Sei sulla pagina 1di 19

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

“PAILKAM DAN MOTIVASI STRATEGI PEMBELAJARAN ”

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 10


JANATUL HASANA
ll PAI Pagi

DOSEN PEMBIMBING :
RIA MAHARANI, S.Pd.I. M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF JAMBI


TAHUN 2018
Komponen dan kriteria oemilihan strategi pembelajaran
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN”
ini. Sholawat dan salam senantisa tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tidak
lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan teman-teman yang
terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan
makalah selanjutnya dapat lebih baik.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kami pada khususnya dan
pembaca pada umumnya. Amin.

Penyusun

Jambi, April 2018

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. ii
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran PAILKEM............................................................................ 2
B. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran .............................................................. 6
C. Pendekatan Inovatif dalam Strategi Pembelajaran.................................................. 8
D. Mendorong Siswa Belajar Secara Aktif .................................................................. 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sering dengan taggung jawab profesonal pengajar dalam proses pembelajaran.
maka dalam meIaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru ditonlul untuk selalu
menyiapkan segala sesualu yang borhubungan dengan program pembelajaran yang akan
berlangsung Tujunnya adalah agar kegiatan pembelajaran dapal berialan secara efektif
dan efisien, yaltu ujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasal oleh scmua peserta didik.
Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran ni seliap gun ditunwi unruk benar-
benar memahami strategi peinbelajaran yang akan diterapkannya. Sehubungan dengan hal
tersebut, seorang guru perlu memikirkan strategi atau pendekatan yang akan
diterapkannya
Di akhir kegiatan belajar bab ni. peserta didik diharapkin akan dapat menjelaskan
secara rinci mengenai dasar-dasar strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan akhir dan
kegialan belajar ni, diharapkan peserta dapat mcnguasai tujuan pembelajaran khusus
berikut ni:
1. Menjelaskan hakikal strategi pembelajaran.
2. Menjelaskan kaitan antara strategi, tujuan, dan metode pembelajaran
3. Munjelaskan komponen utama strategi pembelajaran
4. Menjelaskan kriteria pemilihan staitegi pembelajaran
5. Menjelaskan penidekatan inovatif strategi pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Strategi Pembelajaran PAILKEM ?
2. Bagaimanakah Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran ?
3. Bagaimanakah Pendekatan Inovatif dalam Strategi Pembelajaran ?
4. Bagaimanakah Mendorong Siswa Belajar Secara Aktif ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Strategi Pembelajaran PAILKEM.
2. Untuk mengetahui Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran
3. Untuk mengetahui Pendekatan Inovatif dalam Strategi Pembelajaran.
4. Untuk mengetahui cara Mendorong Siswa Belajar Secara Aktif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi Pembelajaran PAILKEM


Strategi pembelajaran PAILKEM merupakan salah satu strategi yang dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Dimaksudkan dengan strategi karena bidang
garapannya tertuju pada bagaimana cara:
 Pengorganisasian materi pembelajaran,
 Menyampaikan atau menggunakan metode pembelajaran
 Mengelola embelajaran Sebagaimana yang dikehendaki oleh ilmuan pcrnbelajaran
selama ini, seperti Reigeluth dan Menu yang telah meletakkan dasar-dasar
instruksional yang mengoptimalkan proses pembelajaran.
PAILKEM merupakan sinonim dan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan,
Kreatif, Efektif, dan Menarik. Sinonim dan PAILKEM tersebut secara singkat diuraikan
berikut ini.
1. Pembelajaran yang Aktif
Konsep pembelajaran aktif bukanlah tujuan dan kegiatan pembelajaran, tetapi
merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengoptimalkan proses
pembelajaran. Aktif dalam strategi ini adalah memosisikan guru sebagai orang yang
menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar,
sementara siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran
yang aktif itu terjadi dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan
guru atau siswa dengan sumber belajar Iainnya.
2. Pembelajaran yang Inovatif
Pembelajaran inovatif juga merupakan strategi pembelajaran yang mendorong
aktivitas belajar. Maksud inovatif di sini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu
terjadi hal-hal yang barn, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar, tetapi juga
oleh siswa yang sedang belajar. Dalam strategi pembelajaran yang inovatif ini, guru
tidak saja tergantung dan materi pembelajaran yang ada pada buku, tetapi dapat hal-
hal baru yang menurut guru sangat cocok dan relevan dengan masalah yang sedang
dipelajani Siswa. Demikian pula siswa, melalui aktivitas belajar yang dibangun
melajuj strategi in siswa dapat menemukan caranya sendiri untuk memperdalam hal-
hal yang sedang dia pelajari.

