Sei sulla pagina 1di 8

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No.

2, 2015

PENETAPAN KADAR PROTEIN SECARA KJELDAHL BEBERAPA MAKANAN


OLAHAN KERANG REMIS (Corbiculla moltkiana Prime.)
DARI DANAU SINGKARAK

Henni Rosaini2), Roslinda Rasyid1),Vinda Hagramida2)


1)
Fakultas Farmasi Universitas Andalas (UNAND) Padang,
2)
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang

ABSTRACT

A study on protein content of fresh mussel shells, curry soup mussel shells and fried mussel shells by
using Kjeldahl method had been researched. The procedur involve destruction, destilation and titration. Each
sample were destructed with consentrated sulfuric acid and catalyst mixture of selenium. The solution of sodium
hydroxyde was then added to the resulting solution and the amonia liberated was destilled into solution of
hydrochloric acid prepared in excess. Its then the hydrochloric solution was titrated with solution of sodium
hydroxide 0.1 N using methyl red as and indicator. Protein content can be calculated by multiplying the total
nitrogen content of the sample with protein conversion factor (total nitrogen X 6.25). The highest protein
content is fried mussel shells 7.1491 % 0.0249, than curry soup mussel shells 6.5771 % 0.1095 and the last
fresh mussel shells 6.3927 % 0.0206.

Keywords: Corbiculla moltkiana, content protein, kjeldahl.

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian terhadap kadar protein pada kerang remis segar, kerang remis gulai dan
kerang remis goreng dengan menggunakan metode Kjeldahl. Cara kerjanya meliputi destruksi, destilasi dan
titrasi. Masing-masing sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfatpekat dan katalisator campuran
selenium. Hasil destruksi ditambahkan natrium hidroksida untuk membebaskan amonia kemudian didestilasi ke
dalam larutan yang berisi asam klorida. Kemudian larutan asam klorida dititrasi dengan natrium hidroksida 0,1
N yang ditetesi indikator metil merah. Kadar protein dapat dihitung dengan mengalikan kadar nitrogen total dan
dikalikan faktor konversi (yaitu nitrogen total 6,25). Kadar protein yang paling tinggi yaitu kadar protein
kerang remis goreng 7,1491% 0,0249, diikuti kerang remis gulai 6,5771% 0,1095dan terakhir kerang remis
segar 6,3927% 0,0206.

Kata kunci : Corbiculla moltkiana, kadar protein, kjeldahl

PENDAHULUAN dibutuhkan sebagai makanan bagi sel-sel


tubuh seperti syaraf, darah, sel-sel otot
Makanan adalah bahan yang sangat untuk membentuk tubuh (Sediaoetama,
penting untuk menjaga kelangsungan 2004).
hidup manusia, karena tubuh manusia Protein merupakan salah satu
memerlukan energi yang digunakan untuk makronutrisi yang memilki peranan
aktifitas sehari-hari. Bahan makanan penting dalam pembentukan
umumnya terdiri dari zat-zat kimia yang biomolekul.Protein merupakan
terbentuk secara alami atau sintesis dalam makromolekul yang menyusun lebih dari
beragam kombinasi dan berperan sama separuh bagian sel. Protein menentukan
pentingnya bagi kehidupan (Almatsier, ukuran dan struktur sel, komponen utama
2001). dari enzim yaitu biokatalisator berbagai
Unsur gizi yang perlu ada dalam reaksi metabolisme dalam tubuh (Mustika,
makanan adalah karbohidrat, protein, 2012).
mineral, lemak dan komponen minor Protein sebagai sumber energi
lainnya seperti vitamin dan memberikan 4 Kkal per gramnya. Jumlah
enzim.Senyawa dan unsur tersebut total protein tubuh adalah sekitar 19% dari

