Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
TAHUN 2010-2012
1 2 2
Siska Verawati , Sori Muda , Hiswani
1
Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU
2
Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU
Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155
Abstract
Hirschsprung disease is a cause of lower intestinal obstruction most commonly in neonates (0-28
days), the incidence 1:5000 live births. Hirschsprung disease is more common in males than
females with a ratio of 4:1. The mortality rate for Hirschsprung disease ranged from 1-10%.
To determine the characteristics of baby suffering from Hirschsprung disease, conducted a research
at RSUP H. Adam Malik Medan with case series design. Population and sample was 110 patients in
2010-2012 and recorded in hospital medical records. Univariate data were analyzed descriptively
while bivariate data were analyzed using Chi-square, Mann-Whitney, Kruskal Wallis test.
Based on sosiodemographic, the highest population is in the age group of 0-28 days (60,0%), male
(72,7%%), and came from out of Medan area (85,5%), and referall from Public Hospital
District/City (51,8%). Based on the treatment, abdominal distension (56,4%), clinical presentation
of abdominal distension, difficult to defecate, delayed passage of meconium (44,5%), test of barium
enema (44,6%), medical management of no surgical (59,1%), no complications (80,0%),
Jamkesmas (42,7%), the average length of stay 14 days, outpatient control (43,6%). There is a
significant differentiation of proportion between age based on medical management (p=0,000),
average length of stay based on medical management (p=0,000), medical management based on
condition when go home (p=0,000), and average length of stay based on condition when go home
(p=0,000). There is no significant differentiation of proportion between age based on sex,
complications based on medical management, and average length of stay based on complications.
Prognosis of Hirschsprung disease depends on early diagnosed ang surgery approach so that the
parents should be given the understanding of the best medical treatment for this disease.
Key words : Hirschsprung disease, characterictics of baby, RSUP H. Adam Malik Medan
karena masih cerminan dari status
tingginya Angka kesehatan anak saat
Pendahuluan Kematian Bayi 1
ini.
(AKB). Angka
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu kematian bayi dapat
masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat menjadi indikator WHO (2010)
ini terjadi di negara Indonesia. Anak terutama pertama dalam memperkirakan
bayi baru lahir merupakan salah satu kelompok menentukan derajat bahwa sekitar 7% dari
masyarakat yang rentan dan perlu mendapat kesehatan anak seluruh kematian bayi
perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat karena merupakan di dunia disebabkan
oleh kelainan kongenital. Di Eropa, sekitar 25% 3 pada usia 0-6 hari
hidup. Riset
kematian neonatal disebabkan oleh kelainan Kesehatan Dasar sebesar 1% dan pada
2 usia 7-28 hari sebesar
kongenital. Di Asia Tenggara kejadi-an kelainan tahun 2007 mencatat
4
kongenital mencapai 5% dari jumlah bayi yang salah satu penyebab 19%.
lahir, sementara di Indonesia prevalansi kelainan kematian bayi adalah
kongenital mencapai 5 per 1.000 kelahiran kelainan kongenital
Menurut
Departemen kesehatan
RI,
Hasil penelitian Sarioqlu dkk. tahun
kelainan kongenital adalah kelainan yang
1976-1993 di Ankara, Turki menunjukkan
terlihat pada saat lahir, bukan akibat proses
bahwa ada 302 orang yang menderita penyakit
5
persalinan. Sekitar 3% bayi baru lahir mem-
14
Hirschsprung. Kartono mencatat ada sekitar
punyai kelainan kongenital. Meskipun angka
40-60 pasien dengan penyakit Hirschsprung
ini termasuk rendah, akan tetapi kelainan ini
yang di rawat di RS Cipto Mangunkusumo,
dapat mengakibatkan angka kematian dan
9
Jakarta setiap tahunnya. Sementara di RS Dr.
kesakitan yang tinggi. Angka kejadian
Sardjito Yogyakarta oleh Rohadi dicatat rata-
kelainan kongenital akan menjadi 4-5% bila
rata terdapat 50 pasien menderita penyakit
6,7
bayi diikuti terus sampai berumur 1 tahun.
15
Hirschsprung setiap tahunnya.
Penyakit
Hirschsprung
merupakan
Irwan (2003) mencatat ada 163 kasus
suatu kelainan kongenital dimana tidak ter-
penyakit Hirschsprung dari enam provinsi yang
dapat sel ganglion parasimpatik pada pleksus
diteliti yaitu Sumatera Utara, Aceh, Riau,
Auerbach di usus besar (kolon). Keadaan yang
Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu pada
abnormal tersebut dapat menimbulkan tidak
16
Januari 1997 sampai dengan Desember 2002.
adanya peristaltik dan evakuasi usus secara
spontan sehingga dapat menyebabkan dilatasi
Perumusan Masalah
8
usus proksimal.
