Sei sulla pagina 1di 12

PENGUJIAN DAN ANALISIS ALAT SIMULASI GETARAN PADA

RECTANGULAR BEAM DENGAN REDAMAN

Achmad Husen
Mohamad Faizal H

Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin , FTI-ISTN


Jl Moh Kahfi II , Jagakarsa-Jakarta 12640

Abstract:
Vibration related to the oscillation motion of objects and styles kind of force with the motion. All objects that have
mass and elasticity can vibrate. There are two general types of vibrations, free vibration and forced vibration.
Free vibration occurs if the system oscillates because of the workings of force that exist in the system it self. While
the vibrations that occur because of forces external stimuli are called forced vibrations. If the stimulation frequency
equal to the natural frequency of the system, it will obtain the resonance condition that can cause damage to the
system, and for avoid excessive resonance in a system then it needs to be a system to reduce the vibration that
occurs is damper. Research in the form of a testing and analysis was conducted to determine the frequency of
natural of the system and to determine the damping effectivenes that occurs on systems using oil damping medium.
Based on the calculation and testing was done at two different positions then the damping free vibration damper
positioned 5 cm from the center of rotation of the beam obtained personal frequency of 300 rpm, and the position of
damper 10 cm at 281.1 rpm. While on the forced vibration damper positioned 5 cm from the center of rotation of
the beam rotation at the critical rotation 300 rpm with a deviation of 1.9 mm and at a position 10 cm the critical
rotation at 500 rpm with deviation of 1.05 mm.

Keyword: rectangular beam , redaman viskos, simpangan, putaran kritis

PENDAHULUAN Getaran yang terjadi karena adanya gaya


Getaran berhubungan dengan gerak rangsangan dari luar disebut getaran paksa. Jika
osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan rangsangan tersebut berosilasi atau bergetar, maka
gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi
massa dan elastisitas dapat bergetar sampai rangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama
derajat tertentu sehingga pada perancangannya dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka
memerlukan pertimbangan sifat osilasinya. akan didapat keadaan resonansi, dan osilasi besar
Ada dua kelompok getaran yang umum yang berbahaya mungkin terjadi. Jika getaran
yaitu, getaran bebas dan getaran paksa. Sistem yang terjadi sama atau lebih besar dari frekuensi
yang bergetar dengan satu frekuensi naturalnya natural sistem, getaran tersebut dapat
disebut dengan sistem satu derajat kebebasan, menyebabkan kerusakan pada sistem.
sedang sistem yang bergetar dengan dua frekuensi Untuk menghindari terjadinya resonansi
naturalnya disebut sistem dengan dua derajat yang berlebihan pada suatu sistem maka perlu
kebebasan. dibuat satu sistem untuk mengurangi getaran
Derajat kebebasan sistem adalah jumlah yang terjadi, yaitu peredam. Semua sistem yang
koordinat bebas yang digunakan untuk bergetar mengalami redaman sampai derajat
menggambarkan gerak suatu sistem. Menurut tertentu karena energi diredam oleh gesekan dan
derajat kebebasannya getaran dapat dibedakan tahanan lain. Jika redaman itu kecil, maka
menjadi getaran satu derajat kebebasan, getaran pengaruhnya sangat kecil pada frekuensi natural
dua derajat kebebasan, dan getaran n derajat sistem. Redaman adalah penting sekali untuk
kebebasan sesuai dengan banyaknya koordinat membatasi amplitudo osilasi pada waktu
bebas (independence) yang diperlukan untuk resonansi.
mendefinisikan persamaan gerak tersebut. Contoh Media peredaman dapat berupa oli, karet
kasus getaran yang terjadi dengan sistem satu (rubber), atau pun nitrogen. Gaya redaman
derajat kebebasan dapat dilihat pada sebuah dihasilkan akibat adanya tahanan media
mobil yang melalui jalan yang bergelombang. peredaman baik oli ataupun nitrogen melalui
Kondisi jalan yang bergelombang memberikan saluran output pada saat piston ditekan atau
eksitasi getaran pada bodi mobil melalui sistem bergerak.
penopang atau suspensi dari mobil tersebut. Pada aplikasi atau penerapan di bidang
otomotif peredam atau shock absorber (peredam