2
Pembelajaran yang inovatif bagi guru dapat digunakan untuk menerapkan temuan-
temuan terbaru dalam pembelajaran, terlebih lagi jika temuan itu merupakan temuan
guru yang pernah ditemukan dalam penelitian tindakan kelas atau sejumlab
pengalaman yang telah ditemukan selama menjadi guru. Melalui pembelajaran yang
inovatifi, siswa tidak akan buta tentang teknologi dan mereka bisa mengikuti
perkembangan teknologi yang ada sekarang ini. Dengan demikian pembelajaran
diwarnai oleh hal-hal baru sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Pembelajaran yang Menggunakan Lingkungan
Strategi pembelajaran yang menggunakan lingkungan adalah salah satu strategi
yang mendorong Siswa agar belajar tidak tergantung dan apa yang ada dalam buku
atau kitab yang merupakan pegangan guru. Konsep pembelajaran ini berangkat dan
belajar kontekstual dengan lebih mengedepankan bahwa hal yang perlu dipelajani
tenlebih dahulu oleh siswa adalah apa yang ada pada lingkungannya inisalnya siswa
yang sekolahnya berada di kompleks perkotaan, maka bagaimana memanfaatkan hal-
hal yang ada di kota itu menjadi sumber belajar siswa. Demikian pula siswa yang
sekolahnya di dekat laut, bagaimana menggunakan laut dan sekitarnya itu sebagai
sumber belajar siswa.
Dengan mengetahui lingkungan yang ada di sekitarnya, maka kelak siswa
setelah selesai belajar, dia akan berusaha memanfaatkan lingkungan ini sebagai
sumber daya yang akan dikelolanya sebagai sumber yang dapat memberikan nilai
tambah baginya. Sebagai contoh ketika mengenalkan alat-alat transportasi kepada
siswa, sebaiknya berikan contoh transportasi yang ada di kota atau di desa di mana
siswa belajar. memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam proses
pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran dan
meningkatkan basil pembelajaran.
4. Pembelajaran yang Kreatif
Pembelajaran yang kreatif juga sebagai salah satu strategi yang mendorong
siswa untuk lebih bebas mempelajari makna yang dia pelajari. Pembelajaran yang
kreatifjuga sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang
mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga
dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang bcragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Pembelajaran yang kreatif adalah salah satu strategi pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran kreatif ini

3
pada dasarnya mengembangkan belahan otak kanan anak yang dalam teori Hemosfir
disebutkan bahwa belahan otak anak terdiri dan belahan kin dan belahan kanan.
Belahan ini sifatnya konvergen dengan ciri utamanya berpikir linier dan teratur,
sementara belahan otak kanan sifatnya difergen dengan ciri utamanya berpikir
konstruktif, kreatif, dan holistik.
Hasil penelitian para pakar psikologi pendidikan dan ahli-ahli instruksional
menemukan bahwa belahan otak kanan anak belum banyak dilibatkan dalam proses
pembelajaran. Kurikulum pendidikan di Indonesia belum menyentuh bagaimana
menggali potensi siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran banyak bersifat
konstruktif dengan menekankan pada garapan domain kognitif. Hal ini bisa terlihat
dan sistem pendidikan kita yang masih lebih banyak mengandalkan hafalan dan
ukuran keberhasilan siswa ditentukan oleh bagaimana kemampuan siswa menuliskan
jawaban atau memilih pilihan jawaban secara objektif dan masalah yang dihadapkan
kepada siswa. Akibatnya lulusan sekolah kita masih kaya dengan teori, sementara
pasar kerja menghendaki sumber daya yang mampu melahirkan sesuatu sebagai
bagian dan penguasaan pendidikan.
5. Pembelajaran yang Efektif
Pembelajaran yang efektif adalah salah sam strategi pembelajaran yang
diterapkan guru dengan maksud untuk menghasilkan tujuan yang telah diiciapkan.
Dalam menerapkan strategi ini tentu tujuan yang akan disusun dalan kompetensi
dasar, indikator, dan tujuan perlu mempertimbangkan karakteristik siswa. Untuk itu
sebelum strategi ini digunakan, terlebih dahulu siswa dilakukan analisis
karakteristiknya berupa analisis ininat, bakat, kemampuan awal, atau motivasi belajar
siswa hingga gaya belajar mereka. Hasil analisis ini digunakan sebagai dasar
menetapkan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran. Dengan strategi ini akan
terjadi proses pembelajaran yang kondusif karena guru ketika memberikan
pembelajaran telah terbekali dengan karakteristik siswa yang menjadi dasar penetapan
metode dan penggunaan media pembelajaran. Dengan kata lain, strategi pembelajaran
yang efektif adalah strategi pembelajaran yang mempertimbangkan karakteristik
siswa, bagaimana kemampuannya, metode apa yang cocok digunakan, media apa
yang pas diterapkan serta evaluasi pembelajaran pun didasarkan pada kemampuan
siswa. namun pada akhirnya tetap terpulang pada bagaimana peran seorang guru
dalam mengelola proses pembelajaran tersebut