Belum diketahuinya
karakteristik
bayi
Penyakit
Hirschsprung
pertama
kali
yang menderita penyakit Hirschsprung di
dilaporkan oleh Herald Hirschsprung pada
RSUP H. Adam Malik tahun 2010-2012.
penyakit
Hircshprung
berdasarkan
status
Insidens
penyakit Hirschsprung
di
rawatan
(keluhan
utama,gambaran klinis,
dunia adalah 1 : 5.000 kelahiran hidup. Di
pemeriksaan
penunjang,
penatalaksanaan
Amerika dan Afrika dilaporkan penyakit
medis, komplikasi, sumber biaya, lama
Hirschsprung terjadi pada satu kasus setiap
rawatan rata-rata, dan keadaan sewaktu
9
5.400-7.200 kelahiran hidup. Di Eropa Utara,
pulang)
proporsi
lama
12
yang meninggal (CFR= 2,56%). Penyakit
rawatan rata-rata bayi menderita penyakit
Hirschsprung yang tidak segera ditangani atau
Hirschsprung berdasarkan penatalaksanaan
diobati dapat menyebab-kan kematian sebesar
medis.
13
30%.
Mengetahui lama rawatan rata-rata bayi yang Data dalam penelitian ini adalah data
menderita penyakit Hirschsprung ber- sekunder. Data univariat dianalisis secara
dasarkan komplikasi. deskriptif sedangkan data bivariat dianalisa
dengan uji Chi-Square,Mann-Whitney, dan uji
Mengetahui distribusi proporsi penatalak- Kruskal-Wallis.
sanaan medis pada bayi menderita penyakit
Hirschsprung berdasarkan keadaan sewaktu Hasil dan Pembahasan
pulang.
Distribusi proporsi karakteristik bayi
Mengetahui distribusi proporsi keadaan menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan
sewaktu pulang bayi menderita penyakit
Hirschsprung berdasarkan komplikasi.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
Metode Penelitian
Sosiodemografi
f
% Rumah Sakit Swasta
Umur (Tahun)
28
25,5
0-28 hari
66 Kabupaten/Kota
60,0
>28 hari-1 tahun
44
40,0
Jumlah
110 Dokter Praktik Umum dan
100,0 5
Jenis Kelamin 4,5
Spesialis
Laki-laki
80
72,7
Perempuan
30
27,3
Langsung/Tidak Dirujuk
Jumlah
20
110
18,2
100,0
Daerah Asal
Jumlah
Kota Medan
16 110
14,5 100,0
Luar Kota Medan
94 Dari tabel 1.dapat dilihat bahwa proporsi umur
85,5 bayi lebih besar adalah pada kelompok umur
0-28 hari 60,0% sedangkan pada kelompok
umur >28 hari-1 tahun sebesar 40,0%.
Jumlah
Penyakit Hirschsprung merupakan penyebab
110
terbanyak obstruksi kolon pada neonatal (0-28
17
100,0 hari).
Proporsi daerah asal lebih besar adalah luar Proporsi asal rujukan tertinggi adalah rumah
Kota Medan 85,5% sedangkan Kota Medan sakit kabupaten/kota 51,8% dan terendah
14,5%. Banyaknya penderita yang berasal dari dokter praktik umum dan spesialis 4,5%. Asal
luar Kota Medan kemungkinan disebabkan rujukan Rumah Sakit Umum Kabupaten/Kota
fungsi RSUP H. Adam Malik Medan sebagai merupakan asal rujukan tertinggi
pusat rujukan kesehatan untuk wilayah kemungkinan disebabkan karena
110
masyarakat berasumsi rumah sakit umum 100,0
menerima lebih banyak jenis pembayaran
Gambaran klinis
yang akan memudahkan pasien dalam hal
biaya.
BAB, keterlambatan
Tabel 2. Distribusi Proporsi
Karakteristik Bayi
Keluhan Utama
Distensi abdomen,
4
3,6
Perut kembung
12 keterlambatan mekonium,
10,9
Perut membesar
62
56,4 BAB
Jumlah
1,1
penunjang anatomi
Penunjang Jumlah
94
100,0
Penatalaksanaan Medis
Foto polos abdomen
16
17,0
Jumlah JPKMS
110 8
100,0 7,3
Komplikasi Jampersal
6
5,5
JKA
2
Ada komplikasi 1,8
22
20,0
SKTM
27
Tidak ada komplikasi 24,5
88
80,0
Jumlah
110
Jumlah 100,0
110
100,0
Keadaan Sewaktu Pulang
Ada Komplikasi
Laki-laki
46
57,5
Jenis 34
0-28 42,5
>28hari- 80
Jumlah 100,0
Kelamin Perempuan
20
66,7
10
33,3
30 hari
100,0 1 tahun
Medis
p=0,382
diterapi
0-28
>28hari-
Jumlah
sanaan
tindakan bedah biasanya dilakukan pada saat
24
umur bayi 3 bulan 1 tahun.
