Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Budi Hardiyatno1
INFO ARTIKEL A B S T R A C T
A B S T R A K
95
Budi Hardiyanto: Kompetensi, Pembinaan Karier...
1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara 21 Tahun 2010 tentang Sistem Pengendalian
yaitu pada Bab VIIIA pasal 23E sampai 23G Intern Pemerintah Di Lingkungan Kementerian
menerangkan bahwa perlunya dilaksanakan Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia.
pengawasan dan pemeriksaan dalam Di Inspektorat yang jadikan tempat penelitian,
pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan terhadap kinerja auditornya masih sering
yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksaan ditemukan temuan yang berulang serta masih
Keuangan (BPK) dimana hasil pemeriksaannya ada internal auditnya yang belum sepenuhnya
diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat memahami aturan/kreteria yang dijadikan dasar
(DPR), disamping itu untuk kegiatan Badan dalam pemeriksaan penyebabnya hal tersebut
Pemeriksaan Keuangan (BPK) diatur dengan diantarnya adalah kompetensi dan pembinaan
undang-undang tersendiri yaitu Undang- karier termasuk dalam rekrutmen pengawai
Undang RI nomor 15 tahun 2004. inspektorat itu sendiri sehingga profesional
Pemerintah mengeluarkan peraturan hasil auditnya meragukan maupun lemahnya
yang mengharuskan adanya badan pengawasan penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
dan pemeriksaan sesuai Peraturan Presiden dan Sistem Akuntabilitas Instansi di lingkungan
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 Satuan Kerja tersebut. Sedangkan Sawyer
Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,Susunan Lawrence B. dkk, (2006, 542-544) juga
Organisasi, Dan Tata Kerja Kementerian Negara menyatakan bahwa kompetensi dan pembinaan/
Republik Indonesia yaitu pada pasal 78 – pasal pengembangan jenjang auditor sangat diperlukan
81 dan Peraturan Presiden Republik Indonesia untuk meningkatkan kinerja auditor dan hasil
Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan dan
Dan Organisasi Kementerian Negara pasal 27 profesional.
ayat (2) d yaitu keharusan dibentuknya lembaga Pelaksanakan kegiatan pengawasan
Inspektorat Jenderal sebagai badan pengawas dan pemeriksaan Inspektorat Jenderal Dan
pada setiap Kementerian dan pasal 37 ayat (1) Perbendaharaan Instansi Kementerian
dimana Inspektorat Jenderal berada dibawah dan Pertahanan mengacu pada Undang-Undang
bertanggungjawab kepada menterinya masing- maupun Peraturan yang berlaku tentang Sistem
masing serta Pasal 38 Inspektorat Jenderal Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dengan berdasarkan Surat Keputusan Panglima
intern di lingkungan Kementerian dipertegas lagi TNI nomor Skep/221/VI/2006 tanggal 14 Juni
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia 2006 tentang Petunjuk Dasar Pengawasan Dan
Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Pemeriksaan Tentara Nasional Indonesia dan
Tugas, Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Surat Keputusan Panglima TNI nomor Skep/25/
Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I/2013 tanggal 17 Januari 2013 tentang Buku
I Kementerian Negara yaitu pada pasal 121 Petunjuk Induk Pengawasan Dan Pemeriksaan
(g) dan pasal 133 – pasal 134. Sedangkan Tentara Nasional Indonesia.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Selain itu, di bidang hukum dikeluarkan
(Menpan) sendiri untuk mengatur kompetensi, undang-undang tentang penyelenggaraan negara
pembinaan dan standar Auditor di lingkungan yang bersih dan bebas KKN, serta undang-
pemerintah juga mengeluarkan aturan yaitu undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Pidana Korupsi (KPK). Keseluruhan peraturan
Negara nomor PER/220/M.PAN/7/2008 perundang-undangan tersebut dikeluarkan
tanggal 4 Juli 2008 tentang Jabatan Fungional untuk mewujudkan tuntutan masyarakat akan
Auditot dan Angka Kredit. Untuk mewadahi terselenggaranya pemerintahan yang bersih,
lembaga Inspektorat Jenderal di Kementerian taat pada aturan perundang-undangan dan
