Sei sulla pagina 1di 8

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT BANK MANDIRI, Tbk ( Persero )


PERIODE PER 31 DESEMBER 2016
DALAM JUTAAN RUPIAH

IKHTISAR KEUANGAN LIMA TAHUN TERAKHIR

POSISI KEUANGAN 2016 2015 2014 2013 2012


TOTAL ASET 1,038,706,009.00 910,063,409.00 855,039,673.00 733,099,762.00 635,618,708.00
KREDIT BRUTO 662,012,652.00 595,457,650.00 529,973,541.00 472,435,041.00 388,830,299.00
OBLIGASI PEMERINTAH 98,933,278.00 103,869,361.00 86,153,906.00 82,227,428.00 79,072,173.00
PENYERTAAN SAHAM NETTO 245,136.00 48,394.00 55,490.00 4,667.00 4,306.00
TOTAL LIABILITAS 885,336,286.00 790,571,568.00 750,195,111.00 644,309,166.00 559,863,119.00
DANA PIHAK KETIGA - SIMAPANAN NASABAH
GIRO 187,052,253.00 172,165,990.00 128,067,091.00 123,445,524.00 113,911,014.00
TABUNGAN 302,327,614.00 271,707,530.00 252,444,999.00 236,510,887.00 202,216,209.00
DEPOSITO 273,120,837.00 232,513,741.00 255,870,003.00 196,385,250.00 166,786,895.00
LIABILITAS 58,152,335.00 57,717,893.00 53,870,042.00 39,570,135.00 32,613,314.00
MODAL 153,369,723.00 119,491,841.00 104,844,562.00 88,790,596.00 75,755,589.00

LABA RUGI 2016 2015 2014 2013 2012


PENDAPATAN BUNGA 76,709,888.00 71,570,127.00 62,637,942.00 50,208,842.00 42,550,442.00
PENDAPATAN OPERASIONAL 105,374,040.00 99,495,700.00 86,690,030.00
BIAYA OPERASIONAL 62,878,030.00 61,371,390.00 55,563,590.00
LABA SEBELUM PAJAK 18,572,965.00 26,369,430.00 26,008,015.00 24,061,837.00 20,504,268.00
BIAYA CKPN 24,943,938.00 11,664,837.00 5,718,130.00 4,871,442.00 3,423,067.00
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 14,650,163.00 21,152,398.00 20,654,783.00 18,829,934.00 16,043,618.00
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 40,345,048.00 20,446,829.00 21,482,680.00 17,996,086.00 16,256,581.00
CURRENT ASET 334,314,781.00 290,969,992.00
CURRENT LIABILITIES 477,347,859.00 438,904,614.00
Cash Flow From Operating Ac 41,521,119.00 10,201,454.00
Cash Flow From Investing Ac -6,162,781.00 -28,949,323.00
cash Flow From Financing Ac -1,974,522.00 778,320.00

MODAL INTI ( TIER 1 ) 140,303,507.00 101,081,429.00


MODAL PELENGKAP ( TIER 2 ) 7,761,071.00 14,751,448.00
TOTAL MODAL UNTUK PERHITUNGAN CAR 148,064,578.00 115,832,877.00

ATMR RESIKO KREDIT 604,474,920.00 547,201,603.00


ATMR RESIKO PASAR 1,362,981.00 881,544.00
ATMR RESIKO OPERASIONAL 107,559,670.00 95,640,437.00
TOTAL ATMR 713,397,571.00 643,723,584.00

GIRO 187,050,000.00 172,170,000.00


TABUNGAN 302,330,000.00 271,710,000.00
DEPOSITO 273,120,000.00 232,510,000.00
TOTAL SIMPANAN 762,500,000.00 676,390,000.00
TOTAL KREDIT 662,010,000.00 595,460,000.00

PENDAPATAN BUNGA BERSIH 51,825,369.00 45,363,103.00


AKTIVA PRODUKTIF 823,932,734.50 768,866,152.54

KREDIT LANCAR 609,715,000.00 552,863,000.00


KREDIT PERHATIAN KHUSUS 25,823,000.00 27,078,000.00
KREDIT KURANG LANCAR 9,997,000.00 3,280,000.00
KREDIT DIRAGUKAN 2,776,000.00 2,557,000.00
KREDIT MACET 13,702,000.00 9,680,000.00
PERHITUNGAN NPL 26,475,000.00 15,517,000.00
Struk tur Modal Bank Mandiri Terdiri dari :
1. Modal Inti ( Tier 1 ), dan
2. Modal Pelengkap ( Tier 2 )

