Sei sulla pagina 1di 11

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME

DALAM UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN


(Studi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya)
Niluh Made Wesya Nugrahani
Sri Mangesti Rahayu
Devi Farah Azizah
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: wesyaniluhmade16@gmail.com

Abstract
The purpose of this research is to know the systems and procedures of the tax collection system and
procedures as well as Billboard poll tax Billboard in an attempt to support a good internal control in
financial management and Revenue Department city of Surabaya. The type of research used is discriptive
research with approach case studies. The focus of this research include the systems and procedures of the
poll tax Ads, elements of internal control, and internal control Systems of Government (SPIP). Based on the
results of the research an analysis of weaknesses related to the risk assessment are: yet the awareness of
persil owners to apply for permission for advertising, licensing site persil. Analysis of internal control with
regards to controlling activities carried out with the intention of following up the efforts for tackling the
problems that often occur. Obstacles still facing is the advertisement expires is not extended, the organizers
still found a billboard not a Taxpayer and being passivity with regard to their obligations to pay taxes owed,
as well as there is a delay in payment of tax by the taxpayer.

Keyword: Local tax, Taxpayer, the Government Internal Control Systems.

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur pemungutan pajak reklame serta
sistem dan prosedur pemungutan pajak reklame dalam upaya mendukung pengendalian intern yang baik
pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Fokus penelitian ini meliputi
sistem dan prosedur pemungutan pajak reklame, unsur-unsur pengendalian intern, dan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP). Secara umum, sistem dan prosedur pemungutan pajak reklame di DPPK Kota
Surabaya telah baik. Berdasarkan penelitian, ditemukan berkaitan dengan penilaian risiko adalah: belum
adanya kesadaran dari pemilik persil untuk mengajukan permohonan izin penyelenggaraan reklame,
perizinan lokasi persil. Analisis pengendalian intern berkaitan dengan kegiatan pengendalian dilakukan
dengan maksud menindaklanjuti upaya penanggulangan permasalahan yang kerap terjadi. Kendala yang
masih dihadapi adalah reklame yang habis masa berlakunya tidak diperpanjang, masih ditemui
penyelenggara reklame yang belum menjadi Wajib Pajak dan bersikap pasif menyangkut kewajibannya
membayar pajak terutang, serta terdapat keterlambatan pembayaran pajak yang dilakukan Wajib Pajak.

Kata kunci: Pajak Daerah, Wajib Pajak, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

1. PENDAHULUAN
Kondisi perekonomian negara berkembang memberikan peran yang besar dalam terwujudnya
seperti Indonesia tidak lepas dari adanya peran pembangunan nasional. Pemerintah daerah
pembangunan. Pembagunan nasional harus mempunyai kewenangan besar untuk
dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia dan merata merencanakan, merumuskan, melaksanakan, serta
di seluruh pelosok tanah air. Berbagai macam mengevaluasi kebijakan dan program
potensi dari segala sumber daya yang ada pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
masyarakat setempat. Pajak menurut Mardiasmo Data di atas menunjukkan bahwa efektivitas
(2008:1) adalah iuran rakyat kepada kas negara pemungutan pajak reklame berfluktuasi dari tahun
berdasarkan undang-undang (yang dapat ke tahun. Persentase realisasi penerimaan pajak
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal reklame pada tahun 2013 mengalami penurunan
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan persentase dari 104,07% menjadi 86,64%.
dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran Ketidakstabilan jumlah pendapatan pajak reklame
umum. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 ini menunjukkan keadaan fluktuasi dari tahun 2009
Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah menyebutkan sampai tahun 2013. Melihat kondisi seperti ini
bahwa pajak daerah merupakan salah satu sumber perlu diperhatikan kembali hal apa yang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang memiliki mempengaruhi penurunan persentase bahkan
peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan ketidakmampuan pencapaian target yang telah
kemampuan keuangan daerah dan akan digunakan ditetapkan. Keadaan ini pula yang membuat
untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
kemakmuran rakyat. Salah satu yang menjadi sistem dan prosedur pemungutan pajak reklame di
sumber pendapatan asli daerah adalah pajak Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota
reklame. Reklame adalah benda, alat, perbuatan Surabaya. Selain menganalisis sistem dan prosedur
atau media yang menurut bentuk susunan dan pemungutan pajak reklame, hal yang perlu
corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial, diperhatikan selanjutnya adalah apakah
memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, pelaksanaan sistem dan prosedur pemungutan
atau untuk menarik perhatian umum terhadap pajak reklame telah mendukung pengendalian
barang, jasa, orang atau badan yang dapat dilihat, intern yang ada.. Berdasarkan uraian tersebut, maka
dibaca, didengar, dirasakan, dan atau dinikmati peneliti tertarik untuk mengkaji tentang ”Analisis
oleh umum. Sistem dan Prosedur Pemungutan Pajak Reklame
Berikut ini disajikan data mengenai target dan dalam Upaya Mendukung Pengendalian Intern
realisasi pajak reklame periode tahun 2009 sampai (Studi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
dengan 2013 (terhitung sampai dengan bulan Keuangan Kota Surabaya)”.