Pertahanan maka dikeluarkan Peraturan dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan
Menteri Pertahanan Republik Indonesia nomor pemerintahan melalui suatu sistem akuntabilitas
kinerja instansi. Aparat Pengawasan Intern pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan
Pemerintah (APIP) memegang peran penting semua kegiatan atas nama principals dalam
dalam meyakinkan masyarakat bahwa kapasitasnya sebagai pengambil keputusan
penyelenggaraan dan pertanggungjawaban (Jensen dan Smith, 1984). Pengawasan
keuangan pemerintah telah dilaksanakan atau monitoring yang dilakukan oleh pihak
sesuai harapan, kondisi ini berlaku di setiap independen memerlukan biaya atau monitoring
unsur pemerintahan termasuk di tubuh cost dalam bentuk biaya audit, yang merupakan
instansi Kementerian Pertahanan. Inspektorat salah satu dari agency cost (Jensen dan Meckling,
Jenderal dan Perbendaharaan (Itjen) instansi 1976). Uraian tersebut diatas memberi makna
Kementerian Pertahanan selaku badan bahwa auditor merupakan pihak yang dianggap
pengawas dan pemeriksa belum melaksanakan dapat menjembatani kepentingan pihak
perannya secara optimal dalam mewujudkan pemegang saham (principal) dengan pihak
efektifitas kinerja aparat pemeriksa (Auditor) manajer (agent) dalam mengelola keuangan
karena faktor kompetensi dan pembinaan perusahaan termasuk menilai kelayakan strategi
karier belum mendapat perhatian sepenuhnya. manajemen dalam upaya untuk mengatasi
Kelemahan-kelemahan lain adalah minimnya kesulitan keuangan perusahaan.
perhatian dan keseriusan para pimpinan Menurut Anthony dan Govindarajan
Satuan Kerja (Satker) dalam menindaklanjuti (2005), teori agensi adalah hubungan atau
hasil temuan dan lemahnya penerapan/sanksi kontrak antara principal dan agent. Teori agensi
hukum yang harus dijatuhkan. Selain itu memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu
dalam melaksanakan perannya, Itjen instansi semata-mata termotivasi oleh kepentingan
Kementerian Pertahanan masih dihadapkan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik
pada beberapa keterbatasan dan kelemahan kepentingan antara principal dan agent. Dari
ditinjau dari Sistem Pengendalian Intern, pola teori ini dapat disimpulkan bahwa professional
penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan, internal audit sangat berhubungan erat dengan
prosedur dan teknik audit, sumber daya manusia perusahaan/ organisasi termasuk kinerja auditor
yang kurang profesional, rekrutmen personil itu sendiri.
auditor tidak berdasarkan keahlian tetapi Teori Manajemen Sumber Daya
hanya berdasarkan Surat Perintah, sarana dan Manusia (MSDM) menurut Gomes (2002:3)
prasarana serta peranti lunak serta dasar hukum adalah: Suatu gerakan pengakuan terhadap
yang digunakan belum sepenuhnya sesuai pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya
dengan kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan yang cukup potensial yang perlu dikembangkan
pemeriksaan. Itjen instansi Kementerian sedemikian rupa sehingga mampu memberikan
Pertahanan selaku Aparat Pengawas Internal kontribusi yang maksimal bagi organisasi dan
Pemerintah (APIP) di tubuh instansi bagi pengembangan dirinya. Sedangkan menurut
Kementerian Pertahanan perlu meningkatkan Teori A. Maslow (1943) tentang motivasi yaitu
perannya agar dalam melaksanakan kegiatan secara mutlak menunjukkan perwujudan diri
pemeriksaan dilaksanakan secara profesional. sebagai pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang
bercirikan pertumbuhan dan pengembangan
2. Telaah Teori dan Pengembangan individu. Perilaku yang ditimbulkannya dapat
Hipotesis dimotivasikan oleh manajer dan diarahkan
2.1 Teori Agency sebagai subjek-subjek yang berperan. Dorongan
yang dirangsang ataupun tidak, harus tumbuh
Teori agensi merupakan konsep yang
sebagai subjek yang memenuhi kebutuhannya
menjelaskan hubungan kontraktual antara
masing-masing yang harus dicapainya dan
principals dan agents. Pihak principals adalah
sekaligus selaku subjek yang mencapai hasil
pihak yang memberikan mandat kepada
untuk sasaran-sasaran organisasi
97
Budi Hardiyanto: Kompetensi, Pembinaan Karier...