120
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

berat daging, 45% dari protein tubuh reprodusibilitas baik membuat metode ini
adalah otot. Kebutuhan protein bagi banyak digunakan untuk penetapan kadar
seorang dewasa adalah 1 gram/kg berat protein. Metode Kjeldahl memiliki
badan setiap hari.Untuk anak-anak yang kekurangan yaitu purina, pirimidina,
sedang tumbuh diperlukan protein yang vitamin-vitamin, asam amino besar, dan
lebih banyak, yaitu 3 gram/kg berat badan. kreatina ikut teranalisis dan terukur
Untuk menjamin agar tubuh benar-benar sebagai nitrogen. Walaupun demikian, cara
mendapatkan asam amino dalam jumlah ini masih digunakan dan dianggap cukup
dan jenis yang cukup, sebaiknya untuk teliti digunakan sebagai penentu kadar
orang dewasa seperlima dari protein yang protein (Winarno, 2004)
diperlukan haruslah protein yang berasal
dari hewan, sedangkan untuk anak-anak METODE PENELITIAN
sepertiga dari jumlah protein yang
diperlukan Alat dan Bahan
( Mustika, 2012). Alat yang digunakan dalam
Kerang remis (Corbiculla penelitian ini adalah Labu Kjeldahl 100
moltkiana Prime) adalah salah satu mL (Pyrex IWAKI TE-32), seperangkat
makanan laut yang dapat ditemukan alat destilasi (Gerhard), buret (Pyrex
dipasaran dan termasuk hidangan yang IWAKI TE-32), beaker glass 250 mL
banyak dikonsumsi oleh masyarakat. (Pyrex IWAKI TE-32), erlenmeyer 100
Selain dikenal akan kelezatannya, para ahli mL (Pyrex IWAKI TE-32), labu ukur 100
gizi juga menyatakan bahwa kerang remis mL (Pyrex IWAKI TE-32), gelas ukur
(Corbiculla moltkiana Prime) merupakan 100 mL (Pyrex IWAKI TE-32), pipet
makanan bernutrisi yang mengandung volume 10 mL (Pyrex IWAKI TE-32),
protein tinggi asam amino, yang mudah tabung reaksi (Pyrex IWAKI TE-32),
dicerna karena hanya sedikit jaringan ikat. timbangan analitik (Denver Instrumen),
Kerang juga mengandung asam lemak corong (Pyrex IWAKI TE-32), kaca
omega 3 rantai panjang yang baik bagi arloji, cawan penguap.
kesehatan jantung, walaupun dalam jumlah Sedangkan bahan yang digunakan
lebih rendah dibandingkan ikan salmon, dalam penelitian ini adalah sampel berupa
ikan tuna, makerel (Salamah, et al, 2012). kerang remis (Corbiculla moltkiana
Pada umumnya kerang remis Prime) yang segar dan setelah pengolahan,
(Corbiculla moltkiana Prime) dikonsumsi aquadest, asam sulfat pekat p.a (Merck),
oleh masyarakat setelah mengalami proses natrium hidroksida p.a (merck), selenium
pengolahan dengan cara perebusan atau p.a (Merck), cupri sulfat p.a (Merck),
penggorengan. Cara ini digunakan untuk etanol p.a (Merck), indikator metil merah
meningkatkan rasa, menonaktifkan (Merck), natrium sulfat p.a (Merck),
mikroorganisme dan meningkatkan mutu indikator pp (Merck), asam klorida p.a
makanan agar lebih tahan lama (Salamah, (Merck), asam nitrat pekat p.a (Merck),
et al, 2012). natrium tetra borat p.a (Merck), katalisator
Berdasarkan uraian diatas, selenium (Merck).
dilakukan penelitian terhadap kadar
protein pada kerang remis (Corbiculla Persiapan Sampel
moltkiana Prime) sebelum dan setelah Sampel kerang remis (Corbiculla
pengolahan dengan menggunakan metode moltkiana Prime) yang diambil dari Danau
Kjeldahl. Metode Kjeldahl digunakan Singkarak Kabupaten Solok Provinsi
secara luas di seluruh dunia dan masih Sumatera Barat.Sampel diambil dengan
merupakan metode standar yang menggunakan jala yang sudah
digunakan untuk penetapan kadar protein. dimodifikasi (sawua) kemudian dipisahkan
Sifatnya yang universal, presisi tinggi dan

