Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
The objective of this research is to know the revenue, cost and income in carrot farm. It wants
to know the efficiency of carrot farm in Karanganyar Regency. The method used in this research was
analytical descriptive with survey in implementation. The location was selected purposively and it was
selected by 5 district which producing carrot that is Jatiyoso, Tawangmangu, Ngargoyoso,
Karangpandan and Jenawi. From those district selected village by random. Selection of sample from
each village use method Simple Random Sampling"
The data used in this research was primary data. By using R/C ratio we find that the value is
2,75 per Ha. This value shows us that carrot farm in Karanganyar had efficien because the value
more than one. The average revenue of the farmer was Rp. 12.217.054,26 per Ha, the cost was Rp.
4.760.703,81 per Ha and income was Rp. 7.456.350,45
119
Mei Tri Sundari : Analisis Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani ...
120
Mei Tri Sundari : Analisis Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani ...
Hasil analisis data pada Tabel 1 menerapkan cara-cara budidaya yang paling
menunjukkan bahwa rata-rata umur petani efisien.
sampel adalah 44,77 tahun yang berarti masih Lahan merupakan faktor produksi
termasuk usia produktif. Lama pendidikan yang mutlak diperlukan dalam melakukan
yang mereka peroleh rata-rata 6,42 tahun, ini usahatani. Lahan merupakan media
menunjukkan bahwa sebagian besar petani pengelolaan suatu usahatani, tanpa adanya
sampel adalah tamatan SD. Tingkat pendidikan lahan maka usahatani akan sulit dilakukan.
ini akan mempengaruhi pengetahuan dan Rata-rata luas lahan untuk usahatani wortel
kemampuan seseorang untuk menerima yang dimiliki petani sampel ini adalah 0,2451
tehnologi baru yang bertujuan untuk Ha. Kepemilikan lahan yang sempit (kurang
peningkatan produktivitas. dari 0,5 Ha) menyebabkan pengelolaan
Rata-rata jumlah anggota keluarga usahatani menjadi tidak efisien sehingga
petani sampel yang mengusahakan wortel pendapatan yang diperoleh rendah.
adalah 4 orang dengan perincian laki-laki
sebanyak 2 orang dan wanita sebanyak 2 Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada
orang, sedangkan rata-rata jumlah anggota Usahatani Wortel
keluarga yang aktif dalam usahatani wortel Hasil produksi merupakan barang
adalah 3 orang. Pengalaman petani sampel yang diperoleh dari suatu proses produksi.
dalam usahatani wortel ini sudah cukup lama Kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan
yaitu rata-rata hampir 22 tahun. Pengalaman tergantung pada kualitas dan kuantitas faktor-
yang cukup lama ini mempengaruhi sikap faktor produksi serta teknologi yang
petani dalam mengambil keputusan yang digunakan.
berkaitan dengan inovasi baru karena untuk Rata-rata penggunaan faktor-faktor
bisa menerapkan inovasi baru dibutuhkan produksi pada usahatani wortel di
keberanian menanggung resiko. Pengalaman Kabupaten Karanganyar yang meliputi luas
juga akan memberi kesempatan para petani lahan, tenaga kerja baik tenaga kerja keluarga
untuk dapat menyesuaikan diri pada keadaan dan tenaga kerja luar keluarga, pupuk kandang,
ekonomi yang berubah-ubah dan dapat pupuk urea, pupuk Za, pupuk SP 36, pupuk
121
Mei Tri Sundari : Analisis Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani ...
KCL, pestisida, benih, pupuk daun, ponska, kerja luar keluarga (56,59 %) lebih besar jika
dan kapur pertanian dapat dilihat pada Tabel 2. dibandingkan penggunaan tenaga kerja dari
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata luas dalam keluarga. Pupuk yang digunakan oleh
lahan yang ditanami wortel sebesar 0,25 Ha, petani sampel meliputi pupuk organik yaitu
ini berarti bahwa sebagian besar petani sampel pupuk kandang dan pupuk anorganik yang
hanya mempunyai lahan yang sempit sehingga terdiri dari pupuk urea, ZA, SP 36, dan KCL.
bisa dikategorikan sebagai petani gurem. Penggunaan pupuk kandang oleh petani
Kepemilikan lahan yang sempit ini sampel hanya 7.344,31 kg/ha lebih kecil dari
menyebabkan pengelolaan lahan kurang rekomendasi yang dianjurkan oleh dinas
efisien. pertanian Kabupaten Karanganyar.
