Sei sulla pagina 1di 5

PENGARUH PERMAINAN KAREKI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI IKATAN ION DI SMA ISLAM RAUDHATUL JANNAH


PAYAKUMBUH

Yani Pinta1
1Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Raudhatul Jannah,
Jl. Jl. Prof Hamka, Kaning Bukit, Payakumbuh 26215, Indonesia
e-mail: yanipinta012@gmail.com

ABSTRAK

Rendahnya nilai mata pelajaran kimia siswa disebabkan metode yang digunakan guru belum membuat
siswa aktif, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh permainan Kareki (kartu remi kimia) terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi ikatan ion.
Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan rancangan penelitian the posttest only control group design .
Populasinya siswa kelas X tahun pelajaran 2015/2016 dan sampel sebanyak 2 kelas XA dan XB.
Berdasarkan hasil analisis data dengan uji-t taraf kepercayaan 95% ( = 0,05), maka diperoleh thitung = 1,81
> 1,68= ttabel, berarti hipotesis diterima. Sehingga, dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif
permainan Kareki terhadap hasil belajar Kimia siswa kelas X pada materi ikatan ion di SMA Islam
Raudhatul Jannah Payakumbuh.

Kata Kunci : Kartu Remi Kimia, Kareki, hasil belajar, ikatan ion.

ABSTRACT

The low score of students in chemistry subject is caused by the teaching methods used by teachers that
still can not make students active, so that it influences the learning outcomes. This study aims to
determine the effect of Kareki (chemistry playing cards) game to the learning outcomes of students in
grade X on ionic bond concept. This experimental study was conducted by the posttest only control
group research design. The population was the students of grade X in the academic year 2015/2016 and
the sample was two classes, XA and XB. Based on the results of data analysis using t-test level of 95% ( =
0.05), tcalculated = 1.81> 1.68 = ttable, means that the hypothesis is accepted. Thus, we can conclude there is a
positive influence from Kareki game on chemistry learning outcomes of students grade X in ionic bonding
concept in SMA Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh.

Keywords : chemistry playing cards, kareki, learning outcomes, ionic bonding.

DOI: http://dx.doi.org/10.15575/jta.v1i2.1237
I. PENDAHULUAN metode atau media yang digunakan guru
dalam pembelajaran kimia masih
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 konvensional (metode ceramah) dan
menyebutkan guru profesional harus berakibat pada rendahnya minat dan
memiliki kompetensi pedagogik, motivasi siswa dalam belajar kimia. Hal ini
kepribadian, sosial, dan kompetensi terlihat pada rata-rata nilai mata pelajaran
profesional. Kompetensi profesional Kimia di kelas X pada dua tahun terakhir
berkaitan dengan kemampuan menguasai yang nilai ketuntasan masih di bawah
materi, struktur, konsep, dan pola pikir kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini
keilmuan yang mendukung dalam dapat dilihat pada tabel 1.
menyajikan mata pelajaran yang
diampunya. Mengacu pada kompetensi Kesulitan siswa dalam mempelajari suatu
tersebut, guru diharapkan mampu materi sangat tergantung pada cara guru
mengembangkan keprofesionalan secara mengajar. Guru dapat mengubah rasa takut
berkelanjutan dengan melakukan tindakan siswa terhadap pelajaran kimia dengan
reflektif, termasuk bisa memanfaatkan menyampaikan materi pelajaran melalui
teknologi informasi dan komunikasi (IT) cara yang menarik, sehingga akan
untuk berkomunikasi dan mengembangkan menjadikan siswa merasa senang dan
diri. KTSP menuntut guru yang berkualitas kemudian mampu mendorong siswa aktif
dan professional untuk melakukan proses belajar mengajar. Belajar efektif
kerjasama dalam rangka meningkatkan hanya terjadi dalam suasana yang
kualitas pendidikan dan karakter siswa. menyenangkan dengan kegiatan yang
Salah satu kompetensi guru yang sangat mengaktifkan semua kecerdasan siswa,
mendukung adalah memilih media yang sehingga pembelajaran harus dikemas
dibutuhkan dalam mengajarkan suatu secara menarik serta dalam proses
materi pelajaran. pembelajarannya juga harus melibatkan
keaktifan siswa.
Pada proses belajar kimia, pengajaran
keterampilan proses yang salah satunya Tabel 1. Rata-nata nilai semester I Kimia
adalah belajar dengan berbuat (learning by kelas X
doing) perlu untuk ditekankan. Pengajaran
keterampilan proses diperlukan karena Tahun Rata-Rata
KKM Ketuntasan
bidang studi kimia merupakan bidang studi Ajaran Nilai Kimia
yang tidak hanya menuntut hafalan dan 2014/2015 75 74,9 71 %
pengetahuan saja akan tetapi juga
keterampilan mental. Indikasi ini dapat 2013/2014 70 71 69 %
dilihat dari dasar-dasar ilmu kimia yang
berhubungan dengan lingkungan hidup, Sistem pembelajaran yang memberi
pemahaman cara kerja, pengamatan, kesempatan kepada siswa untuk aktif
pengembangan kemandirian, dan kerja melakukan kegiatan belajar mengajar ini
kelompok. akan menyebabkan siswa terdorong untuk
mempelajari suatu materi pembelajaran,
Berdasarkan observasi awal melalui sehingga apa yang diperoleh siswa dari
wawancara beberapa siswa SMA Islam proses belajar itu akan lebih bermakna.
Raudhatul Jannah Payakumbuh, siswa Salah satu yang dapat digunakan untuk
menuturkan bahwa pembelajaran kimia menyampaikan suatu materi pelajaran
sering membosankan dan menjenuhkan. Hal adalah permainan Kareki.
ini disebabkan karena sebagian besar