121
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

dari kotoran-kotoran dan dicuci sampai 3. Metode xanthoprotein


bersih. Dibuat larutan sampel 2% dalam
aquadest.Ambil 1 mL sampel
tambahkan 1 mL HNO3 pekat,
Identifikasi Sampel kemudian panaskan.Reaksi positif
Sampel kerang remis (Corbiculla dengan terbentuknya endapan putih
moltkiana Prime) yang akan dijadikan segera menjadi kuning (Fitriyasti,
sampel terlebih dahulu diidentifikasi di 2010).
Laboratorium Ekologi Hewan Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Andalas untuk Uji Kuantitatif
diketahui spesiesnya. Penentuan kadar protein dilakukan
dengan menggunakan metode Kjeldahl,
Penentuan Kadar Air metode Kjeldahl terdiri dari 3 tahap yaitu:
Cawan penguap dipanaskan dalam tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap
oven pada suhu 100 C -105 C selama 30 titrasi.
menit, dinginkan dalam desikator, setelah
itu timbang. Cara ini diulang pada jarak 1 1. Tahap Destruksi
jam sehingga diperoleh berat cawan yang Ditimbang 1 gram sampel yang
konstan.Masukkan 2 gram sampel ke telah diblender.Masukkan ke dalam
dalam cawan penguap dan keringkan labu Kjehdahl 100 mL, kemudian
dalam oven pada suhu 105 C selama 2 pipet 10 mL asam sulfat pekat
jam, dinginkan dalam desikator dan masukkan kedalam labu
timbang. Pengeringan dilanjutkan kembali Kjehdahl.Tambahkan katalisator
pada jarak 1 jam sampai diperoleh berat (campuran selenium) untuk
konstan mempercepat destruksi. Kemudian
labu Kjehdahl tersebut di panaskan
bobot sampelbobot kering dimulai dengan api yang kecil setelah
% Air = X
bobot sampel beberapa saat sedikit demi sedikit api
100% dibesarkan sehingga suhu menjadi
naik. Destruksi dapat dihentikan pada
Pengujian sampel saat didapatkan larutan berwarna
Uji Kualitaif jernih kehijauan.
1. Metode Biuret 2. Tahap destilasi
Dibuat larutan sampel 2% dalam Hasil destruksi yang didapatkan
aquadest. Ambil 1 mL sampel, kemudian didinginkan, setelah itu
tambahkan 1 mL NaOH 10%, diencerkan dengan aquadest sampai
kemudian tambahkan 1 mL larutan 100 mL.Setelah homogen dan dingin
CuSO4 0,1% kocok. Reaksi positif dipipet sebanyak 5 mL, masukkan ke
terbentuknya warna kemerah-merahan dalam labu destilasi.Tambahkan 10
sampai ungu (Fitriyasti, 2010). mL larutan natrium hidroksida 30%
2. Metode Ninhidrin melalui dinding dalam labu destilasi
Dibuat larutan sampel 2% dalam hingga terbentuk lapisan dibawah
aquadest.Ambil 1 mL sampel larutan asam.Labu destilat dipasang
tambahkan 1 mL pereaksi ninhidrin, dan dihubungkan dengan kondensor,
kemudian panaskan sampai lalu ujung kondensor dibenamkan
mendidih.Reaksi positif terbentuknya dalam cairan penampung. Uap dari
warna biru (Auterhoff & Kovar, cairan yang mendidih akan mengalir
2002). melalui kondensor menuju erlemeyer
penampung. Erlenmeyer penampung
diisi dengan 10 mL larutan asam

122
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

klorida 0,1 N yang telah ditetesi Pengolahan Data (Sudarmadji, et al,


indikator metil merah. Cek hasil 1996)
destilasi dengan kertas lakmus, jika 1. Penentuan kadar amonium klorida
hasil sudah tidak bersifat basa lagi Kadar amonium klorida
maka penyulingan dihentikan. = (V HCl X N HCl) - (V NaOH X N
3. Tahap titrasi NaOH)
Setelah proses destilasi, tahap
selanjutnya adalah titrasi. Hasil 2. Penentuan kadar protein
destilasi yang ditampung dalam % Kadar Nitrogen =
erlemeyer berisi asam klorida 0,1 N Kadar Amonium Klorida X BE Nitrogen
X
ditetesi indikator metil merah w
100%
sebanyak 5 tetes langsung dititrasi
dengan menggunakan larutan natrium
% Kadar Protein=%Kadar
hidroksida 0,1 N. Titik akhir titrasi
NitrogenXFaktor Konversi (6,25)
ditandai dengan warna merah muda
menjadi kuning. Perlakuan ini
dilakukan sebanyak 3 kali untuk tiap
HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel.
1. Kadar air sampel yang terdapat pada
kerang remis segar 77,3399%, kerang
remis gulai 71,3860%, dan kerang
remis goreng 13,5230%