November).
Tabel 1: Efektivitas Pemungutan Pajak Reklame
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan 2. KAJIAN PUSTAKA
Keuangan Kota Surabaya periode tahun A. Analisis Sistem
2009 s.d 2013 Analisis sistem (system analysis) adalah
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
Thn Target Realisasi (%) ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
2009 Rp Rp 88,71 maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
85.250.000.000 75.625.320.129, permasalahan-permasalahan, kesempatan-
,00 00 kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
2010 Rp Rp 82,95 kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
119.000.000.00 98.705.063.186, dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya
0,00 00 (Jogiyanto, 2001:129).
2011 Rp Rp 71,61
B. Sistem Akuntansi
126.000.000.00 90.232.262.728,
0,00 38
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
2012 Rp Rp 104,0 Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-
112.998.024.00 117.601.450.951 7 prosedur yang saling berhubungan yang disusun
0,00 ,00 sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk
2013 Rp Rp 86,64 melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama
* 114.107.904.00 98.865.654.313, dari perusahaan.
0,00 00 Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan kerani
*) Tahun 2013 terhitung s.d 29 November 2013 (clerical) biasanya melibatkan beberapa orang
Sumber: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk
Keuangan Kota Surabaya, 2013 menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang
terjadi (Baridwan, 2002:3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Pengertian Sistem Akuntansi dipaksakan. Untuk itu tidak ada jasa balik dari
Sistem Akuntansi adalah organisasi negara secara langsung.
formulir, catatan, dan laporan yang E. Pajak Daerah
dikoordinasikan sedemikian rupa untuk Pajak daerah adalah iuran wajib yang
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau
oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan badan tanpa imbalan langsung yang seimbang,
perusahaan (Mulyadi, 2010:3). yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
3. Formulir perundang-undangan yang berlaku, yang
Formulir merupakan secarik kertas yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
memiliki ruang untuk diisi adalah pengertian pemerintah daerah dan pembangunan daerah
formulir menurut Mulyadi (2010:75) (Siahaan 2005:10).
C. Pengendalian Intern F. Pajak Reklame
1. Pengertian Pengendalian Intern 1. Dasar Pengenaan Pajak Reklame
Pengendalian intern merupakan rencana Sesuai Peraturan Daerah Kota Surabaya
organisasi, metode dan digunakan untuk menjaga Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah, dasar
atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi pengenaan pajak reklame tercantum dalam pasal
yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki 26 menyebutkan bahwa:
efisiensi serta untuk mendorong ditaatinya a. Dasar pengenaan pajak reklame adalah nilai
kebijakan manajemen. sewa reklame.
Unsur-Unsur Pengendalian Intern b. Nilai sewa reklame dihitung dengan cara
Menurut Mulyadi (2010:164), unsur-unsur menjumlahkan Nilai Jual Objek Pajak Reklame
pengendalian intern adalah: dan Nilai Strategis Penyelenggaraan Reklame.
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung c. Perhitungan Nilai Sewa Reklame ditetapkan
jawab fungsional secara tegas. dengan Peraturan Kepala Daerah.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan 2. Tarif Pajak Reklame
yang memberikan perlindungan yang cukup Menurut Peraturan Daerah Kota Surabaya
terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah, tarif
biaya. pajak reklame tercantum dalam pasal 27, tarif
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas pajak reklame ditetapkan sebesar 25% (dua puluh
dan fungsi dari setiap unit organisasi. lima persen).
d. Karyawan yang mutunya sesuai tanggung
jawab. 3. METODE PENELITIAN
2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah A. Jenis Penelitian
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Jenis penelitian yang digunakan dalam
Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern penelitian ini adalah penelitian deskriptif melalui
Pemerintah, unsur Sistem Pengendalian Internal pendekatan studi kasus.
Pemerintah meliputi: B. Fokus Penelitian
a. Lingkungan pengendalian Fokus penelitian ini adalah:
b. Penilaian risiko 1. Sistem dan Prosedur Pemungutan Pajak
c. Kegiatan pengendalian Reklame.
d. Informasi dan komunikasi 2. Analisis Unsur-Unsur Pengendalian Intern
e. Pemantauan pengendalian intern yang meliputi:
D. Pajak a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung
Menurut Djajadiningrat dalam Negara jawab fungsional secara tegas.
(2006:5), pajak memiliki pengertian yaitu: b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan
Pajak sebagai suatu kewajiban untuk menyerahkan yang memberikan perlindungan cukup terhadap
sebagian kekayaan kepada negara karena suatu kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas
kedudukan tertentu. Pungutan tersebut bukan dan fungsi setiap unit organisasi.
sebagai hukuman tetapi menurut peraturan- d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat tanggung jawabnya.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
C. Lokasi Penelitian a. Menganalisis struktur organisasi, pada tahap ini
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan dan dilakukan analisis yang bertujuan untuk
Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya, beralamat mengetahui apakah pembagian wewenang dan
di Jl. Jimerto 25-27 Lt. I-II, Surabaya. tanggung jawab pada DPPK Kota Surabaya ini
D. Sumber Data telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
1. Sumber data primer fungsinya masing-masing. Pembagian
Sumber data primer bersumber dari tanggung jawab fungsional Dinas Pendapatan
wawancara dengan key informan yakni staf dan Pengelolaan Keuangan didasarkan pada
reklame di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan prinsip yang mencakup hal berikut:
Keuangan Kota Surabaya. 1. Fungsi-fungsi yang terkait dalam pemungutan
2. Sumber data sekunder pajak reklame harus dipisahkan dengan fungsi
Sumber data sekunder adalah Kantor Dinas lainnya.
