Sei sulla pagina 1di 10

PERENCANAAN BENDUNG TIPE MERCU BULAT UNTUK

MENDUKUNG DAERAH IRIGASI PEMATANG GUBERNUR


KOTA BENGKULU

Rizky Humaira Putri1, Besperi2), Gusta Gunawan2)


2
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu
1
Mahasiswa Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
Jl. WR. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371 A
email : t_sipil_unib@yahoo.co.id

ABSTRACT

Pematang Gubernur of Bengkulu city has good irrigation area, but since the last
three years, 300 hectares of agricultural land is no longer cultivated because water
demand for irrigation area is not up to the last rice terraces. It is caused by a weir not
functioning optimally. This research aimed to plan the dimensions of the weir to be
suitable to the nowadays condition of Pematang Gubernur’s hydrology. Hydraulic
calculations done by using primary data and secondary data. The primary data used is the
width of the river, the depth of the river, the river base elevation. Secondary data which
achieved is network schmea. Apron floor calculation use lane method, meanwhille the
calculation of weir head, stilling basin, intake gates, flushing gate and weir stability use
mathematics equation. Discharge use on calculation is 37,29 m3/s with a return period of
100 years. The weir use rounded weir head with radius rounded head is 1,512 m and 1,68
m height. The effective width of the weir is 4,796 m. the stilling basin planned is the type
vlughter with a length of 6,711 m. The length of the floor surface is 13,79 m. Width of
intake gate dan flushing gate are 1 m with 1m in high. The design has passed the
requirement of slide stability, shear stability, eccentricity stability and soil bearing
capacity.
Keywords: irrigation area, discharge, weir.

1. PENDAHULUAN
Kebutuhan akan ketersediaan air mencukupi kebutuhan tanaman padi.
perlu diperhatikan karena air merupakan Salah satu usaha untuk membuat sistem
salah satu kebutuhan pokok dalam sektor pertanian yang stabil adalah membangun
pertanian. Kekurangan air yang terjadi bendung (Sabila, 2015[6]). Daerah
pada dapat menyebabkan terjadinya alih Pematang Gubernur memiliki irigasi
fungsi lahan (Mustopa, 2011[3]). Alih yang baik, namun sejak 3 tahun terakhir
fungsi lahan menyebabkan dampak 300 Ha lahan pertanian tidak lagi diolah
negatif terhadap lingkungan dan potensi karena kebutuhan air tidak sampai ke
lahan itu sendiri. Tutupan lahan dapat petak sawah terakhir. Hal ini disebabkan
berpengaruh terhadap debit yang terjadi. oleh bendung belum berfungsi secara
Adanya ketidakpastian debit air maka optimal. Sehubungan dengan
perlu dibangun sistem irigasi. Sistem permasalahan diatas penelitian ini
pertanian yang stabil adalah air yang dilakukan dengan tujuan merencanakan
tersedia di suatu daerah pertanian dapat dimensi bendung dengan tipe mercu

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 60


bulat, kolam olak vlughter, pintu Q = debit, m3/dt
penguras dan pintu pengambilan. Cd = koefisien debit ( Cd = CoC1C2 )
Bendung g = percepatan gravitasi
Bendung berfungsi untuk H1 = bentang efektif bendung, m
meninggikan taraf muka air, agar air Co = fungsi H1/r (r = jari-jari mercu)
sungai dapat disadap sesuai dengan C1 = fungsi p/H1 (P = tinggi mercu)
kebutuhan sehingga air dapat C2 = fungsi p/H1 dan kemiringan
dimanfaatkan secara aman, efektif, hulu
efisien dan optimal (Mawardi dan c. Lantai muka bendung
[2]
Memed, 2010 ). Nugroho dan Indra Metode empiris yang digunakan
(2006[4]) menyatakan ada dua tipe dalam menentukan panjang lantai
bendung yang digunakan untuk mengatur muka adalah metode Lane.
elevasi air di sungai yaitu bendung tetap LT = LV + 1/3 LH (4)
dan bendung gerak. Keterangan:
Hidrolik Konstruksi Bendung Tetap LT = Panjang total (m)
a. Lebar efektif bendung LV = Panjang vertikal bidang
Lebar efektif bendung dapat dihitung kontak (m)
dengan menggunakan rumus : LH = Panjang horisontal bidang
Be = B – 2 (n Kp + Ka) H1 (1) kontak (m)
Keterangan: d. Kolam olak
n = jumlah pilar Kolam olak terdiri dari beberapa tipe
Kp = koefisien konstraksi pilar salah satunya yaitu tipe vlughter.
Ka = koefisien konstraksi Bentuk ruang olak akan dipengaruhi
H1 = tinggi energi (m) oleh tinggi muka air hulu di atas
B = lebar mercu yang sebenarnya mercu dan perbedaan muka air hulu
Be = lebar efektif mercu dan di hilir. Kolam olak vlughter
b. Mercu bendung bulat digunakan pada sungai yang tidak
Padma (2013[5]) menyatakan tinggi banyak membawa batu besar. Dalam
bendung (P) dapat dihitung dengan lantai ruang olakan dari puncak mercu
rumus: tidak lebih dalam dari 8 m atau
P = Elevasi mercu – elevasi lanta (2) perbedaan muka air di hulu dan di
Tinggi energi di atas mercu dapat hilir tidak lebih dari 4 m. Rumus :
dihitung dengan persamaan tinggi
(5)
energi debit, yaitu :
Jika 0,5 < Z/hc 2,0 maka t = 2,4.hc +
Q = Cd 2/3 (3)
0,4.Z
Keterangan:

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 61


Jika 2,0 < Z/hc 15,0 maka t = 3,0.hc Perhitungan daya dukung ini dipakai
+ 0,1.Z rumus teori daya dukung terzaghi,
yaitu :
(6)

Keterangan:
Eksentrisitas: (8)
hc = Kedalaman air kritis (m)
q = Debit per lebar satuan (m3/dt) Tekanan tanah: (9)

g = Percepatan gravitasi
(9,8 m/dt2) Keterangan:
e. Bangunan pengambilan (Intake) e = Eksentrisitas
Bangunan pengambilan berfungsi B = Lebar dasar
untuk membelokkan aliran air dari MT = Momen tahanan
sungai dalam jumlah yang diinginkan MG = Momen guling
untuk kebutuhan irigasi. Elevasi lantai RV = Gaya vertikal
intake diambil minimal satu meter di σ = Tegangan tanah
atas lantai hulu bendung karena b. Stabilitas terhadap guling
sungai mengangkut pasir dan kerikil Rumus yang digunakan adalah :
(Nugroho dan Indra, 2006[4]). Rumus Sf = 1,5 (10)
menentukan debit rencana
menggunakan rumus:
Keterangan:
(7) Sf = Faktor keamanan
Keterangan: MT = Besarnya momen tahan total
Qn = Debit rencana ( m/dt ) MG = Besarnya momen guling total
Q = Kebutuhan air di sawah
( m/dt ) c. Stabilitas terhadap geser
μ = Koefisien debit Rumus untuk menghitung stabilitas
a = Tinggi bukaan ( m ) terhadap geser adalah sebagai berikut:
b = Lebar bukaan ( m )
Sf = 1,2 (11)
g = Gaya gravitasi ( m/dt2)
Keterangan:
z = Kehilangan tinggi energi saat
Sf = Faktor keamanan
bukaan antara 0,15 – 0,3 m
= Besarnya gaya vertikal (KN)
Stabilitas Bendung
= Besarnya gaya horizontal
Stabilitas bendung yang
(KN)
diperhitungkan yaitu:
a. Stabilitas terhadap daya dukung tanah