Modal Inti ( Tier 1 ) terdiri dari :


a. Modal Disetor
b. Pendapatan Konprehensif Lain
c. Cadangan Tambahan Modal Lainnya
d. Kepentingan Non Pengendali

Modal Pelengkap ( Tier 2 )terdiri dari :


Cadangan Umum PPA atas Aset Produktif yang wajib dibentuk dan pinjaman sub ordinasi

( Bank Mandiri mengacu pada regulasi Bank Indonesia dan OJK Basel II DAN Basel III khususnya pilar 1, mengenai perhitungan
kecukupan modal untuk resiko kredit, resiko pasar dan resiko operasional )
ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN

PT BANK PERMATA, Tbk

Per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015


REGULASI
BANK PERMATA MINIMUM MAKSIMUM
ANALISIS RATIO RUMUS
2016 2015 2016 2016

Rasio yang menggambarkan seberapa


besar saham biasa menghasilkan laba bersih

0.34 0.01
Net Income - Preferred Dividends
Return on Common Equity ( Beginning Equity + Ending Equity ) / 2

(Setiap Rp 1,- saham biasa menghasilkan Rp 0,34,- laba bersih ditahun 2016
sedangkan pada tahun 2015 bisa menghasilkan Rp 0,01,- )

Rasio yang menggambarkan kemampuan aset lancar


menutupi hutang lancar

1.10 1.09
Current Aset
Current Liabilities
Current Ratio

( Ini berarti untuk tahun 2016 setiap hutang lancar atau kewajiban lancar sebesar Rp 1
harus dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 1,1. Sedangkan untuk tahun 2015 adalah
Sedangkan untuk tahun 2015 adalah setiap hutang lancar atau kewajiban lancar sebesar Rp 1
harus dijamin dengan aset lancar sebesar Rp 1,09)
Rasio yang meggambarkan tingkat likuiditas dari aset lancar

Cash + Cash Equivalent + Marketebles Securities 0.08 0.10


Cash to Current Liabilities Current Liabilities
Ratio

( Berdasar perhitungan rasio diatas bahwa tingkat likuiditas hutang lancar tahun 2016
adalah sebesar 0,08, artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin uang kas sebesar 0,08. Sedangkan
di tahun 2015 sebesar 0,1, artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin uang kas sebesar 0,1.

Rasio Kecukupan Kas dari aktifitas operasi untuk menutupi


Kewajiban Lancar

Operating Cash Flow 0.04 0.01


Cash Flow Ratio Current Liabilities

( Berdasarkan perhitungan diatas rasio kas dari aktifivitas terhadap kewajiban


lancar sebesar 0,04 kali,- pada tahun 2016, sedangkan di 2015 sebesar 0,01 kali )

Rasio yang mengukur strktur modal dan solvenci

Total Debt 7.58 8.71


Total Debt to Total Capital Total Capital

( Berdasarkan dari perhitungan diatas rasio hutang terhadap modal adalah sebesar
7,58 kali di tahun 2016, dan 8,71 kali ditahun 2015 )

Rasio Kecukupan Modal untuk menutupi resiko kredit, pasar


dan resiko operasional

15.6% 15.0% 8.00%


Modal yang diperkenankan
ATMR
Capital Adecuacy Ratio
( Berdasarkan perhitungan rasio kecukupan modal Bank Permata pada tahun 2016
adalah sebesar 15,6% naik sebesar 0,6 % dari tahun 2015.
Jika dibandingkan dengan yang dipersyaratkan regulator, sebesar 8 % minimal CAR,
maka Bank Permata dalam kondisi sangat sehat )
Rasio Likuiditas bank dari dana pihak ketiga terhadap kredit

