Sei sulla pagina 1di 11

Para Ilmuwan Muslim pada Masa Bani Abbasiyah (pelajaran-agama-kelas-8-genap)

1.Ilmu Tafsir
a. Tafsir bil Ma’tsur (Al-Qur’an ditafsir dengan Hadits Nabi)
– Ibnu Jarir Al-Thabary
Nama lengkapnya Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib al-
Thabary. Beliau dilahirkan di Thabaristan pada tahun 224 H. Diusia yang masih sangat belia,
beliau keluar dari negeri kelahirannaya menuju beberapa wilayah yang menurutnya cocok
untuk menimba ilmu. Diantara negara yang pernah dijelajahinya dalam pengembaraannya
menunutut ilmu adalah; Mesir, Syam, Irak. Kemudian menghabiskan sisa usianya di
Baghdad. Bapak sejarawan ini wafat di Baghdad pada tahun 310 H atau genap usianya 76
tahun.
Beliau unggul dalam berbagai ilmu pengetahuan. Diantara ilmu yang dikuasai beliau adalah
ilmu qiraat, tafsir, hadits, sejarah dan lain sebagainya. Adapun karya tulisnya yang terkenal
adalah kitab tafsir, kitab al-qiraat, al-’adadu wa al-tandzil, kitab ikhtilafu al-ulama, tarikh al-
umamu wa al-muluk, tarikh al-rijaal mina al-shahabah wa al-tabi’in, kitabu ahkam syaraa’ii
al-islam, kitab ushuluddin.
Ciri penafsiran beliau adalah meliputi:
a. Istinbath hukum (mengeluarkan hukum)
b. Tarjih ( Menyebutkan pendapat masing masing ulama pada sebuah permasalahan
kemudian mengambil salah satu pendapat yang paling rajih berdasarkan dalil valid dan
eksplisit)
c. Al-bahtsu al-harru al-dakiq (penelitian secara mendalam)
– Ibnu ‘Athiyah Al-Andalusy
Nama lengkapnya adalah al-Qadhi Abu Muhammad Abd al-Haq ibn Ghalib ibn
Abdurrahman ibn Ghalib ibn Athiyyah al-Muharibi. Ia lahir di Granada pada tahun 481 H. Ia
dibesarkan di tengah keluarga yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Ayahnya adalah
seorang ulama hadis terkemuka yang hafal beribu-ribu hadis. Dari ayah inilah ia mendapat
pendidikan dasar agama Islam.
Ibnu Athiyyah dianugerahi kecerdasan yang luar biasa. Karena itu, pelajaran yang
diterimanya dengan mudah dihafalkan. Tentang hal ini, Imam as-Sayuthi dalam kitab Bughya
al-Wu’ad berkata, “Ia orang yang mulia. Terlahir dari keluarga yang berilmu. Otaknya sangat
cerdas. Bagus pemahamannya dan terpuji budi pekertinya.”
Riwayat hidup Ibnu Athiyyah tak pernah sepi dari pengembaraan menuntut ilmu. Kota-kota
seperti Qurthubah, Isybiliyyah, Marsiyah, dan Balansiyah adalah sedikit kota yang pernah
dikunjungi. Beragam disiplin ilmu ia pelajari dari sejumlah ulama. Misalnya, Abu Ali Husin
ibn Muhammad al-Ghassani. Ulama ini adalah gurunya yang utama. Namun sayang, ia
berguru tak lama sebab al-Ghassani wafat pada tahun 498 H.
Setelah itu, Ibnu Athiyyah berguru kepada al-Faqih Abu Abdullah Muhammad ibn Ali ibn
Muhammad at-Taghlibi. Sebagaimana al-Ghassani, ia juga belajar hingga at-Taghlibi wafat
pada tahun 508 H. Demikian juga kepada Abu Ali al-Husin ibn Muhammad ash-Shadafi
hingga ash-Shadafi wafat pada tahun 514 H. Hatta, pada tahun 542 H Ibnu Athiyyah
meninggal dunia di Andalus.
Salah satu karyanya yang berupa tafsir diberi nama al-Muharrir al-Wajiz fi Tafsir Al-Qur’an
al-Azizyang mampu membangkitkan nasionalisme Arab. Melalui tafsir itu, ia tak henti-
hentinya memberi semangat kepada generasi muda untuk bersatu dan memandang kehidupan
dengan penuh optimistis.
– As-Sudai
Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais an-Najdi. Beliaudilahirkan
diRiyadh, Arab Saudi tahun 1961. Dia adalah imam besar Masjidil Haram Kota
Suci Mekkah, Arab Saudi.
Beliau telah hafal al-Qur’an pada umur 12 tahun. Tumbuh di Riyadh, Sudais belajar
di SD Al-Muthana bin Harits, dan setelah itu kuliah di Riyadh Scientific Institution dan lulus
tahun 1979(umur 17–18 tahun) dengan nilai baik. Ia memperoleh ijazah Syariah dari
Universitas Riyadh pada tahun 1983 (umur 21–22 tahun), dan menjadi anggota PPI
(Pengetahuan Pokok Islam) sebagai pemberi ceramah atau dosen. Ia mempelajari Islam dari
gurunya di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud pada tahun 1987 (umur 25–26
tahun) dan menerima gelar Ph.D. Ia aktif di Universitas Syariah Islam Ummul Qura pada
tahun 1995 (umur 33–34 tahun) sebagai asisten profesor setelah aktif di Universitas Riyadh.
– Muqatil bin Sulaiman
Nama lengkapnya Muqatil bin Sulaiman al-Balkhi. Beliau adalah seorang Sunni abad ke-8
mufassir Al-Quran.Muqatil adalah penulis tafsir (komentar) Qur’an. Dia juga berperan
dalam beberapa bagian dalam perang sipil selama kekhalifahan Marwan bin Muhammad. Ia
mempekerjakan ta’wil dalam tafsirnya bahkan pada ayat tentang sifat Allah diyakini oleh
banyak untuk menunjukkan kontradiksi dalam pikirannya
– Muhammad bin Ishak
Nama lengkapnya Muhammad bin Ishaq bin Yasar. Beliau termasuk sejarawan muslim yang
pertama. Lahir di Madinah pada tahun 85H / 704M dan meninggal pada tahun 151H / 768M.
Ia yang pertama kali menulis Sirat Rasulullah, yang merupakan biografi Rasulullah pertama
yang paling komprehensif.Ibnu Sa’ad berkata tentang Ibnu Ishaq, “Ia merupakan yang
pertama mengumpulkan sejumlah ekspedisi dari Utusan Allah (Muhammad) dan
mencatatnya.”
b. Tafsir bil Ra’yi
–Abu Bakar Asam (Mu’tazilah)
–Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany
–Ibnu Jaru al-Asady
–Abu Yunus Abdulsalam
2. Ilmu Hadits
-Imam Bukhori
Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin
Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari. Lahir pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M)- Wafat
pada tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang
13 hari. Ia dimakamkan selepas Salat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri.. Beliau adalah
ahli hadits yang termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama
dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-
kitab Fiqih dan Hadits, hadits–hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian
menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam
hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Karya Imam Bukhari antara lain:
1. Al-Jami’ ash-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhori
2. Al-Adab al-Mufrad
3. Adh-Dhu’afa ash-Shaghir
4. At-Tarikh ash-Shaghir
5. At-Tarikh al-Kabir
6. At-Tarikh al-Ausath
7. At-Tafsir al-Kabir
8. Al-Musnad al-Kabir
9. dll
-Imam Muslim
Imam Muslim bernama lengkap Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin
Kausyaz al Qusyairi an Naisaburi. Imam Muslim dilahirkan di Naisabur tahun 202 H atau
817 M. Naisabur, saat ini termasuk wilayah Rusia. Dalam sejarah Islam, Naisabur dikenal
dengan sebutan Maa Wara’a an Nahr, daerah-daerah yang terletak di belakang Sungai Jihun
di Uzbekistan, Asia Tengah. Di usia 10 tahun, beliau sering datang berguru pada Imam Ad
Dakhili, seorang ahli hadits di kotanya. Setahun kemudian, Muslim mulai menghafal hadits
dan berani mengoreksi kekeliruan gurunya ketika salah dalam periwayatan hadits.
Setelah mengarungi kehidupan yang penuh berkah, Muslim wafat pada hari Ahad sore, dan di
makamkan di kampung Nasr Abad daerah Naisabur pada hari Senin, 25 Rajab 261 H. dalam
usia 55 tahun. Selama hidupnya, Muslim menulis beberapa kitab yang
sangat bermanfaat.Imam muslim mempunyai kitab hasil tulisannya yang jumlahnya cukup
banyak. Di antaranya:
1. Al-Jamius Syahih
2. Al-Musnadul Kabir Alar Rijal
3. Kitab al-Asma’ wal Kuna
4. Kitab al-Ilal
5. Kitab al-Aqran
6. Kitab Sualatihi Ahmad bin Hanbal
7. Kitab al-Intifa’ bi Uhubis Siba’
8. Kitab al-Muhadramain
9. Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahidin
10. Kitab Auladus Sahabah
k. Kitab Auhamul Muhadisin.