4
6. Pembelajaran yang Menarik
Muara dari semua strategi yang digunakan dalam pembelajaran adalah
bagaimana proses pembelajaran itu bisa berjalan dengan baik dan menarik bagi siswa
yang belajar. Pembelajaran yang menarik dalam posisi variabel pembelajaran
sebagaimana yang diungkapkan Reigeluth (1986), Merrill (1984) menempati variabel
hasil pembelajaran, selain keefektifan dan efisiensi pembelajaran.
Keefektifan lebih mengarah pada besarya persentase penguasaan yang dicapai
siswa setelah melalui proses pembelajaran dalam limit waktu tertentu, sementara
efisiensi juga melihat hasil yang dicapai siswa dengan mempertimbangkan aspek
biaya atau berapa besar dana yang dikeluarkan untuk menghasilkan persentase
penguasaan, termasuk berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk hasil pembelajaran.
Khusus kemenarikan pembelajaran adalah ukuran keberhasilan yang indikatornya
makin lama seseorang belajar, maka makin tertarik dia mempelajari sesuatu atau
makin dia perdalam. Tidak seperti hasil pembelajaran yang selama ini terjadi
meskipun seseorang lulusan LPTK yang ditempah menjadi seorang guru, tapi
kenyataannya malah mereka terjun ke bidang lain, yakni banyak lulusan LPTK yang
ingin terjun ke, dunia politik, ingin jadi anggota parlemen atau anggota Dewan
Perwakilan Rakyat.
Strategi pembelajaran yang menarik tentu tidak akan berjalan hampa tanpa
dibarengi dengan penyiapan suasana pembelajaran yang mendorong siswa akan
memperdalam apa yang dia pelajari. Dalam kaitan ini seorang guru yang baik,
sebagaimana disebutkan di atas bahwa peran guru sekarang ini sangat efektif jika guru
memosisikan sebagai fasilitator belajar.
Artinya guru menyediakan situasi atau suasana agar pembelajaran itu berjalan
dengan baik. Dalam kaitan ini hal yang perlu disiapkan guru adalah
 Media pembelajaran disiapkan dengan baik.
 Lingkungan belajar di-setting sesuai objek materi yang dipelajari.
 Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa yang
belajar, sehingga siswa merasa tertarik karena sesuai dengan apa yang
diinginkan.
 Siswa diperlakukan sebagai seorang yang perlu dilayani, ibarat seorang yang
akan masuk hotel, begitu masuk hotel tamunya akan ditawarkan kiasifikasi
kamar dengan harga dan fasilitas yang tersedia, sesudah itu semua bawaan tamu
akan dibantu petugas ke kamar hotel. Lalu ketika masuk kamar hotel, TV dan

