Sei sulla pagina 1di 5

Green Antibiotic Daun Sirih (Piper betle l.

) Sebagai Pengganti Antibiotik


Komersial untuk Penanganan Mastitis
(Green antibiotic betel leaf (Piper betle l.) as a substitute for commercial antibiotic in mastitis
treatment)

Gabby Lutviandhitarani1, Dian Wahyu Harjanti2 dan Fajar Wahyono1


1
Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
2
Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP

ABSTRACT The present study was carried out to the S1, S2 and S3 groups did not affect to the
investigate the possible antibacterial activity of amount of bacteria (P> 0,05). Moreover, this
betel leaf on the amount and microscopic research showed that betel leaf water extract had the
appearance of mastitis-causing bacteria. The same effectiveness with commercial antibiotic
randomized block design with 5 treatment groups penicillin-dihydrostreptomycin to inhibit the growth
were : K group (mastitis milk only as negative of bacteria as indicated by the same amount of
control), Ab group (mastitis milk + antibiotic bacteria (P>0,05) among the betel leaf groups (S1,
penicillin-dihydrostreptomycin as positive control), S2, and S3 groups) and the Ab group. Gram-
S1 group (mastitis milk + 1,25 ml betel leaf water positive and negative bacteria were seen in the K
extract), S2 group (mastitis milk+ 2,5 ml betel leaf group. However, only Gram-negative bacteria were
water extract), and S3 group (mastitis milk + 5 ml visible in the betel leaf groups (S1, S2, and S3
betel leaf water extract). The result showed that the groups) and in the Ab groups, indicating that betel
amount of bacteria in the betel leaves groups (S1, leaf had the same effectiveness as penicillin-
S2, and S3 groups) were lower (P< 0,05) than that dihydrostreptomycin to inhibit the growth of Gram-
of the control group (K group). Nonetheless the positive bacteria.
different concentration of betel leaf water extract in

Keywords: Betel leaf, mastitis milk, amount of bacteria, bacteria types.

2015 Agripet : Vol (15) No.1 : 28-32

PENDAHULUAN1 dijadikan solusi untuk mengganti antibiotik


Mastitis adalah suatu peradangan pada komersial yang diharapkan lebih aman untuk
jaringan ambing yang dapat disebabkan oleh digunakan. Menurut Yuno (2003) secara
mikroorganisme yang umumnya bakteri, zat empiris obat-obatan yang berasal dari alam,
kimia, dan luka karena mekanis (Saleh, 2004). akan lebih digunakan dalam jangka waktu
Penggunaan antibiotik pada pengobatan panjang dibanding obat-obatan kimia. Dalam
mastitis membawa dampak residu pada produk pengobatan modern, daun sirih sering
yang dihasilkan peternak. Residu antibiotika digunakan sebagai diuretika dan antiinflamasi,
merupakan zat antibiotika termasuk penerapannya umumnya dalam bentuk infusa
metabolitnya yang terkandung dalam daging, dengan dosis 6% sampai 15% (Kartasapoerta
telur, dan susu, baik sebagai akibat langsung 1992, Syukur dan Hermani 2002, Moeljanto
maupun tidak langsung dari penggunaan dan Mulyono 2003).
antibiotika (SNI, 2008). Daun sirih mengandung fenol, yang
Residu antibiotika dalam susu dapat memiliki peran sebagai racun bagi mikroba
menimbulkan alergi, keracunan, gagalnya dengan menghambat aktivitas enzimnya.
pengobatan akibat resistensi, gangguan jumlah Katekol, pirogalol, quinon, eugenol, flavon
mikroflora saluran pencernaan (Murdiati, dan flavonoid merupakan termasuk golongan
1997). Penggunaan antibiotik herbal salah fenol dan mempunyai kemampuan sebagian
satunya daun sirih (Piper betle L.) dapat bahan antimikroba (Suliantari et al., 2008),
sedangkan menurut Mursito (2002) saponin
dan tannin pada daun sirih bersifat sebagai
Corresponding author : dianharjanti@undip.ac.id