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 81


kejut) berfungsi untuk meredam getaran. yang waktu disebut frekuensi (f), hubungan antara
dapat melindungi penumpang atau barang agar 1
aman serta stabilitas dari kendaraan. Selain itu periode dan frekuensi dapat ditulis : T (2.1)
f
peredam pada kendaraan juga berfungsi untuk
memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak Dari semua gerak osilasi, yang terpenting adalah
ke body melalui gesekan antara jalan dan roda gerak harmonis sederhana, karena yang paling
roda serta menyangga body pada axle dan mudah digambarkan secara matematik, juga
memelihara letak geometris antara body dan roda merupakan gambaran yang cukup tepat tentang
roda. osilasi yang ada di alam. X = Acost (2.2)
Pada penelitian ini dicoba menerapkan
aplikasi pada kendaraan tersebut menjadi sebuah Gerak harmonik sederhana adalah periodik dan
alat uji yang berguna sebagai alat simulasi getaran 2
rectangular beam dengan media peredaman oli periodenya : T (2.3)

dengan motor listrik sebagai pengeksistasinya. Besaran dinamakan frekuensi anguler yang
Berdasarkan latar belakang masalah di
berosilasi, dari persamaan gerak harmonik
atas, dapat diidentifikasikan masalah masalah
sederhana, besarnya kecepatan partikel
yang dihadapi antara lain: 1). Bagaimana mencari
= Asin t
dX
frekuensi pribadi pada alat simulasi getaran adalah: V (2.4)
dengan redaman viskos?, 2). Bagaimanakah cara dt
pembuatan dan prinsip kerja alat simulasi getaran Demikian pula percepatannya adalah :
2 Acost 2 X
dengan redaman viskos?, 3). Bagaimanakah dV
merancang sistem peredaman pada alat simulasi a
dt (2.5)
getaran?, 4). Bagaimanakah fenomena peredaman
yang terjadi pada media peredaman? Frekuensi getar harmonis sederhana dalam massa
Agar penelitian serta analisis alat partikel dan konstanta elastisitas dari gaya yang
pengujian ini lebih jelas dan terarah maka perlu 1 k
diberikan yaitu : F = (2.6)
dilakukan pembatasan masalah yaitu: 1). Peredam 2 m
yang digunakan adalah peredam viskos, 2). Media
peredaman yang digunakan adalah oli, 3). Beam Klasifikasi Getaran
yang digunakan adalah square tube dengan Getaran dapat diklasifikasikan menurut ada
ukuran 30 mm x 30 mm, 4). Pengujian yang tidaknya eksitasi yang bekerja secara kontinyu,
dilakukan dengan getaran bebas dan getaran menurut derajat kebebasannya atau menurut
paksa, 5). Kecepatan motor pada saat pengujian sistem massanya1. Ketiga model klasifikasi
dengan interval 0 500 rpm. getaran tersebut ditunjukkan pada gambar 1.
Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk .
mengetahui frekuensi pribadi pada sistem, 2).
Untuk mengetahui efektifitas peredaman yang
terjadi pada sistem dengan menggunakan media
peredaman oli.

Manfaat penelitian yang utama adalah


sebagai alat simulasi uji getaran mekanis yang
dapat menampilkan fenomena getaran bebas dan (a) Sistem getaran bebas massa diskret dua derajat
getaran paksa dengan metoda peredaman. kebebasan
(b) Sitem getaran paksa massa diskret satu derajat
TINJAUAN PUSTAKA kebebasan
Getaran (c) Sistem getaran paksa massa kontinyu
Salah satu gerak yang sering dijumpai di
alam adalah gerak osilasi (getaran). Sebuah Gambar 1. Model klasifikasi getaran
partikel berosilasi bila ia bergerak periodik
terhadap suatu titik seimbang, waktu yang
dibutuhkan untuk satu getaran penuh disebut
periode (T), sedang jumlah getaran persatuan