80 Jurnal Tadris Kimiya 1, 2 (Desember 2016): 79-83


Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa
Permainan Kareki adalah permainan dengan pada kegiatan tes akhir, diperoleh data hasil
menggunakan kartu dalam pembelajaran belajar siswa yang dapat dilihat pada
kimia, sehingga disebut Kareki (Kartu Remi Lampiran 7 halaman 72. Dari data tersebut,
Kimia). Kareki dibuat oleh peneliti sendiri. peneliti melakukan analisa data pada kedua
Permainan Kareki dapat diterapkan pada kelas sampel. Secara ringkas hasil analisis
materi ikatan ion di Kelas X Semester I. data tersebut disajikan pada tabel 2.
Materi ikatan ion adalah materi yang
memuat ikatan antara atom-atom untuk Tabel 2. Perhitungan rata-rata varians test
mencapai kestabilan. Ikatan ini terbentuk dan simpangan baku.
apabila terjadi serah terima elektron antara
atom satu dengan atom yang lain. Materi Kelas n
X S2 S
ini sulit dipraktikumkan di laboratorium
kimia, karena terbentuknya ion positif dan Eksperimen 21 82,38 131,55 11,42
ion negatif tidak bisa dilihat dengan mata.
Apabila materi ini disampaikan dengan Kontrol 20 76,50 89,74 9,47
media yang tidak tepat, maka materi ini
akan terasa sulit oleh siswa. Permainan
Dari data pada tabel 2 tampak bahwa hasil
Kareki dapat membantu siswa untuk
belajar Kimia siswa pada kelas eksperimen
memahami materi ikatan ion dengan baik.
(kelas yang diberi perlakuan) lebih tinggi
dari pada kelas kontrol (kelas yang tidak
2. METODOLOGI diberi perlakuan). Nilai rata-rata pada kelas
eksperimen adalah 82,38 sedangkan pada
Jenis penelitian ini adalah penelitian kelas kontrol adalah 76,50.
kuantitatif dengan menggunakan metode
eksperimen dengan rancangan posttest only Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji
control group design. Dalam penelitian ini, homogenitas, diperoleh sampel
populasi yang diambil adalah jumlah berdistribusi normal dan homogen. Dari
seluruh siswa kelas X tahun pelajaran data tersebut, peneliti melakukan analisa
2015/2016 dengan sampel sebanyak 2 kelas data pada kedua kelas sampel. Secara
yang terdiri dari 41 orang siswa. Kelas ringkas hasil analisis data tersebut disajikan
dibagi secara acak menjadi kelas pada tabel 3 berikut.
eksperimen dan kelas kontrol. Analisis uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan Tabel 3 Hasil uji hipotesis kelas sampel
uji kesamaan dua rata-rata dengan Uji-T (T-
test), taraf kepercayaan 95% ( = 0,05).
Kelas n Dk thitung ttabel
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Eksperimen 21
39 0,05 1,81 1,68
Setelah dilakukan penelitian terhadap Kontrol 20
materi ikatan ion sebanyak 5 x pertemuan
pada kedua kelas sampel, maka diperoleh Dari hasil uji hipotesis diperoleh harga thitung
data hasil belajar siswa. Data tersebut = 1,81 > ttabel = 1,68 yang berarti hipotesis
diperoleh dari tes akhir pada kegiatan alternatif diterima. Artinya permainan Kareki
penelitian. Pada tes akhir digunakan 20 berpengaruh terhadap hasil belajar Kimia
butir soal objektif. Pada kelas eksperimen siswa kelas X pada materi ikatan ion di SMA
tes akhir diikuti oleh 21 orang siswa, Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh.
sedangkan pada kelas kontrol diikuti 20
orang siswa.