5
AC disetel dengan baik, tempat kamar mandi ditunjukkan, kabel jaringan
internet bagi yang menggunakan dikenalkan kepada tamu. Sesudah itu petugas
hotel akan pamitan keluar sambil mengucapkan “saya pamit pak atau bu dan
kalau ada hal yang ingin ditanyakan atau dibutuhkan bisa menelepon ke nomor
ini sambil ditunjukkan nomornya, yakni ke bagian informasi hotel.”
Jadi, inti dan strategi pembelajaran yang menarik terletak pada bagaimana
memberikan pelayanan kepada siswa sebab posisi siswa jika diibaratkan dalam
sebuah perusahaan, maka siswa merupakan pelanggan yang perlu dilayani dengan
baik. Jika kegiatan guru sudah seperti yang digambarkan di atas sebagaimana layanan
yang ada di hotel, maka diprediksi bahwa siswa benar-benar tertarik untuk belajar dan
mungkin juga siswa merasa lebih suka di sekolah, dekat dengan gurunya daripada di
rumah. Karena di sekolah dia memperoleh layanan yang prima yang selama ini belum
pernah dia dapatkan.

B. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran


Pemilihan strategi pembelajaran yang akan di gunakan dalam proses ini harus
berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan di capai. selain itu , harus di sesuaikan
dengan jenis materi, karakteristik peserta didik serta situasi calon , kondisi dimana proses
tersebut akan berlangsung .
Adapun beberapa kriteria yang akan di gunakan ialah :
1. Berorientasi pada tujuan pembelajaran . tipeprilaku apa yang di harapkan dapat
dicapai oleh peserta didik. Misalnya , menyusun bagan analisis pemelajaran .berarti
metode yang paling dekat dan sesuai yang di kehendaki oleh TKP adalah latihan atau
praktik langsung
2. Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang daoat diharapkan dapat
memiliki saat bekerja nanti .
3. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada
indera peserta didik. Misalnya menggunakan OHP ,. Dalam penjelasankan suatu
bangun , lebih baik guru menggunakan OHP daripada hanya berceramah saja , karena
penggunaan OHP memungkinkan peserta didik sekaligus dapat melihat dan
mendengarkan penjelasan guru
Selain mengguanakan kriteria di atas , pemilihan strategi pembelajaran dapat
dilakukan dengan memperhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini:
1. Apakah materi pembelajaran paling baik disampaikan secara klasikal

6
2. Apakah materi pembelajaran sebaiknya dipelajari peserta didik secara individual
3. Apakah pengalaman langsung hanya dapat berhasil diperoleh dengan jalan praktik
dan langsung dalam kelompok dengan guru atau tanpa kehadiran guru.
4. Apakah diperlukan diskusi atau konsultasi secara individual antara guru dan siswa.
Pola umum pemilihan stratrgi pembelajaran yang akan digambarkan melalui bagan
berikut ini:

Penetapan Kondisi/ Penentuan pendekatan


Perumusan Tujuan Prasyarat untuk Mencapai untuka mencapai berbagai
Pembelajaran Khusus Tujuan pembelajaran tingkah laku/keterampilan
(perincian berbagai Tingkah (prasyarat maupun tujuan)
Laku Keterampilan)

Berikut ini diberikan contoh pemilihan strategi pembelajaran yang di dasari pada
prinsip efisiensi, efektifitas, dan keterlibatan peserta didik.
1. Efisiensi
Pada pelajaran ilmu pengetahuan alam IPA . seorang guru SD kelas lll
menciptakan strategi pembelajaran sebagai berikut :
Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK)
Strategi yang paling efisien untuk mencapai TPK tersebut adalah strategi
ekspositori , yakni aktifitas peserta adalah sebagai berikut :
1. Meminta peserta didik menunjukan dan menyebutkan nama jenis binatang buas
yang terdapat pada gambar .
2. Meminta peserta didik memperhatikan ciri –ciri binatang buas yang tampak pada
gambar .
3. Sebagai tindak lanjut peserta didik meminta menghafal ciri-ciri tersebut sebagai
tugas dirumah (PR)
4. kemudian dalam soal tes tugas tugasnya tersebut dinyatakan kembali.
5. Apabila peserta didik dapat menjawab dengan benar , maka ia dianggap telah
mencapai tujuan .
2. Efektivitas
Pada dasarnya efektivitas ditunjukan untuk menjawab pertanyaan seberapa jauh
tujuan pembelajaran telah dapat di capai oleh peserta didik.
Perlu diingat bahwa strategi yang paling efisien sekalipun tidak otomatis menjadi
strategi yang efektif .