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 82


Getaran Bebas dengan Redaman kx cx mx atau mx cx kx 0 (2.9)
Setiap sistem mekanik memiliki gesekan
yang beraksi sebagai pemakai energi mekanik. Batas antara gerak osilasi dan gerak tanpa osilasi
Peredam atau damper merupakan alat yang disebut dengan redaman kritis atau c yang
ditambahkan ke dalam sistem yang berfungsi mereduksi nilai k / m menjadi nol.
sebagai pembatas atau peredam getaran yang 2
cc k
terjadi pada sistem. Peredaman ini terdiri dari n atau
sebuah silinder yang diisi dengan fluida dengan 2m m
sebuah torak dimana terdapat saluran inlet dan
cc 2 km 2mn (2.10)
outlet sebagai tempat mengalirnya fluida dari
ruang yang satu ke ruang lainnya. Nilai dari suatu redaman dinyatakan dengan
Bila sistem linier dengan satu derajat redaman kritis oleh rasio non dimensional yang
kebebasan diberi rangsangan, maka responnya c
disebut rasio peredaman. (2.11)
akan tergantung pada jenis rangsangan dan cc
redaman yang ada. Bentuk persamaan geraknya
Dan ketiga keadaan redaman yang dibahas
pada umumnya adalah:
sebelumnya sekarang bergantung dari nilai ,
mx Fd kx F (t ) (2.7)
apakah nilai lebih besar dari, kurang dari, atau
Dengan F(t) adalah gaya perangsang dan Fd
adalah gaya redaman. Gaya Fd besarnya sama dengan satu.
sebanding terhadap kecepatan dari massa . 1). >1 (overdamped), 2). =1
Gaya redaman karena kekentalan dinyatakan oleh (criticallydamped) ; Pada criticallydamped ini
persamaan: Fd cx (2.8) nilai dari peredaman adalah konstan, sehingga
criticallydamped ini biasa disebut critical
Saat ini perhatian kita dibatasi sampai peredam
damping constant, 3). <1 (underdamped)
viskos sederhana yang linier.,dan dari diagram
benda bebas, persamaan gerak untuk benda yang
bergetar dengan peredaman dapat ditulis sebagai

Tabel 1. Macam macam harga pada material permesinan


Jenis
Peredam kejut pada automobil 0,1 0,5
Karet 0,04
Beton 0,02
Paku keling pada struktur baja 0,03
Kayu 0,003
Alumunium roll dingin 0,0002
Baja roll dingin 0,0006
Bronze 0,00007

Getaran Paksa dengan Peredaman

Gambar 2. Sistem Getaran Paksa dengan Peredaman

Sistem pada gambar 2 merupakan penerapan dengan peredaman. Dari diagram benda bebas
sederhana dari sebuah sistem getaran paksa sistem, persamaan gerak dari sistem menjadi
mx cx kx Fo sin t (2.12)

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 83


Dalam bentuk getaran bebas dengan peredaman, Peredam Viskos
maka bentuk persamaan di atas menjadi Pada peredaman yang digunakan pada alat
Fo simulasi getaran ini akan digunakan sebuah
x 2 n x n 2 x sin t (2.13) peredam viskos dengan menggunakan media
m peredaman yaitu, fluida berupa oli. Peredam yang
digunakan seperti pada gambar 4.

Gambar 3. Peredam dengan menggunakan media peredaman oli

Jika diameter pada silinder adalah D maka A Getaran Bebas pada Beam
dapat dihitung dengan Jika pada beam seperti pada gambar 4 diberi gaya
D 2 sehingga bergeser sedikit dari posisi
A ( m2) (2.14) kesetimbangannya, maka persamaan
4
Gaya pada silinder menjadi keseimbangan momennya : Mo Io
F p. A ( N) (2.15) Jika dianggap amplitudo getaran cukup kecil
maka :
(1 / 3mb lb mm l m m p l p ) kl 2 0
2 2 2

maka n dapat kita hitung menjadi:

kl 2
n 2
(2.19)
mb l b
mm l m m p l p
2

Gambar 4. Getaran bebas pada beam

Dengan menggeser posisi pegas sejauh x maka Getaran Paksa pada Beam dengan Peredaman
akan terjadi perubahan nilai dari n yang dapat Jika pada beam diberi sumber eksitasi dengan
kita hitung dengan mengurangi nilai l pada jarak l dari pusat O sehingga akan terlihat seperti
persamaan di atas sehingga persamaan menjadi pada gambar 7 Sumber eksitasi dari beam ini
berupa sebuah motor yang telah ditambahkan
k (l x ) 2 gaya pengeksitasi berupa massa (Me) pada radius
n
m b lb
2
r yang besarnya adalah Mer 2 sin t .
m m lm m pl p
2 2