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 62


2. METODE PENELITIAN 2. Perhitungan Lebar Efektif
Lokasi Penelitian Bendung :
Penelitian ini dilakukan pada Beff = B – 2 (np Kp + Ka) H1
kawasan Daerah Pematang Gubernur = (6,8 – 1 – 0,5) – 2 (1 x 0,01 +
yang terletak di Kecamatan Muara 0,1) x H1
Bangkahulu Kota Bengkulu. = 5,3 – 0,22 H1
Data dan Sumber Data 3. Perhitungan Hidrolis Mercu
Data yang digunakan pada Bendung
penelitian ini berupa data primer dan Q100 = Cd x 2/3 x xBx
sekunder. Data primer adalah lebar H11,5
sungai, kedalaman sungai, elevasi dasar
37,29 = 1,3 x 2/3 x x 5,3
sungai yang diperoleh dari pengukuran di
x H11,5
lapangan. Data sekunder berupa skema
Berdasarkan hasil
jaringan irigasi dan debit puncak 100
perhitungan dengan cara coba-coba
tahun.
dari Q100 = 37,29 m3/dt, diperoleh
Tahapan Pelaksanaan Penelitian
nilai H1 = 2,16 meter.
a. Studi pustaka
4. Perhitungan Hidrolis Mercu Bulat
b. Menetapkan lokasi pengukuran
Nilai jari-jari mercu bendung
Survey lapangan
pasangan batu sebesar 0,3 sampai 0,7
c. Melakukan pengukuran
kali H1.
Diambil: jari-jari (r) = 0,7 H1
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
= 0,7 x 2,16
Perencanaan Hidraulis Bendung
= 1,512 meter
1. Perhitungan Tinggi Bendung
Cd = C0 x C1 x C2
Elevasi sawah tertinggi = +9,73 m
= 1,27 x 0,94 x 1,10
Elevasi mercu bendung = +11,23 m
= 1,19
Data perhitungan:
Maka:
1. Elevasi mercu bending
Q100 = Cd x 2/3 x x B x
= + 11,23 m
H11,5
2. Elevasi dasar sungai
= + 9,55 m 37,29 = 1,19 x 2/3 x x

Tinggi mercu bendung 5,3 x H11,5

= El. Mercu bendung – El. Dasar Berdasarkan hasil perhitungan

sungai dengan cara coba-coba, diperoleh

= (+ 11,23) – (+9,55) nilai H1 = 2,29 meter.


= 1,68 meter Perhitungan lebar efektif bendung
(Beff)

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 63


Beff = 5,3 – 0,22 H1 x H1,5
= 5,3 – 0,22 x 2,29 = 1,19 x 2/3 x x (5,3
= 4,796 meter – 0,22 x 3,045) x 3,0451,5
Perhitungan debit per satuan lebar (q) = 50,073 m3/dt.
q = Q / Beff 5. Perhitungan Tinggi Muka Air
= 37,29 / 4,796 Banjir di Hilir
3
= 7,775 m /dt/m Data perhitungan:
Perhitungan kecepatan di hulu 1. Q100 = 37,29 m3/dt
bendung (v) 2. Isungai rata-rata = 0,0004
v = 3. Lebar sungai rata-rata
= 7,491 meter
=
4. Angka kekasaran (n)
= 1,958 m/dt
= 0,033
Tinggi persamaan energi (Ha)
5. M =2
Ha =

= = 0,195 m

Perhitungan tinggi muka air di hulu


bendung (Hd)
Hd = H1 – Ha
= 2,29 – 0,195
= 2,095 meter
Perhitungan tinggi muka air kritis (hc)

hc =

= 1,83 meter
Perhitungan debit pada bendung
(Existing)
Beff = 5,3 – 0,22 H
H = El. Dekzert – El.
Mercu bendung
= (+ 14,28) – (+11,23)
= 3,045 meter
Cd = 1,19
Q = Cd x 2/3 x x Beff

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 64


Tabel 1. Perhitungan Tinggi Air
0,8 = b x 0,858
Banjir di Hilir Bendung
h A P R v Q bi = 0,8 / 0,858
(m/dt m3/d bi = 1 meter
(m) (m2) (m) (m)
) t
2,50 34,81 19,57 1,67 0,85 30,97 3. Menentukan lebar bukaan pintu
2,80 36,655 20,01 1,83 0,91 33,26 dan jumlah pintu pengambilan
2,90 38,544 20,46 1,88 0,92 35,63
2,96 39,70 20,73 1,92 0,93 37,10
yang dibutuhkan
2,97 39,89 20,77 1,92 0,94 37,35 Diambil: Jumlah pintu
3 40,47 20,91 1,94 0,94 38,10
pengambilan =1
6. Perhitungan Hidrolis Kolam Olak
Lebar bukaan intake =1m
dengan Tipe Vlughter
Kontrol perhitungan pengambilan
z = 4,373 m
yaitu:
Hc = 2/3 x Hd
Q = μ x bi x hi
= 2/3 x 2,095
= 0,5 x 1 x 1
= 3,13 m
untuk 2 < z/Hc < 15 :
maka, + 0,1 x z = 0,8 m3/dt ……….OK