7
3. Keterlibatan Peserta Pidik
Pada dasarnya keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh tantangan yang dapat membangkitkan motivitasinya dalam
pembelajaran .
Dalam proses pembelajaran modern sekarang ini yang lebih di pertimbangkan
adalah bagaimana mengkaktifkan keterlibatan siswa atau peserta didik dalam proses
pembelajaran secara mandiri , yaitu melalui kegiatan pembelajaran yang berorientasi
pada penemuan ( discovery) dan pencarian ( inquiry) pembelajaran secara inquiry
merupakan salah satu komponen penting dalam pendekatan kontruktivisik yang
memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaruan pendidikan . belajar dengan
penemuan atau discovery, mempunyai beberapa keuntungan. Pembelajaran dengan
inquiry memacu keinginan siswa mengetahui motivasi mereka untuk melanjutkan
hingga mereka menemukan jawabannya. Walaupun pada kenyataannya, kedua jenis
strategi ini tidak dapat di pisah-pisah secara tegas. Untuk itu , guru harus kreatif
dalam memadukan keduanya dengan mempertimbangkan berbbagai komponen atau
pembelajaran yang diperkirakan dapat mempengaruhi proses.

C. Pendekatan Inovatif Dalam Strategi Pembelajaran


Dalam pembelajaran modern ini, yang lebih dipertimbangkan bagaimana
mengaktifkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran yang secara mandiri ,
yaitu melalui kegiaatan pembelajaran yang berorientasi pada penemuan (discovery) dan
pencarian (inquiry)
Kegiatan pembelajaran melalui pendekatan ini memiliki dampak yang positif yang
meliputi :
a. Dapat membangkitkan potensi intelektual siswa karena seorang hanya dapat belajar
dan mengembangkan pikirannya jika menggunakan potensi intelektualnya untuk
berfikir
b. Peserta didik yang semula memperoleh extrisic reward dalam keberhasilan belajar
( seperti mendapat nilai baik dari pengajar ) dalam pendekatan dalam inquiry ini dapat
memperoleh instrinsic reward .
Diyakini bahwa jika peserta didik berhasil mengadakan kegiatan mencari sendiri
( mengadakan penelitian ) , maka ia akan memperoleh kepuasan tersendiri .
c. Peserta didik dapat mempelajari heuristik ( mengelola pesan atau informasi ) dari
penemuan (discovery), artinya bahwa ada cara untuk mempelajari teknik penemuan

8
( discovery) ialah dengan jalan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengadakan penelitian sendiri.
d. Dapat menyebabkan ingatan bertahan lama sampai terinternalisasi pada diri peserta
didik.
Selain beberapa hal di atas , motuvasi lain yang mendorong penggunaan pendekatan
inquiry dalam proses pembelajaran ialah karena proses pembelajaran pada hakikatnya
adalah satu proses yang:
1. Berpusat pada peserta didik ( student centered) artinya peserta didiklah yang harus
memproses pengetahuannya sendiri
2. Dapat membentuk konsep diri positif , karena peserta didik dilatih untuk bersifat
terbuka , sabar,dan kreatif dalam proses perolehan pengalaman damn pengetahuan .
3. Dapat meningkatkan derajat penghargaan peserta didik, karena melalui penelitian yang
secara mandiri .
4. Dapat mencegah terjadinya verbalisme, mengingat pendekatan ini menekankan pada
penemuan sendiri.
5. Memungkinkan peserta didik sebagai subjek belajar .yaitu dapat mensimulasikan dan
mengakomodasikan informasi mental seperti tindakan belajar yang sebenarnya .