3 Dari gambar 7 dapat kita hitung kesetimbangan


momen di pusat O yaitu:
(1/ 3mblb mmlm mpl p ) k(l x)2 0
2 2 2
(2.16)
(kl sin )l cos ( Mer 2 sin t ) Io

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 84


Untuk p sin t dan 2 sin t
Merl m 2
p sin t
2
Io n 1 2

n
dengan Io ml 2 , sehingga persamaan menjadi

Gambar 7. Getaran Paksa pada Beam dengan Merl m 2


p sin t
Peredam
2
2
dimana nilai dari Io ml 2 , sehingga persamaan kl 2 1 2
menjadi n
Merl m 2 sin t Dan amplitudo x p L.. p
2 sin
Io

METODOLOGI
Diagram Alir Pengujian
Mulai

Pembuatan alat simulasi getaran


tanpa redaman

Perancangan peredam viskos dengan media peredaman oli

Pengaplikasian peredam viskos dengan media peredaman oli pada


alat simulasi getaran

Pemeriksaan fisik alat Tidak

Ya
Pengujian alat simulasi getaran dengan redaman

Pengambilan data

Analisa

Kesimpulan

Gambar 8. Diagram alir penelitian

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 85


Rancangan Alat Uji

Gambar 9. Rancangan Konstruksi Alat Uji

Spesifikasi besaran nilai pada rancangan alat: Silinder peredam dengan spesifikasi di atas
1) Beam: m = 0,8 kg, l = 0,80 m, stainless disesuaikan dengan spesifikasi yang ada di
steel grade 304, profil bujur sangkar pasaran.
Motor + pemegang : m = 2,05 kg, lm = 0,40; Perhitungan frekuensi pribadi pada saat pegas
motor AC berada di ujung beam menjadi :
Pemberat : m = 0,75 kg, lm = 0,40 m kl 2
Pemegang pegas : m = 0,15 kg, l = 0,74 m n
Pegas : k = 1348 N/m, l = 0,74 m Io
Peredam + pemegang : m = 0,405 kg 738,1
Massa unbalance : 0,017 kg, n 32,47 rad/s
Penggulung kertas : v = 50 cm/menit
0,7
2) Posisi penempatan peredam, x = 0,59 m. n 310 rpm
3) Fluida peredaman yang digunakan: Konstanta redaman viskos untuk peredaman
Oli: SAE 10 dengan nilai absolut viskosity = dengan menggunakan media peredam oli dengan
0,082 N.s/m2 nilai viskositas absolut = 0,082 Ns/m2 dapat
4) Agar terjadi perpindahan piston yang linier ditentukan dari persamaan :
maka diupayakan aliran laminar didalam pipa 8L D
4

5) Dasar perhitungan silinder peredam : F = m xg c


F = (mm + mb + mpemberat + mpegas). G n d
F = 36,7 N c 137,5 N.s/m
Pada media peredaman dengan oli
dihasilkan tekanan sebesar Kooefisien redaman kritis (Ccr) pada jarak
p .g .h.T peredam 0,59 m dari ujung pegas, maka Ccr dapat
p 918.9,81.0,05.(20 o 273) ditentukan :
p 131931,74 Pa C cr 2m n
Dengan nilai dari F = 36,7 N maka diameter dari 2 I 0 n
C cr
piston yang digunakan dapat kita tentukan: l2
A
F C cr 391,7 N.s/m
p Sehingga rasio peredaman didapat
D 0,018 m c 137,5
0,35
Spesifikasi yang digunakan pada silinder untuk C cr 391,7
media peredaman dengan oli :
Pada saat getaran bebas, pada ujung beam
D = 18 mm
dipasang pena dan pemegang serta peredam
d = 1.6 mm viskos dengan berat md = 0,405 kg dengan titik
jumlah lubang pada piston = 12 lubang
berat ld , maka frekuensi pribadi menjadi:
diameter batang piston = 8 mm
panjang langkah (L) = 50 mm