Tabel 1. Kadar air pada kerang remis

Sampel Berat sebelum dikeringkan (g) Berat setelah dikeringkan (g) Kadar air (%)

KRS 2030 460 77,3399

KRG 2013 574 71,3860

KRR 2004 1733 13,5230

Keterangan:
KRS = kerang remis segar
KRG = kerang remis gulai
KRR = kerang remis goreng

123
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

2. Dari uji kualitatif yang dilakukan ninhidrin dan metoda xanthoprotein


yaitu dengan metoda biuret, metoda memberikan hasil positif.

Tabel 2. Uji kualitatif pada kerang remis

Sampel Metoda Biuret Metoda Ninhidrin Metoda Xanthoprotein

Kerang remis segar Merah menjadi Biru Endapan kuning


ungu

Kerang remis gulai Merah menjadi Biru Endapan kuning


ungu

Kerang remis goreng Merah menjadi Biru Endapan kuning


ungu

3. Kandungan nitrogen rata-rata dari rata-rata dari kerang remis segar


kerang remis segar 1,0228%, kerang 6,3927%, kerang remis gulai 6,5771%
remis gulai1,0523%, dan kerang remis , dan kerang remis goreng 7,1491%
goreng 1,1439%. Kandungan protein

Tabel 3. Kadar nitrogen dan protein pada kerang remis


Sampel Beratsampel (g) Volume NaOH Kadar Kadar Kadar Kadar
kerang terpakai (ml) nitrogen (%) nitrogen protein (%) protein
remis rata-rata (%) rata-rata
(%)
Segar
KRS1 1 2,86 1,0224 6,3901
KRS2 1 2,83 1,0263 1,0228 6,4144 6,3927
KRS3 1 2,88 1,0198 6,3735
Gulai
KRG1 1 2,63 1,0528 6,5800
KRG2 1 2,60 1,0567 1,0523 6,6045 6,5771
KRG3 1 2,67 1,0475 6,5468
Goreng
KRR1 1 1,91 1,1479 7,1741
KRR2 1 1,94 1,1438 1,1439 7,1488 7,1491
KRR3 1 1,97 1,1399 7,1243

4. Standar deviasi dan koefisien variasi dan 1,6807 %, kerang remis goreng
dari kerang remis segar 0,0206 dan 0,0249 dan 0,3483 .
0,3219 %, kerang remis gulai 0,1095

Untuk melakukan penetapan kadar digunakan berdasarkan pengolahan yang


protein pada kerang remis (Corbiculla sering dilakukan oleh masyarakat.
moltkiana Prime), dilakukan penelitian Pada penelitian ini dilakukan
secara bertahap. Tahap awal pengerjaan penghalusan sampel terlebih dahulu untuk
adalah pengambilan sampel. Sampel masing-masing sampel dengan
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan blender, tujuan
kerang remis segar, kerang remis gulai dan menghaluskan sampel agar sampel
kerang remis goreng. Sampel tersebut homogen dan mempunyai luas permukaan