Agripet Vol 15, No. 1, April 2015


28
antiseptik pada luka permukaan, bekerja Uji Pengaruh Rebusan Daun Sirih
sebagai bakteriostatik yang biasanya digunakan Terhadap Koloni Bakteri Dalam Susu
untuk infeksi pada kulit, mukosa dan melawan Mastitis Secara In Vitro
infeksi pada luka serta flavanoid selain Pengujian ini menggunakan
berfungsi sebagai bakteriostatik juga berfungsi Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan
sebagai anti inflamasi. Dalam penelitian dan 5 kali pengulangan. Perlakuan terdiri dari
Zalizar (2009) ekstrak daun sirih maupun salep kelompok 5 ml susu mastitis sebagai kontrol
daun sirih terbukti dapat menurunkan jumlah negatif (K); 5 ml susu mastitis + 1,25 ml
bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri rebusan daun sirih (S1); 5 ml susu mastitis +
Escherichia coli yang merupakan bakteri yang 2,5 ml rebusan daun sirih (S2); 5 ml susu
umum ditemukan pada susu mastitis. mastitis + 5 ml rebusan daun sirih (S3); 5 ml
Penelitian tersebut menggunakan biakan susu mastitis + 5 ml antibiotik penicillin-
bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri dihydrostreptomycin sebagai kontrol positif
Escherichia coli dalam media spesifik. Seperti (Ab).
yang diketahui, mastitis tidak hanya Pengujian ini dilakukan menggunakan
disebabkan oleh bakteri patogen uji Total Plate Count (TPC). Semua sampel
Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia diinkubasi pada suhu 37°C selama 2x24 jam.
coli saja dan sampai dengan saat ini pengujian
efektivitas antibakterial dari bahan herbal Pewarnaan Gram
terhadap susu penderita mastitis belum pernah Pewarnaan Gram dimulai dengan
dilakukan. membuat preparat apusan bakteri dengan
mengambil sampel bakteri dari masing-masing
perlakuan (K, S1, S2, S3 dan Ab), dilanjutkan
MATERI DAN METODE
dengan proses pewarnaan menggunakan
Penelitian ini dilakukan melalui pewarna kristal violet dan safranin. Preparat
beberapa tahapan, yaitu membuat rebusan daun kemudian diamati dengan mikroskop
sirih, koleksi susu mastitis subklinis, uji daya perbesaran 1000x (Objektif 100x dan okuler
antibakteri rebusan daun sirih secara in vitro 10x).
(Total Plate Count), dan uji efektivitas rebusan
daun sirih terhadap bakteri melalui pewarnaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gram.
Jumlah Bakteri Pada Susu Sapi Mastitis
Pembuatan Rebusan Daun Sirih (Piper betle Subklinis
L.) Dari hasil uji yang telah dilakukan,
Daun sirih hijau segar sebanyak 100 rebusan daun sirih mampu menghambat
gram dicuci bersih dan disterilkan dengan pertumbuhan bakteri dalam susu mastitis
alkohol. Selanjutnya, ditambah dengan 1 liter subklinis, ditunjukkan dari jumlah bakteri pada
aquades steril kemudian dipanaskan hingga kelompok perlakuan rebusan daun sirih (S1,
mendidih dan aquades berkurang menjadi 500 S2, dan S3) yang lebih sedikit (P<0,05)
ml. Setelah didinginkan, air rebusan tersebut dibandingkan kontrol (K) (Tabel 1).
kemudian digunakan untuk percobaan secara in Dibuktikan dalam penelitian Poeloengan et al.
vitro. (2005) bahwa, pengujian ekstrak daun sirih
secara in vitro (metode cakram) dan in vivo
Koleksi Susu Mastitis Subklinis (dipping) mempunyai efektivitas untuk
Susu dikoleksi dari sapi mastitis yang menurunkan jumlah bakteri susu dari sapi
sebelumnya telah diuji terlebih dahulu penderita mastitis.
menggunakan metode California Mastitis Test Rebusan daun sirih telah terbukti dapat
(CMT) (Sudarwanto, 1999). menghambat pertumbuhan bakteri dalam susu
mastitis namun demikian, tidak ada perbedaan
nyata (P>0,05) pada jumlah bakteri dengan
pemberian konsentrasi bertingkat rebusan daun
sirih. Khustian (2013) meneliti pengaruh

