Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Kampus Bina Widya Jl.HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293
Email : arisfebrian@gmail.com
ABSTRACT
Project PLTU RIAU 2x110 MW is located in Tenayan Raya regency, Pekanbaru, Riau
province. The project proposed to support energy demand especially for Riau Province in line
to support a national program in order to increase national electricity ratio. This project
needs high funding to construct therefore, it is necessary for the Government to study and
analyze some aspects including financial. 30 % of the project funds came from PT PLN
(Persero) equity equal to Rp995.646.470.749,47 while the other 70% which is
Rp2.323.175.098.415,43 came from loan. Feasibility analysis represents that Net Present
Value (NPV) is Rp515.754.288.356,69, Benefit Cost Ratio is 1,05, Internal Rate of Return is
12.62%, whereas Payback period is 16 years and 3 months, it represents that this project is
feasible. The sensitivity analysis showed that the investment will be sensitive at 177,26%, the
benefit will be sensitive at 93%, the cost at 109% from the original value, and interest will be
sensitive at 12,62%. As per deterministic sensitivity analyses from the several variables
indicated that the highest to lowest influences in sequence is (1) tariff, (2) r class tariff, (3)
operational and maintenance cost, (4) exchange rate, and as per the regression value also
indicated that (1) tariff, (2) r class tariff, (3) operational and maintenance cost, (4) exchange
rate, has the effect from the highest to lowest variable.
Keywords: Finansial Analisys, Net Present Value, Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return,
Payback period, Sentivity Analysis.
Dari Tabel 1 di atas didapatkan nilai WACC Nilai Internal Rate of Return (IRR)
sebagai discount rate cashflow investasi sebesar 12.62 % sehingga memenuhi
sebesar 9,96%. persyaratan. yaitu lebih besar dari nilai arus
Berdasarkan perhitungan Net Present pengembalian yang diinginkan sebesar 12%
Value (NPV) dengan suku bunga WACC sehingga proyek pembangunan PLTU RIAU
sebesar 9,96% didapat nilai NPV sebesar 2x110 MW layak dibangun
Rp515.754.288.356,69 dapat disimpulkan Payback Period didapat pada tahun ke
bahwa proyek pembangunan PLTU RIAU 19 bulan ke 3.
2x110 MW layak secara finansial. Analisa Sensitivitas untuk investasi
Nilai Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar akan sensitif pada nilai
1.05 > 1 sehingga proyek pembangunan Rp1.764.835.714.929,88 atau meningkat
PLTU RIAU 2x110 MW layak untuk menjadi 177,26%, dimana jika investasi
dibangun. meningkat dari Rp995.646.470.749,47
sampai Rp1.764.835.714.929,88 investasi
Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 4
tetap layak, apabila investasi melebihi nilai Pinjaman (70%) Rp2.323.175.098.415,43
sensitivitas maka investasi tidak layak. 2 Parameter kelayakan investasi
Sensitivitas terhadap keuntungan a NPV Rp515.754.288.356,69
(benefit) sensitif pada nilai b IRR 12,62%
Rp9.928.332.519.514,86 menurun menjadi c BCR 1,05
93%, dimana jika keuntungan menurun dari d BEP 16 tahun 3 bulan
Rp10.697.521.763.695,30 sampai 3 Analisa Sensitivitas
Rp9.928.332.519.514,86 keuntungan tetap a Investasi Rp1.764.835.714.929,88
layak, apabila dalam pelaksanaannya Layak naik 177,26%
keuntungan /pemasukan lebih kecil dari b Benefit Rp9.928.332.519.514,86
benefit sensitif maka tidak layak lagi. Layak turun 93%
Sensitivitas terhadap pengeluaran (cost) c Cost Rp9.716.332.001.505,09
Layak naik 109%
sensitif pada nilai Rp9.462.897.045.681,37
d Bunga 12,62%
meningkat menjadi 109%, dimana jika
pengeluaran meningkat dari
Rp8.947.142.757.324,68 sampai Rp Analisa sensitivitas melalui pendekatan
9.716.332.001.505,09 pengeluaran tetap deterministik dilakukan secara manual
layak, kondisi tidak layak apabila dalam dengan mengganti nilai variaber input
pelaksanaannya pengeluaran lebih besar dari tertentu dengan nilai baru tertentu. Output
cost sensitif. yang dihasilkan adalah sejumlah persamaan
Sensitivitas terhadap suku bunga garis yang terbentuk menyerupai jarring
merupakan nilai Internal Rate of Return laba-laba sehingga menghasilkan diagram
yang sudah dianalisa sebelumnya, karena spider. Analisis dilakukan dengan cara
IRR tersebut dimana pada posisi investasi merubah suatu variable input dalam satuan
sama dengan 0, sehingga suku bunga pada persen (%) dan mempertahankan nilai
investasi pembangunan PLTU RIAU 2 x variable-variabel input lain pada nilai
110 MW terletak pada 12,62% apabila suku aslinya. Hasil analisis menghasilkan suatu
bunga melebihi suku bunga 12,62% maka nilai output (NPV) baru pada kondisi base
investasi tidak layak lagi. case dalam satuan persen (%). Perubahan
Hasil perhitungan Analisa Sensistivitas atas variable input dilakukan pada batasan -
dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: 40% hingga +40% pada interval 10%. Nilai
NPV akibat perubahan nilai variable input
dihasilkan seperti pada Tabel 3 serta
Tabel 2. Analisa Sensitivitas
digambarkan dengan grafik pada Gambar 1.