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota 2. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab
Surabaya yang meliputi dokumen mengenai sistem penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu
dan prosedur pemungutan pajak reklame serta transaksi yang berkaitan dengan pemungutan
catatan atau laporan historis, Peraturan Daerah dan pajak reklame oleh Dinas Pendapatan dan
Peraturan Walikota yang berlaku berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan.
pajak daerah khususnya pajak reklame. b. Menganalisis sistem dan prosedur pemungutan
E. Teknik Pengumpulan Data pajak reklame. Hal ini mencakup:
1. Wawancara (interview) 1. Penggunaan formulir bernomor urut cetak yang
Menurut Arikunto (2006:155), interview pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan
yang sering juga disebut wawancara atau kuesioner oleh yang berwenang.
lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh 2. Dilakukannya pemeriksaan mendadak oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari pihak yang berwenang tanpa adanya
terwawancara. Wawancara bersumber dari key pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak
informan yakni staf reklame di Dinas Pendapatan yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak
dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya. teratur.
2. Dokumentasi 3. Tugas dan wewenang menyangkut pemungutan
Dokumentasi adalah kegiatan mencari data pajak reklame diberikan kepada pegawai yang
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa berkompeten dan dapat dipercaya.
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, 4. Dokumen dan catatan pendukung kegiatan
prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sesuai dengan SOP yang ada.
sebagainya (Arikunto, 2006:231). Dalam metode c. Menganalisis pelaksanaan sistem dan prosedur
ini, teknik mengumpulkan data dengan cara pemungutan pajak reklame dalam upaya
dokumentasi dilakukan dengan cara memperoleh mendukung pengendalian intern.
data mengenai struktur organisasi, sistem dan
prosedur pemungutan pajak reklame yang telah
ditetapkan dalam peraturan daerah. 4. HASIL dan PEMBAHASAN
3. Observasi A. Analisis Data
Peneliti melakukan pengamatan dengan 1. Analisis Unsur-Unsur Pengendalian Intern
tujuan mengetahui keadaan atau kondisi yang pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
nyata terjadi dan berhubungan dengan penelitian Keuangan Kota Surabaya
yang dilakukan kemudian mencatatnya. a) Struktur Organisasi yang Memisahkan
F. Instrumen Penelitian Tanggung Jawab Fungsional
Instrumen penelitian yang digunakan dalam Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang
penelitian ini adalah: telah dilakukan, DPPK Kota Surabaya dalam hal
1) Pedoman Wawancara pemungutan pajak reklame secara garis besar telah
2) Pedoman Dokumentasi melaksanakan pemisahan fungsi yang ada.
3) Pedoman Observasi Pemisahan fungsi yang berkaitan dengan
G. Analisis Data pemungutan pajak reklame ini sudah dilaksanakan
dengan baik. Setiap kegiatan dalam prosedur
pemungutannya yang memerlukan pemeriksaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berkas dan otorisasi dilakukan secara jelas oleh adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada
masing-masing pihak yang berwenang. DPPK pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang
Kota Surabaya ini melimpahkan tugas secara tidak teratur merupakan salah satu upaya yang
beruntutan dan sistematis dengan dilakukan dalam mendorong karyawan atau
pertanggungjawaban yang jelas. pegawai Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
b) Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan Keuangan Kota Surabaya dalam memenuhi
Berdasarkan hasil penelitian, DPPK Kota tugasnya menurut peneliti telah sesuai dengan
Surabaya memiliki sistem wewenang dan prosedur aturan yang ditetapkan. Menurut Ibu Febi selaku
otorisasi yang baik dalam setiap transaksi yang staf reklame dalam wawancara pada tanggal 13
terjadi. Pembagian dan wewenang dalam Desember 2013,
mengotorisasi telah dilakukan baik oleh DPPK “Apabila terdapat reklame yang dipasang
Kota Surabaya. Sistem otorisasi yang baik oleh namun belum memiliki izin, maka akan dilakukan
DPPK Kota Surabaya akan menghasilkan operasi oleh pihak yang berwenang yakni tim
dokumen pembukuan yang selanjutnya akan reklame di lapangan. Jika ditemukan benar adanya
digunakan sebagai masukan untuk diolah sebagai penyimpangan tersebut, maka akan ditindaklanjuti
data pengajuan reklame ataupun kewajiban wajib dan akan dibuatkan berita acara dan ditinjak lebih
pajak. Prosedur pencatatan yang baik oleh DPPK lanjut oleh pihak yang berwenang”.