Green Antibiotic Daun Sirih (Piper betle l.) Sebagai Pengganti Antibiotik Komersial untuk… (drh. Dian Wahyu Harjanti, PhD. et al)
29
banyaknya daun sirih merah (Piper crocatum) Gambaran Mikroskopis Preparat Apusan
dalam rebusan terhadap pertumbuhan bakteri Bakteri
Porphyromonas gingivalis (Gram negatif) yang Pengamatan menggunakan mikroskop
menyebabkan peradangan pada gusi dan gigi. dengan perbesaran 1000x (okuler 10x dan
Berdasarkan penelitian tersebut jumlah daun obyektif 100x) memperlihatkan bahwa
sirih merah (Piper crocatum) 10 dan 20 lembar gambaran keseluruhan dari preparat apusan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap berwarna merah. Pada kelompok perlakuan K
pertumbuhan bakteri Porphyromonas terlihat terlihat lebih padat jika dibandingkan
gingivalis (Gram negatif). Sehingga diduga, dengan kelompok S dan Ab (Gambar 1). Pada
meskipun jumlah daun dalam rebusan K terdapat bakteri Gram positif maupun Gram
bertambah, namun jenis pelarut juga berperan negatif karena K merupakan kontrol negatif
penting dalam mengeluarkan bahan aktif dari yang tidak diberi perlakuan apapun hanya susu
dalam sel. sapi mastitis subklinis.
Tabel 1. Jumlah Bakteri Pada Susu Sapi Mastitis
Perlakuan
Ulangan
K S1 S2 S3 Ab
--------------- (x105 CFU/ml) --------------
1 32 33 28 - 18
2 54 39 31 46 30
3 69 28 24 23 29
4 54 37 40 41 20
5 83 63 34 34 28
Rataan 58,4a 40b 31,4b 36b 25b
Keterangan : superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan
beda nyata (P<0,05).

Penggunaan jenis pelarut yang berbeda Gambar 1. Gambaran mikroskopis bakteri susu mastitis akibat perlakuan
rebusan daun sirih
dalam mengekstrak komponen aktif dari sirih,
dapat memberikan hasil aktivitas antimikroba
yang berbeda pula (Suliantari et al., 2008). Pada S1, S2, dan S3 menunjukkan
penampang bakteri berwarna merah serta
Chou dan Yu (1985) menggunakan pelarut
kloroform, etanol dan air ekstrak daun sirih berbentuk batang pendek dan terlihat
terhadap pertumbuhan dan produksi aflatoksin membentuk rantai yang bergerombol dari ciri-
A. Parasiticus dan ternyata ekstrak kloroform ciri tersebut menandakan bahwa bakteri yang
dan etanol mempunyai aktivitas antimikotik terkandung dalam sampel susu yang dipakai
yang lebih baik dibandingkan air. adalah bakteri Gram negatif, hal ini sesuai
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapat Madigan et al. (2006), bahwa bakteri
rebusan daun sirih mempunyai efektivitas yang Gram negatif adalah bakteri yang tidak dapat
sama dengan antibiotik penicillin- mempertahankan zat warna kristal violet
dihydrostreptomycin dalam menghambat sewaktu pewarnaan Gram, sehingga akan
pertumbuhan bakteri. Daya efektivitas tersebut berwarna merah apabila diamati menggunakan
ditunjukkan dari jumlah koloni bakteri yang mikroskop.
tidak berbeda nyata (P>0,05) antara kelompok Kepadatan bakteri pada preparat apusan
perlakuan daun sirih (S) dan antibiotik (Ab). (S1, S2, dan S3) terlihat berkurang
Kandungan zat antibakteri yang terdapat dalam dibandingkan kontrol.. Tidak adanya bakteri
daun sirih sangat efektif digunakan dalam Gram positif pada S1, S2, S3 diduga karena
menghambat pertumbuhan bakteri, seperti bakteri Gram positif lebih sensitif terhadap zat
yang dikemukakan oleh Dalimartha (2005) antimikroba seperti tanin yang terdapat pada
bahwa, diketahui daun sirih memiliki minyak rebusan daun sirih, hal ini sesuai dengan
atsiri, minyak atsiri mengandung sitral dan pendapat yang dikemukakan oleh Tian et al.
(2009) bahwa bakteri Gram positif
eugenol yang berfungsi sebagai anastetik
antiseptik. (Staphylococcus aureus) lebih sensitif terhadap

