Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
31-39
Program Studi Bimbingan dan Konseling | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | INNOVATIVE
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) COUNSELING
ISSN (Print): 2548-3226
Cucu Arumsari*)
*)
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
(e-mail) cucu.arumsari@umtas.ac.id
Abstract. Bulying that was experienced by someone affected an anxiety and pressure in life.
Therefore, assertive training strategy of counselling is required for reducing bullying. Asertif training
strategy of counseling is utilized to reduce an anxiety and increases individual interpersonal by
removing bullying effect and ward off bullying activities. Asertif training strategy of counseling for
reducing bullying consist of rational, identification, differentiating asertif's behaviour and exploring
target, role playing, simultaneous training, homework and follow-up, and terminations.
Rekomendasi Citasi: Arumsari, Cucu. (2017). Strategi Konseling Latihan Asertif Untuk Mereduksi Perilaku
Bullying. Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice & Research, 1 (1), 31-39
Article History: Received on 12/15/2016; Revised on 12/24/2016; Accepted on 01/10/2017; Published Online:
01/16/2017. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which
permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly
cited. 2017 Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice & Research
31
JOURNAL OF INNOVATIVE COUNSELING : THEORY, PRACTICE & RESEARCH
Vol.1, No.1, Januari 2017
Available online: http://journal.umtas.ac.id/index.php/innovative_counseling Arumsari, Cucu
pengalaman di rumah yang mengarah ke karena anda tahu jika anda mau atau perlu
pengganggu, c) ingin menyakiti orang lain,(d) melakukannya, anda dapat melakukannya.
Manfaat potensial untuk mendapatkan uang
Lioyd (1991) menyatakan ada beberapa
seseorang atau membuat dia melakukan
karakteristik asertif, antara lain : a) mampu
sesuatu (Murphy, 2009).
mengatakan tidak dengan sopan dan tegas,
Oleh karena itu diperlukan keberanian individu tersebut mampu menyatakan tidak
dari korban bullying untuk melindungi dirinya ketika ada keinginan dari orang lain ataupun
sendiri dengan memiliki perilaku asertif. pandangannya, b) mampu mengekspresikan
Jakuwboski & Lange (Nursalim, 2013) perasaan jujur, individu tersebut tidak
mendefinisikan perilaku asertif sebagai menyangkal perasaan atau keinginannya
perilaku yang dapat membela kepentingan terhadap orang lain. bersikap realistis, individu
pribadi, mengekspresikan perasaan dan pikiran tersebut tidak melebih-lebihkan, mengecilkan
baik positif maupun negatif secara jujur dan sesuatu hal, c) Individu tersebut akan berbicara
langsung tanpa mengurangi hak-hak atau sesuai realita dan jujur kepada orang lain, dan
kepentingan orang lain. d) mampu mengekspresikan kesukaan dan
prioritas, individu tersebut tidak
Lazarus (Nursalim, 2013) menyamakan
menangguhkan sesuatu untuk bergaul dengan
perilaku asertif dengan empat kemampuan
siapapun dan individu tersebut akan
interpersonal yaitu: 1) kemampuan
menyatakan perioritas atau kesukaannya tanpa
menyatakan tidak, 2) kemampuan membuat
ada perasaan tertekan.
pernyataan/ permintaan, 3) kemampuan
memngekspresikan perasaan positif maupun Redd, dkk (Nursalim, 2013) latihan
negatif, dan 4) kemampuan membuka dan asertif merupakan suatu teknik khusus terapi
mengakhiri percakapan. pendekatan perilaku. Bruno (Nursalim, 2013),
menyatakan latihan asertif merupakan salah
Perilaku asertif adalah suatu perilaku
satu teknik modifikasi perilaku yang telah
verbal dan nonverbal yang mengekspresikan
diklasifikasi sebagai varian dari psikologi
penghargaan, hak atau kepentingan baik
perlaku.
pribadi maupaun orang lain, dan keterbukaan
diri, (Nursalim, 2013). Hasil penelitian Dina Amelia (2010)
Penyebab bullying adalah semakin positif
Menurut Lioyd (1991) perilaku asertif
persepsi siswa tentang bullying maka akan
adalah perilaku bersifat aktif, langsung, dan
tinggi intensitas siswa melakukan bullying.
jujur. Perilaku ini mampu mengkomunikasikan
Menurut penelitian Ulfah Magfirah dan Mira
kesan respek kepada diri sendiri dan orang lain
Aliza Rachmawati (2009) kecenderungan
sehingga dapat memandang keinginan,
perilaku bullying ada hubungannya dengan
kebutuhan, dan hak kita sama dengan
iklim sekolah.