Kota Surabaya akan mempengaruhi informasi yang Selain penggunaan formulir bernomor urut
didapatkan dapat dipercaya berdasarkan data tercetak dan adanya surprised audit, berdasarkan
melalui formulir atau dokumen yang digunakan. hasil penelitian tidak ditemui adanya perangkapan
c) Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan tugas, wewenang atau jabatan. Transaksi atau
Tugas dan Fungsi dari Setiap Unit prosedur pemungutan dibagi-bagi sesuai tugas dan
Organisasi fungsinya masing-masing. Kondisi yang terjadi di
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan DPPK Kota Surabaya adalah tidak ditemukannya
Kota Surabaya telah merancang formulir dengan rangkap pekerjaan, Pernyataan ini diungkapkan
baik yang bertujuan mempermudah penyampaian oleh staf penetapan atau verifikasi yakni Bapak
dan perekaman informasi dari pemohon (Wajib Yusuf pada wawancara tanggal 19 Desember 2013,
Pajak) sekaligus mencegah terjadinya praktik tidak “Wewenang dan tanggung jawab dilimpahkan
sehat yang menyangkut sistem pemungutan pajak sesuai porsi masing-masing. Seksi Pajak
reklame. Perancangan formulir Surat Permohonan Hiburan dan Reklame memiliki tim survei yang
Izin Penyelenggaraan (SPIP) Reklame Isidentil dan di dalamnya terdapat tim pendataan, tim
Reklame Permanen atau Tetap telah memenuhi verifikasi, dan tim penilaian yag murni
kriteria perancangan formulir yang cukup baik. melakukan tugasnya masing-masing”.
DPPK Kota Surabaya menggunakan formulir SPIP Hal ini memperlihatkan kondisi yang telah baik
bernomor urut tercetak pada jenis reklame isidentil karena dengan tidak adanya rangkap pekerjaan
dan permanen dengan tujuan mencegah terjadinya maka tugas dan tanggung jawab dapat mencapai
kesalahan pemrosesan data atau transaksi dan tujuan yang telah ditetapkan dan mencegah
mempermudah pencarian dokumen apabila terjadinya penyelewengan bahkan persekongkolan.
diperlukan, namun dalam hal pengisian formulir Praktik sehat lainnya yang dilakukan DPPK
Surat Permohonan Izin Penyelenggaraan Reklame Kota Surabaya adalah dilakukannya pencocokan
Isidentil maupun Permanen dalam pengisian data fisik kekayaan dengan catatan secara periodik dan
perlu melibatkan petugas pendaftaran dan teratur. Berdasarkan penelitian, hal ini dilakukan
pendataan beserta Wajib Pajak dengan ketentuan Bendahara Penerimaan yang menerima uang dan
pengisian data yang jelas. Pengisian data yang jelas mencocokkan antara Tanda Bukti Pembayaran
oleh petugas dan pemohon ini bertujuan (TBP) berdasarkan Surat Ketetapan Daerah (SKP-
meminimalisir bahkan mencegah kecurangan Daerah), setelah itu Bendahara Penerimaan
penyampaian informasi data permohonan izin mengisi Surat Tanda Setoran sebagai bukti
penyelenggaraan reklame. penyetoran penerimaan. Bendahara Penerimaan
Praktik sehat lain yang diterapkan pada DPPK memiliki kewajiban menyetor seluruh penerimaan
Kota Surabaya adalah adanya pemeriksaan khususnya penerimaan yang berasal dari pajak ke
mendadak oleh pihak yang berwenang tanpa rekening Kas Umum Daerah melalui bank yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
ditunjuk dengan jangka waktu paling lambat 1 berwenang menetapkan bahwa reklame tersebut
(satu) hari kerja setelah penerimaan uang. Hal ini layak diterima atau ditolak. Sebelum ditetapkan,
menunjukkan sistem pengendalian intern yang untuk reklame baru misalnya, Wajib Pajak datang
baik. Pemberlakuan menyetorkan penerimaan membawa kelengkapan berkas beserta surat
dalam jangka waktu paling lambat satu hari kerja pernyataan jika diperlukan. Surat pernyataan ini
dapat menjaga kekayaan organisasi dan mencegah berfungsi untuk menjelaskan bahwa tidak
adanya penerimaan yang tidak sesuai fisik dengan keberatannya penataan lokasi penempatan reklame.
catatan yang ada. Selain itu Bendahara Penerimaan Setelah itu dilakukan cek lokasi yakni
melakukan rekapitulasi penerimaan secara harian penyesuaian. Wajib Pajak hendaknya menyertakan
ke dalam Rekapitulasi Penerimaan Harian (RPH). 2 foto sebagai bukti bahwa reklame yang diajukan
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan sudah berdiri atau belum terpasang.
Kota Surabaya membentuk unit organisasi yang Tahap penetapan ini yang menentukan reklame
bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur diizinkan atau tidak diizinkan. Jika diizinkan maka
sistem pengendalian intern yang lain (unit satuan diterbitkan SKP-Daerah untuk bukti surat perintah
pengawas intern) sebagai upaya melakukan praktik bayar. Jangka waktu yang diberikan DPPK Kota
yang sehat. Kegiatan ini berpedoman pada Surabaya adalah 5 hari setelah SKP-Daerah
Peraturan Walikota Surabaya Nomor 51 Tahun diterbitkan, apabila melebihi batas waktu akan
2010 Tentang Penyelenggaraan Sistem dikenakan sanksi. Dinas Pendapatan dan
Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan pengelolaan Keuangan Kota Surabaya benar-benar
Pemerintah Kota Surabaya. Berdasarkan melakukan cek lokasi sebelum menetapkan SKP-
pengamatan, Pemerintah Kota Surabaya yakni Daerah. Hal ini dilakukan sebagai upaya
Walikota Surabaya telah melibatkan Badan penjaringan Wajib Pajak yang baik dan tertib
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pajak. SKP-Daerah, SSPD, SSJB yang diterbitkan
selaku aparat pengawasan intern pemerintah yang telah memiliki kesesuaian dan dapat dikatakan
bertanggung jawab lagsung kepada Presiden dan telah dirancang dengan baik. Pencetakannya
Inspektorat Kota Surabaya selaku aparat disesuaikan dengan kebutuhan yaitu dengan 4
pengawasan intern pemerintah Kota Surabaya yang rangkap tiap formulirnya yakni lembar berwarna
bertanggung jawab langsung kepada Walikota. putih, merah, kuning, dan hijau. Pelimpahan
d) Karyawan yang Mutunya Sesuai Tanggung wewenang untuk menghimpun pajak dilakukan
Jawab oleh Bendahara Penerimaan kepada Kasir. Kasir
Menurut penelitian, DPPK Kota Surabaya yang ditunjuk DPPK Kota Surabaya adalah Kasir
memiliki karyawan yang memiliki kecakapan, Bank Jatim. Pelimpahan wewenang ini telah
kapasitas dan kapabilitas yang cukup baik. mendukung adanya pengendalian intern dan
Pelayanan kepada Wajib Pajak dilakukan dengan praktik yang sehat dimana pembayaran pajak tidak
baik oleh petugas atau karyawan di DPPK. dilakukan langsung oleh Wajib Pajak ke bagian
2. Analisis Prosedur Pemungutan Pajak Seksi Pajak Hiburan dan Reklame sehingga
Reklame pada DPPK Kota Surabaya meminimalisir terjadinya penggelapan uang
Penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan penerimaan pajak atau kesalahan pencatatan. Kasir
bahwa prosedur pemungutan pajak reklame memiliki tugas menghimpun penerimaan pajak
isidentil, reklame permanen baru dan reklame tersebut dan melaporkannya kepada Bendahara
perpanjangan mulai tahap pendaftaran dan Penerimaan.
pendataan sudah dilakukan dengan baik antara Tahap pelaporan dilakukan Bendahara
pihak pemohon selaku Wajib Pajak dengan Penerimaan. Bendahara Penerimaan berkewajiban
Petugas Pelayanan dari Seksi Pajak Hiburan dan membuat Tanda Bukti Pembayaran sebagai bukti
Reklame. Pemohon yang ingin mengajukan izin penerimaan pendapatan dari Wajib Pajak dan
reklame harus datang ke bagian pelayanan sebagai menyerahkannya pada Wajib Pajak. Pendapatan
petugas pendaftaran dan pendataan dengan yang bersumber dari pajak reklame disetorkan ke
menyertakan berkas sesuai ketentuan yang Rekening Kas Umum Daerah. Bendahara
ditetapkan untuk di entri data. Tahap penetapan penerimaan telah menjalankan fungsinya dengan
(verifikasi) dan penilaian juga dilakukan dengan baik yakni menerbitkan Surat Tanda Setoran
baik antara Wajib Pajak dengan pihak yang sebagai bukti penyetorannya. Jika terjadi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
penyimpangan atau ketidaksesuaian uang kepentingan diluar tugas selama
penerimaan dengan catatan penerimaan, STS dan berlangsungnya jam kerja kantor.
TBP dapat dijadikan bukti pencocokan. Bendahara 3) Kepemimpinan yang Kondusif
Penerimaan membuat Laporan Rekapitulasi Pola kepemimpinan Kepala Dinas Pendapatan
Penerimaan Harian (RPH) untuk disampaikan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya
kepada Kepala Bidang Pendapatan dan membuat berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan
serta melaporkan Laporan Pertanggung Jawaban keadaan telah kondusif karena segala sesuatu yang
Penerimaan kepada Kepala DPPK Kota Surabaya berkaitan dengan kegiatan pengelolaan pajak,
dan Bendahara Umum Daerah. keuangan, program maupun kegiatan dilakukan
3. Analisis Sistem Pemungutan Pajak Reklame dengan akuntabel dan transparan baik antara
pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan kepala dengan bawahan ataupun sebaliknya antara
Keuangan Kota Surabaya Berdasarkan bawahan terhadap atasan.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. 4) Pembentukan Struktur Organisasi yang
a. Analisis terhadap Lingkungan Pengendalian Sesuai dengan Kebutuhan
1) Penegakan Integritas dan Nilai Etika Berdasarkan hasil pengamatan, struktur
Hal yang berkaitan mengenai penegakan organisasi yang ada di Dinas Pendapatan dan
integritas dan nilai etika, yakni: Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya dibentuk
a) Menyangkut penyusunan penerapan peraturan berdasarkan kebutuhan dan disesuaikan dengan
yang berlaku pemungutan pajak reklame, sumber daya manusia yang ada telah dimanfaatkan
DPPK Kota Surabaya telah menyusun sebaik mungkin.