124
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

yang lebih besar sehingga lebih cepat ini perlu dilakukan untuk mengurangi
bereaksi dengan larutan uji. Sebelum kehebatan reaksi yang nanti akan terjadi
melakukan penetapan kadar protein secara apabila larutan ditambahkan senyawa
Kjeldahl, dilakukan uji kualitatif yang alkali. Larutan dijadikan basa dengan
bertujuan untuk mengetahui sampel menambahkan natrium hidroksida, tujuan
mengandung protein dengan menggunakan dari penambahan natrium hidroksida untuk
metode biuret ditandai dengan warna ungu, memecah senyawa amonium sulfat
metode ninhidrin ditandai dengan warna menjadi ammonia (NH3). Kemudian
biru dan metode xantoprotein ditandai ditangkap oleh asam klorida yang berada
dengan terbentuknya endapan kuning. didalam erlemeyer penampung.Agar
Kemudian dilakukan penetapan kadar air kontak antara asam klorida dengan
tujuannya adalah untuk mengembalikan ammonia lebih baik maka ujung tabung
berat awal dari masing-masing sampel destilasi tercelup sedalam mungkin dalam
(Sutadi, et al, 1994; Auterhoff & Kovar, erlemeyer penampung.Destilasi berakhir
2002). apabila ammonia terdestilasi sempurna,
Kadar protein ditentukan dengan ditandai hasil destilasi tidak bersifat basa
menggunakan metode Kjeldahl, karena lagi dengan mengecek menggunakan
pada umumnya metode ini digunakan kertas lakmus merah tetap merah
untuk analisis protein pada makanan. (Magomya, et al, 2014).
Metode ini merupakan metode untuk Hasil destilasi ditampung dalam
menentukan kadar protein kasar karena erlemeyer berisi asam klorida ditambahkan
terikut senyawa N bukan protein seperti indikator metil merah. Fungsi indikator
urea, asam nukleat, purin, pirimidin dan adalah untuk mengetahui kapan reaksi
sebagainya. Prinsip kerja metode Kjeldahl akan terjadi setelah mencapai titik akhir
adalah mengubah senyawa organik titrasi. kemudian dititrasi dengan larutan
menjadi anorganik (Usysus, et al, 2009). natium hidroksida 0,1 N yang telah
Pengerjaan diawali dengan distandarisasi dengan Kalium Biftalat.
mendestruksi sampel, labu yang digunakan Penggunaan natrium hidroksida sebagai
untuk mendestruksi harus memiliki leher pentiter bertujuan untuk membasakan sisa
yang panjang sehingga mencegah asam klorida yang bereaksi dengan
terjadinya kehilangan bahan dan letupan ammonia.Akhir titrasi ditandai dengan
yang kuat karena pada saat mendestruksi perubahan warna larutan dari merah muda
sampel menggunakan asam kuat. Sampel menjadi bening kekuningan yang tidak
didestruksi menggunakan asam sulfat hilang setelah beberapa saat. Kadar protein
pekat dengan tujuan agar senyawa organik diperoleh dari hasil perkalian kadar
seperti C, H, O dalam sampel dapat nitrogen dengan faktor konversi protein
teroksidasi menjadi CO2 , H2O, O2 tanpa yaitu 6,25 (Brasileiro, et al, 2012; Diniz, et
diikuti oksidasi nitrogen menjadi N2. al, 2013).
Unsur nitrogen tersebut terikat dengan Hasil yang diperoleh dari penetapan
asam sulfat sebagai amonium sulfat kadar protein beberapa olahan kerang
((NH4)2SO4). Pada proses ini ditambahkan remis (Corbiculla moltkiana Prime), kadar
katalisator yaitu campuran selenium protein rata-rata kerang remis segar
bertujuan mempercepat proses destruksi 6,3927%. Pada kerang remis gulai
tanpa mengalami reaksi dengan sampel. diperoleh kadar protein rata-rata 6,5771%,
Hasil destruksi ditandai dengan larutan sedangkan pada kerang remis goreng
sampel berwarna jernih atau jernih agak adalah 7,1491%. Pemanasan protein dapat
kehijauan (Diniz, et al, 2013; Magomya, et menyebabkan reaksi denaturasi.
al, 2014). Denaturasi adalah perubahan struktur
Pada tahap destilasi, hasil destruksi protein dimana proses ini mengubah
diencerkan dengan aquadest.pengenceran struktur molekul tanpa memutuskan ikatan

