Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
2, 2015
ABSTRACT
A study on protein content of fresh mussel shells, curry soup mussel shells and fried mussel shells by
using Kjeldahl method had been researched. The procedur involve destruction, destilation and titration. Each
sample were destructed with consentrated sulfuric acid and catalyst mixture of selenium. The solution of sodium
hydroxyde was then added to the resulting solution and the amonia liberated was destilled into solution of
hydrochloric acid prepared in excess. Its then the hydrochloric solution was titrated with solution of sodium
hydroxide 0.1 N using methyl red as and indicator. Protein content can be calculated by multiplying the total
nitrogen content of the sample with protein conversion factor (total nitrogen X 6.25). The highest protein
content is fried mussel shells 7.1491 % 0.0249, than curry soup mussel shells 6.5771 % 0.1095 and the last
fresh mussel shells 6.3927 % 0.0206.
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian terhadap kadar protein pada kerang remis segar, kerang remis gulai dan
kerang remis goreng dengan menggunakan metode Kjeldahl. Cara kerjanya meliputi destruksi, destilasi dan
titrasi. Masing-masing sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfatpekat dan katalisator campuran
selenium. Hasil destruksi ditambahkan natrium hidroksida untuk membebaskan amonia kemudian didestilasi ke
dalam larutan yang berisi asam klorida. Kemudian larutan asam klorida dititrasi dengan natrium hidroksida 0,1
N yang ditetesi indikator metil merah. Kadar protein dapat dihitung dengan mengalikan kadar nitrogen total dan
dikalikan faktor konversi (yaitu nitrogen total 6,25). Kadar protein yang paling tinggi yaitu kadar protein
kerang remis goreng 7,1491% 0,0249, diikuti kerang remis gulai 6,5771% 0,1095dan terakhir kerang remis
segar 6,3927% 0,0206.
120
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015
berat daging, 45% dari protein tubuh reprodusibilitas baik membuat metode ini
adalah otot. Kebutuhan protein bagi banyak digunakan untuk penetapan kadar
seorang dewasa adalah 1 gram/kg berat protein. Metode Kjeldahl memiliki
badan setiap hari.Untuk anak-anak yang kekurangan yaitu purina, pirimidina,
sedang tumbuh diperlukan protein yang vitamin-vitamin, asam amino besar, dan
lebih banyak, yaitu 3 gram/kg berat badan. kreatina ikut teranalisis dan terukur
Untuk menjamin agar tubuh benar-benar sebagai nitrogen. Walaupun demikian, cara
mendapatkan asam amino dalam jumlah ini masih digunakan dan dianggap cukup
dan jenis yang cukup, sebaiknya untuk teliti digunakan sebagai penentu kadar
orang dewasa seperlima dari protein yang protein (Winarno, 2004)
diperlukan haruslah protein yang berasal
dari hewan, sedangkan untuk anak-anak METODE PENELITIAN
sepertiga dari jumlah protein yang
diperlukan Alat dan Bahan
( Mustika, 2012). Alat yang digunakan dalam
Kerang remis (Corbiculla penelitian ini adalah Labu Kjeldahl 100
moltkiana Prime) adalah salah satu mL (Pyrex IWAKI TE-32), seperangkat
makanan laut yang dapat ditemukan alat destilasi (Gerhard), buret (Pyrex
dipasaran dan termasuk hidangan yang IWAKI TE-32), beaker glass 250 mL
banyak dikonsumsi oleh masyarakat. (Pyrex IWAKI TE-32), erlenmeyer 100
Selain dikenal akan kelezatannya, para ahli mL (Pyrex IWAKI TE-32), labu ukur 100
gizi juga menyatakan bahwa kerang remis mL (Pyrex IWAKI TE-32), gelas ukur
(Corbiculla moltkiana Prime) merupakan 100 mL (Pyrex IWAKI TE-32), pipet
makanan bernutrisi yang mengandung volume 10 mL (Pyrex IWAKI TE-32),
protein tinggi asam amino, yang mudah tabung reaksi (Pyrex IWAKI TE-32),
dicerna karena hanya sedikit jaringan ikat. timbangan analitik (Denver Instrumen),
Kerang juga mengandung asam lemak corong (Pyrex IWAKI TE-32), kaca
omega 3 rantai panjang yang baik bagi arloji, cawan penguap.
kesehatan jantung, walaupun dalam jumlah Sedangkan bahan yang digunakan
lebih rendah dibandingkan ikan salmon, dalam penelitian ini adalah sampel berupa
ikan tuna, makerel (Salamah, et al, 2012). kerang remis (Corbiculla moltkiana
Pada umumnya kerang remis Prime) yang segar dan setelah pengolahan,
(Corbiculla moltkiana Prime) dikonsumsi aquadest, asam sulfat pekat p.a (Merck),
oleh masyarakat setelah mengalami proses natrium hidroksida p.a (merck), selenium
pengolahan dengan cara perebusan atau p.a (Merck), cupri sulfat p.a (Merck),
penggorengan. Cara ini digunakan untuk etanol p.a (Merck), indikator metil merah
meningkatkan rasa, menonaktifkan (Merck), natrium sulfat p.a (Merck),
mikroorganisme dan meningkatkan mutu indikator pp (Merck), asam klorida p.a
makanan agar lebih tahan lama (Salamah, (Merck), asam nitrat pekat p.a (Merck),
et al, 2012). natrium tetra borat p.a (Merck), katalisator
Berdasarkan uraian diatas, selenium (Merck).