No Parameter Nilai
1 Modal Rp3.318.821.569.164,90
Investasi
Modal sendiri Rp995.646.470.749,47
(30%)
Variabel yang paling sensitif pula variable input terhadap NPV proyek.
(berpengaruh) ditandai dengan tingkat Berdasarkan grafik hasil analisis seperti
kecuraman garis yang dihasilkan, tingkat pada Gamber 1 menunjukkan bahwa
kecuraman ditentukan dari nilai NPV variable output yang paling sensitive
maksimum dan NPV minimum setelah (berpengaruh) sesuai tingkat kecuraman
variable input dirubah nilainya dari -40% ke garis adalah: (1) Tarif, (2) Tarif Golongan r,
+40%. Semakin besar selisih antara nilai (3) Biaya O&P, (4) Nilai Tukar Mata Uang.
NPV(-40) dengan NPV(+40) maka semakin
curam garis input, dan semakin sensitive
Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 6
Besar nilai koefisien regresi masing-masing 2. Hasil analisa sensitivitas terhadap
variable input dapat dilihat pada tabel 4 variabel yang berpengaruh terhadap
Sebagai berikut: kelayakan finansial yakni (1) investasi
Tabel 4. Nilai Koefisien Regresi mengalami peningkatan menjadi
No. Variabel Input Regresi Rp1.764.835.714.929,88 atau 177,26%
1 Tarif 14,519 analisa terhadap, (2) Benefit dapat turun
2 Tarif golongan r 12,998 menjadi Rp9.928.332.519.514,86 atau
3 Biaya O&P -8,184
mengalami penurunan menjadi 93%. Analisa
terhadap, (3) cost dapat naik menjadi
4 Nilai tukar mata uang -3,186
Rp9.716.332.001.505,09 menjadi 109%, (4)
5 Tarif golongan b 1,231
bunga meningkat sebesar 12.62%.
6 Inflasi -0,656
Berdasarkan Analisis sensitivitas dengan
7 JIBOR -0,326
pendekatan deterministik, dari sebelas
8 Tarif golongan s 0,178
variabel input ditemukan bahwa variable
9 Tarif golongan p 0,106
paling berpengaruh (sensitive) berturut-turut
10 Tarif golongan i 0,003 adalah: (1) Tarif, (2) Tarif Golongan r, (3)
11 Tarif golongan l 0,001 Biaya O&P, (4) Nilai Tukar Mata Uang.
Berdasarkan nilai regresi didapatkan bahwa
Berdasarkan Tabel 4 di atas didapatkan variable paling berpengaruh (sensitive)
nilai koefisien regresi yang dapat digunakan berturut-turut adalah: (1) Tarif, (2) Tarif
sebagai indikator penentu besarnya Golongan r, (3) Biaya O&P, (4) Nilai Tukar
pengaruh suatu variabel menunjukkan Mata Uang.
bahwa variable paling berpengaruh secara
berturut-turut adalah: (1) Tarif, (2) Tarif
Golongan r, (3) Biaya O&P, (4) Nilai Tukar Saran
Mata Uang. Dari hasil analisa dan perhitungan yang
dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pada proyek ini antara lain:
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Selain analisa investasi sebaiknya
Kesimpulan owner juga melakukan pengendalian
Dari analisa dan perhitungan yang
terhadap waktu karena semakin cepat proyek
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
pembangunan PLTU RIAU 2x110 MW
berikut :
Pekanbaru diselesaikan maka akan menjadi
1. Hasil analisis parameter kelayakan
solusi atas masalah sering terjadinya
investasi secara finansial dengan DER (debt
pemadaman listrik saat ini.
equity ratio) atau ratio pinjaman terhadap
2. Diharapkan untuk melakukan
modal sebesar 30:70 didapatkan nilai Net
perhitungan manajemen resiko pada
Present Value sebesar Rp
penelitian selanjutnya.