ketentuan-ketentuan mengenai pajak reklame 5) Pendelegasian Wewenang dan Tanggung
yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Jawab yang Tepat
Surabaya Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pajak Berdasarkan hasil penelitian, kondisi yang
Daerah, Peraturan Daerah Kota Surabaya terjadi di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Keuangan Kota Surabaya adalah tidak
Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 ditemukannya rangkap pekerjaan. Wewenang dan
Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan tanggung jawab dilimpahkan sesuai porsi masing-
Reklame dan Pajak Reklame, Peraturan masing. Seksi Hiburan dan Reklame memiliki tim
Walikota Surabaya Nomor 79 Tahun 2012 survei yang di dalamnya terdapat tim pendataan,
Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Reklame tim verifikasi, tim penilaian yang murni melakukan
dan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 76 tugasnya masing-masing.
Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan 6) Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang
Walikota Surabaya Nomor 79 Tahun 2012 Sehat Tentang Pembinaan Sumber Daya
Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Reklame. Manusia
b) Apabila terdapat pegawai yang melakukan DPPK Kota Surabaya telah menempatkan
penyimpangan dan penyelewengan mengenai pegawai sesuai dengan golongan dari pegawai
segala prosedur pemungutan pajak reklame, tersebut dan perekrutan pegawai dilakukan melalui
melakukan penggelapan pajak atau penyeleksian calon pegawai negeri sipil dan
menyalahgunakan hasil penerimaan pajak pemanfaatan tenaga outsourcing.
untuk kepentingan pribadi dan golongan akan 7) Perwujudan Peran Aparat Pengawasan
diadakan pendisiplinan dan pemberian sanksi Intern Pemerintah yang Efektif
yang tegas. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
2) Komitmen terhadap Kompetensi Kota Surabaya berpedoman pada Peraturan
a) Adanya pengangkatan pegawai berdasarkan Walikota Surabaya Nomor 51 Tahun 2010 Tentang
masa kerja, kemampuan, pangkat, dan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
golongan pegawai. Pemerintah Kota Surabaya. Berdasarkan hasil
b) Pengawasan yang ketat dilakukan DPPK Kota penelitian, penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Surabaya dengan melibatkan anggota LINMAS Intern Pemerintah disusun sesuai pedoman teknis
untuk membantu pengawasannya. Hal ini penyelenggaraan SPIP yang ditetapkan oleh
dimaksudkan mencegah adanya pegawai yang Kepala BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan
terlambat masuk kerja dan mangkir dengan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pembangunan) sebagai Pembina penyelenggara berwenang mengenai upaya penanggulangan
SPIP. permasalahan yang kerap dihadapi DPPK Kota
8) Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Surabaya. DPPK Kota Surabaya telah melakukan
Pemerintah Terkait upaya untuk menanggulangi permasalahan yang
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan kerap terjadi sekaligus mengupayakan adanya
Kota Surabaya khususnya mengenai peningkatkan penerimaan pajak reklame. Hal ini
penyelenggaraan dan pemungutan reklame, bekerja disampaikan dalam dialog dan interview dengan
sama dan memiliki hubungan kerja satu sama lain key informan petugas Seksi Pajak Hiburan dan
dengan instansi lainnya. Instansi yang terkait Reklame Bapak Yusuf selaku Tim Verifikasi Pajak
diantaranya adalah: Reklame pada tanggal 19 Desember 2013,
1) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara
Surabaya, memiliki wewenang mengurus izin mengenai upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan
penyelenggaraan Reklame Terbatas dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya adalah
2) Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum sebagai berikut:
Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya 1) Program Penyilangan Reklame
3) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Program penyilangan reklame ini dilakukan
Surabaya apabila ditemui hal-hal sebagai berikut:
4) Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota a) Reklame yang habis masa berlakunya dan
Surabaya tidak diperpanjang
5) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya b) Reklame yang diketahui tidak membayar
b. Analisis Mengenai Penilaian Risiko pajak
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat c) Reklame tidak berizin
permasalahan yang terjadi berkaitan izin 2) Sosialisasi kepada Wajib Pajak mengenai tata
penyelenggaraan reklame beserta pemungutan cara membayar pajak reklame.
pajaknya. Hal ini disampaikan secara garis besar Kegiatan pengendalian terdiri atas:
oleh staf reklame seksi pajak hiburan dan reklame a. Reviu terhadap kinerja
yakni Ibu Febi pada tanggal 13 Desember 2013, Adanya kegiatan rutin rapat evaluasi
“Permasalahan yang kerap dijumpai dan bidang pendapatan dengan tujuan mengetahui,
menjadi kelemahan sistem pemungutan itu mengevaluasi penerimaan pendapatan dari
karena belum adanya kesadaran pemilik persil, pajak reklame dengan cara membandingkan
adanya pajak terutang dan Wajib Pajak atau realisasi yang diperoleh. Selain itu adalah
Biro Penyelenggara Reklame tidak mau mengevaluasi kinerja pegawai atas tanggung
mengurus izinnya, selain itu kurang pengertian jawab pegawai yang bersangkutan.