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 86


3kl 2 c 2m n
n
Io 2 I 0 n
c
dengan I 0 mb l b 3mm l m 3m p l p 3md l d
2 2 2 2
l2
Sehingga untuk penempatan peredam pada posisi 2 I 0 n
l
5 cm dari pangkal beam atau dari sumbu rotasi c
beam maka n menjadi Dari data pada halaman sebelumnya didapat nilai
3kl 2 koefisien redaman c = 137,5, I0 = 0,7, dan n =
n 32,47 rad/s, maka: l 0,57 m
Io
maka redaman kritis Ccr pada sistem terjadi pada
saat peredam kita tempatkan pada posisi x = 57
n 32,24 rad/s; n 307 rpm
cm dari pusat rotasi beam.
Dari data pengujian akan didapat gambar seperti
Tabel 2.Harga Frekuensi Pribadi n Getaran Bebas terlihat pada gambar 10
dengan berbagai posisi dari Pusat Rotasi Beam dengan
peredam viskos,media peredaman oli

Posisi Frekuensi Putaran pada


peredam pribadi ( n ) Frekuensi
viskos (cm) pribadi (rpm)
(rad/s)
5 32,24 307
10 32,39 309
Gambar 10. Hasil Pengujian Getaran dengan Peredam

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari gambar diatas terdapat variabel variabel


Pengujian Alat Simulasi Getaran dengan yang akan diketahui yaitu, panjang getaran yang
Peredaman terjadi d, jumlah puncak n, tinggi puncak awal xo,
dan tinggi puncak akhir xn. Dari data yang
Pada pengujian alat simulasi uji getaran dengan diperoleh maka dapat dihitung frekuensi teredam
peredaman ini terdapat dua bagian yang akan d, penurunan logaritmik , faktor redaman , dan
dianalisa pada proses pengujian peredaman ini, frekuensi pribadi n, dengan rumus
yang pertama pengujian pada getaran bebas
n.s
dengan media peredaman oli, yang kedua Frekuensi pribadi teredam d =
pengujian pada getaran paksa dengan media d
peredaman oli. xo
Alat simulasi ini dibuat untuk dapat menampilkan ln
tiga fenomena getaran teredam yaitu, getaran Penurunan logaritmik
xn
underdamped (getaran critically damped n
(dan getaran overdamped (. Pada
Faktor peredaman
getaran dengan fenomena getaran teredam
4 2 2
critically damped dimana nilai dari rasio
peredaman nilai dari koefisien redaman (c = d
Frekuensi pribadi n =
Ccr) sehingga 1 2
c
1
C cr Pengujian Getaran Bebas dengan Peredaman
dimana C cr 2m n Oli
Pada getaran bebas dengan peredaman oli ini
dengan nilai = 1 dan c = Ccr maka peredam kita posisikan sesuai dengan posisi yang
c telah ditentukan terlebih dahulu yaitu, 5, 10 cm
1
2 m n dari pusat rotasi beam.
1). Posisi peredam 5 cm dari pusat rotasi beam,
sehingga didapat: Pengujian yang pertama peredam diletakan 5 cm

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 87


dari pusat rotasi beam. Dari hasil pengujian d = 0,36 cm; xo = 13,65 mm; xn = 2 mm; n = 2; t =
didapatkan grafik sepeti pada gambar 11 0,70 det, dari data di atas dapat dicari:

(a). Frekuensi pribadi teredam d =


n.s 2.50
277,8 rpm, (b). Penurunan
d 0,36
xo
ln ln 13,65
xn
logaritmik
2 0,96 , (c).
Gambar 11. Hasil Pengujian Getaran Bebas dengan n 2
peredam viskos pada x = 5 cm Faktor peredaman
0,96
Dari gambar di atas diperoleh data data sebagai 0.15 , (d).
berikut: 4
2 2
4 0,96 2
2

d = 0,67 cm; xo = 12,6 mm; xn = 0,6 mm; n = 4; t Frekuensi pribadi n =


= 0,93 det d 277,8
dari data di atas dapat dicari: (a). Frekuensi 281,1 rpm
n.s 4.50 1 2
1 0,15 2
pribadi teredam d = 298,5 rpm,
d 0,67
Pengujian Getaran Paksa dengan Peredaman
(b).Penurunan logaritmik Oli
xo Pada pengujian getaran paksa ini hampir sama
ln ln 12,6
dengan pengujian getaran bebas, hanya pada