Jumlah penggunaan tenaga kerja
dalam satu hektar adalah 228,62 HKP yang
terdiri dari tenaga kerja dari dalam keluarga
dan dari luar keluarga. Penggunaan tenaga
Selain menggunakan pupuk organik pupuk yang menyediakan unsur phospat untuk
(pupuk kandang) untuk meningkatkan pertumbuhan bunga dan biji, dan pupuk KCL
kesuburan tanah, petani sampel di Kabupaten yang menyediakan unsur kalium yang
Karanganyar ini juga menggunakan pupuk diperlukan tanaman untuk pembentukan umbi.
anorganik yang berupa pupuk urea, ZA, SP 36 Pupuk yang paling banyak digunakan dalam
dan KCL. Pupuk urea dan ZA merupakan usahatani wortel di Kabupaten Karanganyar ini
pupuk yang menyediakan unsur nitrogen untuk adalah pupuk urea sebesar 176,42 kg/ha
pertumbuhan daun, pupuk SP 36 sebagai (53,33%), sedangkan yang paling sedikit
122
Mei Tri Sundari : Analisis Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani ...
adalah pupuk KCL yang hanya 19,5 kg/ha atau usahatani dipengaruhi oleh topografi, struktur
5,89 % dari jumlah pupuk anorganik. tanah, jenis dan varietas komoditi yang
Penggunaan pupuk urea dan SP 36 tersebut diusahakan, tehnik budidaya serta tingkat
juga dibawah rekomendasi dari dinas tehnologi yang digunakan. Petani dalam
pertanian. menghasilkan suatu produk usahatani wortel mengeluarkan biaya untuk
(Mardiasmo, 1994). Menurut Soekartawi memproduksi wortel. Biaya yang benar-benar
(1994), biaya produksi dalam usaha tani dalah dikeluarkan oleh petani yang meliputi biaya
nilai dari semua faktor produksi yang pemakaian tenaga kerja luar keluarga,
digunakan baik Salah satu masalah yang pembelian pupuk, benih, pestisida, kapur
dihadapi petani wortel di Kabupaten pertanian, biaya pembayaran irigasi, biaya
Karanganyar adalah adanya serangan hama selamatan, pembayaran pajak dan biaya
dan penyakit pada tanaman, untuk pengangkutan hasil panen. Biaya terbesar yang
mengatasinya petani menggunakan pestisida. dikeluarkan petani wortel adalah biaya
Penggunaan pestisida rata-rata sebesar 3,08 pemakaian tenaga kerja luar keluarga karena
liter/Ha. anggota keluarga yang aktif dalam usahatani
Petani wortel di Kabupaten wortel hanya sedikit ( rata-rata 3 ). Pada
Karanganyar belum bisa memproduksi sendiri usahatani wortel di Kabupaten Karanganyar ini
benih yang berkualitas, sehingga mereka harus penggunaan tenaga kerja luar keluarga (56,59
membelinya dari pedagang benih yang ada di %) lebih tinggi daripada penggunaan tenaga
Tawangmangu. Benih yang digunakan petani kerja keluarga (43,41 %).