Wajib Pajak terhadap tata cara atau prosedur b. Pembinaan Sumber Daya Manusia
permohonan penyelenggara reklame” Pembinaan sumber daya manusia dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian, selain risiko yang oleh Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
dihadapi dalam pelaksanaan pengajuan Keuangan dengan cara:
permohonan dan pemberian izin penyelenggaraan 1. Visi, misi, tujuan dan strategi DPPK Kota
reklame dan pemungutan pajak reklame adalah Surabaya disampaikan secara jelas oleh
adanya pelanggaran GSP (Garis Sempadan Pagar). Kepala DPPK Kota Surabaya kepada
Hal ini dapat menimbulkan ketidakterpenuhinya seluruh pegawai.
target penerimaan pajak reklame. 2. Membuat uraian atas jabatan, program
c. Analisis Berkaitan Kegiatan Pengendalian kesejahteraan, program pendidikan dan
Kegiatan pengendalian merupakan kebijakan pelatihan kerja.
dan prosedur yang membantu memberikan arahan c. Pengendalian pengelolaan informasi pada
manajemen telah dilaksanakan. Kegiatan DPPK Kota Surabaya khususnya mengenai
pengendalian ini diadakan dengan maksud pemungutan pajak reklame dilakukan dengan:
mengawasi dan memberikan kepastian setiap Pengendalian aplikasi pada DPPK Kota
tindakan yang dilakukan dalam sistem pemungutan Surabaya dilakukan berdasarkan otorisasi yang
pajak reklame telah sesuai dengan ketetapan yang mencukupi atas fasilitas pengolahan data, dan
ada. Peneliti mengkonfirmasi kepada pejabat yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dilakukan evaluasi secara rutin atas fasilitas Penggunaan prosedur yang memastikan
tersebut. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: bahwa hanya program dan file data versi
1) Pengendalian otorisasi terkini selama pemrosesan. Penggunaan file
a) Pengesahan atas dokumen sumber data versi terkini juga dilakukan selama
Pengesaham dokumen atau formulir prosesan, mengingat bahwa jumlah Wajib
dilakukan sesuai wewenang yang telah Pajak di kota besar seperti Surabaya
ditetapkan dalam ketentuan DPPK Kota membutuhkan kecanggihan dengan tujuan
Surabaya. menghemat waktu pemrosesan data, dan
b) Pembatasan akan akses ke terminal entri data yang dihasilkan valid sesuai
data sebenarnya.
Perekaman data atau entri data dilakukan d. Analisis Mengenai Informasi dan
oleh petugas yang ditunjuk DPPK Kota Komunikasi.
Surabaya. Adanya pembatasan akses ini Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
bertujuan untuk menghindari adanya Kota Surabaya menjawab kebutuhan informasi
kecurangan, kesalahan output data atau pajak daerah melalui website http://dppksby.com
penggandaan data. dilengkapi dengan kolom layanan keluhan yang
2) Pengendalian kelengkapan dapat dihubungi oleh Wajib Pajak.
a) Pengentrian dan pemrosesan seluruh e. Analisis Terhadap Pemantauan
transaksi yang telah diotorisasi ke dalam DPPK Kota Surabaya telah melaksanakan
komputer. dengan baik sistem pengendalian intern dalam hal
Wajib Pajak atau pemohon yang datang pemantauan, ketegasan bagian penetapan yakni
dengan membawa kelengkapan berkas memberlakukan ketentuan pembayaran pajak
permohonan di saat itu juga dilakukan entri sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, jika
data dan diketahui, didampingi oleh melanggar atau menyalahi ketentuan yang ada
pemohon (Wajib Pajak). maka akan dilakukan pemantauan berupa survei
b) Pengendalian akurasi langsung ke lapangan dan pemberlakukan sanksi
1. Penggunaan desain entri data yang sebesar 2% bahkan denda dengan nominal yang
mendukung akurasi data. disesuaikan jika ditemukan hal yang menyalahi
DPPK Kota Surabaya menggunakan desain ketentuan yang telah ditetapkan.
entri data yang sesuai dan menjelaskan
1. HASI
benar bahwa data yang dicetak merupakan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
hasil entri data DPPK Kota Surabaya. A. Kesimpulan
2. Pelaksanaan validasi data untuk 1. Analisis Sistem Pengendalian Intern
mengidentifikasi data yang salah. Pemerintah Mengenai Penilaian Risiko
Validasi dilakukan dengan segera oleh Berdasarkan hasil penelitian, dapat
DPPK Kota Surabaya sehingga Wajib disimpulkan bahwa analisis pengendalian
Pajak dapat mengulangi pengisian formulir intern berkaitan penilaian risiko ini disebabkan
atau entri data jika data masih kurang adanya faktor eksternal dari Wajib Pajak atau
lengkap. Penyelenggara Reklame. Hal ini ditandai
3. Pencatatan, pelaporan, investigasi, dan dengan:
perbaikan data yang salah dengan segera. a. Belum adanya kesadaran dari pemilik persil.