Agripet Vol 15, No. 1, April 2015


30
ekstrak daun sirih dibanding bakteri Gram KESIMPULAN
negatif (Escherichia coli) yang mengandung
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
senyawa tanin lebih efektif melawan bakteri
dilakukan, disimpulkan bahwa rebusan daun
Gram positif dari pada Gram negatif.
sirih (Piper betle L.) memiliki efektivitas yang
Sensitifitas bakteri Gram positif diduga karena
sama dengan antibiotik komersial penicillin-
perbedaan struktur dinding sel yang dimiliki
dihydrostreptomycin dalam menghambat
bakteri Gram positif dan Gram negatif, seperti
pertumbuhan bakteri gram positif. Sehingga
yang dikemukakan oleh Maillard (2002) bahwa
daun sirih dapat digunakan sebagai green
perbedaan struktur dinding sel berpengaruh
antibiotic alternatif dalam pengobatan mastitis
pada ketahanannya terhadap perlakuan
yang murah tanpa menimbulkan residu pada
antimikroba. Diperkuat oleh Pelczar dan Chan
ternak dan resistensi antibiotika.
(1988) bahwa perbedaan struktur dinding sel
bakteri Gram positif dan Gram negatif
memberikan respon berbeda dalam pewarnaan DAFTAR PUSTAKA
Gram maupun pemberian antibiotik. Chou, C. C., and Yu, R. C., 1985. Effect of
Hasil penelitian membuktikan bahwa Piper betle L. and its Extracts on
daun sirih (Piper betle L.) mempunyai The Growth and Aflatoxin
efektivitas yang sama dengan antibiotik Production by Aspergillus parasiticus,
penicillin-dihydrostreptomycin, hal ini In Proceeding: National Science Coune
ditunjukkan dengan hasil pengamatan Republic China B. (1) 30-35.
mikroskopis pada preparat apusan dari
kelompok (Ab), penampang menunjukkan Dalimartha, S. 2005. Atlas Tumbuhan Obat
warna merah, kepadatan bakteri berkurang Indonesia. Jilid ke-3. Trubus
dibandingkan kontrol, bentuk bakteri batang Agriwidya. Jakarta.
pendek, bergerombol dan berwarna merah. Kartsapoerta, G., 1992. Budidaya Tanaman
Berdasarkan ciri-ciri bakteri yang terdapat Berkhasiat Obat. Cetakan kedua,
pada kelompok (Ab) diduga bakteri tersebut Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
merupakan bakteri Gram negatif. Penisilin
yang diberikan pada kelompok (Ab) Khustian, F., 2013. Pengaruh Cara
merupakan salah satu jenis antibiotik yang Pengolahan dan Jumlah Daun Sirih
memiliki cara kerja dengan mengganggu Merah (Piper croatum) Terhadap
sintesis dinding sel bakteri, sehingga bersifat Pertumbuhan Porphyromonas
membunuh bakteri (Yuningsih, 2004). gingivalis (Kajian in vitro). Universitas
Pemberian antibiotik pada media padat akan Gajah Mada [skripsi].
menghambat atau mengganggu sintesis dari Madigan, M.T., Martinko, J.M. and Brock
dinding sel bakteri, antibiotik akan menyebar T.D., 2006. Brock Biology of
atau berdifusi ke dalam media sehingga akan Microorganisms, Pearson Prentice
mempengaruhi pertumbuhan atau Hall, New Jersey.
perkembangbiakan bakteri Gram positif dan
bakteri Gram negatif (Satish,1990). Maillard, J. J., 2002. Bacterial Target Sites
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah for Biocide Action. J. of Applied
dilakukan, hanya bakteri Gram negatif yang Microbiology Symposium Supplement
ditemukan pada kelompok daun sirih (S) dan (92): 16 S- 27 S.
kelompok antibiotik (Ab) hal ini membuktikan Moeljanto, R.D. dan Mulyono, 2003. Khasiat
bahwa daun sirih mempunyai efektivitas yang & Manfaat Daun Sirih: Obat Mujarab
sama dengan antibiotik penicillin- Dari Masa ke Masa, PT. Agromedia
dihydrostreptomycin dalam menghambat Pustaka, Jakarta.
pertumbuhan bakteri Gram positif.
Murdiati, 1997. Teknik Deteksi Residu
Antibiotika dalam Produk Peternakan,
Seminar Nasional Peternakan dan