sampel berupa umbi setengah tua. Umbi ini Penelitian Suratiyah (2003)
dipotong sepertiganya kemudian ditanam ke menyatakan bahwa curahan tenaga kerja luar
dalam tanah. Mereka tidak menggunakan keluarga lebih besar daripada curahan tenaga
benih yang masih berbentuk biji karena dari kerja keluarga untuk usahatani padi sawah
pengalaman mereka daya kecambah benih (56,91 %), usahatani cabe merah (51,20 %)
yang berhasil tumbuh jumlahnya hanya sedikit dan bawang merah (59,48 %). Hal ini
dan itupun memerlukan waktu yang lebih disebabkan karena anggota keluarga petani
lama. Benih yang digunakan petani sampel lebih senang untuk bekerja di pabrik daripada
rata-rata sebesar 20,42 kg. bekerja di lahan mereka sendiri padahal wortel
Selain menggunakan faktor produksi merupakan tanaman yang memerlukan banyak
berupa lahan, tenga kerja, pupuk, pestisida dan tenaga kerja dari proses pengolahan tanah
benih, beberapa petani ada yang menggunakan sampai panen terutama saat penyiangan yaitu
kapur pertanian untuk menetralisir derajat kegiatan membersihkan rumput-rumput
keasaman tanah, mereka menggunakan kapur liar/gulma disekitar tanaman yang sangat
pertanian rata-rata sebesar 4,24 kg/Ha. mengganggu pertumbuhan tanaman wortel
Beberapa petani ada yang menggunakan pupuk karena akan mengakibatkan turunnya produksi
daun dan ponska untuk meningkatkan produksi wortel akibat kompetisi dalam perolehan zat
wortelnya. hara dari tanah, CO2 dan sinar matahari. Biaya
terbesar yang kedua adalah biaya penggunaan
pupuk kandang karena pupuk kandang
merupakan pupuk dasar yang ditaburkan pada
Biaya Usaha Tani Wortel waktu pengolahan tanah sehingga dalam
Biaya adalah nilai dari semua masukan usahatani memerlukan jumlah yang banyak,
ekonomis yang diperlukan, yang dapat selain itu pupuk kandang dapat memberi
diperkirakan dan dapat diukur untuk pengaruh baik terhadap struktur tanah dan
dalam bentuk benda maupun jasa selama kehidupan organisme tanah yang menguraikan
proses produksi berlangsung. Biaya yang bahan organik (humus) menjadi bahan yang
dikeluarkan pada usaha tani wortel selama satu siap diserap tanaman.
musim tanam dapat dilihat pada Tabel 3. Biaya
123
Mei Tri Sundari : Analisis Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani ...
Tabel 3. Biaya Usahatani Wortel per Hektar pada Musim Tanam Oktober-Desember 2007 di
Kabupaten Karanganyar
Biaya pembelian benih sekitar 11,04 sendiri melainkan membayar iuran untuk
% dari seluruh biaya yang benar-benar mengadakan selamatan bersama dan bagi
dikeluarkan petani karena harga benih wortel petani yang menebaskan hasil panennya tidak
yang berupa umbi setengah tua mencapai Rp. perlu mengadakan selamatan.
25.734,06/kg. Biaya irigasi yang dikeluarkan lebih
Biaya yang dikeluarkan petani untuk kecil daripada biaya biaya selamatan karena
selamatan, irigasi dan pengangkutan hasil usahatani wortel di Kabupaten Karanganyar ini
panen lebih kecil jika dibandingkan dengan terletak di kaki gunung sehingga
biaya-biaya tersebut di atas. Petani wortel di memungkinkan petani langsung mengairi
Kabupaten Karanganyar sudah jarang yang lahan pertaniannya dari sumber air di
melakukan kegiatan selamatan, meskipun ada pegunungan atau dari aliran sungai yang ada.
sebagian kecil yang masih melakukan Rendahnya biaya angkut disebabkan karena
selamatan karena mereka belum bisa sebagian besar petani menjual hasil
meninggalkan tradisi desanya. Selamatan yang produksinya kepada para tengkulak yang
mereka lakukan dengan harapan supaya hasil langsung mendatangi lahan pertanian wortel
panen melimpah, selamatan tersebut berupa sehingga petani tidak perlu mengeluarkan
tumpengan, sedekah bumi dan kulupan yang biaya angkut untuk menjualnya ke pasar, selain
biasanya dilakukan menjelang panen, bahkan itu ada beberapa petani yang mengangkut hasil
jika ada petani yang memiliki penghasilan panennya dengan menggunakan gerobak dari
berlebih mereka biasanya menanggap wayang kayu yang ditarik manusia atau kerbau
kulit untuk selamatan. Besarnya biaya untuk miliknya sendiri. Rata-rata biaya dalam satu
selamatan tidak begitu besar karena para petani kali musim tanam dalam mengusahakan wortel
tidak mengadakan selamatan secara sendiri- sebesar Rp 4.760.703,82 per hektar.
124
Mei Tri Sundari : Analisis Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani ...
Tabel 4. Rata-rata Pendapatan Usahatani Wortel di Kabupaten Karanganyar pada musim tanam
Oktober-Desember 2007
125
Mei Tri Sundari : Analisis Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani ...
126