515.754.288.356,69 Benefit Cost Ratio
3. Sebaiknya dilengkapi juga dengan
sebesar 1,05% dan Internal Rate of Return
analisa perhitungan teknis.
sebesar 12,62%. Sedangkan Payback Period
selama 16 (Sembilan belas) tahun 3 (tiga)
bulan. sehingga secara keseluruhan
pembangunan Proyek PLTU RIAU 2x110
MW Pekanbaru layak untuk dibangun.
Jom FTEKNIK Volume 5 No. 1 April 2018 7
DAFTAR PUSTAKA Menteri Energi dan Sumber Daya
Alfian. (2016). Analisa Sensitivitas Variabel Mineral Republik Indonesia.
Berisiko pada Pembangunan
Nabar, D. (1999). Ekonomi Teknik.
Infrastruktur Rencana Ruas Jalan
Palembang: Universitas Sriwijaya.
Tol Kandis Dumai. Pekanbaru:
Tesis Fakultas Teknik Sipil Pekanbaru, P. D. (2010). Peraturan.
Universitas Riau. Pekanbaru: Dinas Tata Kota.
Bank Indonesia. (2017, 7 15). Bi-rate. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 7.
Diambil kembali dari Web site resmi (2012). Retribusi Izin Mendirikan
Bank Indonesia: Bangunan. Pekanbaru: Pemerintah
http://www.bi.go.id/id/moneter/bi- Kota Pekanbaru.
rate/data/Default.aspx
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51
Bank Indonesia. (2017, 7 15). Inflasi. tahun 2012. (2012). Perhitungan
Diambil kembali dari Web site resmi tarif pelayanan Penerimaan Negara
Bank indonesia: Bukan Pajak. Jakarta: Kemenkeu.
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflas
i/data/Default.aspx Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007. (2007). Pedoman
Bank Indonesia. (2017, 7 15). JIBOR. Teknis Pembangunan Bangunan
Diambil kembali dari Web site resmi Gedung Negara. Jakarta: Permen.
Bank Indonesia:
http://www.bi.go.id/id/moneter/jibor/ PT PLN (Persero). (2011). Statistik PLN
data-historis/Default.aspx 2010. Jakarta: Sekretariat perusahaan
PT PLN (Persero).
BPS. (2017, April 1). Indeks Harga
Konsumen dan Inflasi Bulanan PT PLN (Persero). (2017, April 1). Profil
Indonesia. Diambil kembali dari Perusahaan. Diambil kembali dari
https://www.bps.go.id: Web site resmi PT PLN (Persero):
https://www.bps.go.id/linkTabelStati http://www.pln.co.id/2011/03/30/pro
s/view/id/907 fil-perusahaan/
Giatman. (2005). Ekonomi Teknik. Jakarta: PT PLN (Persero). (2017, April 1). Struktur
Raja gravindo Persada. Perusahaan. Diambil kembali dari
Website resmi PT PLN (Persero):
Hasil Perhitungan . (2016). Hasil http://www.pln.co.id/2011/03/30/stru
Perhitungan . Pekanbaru. ktur-perusahaan/
Ibrahim, Y. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Republik Indonesia. (2007). Peraturan
Jakarta: Rineka Cipta. Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Kodoatie, R. J. (1994). Analisis Ekonomi
Teknis Pembangunan Bangunan
Teknik. Yogyakarta: Andi
Gedung Negara. Jakarta: Menteri
yogyakarta.
Pekerjaan Umum.
M.Mangitung, D. (2012). Ekonomi
Republik Indonesia. (2009). Undang-
Rekayasa. Yogyakarta: Andi Offset.
undang Republik Indonesia Nomor
Marsudi, D. (2010). Pembangkitan Energi 30 Tahun 2009 tentang
Listrik. Jakarta: Erlangga. Ketenagalistrikan. Jakarta:
Sekretariat Negara.
Menteri ESDM. (2010). Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Dataya Mineral Republik Indonesia. (2010). Peraturan
Nomor 07 Tahun 2010. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia