Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
---TEKNOLOGI PERTANIAN---
ABSTRACT
Soybean is the best source of concerning plants protein because have a complete composition of amino acid. A kind of food that has
based ingredient from soya bean is beancurd. Beancurd producent that use soybean and water with ratio 1 : 10, produced 30–35%
beancurd rendemen. Then, to increase beancurd rendemen, we need to set degrees of acidity during extraction and need to add mung
bean. We choose mung bean as mixing ingredients because chemical component in soybean especially the protein and carbohydrate. The
purpose of the research are to specify the number of additional mung bean and suitable pH adjusments to get maximal beancurd
rendemen. The research has three steps. First step, the researcher prepare the ingredients so we get mung bean porridge and set the pH.
Second step of making bean curd originating from the slury which has been obtained. Last step, test the rendemen of beancurd that has
been produced. The result from beancurd rendemen show that R3P3 formulation (adding the 30% of mung bean and extraction pH is 9) is
the best formulation with the highest rendement value 29,16%.
ABSTRAK
Kedelai merupakan sumber protein nabati yang paling baik karena memiliki susunan asam amino yang cukup lengkap. Salah satu jenis
makanan yang berbahan dasar kedelai adalah kembang tahu. Produsen kembang tahu yang menggunakan perbandingan kedelai dengan
air sebanyak 1 : 10 menghasilkan rendemen kembang tahu sebanyak 30–35%. Untuk meningkatkan rendemen kembang tahu maka perlu
diatur derajat keasaman selama ekstraksi dan menambahkan kacang hijau. Kacang hijau dipilih sebagai bahan pencampur karena
komponen kimianya seperti komponen pada kedelai khususnya protein dan karbohidrat. Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan
jumlah penambahan kacang hijau dan pengaturan pH yang cocok untuk mendapatkan rendemen kembang tahu yang maksimal. Penelitian
dilakukan dalam tiga tahapan. Pada tahap pertama, peneliti melakukan persiapan bahan baku sehingga didapatkan bubur kedelai–kacang
hijau dan dilakukan pengaturan pH. Tahap kedua pembuatan kembang tahu yang berasal dari slury yang telah didapatkan. Tahap terakhir
yaitu melakukan pengujian terhadap rendemen dari kembang tahu yang dihasilkan. Hasil dari rendemen kembang tahu menunjukkan
bahwa formulasi R3P3 (penambahan jumlah kacang hijau 30% dan pH ekstraksi 9) merupakan formulasi terbaik dengan nilai rendemen
tertinggi sebesar 29,16%.
pemasakan, hasil ekstraksi slury, pH ekstraksi slury, dan dibuat kembang tahu. Slury kemudian dipanaskan dengan
berbagai hal saat pengolahan (Wu dan Bates, 1972). suhu mendekati 90oC yang selanjutnya didinginkan pada
Produsen kembang tahu biasanya menggunakan suhu 75oC, dan dilakukan hembusan angin untuk
perbandingan kedelai dan air sebanyak 1 : 10. Rendemen mempercepat terbentuknya lapisan film yang nantinya
kembang tahu yang dihasilkan antara 30–35%. Untuk diangkat menggunakan lidi. Proses pemanasan slury ini
meningkatkan rendemen kembang tahu maka perlu diatur dilakukan berulang-ulang sampai tak terbentuk lapisan
derajat keasaman selama ekstraksi. Selain itu, dengan lagi. Lapisan film yang diperoleh dikering anginkan
menambahkan kacang hijau maka diharapkan dapat sebentar selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan suhu
meningkatkan rendemen kembang tahu. 55oC selama 90 menit yang nanti hasilnnya disebut
Kacang hijau dipilih sebagai bahan pencampur kembang tahu.
karena komponen kimianya seperti komponen pada Analisis. Analisis yang dilakukan adalah rendemen
kedelai khususnya protein dan karbohidrat (Depkes RI, kembang tahu yang diperoleh dari membagi berat kering
1981). Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan kembang tahu yang dihasilkan dengan berat kering bahan
jumlah penambahan kacang hijau dan pengaturan pH yang yang digunakan dan dikalikan dengan 100%.
cocok untuk mendapatkan rendemen kembang tahu yang
maksimal. HASIL
PEMBAHASAN SIMPULAN
Pembentukan kembang tahu akibat dari adanya Formula R3P3 dengan mencampurkan kacang
penguapan air pada permukaan slury, keadaan ini kedelai dan kacang hijau 7 : 3 yang diatur pH ekstraksi
disebabkan oleh adanya pembentukan ikatan elektrostatik sebanyak 9 merupakan formula kembang tahu yang
antara pospolipid dengan protein yang terjadi setelah memiliki nilai rendemen paling tinggi yaitu 29.16%.
adanya penguapan akibat pemanasan bahan. Penguapan Dapat dikatakan formulasi R3P3 cocok untuk
ini semakin dipercepat dengan adanya udara yang mendapatkan rendemen kembang tahu yang maksimal.
dihembuskan pada permukaan bahan, sehingga lapisan
yang terjadi semakin banyak dan semakin cepat yang
DAFTAR PUSTAKA
akhirnya mempengaruhi banyaknya pembentukan
kembang tahu. Persentase kacang hijau (faktor R) dan pH Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan
Makanan. Jakarta: Makanan Rakyat Departemen
(faktor P) memberikan pengaruh yang sangat nyata pada Kesehatan RI.
rendemen kembang tahu dan antar perbandingan Fardiaz, D. 1983. Prospek Pengolahan Kedelai. Dalam
penambahan kacang hijau pada bahan baku kedelai serta Konsultasi Teknis Pengembangan Industri Pengolahan
Jagung, Kedelai, dan Ubi Kayu. Bogor: Pupangtepa IPB.
pengaturan pH dalam pembuatan kembang tahu (P X R)
Shurlleff, W., and Aoyagi. 1979. Tofu and Soymilk. Japan:
terdapat interaksi yang sangat nyata. Production Auturmn Press.
Interaksi antara penambahan kacang hijau dan pH
Somaatmadja, S., Isminadji, M., dan Suwarno. 1985. Kedelai.
ekstraksi pada formulasi R3P3 yang menggunakan Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
penambahan jumlah kacang tanah sebanyak 30% dan pH
ekstraksi yang diatur 9, dapat menghasilkan rendemen Wolf, W. J. 1972. What is Soy Protein. Food technology. Volume
26: 44–45.
kembang tahu dengan nilai yang paling tinggi sebesar
Wu, L. C. and Bates. 1972. Studies on the Film Formulation
29.16% (Tabel 2). Hal ini dikarenakan menurut Shurlleff Phenomenon Soy Protein Lipid Film. Journal of food
dan Aoyagi (1979), kembang tahu yang dihasilkan dari science. Volume 37: 36–39.