-Ibnu Majah
Nama sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini dari
desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209. Beliau adalah muhaddits ulung, mufassir dan seorang
alim. Beliau memiliki beberapa karya diantaranya adalah Kitabus Sunan, Tafsir dan Tarikh
Ibnu Majah. Ia melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk menulis hadits, antara lain Ray,
Basrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz. Ia wafat pada tahun 273 H. Salah satu
karyanya adalah Sunan Ibnu Majah.
-An-Nasa’i
Nama lengkap Imam al-Nasa’i adalah Abu Abd al-Rahman Ahmad bin Ali bin Syuaib bin Ali
bin Sinan bin Bahr al-khurasani al-Qadi. Lahir di daerah Nasa’ pada tahun 215 H. Beliau
dinisbahkan kepada daerah Nasa’ (al-Nasa’i), daerah yang menjadi saksi bisu kelahiran
seorang ahli hadis kaliber dunia. Beliau berhasil menyusun sebuah kitab monumental dalam
kajian hadis, yakni al-Mujtaba’ yang di kemudian hari kondang dengan sebutan Sunan al-
Nasa’i. Imam al-Nasa’i meninggal pada tahun 303 H dan dikebumikan di Bait al-Maqdis,
Palestina.
-Abu Daud
Nama lengkapnya Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud. Beliau lahir pada tahun 202 H dan
wafat pada tahun 275 H di Bashrah. Salah satu kitab yang terkenal adalah yang disusun oleh
Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud. Kitab ini memuat 4800 hadits terseleksi dari
50.000 hadits.
3. Ilmu Kalam
-Abu Hasan Al-Asy’ary
Nama lengkapnya Abul al-Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ari. Al-Asy’ari lahir
tahun 260 H/873 M dan wafat pada tahun 324 H/935 M Al-Asy’ari lahir di Basra, namun
sebagian besar hidupnya diBaghdad.Ia meninggalkan karangan-karangan, kurang lebih
berjumlah 90 buah dalam berbagai lapangan. Kitabnya yang terkenal ada tiga : 1. Maqalat al-
Islamiyyin, 2. Al-Ibanah ‘an Ushulid Diniyah , 3. Al-Luma.
-Imam Ghazali
Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Beliau lahir di Tus,
Iran pada tahun 1058 M/450 H. karena kekuasaan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul
Islam. Karya-karya beliau antara lain; Maqasidul Falsafah, Al-Munqiz Minad Dalal, Al-Basit,
Bidayatul Mujtahid, dan yang terkenal Ihya Ulumuddin.
-Washil bin Atho’
Washil bin ‘Atha’, lahir pada tahun 80 H, di Madinah, belajar pada Imam Hasan al-Bashri di
Bashrah, kemudian memisahkan diri dalam kasus hukum bagi pelaku dosa besar. Meninggal
pada tahun 131 H. Ajaran-ajarannya antara lain:
a. Pelaku dosa besar berada di manzilah bain manzilatain (posisi antara dua posisi yang
ada).
b. Paham Kadariyah yang diajarkan oleh Ma’bad dan Ghailan. Paham ini mengajarkan
bahwa manusialah yang menciptakan segala perbuatannya, baik maupun buruk dan Allah
bersifat adil, tidak mungkin berbuat jahat dan bersifat zalim.
c. Peniadan sifat-sifat Allah dalam arti bahwa apa yang disebut sifat Allah sebenarnya
Esensi Allah itu sendiri.
-Abu Huzail Al-Allaf
Al-‘Allaf bernama lengkap Abu al-Huzail Muhammad Ibn Huzail al-‘Allaf. Dia termasuk
tokoh al-Mu’tazilah yang paling berpengaruh pada Madrasah al-Basharah. Lahir pada tahun
135 H., tepatnya tiga tahun pascaterbentuknya pemerintahan al-abbasiyah dan wafat pada
tahun 235 H., yaitu pada awal pemerintahan al-Mutawakkil. Ia seorang pemikir dan ahli
kalam Mu’tazilah serta banyak mengetahui filsafat Yunani sehingga memudahkannya
menyusun ajaran al-Mu’tazilah yang bercorak filsafat. Lahir dan belajar di Bashrah kemudian
pindah ke Baghdad. Di antara pemikirannya yang berbeda dengan tokoh-tokoh al-Mu’tazilah
adalah:
a. Allah itu ‘Alim (Maha Mengetahui) dengan dzat-Nya, Allah itu Qadir (Maha
Berkuasa) dan Qudrah Allah adalah dzat-Nya, demikian seterusnya. Singkatnya dia
meniadakan seluruh sifat selain dzat Allah sebagaimana yang dilakukan oleh Wasil akan
tetapi dia lebih mendalam.
b. Alam memiliki cakupan dan batasan karena alam adalah hal yang baru, termasuk surga
dan neraka.