xn 0,6
0,76 , (c). Faktor pengujian getaran paksa sumber eksitasi dari
n 4 sistem adalah motor yang telah diberi massa
peredaman unbalance. Media peredaman yang digunakan
0,76 serta posisi penempatan peredam viskos pada
0,12 , (d).,
4 2 2 4 2 0,76 2 beam sama.
Frekuensi pribadi n = Tabel 3. Data Pengukuran Getaran Paksa untuk Posisi
d 298,5 Peredam 5 cm dari pusat Rotasi Beam
300 rpm
1 2 1 0,12 2
Putaran Simpangan
2). Posisi peredam 10 cm dari pusat rotasi beam (Rpm) (mm)
Pengujian yang kedua peredam diletakan 10 cm 0 0
dari pusat rotasi beam. Dari hasil pengujian (Rpm)
100 0
didapatkan grafik sepeti pada gambar 12
150 0
200 0,25
250 0,55
300 1,9
350 1,475
400 1,225
450 0,975
500 0,85
Gambar 12. Hasil Pengujian Getaran Bebas dengan
Peredam Viskos pada x = 10 cm Dari data di atas didapatkan grafik amplitudo
seperti gambar 13
Dari gambar di atas diperoleh data data sebagai
berikut:

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 88


2
PENGUJIAN
1.8
1.6

SIMPANAGAN (mm)
1.4
1.2
Gambar 13.1
Grafik Hasil Pengujian Getaran Paksa dengan Peredam Oli pada x = 5 cm

0.8pusat rotasi beam, Pengujian yang kedua peredam oli ditempatkan pada x
2). Posisi peredam 10 cm dari
= 10 cm dari pusat rotasi beam. Dari hasil pengujian didapatkan data data sebagai berikut:
0.6
Tabel 4. Data Pengukuran Getaran Paksa untuk Posisi Peredam 10 cm dari pusat Rotasi Beam
0.4
Putaran Simpangan
0.2 (Rpm) (mm)
0 0
0 100 0
0 150 100 0 150 200 PUTARAN
250 300 ) 35
(RPM
200 0
250 0
300 0
350 0,225
400 0,375
450 0,75
500 1,05

Dari data di atas didapatkan grafik amplitudo-putaran seperti gambar 14

PENGUJIAN
1.2
1
SIMPANAGAN (mm)

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 100 150 200 250 300 350 400 450 500
PUTARAN (RPM)

Gambar 14. Grafik Hasil Pengujian Getaran Paksa dengan Peredam Oli pada x = 10 cm

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 89


Analisa Data Hasil Pengujian Getaran Bebas mempunyai faktor faktor penyebab kesalahan
Berdasarkan teori dan pengujian dari alat simulasi yang tidak dapat dihindari..
getaran mekanis ini diketahui bahwa peredam
pada alat simulasi getaran mekanis ini Analisa Data Hasil Pengujian Getaran Paksa
mempunyai nilai koefisien peredaman c sebesar Berikut ini adalah data simpangan terbesar untuk
137,5 N.s/m dengan nilai critically damped pada pengujian getaran paksa
x = 57 cm. Dari data teori dan pengujian seperti
terlihat pada tabel 5 Tabel 6. Pengujian Getaran Paksa dengan Peredam Oli
Posisi
Tabel 5. Perbandingan Data Teori dan Pengujian Peredam
Getaran Bebas dengan Peredam Oli Putaran
Viskos (cm) Simpangan
Posisi Putaran pada frekuensi motor
Peredam pribadi (rpm) 5 300 rpm 1,9 mm
Viskos (cm) Teori Pengujian 10 500 rpm 1,05 mm
5 307 300
10 309 281,1 Dari hasil ini memperlihatkan posisi penempatan
peredam pada batang rectangular beam
Data frekuensi pribadi yang diperoleh dari hasil mempengaruhi kondisi peredaman yang terjadi
perhitungan dengan pengujian tidak sama pada sistem. Semakin jauh penempatan peredam
dikarenakan nilai untuk masing masing dari pusat rotasi beam, maka faktor redamannya
kategori, baik teori maupun pengujian akan semakin besar sehingga ukuran simpangan
pada hasil pengujian akan semakin kecil.
Kurva Faktor Redaman