99
Budi Hardiyanto: Kompetensi, Pembinaan Karier...
mengungkapkan bahwa secara simultan H1: Ada pengaruh kompetensi auditor terhadap
kecerdasan emosional, pengetahuan, Locus kinerja auditor pada Inspektorat Jenderal
of Control, Independensi dan komunikasi dan Perbendaharaan Instansi Kementerian
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pertahanan
pemeriksa internal Inspektorat. Bila dilihat H2: Ada pengaruh pembinaan karir terhadap
secara parsial kecerdasan emosional, Locus of kinerja auditor Inspektorat Jenderal dan
Control, Independensi berpengaruh signifikan Perbendaharaan Instansi Kementerian
Pertahanan
Gambar 1. Kerangka Pikir
101
Budi Hardiyanto: Kompetensi, Pembinaan Karier...
digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya tingkat signifikansi hasil uji-t kurang dari 0,05
multikolinieritas adalah menggunakan maka hipotesa yang didapat H1 dapat diterima
Variace Inflation Factor (VIF). Jika nilai dan H0 ditolak dan jika lebih dari atau sama
VIF nya kurang dari atau sama dengan dengan 0,05 maka hipotesa yang didapat H1
10 (Myer, 1990) maka dalam data tidak dapat ditolak dan hipotesa dari H0 diterima.
terdapat multikolinieritas.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
2. Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk
memberikan keyakinan bahwa data yang Responden yang digunakan dalam
diuji adalah homogen. Jika terdapat hasil penelitian ini adalah seluruh pelaksana
signifikan regresi sederhana variabel audit yang ada di Inspektorat Jenderal dan
bebas terhadap nilai absolut dari residual Perbendaharaan jajaran instansi Kementerian
(error) signifikan, maka dapat disimpulkan Pertahanan yaitu pejabat struktural dan
terhadap heteroskedastisitas (varians dari fungsional dimana pejabat struktural dapat
residual tidak homogen). melaksanakan kegiatan pemeriksaan/
3. Uji Normalitas residual model dilakukan audit karena tugas dan tanggungjawabnya
untuk menguji distribusi nilai residual melaksanakan penempatan di Inspektorat
model yang diuji. Model yang baik adalah yang seharusnya dibekali keahlian bidang
jika distribusi residual modelnya lebih audit. Dalam hal ini seseorang yang bertugas
dari 0.05 pada α=5%, dengan kata lain di Inspektorat akan dapat pemahaman atas
distribusi observasi dibandingkan distribusi segala kebutuhan serta kelemahan yang terjadi
teoritisnya tidak berbeda. Pengujian dapat sehingga hambatan dapat diselesaikan dengan
juga dilakukan dengan menggunakan grafik baik dan dilaksanakan lebih efektif, efisien dan
p-plot. Jika data berada di sekitar sumbu ekonomis sesuai dengan aturan yang berlaku.
diagomal maka dapat dikatakan normal. Jumlah responden dalam penelitian sebanyak
87 responden dimana dari 100 kuisioner yang
Persamaan model penelitian digambarkan
disebar. Dalam pengumpulan data adalah
dalam persamaan regresi sebagai berikut:
dengan pengiriman kuisioner secara langsung
Y = a + b1X1 + b2X2 + e kepada para responden dengan jangka waktu
pengisisn/ pengembalian kuisioner selama tujuh
Keterangan :
(7) hari kerja. Deskripsi dari variabel yang diuji
a = nilai konstanta adalah sebagai berikut:
b = nilai koefisien regersi variabel Analisis statistik deskripsi bertujuan untuk
independen memberikan gambaran umum dari data yang
Y = kinerja auditor didapat yaitu mean, median, standar deviasi
X1 = kompetensi dan data minimum sesuai dengan tabel dibawah
X2 = pembinaan karir ini.
e = error
Pengujian model penelitian dilakukan
dengan Uji Fisher (Uji F). Model yang baik
adalah jika satu dari variable independen
yang diuji berpengaruh terhadap variable
dependennya. Model dikatakan baik jika
signifikasi hasil uji F < 0,5 pada α=5%.