c. Manusia terbebani taklif (kewajiban) yang mampu dibedakan oleh akal antara yang
baik dan yang buruk meskipun tanpa syariat atau wahyu.
d. Ajaran al-shalah wa al-ashlah (Allah wajib berbuat baik dan terbaik)
4. Ilmu Tasawuf
-Al-Qusairy
Al Qusyairy mengatakan, bahwa ia lahir di Astawa pada bulan Rablul Awal tahun 376 H.
atau tahun 986 M. Syuja’ al Hadzaly menandaskan, beliau wafat di Naisabur, pada pagi hari
Ahad, tanggal 16 Rablul Akhir 465 H./l 073 M. Ketika itu usianya 87 tahun.Ia dimakamkan
di samping makam gurunya, Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq ra, dan tak seorang pun berani
memasuki kamar pustaka pribadinya dalam waktu beberapa tahun, sebagai penghormatan
atas dirinya.
Beliau alim dalam ilmu-ilmu fikih, tafsir, hadits, ushul, adab, terutama tasawuf. Kitab beliau
yang terkenal mengenai tasawuf adalah Ar-Risalahul Qusyairiyah.
-Imam Ghazali
Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali. Beliau lahir di Tus,
Iran pada tahun 1058 M/450 H. Beliau menguasai ilmu fikih, tauhid, filsafah, matematika,
dan fisika pada usia muda. Karena keluasaan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul Islam.
Karya-karya beliau antara lain; Maqasidul Falsafah, Al-Munqiz Minad Dalal, Al-Basit,
Bidayatul Mujtahid, dan yang terkenal Ihya Ulumuddin. Beliau wafat pada tahun 502H.
5. Ilmu Bahasa
-Subawaih
Sibawaih memiliki nama asli ‘Amr ibn Utsman ibn Qanbar. Lahir pada tahun 148H/765M.
Beliau dilahirkan di kota al–Baidha’, yaitu sebutan bagi kota Persi. Sibawaih memiliki
kunyah Abu Basyar, Abu al-Hasan, dan Abu al-Utsman, dan laqab beliau adalah Sibawaih.
Sibawaih adalah salah satu tokoh yang menguasai berbagai disiplin ilmu terutama tata bahasa
arab yang dikenal dengan nama anhwu. Sibawaih dan para pakar nahwu yang terpolarisasi
dalam mazhab Basrah atau kufah terdorong waktu itu untuk merumuskan tata bahasa arab
yang sanggup melindungi otentisitas dan mendistorsi akibat persentuhan budaya.Abu al-Faraj
ibn al-Jauzy mengatakan bahwa beliau wafat pada tahun 174H di kota Sawah, umurnya 32
tahun.
Bukunya terkenal dengan nama al-Kitabtelah memberikan pengaruh yang besar dalam ilmu
nahwu dan para ulama’ berasumsi bahwa al-Kitab adalah buku terpenting yang disusun di
dunia ini, mereka menyebutnya dengan Qur’an al-Nahwi.
-Abu Zakaria Al-Farra
Nama lengkapnya adalah Abu Zakaria Yahya bin Ziyad bin Abdullah bin Manshur ad-
Dailami. Al-Farra’ lahir di Kufah pada tahun 144 H pada masa pemerintahan Abu Ja’far al-
Manshur. Kufah merupakan kota pilihan al-Farra’ untuk menuntut ilmu dan merupakan pusat
studi filsafat, lexiografi dan gramatikal sebagai perangkat penstabilan bahasa Arab. Beliau
wafat dalam perjalanan ke Mekkah pada tahun 207 H dalam usia 63 tahun. Beberapa
karyanya antara lain;
a. Alatul Kitab
b. Al-Ayyamu wa Al-layali
c. Al-Baha’
d. Al-Jam’u wa Tanbih fi al-Qur’an
e. Al-Hudud, berisi tentang kaidah bahasa arab
f. Huruf al-Mu’jam
g. Al-Fakhir fi al-Amtsal
6. Ilmu Fiqh
-Imam Abu Hanifah
Nama lengkapnya Nu’man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan at-Taymi. Beliau dilahirkan di
Kufah tahun 699M/80 H. Hasil karyanya antara lain; Masailul usul Masailul Nawadir, Al-
Fatawa wal Wadi’at, fiqhu Akbar, dan Al-Alim wal Mutaan. Beliau ) merupakan pendiri dari
Madzhab Hanafi. Pengikut terbesarnya di daerah Mesir, Afganistan, Turkistan, dan anak
benua India Pakistan. Beliau meninggal di Baghdad, Irak, 148 H / 767 M.
-Imam Malik
Nama lengkapnya Malik bin Amar bin Malik bin Abi Amir. Beliau dilahirkan pada tahun
712M/93 H di Madinah. Beliau merupakan pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab
Maliki. Hasil karyanya adalah Al-Muwatha’ yang mengandung 1726 buah hadits. Para
pengikutnya berada di daerah Tunisia, Libya, Mesir, Spanyol, dan Afrika. Beliau meninggal
pada tahun 800 M (179 H).
-Imam Syafi’i
Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Syafi’i. beliau
dilahirkan di Khaza provinsi Askalan Palestina pada tahun 676 M/150 H. Beliau anak yang
cerdas, pada usia 9 tahun telah hafal Al-Qur’an dan pada usia 13 tahun telah hafal kitab Al-
muwatta karangan Imam Malik. Hasil karyanya yang terbesar adalah Al-Umm yang
merupakan kitab yang membahas hukum Islam secara logis dan sistematis. Karya-karya
beliau yang lain adalah Ar-Risalah, Musnad Iman Syafi’i, Siyarul Ausa’i, Ibtalul Istishah,
Jima’ul, Ikhtilaful Hadts, dan ushul Fiqh. Para pengikutnya tersebar di Indonesia, Malaysia,
Filiphina, Mesir, dan Pakistan. Beliau meninggal di Fusthat, Mesir 204H / 819M.
-Imam Ahmad bin Hambal
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal ibnu Hilal Az-Zahliy as-Syaibani. Beliau
dilahirkan pada tahun 780M/164H di Baghdad. Pada usia 16 tahun beliau telah hafal al-
Qur’an, hadits, dan fikih. Ajarannya yang terkenal dengan Mazhab Hambali. Dalam
menetapkan hokum fikih, Imam Hambali berpedoman pada al-Qur’an, hadits, dan fatwa para
sahabat. Hasil karyanya yang terbesar adalah musnad yang merupakan ensiklopedia yang
memuat sekitar 2.900 buah hadits. Karyanya yang lain yaitu An-Nasikh wal Mansukh, yang
berisi tentang adanya ayat-ayat Al-Qur’an yang dihapus dan penggantinya. Pada hari Jumaat
tanggal 12 Rabiul Awal tahun 241 H/855 M beliau meninggal dunia yang fana ini dengan
tenang dalam usia 77 tahun. Setelah mendengar wafatnya beliau, seluruh Kota Baghdad
menjadi gempar jenazah beliau disembahyangkan lebih dari 130,000 orang muslimin.
7. Ilmu Kedokteran
-Abu Zakaria Yuhana bin Masiwaih
Beliau lahir sebagai putra seorang apoteker dan dokter dari Gundishapur. Beliau merupakan
guru dari Hunain bin Ishaq. Ia menerjemahkan berbagai karya medis Yunani ke dalam bahasa
Syria. Banyak tulisan-tulisan anatomis dan medis kepadanya, terutama “Gangguan Mata”
(Daghal al-‘ain), yang merupakan awal risalah sistematis pada oftalmologi yang masih ada
dalam bahasa Arab dan kata-kata mutiara, terjemahan Latin yang sangat populer di Abad
Pertengahan. Dia meninggal di Samarra.
-Sabur bin Sahal
Beliau adalah adalah seorang abad ke-9th Persia Christian dokter dari Academy of
Gundishapur. Antara karya-karya medis lainnya, ia menulis salah satu buku medis pertama
pada penangkal yang disebut Aqrabadhin, yang dibagi menjadi 22 volume, dan yang
mungkin adalah paling awal dari jenisnya untuk mempengaruhi obat Islam. Antidotary ini
menikmati banyak popularitas sampai itu digantikan versi Ibn al-Tilmidh ‘s kemudian dalam
paruh pertama abad kedua belas.
-Abu Zakaria al-Razy
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Zakariya ar-Razi. Ar-Razi Lahir di
Rayy, Teheran Sekitar tahun 865 M. Di dunia barat dikenal dengan Rozes. Beliau seorang
ahli penyakit campak dan penemu air raksa yang dipakai dalam dunia kedokteran. Karyanya
adalah Al-Hawi yang sekarang dijadikan buku induk modern. wafat sekitar tahun 313 H/925
M dalam usia 62 Tahun di kota kelahirannya, Rayy.
-Ibnu Sina
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Husein bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Dilahirkan
pada tahun 980 M/ 370 H di Afsyana, suatu tempat yang terletak di dekat Bukhara. Di dunia
barat ia dikenal dengan Avicenna. Pada umur 10 tahun ia menguasai ilmu agama seperti ilmu
tafsir, fikih, perbandingan agama, tasawuf, dan sebagainya. Di usia 18 tahun, ia telah
menguasai seluruh cabang ilmu pengetahuan pada waktu itu. Beliau juga berhasil menguasai
ilmu kedokteran. Di dunia kedokteran, beliau dinobatkan sebagai “Father of Doctor”yaitu
Bapak Kedokteran.
