Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai alat untuk transportasi oksigen dan zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh. Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah, warna merah ini
mineral dan garam. Selain itu darah juga dibedakan menjadi beberapa jenis.
Pada masing-masing jenis darah juga memiliki peranan penting dalam tubuh.
Jenis-jenis darah manusia yakni sel darah merah, sel darah putih serta
kepingan darah.
Darah dapat dibuat preparat apus dengan metode supra vital yaitu suatu
metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau jaringan yang hidup. Sel-sel
darah yang hidup dapat mengisap zat-zat warna yang konsentrasinya sesuai
dan akan berdifusi ke dalam sel darah tersebut, selanjutnya zat warna akan
mewarnai granula pada sel bernukleus polimorf. Sediaan apus yang dibuat
dan dipulas dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
untuk mengetahui keadaan unsur sel darah tepi seperti eritosit, leukosit, dan
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah
berbagai bahan antara sel-sel itu sendiri. Darah adalah suatu suspensi partikel
dalam suatu larutan koloid cair yang mengandung elektrolit dan merupakan
suatu medium pertukaran antar sel yang terfikasi dalam tubuh dan lingkungan
a. Plasma Darah
kurang dari 92% dari plasma adalah air, sehingga sisanya berupa garam
dan molekul organik. Bahan terlarut yang ada dalam plasma darah adalah
Sel darah merah (eritrosit) adalah bagian utama dari sel-sel darah.
Ciri-ciri dari sel darah merah, anatar lain bentuknya melingkar, pipih, dan
3
protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai
daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida dan berwarna merah. Sel-
sel darah merah berasal dari sel darah induk dan diproduksi didalam
sumsum tulang merah. Sel darah merah yang matang akan kehilangan
nukleus dan memperoleh molekul Hb. Umur sel darah merah lebih kurang
120 hari. Setelah sel-sel tersebut usang atau mati, kemudian dihancurkan
penyakit atau benda asing lain yang masuk kedalam tubuh. Selain itu juga
sebagai pengangkut zat lemak. Sel darah putih dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu granulosit yang mempunyai nukleus yang banyak dan
bersifat fagosit. Dan agranulosit yang hanya mempunyai satu nukleus dan
d. Keping Darah
4
200 miliar keping darah. Dalam darah terkandung 150-300 ribu per mm
Darah dapat dibuat preparat apus dengan metode supra vital yaitu suatu
metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau jaringan yang hidup. Sel-sel
darah yang hidup dapat mengisap zat-zat warna yang konsentrasinya sesuai
dan akan berdifusi ke dalam sel darah tersebut, selanjutnya zat warna akan
berbagai unsur sel darah tepi seperti eritosit, leukosit, dan trombosit dan
sebagainya. Sediaan apus yang dibuat dan dipulas dengan baik merupakan
Bahan pemeriksaan yang terbaik adalah darah segar yang berasal dari
kapiler atau vena, yang dihapuskan pada kaca obyek. Pada keadaan tertentu
a. Lebar dan panjangnya tidak memenuhi seluruh kaca benda sehingga masih
5
e. Tidak terputus-putus karena gerakan gesekan yang ragu-ragu.
f. Tidak terlalu tebal (karena sudut penggeseran yang sangat kecil) atau tidak
E. Faktor Kegagalan
ke kaca benda
F. Faktor Keberhasilan
1. Pengambilan sampel
Sampel yang diambil adalah darah yang masih segar, karena darah
6
2. Pemrosesan
3. Pewarnaan
bagian sel darah yang amat terlalu tebal, sehingga sulit diamati. Lamanya
pemberian zat warna juga berpengaruh karena adanya daya serap jaringan
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
B. Bahan
C. Prosedur Kerja
sebelum kaca penghapus mencapai ujung lain dari kaca objek. Apusan
darah tidak bolah terlalu tipis atau terlalu tebal, ketebalan ini dapat diatur
menggeser. Makin besar sudut atau makin cepat menggeser, maka makin
8
BAB IV
HASIl DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
4.1 Pembahasan
Darah dapat dibuat preparat apus dengan metode supra vital yaitu suatu
metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau jaringan yang hidup. Sel-sel
darah yang hidup dapat mengisap zat-zat warna yang konsentrasinya sesuai
dan akan berdifusi ke dalam sel darah tersebut, selanjutnya zat warna akan
Bahan pemeriksaan yang terbaik adalah darah segar yang berasal dari
kapiler atau vena, yang dihapuskan pada kaca obyek. Pada keadaan tertentu
dapat pula digunakan darah EDTA. Kriteria preparat yang baik yaitu lebar
dan panjangnya tidak memenuhi seluruh kaca benda sehingga masih ada
tempat untuk pemberian label, Ujung atau ekornya tidak berbentuk bendera
robek, Tidak berulang-ulang karena bekas lemak ada di atas kaca benda.,
9
tebal (karena sudut penggeseran yang sangat kecil) atau tidak terlalu tipis
(karena sudut penggeseran yang sangat besar), dan Pewarnaan yang baik. Ada
beberapa faktor kegagalan dalam pembuatan apusan darah yaitu seperti darah
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
apusan darah diharapkan praktikan lebih sabar agar memperoleh apusan yang
baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Yully. 2013. Hitung Jenis Leukosit Differential Count Dan Evaluasi Hapusan
Darah Tepi. Tersedia di (Online): https://yullyanalis.wordpress.com/2013/
06/28/hitung-jenis-leukosit-differential-count-dan-evaluasi-hapusan-darah-
tepi-hdt/html.
12
LEMBAR ASISTENSI
NAMA : EMPAT (SANTI, YUYUN, VERA,NUNIK)
PRODI : D-III ANALIS KESEHATAN
M.K : HEMATOLOGI
13