81 Jurnal Tadris Kimiya 1, 2 (Desember 2016): 79-83


Persentase ketuntasan kelas eksperimen Interaksi dalam kelompok ini
bernilai lebih tinggi, yaitu sebesar 85,7 %, mengembangkan sikap kerjasama, toleran,
dibandingkan persentase ketuntasan kelas empati dan bertanggung jawab.
kontrol, yaitu sebesar 70 %. Hal ini
menandakan bahwa terdapat pengaruh Aspek psikomotor siswa terlihat dalam
positif pada permainan Kareki (Kartu Remi permainan Kareki. Siswa aktif dan cekatan
Kimia) terhadap hasil belajar Kimia siswa dalam memainkan kartu reminya. Pada
kelas X pada materi ikatan ion di SMA Islam pembelajaran dengan memanfaatkan
Raudhatul Jannah Payakumbuh. permainan Kareki, guru dapat menerapkan
Pembelajaran dengan permainan Kareki penilaian keaktifan siswa. Semua anggota
telah berdampak positif terhadap hasil kelompok harus ikut aktif dalam
belajar siswa, sebab dalam pembelajaran ini mencocokan kartu yang telah dibagikan.
siswa mendapat bantuan dari teman satu Begitu pula saat diskusi dalam permainan
timnya sehingga siswa lebih berani bertanya antarkelompok, setiap siswa dapat aktif
apa saja yang belum siswa pahami dan aktif bertanya, menjawab, dan menyanggah
dalam menjalankan diskusi. Karena pada jawaban dari temannya. Dari pengamatan
kenyataannya banyak siswa yang ketika peneliti, hampir semua siswa aktif dan
pembelajaran berlangsung takut untuk membagi tugas dengan baik agar dapat
bertanya. memperoleh skor tertinggi dan menjadi
pemenang di kelas. Kegiatan diskusi yang
Permainan Kareki ini sangat menarik bagi dilakukan dapat berfungsi sebagai alternatif
siswa dan membantu siswa memahami untuk menjadikan siswa aktif. Hal ini sangat
konsep ikatan ion. Adapun konsep kognitif mendukung dalam pemahaman konsep
yang didapat siswa antara lain ion adalah siswa tentang ikatan kimia. Kartu remi kimia
atom/senyawa yang bermuata;, ion ada mampu memenuhi 3 ranah yang dituntut
yang bermuatan positif (kation) dan dalam pembelajaran yaitu aspek kognitif,
bermuatan negatif (anion, kation diwakili afektif dan psikomotor siswa.
oleh kartu remi yang berwarna hitam dan
kartu merah mewakili anion); letak Kemudian, latihan yang diberikan guru
golongan atom berada pada tepi kiri dan dapat dijawab dengan baik oleh setiap
bersebrangan pada kartu remi kimia, yang siswa. Hal ini mengakibatkan hasil belajar
membantu siswa mengenali atom dan siswa sesuai dengan yang diharapkan. Hasil
muatan dari atom tersebut; sistem periodik belajar memiliki peran penting dalam
unsur, dibagian belakang kartu remi kimia proses belajar mengajar. Penilaian di dalam
ada sistem periodik unsur yang membantu hasil belajar dapat memberikan informasi
siswa memahami sistem periodik unsur, kepada guru mengenai kemajuan siswa
golongan dan perioda; ikatan ion mudah dalam upaya mencapai tujuan proses
dipahami, Ikatan ion adalah ikatan antara belajar mengajar sampai sejauh mana
ion positif dan ion negatif, kartu hitam dan kemajuan ilmu pengetahuan yang telah
kartu merah; dan membantu siswa mereka kuasai. Allah berfirman dalam Al-
menghafal ion-ion, karena setiap Quran yang artinya :
pelemparan kartu siswa harus melafalkan Sesungguhnya Allah tidak merubah
kartu yang dikeluarkan. keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri
Permainan kareki mampu mengembangkan mereka sendiri(Qs. Ar-Radu : 11).
aspek afektif siswa. Siswa berlomba-lomba
untuk menjadi pemenang. Siswa saling Dengan media kartu remi, siswa dapat
menyemangati dalam kelompoknya dan belajar dengan nyaman dan menyenangkan,
saling berdiskusi dengan teman dalam satu yang terlihat pada keaktifan siswa dalam
kelompok untuk menjadi pemenang kelas. proses belajar mengajar. Manfaat dari media