Karya-karya beliau tentang kedokteran dan filsafat adalah “Al-Qanun fi Thibb” yaitu dasar-
dasar ilmu kedokteran. Beliau meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
8. Ilmu Perbintangan
-Abu Ma’syur al-Falaky
Sejatinya ia memiliki nama lengkap Ja’far ibnuMuhammad Abu Ma’shar al-Balkhi. Keiji
Yamamoto dalam tulisannya tentang sejarah hidup Abu Ma’shar mengungkapkan, ilmuwan
Muslim terkemuka di abad ke-9 M itu terlahir pada 10 Agustus 787 M di Balkh, Persia
(sekarang Afganistan). Sejatinya ia memiliki nama lengkap Ja’far ibnuMuhammad Abu
Ma’shar al-Balkhi. Selain dikenal dengan sebutan Abu Ma’shar, astrolog ini juga biasa
disebut dengan panggilan Abulmazar. Abu Ma’shar merupakan seorang ilmuwan serbabisa.
Selaindikenal sebagai seorang ahli astrologi(ilmu perbintangan), Abu Ma’shar juga
menguasai matematika, astronomi, dan filsafat Islam. Ia menekuni matematika saat berusia
47 tahun, setelah kenal dan berkecimpung dalam dunia astrologi. Nyaris semua karya Abu
Ma’shar dalam astronomi telah hilang, dan hanya karya astrologinya dalam bahasa Arab yang
masih tersisa. Karya-karyanya antara lain Isbatul Ulum dan Haiatul Falak.

-Jabir al-Batany
Al-Battani lahir pada tahun 858 di Battan, Harran. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah
Muhammad Ibn Jabir Ibnu Sinan al-Battani. Namun, para penulis abad pertengahan lebih
sering menyebutnya dengan nama Albetegni atau al-Batenus.
Sebagai seorang ahli astronomi, al-Battani menghasilkan sejumlah penemuan astronomi yang
penting bagi dunia. Ia adalah ilmuwan pertama yang mengetahui berapa lama waktu yang
diperlukan bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Angka
yang ditunjukkan dalam perhitungannya itu mendekati angka yang dihasilkan para ilmuwan
modern saat melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan alat yang lebih akurat.
Ketika alat astronomi canggih belum ditemukan, al-Battani dikenal telah melakukan
penelitian terhadap bermacam benda langit.
Karya al-Battani yang sangat berpengaruh adalah Kitab Ma’rifat Matali al-Buruj fi ma Bayna
Arba al-Falak, sebuah buku ilmu pengetahuan tentang zodiak dan pemecahan soal-soal
astrologi. Selain itu, dikenal pula Risalah fi Tahkik Akdar al-Ittisalat, yaitu sebuah uraian
mengenai sejumlah penemuan dan penerapan astrologi. Karya al-Battani lainnya adalah az-
Zaujush li Battani (Almanak Versi al-Battani). Buku ini memuat enam puluh tema, seperti
pembagian planet, lingkaran kecil yang mengitari lingkaran besar, garis orbit, dan sirkulasi
peredaran planet. Al-Battani meninggal dunia pada tahun 927 di Irak.
-Raihan al-Bairuny
Bernama lengkap Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni, ilmuwan besar ini
dilahirkan diKhawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia
Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persiapada 362 H atau bulan
September 973 M (5 September973), di desa Khath yang merupakan ibukota kerajaan
Khawarizm, Turkmenistan (kini kota Kiva, wilayah Uzbekistan). Beliau merupakan
matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulisensiklopedia, filsuf,
pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang
matematika, filsafat, obat-obatan. Beliau juga menguasai beberapa bahasa diantaranyabahasa
Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sanskerta.
Beliau menulis buku berjudul Al Qanun Al Mas’udi fil Hai’ah wan Nujum (Teori tentang
Perbintangan) yang dipersembahkan untuk Sultan Mas’ud dari Ghazna (tempat beliau
menutup umur). Karya lainnya, di bidang kedokteran berjudul As-Saydala fit Thib (Farmasi
dalam ilmu Kedokteran), Al Maqallid ‘Ilm Al-Hai’ah (tentang perbintangan), buku Kitab Al
Kusufwal Khusuf Ala Khayal Al-Hunud (Kitab tentang Pandangan Orang-orang India
terhadap Peristiwa Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan) dan Al-Tafhim liawaili Shina ‘atit
Tanjim. Tokoh dan ilmuwan besar ini akhirnya menghadap Sang Ilahi Rabbi pada 1048 M,
dalam usia 75 tahun di Ghazna (kini wilayah Afganistan).