keinginan, kebutuhan dan hak orang lain atau
bisa di artikan juga sebagai gaya wajar yang Siswa sekolah Menengah Atas (SMA)
tidak lebih dari sikap langsung, jujur, dan peuh Seruni Don Bosco, Pondok Indah, Jakarta
dengan respek saat berinteraksi dengan orang Selatan, Jumat 27 Juli 2012. Terlibat kasus
lain. Bullying saat mengikuti masa orientasi siswa
(MOS) yang dilakukan kak kelasnya 18 orang
Atkinson (1997) menyatakan bahwa
kelas XII korban yang diperiksa adalah siswa
menjadi asertif mensyaratkan apa hak-hak
kelas X namanya disamarkan A, 15 tahun, Pi
anda, atau apa yang diinginkan sari suatu
(15), Dd (15), dan Kt (15). dari keterangan
situasi dan mempertahankannya sekaligus
para korban, diperoleh informasi bahwa, selain
tidak melanggar hak orang lain. Keasertifan
dugaan penganiayaan dan pelecehan, ada
adalah keadaan pikiran-pikiran juga
dugaan penculikan. Dari hasil visum, tampak
mempunyai keterampilan komunikasi verbal
korban dinyatakan mengalami luka pada
dan non verbal tertentu. Keasertifan juga
beberapa bagian tubuh akibat sundutan rokok
tentang mempunyai pikiran, dan menjalankan
dan pukulan. Ditemukan bekas luka memar
pikiran itu. Keasertifan adalah mampu
dan luka bakar di tengkuk leher
menyatakan bahwa anda tidak memilih untuk
(http://www.tempo.co/read/news/2012/07/27).
mengklain hak anda di dalam semua situasi,
32
Strategi Konseling Latihan Asertif untuk Mereduksi Perilaku Bullying Arumsari, Cucu
33
JOURNAL OF INNOVATIVE COUNSELING : THEORY, PRACTICE & RESEARCH
Vol.1, No.1, Januari 2017
Available online: http://journal.umtas.ac.id/index.php/innovative_counseling Arumsari, Cucu
34
Strategi Konseling Latihan Asertif untuk Mereduksi Perilaku Bullying Arumsari, Cucu
35
JOURNAL OF INNOVATIVE COUNSELING : THEORY, PRACTICE & RESEARCH
Vol.1, No.1, Januari 2017
Available online: http://journal.umtas.ac.id/index.php/innovative_counseling Arumsari, Cucu
36
Strategi Konseling Latihan Asertif untuk Mereduksi Perilaku Bullying Arumsari, Cucu
37
JOURNAL OF INNOVATIVE COUNSELING : THEORY, PRACTICE & RESEARCH
Vol.1, No.1, Januari 2017
Available online: http://journal.umtas.ac.id/index.php/innovative_counseling Arumsari, Cucu
38
Strategi Konseling Latihan Asertif untuk Mereduksi Perilaku Bullying Arumsari, Cucu
Murphy, Alexa Gordon. (2009). Character Ulfah Magfirah dan Mira Aliza Rachmawati.
Education Dealing with Bullying. (2009). Jurnal Hubungan Antara
New York:Infobase Publishing Iklim Sekolah dengan
Kecenderungan Perilaku Bullying.
Mellor, A. (2007). Hentikan Bullying!
Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan
www.ssba.com
Ilmu Sosial Budaya Universitas
Mahendratto, I. (2007). Aku ingin berubah! Islam Indonesia.
http://klinikservo.wordpress.com
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Nursalim, Mochamad. (2013). Strategi 23 tahun 2002. 2002. Tentang
Intervensi dan Konseling. Jakarta: Perlindungan Anak Diunduh di
Akademia Permata www.komnasperempuan.or.id
Novianti, I. (2008). Fenomena kekerasan di tanggal 18 Maret 2017
lingkungan pendidikan. Jurnal Usman, Irfan. 2013. Kepribadian, Komunikasi,
Insania, 13(2), 1-10 Kelompok Teman Sebaya Iklim
Novalia dan Dayakisni. (2013). Perilaku Sekolah dan Perilaku Bullying.
Asertif Dan Kecenderungan Humanitas, 10 (1), 49-60
Menjadi Korban Bullying. Jurnal Wilson, D. 2004. The Interface of School
Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 172- Climate and School Connectedness
178 and Relationship with Aggression
Roland, E. (2000). Bullying in school : Three and Victimization. Journal of
national innovations in Norwegian School Health, 7 (74), 293-299.
school in 5 years. Journal of
Aggressive Behavior, 26, 135
Rovai, A.P. Wighting, M.J. Liu,J. 2005.
SCHOOL CLIMATE: Sense of
Classroom and School Communities
in Online and On-Campus Higher
Education Courses. The Quarterly
Review of Distance Education, 6, 4,
361-374.
Santrock, John W. (2003). Adolescence
(Perkembangan Remaja). Jakarta:
Erlangga
Suryanto, S.B. (2007). Bullying bikin anak
depresi dan bunuh diri. www.migas-
indonesia.net
Soendjojo, D. (2009). Mengajarkan asertifitas
pasa remaja. Jurnal Psikologi. 4,
(3), 5 7
SEJIWA. 2008. Bullying! Mengatasi
kekerasan di sekolah dan
lingkungan sekitar anak. Jakarta:
PT. Grasindo.
Stefan Sikone, (2006), Menanamkan Sikap
Asertif di sekolah (Tengaran:
http://www.indomedia.com/poskup/
2006/10/14/edisi14/opini.htmmhttp:/
/groups.yahoo.com/group/pak
uruonlie/message/2400
39
Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice & Research (2017), 1(1), pp. 31-39
Program Studi Bimbingan dan Konseling | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | INNOVATIVE
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) COUNSELING
ISSN (Print): 2548-3226
40