Total Kredit 80.5% 87.8% 78% 92%


Total Dana Pihak Ketiga

( Berdasarkan perhitungan LDR pada tahun 2016 adalah sebesar 80,5 %


Loan to Deposit Ratio artinya 80,5 % DPK digunakan oleh Bank Permata untuk penyaluran kredit, sedangkan
sisanya 19,5 % digunakan untuk menjaga likuiditas Bank dari penarikan deposan.
Sedangkan pada tahun 2015 rasio LDR adalah sebesar 87,8 %. LDR Bank Permata masih
dalam interval yang diperbolehkan oleh regulator yaitu min 78% dan maks 92 %.
Artinya jika Bank memiliki LDR dibawah 78 % maka DPK yang dihimpun Bank tidak di
manfaatkan untuk penyaluran kredit, sedangkan jika LDR nya diatas 92 % likuiditas
akan sedikit terganggu jika deposan besar melakukan penarikan dana. )

Rasio pendapatan bunga bersih terhadap aktiva produktif ( tagihan )

Pendapatan Bunga Bersih 3.9% 4% 2% 4%


Rata - rata Aktiva Produktif

( Rasio pendapatan bunga bersih terhadap aktiva produktif Bank Permata pada tahun
Net Interest Margin
2016 adalah sebesar 3,9 % dan 2015 sebesar 4,0 %. Terjadi peningkatan tetapi kondisi
ini bisa menjadi baik ataupun buruk, baik jika dilihat dari sisi bisnis Bank yang mendapatkan
keuntungan bunga yang tinggi, sedangkan buruk jika dikaitkan dengan tingkat
persaingan perbankan nasional dengan luar negeri, karena rata - rata NIM di ASEAN
adalah 4 %. Jika dibandingkan dengan rata - rata industri perbankan dalam negeri Bank
Permata juga masih terbilang Cukup pada tahun 2016. )

Rasio Laba Bersih terhadap Total Aset

Laba Bersih Sebelum Pajak -5.22% 0.16%


Rata Rata Total Aset
Return on Asset
( Rasio laba bersih terhadap total aset pada tahun 2016 adalah
(5,22%) dan 2015 sebesar 0,16% artinya pada tahun 2016 belum mampu menghasilkan laba bersih
dikarena mengalami kerugian. Sedangkan ditahun 2015 Rp 1,- rata - rata aset
bisa menghasilkan Rp 0,16,- laba bersih. Terjadi penurunan profitabilitas dari tahun 2015
ke tahun 2016
Rasio Kredit Macet Terhadap Total Kredit

Total Kredit 2.2% 1.4% 5.00%


Kredit Kurang Lancar + Diragukan + Macet
Non Performing Loan
( Berdasarkan perhitungan NPL Bank Permata pada tahun 2016 memiliki rasio NPL sebesar
2,2 %, jika dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi kenaikan NPL sebesar 1,4 %, rasio
ini didukung dengan kenaikan CKPN sebesar Rp 11,085 triliun di tahun 2016. Rasio NPL maks
yang diperbolehkan menurut regulator adalah 5 % dari total kredit, jika melebihi 5 %, maka
Bank memiliki kredit yang tidak sehat dan bisa jadi terdapat kredit fiktif).

Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

Total Beban Operasional


Total Pendapatan Operasional 205.91% 96.48% 100.00%
Rasio BOPO
( Rasio BOPO adalah rasio yang menggambarkan tingkat efisiensi dalam operasional Bank,
terlihat Bank Permata memiliki rasio BOPO sebesar 205,91 % di tahun 2016, terlihat terjadi
penurunan efisiensi sebesar 96,48 % dari tahun 2015. Dikatakan penurunan efisiensi, karena
melebihi batas maksimum 100% pada tahun 2016.
Struk tur Modal Bank Mandiri Terdiri dari :
1. Modal Inti ( Tier 1 ), dan
2. Modal Pelengkap ( Tier 2 )

Modal Inti ( Tier 1 ) terdiri dari :


a. Modal Disetor
b. Pendapatan Konprehensif Lain
c. Cadangan Tambahan Modal Lainnya
d. Kepentingan Non Pengendali

Modal Pelengkap ( Tier 2 )terdiri dari :


Cadangan Umum PPA atas Aset Produktif yang wajib dibentuk dan pinjaman sub ordinasi

( Bank Mandiri mengacu pada regulasi Bank Indonesia dan OJK Basel II DAN Basel III khususnya pilar 1, mengenai perhitungan
kecukupan modal untuk resiko kredit, resiko pasar dan resiko operasional )

Potrebbero piacerti anche