9. Filsafat Islam (Pemikiran Islam)
-Abi Ishak Al-Kindy
Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf bin Ishak. Berasal dari Kindah di Yaman, tetapi lahir di
Kufah (Irak) tahun 801. Di dunia barat beliau dikenal dengan sebutan Al-Kindus. Beliau
dikenal juga sebagai filosuf Arabyang artinya keturunan asli Arab. Beliau juga ahli
perbintangan. Semasa hidupnya, selain bisa berbahasa Arab, ia mahir berbahasaYunani pula.
Karya-karyanya antara lain;
1. Risalah fi Masa’il Su’ila Ahwal Al-Kawakib,yakni jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan seputar keadaan planet-planet,
2. Risalah fi Jawab Masa’il Thabi’iyyah fi Kayfiyyat Nujumiyyah, yakni
pemecahan soal-soal tesis tentang sifat-sifat perbintangan,
3. Risalah fi Fashlayn, tentang dua musim (Musim panas dan musim dingin)
4. Fi Asy-Sya’at, tentang sinar bintang.
Beliau meninggal di Bagdad pada tahun 873
-Abu Nashr Al-Faraby
Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Turkham bin Awzalagh Al-
Faraby. Lahir pada 870 M di desa Wasij, bagian dari Farab. Di negeri Barat, al-Farabi dikenal
dengan nama Avennaser atau Alfarabius. Adapun karyanya adalah Adradh ma ba’da al-
Thabi’ah atau buku intisari dan buku metafisika. Al-Farabi meninggal di Damaskus, ibukota
Suriah pada umur sekitar 80 tahun, tepatnya pada 950 M.
-Ibnu Sina
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Husein bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Dilahirkan
pada tahun 980 M/ 370 H di Afsyana, suatu tempat yang terletak di dekat Bukhara. Di dunia
barat ia dikenal dengan Avicenna. Pada umur 10 tahun ia menguasai ilmu agama seperti ilmu
tafsir, fikih, perbandingan agamatasawuf, dan sebagainya. Di usia 18 tahun, ia telah
menguasai seluruh cabang ilmu pengetahuan pada waktu itu. Beliau juga berhasil menguasai
ilmu kedokteran. Di dunia kedokteran, beliau dinobatkan sebagai “Father of Doctor”yaitu
Bapak Kedokteran.
Karya-karya beliau tentang kedokteran dan filsafat adalah “Al-Qanun fi Thibb” yaitu dasar-
dasar ilmu kedokteran. Beliau meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
-Ibnu Majah
Nama sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini dari
desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209 H. Beliau adalah muhaddits ulung, mufassir dan seorang
alim. Salah satu karya terkenalnya adalah Sunan Ibnu Majah. Beliau memiliki beberapa karya
lain di antaranya adalah Kitabus Sunan, Tafsir dan Tarikh Ibnu Majah. Ia melakukan
perjalanan ke berbagai kota untuk menulis hadits, antara lain Ray, Basrah, Kufah, Baghdad,
Syam, Mesir dan Hijaz. Ia wafat pada tahun 273 H.
-Ibnu Thufail
Nama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Muhammad bin Tufail al-Qaisi
al-Andalusi (nama Latin Abubacer) ialah filsuf, dokter, dan pejabat pengadilan Arab Muslim
dari Al-Andalus. Lahir di Guadix dekat Granada, ia dididik oleh Ibnu Bajjah (Avempace). Ia
menjabat sekretaris untuk penguasa Granada, dan kemudian sebagai vizier dan dokter untuk
Abu Yaqub Yusuf, penguasa Spanyol Islam (Al-Andalus) di bawah pemerintahan Almohad,
pada yang mana ia menganjurkan Ibnu Rushd sebagai penggantinya sendiri saat ia
beristirahat pada 1182.
Di zamannya nama baiknya sebagai pemikir & pelajar telah membuatnya dipuji sebagai
Maecenas. Ibnu Tufail juga merupakan pengarang Hayy ibn Yaqthan (Hidup, Putra
Kesadaran) roman filsafat, dan kisah alegori lelaki yang hidup sendiri di sebuah pulau dan
dan yang tanpa hubungan dengan manusia lainnya menemukan kebenaran dengan pemikiran
yang masuk akal, dan kemudian keterkejutannya pada kontak dengan masyarakat manusia
untuk dogmatisme, dan penyakit lainnya.
Miguel Casiri (1122 H/1710 M-1205 H/1790 M) menyebutkan dua karya yang masih ada,
yaitu:Risalah hay Ibn Yaqzhan dan Asrar al-Hikmah al- Mashriqiyyah, yang disebu terakhir
ini berbentuk naskah. Kata pengantar dari Asror menyebutkan bahwa itu hanya merupakan
satu bagian dari risalah Hayy Ibn Yaqzhan fi Asror al-Hikmah al-Mashriqiyyah. Ibnu Tufail
meninggal dunia pada tahun 1185 M di Maroko.

10. Ilmu Sejarah


-Al-Waqidy
Nama lengkapnya adalah Abu ‘Abdullah Muhammad Ibn’ Umar Ibn al-Aslami Waqid. Lahir
pada tahun 130 H/748 M. Beliau adalah seorang sejarawan dan penulis biografi Muslim awal
dari Islam Nabi Muhammad mengkhususkan diri dalam kampanye nya. Al-Waqidi menjabat
sebagai hakim (kadi) untuk Harun al-Rasyid dan Al-Ma’mun. Ia lahir dan dididik di
Madinah. Al-Waqidi adalah seorang kolektor tak kenal lelah dari tradisi dan penulis banyak
buku. Sekretarisnya, Muhammad Ibnu Sa`ad juga seorang sejarawan terkenal. Dia
memanfaatkan informasi yang dikumpulkan oleh al-Waqidi. Keduanya menulis biografi Nabi
Muhammad yang suplemen penting untuk “Sirat Rasul Allah”. Karya-karyanya antara lain;
Al-Magazy, Fathu Afrika, Fathul Ajam, dan lain-lain. Beliau meninggal pada tahun 207 H/
822 M.
-Ibnu Saad
Nama sebenarnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin sa’ad bin Mani’ al-Quraisy al Bashri
al Baghdadi, ia seorang imam penghapal hadits dan seorang ahli fiqh sejarah yang terpercaya
( Tsiqah ), ia dilahirkan di Bashrah pada tahun 168 H.
Ibn Sa’ad memiliki gelar kehormatan yang banyak. Ia adalah seorang al-Hafiz, al-‘Allamah,
al-Hujjah, al-Tsiqah dan lain sebagainya. Ini membuktikan keilmuan Ibn Sa’ad yang luas,
baik itu ilmu Sejarah maupun Hadits; meliputi pelacakan dan periwayatannya, keghariban
dan pemahamannya. Ia mengetahui berita-berita Nabi Muhammad dan orang-orang sesudah
mereka. Disamping itu Ibnu Sa’ad adalah seorang yang saleh, ia selama 60 tahun berpuasa
seperti Nabi Daud, yaitu sehari puasa dan sehari lagi tidak.
Diantara kitabnya yang terkenal adalah al-Thabaqat al-Kubra, yang didalamnya dijelaskan
kisah kisah nabi nabi terdahulu istimewa Nabi kita Muhammad saw sebagai pendahuluan
bagi sejarah sejarah rasul dan peperangan peperangan yang beliau lakukan diterangkan
dalam Sirah Nabawiyah, setelah itu barulah diterangkan Thabaqat para Sahabat, Tabi’in dan
orang orang sesudah mereka sampai kepada masa Ibnu Sa’ad sendiri.Ibnu Sa’ad wafat pada
tahun 230 H di Baghdad.
-Ibnu Hisyam
Nama aslinya adalah Abdul Mulk Ibnu Hisyam Ibnu Ayyub Al Himyari al Ma’arifi (Ma’arif
ialah salah satu kabilah terbesar dari Yaman). Sebagian ulama’ lain mengatakan marga Ibnu
Hisyam adalah al Dzuhali (sebuah kabilah yang di nisbatkan kepada Dzuhali Ibnu Syaiban).
Tidak di ketahui secara pasti tahun berapa beliau di lahirkan, namun yang pasti beliau di
lahirkan dan tumbuh dewasa di Bashroh, setelah menimba ilmu di kota kelahirannya ini,
akhirnya beliau menguasai dan mahir tentang sastra arab, sehingga tak heran beliau
menyandang gelar an Nahwiy (ahli nahwu). Sedang untuk pengetahuan siroh nabi (ilmu
sejarah) beliau berguru kepada Yunus Ibnu Habib (w. 182 H.), Abi Ubaidah Ma’mar Ibnu al
Mutsanna (w. 218 H.), Abi Mihroz Kholf Al Ahmar (w. 180 H.), dan Abi Zaid al Anshori (w.
210 H.).
Beliau meninggal dunia pada tahun 213 atau 218H. Ibnu Hisyam telah menulis kitab as-Sirah
an-Nabawiyah. Kitab ini mengandungi peristiwa sirah yang diriwayatkan oleh gurunya, al-
Bakka-ie daripada Ibnu Ishaq, di samping peristiwa sirah yang beliau riwayatkan sendiri
daripada guru-gurunya.

Potrebbero piacerti anche