang
14
2.11 Prognosis
baik. Seringkali timbul lesi baru, dan rekuren dapat terjadi pada lokasi yang
sama akibat drainase yang kurang baik. Kalazion yang tidak memperoleh
baik. Seringkali timbul lesi baru, dan rekuren dapat terjadi pada lokasi yang
sama akibat drainase yang kurang baik. Kalazion yang tidak memperoleh
15
DAFTAR PUSTAKA
Heinemann, Boston.
januari 2013
www.homoeopathyclinic.com/articles/diseases/eye/Blepharitis.pdf. 2004
(eds). 2010. Ilmu penyakit mata untuk dokter umum dan mahasiswa
16