Sei sulla pagina 1di 10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia

a) Pengertian, karakteristik dan ruang lingkup bahasa Indonesia

Pengertian karakteristik menurut Kamus Umum Bahasa

Indonesia (1985) adalah : tabiat atau watak atau sifat-sifat kejiwaaan,

akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang (sesuatu)

terhadap yang lain.

Karakteristik Bahasa Indonesia sesuai penjelasan diatas adalah

bahwa bahasa Indonesia mempunyai karakter sebagai berikut :

1) Memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan

emosional peserta didik.

2) Merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

bidang studi.

3) Alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

Ruang lingkup Bahasa Indonesia menurut BSNP (2007)

mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra

yang meliputi :

1) Mendengarkan

2) Berbicara

3) Membaca

4) Menulis

9
10

Sesuai materi pokok pada judul penelitian tindakan kelas yaitu

menulis karangan yang di ajarkan pada kelas X SMK Semester II.

b) Waktu belajar efektif yang digunakan siswa

Waktu belajar yang digunakan dalam pembelajaran harus sesuai

dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam silabus

pembelajaran dan sesuai dengan jadwal pelajaran setiap minggunya. Di

SMK Negeri 8 Bima jadwal pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X TKJ

A yaitu tiga jam pelajaran per minggu, alokasi waktu untuk menulis

yaitu 3 jam pelajaran (3 x 45 menit).

SMK Negeri 8 Bima membagi alokasi waktu untuk pelajaran

sebagai berikut :

Tabel 2.1
Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi
Indikator Alokasi Waktu
Kompetensi Dasar
Berkomunikasi Membuat berbagai Menentukan
dengan Bahasa teks tertulis dalam topik 2 x 45 menit
Indonesia konteks berdasarkan 1 Minggu
tema tertentu.
Setara Tingkat bermasyarakat
Membuat
Semenjana dengan memilih kerangka
kata, bentuk kata, karangan.
dan ungkapan Menentukan 6 x 45 menit
yang tepat. kalimat utama 2 Minggu
berdasarkan
kerangka yang
ditetapkan.
Menyusun
karangan sesuai
dengan pilihan 2 x 45 menit
jenis karangan 1 Minggu
tertentu (narasi,
deskripsi,
11

eksposisi)
dengan
pemilihan kata,
bentuk kata, dan
ungkapan yang
tepat.

Menurut tabel tersebut di atas bahwa waktu yang efektif untuk

digunakan dalam pembelajaran menulis adalah 3 indikator untuk 40

jam pelajaran 3 x 45 menit dan harus diajarkan selama 15 minggu.

Melihat alokasi waktu yang direncanakan sangatlah efektif

untuk digunakan dalam pembelajaran menulis, tetapi kenyataannya

sesuai hasil penelitian bahwa waktu yang digunakan sesuai jadwal

tetapi bimbingannya masih kurang karena pada waktu siswa ditugaskan

menulis, maka guru merasa tenang untuk meninggalkan kelas dan

siswa dibiarkan belajar menulis sendiri tanpa bimbingan guru.

c) Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa merupakan sesuatu yang sangat penting

dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengetahui sejauh mana

antusiasme siswa terhadap pembelajaran yang diberikan, salah satunya

dapat dilihat dari ativitas siswa selama proses belajar mengajar

berlangsung. Guru dapat membuat siswa aktif dalam belajar salah

satunya adalah dengan membuat pelajaran lebih menarik dan

menyenangkan bagi siswa.

Semiawan (Purnamasari, Yanti, 2005 : 13) menyatakan anak

akan belajar dengan cara yang paling baik jika prakarsanya ditampung
12

dalam kegiatan belajar mengajar. Intisari atau esensi pengetahuan

adalah kegiatan aktivitas, baik fisik maupun mental, secara fisik

aktivitas siswa akan terlihat dari gerakan-gerakan tubuh, sedangkan

secara mental aktivitas siswa akan terlihat bila ide-idenya dapat

diterima.

Sesuai keterangan di atas, maka menulis karangan sangatlah

perlu bimbingan dan arahan soerang guru karena hasil penelitian

penulis bahwa kebanyakan siswa suka dengan menulis karangan.

d) Hasil belajar dan penguasaan konsep optimal

Hasil belajar dapat meningkatkan penguasaan konsep yang

optimal jika hasil belajar tersebut dapat menjadikan siswa mampu

menguasai pembelajaran sesuai dengan ketentuan kurikulum.

Untuk menulis karangan di kelas X kompetensi dasarnya adalah

membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan

memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat. Tujuan

pembelajarannya adalah siswa mampu menyusun karangan sesuai

dengan pilihan jenis karangan tertentu (narasi, deskripsi, eksposisi)

dengan pemilihan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.

Melihat pembelajaran tersebut maka siswa harus mampu

menulis karangan, untuk itu menulis karangan perlu diajarkan secara

berkesinambungan supaya siswa menjadi biasa menulis karangan dan

mampu menulis karangan.


13

2. Teknik dan Alat Penunjang Belajar Menulis Dasar

a) Lembar kerja siswa untuk menulis karangan

Tabel 2.2.
Lembar Kerja Siswa
Nama : ___________________________

Kelas : ___________________________

Lembar kerja ini diberikan kepada siswa untuk melaksanakan

penulisan huruf tegak bersambung.

Tabel 2.3
Instrumen Penilaian
Skor
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 2 3 4
1 Kerapihan
2 Ketepatan Menulis
3 Penguasaan Teknik
4 Kreativitas
14

Kretiria Penilaian :

A = Sangat baik Jika memenuhi 4 aspek Jika memenuhi aspek


deskriptor deskriptor 85%-100%
B = Baik Jika memenuhi 3 aspek Jika memenuhi aspek
deskriptor deskriptor 70%-84%
C = Cukup Jika memenuhi 2 aspek Jika memenuhi aspek
deskriptor deskriptor 55%-69%
D = Kurang Jika memenuhi 1 aspek Jika memenuhi aspek
deskriptor deskriptor 55%

B. Kerangka Pemikiran

Penelitian yang memiliki rumusan masalah bagaimana kemamuan

guru dalam membuat perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X

TKJ A SMK Negeri 8 Bima pada materi pokok menulis karangan?,

bagaimana kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran Bahasa

Indonesia di kelas X TKJ A SMK Negeri 8 Bima pada materi pokok menulis

karangan?, bagaimana meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia di kelas X TKJ A SMK Negeri 8 Bima pada materi pokok

menulis karangan?, bagaimana menindaklanjuti faktor pendukung dan

penghambat pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X TKJ A

SMK Negeri 8 Bima pada materi pokok menulis karangan?, dapat disusun

sebuah kerangka pemikiran yang menunjukkan hubungan antara variabel

yang tercakup dalam penelitian tersebut.


15

Kerangka pemikiran tersebut akan disesuaikan dengan metode yang

digunakan dalam kegiatan ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan model Kemmis dan MC Taggart.

Rencana Kegiatan Penelitian Kelas yang dilaksanakan peneliti melalui

tiga siklus dan satu siklus tindakan identik dengan satu kali pembelajaran.

Adapun alur tahapannya pada setiap siklus sesuai dengan model Kemmis dan

MC Taggart meliputi 4 hal yaitu :

a. Perencanaan (Planning)

b. Pelaksanaan (Acting)

c. Observasi (Observing)

d. Refleksi (Reflecting)
16

Alur siklus Penelitian Tindakan tersebut,dijelaskan sebagai berikut :

1.1 Rencana Umum

a. Menetakan peneliti mitra (observer) yaitu guru bahasa Indonesia yang

lain, membangun kepahaman antara peneliti dengan observer tentang

konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, materi pokok yang

diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu

pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

b. Mengkaji Kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia Kelas X TKJ A

untuk mengetahui standar kompetensi dan hasil belajar yang

ditetapkan kurikulum pada materi pokok menulis karangan. Menyusun

rancangan umum pembelajaran, instrumen penelitian untuk

mengumpulkan data yang berhubungan dengan silabus pembelajaran,

proses pelaksanaan tindakan, efektivitas belajar siswa, serta faktor

pendukung dan penghambat pelaksanaan selama pembelajaran bahasa

Indonesia pada PTK berlangsung.

1.2 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dipusatkan pada pelaksanaan serangkaian pembelajaran

yang dipilih ke dalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus

tindakan diobservasi, dievaluasi dan direfleksi tentang data-data atau

temuan yang berhubungan dengan kinerja guru dalam upaya

meningkatkan keterampilan menulis siswa dan mengikuti pembelajaran

meliputi :
17

a. Kinerja guru dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis

karangan siswanya.

b. Kinerja guru mengefektifkan penggunaan metode penugasan.

c. Waktu belajar efektif siswa yang berhubungan dengan keterampilan

menulis.

d. Hasil belajar atau penguasaan konsep.

C. Hipotesis Tindakan

I.G.A.K. Wardani, et. al (2006 : 3.23) mengemukakan : Hipotesis

tindakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang diduga dapat

mengatasi permasalahan tersebut.

Atas dasar itu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa pada pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas rendah pada materi pokok menulis karangan.

Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar

sebagaimana dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah :

1. Untuk menjawab bagaimana meningkatkan keterampilan siswa dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas X TKJ A SMK Negeri 8 Bima

pada materi pokok menulis karangan, penulis mengemukakan hipotesis

tindakan bahwa tugas guru kelas X TKJ A dalam proses belajar mengajar

harus selalu membiasakan menulis karangan baik pada pembelajaran

Bahasa Indonesia maupun pada pembelajaran yang lainnya.

2. Kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas X TKJ A SMK Negeri 8 Bima pada materi pokok


18

menulis karangan sangat dibutuhkan karena dengan perencanaan yang

baik dan sesuai dengan ketentuan, proses belajar mengajar akan

terlaksana dengan baik, benar dan terarah sesuai tujuan dengan

kurikulum pembelajaran.

3. Bagaimana kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran

Bahasa Indonesia di kelas X TKJ A SMK Negeri 8 Bima pada materi

pokok menulis karangan, hipotesis tindakannya adalah dalam proses

pembelajaran guru dituntut harus profesional dalam segala hal. Dalam

pembelajaran menulis karangan sebelum guru menyuruh menulis

karangan pada siswa, maka gurunya harus faham dahulu tentang tata cara

dan ketentuan dalam menulis karangan dan telah biasa menulis karangan.

Potrebbero piacerti anche