Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Disusun Oleh :
dr. Adrina Vanyadhita
Pendamping :
dr. Amari Aqmar
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya
Dokter Pendamping
Obyektif Presentasi :
Deskripsi: Pasien laki-laki datang dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 1 hari sebelum
datang ke puskesmas
Tujuan: Diagnosis dan Manajemen pasien dengan eksaserbasi akut penyakit paru obstruktif
kronis.
Primary Survey:
Airway: tidak terdapat sumbatan nafas
Breathing: usaha bernafas meningkat (increased breathing effort), frekuensi napas:
32x/menit
Circulation: ekstremitas hangat, nadi kuat, teratur, frekuensi nadi: 97x/menit
Disability: pasien sadar penuh dengan GCS 15 (E4V5M6)
Exposure: tidak tampak adanya jejas maupun perdarahan aktif
2. Riwayat Pengobatan:
Pasien belum mengalami keluhan seperti ini sebelumnya dan belum pernah menjalani
pengobatan.
3. Riwayat Kesehatan:
Terdapat riwayat TB paru dan asma. Riwayat penyakit jantung, kencing manis, dan tekanan
darah tinggi disangkal.
4. Riwayat Keluarga:
Riwayat penyakit jantung, kencing manis, dan tekanan darah tinggi disangkal.
5. Riwayat Sosial:
Pasien menikah dan tinggal bersama isteri dan anaknya. Pekerjaan pasien adalah sebagai
seorang pedagang. Pasien berobat menggunakan BPJS.
Daftar Pustaka:
1. Antariksa B, Djajalaksana S, Yunus F, Wiyono WH, Sutoyo DK, et al. Penyakit paru obstruktif kronik:
diagnosis dan penatalaksanaan. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; 2011. p. 1-5; 11-15;
26-28; 32-35
2. Ling GE, Sin QL, Mahadevan M.. In: Ooi s, Manning P. Guide to the essentials in emergency
medicine. 2nd ed. Singapore: McGraw-Hill; 2015. p. 322-327
3. Decramer M, Agusti AG, Bourbeau J, Frith P, Jones P, et al. Pocket guide to COPD diagnosis,
management, and prevention. Chronic obstructive pulmonary disease. Global initiative for chronic
obstructive lung disease; 2015. p. 5-10
Hasil Pembelajaran:
1. Mengenali tanda dan gejala dari PPOK
2. Mendiagnosis PPOK
2. Objective
Pada initial assessment didapatkan peningkatan usaha bernafas (increased breathing
effort). Pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, GCS 15. Tekanan darah 120/80
mmHg, frekuensi nadi: 97x/menit, frekuensi napas: 32x/menit, suhu: 37.80C, dan saturasi
oksigen 92%. Pemeriksaan fisik paru terdapat:
Inspeksi: penggunaan otot bantu nafas, tampakan barrell chest
Palpasi: fremitus melemah
Perkusi: hipersonor
Auskultasi: wheezing +/+ dan ronki basah kasar +/+.
Penegakkan diagnosis pada PPOK dengan eksaserbasi akut dapat dinilai dari klinis dan
pemeriksaan penunjang.
3. Assessment
Indikator penting untuk mendiagnosis PPOK diantaranya:
Sesak nafas yang progresif, bertambah berat dengan aktivitas, persisten,
memerlukan usaha, dan mungkin disertai mengi
Batuk kronik yang hilang timbul dan mungkin tidak berdahak
Batuk kronik berdahak
Riwayat terpajan faktor risiko seperti asap rokok, debu, bahan kimia inhalan, asap
dapur, dan sebagainya
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Inspeksi: pursed-lips breathing, barrell chest, penggunaan otot bantu nafas,
pelebaran sela iga, dan penampilan pink puffer atau blue bloater.
Palpasi: fremitus melemah dan sela iga melebar
Perkusi: hipersonor, batas jantung mengecil (pendulum heart), letak diafragma
rendah dan hepar terdorong kebawah
Auskultasi: suara nafas vesikuler melemah atau melemah, ronki atau mengi pada
waktu bernafas biasa atau pada ekspirasi paksa, ekspirasi memanjang, bunyi jantung
terdengar jauh
Penegakan diagnosis melalui pemeriksaan penunjang dapat melalui:
Pemeriksaan darah rutin dan analisis gas darah
Radiologi berupa foto toraks posisi posterior anterior (PA) dan lateral
Pemeriksaan arus puncak ekspirasi (APE), spirometri dan uji bronkodilator
Elektrokardiografi (EKG) dan echocardiography
Bakteriologi sputum dengan gram staining dan kultur (bila disertai infeksi saluran
nafas)
Uji latih kardiopulmoner: 6 minute walking test, treadmill, ergocycle
4. Plan
Rencana Diagnosis:
Merujuk pasien ke layanan fasilitas kesehatan tingkat 2
o Analisis gas darah
o Rontgen toraks
Rencana Pengobatan:
- Tatalaksana gawat darurat:
o Oksigen 3 L/menit dengan nasal kanul
o Nebulisasi dengan Salbutamol 2.5 mg
o Deksametasone 1x0.5 mg peroral
o Salbutamol 1x4mg peroral
Rencana Edukasi:
- Mengedukasi pasien mengenai kondisi penyakitnya dan perlunya untuk merujuk saat ini
- Mengedukasi pasien untuk berhenti merokok
Rencana Konsultasi:
Merujuk pasien ke layanan fasilitas kesehatan tingkat 2 untuk tatalaksana lebih lanjut
beserta evaluasi dengan spirometri saat keadaan akut sudah terlewati