Pengujian Hipotesis dilakukan dengan uji-t.
Uji-t merupakan pengujian masing-masing
variable independen terhadap dependen. Jika
103
Budi Hardiyanto: Kompetensi, Pembinaan Karier...
Tabel 1
Deskripsi Variabel
signifikan 0,000 maka model regresi bisa sebesar 0,317 artinya jika variabel Pembinaan
dipakai untuk memprediksi Kinerja Auditor Karier (X2) konstan maka peningkatan
(Y) atau dapat dikatakan bahwa Kompetensi Kompetensi (X1) satu satuan akan meningkatkan
Auditor (X1) dan Pembinaan Karier (X2) secara Kinerja Auditor (Y) sebesar 0,317 dan koefisien
bersamaan mempengaruhi Kinerja Auditor (Y). regresi Pembinaan Karier (X2) sebesar 0,866
Hal ini menunjukkan bahwa model yang diuji maka artinya jika variabel Kompetensi (X1)
merupkan model yang baik. konstan maka peningkatan Kinerja Auditor (Y)
Tujuan pengujian hipotesis adalah sebesar 0,866 satuan.
untuk mendapatkan kesimpulan apakah Dari penggolaan statistik jika tingkat
hipotesis penelitian yang dirumuskan telah signifikansi kurang dari 0,05 maka hipotesa
sesuai atau tidak dengan data yang diperoleh, yang didapat H1 dapat diterima dan hipotesa
maka hipotesis yng diuji adalah hasil hipotesis dari H0 ditolak. Namun bila tingkat signifikansi
statistik yang dinyatakan dalam bentuk lebih dari 0,05 maka hipotesa yang didapat H1
hipotesis nol (H0) . Sebelum digunakan dapat ditolak dan hipotesa dari H0 diterima.
sebagai dasar kesimpulan pengujian hipotesis Dari hasil pengujian F hitung dan R menunjukkan
dilakukan dengan menggunakan statistik dan bahwa Kompetensi (X1) dan Pembinaan Karier
data yang ada diuji secara simultan dan parsial (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
untuk melihat apakah model yang didapat dan Auditor (Y). Untuk menghasilkan kinerja
koefisien regresinya dapat dikatakan bermakna auditor yang baik diperlukan suatu standar
secara statistik dan dapat diambil kesimpulan dan pedoman pelaksanaan audit internal agar
secara umum mengenai pengaruh kompetensi profesionalisme auditor dapat terjaga. Salah satu
dan pembinaan karier terhadap kinerja auditor. dari standar yang ada untuk internal auditor
Berikut adalah hasil Uji-t.
Tabel 2
Hasil Uji Hipotesis
Coefficients ª
Dari hasil perhitungan regresi berganda linier pemerintah mengacu pada Standar Kompetensi
maka persamaan regresinya adalah : Auditor yang dikeluarkan oleh Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Y = 0, 562 + 0,317 X1 + 0,866 X2 + ε
maupun dari konsorsium Organisasi Profesi
Dari hasil perhitungan. Jika nilai intercept (a) Audit Internal.
sebesar 0,562 artinya jika Kompetensi (X1) dan
Pembinaan Karier (X2) sama-sama nol, maka 5. Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi
Kinerja Auditor (Y) sebesar 0,562 satuan. Hasil Penelitian
Koefisien regresi parsial Kompetensi (X1)
105
Budi Hardiyanto: Kompetensi, Pembinaan Karier...
107
Budi Hardiyanto: Kompetensi, Pembinaan Karier...