Penatalaksanaan
Lama Rawatan Rata-
p=0,000 rata
Bedah
45
21,58
11,879
komplikasi
p=0,000
Komplikasi
Penata
Ada
Tidak ada
Jumlah
laksanaan
Kompli
Bedah
6
13,3
39
86,7
45
100,0 Dari tabel 7. dapat dilihat bahwa dari 65 bayi
yang tidak diterapi, terdapat 16 orang (24,6%)
yang mengalami komplikasi dan 49 orang
p=0,146 (75,4%) tidak mengalami komplikasi. Dari 45
bayi yang dibedah, terdapat 6 orang
(13,3%) mengalami komplikasi dan 39 orang
(86,7%) tidak mengalami komplikasi.
Tabel 9.
Distribusi
Lama Rawatan Rata- Proporsi
Penatalaksanaan
Komplikasi
rata
Medis Berdasarkan
Keadaan Sewaktu
f
Mean Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan
SD
Ada komplikasi
22
Tahun 2010-2012
15,05
15,990
16
30,2
37
69,8
Tidak 53
100,0
Jumlah
PAPS
Sewaktu 27
81,8
Bedah 6
18,2
33
100,0
diterapi
Meninggal
22
91,7
2
8,3
24
Pulang 100,0
p=0,000
f
% Dari table 9. dapat dilihat bahwa dari 53 bayi
f yang pulang berobat jalan (PBJ), terdapat 16
% orang (30,2%) yang tidak diterapi dan 37 orang
f (69,8%) dibedah. Dari 33 bayi yang pulang atas
%
permintaan sendiri (PAPS), terdapat 27 orang
(81,8%) yang tidak diterapi dan 6 orang
(18,2%) dibedah. Dari 24 bayi yang meninggal,
terdapat 22 orang (91,7%)
Tabel 10.
Distribusi Proporsi Keadaan
Sewaktu
f
%
f 0,0
% 0
f 0,0
% 2
100,0
f
%
Enterokolitis
1
33,3
Sepsis 1
33,3
1 1
5,9 33,3
3 3
17,6 100,0
13
76,5
17
100,0 Dari tabel 10. dapat dilihat bahwa 17 bayi yang
mengalami sepsis, terdapat 1 orang (5,9%) yang
pulang berobat jalan (PBJ), 3 orang (17,6)
Stenosis pulang atas permintaan sendiri (PAPS), dan 13
orang (76,5) yang meninggal. Dari 2 orang bayi
2 yang mengalami stenosis, semuanya (100,0%)
100,0
0 PBJ. Dari 3 bayi yang
Alimul, A.A.,2008. Pengantar Ilmu Ke- Buku Ajar Neonatologi. Jakarta. Ikatan
sehatan Anak. Salemba Medika. Jakarta Dokter Anak Indonesia
Birth Defectsin South-East Asia Region. Behrman, R. E. dan William T. S., 1995.
India. http://203.90.70.
117/PDS_DOCS/B4941.pdf. X Penyakit Hirschsprung. Dalam : Ilmu
Kesehatan Anak Nelson. Cetakan Ketiga.
Diakses pada tanggal 02 April 2013 EGC. Jakarta
April 2013
Juni 2013
Congenital/Hirschsprung Disease.
http://dokterugm.wordpress.com/
2010/04/27/megacolon-congenital-
hirschprung-disease/. Diakses pada tanggal 20 Irwan, B.2003. Pengamatan Fungsi Ano-
Maret 2013 rektal pada Penderita Penyakit
Hirschsprung Pasca Operasi Pull- tanggal 25 Agustus 2013
Through. Tesis Bagian Ilmu Bedah
Haricharan, R.N.dkk.,2008.
Fakultas Kedokteran Universitas Hirschsprung
Sumatera Utara Disease.http://www.sassit.co.za/
Journals/Paeds/HirschsprungSurg.P
Schwartz,M.W., 2004. Clinical Handbook of df Diakses tanggal 25 Agustus
Pediatric. EGC. Jakarta 2013.