DPPK Kota Surabaya melakukan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
pencatatan, pelaporan, investigasi, dan Kota Surabaya menemukan masih kurang
perbaikan data yang salah dengan segera adanya kesadaran pemilik persil untuk
sebagai cara menghindari terjadinya mengajukan permohonan izin penyelenggaraan
penyimpangan yang dapat mengakibatkan reklame maupun perizinan lokasi persil.
kesalahan pencatatatan dan perhitungan b. Kendala yang masih dihadapi adalah adanya
pajak yang dikenakan di kemudian hari. pajak terutang dan Wajib Pajak atau Biro
d) Pengendalian terhadap keandalan Penyelenggara Reklame tidak mau mengurus
pemrosesan dan file data. izinnya.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
c. Kurang pengertian Wajib Pajak terhadap tata B. Saran
cara atau prosedur permohonan a. Mempergunakan SDM yang ada dengan baik,
penyelenggaraan reklame. penempatan pegawai atau karyawan perlu
2. Analisis Sistem Pengendalian Intern benar-benar diperhatikan menyangkut pangkat
Kegiatan pengendalian yang dilakukan DPPK atau golongan, kemampuan dan kapabilitas
Kota Surabaya dilakukan dengan maksud calon pegawai maupun pegawai yang tetap
menindaklanjuti upaya penanggulangan perlu dipertimbangkan dalam hal penempatan
permasalahan yang kerap terjadi, yakni: Reklame jabatan tertentu agar tujuan yang ditetapkan
yang habis masa berlakunya tidak diperpanjang, DPPK dapat tercapai.
masih ditemui penyelenggara reklame yang belum b. Job rotation (rotasi jabatan) perlu dilakukan
menjadi Wajib Pajak dan bersikap pasif DPPK Kota Surabaya dengan tujuan menjaga
menyangkut kewajibannya membayar pajak indepedensi pejabat maupun pegawai
terutang, masih terdapat keterlambatan c. Melakukan pembinaan seperti seminar,
pembayaran pajak yang dilakukan Wajib Pajak. pelatihan, workshop atau diklat di bidang
DPPK Kota Surabaya telah melakukan perpajakan untuk
kegiatan pengendalian sebagai berikut: d. Pemberlakuan sanksi yang lebih tegas
1) Program Penyilangan Reklame ditekankan kepada Wajib Pajak yang terlambat
Program penyilangan reklame ini dilakukan melakukan pembayaran.
apabila ditemui hal-hal sebagai berikut: e. Program penyilangan reklame yang dilakukan
a) Reklame yang habis masa berlakunya dan tidak di lapangan perlu ditingkatkan kembali,
diperpanjang Penyisiran langsung di lapangan dilakukan
b) Reklame yang diketahui tidak membayar pajak setiap satu minggu sekali sebaiknya lebih
c) Reklame tidak berizin dipadatkan seminggu tiga kali untuk
Penyilangan reklame ini dilakukan tim khusus menghindari terjadinya penyelewengan oleh
yang ditunjuk oleh Dinas Pendapatan dan pihak penyelenggara reklame.
Pengelolaan Keuangan yang menangani masalah f. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
reklame. Tim yang melakukan penyilangan ini Kota Surabaya semestinya lebih interaktif
terjun langsung ke lapangan dan menyisir ke jalan- melakukan sosialisasi kepada Wajib Pajak.
jalan sesuai data yang ada. Penyilangan reklame ini
tidak semata-mata langsung dilakukan keputusan DAFTAR PUSTAKA
sepihak, namun tahap awal adalah dilakukannya Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu
diskusi kepada Wajib Pajak atau penyelenggara Pendekatan Praktek. Cetakan Ketigabelas.
reklame yang bersangkutan. Setelah dilakukan Jakarta: Rineka Cipta.
diskusi maka tim penyilangan memperoleh
keputusan bahwa Wajib Pajak bersedia membayar Baridwan, Zaki. 2002. Sistem Akuntansi,
atau disilang secara langsung. Apabila Wajib Pajak Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi
memutuskan untuk mengurus kembali ijinnya dan Kelima. Yogyakarta: BPFE.
membayar tunggakan pajaknya, maka Dinas Hartono, Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Sistem Informasi; Pendekatan Terstruktur
Surabaya khususnya tim reklame menerbitkan Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi
surat pernyataan dan diberikan tenggang waktu Kedua. Cetakan Kedua. Yogyakarta:
selama tiga hari untuk melunasinya. Sebaliknya, ANDI.
jika diketahui bahwa tidak adanya kesadaran dari
Wajib Pajak atau penyelenggara reklame maka Mardiasmo. 2008. Perpajakan. Edisi Revisi 2008.
reklame tersebut akan dieksekusi oleh Satuan Yogyakarta: Andi.
Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga.
2) Sosialisasi kepada Wajib Pajak mengenai tata Cetakan Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
cara membayar pajak reklame.
Negara, Tunggul Anshari Setia. 2006. Pengantar
Hukum Pajak. Malang: Bayu Media
Publishing.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Siahaan, Marihot P. 2005. Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Perkasa.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 11


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Potrebbero piacerti anche