Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Disusun oleh:
Adnan Aryo Permana
1167060002
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kunjungan di Taman Bunga Nusantara
terkait dengan habitat, komunitas dan ekosistem yang dilaksanakan pada hari Kamis, 7
Desember 2017. Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, baik kekurangan dari segi teknis penulisan, pemaparan, dan materi
sekalipun. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, agar pada pembuatan selanjutnya akan menjadi lebih baik. Akhir kata,
penulis berharap semoga laporan kunjungan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
memberi pengetahuan baru bagi pembacanya. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II METODOLOGI
2.1 Tempat dan Waktu
2.2 Alat dan Bahan
2.3 Metode
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam suatu
penelitian, maka penyusun menggunakan beberapa metode. Dalam memperoleh data yang
diperlukan dalam penyusunan karya tulis ini, penulis melakukan pengumpulan data
melalui metode sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
Bunga mawar merupakan tanaman hias dengan batang berduri, banyak ditanam di taman
dan paling banyak dijual di toko bunga sebagai bunga potong atau bunga tabur. Bunga ini berharga
karena keindahan dan aromanya, serta bermanfaat dan memiliki banyak khasiat. Mawar hampir
bisa ditemukan di semua negara di seluruh dunia, sehingga dijuluki sebagai “Ratu Segala Bunga
(Queen of Flower)”.
Bunga mawar dapat tumbuh sampai dengan ketinggian 900 m dpl. Dibawah ketinggian ini
kuncup menjadi kecil. Kisaran tumbuh bunga mawar adalah 700-1200 m dpl. Bunga mawar
membutuhkan suhu berkisar 15-300 C, dengan kelembaban udara rata-rata 50-60%. Tanaman
mawar membutuhkan cahaya penyinaran matahri penuh sepanjang hari, karena bila tempatnya
terlindung akan terserang cendawan dan pertumbuhannya kurang baik. Tanah yang sesuai untuk
tanaman mawar adalah tanah bertekstur dan drainase yang baik, gembur, cukup bahan organik dan
tidak terlalu asam pH 6-7 (Hanum,2002).
Penyiraman berlebihan akan mengakibatkan akar tidak berkembang lebih dalam, sehingga
tanaman tidak kokoh. Genangan air dalam waktu lama justru membua akar mawar mengalami
kerusakan fisilogis, seperti busuk akar, penguningan daun atau layu(Lingga,2008).
c. Daun : Majemuk, berbentuk lonjong, tumbuh berseling, panjang 5-10 cm, lebar 1,5-2,5
cm, pertulangan menyirip,warnahijaukeabuan.
d. Bunga : Majemuk, bulat, tumbuh di ujung cabang atau batang, tangkai selindris, kelopak
berbentuk lonceng, benang sari bertangkai sepanjang kurang lebih 0,7 cm, warna kepala
sari kuning, bentuk putik bulat dengan panjang kurang lebih 0,5 cm, mahkota halus, berbau
harum.
e. Buah : Lonjong, berwarna hijau kemerahan. f. Biji : Bulat, berwarna coklat. g. Akar :
Tunggang.
BAB IV
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : icotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
a. Akar ( Radix )
Bunga mawar memiliki akar yang berserabut dan memanjang kebagian bawah,
bentuk akar bunga mawar bulat memanjang dan berwarna kecoklatan muda dan tua. Akar
tanaman ini memiliki fungi utama bagi bunga mawar yaitu untuk menyokong tanaman agar
tetap tegak dan berdiri, serta menyerap unsur hara dan air yang ada di dalam tanah dengan
maksimal.
b. Batang ( Caulis )
Bunga mawar memiliki batang bulat memanjang dan tidak beraturan. Batang bunga
mawar ini berduri, bercabang – cabang berwarna kecoklatan, kehijauan lumut dan juga
abu-abu. Batang bunga mawar ini memiliki peran yang sangat penting untuk tanaman yaitu
menyokong cabang dan bunga pada tanaman. Selain itu, batang tanaman ini juga memiliki
diameter yang sangat kecil dan juga sangat rentan terhadap predator besar yang menyerang.
c. Daun ( Folium )
Bunga mawar memiliki daun majemuk yang terdiri dari 5-9 anakan daun yang
terdapat dalam satu cabang. Daun pada bunga mawar memiliki bentuk bulat kecil
memanjang dengan ukuran 2-3 cm meruncing dan ada juga yang berigi. Daun pada bunga
mawar memiliki warna hijau muda dan hijau tua yang menopang pada tangkai batang yang
terdapat di ujung tangkai dengan panjang 1-2 cm.
d. Bunga
Bunga mawar ini adalah majemuk yang terkumpul atas benag dan putik, bunga
pada tanaman ini memiliki bentuk seperti bulat tetapi memiliki lapisan-lapisan bunga yang
terdiri dari 20-26 lapisan bahkan lebih tergantung dengan besar bunga. Bunga pada
tanaman ini memiliki warna yang sangat bervariasi dan beragam mulai dari warna putih,
merah dan juga kekuningan. Bunga ini adalah salah satu tempat penyerbukan dan
pembuahan yang terjadi penyatuan antara benang sari dan putih hingga akan membentuk
bakal biji.
e. Buah ( Fuctus )
Biji pada bunga mawar ini terdapat di bagian bunga, sehingga tidak tampak jelas
jika melihatnya dari jauhan. Biji tanaman ini di lindungi oleh buah yang membungkus biji,
biji pada tanaman ini memikiki bentuk bulat, oval memanjang berkukuran sangat kecil.
Memiliki warna kecoklatan hingga kehitaman, serta di bagian dalamnya berwarna keputian
dan kecoklatan.
Ekosistem adalah suatu komunitas tumbuhan, hewan dan mikroorganisme beserta
lingkungan non-hayati yang dinamis dan kompleks, serta saling berinteraksi sebagai suatu
unit yang fungsional. Manusia merupakan bagian yang terintegrasi dalam ekosistem.
Ekosistem sangat bervariasi dalam hal ukuran, dapat berupa genangan air pada suatu
lubang pohon hingga ke samudera luas (Caudill, 2005). Dalam suatu ekosistem yang masih
alami dan belum terganggu akan didapati adanya keseimbangan antara
komponenkomponen penyusun ekosistem tersebut. Keadaan seperti ini disebut juga
sebagai homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk dapat menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara menyeluruh. Sistem yang dimaksud meliputi penyimpanan
zat hara, pertumbuhan dan perkembangan organisme yang ada, pelepasan zat hara di
lingkungan, reproduksi organisme dan juga meliputi sistem penguraian jasad-jasad
makhluk hidup yang telah mati (Suwarno, 2009).
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup mempunyai
tempat hidup yang disebut habitat (Odum, 1996). Habitat merupakan sumberdaya dan
kondisi yang ada di suatu kawasan yang berdampak ditempati oleh suatu species. Habitat
merupakan organism-specific, ini menghubungkan kehadiran species, populasi, atau
individu (satwa atau tumbuhan) dengan sebuah kawasan fisik dan karakteristik biologi.
Komunitas adalah kumpulan populasi dari spesies yang berlainan. Pertanyaan pada
tingkat analisis ini meliputi cara berinteraksi di antara organism seperti predasi, kompetisi
dan penyakit, yang mempengaruhi struktur dan organisasi komunitas (Campbell, 2000).
Ekosistem buatan ialah suatu ekosistem yang sengaja dibuat dengan bantuan
manusia, segala komponen abiotik dan biotiknya sebagian merupakan ikut campur dari
manusia, sehingga memiliki keragaman yang terbatas dibanding ekosistem alami. Tujuan
manusia membuat ekosistem buatan ialah untuk beberapa hal, antara lain:
1. Memenuhi kebutuhan
Meningkatnya populasi manusia maka kebutuhan hidupnya pun makin tinggi.
Keperluan manusia mulai dari sandang, pangan, dan papan diperoleh dari alam. Jika
hanya mengandalkan ekosistem alami maka dapat terjadi ketidakseimbangan
ekosistem akibat menurunnya spesies tertentu. Dengan membuat ekosistem buatan
maka dapat memenuhi kebutuhan manusia terhadap suatu spesies yang dibutuuhkan
tanpa merusak ekosistem alami.
2. Pelestarian
Menurunnya suatu populasi organisme atau meningkatnya kerusakan suatu
ekosistem akibat aktivitas manusia harus segera di atasi dengan salah satunya membuat
ekosistem buatan. Dengan menyediakan atau membuat suatu wilayah menjadi suatu
habitat yang layak bagi suatu organisme dapat menjadi upaya untuk melestarikan
makhluk hidup terhadap kepunahan serta memperbaiki lingkungan hidup organisme.
3. Hiasan dan sarana belajar
Beberapa orang memanfaatkan ekosistem sebagai suatu hiasan baik dalam suatu
ruangan tertutup atau terbuka. hal ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar dengan
mengenalkan beberapa flora atau fauna melalui ekosistem buatan.
Ekosistem yang terdapat di Taman Bunga Nusantara sangat beragam jenisnya, contoh
dari ekosistem buatan yaitu Taman Mediterania yang di dalamnya terdapat berbagai jenis
kaktus yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan yang utuh.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di taman perancis dapat disimpulkan bahwa taman
perancis di penuhi oleh berbagai jenis bunga mawar.
5.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini maka penulis menerima
kritik dan saran yang membangun untuk perkembangan ke depannya.