Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
UII (Universitas Islam Indonesia) areas is one of the land surface must be brought to the river
by drain sytstems. The final project will be designed and renovated by innovayion of drain based on
environment issues or eco-drain. Eco-drain is managed and designed construction of infiltration
wells on the drain system in UII areas. This research provides to know before and all out quatitites
of water to the river after infiltration well does, so we will know efectivity of eco drain application.
Computation of average rainfall in Isohyet method and in all quantities just form by Rational
equation method. Permeability parameters are handled by SNI – 03 - 3968 – 1995. Water intakes by
infiltration wells was designed with aqua proof wall. We’d love to all parametres, so we need to
know about value flow in upstream to eco drain control.
All quantities in infiltration wells are found by flow of drainage channels. The results of this
final project are all quantities of waters get into the river is equal to 100% , at the 2 years period got
93,94%, at the 5 periods are 81,52% and at the 10 periods got 81,52%. The dimensions of infiltration
wells with all decrease of all quantities, combination both are 0,6 to 0,8 metres and the height of
them are 1, 5 dan 2 metres. So we’ll spacing in every first games are 30, 40, 50 and 60 metres.
Keywords: isohyet, drainage, infiltration well, effectivity
Abstrak
Kampus Terpadu UII merupakan salah satu contoh dari lahan yang melimpaskan air hujan
ke badan sungai melalui saluran drainase. Sistem drainase di lokasi tersebut akan diperbaiki dengan
inovasi drainase berwawasan lingkungan atau eko-drainase. Penerapan eko-drainase yaitu dengan
memasang konstruksi sumur resapan di sepanjang saluran drainase Kampus Terpadu UII. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui debit yang terbuang ke badan sungai sebelum dan sesudah adanya
sumur resapan sehingga diketahui efektifitas dari penerapan eko-drainase tersebut.
Hujan rerata kawasan dicari dengan metode Isohyet, sedangkan debit yang mengalir ke
saluran drainase dicari dengan metode Rasional. Nilai permeabilitas tanah dicari dengan
berpedoman pada SNI – 03 – 3968 – 1995. Sumur resapan didesain dengan konstruksi dinding kedap
air dan bagian dasar rata permeabel. Untuk merancang dimensi dan jarak sumur resapan maka perlu
dilakukan penelusuran aliran dari hulu hingga titik kontrol saluran drainase.
Debit yang masuk ke sumur resapan didapatkan dari aliran pada saluran drainase. Hasil dari
penelitian ini menujukkan bahwa debit yang terbuang ke badan sungai dapat berkurang hingga 100%
pada kala ulang 2 tahun, 93,94% pada kala ulang 5 tahun, dan 81,52% pada kala ulang 10 tahun..
Dimensi sumur resapan yang dipakai agar debit dapat berkurang secara optimal merupakan
kombinasi dari diamater 0,6 dan 0,8 meter, sedangkan kedalaman yaitu 1,5; 2; dan 3 meter. Jarak
antar sumur resapan berkisar diantara 30, 40, 50, dan 60 meter.
Kata kunci: isohyet, drainase, sumur resapan, efektifitas
Selesai 100
Data Primer
Drainase Eksisting
1
Berdasarkan hasil survei didapatkan jumlah 0 1000 2000 3000 4000 5000
saluran drainase eksisting di Kampus Terpadu t (detik)
UII terdapat 25 sub saluran drainase yang
mempunyai dimensi dan kemiringan masing
masing. Berdasarkan data hasil survei maka Gambar 3. Grafik Uji Permeabilitas
perhitungan sebagai berikut.
Dengan menggunakan persamaan (13), (15),
Perhitungan saluran nomor 1. dan (15) didapatkan hasil pengujian
permeabilitas tanah berikut ini.
h = 0,7 m
b = 0,6 m Tabel 1. Koefisien Permeabilitas Tanah
L = 212,465 m
∆h = 4,384 m Lokasi K (m/det) Ket.
S = 0,0206 Lokasi 1 4,103 . 10-6 FTSP UII
n = 0,036 (Gravel bottom with side of
dry rubble or riprap) Lokasi 2 6,464 . 10-5 Lap. Sepak Bola
A = h.b Lokasi 3 1,948 . 10-5 Utara GOR UII
A = 0,7 . 0,6
= 0,42 m2 Lokasi 4 4,642 . 10-5 Rektorat
P = b + 2h Lokasi 5 2,374 . 10 -5
= 0,6 +2.0,7 Bolevard
Data Sekunder Untuk mencari nilai hujan kawasan
menggunakan persamaan (1).
Data Hujan Harian
1,47.52,5+20,19.53,5+10,23.54,5+0,26.55,5
Data Sekunder berupa data hujan harian pada P=
1,47 +20,19+10,23+0,26
stasiun hujan Kemput, Angin-Angin, = 53,79 mm
Bronggang, Prumpung, Plataran, dan Beran. Berdasarkan perhitungan tersebut maka
Analisis dilakukan dari tahun 2005 s/d 2015. didapatkan hujan rerata kawasan pada tahun
Sebelum melakukan perhitungan hujan rerata 2005 s/d 2015 adalah sebagi berikut.
kawasan perlu dilakukan pengujian seri data
dengan metode kurva massa ganda. Nilai Tabel 2. Hujan Rerata Kawasan Tahunan
hujan harian pada stasiun Kemput, Angin- No Tahun Hujan (mm)
Angin, Bronggang, Prumpung, Plataran, dan
Beran dijumlahkan dan dibandingkan nilai 1 2005 99,74
kumulatif hujan tahunan stasiun yang diuji 2 2006 104,93
dengan kumulatif hujan tahunan stasiun hujan 3 2007 62,21
pembanding. Nilai dari stasiun hujan 4 2008 84,76
pembanding yaitu nilai rata-rata tahunan dari 5 2009 65,21
setiap stasiun yang akan diuji. Berikut adalah 6 2010 43,02
kurva massa ganda pada stasiun Beran. 7 2011 74,89
8 2012 59,06
35000
9 2013 47,12
Kumulatif Tahunan Stasiun Beran
5000
0
0 5000 10000 15000 20000 25000
Kumulatif Tahunan Stasiun Pembanding