82 Jurnal Tadris Kimiya 1, 2 (Desember 2016): 79-83


kartu remi ini adalah menarik perhatian yang mana hipotesis penelitian dapat
siswa, memahami konsep ikatan ion dan diterima. Berdasarkan hasil penelitian dan
menumbuhkan partisipasi aktif belajar pembahasan, maka dapat disimpulkan
siswa. PermainanKareki sangat menarik bagi bahwa permainan Kareki dapat
siswa. mempengaruhi hasil belajar Kimia siswa
kelas X pada materi Ikatan Ion di SMA Islam
4. KESIMPULAN Raudhatul Jannah Payakumbuh ke arah
yang lebih baik dan hasil belajar siswa dapat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
didapatkan bahwa thitung = 1,81 > 1,68 = ttabel

DAFTAR PUSTAKA terhadap Hasil Belajar Kimia SMA,


Semarang: FMIPA Unnes.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. Robert E, Slavin, 2005, Media yang Menarik
2007. Strategi Belajar Mengajar. dan Menyenangkan; Teori, Riset dan
Bandung: PT. Refika Aditama. Praktek, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Http://isjd.pdii.Lipi.Go.Id/Admin/Jurnal/4209 Siti Khomsatun, 2010,Penggunaan Media
8993/pdf/Jurnal Inovasi Pendidikan Pembelajaran Kartu Domino pada Materi
Kimia,Vol.4,No.1,2010. Bilangan Pecahan menggunakan Model
Lie, Anita (2002). Cooperative Learning Pembelajaran Realistic Mathematic
Mempraktekkan Cooperative Learning di Education, Semarang: FMIPA Unnes.
Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:
Lubis, Syahron. 2011. Metodologi Penelitian Tarsito.
Pendidikan. Padang:Sukabina Press. Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses
Lufri, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Biologi. Padang: Universitas Negeri Algesindo.
Padang. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010.
Panen, Paulina, dkk. 2004. Belajar dan Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Pembelajaran I. Jakarta: Universitas Algensindo.
Terbuka. Thobroni, Muhammad dan Arif Mustafa.
Resi Pratiwi, 2009,Efektivitas Media Chemo- 2011. Belajar dan Pembelajaran.
Edutaiment Domino Ikatan Kimia Jogjakarta: AR-Ruzz Media.
sebagai Aplikasi Pendekatan Pakem

83 Jurnal Tadris Kimiya 1, 2 (Desember 2016): 79-83

Potrebbero piacerti anche