Kurva Faktor Redaman Terhadap Amplitudo

1.5

1
z = 0.35
z=1
0.5
z = 1.50

0
0 0.5 1 1.5 2

Gambar 15. Kurva Faktor Redaman

; , rpm = 0 ; ;

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 90


Hasil perhitungan tiga faktor redaman terdapat pada tabel 7

Tabel 7. Hasil perhitungan tiga faktor redaman

KESIMPULAN 1,05 mm .Dari hasil ini memperlihatkan posisi


penempatan peredam pada batang rectangular
Alat simulasi uji getaran mekanis ini pada beam mempengaruhi kondisi peredaman yang
dasarnya adalah untuk menampilkan fenomena terjadi pada sistem. Semakin jauh penempatan
getaran bebas dengan peredaman melalui tiga peredam dari pusat rotasi beam, maka faktor
kondisi peredaman yaitu, underdamped, critically redamannya akan semakin besar sehingga ukuran
damped, dan overdamped dan juga untuk simpangan pada hasil pengujian semakin kecil, 4).
menampilkan fenomena getaran bebas dan paksa Dilihat dari kurva faktor redaman dengan
dengan peredaman. bisa diketahui respon maksimum pada
Dari data hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan perbandingan = 1 sebesar 1,55.
sebagai berikut: 1). Hasil dari getaran bebas pada
pengujian alat simulasi getaran didapat putaran
pada frekuensi pribadi alat simulasi getaran tanpa
redaman sebesar 260,4 rpm dan dengan redaman DAFTAR PUSTAKA
sebesar 300 rpm ini memperlihatkan putaran pada Dewanto, Joni, Oktober 1999, Kajian Teoritik
frekuensi pribadi alat simulasi getaran dengan Sistem Peredam Getaran Satu Derajat
redaman lebih besar dibandingkan dengan alat Kebebasan, Jurnal Teknik Mesin vol 1 no
simulasi getaran tanpa redaman dikarenakan 2, Universitas Kristen Petra.
adanya faktor redaman yang terjadi pada sistem.
2). Dari data hasil pengujian alat simulasi getaran Finnemore, E. John, Joseph B. Franzini, 2002,
dengan peredam, hasil antara perhitungan secara Fluid Mechanics 10th ed,. New
teoritis dengan hasil pengujian terjadi perbedaan, York:McGraw-Hill Companies, Inc.
ini disebabkan karena banyak faktor yaitu karena
kurangnya tingkat ketelitian pada saat pengukuran Kelly, S. Graham, 2002, Fundamentals of
yang disebabkan oleh alat ukur yang digunakan Mechanical Vibrations 2nd ed,.
tidak standar, karena adanya gesekan pena dan Singapura:McGraw-Hill.
kertas pada plotter, karena pembuatan pemegang
peredam yang kurang baik sehingga terjadi Norvelle, F. Don, 1994, Fluid Power
dispersi pada rangka yang mempengaruhi hasil Technology, Oklahoma: West Publishing
dari pengujian, 3). Pada pengujian getaran paksa Company.
dengan interval kecepatan motor mulai dari 0
sampai 500 rpm dengan peredam oli pada posisi l Ried, Robert C,.Dkk, 1991, Sifat Gas dan Zat
= 5 cm dari pusat rotasi beam , pada putaran 300 Cair, Jakarta; PT. Gramedia .
rpm ,simpangan tertinggi sebesar 1,9 mm dan
pada posisi l =10 dari pusat rotasi beam, pada
putaran 500 rpm, simpangan tertinggi sebesar
Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 91
Satrio, Djoeli, 1990, Pengantar Getaran Saputra, Gunawan, 2011, Pengujian Dan
Mekanis Modul 1 edisi 1, Program Studi Analisis Alat Simulasi Getaran Tanpa
Teknik Mesin Semarang: UNDIP. Redaman, Program Studi Teknik Mesin
ISTN , Jakarta.
Steidel, Robert F. Jr.,1989, An Introduction to
Mechanical Vibration, Singapura; John Thomson, William T.,1992, Teori Getaran
Wiley & Sons. Dengan Penerapan, Terjemahan Lea
Prasetio, Erlangga, Jakarta.

Pengujian dan Analisis Alat Simulasi 92

Potrebbero piacerti anche