125
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

peptida. Nilai nutrisi protein tidak hilang Functional Properties Os Shrimp


karena denaturasi, bahkan mungkin Waste Protein Concentrate and
bertambah dan dari segi gizi, denaturasi Lyophilized Flour.Cienc Argotec,
protein dapat meningkatkan daya cerna Lavras. 36, (2),189-194
suatu protein (Diniz, et al, 2013). Dewi, E.N. (2001). Chemical Analysis
Pengolahan pada sampel dengan During the Processing of Dried
caraperebusan dan penggorengan yang Salted and anchovy. Journal of
biasa dilakukan bertujuan untuk Coastal Development, Volume 5,
meningkatkan rasa dari bahan makanan, (number 2), 55-65
menonaktifkan mikroorganisme patogen Diniz, G.S., Barbarino, E., Neto, J.O.,
karena dikerjakan dalam keadaan panas Pacheco, S., & Lourenco, S.O.
sehingga dapat menonaktifkan (2013). Gross Cheical Profile and
mikroorganisme dan meningkatkan umur Calculation of Nitrogen to Protein
simpan dari makanan. Hal ini terlihat Conversion Factors For Nine
bahwa kadar air yang terkandung dalam Species of Fishes From Coast
kerang remis goreng lebih kecil Waters of Brazil. J.Aquat.R., 41,
dibandingkan dengan kerang remis segar (2), 254-264
dan gulai sehingga kadar protein pada Fitriyasti, B. (2010). Kimia Organik.
kerang remis goreng lebih banyak Padang: Universitas Baiturrahmah
dibandingkan kerang remis gulai dan Kementerian Kesehatan RI. (2014).
goreng. Selain itu yang meningkatkan Farmakope Indonesia (Edisi V).
kadar protein karena terjadinya denaturasi Jakarta: Kementerian Kesehatan
(Dewi, 2001; Shaviklo, et al, 2012). Republik Indonesia.
Magomya, A.M., Kubmarawa, D.,
KESIMPULAN Ndahi.J.A.,&Yebpella. G.G.
(2014). Determination of Plant
Berdasarkan hasil penelitian yang Protein Via The Kjeldahl Method
dilakukan dapat dilihat dengan adanya and Amino Acid Analysis: A
pengolahan bahwa terdapat perbedaan Comparative Study. International
kadar protein. Kadar protein pada kerang Journal of Scieentific &
remis setelah mengalami pengolahan lebih Technology Research, 3 (Issue 4),
tinggi daripada kerang remis sebelum ISSN 2277-8616
pengolahan.Dari hasil tersebut dapat Mustika, D.C. (2012). Bahan Pangan Gizi
disimpulkan bahwa kadar protein yang dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta
paling tinggi terdapat pada kerang remis Salamah, E., Purwaningsih, S., & Kurnia
goreng, diikuti dengan kerang remis gulai R. (2012).Kandungan Mineral
dan kerang remis segar memiliki Remis (Corbicula moltkiana
kandungan protein yang paling kecil. Prime) Akibat Proses Pengolahan.
Jurnal Akuatika, III(1), 74-83
DAFTAR PUSTAKA Sediaoetama, A.D. (2004). Ilmu Gizi
Untuk Mahasiswa dan Profesi di
Almatsier, S. (2001).Prinsip Dasar Ilmu Indonesia. Jakarta: PT. Dian
Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Rakyat
Auterhoff, H., & Kovar, K.A. Shaviklo, A.R., Thorkelsson., G &
(2002).Identifikasi Obat. Bandung: Arason,S. (2012). Quality Change
Institut Teknologi Bandung of Fresh and Frozen Protein
Brasieleiro, O.L., Cavalheiro, J.M.O., Solution Extracted from Atlantik
Prada, J.P., Anjos, A.G., & Cod (Gadus Morhua) Trim as
Cavalheri, T.B. (2012).Determinan Affected by Salt, Cryoprotectants
of Chemical Composition and and Storage Time. Turkish Journal

126
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 2, 2015

Of Fisheries and Aquatic Amino Acid Profile of Fish


Sciences.ISSN 1303-2712 Product Available in Poland.Food
Sudarmadji, S., Haryono, B., & chemistry, 112 (2009), 139-145
Suhardi.(1996). Analisa Bahan Winarno, F.G. (2004). Kimia Pangan dan
Makanan dan Pertanian. Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Utama
Usysus, Z., Richert, J.S., & Adamczyk,
M.I. (2009).Protein Quality and

127

Potrebbero piacerti anche