D. Mendorong Siswa Belajar Secara Aktif


Dahulu kita mengenal konsep Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Konsep tersebut
merupakan salah satu penerapan dan model pendekatan ini. Secara harfiah, CBSA dapat
diartikan sebagai suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan peserta didik
secara fisik, mental, intektual, dan emosional. Tujuannya adalah memperoleh hasil belajar
yang berbentuk perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tampaknya
dalam penerapan konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang ditindakianjuti
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tampaknya tetap menghendaki
agar siswalah yang aktif dalam belajar. Dengan demikian, konsep CBSA yang dulu
pcrnah diterapkan tidak dapat diabaikan, dengan catatan perlu ada kejelasan pelaksanaan
konsep tersebut terutama pada tataran operasional di kelas.
Berikut ini akan dijelaskan ciri atau kadar dan proses pembelajaran yang lebih
mengaktifkan siswa tersebut.
a. Siswa aktif mencari atau memberikan informasi, bertanya bahkan dalam membuat
kesimpulan.
b. Adanya interaksi aktif secara terstruktur dengan siswa.

9
c. Adanya kesempatan bagi siswa untuk menilai hasil karyanya sendiri.
d. Adanya pemanfaatan sumber bclajar secara optimal.
Jika konsep mi diterapkan dengan baik olch guru, rnaka pembelajaran yang
mendorong keaktifan siswa tersebut dapat memberikan hasil secara optimal sebagai
berikut.
a. Siswa dapat mentransfer kemampuannya kembali (kognitif, afektif, dan
psikomotorik).
b. Adanya tindak lanjut berupa keinginan mencari bahan yang telah dan akan dipelajari.
c. Tercapainya tujuan belajar minimal 80%.
Salah satu indikator penting yang harus diperhatikan di dalam gerakan
meningkatkan kadar proses pembelajaran adalah kadar keterlibatan peserta didik setinggi
mungkin.
1. Prinsip Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa
Dalam penerapan prinsip pembelajaran yang mengaktifkan siswa terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dalam penerapan di lapangan dapat
dihindarkan hal-hal yang akan mengganggu efektivitas dan efisiensi dan upaya
pencapaian tujuan pembelajaran. Prinsip-prinsip utama tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut.
a. Mendesain pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif sepenuhnya dalam
proses belajar. Keaktifan fisik, mental, dan emosional dapat (dengan melibatkan
sebanyak mungkin indera siswa. Makin banyak keterlibatan indera itu dalam
proses belajar, semakin maksimal keaktifan siswa.
b. Membebaskan siswa dan ketergantungan yang berlebihan pada guru. Cara belajar
DDCH (Duduk, Dengar, Catat, Hafal) mengakibatkan siswa dalam belajar selalu
di bawah arahan guru, maksudnya bila tanpa guru murid tidak punya inisiatif
sendiri. Ciri-ciri murid yang aktif antara lain adalah:
1) Siswa akan terbiasa belajar teratur walaupun tidak ada ulangan;
2) Siswa mahir/memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada;
3) Siswa terbiasa melakukan sendiri kegiatan belajar di laboratorium, bengkel,
dan lain-lain;
4) siswa mengerti bahwa guru bukan satu-satunya sumber belajar.
c. Menilai hasil belajar dengan cara berikut, yaitu bahwa setiap hasil pembelajaran
syarat dengan berbagai macam kegiatan belajar, maka prestasi peserta didik

10
tergambar pada kegiatan belajar itu perlu diadakan penilaian dengan ujian lisan,
ujian tertulis, tes buku terbuka, tes yang dikerjakan di rumah, dan lain-lain.
2. Prinsip-Prinsip Belajar
Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya diperhatikan beberapa prinsip
pembelajaran dan prinsip belajar sehingga pada waktu proses pembelajaran
berlangsung peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal. Ada
beberapa prinsip belajar yang menunjang tumbuhkembangnya belajar siswa aktif,
yaitu:
a. Stimulus Belajar
Stimulus belajar hendaknya dapat benar-benar mengomunikasikan
informasi atau pesan yang hendak disampaikan oleh guru kepada siswa. Adapun
cara yang dapat membantu siswa memperkuat pemahamannya adalah melalui cara
mengulang dan pengulangan, dan menyebutkan kembali pesan yang disampaikan
oleh guru.
b. Perhatian dan Motivasi
Stimulus belajar yang diberikan oleh guru bukan berarti perhatian dan
motivasi dan siswa tidak diperlukan lagi. Beberapa cara untuk menumbuhkan
perhatian dan motivasi, antara lain:
1) menggunakan cara belajar yang bervariasi;
2) mengadakan pengulangan informasi;
3) memberikan stimulus baru, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa;
4) memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan keinginan
belajarnya;
5) menyediakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa.
Kebutuhan peserta didik untuk belajar akan mendorong timbulnya motivasi
dalam din masing-masing peserta didik. Untuk itu sangat diperlukan kreativitas
guru dalam membuat inovasi-inovasi barn dalam kegiatan pembelajaran.
c. Respons yang Dipelajari
Respons siswa terhadap stimulus guru dapat berupa perhatian, proses
internal terhadap informasi ataupun tindakan nyata dalam bentuk partisipasi dan
minat siswa saat mengikuti kegiatan belajar.

