Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Geologi
Search this
Home
About
20 Apr
MINE PLANNING
Perencanaan tambang (mine planning) apa maksudnya?
Untuk dapat mengerti apa yang dimaksud dengan perencanaan tambang, marilah kita tinjau
dulu beberapa pengertian dibawah ini.
Perencanaan (planning) adalah penentuan persyaratan teknik untuk mencapai tujuan dan
sasaran kegiatan yang sangat penting serta urutan teknis pelaksanaannya. Oleh sebab itu
perencanaan merupakan gagasan pada saat awal kegiatan untuk menetapkan apa dan
mengapa harus dikerjakan, oleh siapa, kapan, di mana dan bagaimana melaksanakannya.
Perencanaan tambang (mine planning) dapat mencakup kegiatan-kegiatan prospeksi,
eksplorasi, studi kelayakan (feasibility study) yang dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL), persiapan penambangan dan konstruksi prasarana
(infrastructure) serta sarana (facilities) penambangan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3),
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
Rancangan (design) adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik yang rinci
dan pasti untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaannya. Di
industri pertambangan juga dikenal rancangan tambang (mine design) yang mencakup pula
kegiatan-kegiatan seperti yang ada pada perencanaan tambang, tetapi semua data dan
informasinya sudah rinci.
adalah suatu rancangan lanjutan dan rancangan konsep yang disusun dengan rinci dan
lengkap berdasarkan data dan informasi hasil penelitian laboratoria serta literature, dilengkapi
dengan hasil-hasil pemeriksaan keadaan lapangan.
Rancangan konsep pada umumnya digunakan untuk perhitungan teknis dan penentuan urutan
kegiatan sampai tahap studi kelayakan (feasibility study), sedangkan rancangan rekayasa
(rekacipta) dipakai sebagai dasar acuan atau pegangan dan pelaksanaan kegiatan sebenarnya
di lapangan yang meliputi rancangan batas akhir tambang, tahapan penambangan (mining
stages, mining phases pushback), penjadwalan produksi dan material buangan (waste).
Rancangan rekayasa tersebut biasanya juga diperjelas menjadi rancangan bulanan, mingguan
dan harian.
Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa perencanaan tambang (mine
planning) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk membuat langkah –
langkah atau tahapan – tahapan yang akan di kerjakan dalam kegiatan penambangan.
Dimulai dari tahapan pra penambangan hingga tahap pasca tambang.
Secara umum tahapan dalam kegiatan perencanaan tambang adalah sebagai berikut:
2. Pemilihan metode dan penetapan batas – batas penambangan (final/ultimate pit limit, jika
dgn metode tamka)
4. Penjadwalan produksi
5. Perancangan tempat penimbunan material limbah (waste dump), pembuatan stockpile dan
penyaliran tambang
9. Evaluasi finansial
2. Kegiatan pengupasan tanah pucuk (top soil removal) dan overburden removal
Jika kegiatan penambangan hampir selesai atau telah selesai dilakukan pada suatu areal
penambangan, maka kegiatan yang harus dilakukan adalah kegiatan penutupan tambang.
Dalam hal ini kegiatan penutupan tambang meliputi:
Reklamasi tambang; adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan
lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi dan
berdaya guna sesuai peruntukannya.
Salah satu kegiatan pengakhiran tambang adalah reklamasi sebagai upaya penataan kembali
daerah bekas tambang agar bisa menjadi daerah bermanfaat dan berdayaguna. Reklamasi
tidak berarti akan mengembalikan seratus persen sama dengan kondisi rona awal. Sebuah
lahan atau gunung yang dikupas untuk diambil isinya hingga kedalaman ratusan meter
walaupun sistem gali timbun (back filling) diterapkan tetap akan meninggalkan lubang besar.
Pada prinsipnya kawasan atau sumberdaya alam yang dipengaruhi oleh kegiatan
pertambangan harus dikembalikan ke kondisi yang aman dan produktif melalui rehabilitasi.
Kondisi akhir rehabilitasi dapat diarahkan untuk mencapai kondisi seperti sebelum ditambang
atau kondisi lain yang telah disepakati. Kegiatan rehabilitasi dilakukan merupakan kegiatan
yang terus menerus dan berlanjut sepanjang umur pertambangan sampai pasca tambang.
Tujuan jangka pendek rehabilitasi adalah membentuk bentang alam (landscape) yang stabil
terhadap erosi. Selain itu rehabilitasi juga bertujuan untuk mengembalikan lokasi tambang ke
kondisi yang memungkinkan untuk digunakan sebagai lahan produktif. Bentuk lahan
produktif yang akan dicapai menyesuaikan dengan tata guna lahan pasca tambang. Penentuan
tata guna lahan pasca tambang sangat tergantung pada berbagai faktor antara lain potensi
ekologis lokasi tambang dan keinginan masyarakat serta pemerintah. Bekas lokasi tambang
yang telah direhabilitasi harus dipertahankan agar tetap terintegrasi dengan ekosistem
bentang alam sekitarnya.
Advertisements
Report this ad
Report this ad
Rate this:
3 Votes
Berbagi:
Facebook9
Twitter
Email
Related
AIRTANAHIn "Air"
Leave a Reply
Peta Situs
About
Arsip
Kategori
Air
Eksplorasi
Geologi
Perkenalan
Tambang
Recent Posts
AIRTANAH
Erosi dan Pelapukan
Kuarsa
Tujuh Tipe Kristal yang Paling Umum
Magma dan Lava
Tags
batuan beku
andesit antrasit bahan galian batuan batuan malihan batuan metamorf batuan sedimen
batuan vulkanik batubara batubara muda batugamping batulempung batupasir batusabak breccia breksi brown coal cabang geologi
conglomerate danau terbesar deepest ocean diorit Eksplorasi exploration report fakta geologi gabro gambut gempa bumi geofact
Geofisika Geologi geologi ekonomi Geophysical Exploration granit gunung termuda hidrogeologi igneous rock inertinit
karbonan klastik konglomerat kristal kuarsit laporan eksplorasi laporan kegiatan eksplorasi largest lake laut terdalam lava lignit
metamorfosa metamorfosis mine planning mineral mineral hardness mohs scale non klastik paleontologi perencanaan tambang
pertambangan Resistivitas rijang riolit sedimentasi Seismik skala gempa skala kekerasan mineral skala mohs skala richter
Data Anda
Statistika Blog
124,154 Kunjungan
Follow