dilakukan penelitian terhadap kadar
protein pada kerang remis (Corbiculla Persiapan Sampel
moltkiana Prime) sebelum dan setelah Sampel kerang remis (Corbiculla
pengolahan dengan menggunakan metode moltkiana Prime) yang diambil dari Danau
Kjeldahl. Metode Kjeldahl digunakan Singkarak Kabupaten Solok Provinsi
secara luas di seluruh dunia dan masih Sumatera Barat.Sampel diambil dengan
merupakan metode standar yang menggunakan jala yang sudah
digunakan untuk penetapan kadar protein. dimodifikasi (sawua) kemudian dipisahkan
Sifatnya yang universal, presisi tinggi dan
121
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015
122
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015
Sampel Berat sebelum dikeringkan (g) Berat setelah dikeringkan (g) Kadar air (%)
Keterangan:
KRS = kerang remis segar
KRG = kerang remis gulai
KRR = kerang remis goreng
123
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015
4. Standar deviasi dan koefisien variasi dan 1,6807 %, kerang remis goreng
dari kerang remis segar 0,0206 dan 0,0249 dan 0,3483 .
0,3219 %, kerang remis gulai 0,1095
124
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015
yang lebih besar sehingga lebih cepat ini perlu dilakukan untuk mengurangi
bereaksi dengan larutan uji. Sebelum kehebatan reaksi yang nanti akan terjadi
melakukan penetapan kadar protein secara apabila larutan ditambahkan senyawa
Kjeldahl, dilakukan uji kualitatif yang alkali. Larutan dijadikan basa dengan
bertujuan untuk mengetahui sampel menambahkan natrium hidroksida, tujuan
mengandung protein dengan menggunakan dari penambahan natrium hidroksida untuk
metode biuret ditandai dengan warna ungu, memecah senyawa amonium sulfat
metode ninhidrin ditandai dengan warna menjadi ammonia (NH3). Kemudian
biru dan metode xantoprotein ditandai ditangkap oleh asam klorida yang berada
dengan terbentuknya endapan kuning. didalam erlemeyer penampung.Agar
Kemudian dilakukan penetapan kadar air kontak antara asam klorida dengan
tujuannya adalah untuk mengembalikan ammonia lebih baik maka ujung tabung
berat awal dari masing-masing sampel destilasi tercelup sedalam mungkin dalam
(Sutadi, et al, 1994; Auterhoff & Kovar, erlemeyer penampung.Destilasi berakhir
2002). apabila ammonia terdestilasi sempurna,
Kadar protein ditentukan dengan ditandai hasil destilasi tidak bersifat basa
menggunakan metode Kjeldahl, karena lagi dengan mengecek menggunakan
pada umumnya metode ini digunakan kertas lakmus merah tetap merah
untuk analisis protein pada makanan. (Magomya, et al, 2014).
Metode ini merupakan metode untuk Hasil destilasi ditampung dalam
menentukan kadar protein kasar karena erlemeyer berisi asam klorida ditambahkan
terikut senyawa N bukan protein seperti indikator metil merah. Fungsi indikator
urea, asam nukleat, purin, pirimidin dan adalah untuk mengetahui kapan reaksi
sebagainya. Prinsip kerja metode Kjeldahl akan terjadi setelah mencapai titik akhir
adalah mengubah senyawa organik titrasi. kemudian dititrasi dengan larutan
menjadi anorganik (Usysus, et al, 2009). natium hidroksida 0,1 N yang telah
Pengerjaan diawali dengan distandarisasi dengan Kalium Biftalat.
mendestruksi sampel, labu yang digunakan Penggunaan natrium hidroksida sebagai
untuk mendestruksi harus memiliki leher pentiter bertujuan untuk membasakan sisa
yang panjang sehingga mencegah asam klorida yang bereaksi dengan
terjadinya kehilangan bahan dan letupan ammonia.Akhir titrasi ditandai dengan
yang kuat karena pada saat mendestruksi perubahan warna larutan dari merah muda
sampel menggunakan asam kuat. Sampel menjadi bening kekuningan yang tidak
didestruksi menggunakan asam sulfat hilang setelah beberapa saat. Kadar protein
pekat dengan tujuan agar senyawa organik diperoleh dari hasil perkalian kadar
seperti C, H, O dalam sampel dapat nitrogen dengan faktor konversi protein
teroksidasi menjadi CO2 , H2O, O2 tanpa yaitu 6,25 (Brasileiro, et al, 2012; Diniz, et
diikuti oksidasi nitrogen menjadi N2. al, 2013).
Unsur nitrogen tersebut terikat dengan Hasil yang diperoleh dari penetapan
asam sulfat sebagai amonium sulfat kadar protein beberapa olahan kerang
((NH4)2SO4). Pada proses ini ditambahkan remis (Corbiculla moltkiana Prime), kadar
katalisator yaitu campuran selenium protein rata-rata kerang remis segar
bertujuan mempercepat proses destruksi 6,3927%. Pada kerang remis gulai
tanpa mengalami reaksi dengan sampel. diperoleh kadar protein rata-rata 6,5771%,
Hasil destruksi ditandai dengan larutan sedangkan pada kerang remis goreng
sampel berwarna jernih atau jernih agak adalah 7,1491%. Pemanasan protein dapat
kehijauan (Diniz, et al, 2013; Magomya, et menyebabkan reaksi denaturasi.
al, 2014). Denaturasi adalah perubahan struktur
Pada tahap destilasi, hasil destruksi protein dimana proses ini mengubah
diencerkan dengan aquadest.pengenceran struktur molekul tanpa memutuskan ikatan
125
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015
126
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015
127