11
d. Penguatan
Setiap tingkah laku yang diikuti perasaan kepuasan terhadap kebutuhan
siswa cendernng untuk diulang kembali. Sumber penguat belajar untuk pemuasan
kebutuhan berasal dan luar dan dan dalam dirinya. Dan luar seperti nilai, ganjaran,
hadiah-hadiah, dan lain-lain. Dan dalam diri bisa terjadi apabila respons yang
dilakukan oleh siswa betul-betul mernuaskan dirinya dan sesuai kebutuhan.
e. Pemakaian dan Pemindahan
Dalam menyampaikan inforrnasi yang jurnlahnya tidak terbatas, penting
sekali dilakukan pengaturan dan penempatan informasi sehingga dapat digunakan
apabila diperlukan kembali. Pengingatan kembali infonnasi yang telah diperoleh
cenderung teijadi apabila digunakan dalarn situasi serupa.
3. Prinsip-Prinsip Mengaktitkan Siswa dalam Dimensi Program Pembelajaran
Prinsip-prinsip yang perlu ada pada dimensi program pembelajaran adalah
sebagai benikut.
a. Penentuan Tujuan dan Isi Pembelajaran
Prinsip ini menuntut agar dalam rnengembangkan program pembelajaran
hendaknya dilakukan penyesuaian antar tujuan dan isi pembelajaran dengan
karakteristik siswa, sehinga dapat memenuhi kebutuhan minat dan kemampuan
siswa.
b. Pengembangan Konsep dan Aktivitas
Prinsip ini mempersyaratkan agar program mampu menyajikan alternatif
kegiatan yang mengarah pada pengembangan konsep aktivitas belajar siswa.
c. Pemilihan dan Penggunaan Berbagai Metode dan Media
Prinsip ini menuntut agar guru mampu memilih dan sekaligus mampu
menggunakan berbagai strategi dan metode belajar - mengajar, sehinga dapat
menciptakan kondisi belajar yang dapat membelajarkan siswa aktif dan penuh
makna.
d. Penentuan Metode dan Media
Prinsip ini mempersyaratkan agar dalam program pembelajaran diberikan
alternatif metode dan media yang dapat dipilih secara luwes. Maksudnya
pengembangan program hendaknya mampu memilih metode atau media schagai
alternatif memilih kesetaraan.

12
e. Komunikasi yang Bersahabat antara Guru dan Siswa
Piinsip ini mempersyaratkan agar dalam situasi belajar-mengajar dapat dibangun
hubungan dan personal yang setara. Komunikasi yang bersahabat antara guru dan
siswa akan mempenlancar jalannya proses helajar-mengajar sehingga akan
meningkatan keaktifan siswa.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ) PAIKEM adalah
singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif
yang dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan
suasana yang sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan
mengemukakan gagasan. pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang
dilakukan oleh guru. pembelajaran kreatif adalah salah satu pembelajaran yang bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui penemuan-penemuan gagasan
baru. pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar
yang bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur penggunaan yang
tepat. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dinikmati dengan
baik oleh siswa.

B. Saran
Hendaknya seorang guru dapat mendesain proses pembelajaran dan
mengimplementasikan strategi pembelajaran yang baik serta disesuaikan dengan sasaran
dalam strategi pembelajaran, sehingga memperoleh kegiatan pembelajaran yang
bermakna.

14
DAFTAR PUSTAKA

B.Hamzah. Dan Mohamad, Nurdin. 2011. Belajar Dengan Pendekatan Palkem:


Pembelajaran aktif, Inofatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. PT.Bumi Aksara:
Paragonatama Jaya

15

Potrebbero piacerti anche