Green Antibiotic Daun Sirih (Piper betle l.) Sebagai Pengganti Antibiotik Komersial untuk… (drh. Dian Wahyu Harjanti, PhD. et al)
31
Veteriner, Balai Penelitian Veteriner, Suliantari, B.S.L., Jenie, M. T., Suhartono dan
Bogor. Apriyantono, A., 2008. Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Sirih Hijau
Mursito, B., 2002. Ramuan Tradisional Untuk
(Piper betle L.) Terhadap Bakteri
Penyakit Malaria, PT. Penebar
Patogen Pangan, Tesis, Program Pasca
Swadaya, Jakarta.
Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Poeloengan, M., M.N. Susan dan Adriani.
Syukur, C. dan Hermani, 2002. Budidaya
2005. Efektivitas ekstrak daun sirih
Tanaman Obat Komersial, Penerbit
(Piper betle Linn) terhadap mastitis
Penebar Swadaya, Jakarta.
subklinis. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner. Tian, F., B. Li, B. Ji, J. Yang, G. Zhang, Y.
Bogor, 12-13 September 2005. Pusat Chen and Y. Luo. 2009. Antioxidant
Penelitian dan Pengembangan and antimicrobial activities of
Peternakan. Hal 1015-1019. consecutive extracts from Galla
chinensis : The polarity affects the
Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1988. Dasar-
bioactivities. Food Chemistry 113:
dasar Mikrobiologi Jilid 1. UI Press.
173-179.
Jakarta
Yuningsih, 2004. Keberadaan Residu Pada
Saleh, E., 2004. Teknologi Pengolahan Susu
Produk Peternakan (Susu Dan
Dan Hasil Ikutan Ternak, Fakultas
Daging), Balai Penelitian Veteriner,
Peternakan, Universitas Sumatera
Bogor.
Utara.
Yuno, S., 2003. Uji Efek Campuran Ekstrak
Satish, G., 1990. Mikrobiologi Dasar,
Herbal Seledri (Apium graveolens L.)
Terjemahan E. Suryawidjaja : The
dan Jahe Merah (Zingeber afficinale
Short Text book of Medical
Rose) Terhadap Penurunan Kadar
Microbiology, Bina Rupa Aksara,
Asam Urat Pada Tikus Putih
Jakarta.
Jantan yang Diinduks Kalium
SNI. 2008. Metode Uji Tapis (Screening Oksonat, Universitas Indonesia,
Test) Residu Antibiotika pada Daging, Depok.
Telur, dan Susu Secara Bioassay,
Zalizar, L., 2009. Formulasi Salep Herbal
BSN, Jakarta.
(Piper betle L. dan Phyllanthus Niruri)
Sudarwanto, M.B., 1999. Usaha Peningkatan Untuk Pencegahan Mastitis Pada Sapi
Produksi Susu Melalui Program Perah, Laporan penelitian, Fakultas
Pengendalian Mastitis Subklinis, Pertanian dan Peternakan, Universitas
Fakultas Kedokteran Hewan Muhammadiyah Malang.
Institut Pertanian Bogor. Orasi Ilmiah,
22 Mei 1999.

Agripet Vol 15, No. 1, April 2015


32

Potrebbero piacerti anche