= 3 x 3,13 + 0,1 x 4,373 8. Perhitungan Hidrolis Pintu

t = 3 x Hc 4,627 m Penguras

a = 0,28 x Hc x Kecepatan aliran di pintu


bawah dengan pintu pembilas bawah
= 0,28 x 3,13 x
dibuka penuh
= 0,118 ≈ 0,2 m
a. Perhitungan luas lubang
D = R = L = z + t + H1
pembilas (Ap)
= 4,375 + 4,627 – 2,29
Ap =bxh
= 6,711 m
=1x1
6. Perhitungan Hidrolis Pintu
= 1 m2
Pengambilan
b. Perhitungan tinggi kehilangan
1. Perhitungan debit pengambilan
energi pada bukaan (ze)
(Qpengambilan)
ze = p – 0,5 h
a.Luas areal irigasi = 300 Ha
= 1,681 – 0,5 x 1
b.Qpengambilan = 0,8 m3/dt
= 1,181 meter
2. Perhitungan untuk mendapatkan
c. Perhitungan debit pembilas (Q)
lebar bukaan pintu pengambilan
Q =μxbxh
(bi)
= 0,62 x 1 x 1
Q = μ x bi x hi
0,8 = 0,8 x b x 1
= 2,983 m3/dt

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 65


d. Perhitungan kecepatan pembilas Jadi, nilai panjang rembesan telah
(vc) memenuhi syarat perhitungan.
vc = Q / Ap 3. Perhitungan angka rembesan Lane
= 2,983 / 1 untuk kondisi air normal (Cw)
= 2,983 m/dt Angka rembesan Lane (Cw)
e. Perhitungan diameter sedimen =
yang dibilas (d)
=
Data perhitungan:
vc = 1,5 x C x = 10 > 4 (CL minimum yang
diizinkan)
2,983 = 1,5 x 4 x
Jadi, berdasarkan beberapa
= 0,497
tahapan perhitungan lantai muka,
d = 0,247 meter
digunakan panjang lantai muka =
Maka, sedimen yang dapat
13,79 meter.
dibilas pada kecepatan aliran di pintu
Analisa Stabilitas Bendung
bawah sebesar 0,247 meter.
Perhitungan Stabilitas Bendung
9. Lantai Muka
Gaya-gaya resultan adalah:
Tahapan perhitungan lantai muka
RV = - 148,668 kN
adalah:
RH = 42,551 N
1. Perhitungan beda tinggi muka air
MO = - 889,131 kNm
untuk kondisi air normal (Hw)
Hw = El. Muka air hulu – El. h = = = 2,56 meter

Ambang kolam olak v = = = 6,715 meter


= (+ 11,23) – (+ 9,5)
Tahapan perhitungan stabilitas
= 1,385 meter
bendung yaitu:
2. Perhitungan panjang rembesan
1. Perhitungan stabilitas bendung
a. Perhitungan Lperlu:
tanpa gempa
Lperlu = CL x Hw
Panjang telapak pondasi (Lp) =
= 4,0 x 1,385
15,13 meter
= 5,54 meter
Eksentrisitas (e) dihitung sebagai
b.Perhitungan panjang rembesan
berikut:
(Lw)
e = - < 1/6 Lp
Lw = ΣLv + 1/3 x ΣLh
= 9,467 + 1/3 x 13,16 = - < 1/6 x
= 13,854 meter
15,13
Syarat: Lw ≥ Lperlu
= 1,584 < 2,52 ……….OK
13,854 meter ≥ 5,54 meter
Tekanan tanah:

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 66


Σ = (1± ) = 0,75 x

= (1± ) = 4,397 > 1,5 ……….OK


Tanpa tekanan tanah pasif,
σmaks = 1+
keamanan terhadap geser
2
= 15,999 kN/m < 200-600 menjadi:
2
kN/m
S =fx
σmin = 1-
= 0,75 x
= 3,652 kN/m2 < 200-600
= 2,620 > 1,5 ……….OK
kN/m2
2. Keamanan terhadap gempa
tekanan tanah pasif, yaitu:
ep1 = 0,5 x (ɣt – ɣw) x g x 0,5 x ac = 85 – x (50 – 20)

h x tg2 (45o + φ/2) = 113,125 cm/dt2


= 0,5 x (1,8 – 1) x 9,81 x 0,5 ad = n x (ac x z)m
x 2,63 x tg2 (45o + 35o/2) = 1,56 x (113,125 x 1,56)0,89
= 19,042 kN/m = 155,838 cm/dt2
Ep1 = ½ x (0,5 x h x ep1) E =
= ½ x (0,5 x 2,63 x 19,042)
= = 0,159
= 12,520 kN
Tekanan tanah pasif juga Gaya horizontal tambahan kearah

berkembang pada koperan, hilir adalah sebagai berikut:

sebesar: ΣG = 336,903 kN

a. Koperan A4-A dengan h = 1,16 He = E x ΣG

meter adalah 8,399 kN/m = 0,159 x 336,903

Tekanan tanah pasif menjadi: = 53,519 kN

Ep1 = ½ x (0,5 x h x ep1) Momen tambahan yang digunakan

= ½ x (0,5 x 1,16 x 8,399) adalah:

= 2,436 kN He x h = 53,519 x 2,564

b.Koperan D-E dengan h = 0,82 = 137,225 kNm

meter adalah 1,217 kN Jumlah momen yang telah

c.Koperan F-G dengan h = 0,75 ditambahkan

meter adalah 1,018 kN M = (- 889,131) + 137,225

Maka, total tekanan tanah pasif = - 751,907 kNm

adalah sebesar 17,191 kN 3. Stabilitas Bendung dengan Gempa

Keamanan terhadap geser adalah: Eksentrisitas bendung dengan


gempa menjadi:
S =fx
e = - < 1/6 Lp

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 67


= – < 1/6 x sehingga lebih ekonomis, serta kelebihan
mercu bulat dapat mengurangi tinggi
15,13
muka air di hulu selama banjir. Bendung
= 2,507 < 2,70 ……….OK
Pematang Gubernur menggunakan kolam
Tekanan tanah:
olak tipe vlughter dengan panjang kolam
σmaks = (1+ )
olak 6,71 m. Tipe vlughter digunakan
2
= 19,596 kN/m < 200-600 pada sungai yang tidak membawa batu-
2
kN/m batu yang besar, oleh karena itu tipe ini
Geser dengan tekanan tanah: cocok digunakan pada daerah irigasi
S =fx Pematang Gubernur. Hasil dari
perhitungan didapat lebar untuk pintu
= 0,75 x
pengambilan dan pintu penguras sebesar
= 1,414 > 1,25 ……….OK 1 m dengan tinggi pintu 1 m.
Keamanan terhadap geser tanpa Saran
tekanan tanah pasif: a. Dalam perhitungan desain hidrolik
S =fx bendung, dilakukan sesuai dengan
Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria
= 0,75 x
Perencanaan
= 2,620 > 1,5 ……….OK
b. Pemeliharaan berkala pada bendung
Keamanan terhadap guling adalah:
dan perlu dilakukan agar fungsi dari
S =fx
bendung untuk mengalirkan air ke
= 0,75 x petak sawah terakhir dapat berjalan
efektif.
= 6,862 > 1,5 ……….OK

DAFTAR PUSTAKA
[1]. DPU. 1986. Bangunan Utama KP-
02. Standar Perencanaan Irigasi,
Departemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Pengairan.
Gambar 1. Konstruksi Bendung
Penerbit PU. Jakarta.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
[2]. Mawardi, E., dan Memed, M., 2010.
Debit yang digunakan pada
Desain Hidraulik Bendung Tetap
perencanaan bendung adalah Q100 sebesar
untuk Irigasi Teknis. Alfabeta,
3
37,29 m /dt. Tipe mercu bendung yang
Bandung.
digunakan adalah mercu bulat karena
desain mercu bulat yang lebih kecil

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 68


[3]. Mustopa, Z., 2011. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Alih
Fungsi Lahan Pertanian Di
Kabupaten Demak. Semarang.

[4]. Nugroho, H., dan Indra, A., 2006.


Evaluasi Dan Perencanaan Bendung
Mrican Kabupaten Bantul - Daerah
Istimewa Yogyakarta, Skripsi,
Program Studi Teknik Sipil,
Universitas Diponegoro, Semarang.

[5]. Padma, A., 2013. Perencanaan


Ulang Bendung Tirtorejo
Yogyakarta (Analisis Hidraulika).
Jurnal Teknik Sipil Universitas
Atma Jaya. Yogyakarta.

[6]. Sabila, N. A., 2015. Perencanaan


Bendung Tetap Air Ketahun untuk
Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi
Daerah Irigasi Air Ketahun.
Bengkulu.

Teknosia Vol. III, No. 1, Maret 2017 69

Potrebbero piacerti anche